analisis brand image handphone nokia (studi kasus … · penulis dilahirkan di madiun, ......
TRANSCRIPT
ANALISIS BRAND IMAGE HANDPHONE NOKIA
(Studi Kasus Pada Mahasiswa S1 IPB)
Oleh
CHANDRA DWI NARITA
H24080079
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012
RINGKASAN
CHANDRA DWI NARITA. H24080079. Analisis Brand Image Handphone
Nokia (Studi Kasus Pada Mahasiswa S1 IPB). Di bawah bimbingan MIMIN
AMINAH
Pertumbuhan teknologi dan telekomunikasi yang pesat menjadikan
peluang bagi perusahaan telepon selular untuk menawarkan produk mereka.
Tingkat persaingan telepon selular semakin hari semakin ketat. Ketatnya
persaingan pada pasar telepon selular membuat Nokia harus bisa membedakan
dan memposisikan produknya agar konsumen mampu melihat diferensiasi yang
ditawarkan Nokia. Diantara banyaknya merek telepon selular yang saat ini
bermunculan, Nokia sebagai market leader yang sudah lama bergerak di industri
ini harus mampu menjaga citra merek yang kuat bagi perusahaannya agar dapat
tetap bersaing dengan pendatang baru. Brand image yang kuat sangat penting
dilakukan perusahaan Nokia agar mereknya dapat diingat dengan baik oleh
konsumen ditengah persaingan yang semakin ketat. Selain itu brand image yang
dilakukan oleh Nokia dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk
yang dihasilkan sehingga dapat mendorong konsumen melakukan pembelian
produk Nokia.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis brand image yang dimiliki
oleh Nokia, (2) Menganalisis brand image Nokia pada persaingan pasar telepon
selular lain, (3) Menganalisis strategi yang dilakukan Nokia Corporation agar
dapat bertahan dipasar sasaran. Informasi dan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer didapat dari
penyebaran kuesioner sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literatur,
artikel dan internet. Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini antara lain
analisis Deskriptif, uji Cochran, dan analisis Multidimensional Scaling (MDS).
Pengolahan data menggunakan software Microsoft Exel 2007 dan SPSS 16 version
for Windows.
Berdasarkan data primer, responden mengetahui merek Nokia tanpa harus
diingatkan kembali. Nokia menduduki posisi top of mind dalam benak responden
dengan nilai sebesar 76%. Berdasarkan uji Cochran terlihat bahwa Nokia
diasosiasikan memliliki produk yang berkualitas, penggunaan mudah, kemudahan
dalam membeli dan terdapat outlet resmi di berbagai kota. Berdasarkan hasil
analisis MDS, atribut yang menjadi citra merek Nokia adalah produk yang
berkualitas, fasilitas multimedia, harga kompetitif dan customer service yang
responsive. Hasil analisis MDS juga menunjukkan bahwa Sony Ericson
merupakan pesaing terdekat Nokia. Oleh karena itu, sebaiknya Nokia
mempertahankan kinerja atribut-atribut yang menjadi brand image. Nokia juga
perlu lebih fokus terhadap atribut yang menjadi brand image pada pasar telepon
selular.
ANALISIS BRAND IMAGE HANDPHONE NOKIA
(Studi Kasus Pada Mahasiswa S1 IPB)
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
CHANDRA DWI NARITA
H24080079
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012
Judul : Analisis Brand Image Handphone Nokia (Studi Kasus Pada Mahasiswa
S1 IPB)
Nama : Chandra Dwi Narita
NIM : H24080079
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Mimin Aminah
NIP 196609071991032002
Mengetahui,
Ketua Departemen
Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc
NIP 196101231986011002
Tanggal Lulus:
iii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Madiun, 13 September 1989 sebagai putri kedua dari
tiga bersaudara dari pasangan Bapak Sunarno dan Ibu Endrawati Wisnuningrum.
Penulis menempuh pendidikan formal di SDN Klegen 02 (1996-2002),
pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 1 Madiun (2002-2005), dan
menamatkan pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Madiun pada tahun
2008.
Pada tahun 2008, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur
Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) sebagai mahasiswa Departemen
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Selama mengikuti perkuliahan,
penulis aktif di berbagai kepanitiaan yang diselenggarakan Himpunan Profesi
Manajemen (COM@) maupun BEM FEM. Penulis aktif dalam kegiatan
organisasi Omda Madiun. Penulis juga aktif dalam kegiatan seni tari yang
diadakan oleh Coast tari FEM. Selain itu, penulis juga aktif dalam mengikuti
berbagai seminar selama perkuliahan.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT yang
telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Brand Image Handphone Nokia
(Studi Kasus Pada Mahasiswa S1 IPB). Sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Skripsi ini menganalisis brand image yang dimiliki handphone Nokia,
serta mengetahui brand image Nokia di pasar persaingan telepon selular. Penulis
menyadari masih banyak kekurangan pada skripsi ini. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang bersifat membangun penulis harapkan dari berbagai pihak agar
menjadi suatu pembelajaran bersama kedepannya. Semoga skripsi ini bermanfaat
bagi penulis dan bagi pihak-pihak lain. Amin.
Bogor, Juni 2012
Penulis
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta salam tak lupa
penulis panjatkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW. Penulis
menyadari bahwa skripsi ini dapat selesai karena bantuan, motivasi, doa, dan
kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan
terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua tercinta, Bapak Sunarno dan Ibu Endrawati Wisnuningrum
serta kakakku Aprilia Kartika Sari dan adikku Shantika Indah Tribuana
perhatian, kasih sayang, doa, dan semangat yang diberikan.
2. Ir. Mimin Aminah, MM. sebagai pembimbing skripsi yang telah
membimbing, memberi saran, motivasi dan pengarahan kepada penulis.
3. Bapak Dr. Ir. Jono M Munandar, M.Sc selaku Ketua Departemen
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB.
4. Bapak Drs Edward H Siregar, SE.MM dan Bapak Muhammad Syaifudin A,
S.TP. M.Si selaku dosen penguji sidang.
5. Seluruh staf pengajar dan karyawan Departemen Manajemen, Fakultas
Ekonomi dan Manajemen IPB.
6. Bachtiar Ardiansyah yang selalu memberikan perhatian, kasih sayang,
semangat dan doa. Serta selalu setia menemani disaat suka maupun duka.
Terimakasih atas motivasi dan dukungannya selama ini.
7. Sahabat seperjuangan (Annisa Bunga Kharisma, Vannia Ariestya, dan
Rosselina Cindy Kautsar). Terima kasih atas persahabatan dan dukungannya.
8. Teman-teman satu bimbingan (Ocha, Ita, Kiki, Rahma dan Dore)
9. Teman-teman sekosan (Icha Anggita, Widi, Ruri, Hilda, Mbak Nindi, Dek
Tika) atas motivasi dan dukungannya.
10. Teman-teman manajemen 45 atas kebersamaannya selama tiga tahun.
11. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada
penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat selesai pada waktunya.
vi
DAFTAR ISI
RINGKASAN
RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................ v
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x
I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah...................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ............................................................................................ 4
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 5
1.4. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 6
1.5. Ruang Lingkup Penelitian……………………………………………......6
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 7
2.1. Pemasaran .......................................................................................................... 7
2.1.1 Strategi Pemasaran .................................................................................... 7
2.1.2 Bauran Pemasaran ..................................................................................... 8
2.2. Produk ................................................................................................................ 9
2.3. Merek ............................................................................................................... 10
2.3.1 Brand Awareness, Brand Association, dan Brand Image ....................... 11
2.4. Telepon Selular ................................................................................................ 13
2.5. Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 14
III. METODELOGI PENELITIAN ................................................................. 17
3.1. Kerangka Pemikiran ......................................................................................... 17
3.2. Metode Penelitian ............................................................................................ 18
3.2.1 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 18
3.2.2 Pengumpulan Data .................................................................................. 18
3.2.3 Metode Pemilihan Sampel ...................................................................... 19
3.2.4 Pengolahan dan Analisis Data ................................................................. 21
1. Analisis Deskriptif .............................................................................. 23
2. Uji Cochran ......................................................................................... 23
3. Multi Dimensional Scaling ................................................................. 24
vii
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 25
4.1. Gambaran Umum Perusahaan ........................................................................... 25
4.2. Karakteristik Responden ................................................................................... 26
4.3. Analisis Brand Image Nokia ............................................................................. 29
4.3.1 Analisis Brand Awareness ........................................................................ 29
4.3.2 Analisis Brand Association ....................................................................... 31
4.4. Analisis Brand Image Nokia dalam Pasar HP .................................................. 34
4.5. Implikasi Manajerial ......................................................................................... 43
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 46
1. Kesimpulan ............................................................................................................... 46
2. Saran ......................................................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 48
LAMPIRAN ......................................................................................................... 50
viii
DAFTAR TABEL
No. Halaman
1. Data pengguna handphone di seluruh dunia …………………….. 1
2. Market share handphone pada tahun 2009 dan 2010…………….. 3
3. Top Brand Index kategori Mobile Phone ………………………… 3
4. Perkembangan Sistem Telepon Bergerak ………………………… 14
5. Populasi mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor ………………… 19
6. Hasil quota sampling tiap fakultas………………………………... 20
7. Hasil uji validitas atribut…………………………………………... 22
8. Hasil perhitungan analisis top of mind………………………………… 30
9. Hasil perhitungan Brand Recall………………………………………… 30
10. Hasil perhitungan brand association dengan uji Cochran………… 32
11. Skala Likert……………………………………………………… 34
12. Skor rataan untuk MDS………………………………………….... 34
13. Hasil perhitungan jarak Eucledian atribut Nokia…………………. 36
14. Hasil perhitungan jarak Euclidean pesaing Nokia……………….. 38
15. Hasil perhitungan jarak Euclidean atribut Sony Ericson………..... 39
16. Hasil perhitungan jarak Euclidean pesaing Sony Ericson………... 39
17. Hasil perhitungan jarak Euclidean atribut Samsung……………… 40
18. Hasil perhitungan jarak Euclidean pesaing Samsung……………. 41
19. Hasil perhitungan jarak Euclidean atribut LG……………………. 41
20. Hasil perhitungan jarak Euclidean pesaing Nokia……………….. 42
21. Hasil perhitungan jarak Euclidean atribut Blackberry……………. 42
22. Hasil perhitungan jarak Euclidean pesaing Blackberry…………... 43
ix
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. Pertumbuhan pengguna telepon selular di Indonesia ……………… 2
2. Konsumen Handphone di Indonesia Berdasarkan Umur …………. 5
3. Piramida Brand Awareness ………………………….…………….. 11
4. Kerangka Pemikiran Penelitian……………………………………. 17
5. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ………………. 27
6. Karakteristik responden berdasarkan pengeluaran total per bulan… 27
7. Karakteristik responden berdasarkan pengeluaran yang digunakan
dalam pembelian handphone…………………………………… 28
8. Karakteristik responden berdasarkan merek handphone yang
digunakan………………………………………………………….. 28
9. Loyalitas pengguna Nokia………………………………………… 29
10. Penggunaan handphone lain di samping menggunakan Nokia…… 29
11. Posisi telepon selular terhadap atribut……………………………. 35
x
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1. Kuesioner Penelitian ....................................................................... 51
2. Hasil uji Validitas dan Reliabilitas .................................................. 54
3. Hasil uji Normalitas ……………………………………………… 56
4. Hasil uji Cochran............................................................................ 57
5. Hasil analisis Multi Dimensional Scaling (MDS)…………………. 60
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan telekomunikasi diawali dengan adanya penemuan telepon
konvensional oleh Alexander Graham Bell tahun 1876. Dengan adanya
penemuan ini maka telepon komersialpun mulai dikembangkan. Perkembangan
yang pesat membuat para ilmuwan mengembangkan telepon sistem
telekomunikasi tanpa kabel. Usaha ilmuwan berhasil dengan mengembangkan
telepon selular atau lebih dikenal dengan Handphone (HP). Pada saat ini
telekomunikasi didunia semakin berkembang. Pada awalnya, HP hanya memiliki
fitur-fitur yang terbatas namun sejalan dengan perkembangan zaman, HP
memiliki berbagai macam fitur yang canggih agar lebih menarik minat konsumen.
Tabel 1. Data pengguna handphone di seluruh dunia
No Nama Negara Jumlah pengguna telepon selular (juta)
1 China 585
2 India 291
3 Amerika 259
4 Rusia 172
5 Brazil 134
6 Indonesia 116
7 Jepang 103
8 Jerman 103
9 Italia 90
10 Pakistan 86
Sumber : Wireless Intelligent (2010)
Perkembangan HP di dunia semakin pesat. Tak terkecuali di Indonesia.
Jumlah pengguna HP pada tahun 2010 diperkirakan mencapai 116 juta pelanggan.
Bisa dikatakan bahwa sekitar separuh dari seluruh populasi masyarakat Indonesia
merupakan pengguna HP (Dalam pendataan penduduk oleh Kementerian Dalam
Negeri, jumlah penduduk Indonesia terhitung 31 Desember 2010 mencapai
259.940.857 orang). Dari Tabel 1, terlihat bahwa Indonesia menempati peringkat
ketiga pasar HP terbesar di Asia setelah Cina dan India. Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi perkembangan pengguna HP di Indonesia. Faktor yang
mempengaruhi tersebut di antaranya adalah layanan jaringan diperkirakan akan
2
tumbuh semakin cepat dan baik dikarenakan investasi yang agresif dalam bidang
infrastruktur telekomunikasi. Faktor lain meningkatnya permintaan yaitu,
persaingan perusahaan HP yang semakin ketat membuat perusahaan bersaing
dalam segi harga sehingga produknya terjual dengan harga yang cukup
kompetitif. Harga yang relatif murah dan mutu yang baik akan berdampak pada
banyaknya penduduk dengan pendapatan rendah atau menengah menjadi
pengguna HP.
Gambar 1. Pertumbuhan pengguna telepon selular di Indonesia
(Teknojurnal, 2011)
Dalam studi yang dilakukan oleh lembaga riset informa Telecom dan
Media pada situs Bisnis Indonesia Online (Teknojurnal 2011), pertumbuhan
pengguna HP di Indonesia tahun 2010 mengalami peningkatan yang signifikan
sebesar 3 kali lipat bila dibandingkan tahun 2005. Sedangkan pengguna
perangkat telepon berkabel mengalami penurunan lebih dari 50% sejak tahun
2005. Meningkatnya penawaran terhadap HP di Indonesia seiring dengan
meningkatnya permintaan terhadap produk HP tersebut. Selain perusahaan HP
gencar dalam menawarkan produknya, perusahaan menawarkan berbagai macam
fitur menarik yang dapat meningkatkan minat beli konsumen. Konsekuensinya
perusahaan dapat meningkatkan penjualan produknya. Dengan adanya peluang
pasar yang terbuka lebar dan pangsa pasar yang lebar, mengakibatkan banyak
perusahaan HP baru yang ikut meramaikan pasar HP di Indonesia. Pada akhirnya,
persaingan juga meningkat seperti terlihat dalam Tabel 2.
3
Tabel 2. Market share handphone pada tahun 2009 dan 2010
No Perusahaan Penjualan
thn 2009
Market
share
2009 (%)
Penjualan
thn 2010
Market
share
2010 (%)
Perubahan
(%)
1 Nokia 440.881,6 36,4 461.318,2 28,9 -7.5
2 Samsung 235.772,0 19,5 281.065,8 17,6 -1.9
3 LG 121.972,1 10,1 114.154,6 7,1 -3
4 Research
in Motion
34.346,6 2,8 47.451,6 3,0 0.2
5 Apple 24.889,7 2,1 46.598,3 2,9 0.8
6 Sony
Ericson
54.956,6 4,5 41.819,2 2,6 -1.9
7 Motorola 58.475,2 4,8 38.553,7 2,4 -2.4
8 ZTE 16.026,1 1,3 28.768,7 1,8 0.5
9 HTC 10.811,9 0,9 24.688,4 1,5 0.6
10 Huawei 13.490,6 1,1 23.814,7 1,5 0.4
11 Lainnya 199.617,2 16,5 488.569,3 30,6 14.1
Total 1.211.239,6 100 1.596.802,4 100
Sumber : Gartner dalam Teknojurnal (Februari 2011)
Nokia merupakan salah satu penyedia produk HP yang mapan di
Indonesia. Nokia memiliki market share terbesar pertama bila dibandingkan
merek-merek HP lainnya. Meskipun market share Nokia pada tahun 2010
mengalami penurunan sebesar 7.5 persen dibanding tahun 2009, namun Nokia
tetap menjadi pemimpin pasar HP diseluruh dunia.
Tabel 3. Top Brand Index kategori Mobile Phone
No Merek Top Brand Index (%)
1 Nokia 72.0
2 Sony Ericson 9.6
3 Blackberry 4.3
4 Samsung 3.3
5 Huawei 2.4
6 Motorola 1.5
Sumber : Majalah Marketing edisi Februari 2010
Seperti diinformasikan oleh Majalah Marketing pada Februari 2010, Nokia
menempati urutan pertama Top Brand Index kategori Mobile Phone dengan
persentase sebesar 72% mengalahkan pesaingnya. Untuk memenuhi keinginan
pasar, Nokia menyediakan berbagai macam HP sesuai perkembangan teknologi.
Nokia terus mengikuti keinginan pasar agar dapat mempertahankan eksistensinya
sebagai HP nomor satu di dunia. Perusahaan ini menghasilkan HP dengan fitur-
4
fitur yang dapat menarik minat pelanggan dengan cara menciptakan HP Qwerty
yang sedang banyak diburu konsumen. Selain itu, Nokia juga menciptakan
Smartphone yang sedang banyak diminati masyarakat.
Brand image atau biasa disebut citra merek dapat digunakan perusahaan
untuk mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk yang di hasilkan.
Nokia merupakan perusahaan HP yang telah mapan di Indonesia. Nokia
melakukan citra merek terhadap produknya agar mereknya selalu diingat dengan
baik oleh konsumen ditengah persaingan yang semakin ketat. Ketatnya
persaingan pasar HP membuat Nokia Corporation harus mampu membedakan
dan memposisikan produknya agar konsumen mampu melihat diferensiasi yang
ditawarkan produknya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
memperluas pasar yaitu dengan cara lebih menfokuskan kepada kaum muda yang
dianggap memiliki prospek yang baik dan memiliki peluang yang masih terbuka
lebar. Fokus menggarap segmen tertentu dapat memberikan citra merek yang
cukup kuat bagi konsumen sasaran maupun konsumen lain.
1.2. Perumusan Masalah
Golongan kaum muda menempati urutan teratas sebagai konsumen HP di
Indonesia. Jumlah pengguna HP yang berumur 15-19 tahun meningkat hampir 3
kali lipat pada tahun 2010 sejak tahun 2005. Karakter anak muda yang senang
mencoba hal baru termasuk HP dapat menjadi peluang besar bagi perusahaan HP
di Indonesia. Hal ini menjadikan golongan muda sebagai target utama bagi
perusahaan HP untuk memperluas pangsa pasar. Beragam pesaing baru mulai
bermunculan untuk merebut pangsa pasar dari kalangan muda seperti Sony
Ericson, Samsung, Blackberry, LG, Apple, Nexian, IMO, K-Touch dll.
5
Permintaan Hp (juta) Umur
Gambar 2. Konsumen Handphone di Indonesia Berdasarkan Umur
(Teknojurnal, 2011)
Di antara banyaknya merek HP, Nokia harus tetap menjaga dan
meningkatkan citra yang kuat bagi produknya. Karakteristik golongan muda yang
senang mencoba hal baru dan kritis harus ditanggapi secara baik oleh Nokia. Hal
ini perlu dilakukan agar persepsi kaum muda akan citra merek Nokia tetap baik
dan mendorong kaum ini agar loyal terhadap produk Nokia.
Mengacu pada permasalahan yang telah disampaikan, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana brand image yang dimiliki oleh Nokia?
2. Bagaimana brand image Nokia pada persaingan pasar handphone
lain?
3. Bagaimana strategi yang dilakukan Nokia Corporation agar dapat
bertahan dipasar sasaran?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah :
1. Menganalisis brand image yang dimiliki oleh Nokia.
2. Menganalisis brand image Nokia pada persaingan pasar handphone
lain.
6
3. Menganalisis strategi yang dilakukan Nokia Corporation agar dapat
bertahan dipasar sasaran.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak.
Adapun manfaat itu adalah:
a. Bagi perusahaan : hasil penelitian dapat digunakan sebagai data
maupun informasi untuk strategi pemasaran yang akan datang.
b. Bagi peneliti : penelitian ini dapat digunakan untuk menambah ilmu
pengetahuan serta sebagai wadah pengaplikasian ilmu yang telah
didapatnya mengenai citra merek dan pengaruhnya terhadap
pembelian.
c. Bagi akademik : penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan
penelitian-penelitian selanjutnya mengenai citra merek serta
pengaruhnya terhadap pembelian.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini membahas mengenai citra merek yang dimiliki Nokia serta
membahas citra merek yang dimiliki Nokia pada persaingan pasar HP dengan
pesaing lain. Batasan pesaing Nokia adalah merek HP lainnya yaitu Sony
Ericsson, Samsung, LG dan Blackberry.
7
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pemasaran
Kotler dan Amstrong (2008), mendefinisikan pemasaran adalah proses
sosial dan manajerial di mana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran dengan nilai
lain. Dalam konteks bisnis yang sempit, pemasaran mencakup penciptaan
hubungan pertukaran muatan nilai dengan pelanggan yang menguntungkan.
Secara sempit, pemasaran (marketing) adalah proses dimana perusahaan
menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan
pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.
Menurut American Marketing Association dalam Kotler dan Keller
(2007), pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk
menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan
mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan
para pemilik sahamnya.
2.1.1 Strategi Pemasaran
Menurut Kotler dan Amstrong (2008), strategi pemasaran adalah logika
pemasaran dimana unit bisnis berharap untuk mencapai tujuan pemasarannya.
Perusahaan memutuskan pelanggan mana yang akan dilayani (segmentasi dan
penetapan target) dan bagaimana cara perusahaan melayaninya (diferensiasi dan
positioning). Perusahaan tahu bahwa mereka tidak dapat melayani semua
konsumen dalam pasar dengan baik. Oleh karena itu perlu proses perencanaan
pemilihan dan pelayanan konsumen tertentu. Proses ini melibatkan segmentasi
pasar, penentapan target pasar, diferensiasi dan positioning.
Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok kecil dengan
kebutuhan, karakteristik atau perilaku berbeda yang mungkin memerlukan produk
atau bauran pemasaran tersendiri. Segmentasi dapat dilakukan dengan beberapa
cara. Kotler dan Amstrong (2008), menetapkan empat variabel utama untuk
mensegmentasi konsumen yang ada, yaitu berdasarkan geografis, demografis,
psikografis dan perilaku. Sekarang ini para pengusaha jarang membatasi analisis
8
segmentasi mereka menjadi hanya satu atau beberapa variabel segmentasi. Tetapi
pengusaha ini menggunakan multisegmentasi dalam usahanya untuk
mengidentifikasikan kelompok sasaran yang lebih kecil dan lebih terdefinisi.
Penetapan target pasar adalah proses mengevaluasi daya tarik masing-
masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen untuk dimasuki. Dalam
penetapan pasar sasaran, perusahaan harus memperhatikan sumber daya
perusahaan, tingkat variabilitas produk, tahap siklus hidup produk, variabilitas
pasar, dan strategi pemasaran perusahaan pesaing.
Diferensiasi adalah membedakan penawaran pasar perusahaan yang
sesungguhnya untuk menciptakan nilai pelanggan yang unggul. Positioning
adalah pengaturan produk untuk menduduki tempat yang jelas, berbeda, dan
diinginkan produk pesaing dalam pikiran konsumen sasaran.
2.1.2 Bauran Pemasaran
Menurut Kotler dan Amstrong (2008), bauran pemasaran adalah kumpulan
alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan
respons yang diinginkan di pasar sasaran. Elemen-elemen alat pemasaran dapat
dikelompokkan menjadi 4P, yaitu: product, place, promotion, dan price.
1. Product adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan
perusahaan kepada pasar sasaran. Barang dan jasa dikombinasikan
sedemikian rupa agar pelanggan sasaran tertarik untuk membeli karena
produk yang ditawarkan dapat memenuhi kebutuhan mereka.
2. Place meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia
bagi pelanggan sasaran. Hal ini terkait dengan distribusi barang atau
penempatan ritel-ritel pada daerah tertentu untuk menggapai pelanggan
sasaran.
3. Promotion adalah aktivitas yang menginformasikan manfaat produk
dan membujuk pelanggan untuk membeli. Hal ini terkait dengan
integrated marketing communication yang tidak hanya membujuk
pelanggan namun juga membentuk opini publik dan citra suatu produk
ataupun perusahaan.
4. Price adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk
memperoleh produk. Harga merupakan kekuatan otoritas perusahaan
9
untuk menaikkan atau menurunkan agar pelanggan datang untuk
membeli barang atau jasa yang ditawarkan.
2.2. Produk
Menurut Kotler dan Amstrong (2008), definisi produk (product) adalah
segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian,
penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau
kebutuhan. Produk mencakup lebih dari sekedar barang-barang yang berwujud
(tangible). Dalam arti luas, produk meliputi objek-objek fisik, jasa, acara, orang,
tempat, organisasi, ide, atau bauran entitas-entitas. Produk adalah elemen kunci
dalam keseluruhan penawaran pasar. Perencanaan bauran pemasaran dimulai
dengan merumuskan penawaran yang memberikan nilai bagi pelanggan sasaran.
Penawaran menjadi dasar perusahaan dalam membangun hubungan yang
menguntungkan dengan pelanggan.
Menurut Garvin dalam Umar (2005), untuk menentukan dimensi kualitas
produk berupa barang maka dapat melalui delapan dimensi yaitu :
1. Performance, adalah hal-hal yang berkaitan dengan aspek fungsional
suatu barang dan merupakan karakteristik utama yang
dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.
2. Features, yaitu aspek performasi yang berguna untuk menambah
fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan
pengembangannya.
3. Reliability, adalah hal-hal yang berkaitan dengan probabilitas suatu
barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam
periode waktu dan kondisi tertentu.
4. Conformance, adalah hal-hal yang berkaitan dengan tingkat
kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya
berdasarkan keinginan pelanggan. Konfirmasi merefleksikan derajat
ketepatan antara karakteristik desain produk dengan karakteristik
kualitas standar yang telah ditetapkan.
5. Durability, adalah hal yang mereflesikan umur ekonomis berupa
ukuran daya tahan atau masa pakai barang.
10
6. Serviceability, adalah karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan,
kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan
untuk perbaikan barang.
7. Aesthetics, adalah karakteristik yang bersifat subyektif mengenai
nilai-nilai estetika dari preferensi individual.
8. Fit and finish, adalah sifat subyektif yang berkaitan dengan perasaan
pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai produk yang
berkualitas.
2.3. Merek
Menurut American Marketing Association dalam Rangkuti (2004) merek
adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasi semuanya, yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa seseorang atau sekelompok
penjual dan untuk membedakan dari barang dan jasa pesaing. Dengan demikian,
merek menjadi tanda pengenal penjual atau pembuat. Penjual diberikan hak
eksklusif untuk menggunakan merek selamanya menurut Undang-undang merek
dagang No.15 tahun 2001. Jangka waktu perlindungan untuk merek adalah
sepuluh tahun dan berlaku surut sejak tanggal penerimaan permohonan merek
bersangkutan dan dapat diperpanjang, selama merek tetap digunakan dalam
perdagangan.
Menurut Rangkuti (2004), merek memiliki enam tingkat pengertian yaitu:
1. Atribut. Setiap merek memiliki atribut. Atribut ini perlu dikelola dan
diciptakan agar pelanggan dapat mengetahui dengan pasti atribut-atribut
apa saja yang terkandung dalam suatu merek.
2. Manfaat. Selain atribut, merek juga memiliki serangkaian manfaat.
Produsen harus dapat menerjemahkan atribut menjadi manfaat fungsional
maupun manfaat emosional. Selain itu, atribut-atribut lain juga harus
dapat diterjemahkan menjadi manfaat yang dapat langsung dirasakan oleh
konsumen.
3. Nilai. Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai bagi produsen.
Merek yang memiliki nilai tinggi akan dihargai oleh konsumen sebagai
11
merek yang berkelas sehingga dapat mencerminkan siapa pengguna merek
tersebut.
4. Budaya. Merek juga mewakili budaya tertentu. Misalnya suatu produk
diasosiasikan dengan budaya-budaya tertentu.
5. Kepribadian. Merek juga memiliki kepribadian, yaitu kepribadian bagi
penggunanya. Jadi diharapkan dengan menggunakan merek, kepribadian
pengguna akan tercermin kebersamaan dengan merek yang dia gunakan.
6. Pemakai. Merek juga menunjukkan jenis konsumen pemakai merek
tersebut. Itulah sebabnya para pemasar selalu menggunakan anologi
orang-orang terkenal untuk penggunaan mereknya.
2.3.1 Brand Awareness, Brand Association, dan Brand Image
Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk
mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori
produk tertentu (Durianto, 2004). Tingkat kesadaran merek secara berurutan
dapat dilihat dalam suatu piramida seperti pada Gambar 3.
Gambar 3. Piramida Brand Awareness (Aaker dalam Rangkuti, 2004)
Menurut Aaker dalam Rangkuti (2004), ada 4 tingkatan brand awareness yaitu:
1. Unaware of brand (tidak menyadari merek)
Merupakan tingkat yang paling rendah dalam piramida kesadaran merek. Dalam
tingkat ini konsumen tidak menyadari akan adanya suatu merek.
2. Brand recognition (pengenalan merek)
Tingkat minimal dari kesadaran merek. Hal ini penting pada saat seorang pembeli
memilih suatu merek pada saat melakukan pembelian.
12
3. Brand recall (pengingatan kembali terhadap merek)
Pengingatan kembali terhadap merek didasarkan pada permintaan seseorang untuk
menyebutkan merek tertentu dalam suatu kelas produk. Hal ini diistilahkan
dengan pengingatan kembali tanpa bantuan, karena berbeda dari tugas
pengenalan, responden tidak perlu dibantu untuk memunculkan merek tersebut.
4. Top of mind (puncak pikiran)
Apabila seseorang ditanya secara langsung tanpa diberi bantuan pengingatan dan
orang tersebut dapat menyebutkan satu nama merek, maka merek yang paling
banyak disebutkan pertama kali merupakan puncak pikiran. Dengan kata lain,
merek tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada di dalam
benak konsumen.
Menurut Aaker dalam Rangkuti (2004), brand association adalah segala
hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai merek. Asosiasi itu tidak hanya
eksis, namun juga memiliki suatu tingkat kekuatan. Keterkaitan pada suatu merek
akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyak pengalaman atau penampakan
untuk mengkomunikasikannya. Berbagai asosiasi yang diingat konsumen dapat
dirangkai sehingga membentuk citra tentang merek atau brand image di dalam
benak konsumen. Secara sederhana, pengertian brand image adalah sekumpulan
asosiasi merek yang terbentuk di benak konsumen. Konsumen yang terbiasa
menggunakan merek tertentu cenderung memiliki konsistensi terhadap brand
image atau hal ini disebut dengan kepribadian merek.
Menurut Durianto dkk (2001), brand association adalah segala kesan yang
muncul di benak yang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek. Asosiasi
yang terkait dengan suatu merek umumnya dihubungkan dengan berbagai hal,
yaitu:
1. Atribut produk, mengasosiasikan atribut dengan karakteristik suatu
produk merupakan strategi positioning yang paling sering digunakan.
2. Atribut tak berwujud, semua faktor tak berwujud merupakan atribut
umum.
3. Manfaat bagi pelanggan, manfaat bagi pelanggan dapat dibagi menjadi
dua, yaitu manfaat rasional dan manfaat psikologis.
13
4. Harga relatif, evaluasi terhadap suatu merek di sebagian kelas produk
akan diawali dengan penentuan posisi merek tersebut dalam satu atau
dua tingkat harga.
5. Penggunaan, dengan mengasosiasikan merek tersebut dengan suatu
penggunaan atau aplikasi tertentu.
6. Pengguna atau pelanggan, mengasosiasikan sebuah merek dengan
sebuah tipe pengguna atau pelanggan dari produk tersebut.
7. Orang terkenal atau khalayak, mengaitkan orang terkenal dengan
sebuah merek dapat mentransfer asosiasi kuat yang dimiliki oleh orang
terkenal terhadap merek tersebut.
8. Gaya hidup atau kepribadian, asosiasi merek dengan gaya hidup
dengan aneka kepribadian dan karakteristik gaya hidup pelanggan
yang hampir sama.
9. Kelas produk, mengasosiasikan sebuah merek menurut kelas
produknya.
10. Pesaing, mengatahui pesaing dan berusaha untuk menyamai atau
bahkan mengungguli pesaing.
11. Negara atau wilayah geografis, suatu Negara dapat menjadi simbol
yang kuat asalkan memiliki hubungan yang erat dengan produk, bahan
dan kemampuan.
2.4 Telepon Selular
Menurut Bisnis Indonesia Online (Teknojurnal 2011), telepon genggam
sering disebut handphone (disingkat HP) atau disebut pula sebagai telepon selular
(disingkat ponsel) adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai
kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun
dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile) dan tidak perlu disambungkan
dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless). Saat ini
Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global
System for Mobile Telecommunications) dan sistem CDMA (Code Division
Multiple Access).
Selain berfungsi untuk melakukan dan menerima panggilan telepon, HP
umumnya juga mepunyai fungsi pengiriman dan penerimaan pesan singkat (short
14
message service, SMS). Ada pula penyedia jasa telepon genggam di beberapa
negara yang menyediakan layanan generasi ketiga (3G) dengan menambahkan
jasa videophone, sebagai alat pembayaran, maupun untuk televisi online pada HP
mereka. Saat ini, HP menjadi gadget yang multifungsi. Mengikuti perkembangan
teknologi digital, HP juga dilengkapi dengan berbagai pilihan fitur, seperti bisa
menangkap siaran radio dan televisi, perangkat lunak pemutar audio (MP3) dan
video, kamera digital, game, dan layanan internet seperti WAP (Wireless
Application Protocol), GPRS (General Packet Radio Service), 3G (third-
generation technology). Selain fitur-fitur tersebut, ponsel sekarang sudah
ditanamkan fitur komputer. Jadi di HP tersebut, orang bisa mengubah fungsi HP
tersebut menjadi mini komputer. Di dunia bisnis, fitur ini sangat membantu bagi
para pebisnis untuk melakukan semua pekerjaan di satu tempat dan membuat
pekerjaan tersebut terselesaikan dalam waktu yang singkat (Wikipedia, 2010).
Evolusi mobile system dari tahun 1981 hingga tahun 1996 dapat dilihat dalam
Tabel 4.
Tabel 4. Perkembangan sistem telepon bergerak
Year Mobile System
1981 Nordic Mobile Telephone (NMT) 450
1983 American Mobile Phone System (AMPS)
1985 Total Access Communication System (TACS)
1986 Nordic Mobile Telephony (NMT) 900
1991 American Digital Cellular (ADC)
1991 Global System for Mobile Communication (GSM)
1992 Digital Cellular System (DCS) 1800
1994 Personal Digital Cellular (PDC)
1995 PCS 1900 – Canada
1996 PCS – United States
Sumber : Wikipedia, 2010
2.5 Penelitian Terdahulu
Mahendra (2010) mengadakan penelitian tentang pengaruh citra merek
terhadap keputusan pembelian simcard IM3 dengan studi kasus mahasiswa S1
Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis citra merek
dibenak konsumen, menganalisis citra merek pada persaingan pasar GSM
prabayar, dan menganalisis pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian
simcard IM3. Berdasarkan hasil uji Cochran terlihat bahwa IM3 diasosiasikan
15
memiliki fitur yang beragam, tarif sms yang murah, variasi pilihan voucher isi
ulang yang murah dan mudah mendapatkan starter pack dan voucher.
Berdasarkan hasil MDS, atribut yang menjadi citra IM3 adalah tarif sms yang
murah, tarif GPRS yang murah, variasi pilihan voucher isi ulang yang murah dan
bonus banyak dan beragam. Berdasarkan hasil regresi logistik terlihat bahwa IM3
memiliki jangkauan wilayah yang luas, fitur yang beragam, tarif GPRS yang
murah dan harga perdana yang murah. Sebaiknya IM3 mempertahankan kinerja
atribut-atribut yang menjadi citra merek. IM3 perlu fokus terhadap atribut yang
memiliki pengaruh nyata terhadap keputusan pembelian simcard IM3.
Eriquina (2008) mengadakan penelitian tentang pengaruh brand image
TelkomFlexi terhadap perilaku pembelian simcard Flexi dengan studi kasus di PT
Telkom Kancatel Kendal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis citra merek
di benak konsumen, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
pembelian konsumen dan merumuskan strategi pemasaran yang sesuai untuk
meningkatkan pembelian konsumen terhadap simcard Flexi. Hasil analisis citra
merek diperoleh hasil bahwa Telkom Flexi prabayar memiliki ketersediaan dan
kemudahan memperoleh kartu perdana dan voucher isi ulang, kualitas suara yang
jernih, fitur dan layanan yang lengkap, tarif yang murah, jaringan yang luas, serta
harga voucher yang murah. Hasil analisis logistik untuk mengetahui pengaruh
citra merek terhadap perilaku pembelian menunjukkan bahwa variabel yang
berpengaruh nyata terhadap perilaku pembelian simcard Flexi terdiri dari jenis
profesi, pendapatan, asosiasi terhadap bonus dan hadiah, asosiasi terhadap luas
jaringan, asosiasi terhadap fitur dan layanan, asosiasi terhadap harga kartu
perdana dan asosiasi terhadap tarif. Rekomendasi strategi pemasaran untuk PT
Telkom Kancatel Kendal antara lain: perusahaan perlu memperhatikan program
promosi TelkomFlexi selanjutnya.
Rahman (2007) melakukan penelitian mengenai citra merek dalam
pengambilan keputusan pembelian Fruit Tea di Sukabumi. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis citra merek Fruit Tea dibanding merek pesaing,
menganalisis variabel-variabel yang menjadi dasar konsumen dalam melakukan
pembelian Fruit Tea dan menganalisis hubungan citra merek dengan keputusan
konsumen dalam keputusan pembelian Fruit Tea. Hasil yang didapat dari
16
perhitungan citra merek bahwa Fresh Tea merupakan pesaing utama Fruit Tea.
Urutan citra merek yang dimiliki Fruit Tea dari yang terkuat adalah campuran teh
yang bervariasi, dan yang terlemah adalah atribut warna teh yang pekat. Hasil
yang didapatkan dari perhitungan proses keputusan pembelian Fruit Tea oleh
konsumen dengan metode disjunctive rule, bahwa merek Fruit Tea memiliki
keunggulan pada atribut rasa teh yang nikmat, kemudahan dalam
mendapatkannya, variasi campuran teh dan bentuk atau desain yang menarik.
Berdasarkan bahasan mengenai citra merek dan keputusan pembelian merek Fruit
Tea dapat diketahui bahwa keempat atribut yang dimiliki Fruit Tea ternyata
menempati pula empat asosiasi tertinggi pada analisis citra merek Fruit Tea.
Kesimpulan yang diperoleh bahwa citra merek yang dimiliki Fruit Tea
mempengaruhi keputusan pembelian produk tersebut.
17
III. METODELOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Perusahaan memiliki strategi tertentu untuk memenangkan persaingan
dalam pasar HP yang mereka hadapi. Persaingan yang ketat membuat perusahaan
HP harus membentuk bauran pemasaran yang baik dan unggul agar dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan sasarannya dan tetap dapat bersaing dengan para
pesaingnya. Persaingan yang dialami saat ini, membuat Nokia harus menjaga dan
meningkatkan citra merek mereka untuk tetap unggul dalam persaingan. Citra
merek manjadi hal yang penting karena konsumen cenderung mengambil
keputusan pembelian berdasarkan persepsi mereka terhadap suatu produk. Citra
merek suatu produk dinilai cukup efektif untuk mempengaruhi suatu pembelian.
Gambar 4 adalah kerangka pemikiran penelitian ini.
Gambar 4. Kerangka pemikiran penelitian
Persaingan dan tekanan yang dialami Nokia
Strategi yang dilakukan Nokia
Brand image Nokia Nokia pada pasar selular
Analisis deskriptif, Uji Cochran Analisis MDS
Brand image Handphone Nokia
18
3.2. Metode Penelitian
3.2.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor
(IPB) karena studi kasus dalam penelitian ini dikhususkan bagi mahasiswa S1
IPB. Hal ini dikarenakan seluruh mahasiswa S1 IPB melakukan kegiatan belajar
mengajar di kampus Dramaga. Dalam penelitian ini, batasan mahasiswa S1 yang
dimaksudkan adalah mahasiswa semester 3 sampai semester 8 yang sudah
memasuki Fakultas. Hal ini dilakukan agar ruang lingkup lebih terfokus pada
mahasiswa yang sudah memasuki Fakultas. Pada TPB tidak termasuk dalam
sampel karena mahasiswa masih bercampur dari berbagai Fakultas yang ada.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Maret 2012.
3.2.2 Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data kualitatif
yang merupakan jawaban responden terhadap kuisioner yang diberikan.
Sedangkan sumber data yang digunakan pada penelitian ini ada dua yaitu :
1. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data
primer diperoleh dari sumber pertama melalui prosedur dan teknik
pengambilan data dapat berupa wawancara (interview), observasi,
maupun penggunaan instrumen pengukuran yang khusus dirancang
sesuai tujuan. Data primer pada penelitian ini diperoleh dari
penyebaran kuisioner kepada responden.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berisi sejumlah
pertanyaan yang menyatakan objek yang ingin diungkap. Dari
data kualitatif tersebut, data kemudian diubah menjadi data
kuantitatif
2. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung
melalui media perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain.
Data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan, internet, dan
berbagai literatur yang terdapat di perpustakaan maupun tempat lain.
19
3.2.3 Metode Pemilihan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik quota sampling. Qouta
sampling adalah teknik sampling nonprofitabilitas yang berupa judgement
sampling dua tahap. Tahap pertama terdiri dari mengembangkan kategori kendali
atau kuota elemen populasi. Tahap kedua elemen sampel dipilih berdasarkan
kemudahan atau judgement (Malhotra, 2005). Populasi dari sampel adalah jumlah
mahasiswa strata satu. Populasi mahasiswa S1 IPB per Desember 2011 terlihat
pada Tabel 5.
Pertama penentuan jumlah sampel dilakukan berdasarkan rumus Slovin
(Umar, 2003), yaitu:
…………………………………………………………. (1)
Keterangan:
n = jumlah contoh N = jumlah populasi
e = nilai kritis yang digunakan 10 persen
Berdasarkan rumus Slovin didapat jumlah responden sebanyak 100
responden.
Tabel 5 . Populasi mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor
Fakultas Laki- laki Perempuan Jumlah
Pertanian 449 716 1165
Kedokteran Hewan 218 295 513
Perikanan dan Ilmu kelautan 437 546 983
Peternakan 236 386 622
Kehutanan 465 583 1048
Teknologi Pertanian 608 580 1188
Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam 771 1092 1863
Ekonomi dan Manajemen 411 972 1383
Ekologi Manusia 195 667 862
Jumlah 3790 5837 9627
Sumber: Direktorat AJMP-IPB 30 September 2011
20
Selanjutnya dilakukan pembagian jumlah responden dari setiap fakultas yang ada
agar respondennya terwakili.
FAPERTA :
FKH :
FPIK :
FAPET :
FAHUTAN :
FATETA :
FMIPA :
FEM :
FEMA :
Berdasarkan hasil perhitungan quota sampling, maka didapat jumlah
mahasiswa yang akan dijadikan responden untuk tiap fakultas. Perhitungan di atas
di rangkum dalam Tabel 6.
Tabel 6. Hasil quota sampling tiap fakultas
Fakultas Jumlah Responden (orang)
Pertanian 12
Kedokteran Hewan 5
Perikanan dan Ilmu kelautan 10
Peternakan 7
Kehutanan 11
Teknologi Pertanian 12
Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam 19
Ekonomi dan Manajemen 15
Ekologi Manusia 9
Jumlah 100
21
3.2.4 Pengolahan dan Analisis Data
Data yang telah didapat melalui penyebaran kuisioner dan wawancara
selanjutnya diolah dengan software agar kesalahan dalam penelitian dapat
diminimalisir. Namun sebelum data diolah, alat pengumpul data (kuisioner) diuji
dulu validitas dan reliabilitasnya.
1. Uji kesahan (Validitas)
Validitas ukuran yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu
mengukur apa yang ingin diukur. Selain itu validitas juga dapat diartikan dengan
ukuran yang menunjukkan tingkat keabsahan suatu instrumen penelitian.
Instrumen dianggap sah (valid) apabila mampu mengukur apa yang diinginkan
dan mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti. Uji validasi
digunakan untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat
hubungan suatu variabel dengan variabel lain. Untuk mengukur korelasi antar
pertanyaan dengan skor total digunakan korelasi product moment (Umar, 2003)
∑ ∑ ∑
√[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ] ..........………………………………... (2)
Keterangan :
n = jumlah responden x = skor masing-masing pertanyaan
y = skor total r = indeks validitas
Bila diperoleh r hitung lebih besar dari r tabel pada tingkat signifikansi (
0,05 maka pertanyaan pada kuisioner mempunyai validitas konstruk atau terdapat
konsistensi internal dalam pernyataan tersebut dan layak digunakan.
Uji validitas dilakukan pada jenis data yang memiliki skala Likert. Atribut
dianggap valid ketika nilai > . Penelitian ini menggunakan tingkat
sebesar 5 persen. Berdasarkan perhitungan menggunakan korelasi Pearson
product moment diketahui bahwa semua atribut valid karena semua hasil
perhitungan lebih besar dari 0.361. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 7.
22
Tabel 7. Hasil uji validitas atribut
No Atribut Keterangan
1 Produk berkualitas 0.500 Valid
2 Bentuk fashionable 0.442 Valid
3 Banyak varian (bermacam-macam tipe) 0.529 Valid
4 Fasilitas multimedia 0.630 Valid
5 Produk inovatif 0.629 Valid
6 Penggunaan mudah 0.608 Valid
7 Garansi lama 0.688 Valid
8 Harga Kompetitif 0.438 Valid
9 Harga jual kembali stabil 0.709 Valid
10 Kemudahan dalam membeli 0.673 Valid
11 Teknologi canggih 0.451 Valid
12 Kemudahan mendapatkan suku cadang 0.657 Valid
13 Costumer service yang responsive 0.767 Valid
14 Terdapat outlet resmi diberbagai kota 0.700 Valid
2. Uji Keandalan (Reliabilitas)
Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat
pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya
memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten (Umar,
2003). Uji reliabilitas alat untuk penelitian kali ini menggunakan metode
Cronbach.
Metode Cronbach digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang
skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai, misalnya 0-10 atau 0-100
atau bentuk skala 1-3, 1-5, atau 1-7. Rumus ini dapat ditulis sebagai berikut
(Umar, 2003):
(
)(
∑
) …………………………………………………… (3)
Keterangan:
= Reliabilitas instrument k = banyak butir pertanyaan
= varian total ∑ = jumlah varian butir
Jumlah varian butir dicari dulu dengan cara mencari nilai varian tiap butir
kemudian jumlahkan, (Umar, 2003) seperti yang dipaparkan berikut ini :
∑
∑
................................................................................................ (4)
23
Keterangan:
n = jumlah responden
X = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan)
Berdasarkan teknik Crobanch, diketahui bahwa pertanyaan dalam
kuisioner reliabel. Hal ini terlihat pada nilai Crobanch’ Alpha sebesar 0.751.
Kuisioner dianggap reliabel ketika nilai Crobanch’ Alpha diatas 0.600.
Pengolahan dan analisis data menggunakan software Microsoft Exel 2010,
Minitab 14, dan SPSS 16.0 for Windows. Alat analisis yang digunakan pada
penelitian kali ini adalah analisis deskriptif, uji Cochran, analisis Multi
Dimensional Scaling dan regresi logistik.
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskripstif merupakan suatu metode dalam meneliti status
kelompok manusia, objek, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa
pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat
deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir,
1988).
2. Uji Cochran
Uji Cochran digunakan pada data dengan skala pengukuran nominal atau
untuk informasi dalam bentuk terpisah dua (dikotomi). Maksud uji ini adalah
untuk mengetahui perbedaan berbagai perlakuan terhadap subjek yang sama
dalam angka skala nominal. Selain itu pengujian ini digunakan untuk mengetahui
keberadaan hubungan antara beberapa variabel.
Langkah-langkah dalam uji Cochran (Umar, 2003) adalah sebagai berikut:
1. Hitung statistik Q dengan rumus
∑
∑ …………………………………………. (5)
Keterangan:
C = banyaknya variabel (asosiasi) = jumlah baris jawaban “ya”
= jumlah kolom jawaban “ya” N = total besar
2. Tolak bila Q > X² ( ,v
24
3. Multi Dimensional Scaling
Menurut Simamora (2005) MDS merupakan salah satu prosedur yang
digunakan untuk memetakan persepsi dan preferensi para responden secara visual
dalam peta geometri. Peta geometri yang biasa disebut spatial map atau
perceptual map, merupakan penjabaran berbagai dimensi yang berhubungan. Peta
ini berbentuk dua dimensi, satu pada sumbu horizontal (sumbu X), satu lagi pada
sumbu vertikal (sumbu Y). MDS merupakan teknik multivariate dalam golongan
interdependence technique. Dalam pemasaran, umumnya MDS digunakan dalam
memetakan persepsi. Informasi yang diberikan MDS juga dapat dipakai dalam
berbagai pemasaran lainnya seperti: pengukuran citra, segmentasi pasar,
pengembangan produk baru, menilai efektivitas iklan, analisis harga, keputusan
saluran, konstruksi skala sikap.
Hasil dari MDS berupa perceptual map, berupa peta geometris yang
menyatakan hubungan atau perbandingan antar merek berdasarkan atribut atau
dimensi yang diukur. Baik atau buruknya perceptual map yang dihasilkan dapat
dilihat dari nilai RSQ dan stres yang didapat. RSQ adalah indeks korelasi
pangakat dua yang menyatakan varians data yang dapat dijelaskan oleh model.
Sedangkan stres adalah skor yang menyatakan ketidaktepatan pengukuran
(Simamora, 2005).
25
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
Nokia Corporation pertama kali beroperasi pada awal tahun 1980 sebagai
pemimpin dalam komunikasi mobile di Asia Pasifik. Sejak berdiri Nokia
Corporation telah berhasil memimpin di pasaran, dan bisnis telah berkembang di
semua negara untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan perkembangan industri
telekomunikasi di negara tersebut. Kantor regional Nokia (Nokia Treasury Asia)
beroperasi di Alexandra Technopark Singapura, yang terdiri dari dari 700 staf
pekerja profesional yang menjadi pelopor dalam inovasi teknologi, produk dan
solusi bisnis untuk 20 pasar yang berbeda dan semua kantor Nokia di wilayah
Asia-Pasifik.
Pusat perbendaharaan regional Nokia (Nokia Treasury Asia) beroperasi di
luar Singapura sebagai in-house bank untuk cabang-cabang Nokia di wilayah Asia
Pasifik, sedangkan Nokia Research Centre (unit penelitian perusahaan) berkantor
di Jepang dan Cina. Nokia juga membuat produk selain tiga fasilitas utama di
Masan, Korea, dan Beijing dan Dongguan di Cina.
Mulai bulan Januari 2004, Nokia mengaktifkan struktur organisasi
globalnya untuk memperkuat fokus pada pemusatan, pasar mobilitas baru dan
perkembangan. Untuk mencari daerah bisnis baru dalam era Mobilitas, selain
terus mengembangkan kepemimpinannya dalam komunikasi suara mobile, Nokia
mempunyai empat grup bisnis untuk menemukan dinamika unik dari setiap bisnis.
1. Ponsel
Nokia menawarkan bermacam-macam ponsel yang sangat kompetitif untuk
segmen pasar yang luas. Nokia mengembangkan ponsel untuk semua
standar penting dan segmen pasar di lebih dari 130 negara. Pengembangan
ini berbasis pada teknologi WCDMA, GSM, CDMA dan TDMA. Ponsel
berfokus pada fitur yang kaya, ponsel yang ditargetkan untuk pasar global.
2. Multimedia
Nokia menghadirkan multimedia mobile untuk pelanggan dalam bentuk
perangkat mobile lanjutan dan aplikasi. Produk-produknya mempunyai
26
fitur dan fungsionalitas seperti imaging, game, musik, media dan
bermacam-macam konten menarik, seperti perangkat tambahan mobile dan
solusi yang inovatif.
3. Jaringan
Nokia menawarkan infrastruktur jaringan, teknologi dan layanan terkait,
berdasarkan pada standar nirkabel utama untuk operator mobile dan service
provider. Berfokus pada teknologi GSM, grup berorientasi kepemimpinan
dalam jaringan radio GSM, EDGE dan WCDMA. Jaringan Nokia telah
diinstall pada sebagian besar pasar global yang telah mengadopsi standar
ini. Jaringan juga merupakan provider pemimpin dari akses broadband dan
jaringan TETRA untuk pengguna profesional dalam keselamatan publik
dan sektor keamanan.
4. Solusi Perusahaan
Nokia menyediakan bermacam-macam terminal dan solusi konektivitas
mobile tanpa batas pada arsitektur mobilitas end-to-end, khusus untuk
membantu bisnis dan institusi worldwide meningkatkan performansi
mereka melalui mobilitas yang ditingkatkan. Solusi end-to-end
menawarkan bermacam-macam perangkat mobile yang dioptimalkan untuk
bisnis pada front end, sampai portfolio gateway yang dioptimalkan untuk
bisnis mobile pada back end meliputi: email nirkabel dan internet, mobilitas
aplikasi, perlindungan pesan, jaringan privat virtual, firewall, dan
perlindungan dari gangguan.
4.2. Karakteristik Responden
Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa strata satu Institut
Pertanian Bogor (IPB) yang memiliki HP dan pernah memiliki HP Nokia.
Penentuan responden dalam penelitian ini didasarkan pada quota sampling
berdasarkan fakultas-fakultas yang terdapat di IPB. Hal ini bertujuan agar
responden menyebar secara acak dan dapat mewakili tiap Fakultas.
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin diketahui bahwa
responden didominasi responden perempuan sebanyak 55% dari 100 responden
atau sebanyak 55 orang, sedangkan responden laki-laki sebanyak 45 orang atau
27
45% dari jumlah responden. Hal ini senada dengan populasi mahasiswa strata
satu IPB yang lebih di dominasi oleh mahasiswa perempuan sehingga mayoritas
responden berjenis kelamin perempuan. Gambar 5 memperlihatkan karakteristik
responden tersebut.
Gambar 5. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Berdasarkan pengeluaran total per bulan, sebagian besar responden
menghabiskan pengeluaran pada rentang Rp 500.000-Rp 1.000.000 sebanyak
76%. Selanjutnya mahasiswa menghabiskan pengeluaran total per bulan
sebanyak Rp 1.000.000-Rp 1.500.000 sebanyak 12% dari total responden yang
ada. Hasil pengeluaran per bulan dapat digunakan perusahaan sebagai gambaran
karakteristik responden berdasarkan pengeluaran sehingga dapat dijadikan
referensi bagi Nokia Corporation pada khususnya. Hasil selengkapnya dapat
dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Karakteristik responden berdasarkan pengeluaran
total per bulan
Karakteristik selanjutnya berdasarkan pengeluaran dana dalam pembelian
HP yang dimilikinya. Pada urutan pertama yaitu 36% responden mengeluarkan
biaya sebesar Rp 750.000-Rp 1.500.000 untuk membeli HP. Pada urutan
selanjutnya sebanyak 32% mengeluarkan biaya sebesar Rp 1.500.000-Rp
2.250.000 untuk membeli HP. Hasil penelitian ini dapat digunakan Nokia
Jenis Kelamin Perempuan55%
Laki-laki45%
Pengeluaran total per bulan
Rp 500.000-Rp 1.000.000 (76%)
Rp 1.000.000-Rp 1.500.000 (12%)
<Rp 500.000 (8%)
>Rp 1.500.000 (4%)
28
Corporation sebagai acuan agar memproduksi serta menjual produknya bagi
kaum muda dengan rentang harga berkisar Rp 750.000-Rp 1.500.000. Hasil
selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Karakteristik responden berdasarkan pengeluaran yang
digunakan dalam pembelian Handphone
Hasil penelitian memperlihatkan sebanyak 86% responden menggunakan
HP Nokia. Sisanya atau sebesar 14% menggunakan HP merek lain. Hasil ini
dapat digunakan sebagai informasi bagi perusahaan bahwa rata-rata kaum muda
khususnya mahasiswa menggunakan HP merek Nokia. Hal ini menandakan
bahwa mahasiswa termasuk target pasar utama yang patut diperhitungkan bagi
Nokia Corporation. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Karakteristik responden berdasarkan merek Handphone
yang digunakan
Terkadang seseorang tidak hanya menggunakan satu merek HP, pada hasil
penelitian banyak pengguna Nokia yang tidak hanya menggunakan HP merek
Nokia tetapi menggunakan HP merek lain. Hasil penelitian memperlihatkan
sebesar 29% dari 86 orang pengguna Nokia hanya menggunakan Nokia tanpa
menggunakan HP merek lainnya. Sedangkan 71% lainnya menggunakan HP
merek lain disamping menggunakan Nokia sebagai HP yang digunakannya. Hasil
Pengeluaran untuk membeli HP
Rp 750.000-Rp 1.500.000 (36%)
Rp 1.500.000-Rp 2.250.000 (32%)
>Rp 2.250.000 (17%)
<Rp 750.000 (15%)
HP yang digunakan
Nokia (86%)
Blackberry (9%)
Samsung (2%)
Sony Ericsson (1%)
Lainnya (2%)
29
pengukuran tingkat loyalitas responden ini dapat dijadikan bahan masukan bagi
perusahaan sehingga dapat menciptakan konsumen yang loyal terhadap produk
Nokia. Selengkapnya dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Loyalitas pengguna Nokia
Hasil penelitian memperlihatkan sebesar 28% pengguna Nokia yang tidak
loyal, menggunakan Blackberry sebagai HP merek lain yang mereka gunakan.
Sebanyak 28% responden yang tidak loyal menggunakan HP merek Sony
Ericsson sebagai HP merek lain yang mereka gunakan. Hasil ini dapat dijadikan
informasi bagi perusahaan untuk mengetahui merek pesaing Nokia yang banyak
digunakan oleh konsumen. Penggunaan HP merek lain selain menggunakan
Nokia dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10. Penggunaan handphone lain di samping menggunakan Nokia
4.3. Analisis Brand Image Nokia
4.3.1 Analisis Brand Awareness
Pengukuran tingkat kesadaran yang dilakukan dalam penelitian kali ini
meliputi analisis top of mind, analisis brand recall, analisis brand recognition, dan
analisis unware brand. Perhitungan mengenai analisis brand awareness
menggunakan analisis deskriptif.
Loyalitas
Tidak Loyal (71%)
Loyal (21%)
Handphone yang digunakan disamping
menggunakan Nokia Blackberry (28%)
Sony Ericsson (28%)
Samsung (19%)
Nexian (5%)
LG (4%)
Lainnya (8%)
30
Berdasarkan hasil perhitungan jawaban responden mengenai top of mind
di dapat bahwa merek yang menempati urutan pertama dalam puncak pikiran
responden adalah Nokia dengan tingkat presentase sebesar 76%. Hal ini
dimungkinkan karena Nokia merupakan perusahaan HP yang telah mapan dan
memiliki pangsa pasar yang cukup luas di Indonesia sehingga sebanyak 86%
responden menggetahui HP merek Nokia. Pada urutan kedua ditempati oleh
Blackberry dengan presentase 13%. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 8
Tabel 8. Hasil perhitungan analisis top of mind
No Merek Jumlah diingat Presentase (%)
1 Nokia 76 76
2 Blackberry 13 13
3 Sony Ericsson 4 4
4 Samsung 4 4
5 Motorola 1 1
6 Apple 1 1
7 K-Touch 1 1
Total 100 100
Berdasarkan perhitungan diketahui bahwa Sony Ericsson menjadi merek
yang paling banyak diingat kembali (brand recall) setelah menyebutkan satu
merek yang paling diingat. Sony Ericsson menempati urutan pertama dengan
presentase sebesar 24 %. Sebelumnya Sony Ericsson menempati urutan ketiga
pada perhitungan top of mind. Samsung yang sebelumnya menempati urutan
keempat pada perhitungan top of mind, tapi pada perhitungan brand recall
menempati urutan kedua dengan presentase sebesar 22%. Nokia menempati
urutan keenam dengan presentase sebesar 7%. Hal ini dikarenakan Nokia telah
menempati peringkat pertama pada perhitungan top of mind.
Tabel 9. Hasil perhitungan Brand Recall
No Merek Jumlah diingat Presentase (%)
1 Sony Ericsson 84 24
2 Samsung 78 22
3 Blackberry 60 18
4 LG 44 13
31
Lanjutan Tabel 9.
No Merek Jumlah diingat Presentase (%)
5 Nexian 31 9
6 Nokia 23 7
7 Motorola 15 4
8 Siemens 13 3
Jumlah 348 100
Analisis ketiga dalam brand awareness adalah brand recognition. Hasil
dari perhitungan menunjukkan bahwa semua responden mengetahui dan telah
mencantumkan Nokia pada pertanyaan mengenai top of mind dan brand recall.
Hal ini berarti bahwa responden tidak perlu diingatkan kembali tentang Nokia
karena semua responden telah mengetahuinya. Hal ini juga berarti bahwa nilai
unaware brand pada Nokia adalah nol karena semua responden telah
mengetahuinya. Dapat disimpulkan pula bahwa Nokia merupakan merek yang
terkenal di kalangan responden.
4.3.2 Analisis Brand Association
Penelitian ini menggunakan uji Cochran untuk menganalisis atribut-atribut
yang menjadi citra merek Nokia. Atribut-atribut yang diuji sebanyak empat belas
atribut, yaitu :
1. Produk berkualitas
2. Bentuk fashionable
3. Banyak varian (bermacam-macam tipe)
4. Fasilitas multimedia
5. Produk inovatif
6. Penggunaan mudah
7. Garansi lama
8. Harga kompetitif
9. Harga jual kembali stabil
10. Kemudahan dalam membeli
11. Teknologi canggih
12. Kemudahan dalam mendapatkan suku cadang
13. Costumer service yang responsive
14. Terdapat outlet resmi diberbagai kota
32
Atribut yang menjadi citra merek ini diperoleh dari analisis Cochran.
Pengujian analisis Cochran dilakukan terus-menerus dengan menghilangkan
atribut kuisioner yang memiliki jawaban “Ya” paling sedikit hingga diperoleh
hasil . Berdasarkan hasil yang terlihat pada Tabel 10, diketahui
bahwa atribut yang menjadi citra merek Nokia adalah atribut nomor 1, 6, 10, 14.
Dari hasil perhitungan diperoleh atribut yang menjadi citra merek utama dari
Nokia adalah:
1. Produk berkualitas
2. Penggunaan mudah
3. Kemudahan dalam membeli
4. Terdapat outlet resmi diberbagai kota
Asosiasi produk yang berkualitas termasuk dalam citra merek Nokia.
Nokia memiliki tim khusus profesional yang bertugas untuk memproduksi barang
serta memiliki tim Quality Control yang bertugas untuk mempertahankan standar
kualitas produk-produk Nokia yang akan di jual dipasaran. Produk Nokia juga
memiliki tingkat keawetan yang tinggi. Artinya ponselnya tahan banting sehingga
bisa digunakan dalam waktu relatif lama. Menurut Head of Brand Communication
Strategy Nokia Indonesia Triari Senawiran, Nokia memiliki citra merek yang
sangat kuat berkat kualitas yang terjaga. Konsumen tak ragu memilih produk-
produk Nokia yang memang sudah teruji keandalannya sehingga hal ini dapat
meningkatkan penjualan.
Tabel 10. Hasil perhitungan brand association dengan uji Cochran
Iterasi Atribut df Terima/Tolak Ho
1 Analisis semua
atribut
13 109.600 22.026 Tolak Ho
2 Eliminasi No 2, 7, 9
10 80.178 18.307 Tolak Ho
3 Eliminasi No 2, 7, 9,
11, 13
8 49.381 15.507 Tolak Ho
4 Eliminasi No 2, 5, 7,
8, 9, 11, 13
7 38.671 14.067 Tolak Ho
33
Lanjutan Tabel 10.
Iterasi Atribut df Terima/Tolak Ho
5 Eliminasi No 2, 4, 5,
7, 8, 9, 11, 12, 13
4 10.087 9.488 Tolak Ho
6 Eliminasi No 2, 3, 4,
5, 7, 8, 9, 11, 12, 13
3 5.526 7.815 Terima Ho
Asosiasi yang kedua adalah penggunaan yang mudah. Produk-produk H P
Nokia memang terkenal userfriendly atau dapat digunakan dengan mudah.
Produk Nokia dibuat dengan desain yang menarik, elegan serta mudah digunakan.
Keypad yang terdapat pada produk dipilih senyaman mungkin sehingga
memudahkan dalam penggunaan produk. Hal ini menjadikan citra merek
tersendiri terhadap produk Nokia yang pada akhirnya dapat mempengaruhi
konsumen dalam pembelian.
Asosiasi ketiga yang termasuk dalam citra merek Nokia adalah
kemudahan dalam membeli. Menurut Head of Brand Communication Strategy
Nokia Indonesia Triari Senawiran, kemudahan dalam membeli didukung dengan
layanan pelanggan yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Saat ini Nokia
memiliki 38.000 outlet purna jual yang terdiri dari gerai Nokia Store yang
dikelola distributor resmi seperti Global Teleshop, dan general store yang berada
di pusat penjualan elektronik seperti Mal Mangga Dua, Roxy Mas, dan lainnya.
Jumlah itu menjadikan Nokia sebagai brand yang memiliki gerai penjualan dan
layanan pelanggan terbanyak. Dengan adanya hal ini maka Nokia dapat dikatakan
unggul dalam hal pendistribusian produk sehingga dapat memperoleh konsumen
yang lebih banyak dibanding pesaingnya.
Asosiasi keempat yang termasuk dalam citra merek Nokia adalah terdapat
outlet resmi diberbagai kota. Dengan baiknya sistem pendistribusian Nokia, maka
Nokia melakukan perluasan pasar dengan cara membuka outlet resmi dari Nokia
Corporation untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam pembelian HP di outlet
resmi. Menurut Ari Fadyl, Online Marketing Manager Nokia Indonesia Nokia
Corporation memiliki 51 outlet resmi di seluruh Indonesia. Selain itu dibukanya
outlet resmi Nokia di kota-kota besar juga dapat menarik perhatian konsumen
sehingga dapat meningkatkan penjualan yang ada. Hal ini memberikan nilai lebih
34
bagi Nokia Corporation dimata masyarakat dan dapat meningkatkan kepercayaan
konsumen terhadap perusahaan Nokia.
4.4. Analisis Brand Image Nokia dalam Pasar HP
Analisis ini menggunakan alat analisis Multi Dimensional Scaling (MDS).
Data yang digunakan pada MDS ini menggunakan data selang (interval) yang
diperoleh dari konversi data ordinal pada kuesioner. Data ordinal yang digunakan
menggunakan skala Likert satu sampai lima, arti dari skala tersebut dapat dilihat
dalam Tabel 11, berikut :
Tabel 11. Skala Likert
Keterangan Skor
Sangat setuju 5
Setuju 4
Cukup setuju 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Data ordinal yang diperoleh dikonversikan dengan bantuan software
Minitab 14. Data hasil konversi tersebut kemudian dirata-ratakan tiap merek
sehingga didapat skor rataan pada Tabel 12.
Tabel 12. Skor rataan untuk MDS
No Atribut Nokia SE Samsung LG BB
1 Produk berkualitas 3.6652 3.6652 3.2681 3.6652 3.2681
2 Bentuk fashionable 3.0627 2.8583 3.6652 3.6652 2.7550
3 Banyak varian (bermacam-
macam tipe)
3.6652 3.4209 3.2681 2.9854 3.4209
4 Fasilitas multimedia 3.6652 3.2681 3.0627 3.6652 3.6652
5 Produk inovatif 3.4209 3.6652 3.2681 3.6652 2.8583
6 Penggunaan mudah 3.6652 3.6652 3.6652 3.1543 3.4209
7 Garansi lama 3.4209 2.9854 3.6652 2.8583 2.9854
8 Harga kompetitif 3.6652 2.8583 3.0627 3.6652 3.0627
9 Harga jual kembali stabil 3.4209 3.2681 3.4209 3.1543 3.4209
10 Kemudahan dalam
membeli
3.4209 3.6652 2.9854 3.2681 3.6652
11 Teknologi canggih 3.6652 3.6652 3.6652 3.2681 3.6652
12 Kemudahan dalam
mendapatkan suku cadang
3.6652 3.6652 3.6652 3.1543 3.4209
13 Customer service yang
responsive
3.2680 2.8043 2.8043 3.2681 3.6652
14 Terdapat outlet resmi
dimana-mana
3.6652 2.7550 3.6652 3.1543 3.4209
35
Selanjutnya data tersebut dianalisis dengan mengunakan analisis MDS.
Hasil analisis tersebut berbentuk perceptual map. Perceptual map dibuat dalam
dua dimensi karena dengan perceptual map dapat dilihat citra yang dimiliki oleh
Nokia dan siapa pesaing terdekat menggunakan perhitungan jarak Euclidean.
Prinsip jarak Euclidean yaitu semakin kecil jarak Euclidean, semakin dekat jarak
setiap objek, maka semakin kuat citra yang dimiliki atau semakin tinggi tingkat
persaingan dengan pesaing terdekatnya. Perhitungan jarak Euclidean dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus:
√ ……………………………..(12)
Keterangan: Ed = jarak Euclidean xm = absis merek acuan
xi = absis pesaing ke-I ym = ordinat merek acuan
yi = ordinat pesaing ke-i
MDS dapat digunakan untuk melihat atribut-atribut mana saja yang
menjadi citra merek. Tapi sebelumnya telah dihitung atribut-atribut yang menjadi
citra merek Nokia menggunakan uji Cochran sehingga hasil pada MDS ini hanya
melihat citra merek HP ketika dinilai bersamaan dengan pesaingnya pada pasar
HP.
Gambar 11 memperlihatkan posisi telepon selular terhadap atribut-
atributnya. Gambar tersebut secara visual dapat digunakan untuk menentukan
atribut mana yang akan menjadi citra merek HP bila dibandingkan dengan
pesaingnya.
Gambar 11. Posisi telepon selular terhadap atribut
36
Keterangan : Dimensi 1 = Merek Dimensi 2 = Atribut
1. Nokia
Berdasarkan Tabel 13 diketahui bahwa atribut yang memiliki jarak
terdekat dengan Nokia sekaligus atribut penyusun citra merek adalah produk yang
berkualitas. Atribut ini memiliki jarak sebesar 2.1842 terhadap Nokia.
Responden merasa bahwa produk Nokia memiliki kualitas yang baik. Seperti
halnya uji Cochran, atribut ini juga menjadi atribut citra merek Nokia. Hal ini
menunjukkan bahwa di antara pesaing dalam pasar HP, Nokia dikenal dengan
produknya yang berkualitas. Nokia memiliki tim khusus profesional yang
bertugas untuk memproduksi barang serta memiliki tim Quality Control yang
bertugas mempertahankan standar kualitas produk Nokia yang akan dipasarkan.
Banyaknya pengguna HP Nokia yang merasa puas terhadap produk Nokia dengan
pembelian kembali terhadap HP Nokia dimasa yang akan datang membuktikan
kualitas produk tersebut.
Tabel 13. Hasil perhitungan jarak Euclidean atribut Nokia
Atribut Koordinat Jarak
Euclidean x y
Nokia 1.8989 1.1558
Kualitas 0.3244 -0.3580 -1.5745 -1.5138 2.4790 2.2916 2.1842
Bentuk -1.2628 1.4104 -3.1617 0.2546 9.9996 0.0648 3.1724
Tipe -0.7277 -0.0089 -2.1759 -1.1647 4.7345 1.3565 2.4680
Multimedia 0.8315 -0.7109 -1.0674 -1.8667 1.1393 3.4846 2.1503
Inovatif -0.1028 -0.0374 -2.0017 -1.1932 4.0068 1.4237 2.3303
Penggunaan
mudah
-1.5083 0.4284 -3.4072 -0.7274 11.6090 0.5291 3.4839
Garansi -1.0925 0.4410 -2.9914 -0.7148 8.9485 0.5109 3.0756
Harga 0.2515 -0.2213 -1.6474 -1.3771 2.7139 1.8964 2.1472
Harga jual -0.3865 -0.0106 -1.1664 -3.4412 5.2230 1.3604 2.5658
Mudah dlm
membeli
0.4382 -0.6678 -1.4607 -1.8236 2.1336 3.3255 2.33645
Teknologi -1.0033 0.2024 -2.9022 -0.9534 8.4227 0.9089 3.0548
Suku cadang -1.1515 0.2839 -3.0504 -0.8719 9.3049 0.7602 3.1725
CS 0.1931 0.3403 -1.7058 -0.8155 2.9097 0.6650 1.8907
Outlet resmi -0.6084 0.1793 -2.5073 -0.9765 6.2865 0.9535 2.6907
Selanjutnya yang menjadi atribut penyusun citra merek adalah fasilitas
multimedia dengan jarak Euclidean 2.1503. Responden merasa bahwa fasilitas
multimedia merupakan citra merek yang kuat bagi produk Nokia. Nokia memang
memiliki empat grup bisnis yang difokuskan perusahaan untuk menarik perhatian
konsumen agar membeli produknya, salah satunya yaitu multimedia. Nokia
37
menghadirkan multimedia mobile untuk pelanggan dalam bentuk perangkat
mobile lanjutan dan aplikasi. Produk-produknya mempunyai fitur dan
fungsionalitas seperti imaging, game, musik, media, perangkat tambahan mobile
dan solusi yang inovatif. Dengan adanya fasilitas multimedia yang disediakan
Nokia, hal ini menjadikan daya tarik bagi konsumen agar membeli produk yang
dijual Nokia.
Atribut ketiga yang memiliki jarak Euclidean terdekat adalah harga yang
kompetitif. Atribut ini memiliki jarak Eucledian sebesar 2.1472. Atribut ini
dicitrakan responden sebagai citra merek Nokia yang kuat bila dibandingkan
dengan para pesaingnya. Produk Nokia sendiri memang memiliki harga yang
kompetitif. Hal ini dikarenakan Nokia mendesain beragam jenis HP untuk semua
jenis segmen pasar. Nokia Corporation telah menjalankan strategi multi product
for multi market segment. Nokia memproduksi semua kelas HP, mulai dari kelas
low end hingga kelas high end yang memiliki harga tersendiri di masing-masing
kelasnya. Dengan strategi harga ini maka Nokia bisa melakukan penetrasi ke
semua lapiran pasar HP di tanah air.
Atribut keempat yang menjadi citra merek pada analisis MDS adalah
Customer Service yang responsive. Atribut ini memiliki jarak Euclidean sebesar
1.8907 dari posisi Nokia. Nokia memiliki call centre bernama Nokia Careline
yang bernomor telepon (021) 5266542 dan (021) 52 NOKIA. “Nomor ini
dicantumkan di kartu garansi resmi Nokia Indonesia dan di iklan-iklan Nokia
yang tersebar di media massa. Layanan ini siap menerima telepon dari
pelanggan Nokia setiap hari, mulai pukul 08.00-20.00 WIB. Layanannya berupa
informasi tentang produk, yang meliputi fitur, penggunaan produk, dan harga.
Selain itu, bisa pula menangani keluhan atau masukan dari pelanggan mengenai
produk yang digunakan. Kunci sukses di dalam pengelolaan call center Nokia
adalah fokus pelanggan, baik pre-sales maupun after sales. Selain itu
memberikan kemudahan pelanggan untuk berkomunikasi dengan penyedia
produk, dan penyediaan fasilitas pendukung. Nokia Careline menempati urutan
teratas Call Center Service Excellence Index 2008 untuk kategori mobile phone.
Mereka memperoleh indeks 76,168% (good), mengalahkan merek-merek lainnya.
38
Hasil citra merek yang didapatkan dari uji Cochran dan analisis MDS
hampir sama. Perbedaan terletak pada fasilitas multimedia, harga yang kompetitif
dan customer services customer services yang responsive. Hal ini bisa saja terjadi
karena perbedaan skala yang digunakan pada saat uji Cochran dan MDS. Pada uji
Cochran, jawaban terdiri dari “ya” atau “tidak” sedangkan MDS menggunakan
skala Likert yang kemudian diubah menjadi data interval. Saat pada uji Cochran
responden hanya menilai Nokia, sedangkan pada MDS responden juga menilai
Nokia dan pesaingnya sehingga responden akan cenderung membandingkan.
Nokia tidak sendiri dipasar HP. Nokia harus bersaing dengan merek lain
untuk berebut pangsa pasar yang ada. Pada penelitian ini akan dilihat pesaing
mana yang akan menjadi pesaing terdekat Nokia. Gambar 12 menunjukkan
perceptual map yang menggambarkan persaingan Nokia menurut responden.
Berdasarkan data posisi merek perceptual map dan pengolahan dengan rumus
jarak Euclidean maka didapat nilai yang terlihat pada Tabel 14. Tabel 14
menunjukkan jarak yang dimiliki Nokia dengan pesaing-pesaingnya. Berdasarkan
hasil perhitungan jarak Euclidean diketahui bahwa pesaing terdekat Nokia adalah
Sony Ericsson dengan jarak Euclidean sebesar 0.1417. Sony Ericson merupakan
perusahaan HP yang cukup lama di Indonesia. Sony Ericsson merupakan
perusahaan yang cukup mapan dan pesaing terkuat bagi Nokia. Sony Ericsson
memiliki citra merek yang sama seperti Nokia yaitu produk yang berkualitas,
unggul pada multimedia. Oleh karena itu Sony Ericsson menjadi pesaing terdekat
karena secara langsung bersaing pada beberapa atribut yang ditawarkan.
Tabel 14. Hasil perhitungan jarak Euclidean pesaing Nokia
Merek HP Koordinat Jarak
Euclidean x y
Nokia 1.8989 1.1558
Sony
Ericsson
1.7585 1.1361 -0.1404 -0.0197 0.0197 0.00038 0.1417
Samsung 1.2404 -1.7944 -0.6585 -2.9502 0.4336 8.7036 3.0228
LG -0.7396 -2.3815 -2.6385 -3.5373 6.9617 12.5125 4.4129
Blackberry 1.6470 1.2941 -0.2519 0.1383 0.0634 0.0191 0.2873
2. Sony Ericson
Tabel 15 menunjukkan perhitungan jarak Euclidean antara merek Sony
Ericsson dengan atribut-atributnya. Berdasarkan Tabel 15 maka diketahui bahwa
39
atribut pertama yang menjadi citra merek Sony Ericson adalah customer service
yang responsive, memiliki jarak Euclidean sebesar 1.7561. Atribut selanjutnya
yang menjadi citra merek Sony Ericsson adalah harga yang kompetitif dengan
jarak Euclidean sebesar 2.0282.
Tabel 15. Hasil perhitungan jarak Euclidean atribut Sony Ericsson
Atribut Koordinat Jarak
Euclidean x y
Sony
Ericsson
1.7585 1.1558
Kualitas 0.3244 -0.3580 -1.4341 -1.4941 2.0566 2.2323 2.0709
Bentuk -1.2628 1.4104 -3.0213 0.2743 9.1282 0.0752 3.0337
Tipe -0.7277 -0.0089 -2.4862 -1.145 6.1812 1.3110 2.7372
Multimedia 0.8315 -0.7109 -0.927 -1.847 0.8593 3.4114 2.0666
Inovatif -0.1028 -0.0374 -1.8613 -1.1735 3.4644 1.3771 2.2003
Penggunaan
mudah
-1.5083 0.4284 -3.2668 -0.7077 10.672 0.5008 3.3426
Garansi -1.0925 0.4410 -2.851 -0.6951 8.1282 0.4832 2.9345
Harga 0.2515 -0.2213 -1.507 -1.3574 2.2711 1.8425 2.0282
Harga jual -0.3865 -0.0106 -2.145 -1.1467 4.6010 1.3149 2.4323
Mudah dlm
membeli
0.4382 -0.6678 -1.3203
-1.8039
1.7432
3.2541
2.2354
Teknologi -1.0033 0.2024 -2.7618 -0.9337 7.6275 0.8718 2.9153
Suku cadang -1.1515 0.2839 -2.91 -0.8522 8.4681 0.7262 3.0322
CS 0.1931 0.3403 -1.5654 -0.7958 2.4505 0.6333 1.7561
Outlet resmi -0.6084 0.1793 -2.3669 -0.9568 5.6022 0.9155 2.5530
Atribut selanjutnya yang menjadi citra merek Sony Ericsson adalah
fasilitas multimedia dengan jarak Euclidean sebesar 2.0666. Atribut keempat
yang menjadi citra merek Sony Ericsson adalah produk yang berkualitas dengan
jarak Euclidean sebesar 2.0709.
Tabel 16 menunjukkan perhitungan jarak Euclidean antara Sony Ericsson
dengan pesaingnya. Tabel 16 memperlihatkan bahwa pesaing terdekat Sony
Ericsson adalah Nokia dengan jarak Euclidean sebesar 0.1418. Nokia menjadi
pesaing terdekat Sony Ericsson karena Nokia memiliki market share yang luas.
Tabel 16. Hasil perhitungan jarak Euclidean pesaing Sony Ericson
Merek HP Koordinat Jarak
Euclidean X Y
Sony
Ericsson
1.7585 1.1361
Nokia 1.8989 1.1558 0.1404 0.0197 0.0197 0.0004 0.1418
Samsung 1.2404 -1.7944 -0.5181 -2.9305 0.2684 8.5878 2.9759
LG -0.7396 -2.3815 -2.4981 -3.5176 6.2405 12.3735 4.3144
Blackberry 1.6470 1.2941 -0.1115 0.158 0.0124 0.0249 0.1931
40
3. Samsung
Tabel 17 menunjukkan hasil perhitungan jarak Euclidean antara Samsung
dengan atribut-atribut penyusun citra merek. Berdasarkan Tabel 17 maka
diketahui bahwa atribut pertama yang dimiliki Samsung dengan jarak Euclidean
yang paling dekat adalah Multimedia sebesar 1.1581.
Tabel 17. Hasil perhitungan jarak Euclidean atribut Samsung
Atribut Koordinat Jarak
Euclidean x y
Samsung 1.2404 -1.7944
Kualitas 0.3244 -0.3580 -0.916 1.4364 0.8391 2.0632 1.7036
Bentuk -1.2628 1.4104 -2.5032 3.2048 6.2660 10.2707 4.0665
Tipe -0.7277 -0.0089 -1.9681 1.7855 3.8734 3.1880 2.6573
Multimedia 0.8315 -0.7109 -0.4089 1.0835 0.1672 1.1740 1.1581
Inovatif -0.1028 -0.0374 -1.3432 1.757 1.8042 3.0871 2.2116
Pengguna-
an mudah
-1.5083 0.4284 -2.7487 2.2228 7.5553 4.9408 3.5350
Garansi -1.0925 0.4410 -2.3329 2.2354 5.4424 4.9970 3.2310
Harga 0.2515 -0.2213 -0.9889 1.5731 0.9779 2.4746 1.8581
Harga jual -0.3865 -0.0106 -1.6269 1.7838 2.6468 3.1819 2.4143
Mudah dlm
membeli
0.4382 -0.6678 -0.8022
1.1266 0.6435 1.2692 1.3830
Teknologi -1.0033 0.2024 -2.2437 1.9968 5.0342 3.9872 3.0036
Suku cadang -1.1515 0.2839 -2.3919
2.0783
5.7212
4.3193
3.1687
CS 0.1931 0.3403 -1.0473 2.1347 1.0968 4.5569 2.3778
Outlet resmi -0.6084 0.1793 -1.8488 1.9737 3.4181 3.8955 2.7044
Atribut kedua yang menjadi citra merek Samsung adalah kemudahan
dalam membeli dengan jarak Euclidean sebesar 1.3830. Atribut penyusun citra
merek Samsung selanjutnya adalah produk yang berkualitas. Jarak Euclidean
atribut ini dengan Samsung adalah 1.7036. Atribut keempat yang menjadi citra
merek Samung adalah harga yang kompetitif dengan jarak Euclidean sebesar
1.8581.
Tabel 18 menunjukkan hasil perhitungan jarak Euclidean antara Samsung
dengan pesaingnya. Berdasarkan hasil perhitungan jarak Euclidean diperoleh
hasil bahwa LG merupakan pesaing terdekat dari Samsung. Diperoleh jarak
Euclidean antar keduanya sebesar 2.0652. Hal ini sesuai dengan perhitungan
jarak dimana Samsung sebagai acuannya.
41
Tabel 18. Hasil perhitungan jarak Euclidean pesaing Samsung
Merek HP Koordinat Jarak
Euclidean x y
Samsung 1.2404 -1.7944
Nokia 1.8989 1.1558 0.6585 2.9502 0.4336 8.7037 3.0228
Sony
Ericsson
1.7585 1.1361 0.5181 2.9305 0.2684 8.5878 2.9759
LG -0.7396 -2.3815 -1.98 -0.5871 3.9204 0.3447 2.0652
Blackberry 1.6470 1.2941 0.4066 3.0885 0.1653 9.5388 3.1151
4. LG
Tabel 19 menunjukkan hasil perhitungan jarak Euclidean antara LG
dengan atribut-atributnya. Berdasarkan hasil perhitungan atribut-atributnya maka
diperoleh citra merek pertama dari LG yaitu kemudahan dalam membeli dengan
jarak Euclidean sebesar 2.0794. Atribut kedua yang menjadi citra merek LG
adalah produk yang berkualitas. Jarak Euclidean atribut ini adalah sebesar
2.2862.
Tabel 19. Hasil perhitungan jarak Euclidean atribut LG
Atribut Koordinat Jarak
Euclidean X y
LG -0.7396 -2.3815
Kualitas 0.3244 -0.3580 1.064 2.0235 1.1321 4.0946 2.2862
Bentuk -1.2628 1.4104 -0.5232 3.7919 0.2737 14.3785 3.8278
Tipe -0.7277 -0.0089 0.0119 2.3726 0.00014 5.6292 2.3726
Multimedia 0.8315 -0.7109 1.5711 1.6706 2.4684 2.7909 2.2934
Inovatif -0.1028 -0.0374 0.6368 2.3441 0.4055 5.4948 2.4291
Pengguna-
an mudah
-1.5083 0.4284 -0.7687
2.8099
0.5909
7.8955
2.9131
Garansi -1.0925 0.4410 -0.3529 2.8225 0.1245 7.9665 2.8445
Harga 0.2515 -0.2213 0.9911 2.1602 0.9823 4.6665 2.3767
Harga jual -0.3865 -0.0106 0.3531 2.3709 0.1247 5.6212 2.3971
Mudah dlm
membeli
0.4382 -0.6678 1.1778
1.7137
1.3872
2.9368
2.0794
Teknologi -1.0033 0.2024 -0.2637 2.5839 0.0695 6.6765 2.5973
Suku cadang -1.1515 0.2839 -0.4119 2.6654 0.1697 7.1044 2.6970
CS 0.1931 0.3403 0.9327 2.7218 0.8699 7.4082 2.8772
Outlet resmi -0.6084 0.1793 0.1312 2.5608 0.0172 6.5577 2.5642
Atribut ketiga yang menjadi citra merek LG adalah fasilitas multimedia.
Jarak Euclidean atribut ini dengan LG adalah sebesar 2.2934. Atribut keempat
yang menjadi citra merek LG adalah banyak varian (bermacam-macam tipe)
dengan jarak Euclidean sebesar 2.3726.
Pada Tabel 20 diperoleh jarak Euclidean LG dengan pesaing-pesaingnya.
LG menjadi acuan pada perhitungan jarak tersebut untuk mengetahui pesaing
terdekatnya. Berdasarkan jarak Euclidean diperoleh hasil bahwa Samsung
42
merupakan pesaing terdekat dari LG dengan jarak Euclidean terdekat yaitu
sebesar 2.0652
Tabel 20. Hasil perhitungan jarak Euclidean pesaing LG
Merek HP Koordinat Jarak
euclidean X y
LG -0.7396 -2.3815
Nokia 1.8989 1.1558 2.6385 3.5373 6.9617 12.5125 4.4130
Sony
Ericsson
1.7585 1.1361 2.4981 3.5176 6.2405 12.3735 4.3144
Samsung 1.2404 -1.7944 1.98 0.5871 3.9204 0.3447 2.0652
Blackberry 1.6470 1.2941 2.3866 3.6756 5.6959 13.5100 4.3825
5. Blackberry
Tabel 21 menunjukkan perhitungan jarak Euclidean antara merek
Blackberry dengan atribut-atributnya. Berdasarkan Tabel 21 maka diketahui
bahwa atribut-atribut yang menjadi citra merek Blackberry adalah produk yang
berkualitas, fasilitas multimedia, harga yang kompetitif dan customer service yang
responsive. Atribut yang paling kuat menjadi citra merek Blackberry adalah
customer service yang responsive yang memiliki jarak Euclidean sebesar 1.7388.
Atribut selanjutnya yang menjadi citra merek Blackberry adalah harga yang
kompetitif dengan jarak Euclidean sebesar 2.0600.
Tabel 21. Hasil perhitungan jarak Euclidean atribut Blackberry
Atribut Koordinat Jarak
Euclidean X Y
Blackberry 1.6470 1.2941
Kualitas 0.3244 -0.3580 -1.3226 -1.6521 1.7493 2.7294 2.1163
Bentuk -1.2628 1.4104 -2.9098 0.1163 8.4669 0.0135 2.9121
Tipe -0.7277 -0.0089 -2.3747 -1.303 5.6392 1.6978 2.7087
Multimedia 0.8315 -0.7109 -0.8155 -2.005 0.6650 4.0200 2.1645
Inovatif -0.1028 -0.0374 -1.7498 -1.3315 3.0618 1.7729 2.1988
Pengguna-
an mudah
-1.5083 0.4284 -3.1553
-0.8657
9.9559
0.7494
3.2718
Garansi -1.0925 0.4410 -2.7395 -0.8531 7.5049 0.7278 2.8692
Harga 0.2515 -0.2213 -1.3955 -1.5154 1.9474 2.2964 2.0600
Harga jual -0.3865 -0.0106 -2.0335 -1.3047 4.1351 1.7022 2.4161
Mudah dlm
membeli
0.4382 -0.6678 -1.2088
-1.9619
1.4612
3.8491
2.3044
Teknologi -1.0033 0.2024 -2.6503 -1.0917 7.0241 1.1918 2.8663
Suku cadang -1.1515 0.2839 -2.7985 -1.0102 7.8316 1.0205 2.9752
CS 0.1931 0.3403 -1.4539 -0.9538 2.1138 0.9097 1.7388
Outlet resmi -0.6084 0.1793 -2.2554 -1.1148 5.0868 1.2428 2.5159
Atribut selanjutnya yang menjadi citra merek Blackberry adalah produk
yang berkualitas dengan jarak Euclidean sebesar 2.1163. Atribut keempat yang
43
menjadi citra merek Blackberry adalah fasilitas multimedia dengan jarak
Euclidean sebesar 2.1645.
Tabel 22 menunjukkan perhitungan jarak Euclidean antara Blackberry
dengan pesaingnya. Tabel 22 memperlihatkan bahwa pesaing terdekat Blackberry
adalah Sony Ericsson dengan jarak Euclidean sebesar 0.1934. Hal ini sesuai
dengan perhitungan jarak Euclidean dimana Blackberry menjadi acuannya
Tabel 22. Hasil perhitungan jarak Euclidean pesaing Blackberry
Merek HP Koordinat Jarak
Euclidean
x y
Blackberry 1.6470 1.2941
Nokia 1.8989 1.1558 0.2519 -0.1383 0.0635 0.0191 0.2874
Sony
Ericsson
1.7585 1.1361 0.1115 -0.158 0.0124 0.0250 0.1934
Samsung 1.2404 -1.7944 -0.4066 -3.0885 0.1653 9.5388 3.1151
LG -0.7396 -2.3815 -2.3866 -3.6756 5.6959 13.5100 4.3825
4.5. Implikasi Manajerial
Nokia Corporation harus terus memperbaiki strategi pemasaran yang
dilakukannya di tegah persaingan HP yang semakin ketat. Perbaikan strategi
pemasaran dapat dilakukan Nokia yaitu dengan cara lebih menyasar kepada kaum
muda yang dianggap memiliki prospek baik karena peluangnya yang masih
terbuka lebar. Agar dapat memiliki strategi yang tepat, maka Nokia harus
mengetahui informasi-informasi yang ada dari konsumen. Hasil penelitian ini
dapat digunakan sebagai informasi bagi Nokia. Hasil penelitian ini terdapat
beberapa atribut yang harus diperbaiki dan dipertahankan kinerjanya oleh Nokia
untuk kemajuan perusahaan seperti bentuk fashionable dan garansi lama yang
mempengaruhi konsumen terhadap pembelian HP Nokia.
Atribut-atribut yang harus dipertahankan oleh Nokia adalah atribut yang
berdasarkan penelitian menjadi citra merek. Dalam penelitian ini, konsumen
memilih citra merek mana yang paling melekat kuat diingatan mereka. Atribut-
atribut tersebut adalah produk berkualitas, penggunaan mudah, kemudahan dalam
membeli, serta terdapat outlet resmi diberbagai kota. Kualitas produk yang baik
harus dipertahankan karena hal ini merupakan keunggulan dari Nokia dalam hal
fokus terhadap kualitas produk. Kualitas produk dapat dijadikan keunggulan
44
bersaing dengan para pesaing Nokia. Selain dipertahankan, atribut ini penting
untuk ditingkatkan karena semakin banyak pesaing yang juga meningkatkan citra
merek dalam segi kualitas produk. Dengan mempertahankan citra merek tersebut
diharapkan konsumen tetap melakukan pembelian terhadap produk Nokia.
Penggunaan yang mudah dari produk Nokia dianggap memiliki citra merek yang
unggul dan kompetitif. Atribut ini merupakan citra merek yang sudah terkenal
dikalangan konsumen bahwa penggunaan dari produk Nokia tersebut mudah.
Atribut ini dapat dijadikan keunggulan produk agar tetap eksis ditengah
persaingan yang semakin ketat. Atribut ini selain dipertahankan, sebaiknya terus
ditingkatkan agar atribut ini dapat menjadi keunggulan kompetitif ketika bersaing
sehingga konsumen tetap memilih HP merek Nokia dibanding HP merek lain.
Kemudahan dalam membeli merupakan salah satu atribut unggulan bagi Nokia
dan dapat dijadikan citra merek untuk Nokia. Kemudahan dalam membeli dapat
mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian. Oleh karena itu, atribut ini
perlu dipertahankan kinerjanya. Ketika suatu atribut yang baik menjadi menjadi
citra merek sebaiknya atribut tersebut dipertahankan kinerjanya karena akan
menunjukkan konsistensi Nokia dalam hal mutu. Terdapat outlet resmi diberbagai
kota juga merupakan citra merek yang patut dipertahankan. Dengan adanya outlet
resmi yang merata di banyak kota, kosumen lebih mudah melakukan pembelian.
Selain itu, outlet resmi juga dapat digunakan untuk mempertahankan kepercayaan
konsumen. Dengan mempertahankan atau bahkan meningkatkan atribut ini,
diharapkan produk Nokia dapat memperluas penjualan dan meningkatkan pangsa
pasar.
Atribut yang harus ditingkatkan adalah atribut yang menjadi citra merek
Nokia di pasar persaingan HP lainnya yaitu produk yang berkualitas, fasilitas
multimedia, harga yang kompetitif serta customer service yang responsive.
Kualitas produk yang baik harus dipertahankan karena hal ini merupakan
keunggulan dari Nokia dalam hal fokus terhadap kualitas serta mutu produk.
Dengan dipertahankan dan ditingkatkannya citra merek ini maka dapat
memengaruhi persepsi konsumen dalam melakukan pembelian HP Nokia. Citra
merek Nokia yang unggul dipasar persaingan HP yaitu fasilitas multimedia.
Fasilitas multimedia saat ini merupakan faktor penting bagi konsumen dalam
45
membeli sebuah HP. Stiap perusahaan harus menanggapi dengan baik peluang
yang ada tak terkecuali Nokia. Nokia Corporation harus dapat menciptakan
produk yang memiliki fasilitas multimedia sesuai keinginan konsumen. Apabila
Nokia dapat memenuhi keinginan konsumen dengan meningkatkan citra merek
fasilitas multimedia maka Nokia Corporation akan tetap unggul ditengah
persaingan yang semakin ketat. Citra merek yang melekat kuat dibenak
responden lainnya yaitu Nokia memiliki harga yang kompetitif. Nokia
memproduksi semua kelas HP, mulai dari kelas low end hingga kelas high end
yang memiliki harga tersendiri di masing-masing kelasnya. Dengan strategi harga
ini maka Nokia bisa melakukan penetrasi ke semua lapisan pasar HP di tanah air.
Dengan mempertahankan serta meningkatkan citra merek ini Nokia diharapkan
dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli produknya. Atribut yang harus
dijaga dan ditingkatkan citra mereknya yaitu Customer Service yang responsive .
Atribut customer service yang responsive menjadi citra merek Nokia pada
persaingan pasar HP sehingga dimungkinkan dapat mempengaruhi konsumen agar
memebeli produk Nokia. Dengan meningkatnya citra merek Nokia diharapkan
dapat meningkatkan penjualan dari produk agar Nokia dapat tetap menjadi merek
HP yang unggul. Citra merek yang ada tersebut tersebut perlu dipertahankan dan
ditingkatkan agar Nokia tetap dapat bersaing dengan merek HP lain seperti Sony
Ericsson, Samsung, LG, Blackberry dll.
46
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
1. Penelitian yang mengambil studi kasus pada mahasiswa strata satu IPB ini
menunjukkan bahwa seluruh responden mengetahui merek Nokia tanpa
harus diingatkan kembali. Nokia juga menduduki posisi top of mind dalam
benak responden dengan nilai sebesar 76% pada analisis brand awareness.
Berdasarkan Uji Cochran terlihat bahwa Nokia diasosiasikan sebagai
handphone yang berkualitas, penggunaan mudah (user friendly),
kemudahan dalam membeli dan terdapat outlet resmi di berbagai kota.
2. Berdasarkan hasil analisis MDS, atribut yang menjadi citra merek Nokia
adalah produk yang berkualitas, fasilitas multimedia, harga kompetitif dan
customer service yang responsive. Sony Ericsson adalah pesaing terdekat
Nokia.
3. Strategi yang harus dilakukan Nokia Corporation adalah meningkatkan
citra merek yang telah melekat kuat di ingatan konsumen seperti produk
yang berkualitas, fasilitas multimedia, penggunaan mudah, harga
kompetitif, kemudahan dalam membeli, customer serive yang responsive
serta terdapat outlet resmi diberbagai kota agar tetap dapat bertahan
ditengah persaingan yang semakin ketat.
2. Saran
1. Atribut yang telah menjadi citra merek Nokia sebaiknya dipertahankan
kinerjanya. Walaupun atribut-atribut tersebut telah dicitrakan dengan baik
terhadap Nokia, tetapi citra ini masih dapat hilang ditengah pesaing yang
semakin banyak. Persaingan yang ketat dan penawaran-penawaran yang
dilakukan pesaing dapat menggusur citra yang dimiliki Nokia. Saat ini
Nokia memiliki citra yang kuat pada HP yang memiliki kualitas produk
yang baik, penggunaan yang mudah, kemudahan dalam membeli, terdapat
outlet resmi diberbagai kota.
2. Atribut yang sebaiknya dipertahankan serta ditingkatkan adalah atribut
yang menjadi citra merek HP Nokia dibanding pesaingnya. Atribut yang
47
menjadi citra merek tersebut diantaranya adalah produk yang berkualitas,
fasilitas multimedia, harga yang kompetitif serta customer service yang
responsive. Citra merek tersebut perlu dipertahankan dan ditingkatkan
agar Nokia tetap dapat bersaing dengan merek HP lain seperti Sony
Ericsson, Samsung, LG, Blackberry dll. Hal ini penting dilakukan agar
Nokia tetap dapat memimpin dalam persaingan yang ada, serta dapat
memertahankan pangsa pasarnya agar tidak direbut oleh para pesainnya.
Diiharapkan dengan peningkatan citra merek tersebut, Nokia dapat
mempengaruhi persepsi konsumen sehingga dapat meningkatkan
penjualan produknya. Namun pesaing terkuatnya, Sony Ericsson juga
memiliki keunggulan kompetitif untuk mengalahkan Nokia dalam pasar
persaingan HP. Oleh karena itu, Nokia sebaiknya menjaga dan
meningkatkan apa yang telah menjadi citranya.
48
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Administrasi dan Jaminan Mutu Pendidikan. 2010. Populasi
Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor, Bogor
Durianto, D., Sugiarto dan T. Sitinjak. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui
Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
2004. Brand Equity Ten Strategy
Mempimpin Pasar. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Eriquina, M. K. 2008. Analisis Pengaruh Brand Image TelkomFlexi Terhadap
Perilaku Pembelian Simcard Flexi (Studi Kasus PT Telkom, Tbk
Kancantel Kendal). Skripsi pada Departemen Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Kotler, P. dan K. L. Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jilid 1.
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Kotler, P. dan G. Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12. PT
INDEKS, Jakarta.
Mahendra, E. S. 2010. Analisis Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan
Pembelian SIMCARD IM3 (Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian
Bogor). Skripsi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Maholtra, N. K. 2005. Riset Pemasaran Pendekatan Terapan.Jilid 1. PT INDEKS,
Jakarta.
Nazir, M. 1988. Metode Penelitian. Ghalia, Jakarta.
Rahman, I. 2007. Analisis Citra Merek (Brand Image) Dalam Pengambilan
Keputusan Pembelian Fruit Tea di Kota Sukabumi. Skripsi pada
Departemen Sosial Ekonomi Pertania Fakultas Pertanian Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Rangkuti, F. 2004. The Power of Brands. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Simamora, B. 2005. Analisis Multivariat Pemasaran. PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Umar, H. 2003. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Raja Grafindo
Persada, Jakarta
2005. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. PT Ghalia Grafindo
Persada, Jakarta.
http://teknojurnal.com/data-dan-analisa-penjualan-handphone-dan-smartphone-di-
dunia-pada-tahun-2010.html [11 Februari 2012 ]
49
http://id.wikipedia.org 2012/Telepon Selular. [15 Februari 2012]
http://majalah marketing.co.id/tabel-top-brand-index-2010/. [15 Februari 2012]
http:// nokia.com/id-id/garansiproduk/. [31 Mei 2012]
http://wirelessIntelligent.com/jumlah-pengguna-ponsel-di-dunia-capai-5
miliar.html [11 Februari 2012]
http://web.wikipedia.org/wiki/Telepon_genggam.html [11 Februari 2012]
http://teknojurnal.com/perkembangan-pasar-handphone-di-indonesia-dari-tahun-
2005-hingga-2010.html [11 Februari 2012]
http://web.depdagri.go.id/news/jumlah-penduduk-indonesia-259-juta [15 Februari
2012]
50
LAMPIRAN
51
Lampiran 1. Kueisioner penelitian
Tanggal Pengisian: No Kuesioner:
KUESIONER PENELITIAN
“Analisis Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan
Pembelian Handphone Nokia” (Studi Kasus pada Mahasiswa
S1 IPB)
Kuesioner ini merupakan salah satu instrument penelitian dalam
penyusunan skripsi yang dilakukan oleh :
Nama : Chandra Dwi Narita
NRP : H24080079
Departemen : Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan Manajemen
Universitas : Institut Pertanian Bogor
Terima kasih atas kesediaan Saudara untuk menjadi salah satu responden
dalam pengisian kuesioner ini. Informasi yang didapatkan dalam kuesioner ini
hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan dijamin kerahasiaaannya. Atas
bantuannya, saya ucapkan terima kasih.
Petunjuk pengisian:
Isilah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan pengetahuan Anda. Untuk pertanyaan
yang bersifat pilihan, silahkan isi dengan tanda silang (X) pada pilihan Anda.
Screening
1. Apakah anda memiliki handphone?
a. Ya (Lanjutkan ke pertanyaan selanjutnya) b. Tidak (Stop)
2. Apakah anda pernah memiliki handphone Nokia?
a. Ya (Lanjutkan ke pertannyaan selanjutnya) b. Tidak (Stop)
Karakteristik Responden
1. Nama :
2. Jurusan/Fakultas/Angkatan:
3. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
4. Pengeluaran rata-rata per bulan:
a. <Rp 500.000 c.Rp1.000.000Rp1.500.000
b. Rp 500.000-1.000.000 d. >Rp 1.500.000
5. Dana untuk membeli handphone yang anda miliki:
a. <Rp 750.000 c. Rp 1.500.000-Rp2.250.000
b. Rp 750.000-Rp 1.500.000 d. > Rp 2.250.000
52
Lanjutan Lampiran 1
Brand Image
6. Sebutkan satu merek handphone yang paling Anda ingat :
………………..
7. Sebutkan merek lainnya yang Anda ingat :
a. ……………. c. ……………..
b. ……………. d. …………….
8. Apakah anda mengenal merek Nokia?
a. Ya, dan saya telah mencantumkannya di atas
b. Ya, dan saya lupa mencantumkannya di atas
c. Tidak
9. Apakah anda mengenal merek Sony Ericsson? : a. Ya b.Tidak
10. Apakah anda mengenal merek Samsung? : a. Ya b.Tidak
11. Apakah anda mengenal merek LG? : a. Ya b.Tidak
12. Apakah anda mengenal merek Blackberry? : a. Ya b.Tidak
13. Apakah asosiasi Anda terhadap merek Nokia?
No Atribut Ya Tidak
1 Produk berkualitas
2 Bentuk fashionable
3 Banyak varian (bermacam-macam tipe)
4 Fasilitas multimedia
5 Produk inovatif
6 Penggunaan mudah
7 Garansi lama
8 Harga Kompetitif
9 Harga jual kembali stabil
10 Kemudahan dalam membeli
11 Teknologi canggih
12 Kemudahan mendapatkan suku cadang
13 Costumer service yang responsive
14 Terdapat outlet resmi diberbagai kota
53
Lanjutan Lampiran 1
14. Perbandingan dengan pesaing
15. Apakah Anda pernah membeli dan menggunakan handphone Nokia?
a. YA (lanjutkan ke no 17) b. TIDAK (lanjutkan ke no18)
16. Jika YA, selain menggunakan Nokia, apakah anda menggunakan handphone
merek lain?
a. YA, sebutkan………… b.TIDAK, hanya Nokia (STOP)
17. Jika TIDAK, maka Handphone merek apa yang anda beli dan gunakan saat
ini?
a. Sony Ericsson c. LG e. Lainnya, sebutkan……….
b. Samsung d. Blackberry
TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI DAN
KERJASAMA ANDA
No Atribut Nokia Sony
Ericsson
Samsung LG Blackberry
1 Produk berkualitas
2 Bentuk fashionable
3 Banyak varian (bermacam-
macam tipe)
4 Fasilitas multimedia
5 Produk inovatif
6 Penggunaan mudah
7 Garansi lama
8 Harga Kompetitif
9 Harga jual kembali stabil
10 Kemudahan dalam membeli
11 Teknologi canggih
12 Kemudahan mendapatkan
suku cadang
13 Costumer service yang
responsive
14 Terdapat outlet resmi
diberbagai kota
54
Co
rrela
tio
ns
1,0
07
,102
,277
,042
,210
,278
,253
,538**
,315
,472**
,293
,433*
,313
,500**
,971
,593
,138
,825
,265
,137
,178
,002
,090
,008
,116
,017
,092
,005
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,007
1,5
08**
,412*
,339
,155
,111
,339
,430*
,422*
-,065
,004
-,039
,123
,442*
,971
,004
,024
,067
,413
,559
,067
,018
,020
,734
,984
,836
,517
,014
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,102
,508**
1,3
08
,345
,076
,370*
,575**
,163
,287
-,087
,112
,212
,220
,529**
,593
,004
,098
,062
,688
,044
,001
,389
,124
,648
,557
,262
,242
,003
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,277
,412*
,308
1,6
06**
,583**
,254
,207
,422*
,557**
,526**
,113
,283
,222
,630**
,138
,024
,098
,000
,001
,175
,272
,020
,001
,003
,551
,129
,239
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,042
,339
,345
,606**
1,4
75**
,350
,286
,270
,468**
,144
,283
,498**
,240
,629**
,825
,067
,062
,000
,008
,058
,126
,149
,009
,448
,130
,005
,202
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,210
,155
,076
,583**
,475**
1,2
91
,079
,374*
,494**
,538**
,461*
,437*
,341
,608**
,265
,413
,688
,001
,008
,119
,678
,042
,006
,002
,010
,016
,065
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,278
,111
,370*
,254
,350
,291
1,2
41
,486**
,232
,121
,524**
,527**
,766**
,688**
,137
,559
,044
,175
,058
,119
,200
,006
,217
,523
,003
,003
,000
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,253
,339
,575**
,207
,286
,079
,241
1,3
26
,059
-,126
-,035
,197
,183
,438*
,178
,067
,001
,272
,126
,678
,200
,078
,755
,508
,856
,297
,334
,016
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,538**
,430*
,163
,422*
,270
,374*
,486**
,326
1,3
37
,391*
,349
,497**
,442*
,709**
,002
,018
,389
,020
,149
,042
,006
,078
,069
,033
,059
,005
,014
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,315
,422*
,287
,557**
,468**
,494**
,232
,059
,337
1,4
04*
,533**
,451*
,299
,673**
,090
,020
,124
,001
,009
,006
,217
,755
,069
,027
,002
,012
,109
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,472**
-,065
-,087
,526**
,144
,538**
,121
-,126
,391*
,404*
1,3
02
,485**
,250
,451*
,008
,734
,648
,003
,448
,002
,523
,508
,033
,027
,105
,007
,183
,012
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,293
,004
,112
,113
,283
,461*
,524**
-,035
,349
,533**
,302
1,7
15**
,697**
,657**
,116
,984
,557
,551
,130
,010
,003
,856
,059
,002
,105
,000
,000
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,433*
-,039
,212
,283
,498**
,437*
,527**
,197
,497**
,451*
,485**
,715**
1,5
98**
,767**
,017
,836
,262
,129
,005
,016
,003
,297
,005
,012
,007
,000
,000
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,313
,123
,220
,222
,240
,341
,766**
,183
,442*
,299
,250
,697**
,598**
1,7
00**
,092
,517
,242
,239
,202
,065
,000
,334
,014
,109
,183
,000
,000
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,500**
,442*
,529**
,630**
,629**
,608**
,688**
,438*
,709**
,673**
,451*
,657**
,767**
,700**
1
,005
,014
,003
,000
,000
,000
,000
,016
,000
,000
,012
,000
,000
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pears
on C
orr
ela
tion
Sig
. (2
-taile
d)
N Pears
on C
orr
ela
tion
Sig
. (2
-taile
d)
N Pears
on C
orr
ela
tion
Sig
. (2
-taile
d)
N Pears
on C
orr
ela
tion
Sig
. (2
-taile
d)
N Pears
on C
orr
ela
tion
Sig
. (2
-taile
d)
N Pears
on C
orr
ela
tion
Sig
. (2
-taile
d)
N Pears
on C
orr
ela
tion
Sig
. (2
-taile
d)
N Pears
on C
orr
ela
tion
Sig
. (2
-taile
d)
N Pears
on C
orr
ela
tion
Sig
. (2
-taile
d)
N Pears
on C
orr
ela
tion
Sig
. (2
-taile
d)
N Pears
on C
orr
ela
tion
Sig
. (2
-taile
d)
N Pears
on C
orr
ela
tion
Sig
. (2
-taile
d)
N Pears
on C
orr
ela
tion
Sig
. (2
-taile
d)
N Pears
on C
orr
ela
tion
Sig
. (2
-taile
d)
N Pears
on C
orr
ela
tion
Sig
. (2
-taile
d)
N
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
P10
P11
P12
P13
P14
Tota
l
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
P10
P11
P12
P13
P14
Tota
l
Corr
ela
tion
is s
ignif
icant
at
the 0
.01 lev
el (2
-taile
d).
**. C
orr
ela
tion
is s
ignif
icant
at
the 0
.05 lev
el (2
-taile
d).
*.
Lampiran 2. Hasil uji Validitas dan Reliabilitas
55
Lanjutan Lampiran 2
Keterangan:
P1: Produk berkualitas
P2: Bentuk fashionable
P3: Banyak varian (bermacam-macam tipe)
P4: Fasilitas multimedia
P5: Produk inovatif
P6: Penggunaan mudah
P7: Garansi lama
P8: Harga Kompetitif
P9: Harga jual kembali stabil
P10: Kemudahan dalam membeli
P11: Teknologi canggih
P12: Kemudahan mendapatkan suku cadang
P13: Costumer service yang responsive
P14: Terdapat outlet resmi diberbagai kota
Reliability
Uji Reliablilitas (metode Alpha Croncbach)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,751 15
Case Processing Summary
30 100,0
0 ,0
30 100,0
Valid
Excludeda
Total
Cases
N %
Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
a.
56
Lampiran 3. Hasil Uji Normalitas
57
Lampiran 4. Hasil uji Cochran
Semua atribut (Tolak Ho, Qhitung > X² 0.95)
Frequencies
Value
0 1
A1 1 99
A2 24 76
A3 6 94
A4 7 93
A5 17 83
A6 0 100
A7 24 76
A8 16 84
A9 24 76
A10 4 96
A11 21 79
A12 10 90
A13 22 78
A14 2 98
Kecuali nomer 2, 7 dan 9 (Tolak Ho, Qhitung > X² 0.95)
Frequencies
Value
0 1
A1 1 99
A3 6 94
A4 7 93
A5 17 83
A6 0 100
A8 16 84
A10 4 96
A11 21 79
A12 10 90
A13 22 78
A14 2 98
Test Statistics
N 100
Cochran's Q 1.096E2a
df 13
Asymp. Sig. .000
a. 1 is treated as a success.
58
Kecuali nomer 2, 7, 9, 11, 13 (Tolak Ho, Qhitung > X² 0.95)
Test Statistics
N 100
Cochran's Q 49.381a
df 8
Asymp. Sig. .000
a. 1 is treated as a success.
Kecuali nomer 2, 5, 7, 8, 9, 11, 13 (Tolak Ho, Qhitung > X² 0.95)
Frequencies
Value
0 1
A1 1 99
A3 6 94
A4 7 93
A6 0 100
A8 16 84
A10 4 96
A12 10 90
A14 2 98
Lanjutan Lampiran 4
Test Statistics
N 100
Cochran's Q 80.178a
df 10
Asymp. Sig. .000
a. 1 is treated as a success.
Frequencies
Value
0 1
A1 1 99
A3 6 94
A4 7 93
A5 17 83
A6 0 100
A8 16 84
A10 4 96
A12 10 90
A14 2 98
59
Kecuali nomer 2,4,5,7,8,9,11,12,13 (Tolak Ho, Qhitung > X² 0.95)
Frequencies
Value
0 1
A1 1 99
A3 6 94
A6 0 100
A10 4 96
A14 2 98
Kecuali nomer 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 11, 12, 13 (Tolak Ho, Qhitung > X² 0.95)
Frequencies
Value
0 1
A1 1 99
A6 0 100
A10 4 96
A14 2 98
Lanjutan Lampiran 4
Test Statistics
N 100
Cochran's Q 38.671a
df 7
Asymp. Sig. .000
a. 1 is treated as a success.
Test Statistics
N 100
Cochran's Q 10.087a
df 4
Asymp. Sig. .039
a. 1 is treated as a success.
Test Statistics
N 100
Cochran's Q 5.526a
df 3
Asymp. Sig. .137
a. 1 is treated as a success.
60
Lampiran 5. Hasil analisis Multidimensional Scaling (MDS)
Alscal
Iteration history for the 2 dimensional solution (in squared distances)
Young's S-stress formula 2 is used.
Iteration S-stress Improvement
1 .59204
2 .54593 .04611
3 .51421 .03172
4 .48586 .02835
5 .45524 .03062
6 .41930 .03594
7 .37768 .04162
8 .33203 .04565
9 .28632 .04571
10 .24671 .03961
11 .21741 .02931
12 .19802 .01939
13 .18545 .01257
14 .17688 .00857
15 .17034 .00654
16 .16472 .00563
17 .15943 .00528
18 .15429 .00514
19 .14923 .00506
20 .14426 .00497
21 .13939 .00487
22 .13466 .00474
23 .13007 .00459
24 .12564 .00443
25 .12139 .00425
26 .11734 .00406
27 .11348 .00386
28 .10982 .00366
29 .10636 .00346
30 .10311 .00325
Iterations stopped because
this is iteration 30
Stress and squared correlation (RSQ) in distances
RSQ values are the proportion of variance of the scaled data (disparitie)
in the partition (row, matrix, or entire data) which
is accounted for by their corresponding distances.
Stress values are Kruskal's stress formula 2.
61
Lanjutan Lampiran 5
Matrix 1
(Row Stimuli Only)
Stimulus Stress RSQ Stimulus Stress RSQ Stimulus Stress RSQ
1 .190 .969 2 .125 .988 3 .021 1.000
5 .097 .991 6 .080 .995 7 .124 .987
9 .057 .997 10 .263 .940 11 .083 .994
13 .143 .982 14 .135 .983 12 .054 .997
4 .305 .917 8 .116 .988
Averaged (rms) over stimulus
Stress = .149 RSQ = .980
Stimulus Coordinates
Dimension
Stimulus Stimulus 1 2
Number Name
Column
1 Nokia 1.8989 1.1558
2 SE 1.7585 1.1361
3 Samsung 1.2404 -1.7944
4 LG -.7396 -2.3815
5 BB 1.6470 1.2941
Row
1 .3244 -.3580
2 -1.2628 1.4104
3 -.7277 -.0089
4 .8315 -.7109
5 -.1028 -.0379
6 -1.5083 .4284
7 -1.0925 .4410
8 .2515 -.2213
9 -.3865 -.0106
10 .4382 -.6678
11 -1.0033 .2024
12 -1.1515 .2839
13 .1931 -.3402
14 -.6084 .1793
62
Lanjutan Lampiran 5