analisis cerkak kadhung diniyati

28
ANALISIS CERKAK KADHUNG DINIYATI Catur Widyaningrum, Mahasiswi FKIP Bahasa Jawa UNIVET BANTARA SUKOHARJO Pendahuluan Cerkak Kadhung Diniyati ini karya Sumono Sandi Asmaro dan diambil dari Panyebar Semangat No.10 Minggu I MAret 2003 Cerkak ini menceritakan kisah percintaan Danar dengan Yanti ,seorang gadis desa yang terpaksa bekerja menjadi PSK demi mencukupi kebutuhan keluarga.Pak Sukro (ayah Danar) tidak menyetujui hubungan cinta mereka karena beliau beranggapan bahwa jika pernikahan itu sampai terjadi maka akan menjadi aib bagi keluarganya. Pak Sukro berusaha membujuk Danar agar tidak menikah dengan Yanti. Pak sukro tidak ingin memiliki menantu seorang mantan PSK .Tetapi Danar masih tetap kukuh dengan niatnya untuk menikah dengan Yanti.Danar yakin bahwa setelah menikah nanti Yanti akan berubah dan berhenti menjadi PSK. Akhirnya Danar memutuskan keluar dari rumah tanpa sepengetahuan dari kedua orang tuanya. Danar terpaksa meninggalkan rumah demi Yanti. Pak Sukro sangat jengkel sekali terhadap kelauan putranya tapi pada akhirnya Pak Sukro dan Mbok Sukro mendoakan Danar agar kelak pernikahan putranya dapat menemukan kebahagiaan. Metode dan pendekatan Dalam penelitian ini, peneliti menganilisis cerkak Kadhung Diniyati menggunakan pendekatan pragmatis. Pendekatan tersebut diartikan sebagai pendekatan yang menitikberatkan pada pembaca dan karya sastra dipandang sebagai karya seni yang berhasil jika berguna bagi publiknya. Untuk menganalisis cerkak tersebut, peneliti terlebih dulu menganalisis secara struktural. Dalam hal ini peneliti menganalisis unsur intrinsik yang dominan. Setelah itu peneliti menganalisis secara pragmatis. ANALISI STRUKTURAL Sebuah cerita merupakan sebuah struktur yang terjalin dari unsur unsur yang sangat erat .Oleh Stanton struktur cerita rekaan dibagi menjadi tema,fakta cerita,dan saran saran sastra. Tema merupakan patokan untuk membangun cerita .Fakta cerita adalah kenyataan kenyataan ,peristiwa peristiwa atau hal yang ada pada cerita. Fakta ini terdiri atas tiga hal ialah pelaku,alur dan latar atau setting. 1. Tema

Upload: bayu

Post on 02-Jul-2015

1.189 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS CERKAK KADHUNG DINIYATI

ANALISIS CERKAK KADHUNG DINIYATICatur Widyaningrum, Mahasiswi FKIP Bahasa JawaUNIVET BANTARA SUKOHARJO

PendahuluanCerkak Kadhung Diniyati ini karya Sumono Sandi Asmaro dan diambil dari Panyebar Semangat No.10 Minggu I MAret 2003Cerkak ini menceritakan kisah percintaan Danar dengan Yanti ,seorang gadis desa yang terpaksa bekerja menjadi PSK demi mencukupi kebutuhan keluarga.Pak Sukro (ayah Danar) tidak menyetujui hubungan cinta mereka karena beliau beranggapan bahwa jika pernikahan itu sampai terjadi maka akan menjadi aib bagi keluarganya. Pak Sukro berusaha membujuk Danar agar tidak menikah dengan Yanti. Pak sukro tidak ingin memiliki menantu seorang mantan PSK .Tetapi Danar masih tetap kukuh dengan niatnya untuk menikah dengan Yanti.Danar yakin bahwa setelah menikah nanti Yanti akan berubah dan berhenti menjadi PSK. Akhirnya Danar memutuskan keluar dari rumah tanpa sepengetahuan dari kedua orang tuanya. Danar terpaksa meninggalkan rumah demi Yanti. Pak Sukro sangat jengkel sekali terhadap kelauan putranya tapi pada akhirnya Pak Sukro dan Mbok Sukro mendoakan Danar agar kelak pernikahan putranya dapat menemukan kebahagiaan.

Metode dan pendekatanDalam penelitian ini, peneliti menganilisis cerkak Kadhung Diniyati menggunakan pendekatan pragmatis. Pendekatan tersebut diartikan sebagai pendekatan yang menitikberatkan pada pembaca dan karya sastra dipandang sebagai karya seni yang berhasil jika berguna bagi publiknya. Untuk menganalisis cerkak tersebut, peneliti terlebih dulu menganalisis secara struktural. Dalam hal ini peneliti menganalisis unsur intrinsik yang dominan. Setelah itu peneliti menganalisis secara pragmatis.

ANALISI STRUKTURALSebuah cerita merupakan sebuah struktur yang terjalin dari unsur unsur yang sangat erat .Oleh Stanton struktur cerita rekaan dibagi menjadi tema,fakta cerita,dan saran saran sastra. Tema merupakan patokan untuk membangun cerita .Fakta cerita adalah kenyataan kenyataan ,peristiwa peristiwa atau hal yang ada pada cerita.Fakta ini terdiri atas tiga hal ialah pelaku,alur dan latar atau setting.1. Tema Cerkak Kadhung Diniyati ini menampilkan tema,pertentangan antara golongan muda dengan golongan tua dalam menentukan jodoh.2. Penokohan Dilihat dari segi fisik ,Tokoh utamanya adalah Danar karena didalam cerkak tersebut hanya menceritakan perselisihan pendapat antara Danar dengan Pak Sukro sehingga Danar dalam cerkak tersebut mempunyai peranan yang sangat penting.Dilihat dari segi psikologi ,tokoh tokoh yang berwatak bulat adalah Pak Sukro,Mbok Sukro dan Yanti ( Tokoh ini mengalami pergeseran /perubahan tokoh).Pak Sukro dan Mbok Sukro mulanya berwatak keras memaksakan kehendak mereka melarang dan tidak merestui pernikahan putranya tetapi pada akhirnya hati mereka luluh dengan merestui dan mendoakan putranya agar kelak putranya menemukan kebahagian dalam hidupnya.Danar berwatak datar karena dari awal sampai akhir wataknya masih tetap tidak mengalami perubahan.3. Latar/ Setting Dalam cerkak Kadhung Diniyati latar tempatnya tidak begitu jelas, tapi disini penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa latar tempat dari cerkak itu adalah disebuah rumah yang berada di suatu daerah.Waktu kejadian dalam cerkak diatas adalah pada pagi hari yang sangat cerah dan keadaan di sekitarnya masih sepi sunyi.Suasana dalam cerkak tersebut agak menegangkan karena sempat terjadi adu mulut antara Pak Sukro dengan Danar .

Page 2: ANALISIS CERKAK KADHUNG DINIYATI

ANALISIS SOSIOLOGIBerdasarkan ciri ciri yang nampak dari cerkak Kadhung diniyati ini maka cerkak ini tergolong dalam aliran realisme formal karena didalamnya mengungkap hubungan antara perseorangan dengan lingkungan hidupnya,dan hasilnya keseluruhannya menunjukkan pola moral/formal

PESAN YANG TERKANDUNG DALAM CERKAK KADHUNG DINIYATI1. Kita harus patuh dan berbakti kepada orang tua.2. Sebagai orang tua kita tidak boleh terlalu otoriter dan memaksakan kehendak kepada anak.3. Kita harus belajar memaafkan kesalahan seseorang karena di dunia ini tidak ada yang sempurna.4. Dalam mengambil keputusan kita harus tepat dan bijaksana

Posted by ninkw1dya ( alve Dya Aurelia Latifa) On 0 komentar

RIBA DAN BUNGA BANK

Disusun Oleh:

RIYAN SARTIKA DKK.

DOSEN PEMBIMBING :HJ. MARHAMAH SALEH, Lc. MA

JURUSAN PENDIDIKAN IPSFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTABAB I

PENDAHULUAN

Page 3: ANALISIS CERKAK KADHUNG DINIYATI

 

Salah satu tema kemanusiaan yang dicanangkan dalam Al Qur’an adalah pelarangan riba. Riba termasuk “sub sistem“ ekonomi yang berprinsip menguntungkan kelompok orang tertentu tetapi mengabaikan kepentingan masyarakat luas. Kita sebagai kaum muslimin perlu mengetahui hakikat riba serta keburukan yang terkandung di dalamnya sehingga dapat membentengi dan tidak menjerumuskan diri ke dalam berbagai transaksi ribawi.

 

Kemudian ketika orang Islam mulai melakukan kontak dengan peradaban Barat, dimana perbankan bagian dari peradaban mereka dalam aspek ekonomi , lambat laun banyak orang Islam merasakan besarnya peranan lembaga perbankan dalam tata ekonomi modern. Yang menjadi permasalahan adalah bank, dimana bank menempuh sistem bunga. Sedangkan formula bunga señalan dengan riba, sebagaimana yang dilarang oleh Al Qur’an. Sehingga, dewasa ini di dunia Islam (masyarakat Islam) masih dirasakan perlu membicarakan masalah perbankan yang berlaku di dunia yang menggunakan sistem bunga atau rente.Sedangkan dampak negatif yang diakibatkan dari riba sangat berbahaya bagi kehidupan manusia secara individu, keluarga, masyarakat, dan berbangsa. Jika praktek riba ini tumbuh subur di masyarakat, maka terjadi sistem kapitalis di mana terjadi pemerasan dan penganiayaan terhadap kaum lemah. Orang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin.                              

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Riba dan PembagiannyaRiba adalah penambahan sejumlah harta yang bersifat khusus [1] Menurut ensiklopedia islam Indonesia disusun oleh tim IAIN  syarif hidayatullah :Ar-Riba atau ar-Rima makna asalnya ialah tambah,  tumbuh, dan subur. Adapun pengertian tambah dalam konteks riba ialah tambahan uang atas modal yang diperoleh dengan cara yang tidak dibenarkan syara’, apakah tambahan itu berjumlah sedikit maupun berjumlah banyak , seperti yang  diisyaratkan dalam al-Qur’an. [2]Menurut bahasa, riba memiliki beberapa pengertian, yaitu :

1. bertambah (               الزيادة  ), karena salah satu perbuatan riba adalah meminta tambahan dari sesuatu yang dihutangkan.         

2. berkembang, berbunga (         النام  ), karena salah satu dari perbuatan riba adalah membungakan harta uang atau yang lainnya yang dipinjamkan kepada orang lain.

3 .berlebihan atau menggelembung, kata-kata ini berasal dari firman Allah:

�ت ب و�ر� ت �ز� اهت

Bumi jadi subur dan gembur ( Al-Haj: 5). 

Sedangkan menurut istilah, yang dimaksud dengan riba menurut Al-Mali ialah:

Page 4: ANALISIS CERKAK KADHUNG DINIYATI

”Akad yang terjadi atas penukaran barang tertentu yang tidak diketahui perimbangannya menurut ukuran syara’, ketika berakad atau dengan mengakhirkan tukaran kedua belah pihak atau salah satu keduanya”.Riba terbagi dua bagian yaitu riba fadhl dan riba nasiah.

 

Riba fadhl adalah menjual suatu jenis barang yang di dalamnya dimungkinkan terjadi riba dengan barang sejenis dengan jumlah lebih banyak. Misalnya : menjual satu kuintal gandum dengan satu seperempat kuintal gandum atau satu sha' kurma dengan satu setengah sha' kurma atau satu ons perak dengan satu dirham (uang perak) .

 

Riba nasiah adalah jual beli sesuatu yang di dalamnya dimungkinkan terjadinya riba, misalnya menjual emas, perak, beras, gandum atau kurma dengan barang lain yang di dalamnya mengadung riba nasiah. Misalnya seseorang menjual satu kuintal kurma dengan satu kuintal gandum hingga batas waktu tertentu, atau seseorang menjual 10 dinar (uang emas) dengan 120 dirham (uang perak) hingga batas waktu tertentu.

 

Riba nasiah adalah melebihkan pembayaran barang yang dipertukarkan, diperjualbelikan, atau diutangkan karena diakhirkan waktu pembayarannya baik yang sejenis maupun tidak. [3]

 

B.      Hikmah Keharaman Riba

 

Hikmah diharamkannya riba, antara lain :

1. menjaga harta seorang muslim supaya tidak dimakan dengan cara-cara yang bathil.

2. mengarahkan seorang muslim supaya menginvestasikan hartanya di dalam sejumlah  usaha yang  bersih  yang jauh dari kecurangan dan penipuan.

3.   menyumbat seluruh jalan yang membawa seorang muslim kepada tindakan memusuhi  

dan menyusahkan saudaranya sesama muslim yang berakibat pada lahirnya celaan serta kebencian dari saudaranya.

4.       menjauhkan seorang muslim dari perbuatan yang dapat membawanya kepada  

kebinasaan. Karena memakan harta riba itu merupakan kedurhakaan dan kezhaliman, sedangkan akibat dari kedurhakaan dan kezhaliman itu ialah penderitaan. Allah berfirman,

Page 5: ANALISIS CERKAK KADHUNG DINIYATI

 

�م� ث �ا ي الد�ن ��اة ي ح� ال �اع� م�ت �م ك �ف�س �ن أ ع�ل�ى �م �ك �غي ب �م�ا �ن إ �اس� الن �ه�ا ي� أ �ا ي ح�ق, ال �ر �غ�ي ب �األرض ف�ي غ�ون� �ب ي ه�م �ذ�ا إ اه�م ج� ن

� أ �م�ا ف�ل�عم�ل�ون� ت �م ت �ن ك �م�ا ب �م �ك ,ئ �ب �ن ف�ن �م ج�ع�ك م�ر �ا ن �ي �ل إ

 

“ Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kelaliman di muka bumi tanpa (alasan) yang benar. Hai manusia, sesungguhnya (bencana) kelalimanmu akan menimpa dirimu sendiri; (hasil kelalimanmu) itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi, kemudian kepada Kami-lah kembalimu, lalu Kami kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. “  (Yunus : 23).

 

5.       membukakan pintu-pintu kebaikan di hadapan seorang muslim ntuk mempersiapkan   

bekal kelak di akhirat dengan memimjami saudaranya sesama muslim tanpa mengambil manfaat (keuntungan), menghutanginya, menangguhkan hutangnya hingga mampu mambayarnya, memberinya kemudahan serta menyayanginya dengan tujuan semata-mata mencari ridho Allah. Sehingga mengakibatkan tersebarnya kasih sayang dan ruh persaudaraan yang tulus di antara kaum Muslimin.

 

 

C.      Hukum Bunga Bank

 

Praktek pembungaan uang saat ini telah memenuihi kriteria riba yang terjadi pada rasulullah SAW. Yakni riba nasi’ah. Dengan demikian , praktek pembungaan uang termasuk salah satu bentuk riba, dan haram hukumnya. Praktek pembungaan uang ini banyak dilakukan oleh bank, asuransi, pasar modal, pegadaian, dan lembaga keuangan lainnya termasuk juga oleh individu.

Keputusan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 1 tahun 2004 Tentang Bunga (Interest / Faidah) :

1. Pengertian bunga (interest /fai’dah) dan Riba :

(interest/fai’dah) adalah tambahan yang dikenakan dalam transaksi pinjaman uang yang diperhitungkan dari pokok pinjaman tanpa mempertimbangkan pemanfaatan/ hasil pokok tersebut, berdasarkan tempo waktu, diperhitungkan secara pasti dimuka, dan pada umumnya berdasarkan presentase.

Riba adalah tambahan (ziyadah) tanpa imbalan yang terjadi karena penangguhan dalam pembayaran yang diperjanjikan sebelumnya, dan inlah yang disebut Riba Nasi’ah.

2. Hukum Bunga (interest) :

Page 6: ANALISIS CERKAK KADHUNG DINIYATI

Praktek pembungaan uang saat ini telah memenuhi kriteria riba yang terjadi pada zaman Rasulullah SAW, yakni Riba Nasi’ah. Dengan demikian praktek pembungaan uang saat ini termasuk , salah satu bentuk Riba, dan Riba haram hukumnya.

Praktek penggunaan tersebut hukumnya adalah haram, baik dilakukan oleh Bank, Asuransi, Pasar modal, Pegadaian, Koperasi, dan lembaga keuangan lainnya maupun individu.

3. Bemu’amalah dengan lembaga keuangan konvesional :

Untuk wilayah yang sudah ada kantor/jaringan lembaga keuangan Syari’ah dan mudah dijangkau, tidak dibolehkan melakukan transaksi yang didasarkan kepada perhitungan bunga.

Untuk wilayah yang belum ada kantor/jaringan lembaga keuangan Syari’ah diperbolehkan melakukan kegiatan transaksi di lembaga keuangan konvensional berdasarkan prinsip darurat/hajat

 

Pendapat Ulama Tentang Bunga Bank

Pada garis besarnya para ulama terbagi menjadi tiga bagian (tiga golongan) dalam menghadapi masalah bunga perbankan ini, yaitu kelompok yang mengharamkan, kelompok yang menganggap syubhat (samar), dan kelompok yang menganggap halal (boleh) .

Muhammad Abu Zahrah, abul A'la al Maududi, Muhammad Abdul al –'Arabi dan Muhammad Nejatullah Shidiqi adalah kelopok yang mengharamkan bunga bank, baik yang mengambilnya (bagi penyimpan uang di bank) maupun bagi yang mengeluarkannya (peminjam uang di bank).

Menurut Abul A'la Al Maududi yang diikuti oleh Muhammad Nejatullah Shiddiqi dalam bukunya yang berjudul Muslim Economic Thinking yang diterjemahkan oleh A.M Sefuddin dengan judul pemikiran Ekonomi Islam berpendapat bahwa bunga bank merupakan salah satu sumber dari sekian banyak sumber keburukan ekonomi, seperti depresi dan monopoli. Adapun alasan yang dikemukakan oleh al-Maududi adalah sebagai berikut :

a.       bunga pada pinjaman konsumtif memindahkan sebagian daya beli sekelompok orang yang kecenderungan konsumsinya tinggi kepada kelompok yang kecenderungannya rendah, kelompok yang kecenderungannya rendah menanamkan kembali pendapatannya dari bunga seperti modal baru. Hal ini berarti permintaan konsumen turun yang diikuti dengan kenaikan produksi.

b.       Bunga pada pinjaman produktif meningkatkan ongkos produksi sehingga menaikkan harga barang-barang konsumsi. Maksudnya bahwa pinjaman produktif dapat menaikkan harga produksi yang berarti penaikkan harga-harga barang.

 Alasan-alasan bunga diharamkan menurut Muhammad Netajullah Shiddiqi adalah sebagai berikut :

Page 7: ANALISIS CERKAK KADHUNG DINIYATI

a. bunga bersifat menindas (zholim) yang menyangkut pemerasan. Dalam pinjaman konsumtif seharusnya yang lemah (kekurangan) ditolong oleh yang kuat (mampu) , tetapi dengan bunga pada awalnya orang lemah ditolong kemudian diharuskan membayar bunga, itu tidak ditolong, tetapi memeras.

b. Bunga memindahkan kekayaan dari orang miskin (lenah) kepada orang kaya (kuat ) yang kemudian dapat menciptaan ketidakseimbangan kekayaan. Ini bertentangan dengan kepentingan sosial dan berlawanan dengan kehendak Allah yang menghendaki penyebaran pandapatan dan kekayaan adil. Islam menganjurkan kerjasama dan persaudaraan dan bunga bertentangan dengan itu.

c. Bunga dapat menciptakan kondisi manusia penganggur, yaitu para penanam modal dapat menerima setumpukan kekayaan dari bunga-bunga modalnya sehingga mereka tidak lagi bekerja untuk menutupi kebutuhan hidupnya. Cara ini berbahaya bagi masyarakat juga bagi pribadi orang tersebut.

 

Muhammad Abu Zahrah menegaskan bahwa rente (bunga) bank termasuk riba nasi'ah yang diharamkan dalam agama Islam oleh Allah dan Rasul-Nya.

 D.      Analisis Hukum Bunga Bank

 D.1  Analisis terhadap praktik membungakan uang 

 Praktik membungakan uang biasa dilakukan oleh orang-orang secara pribadi atau oleh suatu lembaga keuangan. Orang atau badan hukum yang meminjamkan uang kepada perorangan atau menyimpan uangnya dilembaga keuangan biasanya akan memperoleh imbalan bunga atau disebut bunga meminjamkan atau bunga simpanan. Sebaliknya, orang atau badan hukum yang meminjam uang dari perorangan atau lembaga keuangan diharuskan mengembalikan uang yang dipinjam ditambah bunganya , bunga ini disebut bunga pinjaman. Dari peristiwa diatas dicatat beberapa hal sebagai berikut :

a. Bunga adalah tambahan terhadap uang yang disimpan pada lembaga keuangan atau uang yang

dipinjamkan.

b. Besarnya bunga yang harus dibayar ditetapkan dimuka tanpa melihat apakah lembaga keuangan   

    penerima simpanan atau peminjam sukses dalam usahanya atau tidak

c. Besarnya bunga yang harus dibayar dicantumkan dalam angka persentase atau angka perseratus

    dalam setahun yang artinya apabila utang tidak dibayar atau simpanan tidak diambil dalam beberapa   

    tahun dapat terjadi utang itu atau simpanan itu menjadi berlipat ganda jumlahnya.

 Dari ketiga hal tersebut diatas tampak jelas, bahwa praktik membungakan uang adalah upaya uintuk memperoleh tambahan uang atas uiang yang semula dengan cara :

1. pembayaran tambahan itu prakarsanya tidak datang dari yang meminjam

Page 8: ANALISIS CERKAK KADHUNG DINIYATI

2. dengan jumlah tambahan yang besarnya ditetapkan dimuka.

3. peminjam sebenarnya tidak mengetahui dengan pasti apakah usahanya akan berhasil atau tidak dan apakah ia akan sanggup membayar tambahan dari pinjaman itu.

 4. pembayaran tambahan uang itu dihitung dengan persentase, sehingga tidak tertutup kemungkinan  

    suatu saat jumlah seluruh kewajiban yang harus dibayar menjadi berlipat ganda.

 Dengan memahami secara lengkap mekanisme operasional perbankan konvensional, maka akan terungkap secara jelas sejauh mana kriteria riba dapat dipenuhi, seperti dalam penentuan besarnya tingkat bunga simpanan sampai kepada pergeseran biaya bunga pinjaman kepada penanggung yang terakhir. Selain itu, patut diteliti apakah tujuan pembangunan khususnya yang mengangkut masalah pengentasan kemiskinan dan pemerataan pendapatan melalui sistem perbankan konvesional dapat tercapai.

E.       Bank dan Macam-macamnya

Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional :

Bank Syariah :

1.       melakukan investasi-investasi yang halal aja

2.       berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli, atau sewa

3.       berorientasi pada keuntungan (profit oriented) dan kemakmuran serta kebahagiaan dunia akhirat.

4.       hubungan dengan nasabah dalam bentuk kemitraan

5.        Penghimpunan dan penyaluran dana harus sesuai dengan fatwa Dewan Pengawas Syari’ah (DPS).

Bank Konvensional :

1.       melakukan investsi yang halal dan haram

2.       memakai perangkat bunga

3.       Profit Oriented

4.       hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan kreditur-debitur

Page 9: ANALISIS CERKAK KADHUNG DINIYATI

5.       tidak terdapat dewan sejenis DPS.

 

Perbedaan antara bunga dan bagi hasil

Islam mengharamkan bunga dan menghalalkan bagi hasil. Keduanya memberikan keuntungan , tetapi memiliki perbedaan mendasar sebagai akibat adanya perbedaan antara investasi dan pembungaan uang dalam investasi, usaha yang dilakukan mengandung resiko, dan karenanya mengandung unsur ketidakpastian. Sebaliknya, pembungaan uang adalah aktivitas yang tidak memiliki resiko, karena adanya persentase suku bunga tertentu yang ditetapkan berdasarkan besarnya modal.

Sesuai dengan definisi diatas, menyimpan uang dibank islam termasuk kategori investasi. Besar kecilnya perolehan kembalian itu tergantung pada hasil usaha yang benar-benar terjadi dan dilakukan bank sebagai pengelola dana. Dengan demikian, bank islam tak dapat hanya sekedar menyalurkan uang. Bank islam harus terus menerus meningkatkan return of investment sehingga lebih menarik dan lebih memberikan kepercayaan bagi pemilik dana. 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

  

Wirdyaningsih. Bank dan Asuransi Islam di Indonesia. Kencana: Jakarta

Suhendi ,Hendi. Fiqh Muamalah. PT RajaGrafindo Persada, Jakarta

Zuhri, Muh. Riba dalam Al Qur’an dan Masalah Perbankan. PT Grafindo persada ,Jakarta

www.wikipedia.com

[1]

[2] Wirdyaningsih, SH., MH., et al. Bank dan Asuransi Islam di Indonesia. Kencana: Jakarta. hal

[3] Dr. H. Hendi Suhendi, M.. Si. Fiqh Muamalah. PT RajaGrafindo Persada, Jakarta hal 279

Page 10: ANALISIS CERKAK KADHUNG DINIYATI

pegadaian syariah

NAMA : M. SYAFIQ UMAMKELAS : PS/3/DNIM : 107046101813AQAD DALAM GADAI SYARIAHPengertianPegadaian syariah adalah suatu produk jasa gadai yang berlandaskan pada prinsip-prinsip syariah, dimana nasabah dibebani terhadap biaya administrasi dan biaya dalam jasa simpan dan pemeliharaan barang jaminan.Sedangkan perngertian pegadaian menurut pasal 1150 KUH perdata adalah suatu hak yang diperoleh seaseorang berpiutang atas suatu barang bergerak, yanmg diserahkan kepadanya oleh seseorang yang berhutang atau oleh orang lain atas namanya dan yang memberikan kekuasaan kepada si berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan daripada orang-orang yang berpiutang lainnya, dengan pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya-biaya mena harus didahulukan.Sedangkan pengertian menurut hokum adat gadai adalah menyerahkan tanah untuk menerima pembayaran sejumlah uang secara tunai, dengan ketentuan si penjual (pegadai) tetap berhak atas pengembalian tanahnya dengan jalan menebus kembali.Landasan hukum pegadaian syariah1. Al-Qur’anr óOçFZä. 4’n?tã bÎ 9 xÿy™ öNs9ur (#r߉Éfs? $Y6Ï?%x. Ö`»ydÌ sù ×pÊqç7ø)¨B ( ÷bÎ*sù � �z`ÏBr& ©!$# z`ÏJè?øt$#Nä3àÒ÷èt/ $VÒ÷èt/ ÏjŠxsã‹ù=sù “Ï ¼çmtFuZ»tBr& È,Gu‹ø9ur ©!$# ¼çm/u‘ 3 Ÿwur (#qßJçGõ3s? noy‰»yg¤±9$# 4 `tBur $ygôJçGò6tƒ ÿ¼çm¯RÎ*sù ÖNÏO#uä ¼çmç6ù=s% 3 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ÒOŠÎ=tæ ÇËÑÌÈJika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. dan barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan2. .Hadits�ي� �ب الن ه�ن� ر� �ق�د و�ل �خ�ة? ن س� �ة? �ه�ال و�إ ع�ير? ش� �ز ب �خ� ب �م� ل و�س� �ه �ي ع�ل �ه� الل ص�ل�ى �ي, �ب الن �ل�ى إ ى م�ش� �ه� ن

� أ ه� ع�ن �ه� الل ض�ي� ر� �س? �ن أ ع�ن ��ه �هل �أل ا Iير�ع ش� ه� م�ن خ�ذ�

� و�أ Lي��ه�ود ي د� ن �ع ��ة م�د�ين �ال ب �ه� ل عIا د�ر �م� ل و�س� �ه �ي ع�ل �ه� الل ص�ل�ى“ dari annas ia berkata, Nabi saw pernah menggadaikan sebuah baju besi kepada seorang yahudi di Madinah dan Nabi mengambil gandum dari si Yahudi untuk keluarganya. (HR Ahmad, Bukhari, Nasa’I dan Ibnu Majah)”.“ Dari Abu hurairah ra, Rasulullah saw bersabda: “ Apabila ada ternak digadaikan, maka punggungnya boleh dinaiki oleh orang yang menerima gadai, karena ia telah mengeluarkan biaya. Apabila ternak itu digadaikan, maka air susunya yang deras boleh diminum oleh orang yang menerima gadai, karena ia telah mengeluarkan biaya. Kepada orang yang naik atau minum, maka ia harus mengeluarkan biaya perawatannya”.“ Dari Abu Hurairah ra. Bahwasanya Rasulullah saw.bersabda: “ Barang yang digadaikan itu tidak boleh ditutup dari pemilik yang menggadaikannya. Baginya adalah keuntungan tanggung jawabnya ialah bila ada kerugian”.Rukun dan Syarat Transaksi GadaiSecara umum syarat syah dan rukun dalam menjalankan transaksi gadai adalah sebagai berikut :1. Rukun Gadai- Ada Ijab dan qabul (shigat)- Terdapat orang yang berakad adalah yang menggadaikan (rahin) dan yang menerima gadai (murtahin)

Page 11: ANALISIS CERKAK KADHUNG DINIYATI

- Ada jaminan (marhun) berupa barang / harta- Utang (marhun bih)2. Syarat Syah Gadaia. Shigat.Menurut ulama hanafiyah,syarat dalam rahn tidak boleh memakai syarat,atau dikaitkan dengan sesuatu,jika memakai syarat maka syarat batal,dan rahn tetap sah,sedangkan menurut ulama syafi’iyah terbagi menjadi 3yaitu,Syarat yang shahih seperti mensyaratkan murtahin cepat membayar agar barang tidak disita,mensyaratkan sesuatu yang tidak bermanfaat,dan yang terakhir yaitu syarat yang fasid yaitu mensyartkan sesuatu yang merugikan murtahin,sedang ulama Hanabilah dan malikiah membagi duua,yatu syarat yang shahih dan fasid.b. Orang yang berakad.Menurut ulama orang yang melakukakan akad harus memenuhi kriteria al-ahliyah.menurut ulama syafi’iyah adalah orang yang telah sah melakuan jual-beli seperti mumayyiz dan berakal,tetapi mumayyiz disini tidak di syaratkan untuk baligh,dengan demikian anak kecil yang sudah mumayyiz dan orang bodoh yang sudah izin dengan walinya boleh melakukan rahn. Tetapi menurut sebagian besar ulama dan yang paling kuat adalah Pihak yang berakad harus memiliki kecakapan dalam melakukan tindakan hukum, berakal sehat, sudah baligh serta mampu melaksanakan akad.c. Barang yang dijadikan pinjaman1. Harus berupa barang / harta yang nilainya seimbang dengan utang serta dapat dijual. Rasul bersabda: “Setiap barang yang diperjualbelikan boleh dijadikan barang gadai.”[1]2. Dapat dimanfaatkan serta memiliki nilai3. Harus spesifik dan jelas4. Dimiliki oleh orang yang menggadaikan secara syah5. Tidak tersebar dalam beberapa tempat dan dalam kondisi utuhd. Utang (marhun bih)1. Wajib dikembalikan kepada murtahin (yang menerima gadai)2. Dapat dimanfaatkan3. Jumlahnya dapat dihitung

Hak dan Kewajiban Pihak yang Berakad

Hak dan kewajiban Murtahin (penerima Gadai)1. Pemegang gadai berhak menjual marhun apabila rahin tidak memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo2. Pemegang gadai berhak mendapatkan penggantian biaya yang telah dikeluarkan3. Selama pinjaman belum dilunasi, pemegang gadai berhak menahan barang gadai yang diserahkan padanya.Kewajiban penerima gadai (murtahin) adalah:1. Penerima gadai bertanggung jawab atas hilang atau merosotnya barang gadai, apabila hal itu disebabkan oleh kelalaian.2. Penerima gadai tidak boleh menggunakan barang gadai untuk kepentingan sendiri.3. penerima gadai wajib memberitahukan kepada pemberi gadai sebelum diadakan pelelangan barang gadai.Hak dan kewajiban Rahin ( pemberi gadai)Hak pemberi gadai:1. Pemberi gadai berhak mendapatkan kembali barang gadai, setelah ia melunasi pinjaman.2. Pemberi gadai berhak menuntut ganti rugi dari kerusakan dan hilangnya barang gadai,apabila disengaja.3. Pemberi gadai berhak menerima sisa hasil penjualan barang gadai setelah dikurangi biaya pinjaman dan biaya-biaya lainnya.4. Pemberi gadai berhak meminta kembali barang gadai apabila penerima gadai diketahui

Page 12: ANALISIS CERKAK KADHUNG DINIYATI

menyalahgunakan barang gadai.Kewajiban pemberi gadai1. Pemberi gadai wajib melunasi pinjaman yang telah diterimanya dalam tenggang waktu yang ditentukan,termasuk biaya-biaya yang telah ditentukan2. Pemberi gadai rela barangnya dijual,jika dia tidak sanggup melunasinya.

Akad Perjanjian Transaksi Gadai1. Akad Qard al- HasanAkad yang dilakukan pada nasabah yang ingin menggadaikan barangnya untuk tujuan konsumtif.dan nasabah dikenakan biaya upah kepada pegadaian karena telah menjaga barangnyaKetentuan untuk biaya administrasi pada pinjaman dengan cara:.1. Harus dinyatakan dalam nominal, bukan persentase2. Sifatnya harus jelasMekanisme palaksanaan aqad qard al- hasan1. Barang gadai (marhun) berupa barang yang tidak dapat dimanfaatkan, kecuali dengan menjualnya dan berupa barang bergerk saja,seperti emas, barang elektro,mobil.2. Tidak ada pembagian bagi hasil,karena aqadnya bersifat social.2.Aqad MudharabahAqad mudharabah adalah akad yang dilakukan oleh nasabah yang menggadaikan jaminannya untuk menambah modal usaha atau pembiayaan yang bersifat produktif.dengan akad ini , nasabah (rahin) akan memberikan bagi hasil berdasarkan keuntungan yang didapat nasabah kepada penggadaian (marhun) sesuai dengan kesepakatan.Ketentuan aqad mudharabah:1.jenis barang dapat dimanfaatkan,baik barang bergerak maupun tidak.2. Keuntungan yang dibagikan kepada pemilik barang gadai adalah keuntungan setelah dikurangi biaya pengelolaan.3. Aqad Ba’i MuqayyadahAqad Ba’i Muqayyadah adalah aqad yang dilakukan apabila nasabah(rahin) ingin menggadaikan barangnya untuk keperlian produktip. Murtahin mendapatkan keuntungan dari penjualan barang yang diberikan kepada rahin.

4. Aqad IjarahAqad ijarah adalah akad yang objeknya adalah penukaran manfaat untuk masa tertentu,yaitu pemilikan manfaat dengan imbalan, sama dengan menjual manfaat..jadi pegadainan mejual manfaat lewat menyewakan tempatnya kepada nasabah(save deposit box)Namun Pada dasarnya Pegadaian Syariah berjalan atas dua akad transaksi syariah, yaitu :a. Akad Rahn. Rahn yang dimaksud adalah menahan harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya, pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya.b. Akad Ijarah. Yaitu akad pemindahan hak guna atas barang dan atau jasa melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barangnya sendiri.

Hukum Pemanfaatan Barang Gadai1. Pendapat Ulama Syafi’iyahOrang yang mempunyai hak atas manfaat barang gadai (marhun) adalah rahin yaitu yang memberikan /menyerahkan barang gadaiwalaupun barang gadai (marhun) itu di pegang oleh murtahin (orang yang menerima gadai).jadi barng gadai yang diberikan oleh rahin hanya sebagai jamainan atau kepercayaan atas penerima gadai (murtahin),sedangkan kepemilikan tetap berada pada rahin.dan murtahin boleh memnfaatkan asal izin dahulu kepada rahin.2. Pendapat Ulama MalikiyahMurtahin dapat memanfaatkan barang gadai,dengan beberapa syarat seperti:

Page 13: ANALISIS CERKAK KADHUNG DINIYATI

Hutang karena jual beli,bukan karena mengutangkanMurtahin mensyaratkan bahwa manfaat marhun adalah diaJangka waktu pengambilan manfaat atas barang telah ditentukan batasnya.Jadi menurut ulama malikiyah murtahin dapat memanfaatkan barang tersebut asalkan sesuai dengan syarat di atas.dan barang tetap kepemilikannya pada rahin.murtahin dapat memanfaatkannya aslkan dapat izin dari rahin.3. Pendapat Ulama HanabilahMenurut ulama hanabilah syarat bagi murtahin untuk mengambil manfaat barang gadai yang bukan berupa hewan adalah:A. Adanya izin dari pemilik barangB. Adanya gadai bukan sebab menghutangkanJadi kalau yang digadaikannya hewan, maka dapat dimanfaatkan asalkan pemanfaatnya sesuai dengan biaya yang dia keluarkan,dan apabila berlebih pemanfaatanya maka masuk riba.kalo selain dari hewan maka berlaku dari 2 syarat di atas.jadi murtahin dapat menggunakan rah nasal izin rahin.4. Pendapat Ulama Hanafiyahbarang rahn tidak boleh dimanfaatkan oleh murtahin,dia hanya menguasai dan tidak boleh memanfaatkan.sebagian ada yang menyatakan boleh untuk memanfaatkanya asal dengan izin,dan ada juga yang mengatakan tidak boleh walu sudah izin dan manfaatnya tetap ribaPenambahan rahnUlama fiqih sepakat bahwa tambahan yang ada pada borg/rahn adalah milik rahin, sebab dia adalah pemilik aslinya.1. Ulama hanfiyah[2] berpendapat bahwa tambahan yang terjadi pada borg yang termasuk rahn,baik yang berkaitan dengan rahn,seperti buah,susu,,dan lain-lain atau yang terpisah,seperti anak hewan.adalah tambahan yang tidak berkaitan dengan rahn,seperti upah adalah milik rahin.2.Ulama Mailikiyah[3] berpendapat bahwa termasuk pada rahn adalah sesuatu yang dihasilkannya, berkaitan dan tidak terpisah,seperti lemak,atau yang berpisah, tetapi berkaitan ,seperti anak,dan lain-lain3.Menurut ulama Syafi’iyah[4] segala tambahan dari rahn, baik yang dilahirkan dari borg atau bukan, berkaitan dengan borg atau bukan,semuanya termasuk rahn. Dengan demikian, hukuman untuk benda-benda tersebut adalah sebagaimana atas hokum rahn itu sendiri.

Sejarah Singkat PegadaianGadai merupakan suatu hak yang dapat diperoleh kreditur sebagai barang yang bergerak yang dapat dijadikan sebagai jaminan dalam pelunasan atas hutangnya. Sedangkan pegadaian merupakan “trademark” suatu lembaga keuangan milik pemerintah dalam kegiatannya untuk menjalankan suatu kegiatan usaha dengan perinsip gadai.Bisnis gadai di ibdonesia pertama kali sejak Gubernur jendral VOC Van Imhoff mendirikan Bank Van Leening.meskipun demikian gadai di Indonesia sudah mengakar,pertama kali lembaga gadai didirikan oleh pemerintah Sukabumi,Jawa Barat dengan nama pegadaian,pada tanggal 1 April 1901 dengan Wolf Von Westerode sebagai kepala pegadaian Negeri pertama, dengan misi untuk membantu masyarakat dari jeratan lintah darat melalui uang pinjaman dengan hokum gadai. Sesuai dengan perkembangan Zaman maka pegadaian sudah beberapa kali berubah statusnya menjadi perusahaan jawatan(1901),Perusahaan di bawah IBW (1928),perusahaan Negara (1906), dan kembali ke Perjan di tahun 1969.Baru di tahun 1990 dengan lahirnya PP10/1990 tanggal 10 April 1990,sampai dengan terbitnya PP 103 tahun 2000,Pegadaian tersebut bersetatus sebagai Perusahaan Umum (PERUM) dan merupakan salah satu dari BUMN dalam lingkungan Departemen Keuangan RIsampai sekarang.

Lahirnya Pegadaian Syariah

Page 14: ANALISIS CERKAK KADHUNG DINIYATI

Terbitnya PP/10 tanggal 1 April 1990 dapat dikatakan menjadi tonggak awal kebangkitan Pegadaian, satu hal yang perlu dicermati bahwa PP10 menegaskan misi yang harus diemban oleh Pegadaian untuk mencegah praktik riba, misi ini tidak berubah hingga terbitnya PP103/2000 yang dijadikan sebagai landasan kegiatan usaha Perum Pegadaian sampai sekarang. Banyak pihak berpendapat bahwa operasionalisasi Pegadaian pra Fatwa MUI tanggal 16 Desember 2003 tentang Bunga Bank, telah sesuai dengan konsep syariah meskipun harus diakui belakangan bahwa terdapat beberapa aspek yang menepis anggapan itu. Berkat Rahmat Allah SWT dan setelah melalui kajian panjang, akhirnya disusunlah suatu konsep pendirian unit Layanan Gadai Syariah sebagai langkah awal pembentukan divisi khusus yang menangani kegiatan usaha syariah.Konsep operasi Pegadaian syariah mengacu pada sistem administrasi modern yaitu azas rasionalitas, efisiensi dan efektifitas yang diselaraskan dengan nilai Islam. Fungsi operasi Pegadaian Syariah itu sendiri dijalankan oleh kantor-kantor Cabang Pegadaian Syariah/ Unit Layanan Gadai Syariah (ULGS) sebagai satu unit organisasi di bawah binaan Divisi Usaha Lain Perum Pegadaian. ULGS ini merupakan unit bisnis mandiri yang secara struktural terpisah pengelolaannya dari usaha gadai konvensional. Pegadaian Syariah pertama kali berdiri di Jakarta dengan nama Unit Layanan Gadai Syariah (ULGS) Cabang Dewi Sartika di bulan Januari tahun 2003. Menyusul kemudian pendirian ULGS di Surabaya, Makasar, Semarang, Surakarta, dan Yogyakarta di tahun yang sama hingga September 2003. Masih di tahun yang sama pula, 4 Kantor Cabang Pegadaian di Aceh dikonversi menjadi Pegadaian Syariah.

1. Kegiatan Usaha Perum PegadaianSesuai dengan PP 103 tahun 2000 pasal 8,Perum pegadaian melakukan kegiatan usaha utamanya dengan menyalurkan uang pinjaman atas dasar hokum gadai serta menjalankan usaha lain seperti penyaluran uang pinjaman,layanan jasa titipan, sertifikasi logam mulia dan batu adi, took emas,industri emas dan usaha lainnya.

Persamaan dan Perbedaan gadai syariah dengan gadai KonvensionalPersamaan gadai dengan rahn menurut basyir (1983) adalah:1. Hak gadaiberlaku atas pinjaman uang.2. Adanya agunan sebagai pinjaman uang3. Tidak boleh mengambil manfaat barang yang digadaikan4. Biaya barang yang digadaikan ditanggung oleh pemberi gadai5. Apabila batas waktu pinjaman uang telah habis,barang yang digadaikan boleh dijual ataupun dilelang.Sedangkan perbedaan gadai dengan rahn adalah1. Gadai konvensional di samping berperinsip tolong-menolong juga menarik keuntungan dengan cara menarik bunga atau sewa modal yang ditetapkansedangkan dalam gadai syariah dilakukan secara sukarela atas dasr tolong menolong tanpa mencari keuntungan.a. Dalam gadai konvensional hak gadai hanya berlaku pada benda yang bergerak,sedangkan pada gadai syariah berlaku pada seluruh harta, baik harta yang bergerak maupun yang tidak bergerak.b. Dalam gadai konvensional mengenal istilah bunga uang,sedangkan dalam syariah tidak mengenal bunga uang.c. Gadai konvensuonal dilaksanakan oleh suatu lembaga,seperti perum pegadaian, sedangkan gadai syariah tanpa melalui suatu lembaga

Operasional Pegadaian Syariahoperasional Pegadaian Syariah dapat digambarkan sebagai berikut : Melalui akad Rahn, nasabah menyerahkan barang bergerak dan kemudian Pegadaian menyimpan dan merawatnya di tempat yang telah disediakan oleh Pegadaian. Akibat yang timbul dari proses penyimpanan adalah timbulnya biaya-biaya yang meliputi nilai investasi tempat penyimpanan, biaya perawatan, dan keseluruhan proses kegiatannya.

Page 15: ANALISIS CERKAK KADHUNG DINIYATI

Atas dasar ini dibenarkan bagi Pegadaian mengenakan biaya sewa kepada nasabah sesuai jumlah yang disepakati oleh kedua belah pihak.

Pegadaian syariah merupakan unit yang memberikan layanan secara cepat, praktis, dan menentramkan,maksudnya adalah:1. Cepat yaitu hanya memerlukan waktu +25 menit dana yang anda ingnkan akan cair2. Praktis yaitu Tidak perlu membuka rekening di Bank ataupun prosedur yang dapat memberatkan nasabahnya.nasabah cukup bawa barangyang akan digadaikan dan dana yang dibutuhkan akan cair paling lama 120 hari dan apabila sudah jatuh tempo dapat diperpanjang, asalkan membayar kembali sewa simpan dan pemeliharaan dan biaya administrai.3. Menentramkan yaitu sumber dana yang diperoleh berasal dari dana yang halal,yaitu didapat sesuan prosedur syariah.1. Persyaratan pengajuan Pinjaman:a. Bawa fotocopy KTPb. Mengisi formulir permintaan rahnc. Menyerhkan barang yang akan dijamin2. Prosedur Pengajuan Pinjaman di Pegadaian SyariahMarhun(FPP)MarhunForm,Permintaan Pinjaman (FPP)PenaksirNasabahSurat Bukti Rahn(SBR)KasirRPRP

Keterngan:1.Nasabah Mengisi Formulir Permintaan Rahn2.Nasabah menyerahkan formulir permintaan Rahn yang dilampiri dengan fotocopy identitas serta barang jaminan ke loket3. Petugas pegadaian menaksir (marhun) agunan yang sudah diserahkan4. Besarnya pinjaman/marhun bih adalah sebesar 90% dari taksiran marhun5.Apabila disepakati besarnya pinjaman,nasabah menandatangani akad dan menerima uang pinjaman.Penggolongan Marhun dan Biaya AdministrasiGolongan MBPlafon MBBiaya Administrasi Per SBRABCDEFGH20.000-150.000151.000-500.000501.000-1.000.000

Page 16: ANALISIS CERKAK KADHUNG DINIYATI

1.005.000-5.000.0005.010.000-10.000.00010.050.000-20.000.00020.100.000-50.000.00050.100.000-200.000.0001.0003.0005.00015.00015.00025.00025.00025.000

Penentuan Taksiran:v Golongan A dilaksanakan penaksiran yuniorv Golongan B dan C oleh penaksiran madyav Golongan D,E,F,G, H oleh penaksir senior/manajer cabangJASA TAKSIRAN

Jasa Taksiran adalah suatu layanan kepada masyarakat yang peduli akan harga atau nilai harta benda miliknya.Dengan biaya yang relatif ringan, masyarakat dapat mengetahui dengan pasti tentang nilai atau kualitas suatu barang miliknya setelah lebih dulu diperiksa dan ditaksir oleh juru taksir berpengalaman.Kepastian nilai atau kualitas suatu barang. Misalnya kualitas emas atau batu permata, dapat memberikan rasa aman dan rasa lebih pasti bahwa barang tersebut benar-benar mempunyai nilai investasi yang tinggi.Biaya Pengujian = 1% x Nilai taksiran minimal Rp. 500.Kebimbangan anda tidak akan berlarut-larut dan kepentingan anda akan terlindungi

Tarif IjarahNoJenis MarhunPerhitungan Tarif1

2

3Emas

Elektronik,alat rumah tanggalainnyaKendaraan bermotor(mobil dan motor)Taksiran/Rp.10.000X90Xjangka waktu/10Taksiran/Rp.10.000X95Xjangka waktu/10Taksiran/Rp.10.000X100Xjangka waktu/10Keterngan:Tarif ijarah dihitung dari nilai taksiran barang jaminanJangka waktu jaminan ditetapkan 120 hariTarif jasa simpanan dengan kelipatan 10 hari

Page 17: ANALISIS CERKAK KADHUNG DINIYATI

Satu hari dihitung 10 hariSimulasi Perhitungan Ijaroh :- Nasabah memiliki barang jaminan berupa emas dengan nilai taksiran Rp. 10.000.000- Marhun Bih maksimum yang dapat diperoleh nabah tersebut adalah Rp. 9.000.000 (90% x taksiran)- Maka, besarnya Ijaroh yang menjadi kewajiban nasabah per 10 hari adalah :- Jika nasabah menggunakan Marhun Bih selama 25 hari, berhubung Ijaroh ditetapkan dengan kelipatan per 10 hari, maka besar Ijaroh adalah Rp. 255.000 (Rp. 85.000 x 3)- Ijaroh dibayarkan pada saat nasabah melunas atau memperpanjang Marhun Bih

Barang-barang yang dapat diterima sebagai jaminan oleh pegadaian yaitu perhiasan seperti berlian,kendaraan bermotor,dan barang elektronik,dan cara pelunasan penjamannya bias dengan membayar pokok pinjaman ditambah dengan jasa simpan atau juga dengan cara menjual marhun,apabila rahin tidak sanggup menunaikan kewajibannya,jenis-jenis pelunasan bisa berupa pelunasan tunai,angsuran,atau pun tebus sebagian.JASA TITIPAN

Dalam dunia perbankan, layanan ini dikenal sebagai safe deposit box. Harta dan surat berharga perlu di jaga keamanannya agar tidak sampai hilang, rusak atau di salahgunakan orang lain.Tetapi ternyata tidak selamanya barang dan surat berharga itu aman di tangan sendiri. Jika anda mendapatkan kesulitan "mengamankan"nya di rumah sendiri, karena akan dinas ke luar kota/luar negeri, menunaikan ibadah haji, berlibur, sekolah di luar negeri , dll. Percayakan saja penyimpanannya kepada kami. Jangka waktu penitipan dua minggu sampai dengan satu tahun dan dapat di perpanjang. Kami akan menjaga dan melindunginya dengan penuh perhatian.

BIAYA RELATIF MURAH, CARANYA JUGA SANGAT MUDAH

Lama PenitipanKodeJenis Barang2 Minngu1 Bln3 bln6 Bln12 BlnK-1Dokumen dan Surat Berharga1.5002.0005.80011.10020.000K-2Perhiasan dan barang kecil2.0002.5007.20018.90025.000G-1

Page 18: ANALISIS CERKAK KADHUNG DINIYATI

Barang Gudang Ukuran Besar2.5003.0008.70016.70030.600G-2Barang Gudang Ukuran Sedang2.0002.5007.20013.90025.500G-3Barang Gudang Ukuran Kecil1.0001.5004.3008.30015.000

I ilustrasi Penaksiran Barang Gadaia. Prosedur Penaksiran EmasMisal standar taksiran yang digunakan oleh pegadaian adalah 91.08% X harga pasaran emas.harga pasaran missal Rp.75.000 Maka:Jumlah KaratPerhitunganTaksiran24 karat23 karat22 karat21 karat20 karat19 karat18 karat17 karat16 karat91.08% X Rp.75.00023/24XRp.68.31022/24XRp.68.31021/24XRp.68.31020/24XRp.68.31019/24XRp.68.31018/24XRp.68.31017/24XRp.68.31016/24XRp.68.310

Rp.68.310Rp.65.464Rp.62.618Rp.59.771

Page 19: ANALISIS CERKAK KADHUNG DINIYATI

Rp.56.925Rp.54.079Rp.51.233Rp.48.386Rp.45.540Contohnya: Syafiq menggadaikan benda berharganya yaitu kalung,setelah ditaksir ternyata kalung emas tersebut memiliki kandungan 23 karat dan berat 6 gr,maka piutang yang dimilikinya sebesar 6grXRp.65.464=Rp.329.784b.Prosedur penaksiran barang elektronikcara menaksirnya dengan cara melihat harga pasar,mulai dari 100% bila yang digadaikan barangnya masi baru sampai 70%,dan kemudian dikalikan dengan 60% harga setempat.Contoh: Yurni menggadaikan TV Lcd flatnya,setelah ditaksir ternyata kondisi barangnya 80% harga setempat Rp.4.500.000,- maka pegadaian menghargakan piutamgnya sebesar Rp.4.500.000X80%X60%=Rp.2.160.000 3. Prosedur Penaksiran MesinTidak seperti barang elektronik, mesin ditaksir agak tinggi sebesar 85% dari harga pasaran setempatContoh:MR.Obama ingin menggadaikan mesin ketik merek Olympic, setelah ditaksir ternyata kondisinya 90% sedangkan harga setempat Rp.32.000,- maka piutangnya yang didapat nurjanah adalh sebesar Rp. 320.000 X 85% =Rp.272.000Pendanaan Pegadaian SyariahPendanaan pegadaian syariah berasal dari beberapa macam yaitu berasal dari modal sendiri,penerbitan obligasi syariah yang dikeluarkan oleh lembaga gadai itu sendiri demi tercapainya penambahan modal lembaga gadai,selain itu pendanaan pegadaian syariah dikeluarkan untuk kegiatan operasional gadai syariah baik dari gaji pegawai,perawatan gedung,peralatan dsb.selain itu apabila ada dana yang tidak digunakan di pegadaian syariah maka dapat digunakan untuk investasi dengan pihak ketiga seperti dengan developer untuk membangun rumah dan pegadaian mendapatkan profit dari situ. Selain itu, pembiayaan kegiatan dan pendanaan bagi nasabah, harus diperoleh dari sumber yang benar-benar terbebas dari unsur riba. Dalam hal ini, seluruh kegiatan Pegadaian Syariah termasuk dana yang kemudian disalurkan kepada nasabah murni berasal dari modal sendiri ditambah dana pihak ketiga dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan .Pegadaian telah melakukan kerja sama dengan Bank Muamalat sebagai fundernya, ke depan Pegadaian juga akan melakukan kerja sama dengan Lembaga Keuangan Syariah lin untuk memback up modal kerja.

Produk dan Jasa Pegadaian SyariahProduk dan Jasa Pegadaian Syariah terdapat 4 jenis,yaitu pemberian pembiayaan berdasarkan hokum gadai,penaksiran nilai barang dan pegadaian mempeeroleh keuntungan dari upah untuk menaksirkan nilai barang,penitipan barang pegadaian memperoleh margin dari ongkos sewa barang tersebut, Gold Counter atau penjualan emas kepada pihak nasabah.Kendala dan Setrategi Pengembanngan Pegadaian SyariahKendala pegadaian syariah berupa:1.Kurangnya tenaga professional di bidang pegadaian syariah2. Sulit mmberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai masalah bunga3. Masyarakat menilai pegadaian syariah hanya untuk digunakan untuk masyarakat islam4. Masyarakat banyak yang belum mengetahui keberadaan pegadaian syariahSedangkan setateginya dapat berupa:1.Mengoptimalkan produk-produk yang sudah ada2.megeluarkan produk-produk yang baru yang lebih bagus dan mudah3. Memperluas jangkaun kantor-kantor cabang dan memperkenalkannya pada masyarakat apalagi pegadaian syariah sudah mendapatkan dukunganya dari masyarakat islam mayoritas dan mendapat dukunagan dari lembaga keuangan syariah dunia4. Berprasangka baik kepada semua nasabahnya.

Page 20: ANALISIS CERKAK KADHUNG DINIYATI

Kritik dan SaranAdapun kritik yang ingin saya sampaikan di makalah ini adalah:Kegiatan pegadaian syariah merupakan lembaga yang benar-benar berpeluang bagus,karena sebagian masyarakat indonesia merupakan masyarakat yang muslim.pada saat ini banyak sekali orang-orang menyebutkan pegadaian syariah sama dengan pegadaian konvensional,namun pada kenyataannya tidak misalnya pada gadai syariah barang yang mendapat hak gadai bisa barang yang bergerak bisa juga yang tidak bergerak,sedangkan dalam konvensional hanya pada benda yang bergerak,selain itu pula pada gadai syariah dana yang di peroleh untuk modal dan perputaran usaha pure bebes dari riba, maysir dan gharar, sedangkan pada gadai konvensional dana yang didipat bisa didapat dari mana saja alias tidak pure dari riba,selain itu pula kegiatan pegadaian syariah harus dikeritisi mengenai memberikan kepercayaanya kepada nasabah dan selain itu pula peranan lembaga pengawas syariah amat dibutuhkan dan cara kinerja mereka perlu ditingkatkan agar LKS yang brada di bawah kekuasaanya dapat berjalan dengan lebih baik,mengenai perhitungan jasa pinjaman atau sewa dihitung dengan menaksirkan barangnya dan pada pegadaian syariah dihitung satu hari dihitung lima hari dan ini amat memberatkan nasabah,bukankah kalau dihitung dibawah lima hari saja pegadaian suadah dapat untung,selain itu pula pegadaian syariah masi mempunyai problem kekurangan tanaga kerja yang profesional.

DAFTAR PUSTAKA

Syafei,Rachmat, Fiqih Muamalah, Bandung,Pustaka Setia,2006.Ghufron,Sofiyan,M Aziz Hakim, & Mukhtar Alshodiq, Edukasi Profesional Syariah,Mengatasi Masalah dengan Pegadaian Syariah, Anggota IKAPI,2005.Sholahuddin,Muhammad,Lembaga dan Keuangan Syariah Kontemporer,2008

1