peran kepemimpinan transformasional dalam...

114
i PERAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DALAM PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS: PERAN PENGAWAS GPAI DI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2017) Oleh: MUGIYO NIM.12010150060 Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

Upload: duongkhanh

Post on 01-Aug-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

PERAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

DALAM PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK

UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(STUDI KASUS: PERAN PENGAWAS GPAI DI

KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2017)

Oleh:

MUGIYO

NIM.12010150060

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan

untuk gelar Magister Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2017

ii

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

“Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tesis ini merupakan hasil karya

sendiri dan sepanjang pengetahuan dan keyakinan saya tidak mencantumkan tanpa

pengakuan bahan-bahan yang telah dipublikasikan sebelumnya atau ditulis oleh

orang lain, atau sebagaian bahan yang pernah diajukan untuk gelar atau ijazah pada

Institut Agama Islam Negeri atau Perguruan Tinggi lainnya.”

Salatiga, September 2017

Yang membuat pernyataan

Mugiyo, S.Pd.I

NIM. 12010150060

iv

MOTTO

خير الناس أنفعهم للناس

Khoirunnas anfa'uhum linnas

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain. (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni. Disahihkan Al Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah)

v

PERSEMBAHAN

Dengan ungkapan Syukur Alhamdulillah dan Ketulusan Hati

Penulis persembahkan karya tulis ini kepada :

1. Kedua Orang tua penulisyang telah mendidik dan membesarkan penulis dari

kecil hingga dewasa dengan penuh kasih sayang dan penuh perhatian. Tiada

yang dapat kulakukan untuk membalas jasa beliau selain dengan membuat

mereka bangga dengan apa yang saya lakukan dan dengan untaian do’a yang

selalu terucap “Ya...Allah ampunilah dosa-dosa mereka, berikanlah mereka

kesehatan, lindungilah mereka dari mara bahaya dan mudahkanlah segala

urusannya dan jadikanlah mereka sebagai hambamu yang taat. Amin..

2. Spesial untuk Istri dan Anak-anak tercinta “Nunung Sri Fadilah, A.Md, Najwa

Rubiyatun Najah dan Muhammad Tsaqif Mushodiq” mereka adalah bagian dari

hidupku yang selalu memberikan kekuatan disaat aku sedang lemah,

memberikan kesejukkan disaat saya sedang marah, memberikan ketenangan

disaat aku sedang resah. Terima kasih Ya..Allah engkau telah menciptakan

mereka untuk menemaniku dalam mengarungi kehidupan ini agar kami bisa

selamat fiddunnya wal akhiroh. Amin..

3. Semua dosen IAIN Salatiga yang telah dengan ikhlas membimbing saya dalam

menyelesaikan tesis ini dan kuliah Pascasarjana.

4. Adik-adik saya, teruslah berjuang dalam menuntut ilmu dan meraih masa

depanmu semoga kalian kelak jadi orang yang sukses dunia dan akhirat.

vi

ABSTRAK

PERAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN PELAKSANAAN

SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS TERHADAP KINERJA GURU

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktik kepemimpinan

transformasional dan supervisi akademik pengawas di kabupaten Wonogiri,

mengetahui peran kepemimpinan transformasional seorang pengawas dan

pelaksanaan Supervisi Akademik pengawas dalam rangka peningkatan kinerja Guru

PAI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik

Pengambilan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa; Pertama, praktik kepemimpinan

transformasional dan pelaksanaan supervisi akademik pengawas berjalan sesuai

dengan yang telah direncanakan. Kedua, tipe kepemimpinan transformasional

seorang pengawas dalam melakukan kegiatan supervisi memiliki dampak yang

positif dalam meningkatkan kinerja guru PAI di Kabupaten Wonogiri. Ketiga,

pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan pengawas terhadap guru PAI di

kabupaten wonogiri memiliki dampak yang positif juga, karena bagi guru yang

disupervisi dan pengawas yang mensupervisi akan mengetahui kelemahan atau

hambatan-hambatan yang dialami seorang guru dalam proses pembelajaran dan akan

mudah dalam memberikan solusi dari permasalahan atau hambatan yang dialaminya.

Kata Kunci : kepemimpinan transformasional, supervisi akademik, kinerja guru.

vii

ABSTRACT

THE ROLE OF TRANSFORMATONAL LEADERSHIP AND THE

IMPLEMENTATION OF ACADEMIC SUPERVISION ON THE

PERFORMANCE OF ISLAMIC TEACHERS IN THE DISTRICT OF

WONOGIRI YEAR 2017

This research aimed to determinates the practice of transformational

leadership and academic supervision in district of Wonogiri. Knowing the role of

transformational leadership of supervision and the implementation of academic

supervision in order to improve the performance of Islamic teachers. This research

descriptive qualitative approach. In addition, the data collection techniques through

obsevation, interview and documentation.

The result of this research concluded; first, the practice of transformational

leadership and the implementation of academic supervision went according to the

plan. Second, the transformational leadership type of supervision in supervising

activites has a positive impact in improving the performance of Islamic teachers in

District of Wonogiri. Third, the implementation of academic supervision of Islamic

teachers in District of Wonogiri had positive impact as well, because for supervised

teachers and supervisor will know the lack or obstacles experienced by a teacher in

learning and will be easy in providing solution of problems or obstacles which the

reasercher went through.

Keyword: transformational leadership, academic supervision, performance teachers.

viii

PRAKATA

Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

tesis ini dengan judul “Peran Kepemimpinan Transformasional dan Supervisi

Akademik Pengawas dalam Meningkatkan Kinerja Guru PAI di Kabupaten

Wonogiri Tahun 2017”

Penulis menyadari tanpa bantuan dan motivasi dari semua pihak, penulis

tidak dapat menyelesaikan tesis ini.Maka, pada kesempatan ini dengan segala

kerendahan, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga.

2. Bapak Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag selaku direktur Pascasarjana Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Salatiga, sekaligus pembimbing tesis yang telah

membimbing dengan ikhlas sampai tesis ini selesai.

3. Bapak Dr. Winarno, M.Pd selaku dosen yang pertama kali memotivasi saya

untuk ikut seleksi program beasiswa S2 Supervisi.

4. Semua Dosen program beasiswa pascasarjana Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga yang telah membimbing dan memberi kemudahan selama penulis

mengikuti kuliah.

5. Teman-teman program Beasiswa Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga.

6. Kepada Pengawas GPAI SD dan rekan-rekan GPAI di Kab. Wonogiri.

7. Kepada keluarga tercinta yang telah memotivasi dan memberikan segala fasilitas

selama ini.

Semoga karya ilmiah ini bisa bermanfaat untuk penulis dan juga semua

pihak. Akhirnya penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis megharap saran dan masukan yang membangun.

Penulis

Mugiyo, S.Pd.I

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ ii

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................ iii

MOTO ........ .... ....................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN .................................................................................................. v

ABSTRAK ........................................................................................................... vi

ABSTRACT ........................................................................................................... vii

PRAKATA ........................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 8

E. Kajian Pustaka .......................................................................................... 9

F. Metode Penelitian..................................................................................... 13

G. Sistematika Pembahasan .......................................................................... 19

BAB II : LANDASAN TEORI

A. KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

1. Pengertian Kepemimpinan Transformasional ...................................... 20

2. Ciri-ciriKepemimpinan Transformasional ............................................ 23

3. Indikator Kepemimpinan Transformasional ......................................... 25

B. SUPERVISI AKADEMIK

1. Pengertian Supervisi Akademik ........................................................... 26

2. Tujuan Supervisi Akademik ................................................................. 27

3. Prinsip Supervisi Akademik ................................................................. 29

4. Teknik Supervisi Akademik ................................................................. 30

C. KINERJA GURU

1. Pengertian Kinerja Guru ...................................................................... 31

2. Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru ........................................... 33

3. Indikator Kinerja Guru .......................................................................... 34

x

BAB III: PRAKTIK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN

SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS

A. Pelaksanaan Kepemimpinan Transformasional Pengawas dalam proses

kegiatan Supervisi (Kepengawasan) terhadap Guru PAI SD ................... 37

B. Pelaksanaan Supervisi Akademik dalam proses kegiatan Supervisi

(Kepengawasan) terhadap Guru PAI SD ................................................ 45

BAB IV : PERAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN

SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM

MENINGKATKAN KINERJA GURU

A. Peran Kepemimpinan Transformasional Pengawas dalam

Meningkatkan Kinerja Guru PAI SD ................................................ 53

B. Peran Supervisi Akademik Pengawas dalam meningkatan Kinerja

Guru PAI SD ...................................................................................... 55

BAB V : PENUTUP

A. Simpulan ............................................................................................ 62

B. Saran ................................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 64

LAMPIRAN .............................................................................................................. 67

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Ijin Penelitian

Lampiran 2 Panduan Wawancara untuk Pengawas PAI

Lampiran 3 Panduan wawancara untuk GPAI

Lampiran 4 Hasil Interview (wawancara)

Lampiran 5

Lampiran 6

Hasil Observasi

Foto Kegiatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan sangat penting dan menduduki posisi sentral dalam

pembangunan karena berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya

manusia. Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah

mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi

nasional. Penataan sumber daya manusia perlu diupayakan secara bertahap dan

berkesinambungan melalui sistem pendidikan yang berkualitas baik pada jalur

pendidikan formal, informal, maupun non formal, mulai dari pendidikan dasar

sampai pendidikan tinggi.1

Menurut Djamarah guru adalah semua orang yang berwenang dan

bertanggung jawab untuk membimbing dan membina anak didik, baik secara

individual maupun klasikal di sekolah maupun di luar sekolah.2Oleh karena itu,

guru harus berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga

profesional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang.

Guru tidak semata-mata sebagai pengajar yang melakukan transfer ilmu

pengetahuan, tetapi juga pendidik yang melakukan transfer nilai-nilai dan

1 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004, 4. 2Djamarah, S.B., Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya: Usahan Nasional, 1994, 32.

2

pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar.

Hal ini diamanatkan dalam UU No 14 tahun 2005, tentang Guru dan Dosen:

“Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik

pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan

pendidikan menengah”.3

Kinerja guru merupakan proses pembelajaran sebagai upaya

mengembangkan kegiatan yang ada menjadi kegiatan yang lebih baik, sehingga

tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dicapai dengan baik melalui suatu

kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru sesuai dengan target dan

tujuan.

Menurut A. Tabrani Rusyan dkk, Kinerja guru adalah melaksanakan

proses pembelajaran baik dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas di

samping mengerjakan kegiatan-kegiatan lainnya, seperti mengerjakan

administrasi sekolah dan administrasi pembelajaran, melaksanakan bimbingan

dan layanan pada para siswa, serta melaksanakan penilaian.4

Komponen-komponen dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya

pendidikan di antaranya adalah guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah. Guru

dan kepala sekolah bersentuhan langsung dengan kegiatan pembelajaran dan

bertanggungjawab menjamin layanan belajar bagi peserta didik sesuai standar

3Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

4Tabrani Rusyan dkk, Upaya Meningkatkan Budaya Kinerja Guru, Cianjur: CV. Dinamika

Karya Cipta, 2000, 17.

3

yang ditetapkan oleh pemerintah. Pengawas adalah orang yang diberi tugas dan

tanggungjawab memberi bantuan kepada guru untuk mengatasi kesulitan

mengajar dan membantu kepala sekolah mengatasi kesulitan manajerial sekolah

untuk menjamin kegiatan akademik sesuai standar yang dipersyaratkan. Salah

satu jabatan resmi bidang pendidikan yang ada di Indonesia untuk melakukan

pemantauan atas pelaksanaan manajemen sekolah dan pelaksanaan belajar

mengajar di kelas dikenal dengan pengawas sekolah atau penilik sekolah. Jabatan

pengawas sekolah adalah jabatan fungsional sebagai perpanjangan tangan Dinas

Pendidikan Kabupaten/Kota. Keterampilan yang dimiliki oleh pengawas sekolah

meliputi; (1) keterampilan manajerial, karena bagian dari fungsi manajemen; dan

(2) keterampilan akademik, penerapannya adalah pengawasan dan pembinaan

dalam pelaksanaan pembelajaran.5

Pentingnya supervisi akademik adalah untuk meningkatkan kompetensi

guru dan kualitas pembelajaran melalui proses pembelajaran yang baik serta

membantu guru menciptakan lulusan yang baik dari segi kualitas maupun

kuantitas.6

Banyak hal yang turut mempengaruhi kinerja guru, di luar dari

kompentensi guru itu sendiri. Hal-hal tersebut antara lain: kepemimpinan kepala

sekolah dan pelaksanaan fungsi pengawasan pendidikan/supervisi, baik yang

dilakukan oleh kepala sekolah sebagai pengawasan interen maupun yang

5Syaiful Sagala, Supervisi Pengajaran (dalam profesi pendidikan), Bandung: Alvabeta, 2010,

138. 6 Made Pidarta, Supervisi Pendidikan Konstektual, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, 3.

4

dilakukan oleh pengawas sekolah sebagai supervisor. Untuk mengatasi masalah

belum optimalnya kinerja guru, maka penerapan kepemimpinan transformasional

dan pelaksanaan supervisi merupakan solusi untuk meningkatkan kinerja guru.

Kepemimpinan transformasional merupakan faktor yang paling penting

dalammenunjang tercapainya tujuan organisasi termasuk sekolah.7

Kepemimpinan transformasional adalah kemampuan seorang pemimpin dalam

bekerja bersama atau melalui orang lain (pengikut) untuk mentransformasikan

(mengubah) sumber daya organisasi secara optimal dalam rangka pencapaian

tujuan yang telah dirumuskan bersama. Tipe kepemimpinan transformasional

merupakan tipe kepemimpinan yang memadu atau memotivasi pengikut mereka

ke arah tujuan yang ditegakkan dengan memperjelas peran dan tuntutan tugas.

Pemimpin ini mencurahkan perhatian pada keprihatinan dan kebutuhan

pengembangan dari pengikut individual, dengan mengubah kesadaran para

pengikut akan persoalan-persoalan dengan cara-cara baru dan mampu

membangkitkan semangat untuk mencapai tujuan.8

Pelaksanaan pengawasan pendidikan merupakan realisasi dari fungsi

manajemen pendidikan. Pengawasan dapat diarahkan pada kegiatan akademik dan

administratife (manajerial). Pelaksanaan pengawasan kegiatan akademik terhadap

kegiatan pembelajaran meliputi pengawasan kegiatan guru Pendidikan Agama

7 Nur Efendi, Islamic Educational Leadership.,…..194. 8 Abdul Cholid, “Pemahaman Nilai Dasar Kepemimpinan dalam Meningkatkan Keberhasilan

Pendidikan Islam”Attarbiyah, Volume 24, Number 2 (Juli 2014), 78-79.

5

Islam dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran

agama Islam.

Berdasarkan pengamatan penulis dari berbagai penelitian menunjukkan

bahwa sebagian guru yang telah lama melaksanakan tugas sebagai pengajar,

menganggap pekerjaan mengajar sebagai rutinitas. Metode pembelajaran yang

digunakan miskin variasi yang dapat mendorong peserta didiknya belajar lebih

bergairah. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan situasi belajar di kelas gersang

dan membosankan, layanan belajar yang diterima peserta didik menjadi tidak

bermutu. Proses pembelajaran seperti ini akan menghasilkan lulusan dan

sumberdaya manusia yang tidak bermutu, maka dampaknya adalah daya saing

bangsa menjadi rendah dan kualitas kesejahteraan bangsa ini menjadi rendah

pula. 9 Disamping itu, kurang efisienya pengawas Pendidikan Agama Islam

Sekolah Dasar di Kabupaten Wonogiri dalam melaksanakan tugasnya sebagai

supervisor akademis pada guru Pendidikan Agam Islam Sekolah Dasar (GPAI-

SD). Hal itu dikarenakan keadaan geografis di Kabupaten Wonogiri yang cukup

luas, kabupaten Wonogiri sebagai kabupaten dengan wilayah daratan terluas

kedua setelah Kabupaten Cilacap tentunya bisa menjadi barometer pendidikan di

Jawa Tengah. Dalam Peraturan Menteri Agama PMA No. 2 tahun 2012 tentang

Pengawas Madrasah dan Pengawas Agama Pada Sekolah, Pasal 3 Ayat 2

menyebutkan bahwa :

9 Muhammad Fazis, “Konstribusi Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja Pengawas

Pendidikan Agama Islam”, Stutdia Akademika, Vol. VII, No. 1(Juni / 2009), 18.

6

Pengawas PAI pada Sekolah mempunyai tugas melaksanakan pengawasan

Pendidikan Agama Islam pada Sekolah. Pada pasal 4 ayat 2 disebutkan bahwa

Pengawas PAI pada Sekolah mempunyai fungsi melakukan (a) penyusunan

program pengawasan PAI, (b) pembinaan, pembimbingan, dan pengembangan

profesi guru PAI, (c) pemantauan penerapan standar nasional PAI, (d)

penilaian hasil pelaksaan program pengawasan, dan (e) pelaporan pelaksanaan

tugas pengawasan.

Dengan demikian, diperlukan seorang pemimpin yang dapat mengatasi hal

tersebut, yaitu pengawas atau supervisor. Pengawas memiliki peran yang sangat

signifikan dan strategis dalam membantu guru untuk menjadi profesional.

Pengawas atau supervisor perlu mengetahui makna kepemimpinan pengawas

dalam pendidikan sehingga seorang supervisor bisa menjadi pemimpin yang ideal

dan tauladan bagi guru-guru yang dibinanya.

B. Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah tersebut di atas, pengawas pendidikan

(supervisor) dihadapkan pada masalah yang berkenaan kesadaran guru atas tugas

pokok dan fungsinya yang dirasa semakin menurun atau di bawah standar

profesional, baik yang berkenaan dengan administrasi pembelajaran, metode

dalam mengajar, media yang digunakan maupun kompetensi guru itu sendiri.

Berbagai pertanyaan dapat diajukan antara lain: Apakah kepemimpinan seorang

supervisor terhadap guru binaannya berpengaruh besar dalam penurunan kinerja

guru Pendidikan Agama Islam? Apakah Supervisor itu sendiri yang kurang

memahami tupoksinya sebagai seorang pengawas, sehingga berdampak pada

7

penurunan kinerja guru Pendidikan Agama Islam? Apakah intensitas pengawas

dalam melaksanakan supervisi akademik terhadap guru pendidikan agama Islam

dapat meningkatkan kinerja guru? Apakah pelaksanaan supervisi akademik

pengawas terhadap guru Pendidikan Agama Islam dapat meningkatkan kinerja?

Apakah ada pengaruh kepemimpinan transformasional dan pelaksanaan supervisi

akademik pengawas terhadap kinerja guru pendidikan agama Islam?

2. Rumusan Masalah

a) Bagaimana praktik kepemimpinan transformasional dan supervisi

akdemik pengawas PAI di Kabupaten Wonogiri ?

b) Bagaimana peran kepemimpinan transformasional pengawas terhadap

kinerja guru PAI di Kabupaten Wonogiri ?

c) Bagaimana peran supervisi akademik pengawas terhadap kinerja guru PAI

di Kabupaten Wonogiri ?

C. Signifikansi Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh

kepemimpinan transformasional pengawas dalam pelaksanaan supervisi

akademik guru Pendidikan Agama Islam SD di Kabupaten Wonogiri. Secara

khusus penelitian ini untuk mengetahui gambaran :

a) Praktik Kepemimpinan Transformasional dan Supervisi Akdemik

Pengawas PAI di Kabupaten Wonogiri.

8

b) Peran Kepemimpinan Transformasional Pengawas dalam Meningkatkan

Kinerja Guru PAI di Kabupaten Wonogiri.

c) Peran Supervisi Akademik Pengawas terhadap Kinerja Guru PAI di

Kabupaten Wonogiri.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini dapat dibedakan

menjadi dua, yaitu :

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan

ilmu kepemimpinan dan supervisi pendidikan, terutama mengenai

efektivitas kepemimpinan tranformasional dan pelaksanaan supervisi

akademik pengawas terhadap kinerja guru pendidikan agama Islam. Hal

lain yang dapat digali dari penelitian ini adalah kemungkinan munculnya

pengembangan konsep-konsep kontekstual yang berkenaan dengan

interdependensi antara transformasional pengawas dengan pelaksanaan

supervisi akademik terhadap kinerja guru pendidikan agama Islam,

akhirnya mengarah kepada tercapainya kualitas pendidikan.

b. Manfaat Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini bermanfaat :

a) Sebagai bahan evaluasi bagi kepemimpinan transformasional

pengawas dan pelaksanaan supervisi akademik dalam meningkatkan

kinerja guru pendidikan agama Islam.

9

b) Sebagai bahan rujukan dalam merumuskan materi kepemimpinan dan

supervisi pendidikan dalam mengembangkan kepemimpinan

transformasioal dan supervisi akademik serta pengaruhnya terhadap

kinerja guru pendidikan agam Islam.

c) Sebagai masukan bagi instansi yang berwenang dalam pengembangan

kepemimpinan transformasional dan supervisi akademik pengawas

dalam peningkatan kinerja guru pendidikan agama Islam.

D. Kajian Pustaka

Dalam menyusun tesis ini dibutuhkan adanya berbagai dukungan teori

dari berbagai sumber atau rujukan yang mempunyai relevansi dengan rencana

penelitian ini. Maka dalam hal ini, ada beberapa sumber literasi yang merupakan

hasil penelitian terdahulu menurut penulis ada relavansi dengan penelitian ini.

Karya ilmiyah yang berupa buku oleh Surya Dharma, Direktur Tenaga

Kependidikan Ditjen PMPTK, mengatakan bahwa dari hasil uji kompetensi di

beberapa daerah menunjukkan kompetensi pengawas sekolah masih perlu

ditingkatkan terutama dimensi kompetensi supervisi manajerial, supervisi

akademik, evaluasi pendidikan dan kompetensi penelitian dan pengembangan.

Untuk itu diperlukan adanya diklat peningkatan kompetensi pengawas sekolah

10

baik bagi pengawas sekolah dalam jabatan terlebih lagi bagi para calon pengawas

sekolah.10

Sri Wulandari11

dalam karya “Pengaruh tentang Kepemimpinan Kepala

Madrasah dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru di Madrasah Ibtidaiyah

Kecamatan Gebog tahun 2012”, menyimpulkan bahwa ada hubungan positif

antara persepsi tentang kepemimpinan kepala madrasah dengan kinerja guru.

Apabila persepsi tentang kepela madrasah baik, maka kinerja guru akan baik pula

dan juga semakin tinggi motivasi kerja guru maka semakin tinggi pula kinerja

guru.

Sri Amperawati12

dalam karya “Efektifitas Kepemimpinan Kepala

Madrasah dan Kinerja Guru terhadap Peningkatan Mutu Madrasah pada MI

Muhammadaiyah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak I Kec. Srumbung

Kabupaten Magelang tahun 2015”, menyimpulkan bahwa efektifitas

kepemimpinan kepala madrasah terhadap kinerja guru pada ketiga madrasah

terjalin sangat baik. Dan adanya peningkatan kinerja guru dan mutu madrasah

baik di MI Muhammadiyah Kradenan maupun di MI Ma’arif Ngablak 1.

10Surya Dharma, Problem Kompetensi Penelitian, Jakarta. Direktur Tenaga Kependidikan Ditjen

PMPTK, 2008. 11 Wulandari, “Pengaruh tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Motivasi Kerja terhadap

Kinerja Guru di Madrasah Ibtidaiyah Kecamatan Gebog tahun 2012”eprints.walisongo.ac.id, diakses

6 Maret 2017. 12 Sri Amperawati, “Efektifitas Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Kinerja Guru Terhadap

Peningkatan Mutu Madrasah pada MI Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak 1 Kec. Srumbung Kab. Magelang Tahun 2015” Tesis, IAIN Salatiga, 2015.

11

Imafaza13

dalam karya “Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam

Meningkatkan Profesionalisme, Disiplin, dan Kinerja Guru PAI di SD

Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga Tahun 2012-2015”, menyimpulkan bahwa

Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap kinerja guru di SD

Muhammadiyah (plus) bisa berhasil.

Budi Arif Muzayyin14

dalam karya “Peranan Supervisi Akademik

Pengawas dan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Kompetensi Pedagogik

Guru PAI SD (Kajian terhadap GPAI SD Se Kec. Bumijawa Kab. Tegal”,

menyimpulkan bahwa implementasi supervisi akademik yang dilakukan

pengawas belum maksimal karena pengawas yang hanya satu harus menghadapi

realita lapangan yang demikian luas baik wilayah bimbingan maupun jumlah guru

yang harus di bimbing.

Retoliah15

dalam karya “Kinerja Pengawas dalam Meningkatkan Kinerja

Guru PAI di Kota Palu Tahun 2014”, menyimpulkan bahwa kinerja pengawas

PAI dalam pelaksanaan program kepengawasan hasilnya bervariasi, ada beberapa

pengawas PAI yang berhasil dengan baik, mereka bekerja keras sesuai dengan

fungsi dan wewenangnya. Selain itu beberapa pengawas bekerja tidak maksimal

karena adanya hambatan di lapangan yaitu dualisme pengawasan.

13 Imafaza, “Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Profesionalisme,

Disiplin, dan Kinerja Guru PAI di SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga Tahun 2012-2015” Tesis,

IAIN Salatiga, 2016. 14 Budi Arif Muzayyin, “Peranan Supervisi Akademik Pengawas dan Kepala Sekolah dalam

Mengembangkan Kompetensi Pedagogik Guru PAI SD (Kajian terhadap GPAI SD Se Kec. Bumijawa

Kab. Tegal”, Tesis, IAIN Salatiga, 2016. 15 Retoliah, “Kinerja Pengawas dalam Meningkatkan Kinerja Guru PAI di Kota Palu Tahun

2014”, Tesis, IAIN Salatiga, 2016.

12

Karya M. Syafii, dengan judul “Kontribusi Supervisi Pengawas PAI

dalam meningkatkan Kompetensi Profesional Guru PAI SMK Kota Salatiga”,

hasil penelitian bahwa kontribusi supervisi pengawas PAI dalam meningkatkan

kompetensi profesionalisme guru PAI pada SMK di Salatiga kurang maksimal.

Terbukti bahwa tingkat kehadiran pengawas dalam melakukan supervisi rata-rata

hanya sekali dalam satu semester. Dan agenda pembinaanya hanya pada

pemeriksaan administrasi pembelajaran. Sehingga tidak berdampak pada

peningkatan kompetensi guru.16

Hal ini disebabkan antara lain: (1) Beban kerja

pengawas PAI cukup besar, yaitu satu pengawas harus membina guru kurang

lebih 50 guru, mulai dari guru PAI SMP, SMA, dan SMK, dan (2) masih banyak

ditemukan Guru PAI yang belum, dan tidak membuat perangkat pembelajaran.

Ali Supangat17

dalam karya “Implementasi Supervisi Akademik sebagai

upaya Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru PAI Sekolah Dasar di Kec.

Simpang Raya dan Kec. Bunta Kabupaten Bangai Tahun 2015/2016”,

menyimpulkan bahwa implementasi supervisi akademik dapat meningkatkan

kompetensi pedagogik guru PAI.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sutermeister, menyimpulkan bahwa

ada beberapa faktor determinan terhadap produktivitas kerja antara lain iklim

kepemimpinan (leadership climate), tipe kepemimpinan (type of leadership), dan

16

M. Syafii, “Kontribusi Supervisi Pengawas PAI dalam meningkatkan Kompetensi Profesional

Guru PAI SMK Kota Salatiga”, Tesis,IAIN Salatiga, 2015. 17 Ali Supangat, “Implementasi Supervisi Akademik sebagai upaya Peningkatan Kompetensi

Pedagogik Guru PAI Sekolah Dasar di Kec. Simpang Raya dan Kec. Bunta Kabupaten Bangai Tahun

2015/2016, Tesis, IAIN Salatiga, 2016.

13

pemimpin (leaders). menyimpulkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh

terhadap kinerja pegawai untuk meningkatkan produktivitas kerja demi mencapai

tujuan.

Kaitan penelitian tersebut dengan penelitian ini terletak pada aspek

kepemimpinan, supervisi akademik pengawas pendidikan agama Islam serta

pengaruhnya terhadap kinerja guru. Penulis yakin bahwa masih banyak karya

tulis lainnya yang ada kaitanya dengan penelitian ini, dan sumber-sumber lainya

yang tidak sempat disebutkan satu persatu, mengingat keterbatasan yang ada, dan

semua menjadi bahan masukan dan informasi bagi penulis dalam melaksanakan

penelitian selanjutnya.

Adapun posisi penelitian yang dilakukan penulis dibandingkan dengan

penelitian – penelitian di atas adalah penelitian ini lebih difokuskan pada

“seberapa efektif peran kepemimpinan transformasional seorang pengawas dalam

melaksanakan proses supervisi akademik terhadap kinerja guru PAI SD di

Kabupaten Wonogiri tahun 2017.

E. Metode Penelitian

Menurut pendapat Winarno Surakmad, bahwa ”metode” merupakan cara

utama yang digunakan untuk mencapai tujuan.18

Sedangkan menurut Bokor

Sukarto, mengemukakan bahwa metode adalah cara kerja untuk memahami suatu

18 Winarno Surakmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung: Tarsito, 1989, 131.

14

objek.19

Dari definisi metode tersebut, maka pengertian metode penelitian ini

mengarah kepada cara kerja yang ilmiah untuk memahami suatu objek penelitian.

1. Jenis Penelitian

Dilihat dari jenis penelitiannya, maka penelitian ini termasuk katagori

penelitian studi kasus (case study), yang berarti penelitian yang dilakukan

dengan maksud untuk yang pertama kali dan terakhir kali meneliti tentang

suatu kasus yang khusus.20

Adapun pendekatan yang digunakan adalah

pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan penemuan-

penemuan yang tidak bisa dipakai dengan menggunakan prosedur statistik

atau dengan cara kuantifikasi.21

Secara umum penelitian ini menggunakan

metode penelitian kualitatif melalui pengamatan (observasi), wawancara, atau

penelaahan dokumen atau pustaka.22

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi tetapi

situasi sosial yang terdiri dari tempat, pelaku dan aktivitas yang berinteraksi

secara sinergi. Pada situasi sosial atau objek penelitian ini, peneliti dapat

mengamati secara mendalam aktivitas (activity) orang-orang (actors) yang

19 Bokor Sukarto, Menyiapkan Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah, Bandung: Tarsito, 1989,

146. 20 Azwar Saifudin, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001, 21. 21 Muhammad Shodiq dan Imam Muttaqin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2007, 4. 22 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010,9.

15

ada pada tempat tertentu (place).23

Peneliti menggunakan sampel sebagai

objek yang dipelajari atau sebagai sumber data.24

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kec. Slogohimo Kabupaten Wonogiri

dengan objek penelitian terdiri dari 38 Sekolah dengan 37 Guru PAI dan 1

Pengawas GPAI SD. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei sampai

dengan Agustus 2017. Tidak semua dari 38 sekolah 37 guru PAI dan 1

pengawas dijadikan subjek penelitian. Untuk sekolah peneliti menggunakan

model sample yang mewakili kriteria sekolah dengan muti tinggi, sedang dan

rendah, sedangkan untuk guru dengan kriteria PNS non PNS.

3. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu data

primer dan data sekunder. Peneliti mengumpulkan data-data yang diperlukan

baik data primer maupun data sekunder. Data primer berasal dari kegiatan di

lapangan yaitu proses supervisi akademik pengawas terhadap guru PAI SD di

Kab. Wonogiri, sedangkan data sekunder berupa hasil wawancara dengan

pengawasdan guru PAI SD serta data angket.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penulisan, karena tujuan utama dari penulisan adalah mendapatkan

23 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2012, 215. 24 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif,…,216.

16

data.25

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah

sebagai berikut :

a. Interview

Interview dilakukan oleh penulis dengan para guru pendidikan agama

islam (GPAI) SD di Kec. Slogohimo Kabupaten Wonogiri. Interview

dalam penelitian ini digunakan sebagai metode untuk mencari data yang

argumentasi tentang respon para guru terhadap kepemimpinan

transformasional pengawas dalam meningkatkan kinerja guru PAI SD di

Kabupaten Wonogiri tahun 2017.

b. Observasi

Observasi yang dilakukan adalah pengamatan secara terlibat

(participant observation). Teknik observasi yang dilakukan untuk

mendapatkan catatan lapangan tentang fenomena-fenomena yang terjadi

secara nyata di lapangan. Peneliti menerima pernyataan seobyektif

mungkin namun sekaligus melibatkan diri dalam konsepsi-konsepsi dan

pandangan hidup yang diselidiki melalui pengalaman dan pencatatan

dengan sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.

25 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D”, Bandung: Alfabeta, 2006,

224.

17

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan alat pengumpulan data dengan

sumber data berupa adminisrasi pembelajaran guru PAI SD di Kabupaten

Wonogiri tahun 2017.

d. Triangulasi

Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik

pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.26

Triangulasi data

berarti menggunakan bermacam-macam data, menggunakan lebih dari sat

teori, berbagai teknik analisa dan melibatkan beberapa peneliti.27

Triangulasi data ini diterapkan oleh peneliti saat mendapatan data yang

berbeda, yaitu dengan cara mengkroscek dokumentasi yang ada sehingga

dari dokumen tersebut peneliti bisa mengetahui manakah data yang lebih

falid.

Dengan demikian triangulasi data bisa dipahami sebagai pengecekan

data di lapangan yang diperoleh dari wawancara kemudian di cross-check

dengan observasi dan dibuktikan lagi dengan data dokumen. Oleh karena

itu peneliti menggunakan teknik yang berbeda-beda untuk mendapatkan

data dari sumber data yang sama atau bisa mendapatkan data dari sumber

yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.

26 Sugiyono, Metode Penelitian, …, 241. 27 Conny R. Semiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif Jenis Karakteristik dan Keunggulannya,

Jakarta: Grasindo, 2014, 134.

18

5. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif, yaitu

pengumpulan dan penyusunan data, kemudian berusaha menganalisis dan

menafsirkan data-data terebut.28

Adapun langkah-langkah dari penelitian

deskriptif antara lain:

a. Deskriptif, yaitu dengan cara memaparkan konsep dan pemikiran

kemudian dilakukan penafsiran dan penentuan data yang telah ada.29

b. Interpretasi, yaitu mendalami buku-buku, untuk secepat mungkin mampu

mengungkapkan arti dan makna uraian yang disajikan. Langkah ini

digunakan untuk menelaah dan menafsirkan, kemudian menganalisis

keseluruhan isi buku sehingga dapat dikelompokkan menjadi bab dan sub

babnya.

c. Content Analysis, yaitu cara yang dipakai untuk mendapatkan

pengetahuan ilmiah dengan melakukan berbagai analisis terhadap buku-

buku yang kemudian ditarik kesimpulan sehingga dapat digeneralisasikan

menjadi sebuah teori, ide atau gagasan baru.30

Setelah data terkumpul, penulis selanjutnya menelaah dan

menganlisanya kemudian mengambil kesimpulan dengan metode deduktif.

28 Saeful Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999, 6. 29 Ibnu Hajar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 1996, 154. 30 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, jilid. I, Yogyakarta: tp, 1989, 47.

19

metode deduktif, yaitu proses berfikir yang diawali dengan pengamatan yang

umum untuk kemudian diambil kesimpulan yang bersifat khusus.31

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam menarik suatu kesimpulan, maka penulis

menyusun Tesis ini kedalam 5 bab, diantaranya;

Bab I merupakan bab pendahuluan yang menjadi dasar akan penulisan

ini. Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, signifikansi

penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian kajian pustaka, metode penelitian,

sistematika penulisan.

Bab II mengulas tentang kajian teori; transformasional leadership,

supervisi akademik, dan kinerja guru.

Bab III berisi deskripsi data penelitian, menyajikan praktik

pelaksanaan kepemimpinan transformasional dan supervisi akademik pengawas

Guru PAI SD di Kabupaten Wonogiri.

Bab IV berisi tentang analisis data dan hasil penelitian, pada bab ini

peneliti menganalisis peran kepemimpinan transformasional pengawas dan

supervisi akademik pengawas terhadap kinerja guru PAI SD di Kab. Wonogiri.

Bab V merupakan bab penutup. Bab ini berisi tentang; kesimpulan dan

saran.

31 Amsal Bahtiar, Filsafat Agama, Jakarta: Logis Wacana Ilmu, 1997, 3.

20

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kepemimpinan Transformasional

Konsepsi kepemimpinan transformasional pertama kali dikemukakan oleh

James McGregor Burns. Dalam kaitannya dengan kepemimpinan

transformasional, Bernard Bass,32

mengatakan sebagai berikut:

“Transformational leaders transform the personal values of followers to

support the vision and goals of the organization by fostering an environment

where relationships can be formed and by establishing a climate of trust in

which visions can be shared”.

Kepemimpinan transformasional adalah sebuah proses di mana pimpinan dan

para bawahannya untuk mencapai tingkat moralitas dan motivasi yang lebih

tinggi. Para pemimpin transformasional mencoba menimbulkan kesadaran dari

para pengikut dengan menentukan cita-cita yang lebih tinggi dan nilai-nlai moral

seperti kemerdekaan, keadilan, dan bukan didasarkan atas emosi kemanusiaan,

keserakahan,kecemburuan, atau kebencian.

a. Pengertian Kepemimpinan Transformasional

Kepemimpinan transformasional (transformational leadership) istilah

transformasional berinduk dari kata to transform, yang bermakna

mentransformasilkan atau mengubah sesuatu menjadi bentuk lain yang

berbeda. Seorang pemimpin transformasional harus mampu

32

Stone. G.A, et al.,“Transformasional Versus Servant Leadership: A Difference in Leader

Focus. The Leadership & Organization”,Development Journal, Vol. 25 No. 4(2004),349-361.

20

21

mentransformasikan secara optimal sumber daya organisasi dalam rangka

mencapai tujuan yang bermakna sesuai dengan target yang telah ditentukan.

Definisi kepemimpinan, menurut Terry dalam bukunya Kartono,

Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang agar mereka

suka berusaha mencapai tujuan-tujuan kelompok.33

Menurut Ordway Teod

dalam bukunya ”The Art Of Leadership”, Kepemimpinan merupakan

kegiatan mempengaruhi orang-orang bekerja sama untuk mencapai tujuan

yang mereka inginkan. Kepemimpinan dapat terjadi dimana saja, asalkan

seseorang menunjukkan kemampuannya mempengaruhi perilaku orang lain

ke arah tercapainya suatu tujuan tertentu.

Selanjutnya, secara operasional Bernard Bass,34

memaknai

kepemimpinan transformasional sebagai berikut: “Leadership and

performance beyond expectations”. Sedangkan Tracy and Hinkin dkk,

memaknai kepemimpinan transformasional sebagai berikut:

“The process of influencing major changes in the attitudes and

assumptions of organizationmembers and building commitment for

the organization’s mission or objectives”.

Kepemimpinan transformatif memiliki pengertian kepemimpinan

yang bertujuan untuk perubahan.35

Kepemimpinan transformatif itu

merupakan proses dimana orang terlibat dengan orang lain, dan

33

Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta: PT. RajaGrafindo Perkasa, 2010, 38. 34

Gill, A, et al., “The Relationship Between Transformasional Leadership and Employee

Desire for Empowerment,International Journal of Contemporary Hospitality Management, Vol. 22

No. 2 (2003),263-273. 35

Abd MuhithdanBaharAgusSetiawan, Transformational Leadership: Ilustrasi di

BidangOrganisasiPendidikan, Jakarta: Rajawali, 2013, 24.

22

meningkatkan hubungan motivasi, dan moralitas dalam diri pemimpin dan

pengikut. 36

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa esensi

kepemimpinan adalah upaya seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar

berperilaku sesuai dengan yang diinginkan olehnya. Dalam rangka

mempengaruhi orang lain, seorang pemimpin mempunyai banyak pilihan

gaya kepemimpinan yang akan digunakannya. Salah satu gaya kepemimpinan

yang relatif populer adalah kepemimpinan transformasional.

Seorang pemimpin dikatakan bergaya transformasional apabila dapat

mengubah situasi, mengubah apa yang biasa dilakukan, bicara tentang tujuan

yang luhur, memiliki acuan nilai kebebasan, keadilan dan kesamaan.

Pemimpin yang transformasional akan membuat bawahan melihat bahwa

tujuan yang mau dicapai lebih dari sekedar kepentingan pribadinya.

b. Ciri-ciri Kepemimpinan Transformasional

Menurut Bass ciri-ciriatau karakteristik kepemimpinanTransformatif

(transformasional) ada4 yaitu:37

1. Idealized influence (or charismatic influence)

Idealized influence mempunyai makna bahwa seorang pemimpin

transformasional harus kharismatik yang mampu “menyihir” bawahan

36

TiknoLensufie, Leadership untukProfesionaldanMahasiswa, Jakarta: Erlangga, 2010, 81. 37Peter G. Norhhouse, Kepemimpinan: TeoridanPraktikedisikeenam, penerjemah:

AtiCahyani, Jakarta: Indeks, 2013, 176.

23

untuk bereaksi mengikuti pimpinan.38

Dalam bentuk konkrit, kharisma ini

ditunjukan melalui perilaku pemahaman terhadap visi dan misi organisasi,

mempunyai pendirian yang kukuh, komitmen dan konsisten terhadap

setiap keputusan yang telah diambil, dan menghargai bawahan. Dengan

kata lain, pemimpin transformasional menjadi role model yang dikagumi,

dihargai, dan diikuti oleh bawahannya.39

2. Inspirational motivation

Inspirational motivation berarti karakter seorang pemimpin yang

mampu menerapkan standar yang tinngi akan tetapi sekaligus mampu

mendorong bawahan untuk mencapai standar tersebut. Karakter seperti ini

mampu membangkitkan optimisme dan antusiasme yang tinggi dari pawa

bawahan. Dengan kata lain, pemimpin transformasional senantiasa

memberikan inspirasi dan memotivasi bawahannya.40

3. Intellectual stimulation

Intellectual stimulation karakter seorang pemimpin

transformasional yang mampu mendorong bawahannya untuk

menyelesaikan permasalahan dengan cermat dan rasional. Selain itu,

karakter ini mendorong para bawahan untuk menemukan cara baru yang

lbih efektif dalam menyelesaikan masalah. Dengan kata lain, pemimpin

transformasional mampu mendorong (menstimulasi) bawahan untuk

selalu kreatif dan inovatif.

38Mulyono, Educational Leadership :MewujudkanEfektivitasKepemimpinanPendidikan,

Malang. UIN Malang, 2009, 31. 39

Stone. G.A, et al. “Transformasional Versus Servant Leadership: A Difference in Leader

Focus. The Leadership & Organization”,Development Journal, Vol. 25 No. 4(2004), 349. 40Peter G. Norhhouse,Kepemimpinan: TeoridanPraktikedisikeenam ..., 181.

24

4. Individualized consideration

Individualized consideration berarti karakter seorang pemimpin

yang mampu memahami perbedaan individual para bawahannya. Dalam

hal ini, pemimpin transformasional mau dan mampu untuk mendengar

aspirasi, mendidik, dan melatih bawahan. Selain itu, seorang pemimpin

transformasional mampu melihat potensi prestasi dan kebutuhan

berkembang para bawahan serta memfasilitasinya. Dengan kata lain,

pemimpin transformasional mampu memahami dan menghargai bawahan

berdasarkan kebutuhan bawahan dan memperhatikan keinginan

berprestasi dan berkembang para bawahan.

c. Indikator pemimpin yang menerapkan kepemimpinan transformatif

MenurutTichydanDewantara41

seorangpemimpin yang

sudahmenerapkankepemimpinantransformatif, yaitu :

a. Pemimpinmenempatkandirisebagaiagent of change (agenperubahan)

b. Merekaberanibertindakuntukmelakukanperubahan,

pemimpinberanimenghadapiresistensi, menanggungrisiko,

danberanimenghadapikenyataan.

c. Pemimpinpercayakepadapengikutdengancaramengembangkankepercayaa

nmelaluimotivasi, kejujurandanpemberdayaan, peduliterhadapaspek-

aspek humanistic

41AraHidayatdan Imam Machali, PengelolaanPendidikan, Konsep, PrinsipdanAplikasidalamMengelolaSekolahdan Madrasah, Yogyakarta: Kaukaba, 2012, 97.

25

d. Pemimpintransformatifmenjunjungtingginilai-

nilaikemanusiaansepertimengembangkan rasa empati, simpati,

salingmenghargai, memperhatikanharkatdanmartabat sesame,

salingmemperdulikan, ramah, bertindaksecarasantun,

perduliterhadapaspek-aspekpribadidansosio-emosional

e. Pemimpinselalubelajarsepanjanghayat

f. Pemimpinmampumengatasipermasalahan yang kompleks, tidakmenentu,

danmembingungkan

g. Pemimpinmemilikipandanganjauhkedepan.

Gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai untuk

meningkatkan produktivitas kerja demi tercapainya tujuan. Peran gaya

kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai perlu dipahami bahwa

pemimpin bertanggung jawab mengarahkan apa yang baik bagi pegawainya,

dan dia sendiri harus berbuat baik.42

B. Supervisi Akademik

1. Pengertian Supervisi Akademik

Menurut M. Ngalim Purwanto, supervisi adalah segala bantuan dari

pemimpin sekolah, yang tertuju pada perkembangan kepemimpinan guru-

guru dan personal sekolah lainnya di dalam mencapai tujuan-tujuan

pendidikan.43

Supervisi juga diartikan sebagai usaha dari pengawas sekolah

42E. Mulyasa, ManajemenBerbasisSekolah: Konsep, StrategidanImplementasi, Bandung: RemajaRosdakarya, 2004, 118.

43M. NgalimPurwanto, AdministrasidanSupervisiPendidikan, Bandung: RemajaRosdakarya, 2014, 76.

26

dalam membimbing guru-guru dan petugas lainnya dan pengajaran.44

Supervisi juga diartikan sebagai layanan yang bersifat membimbing,

memfasilitasi memotivasi, serta menilai guru dalam pelaksanaan

pembelajaran dan pengembangan profesi secara efektif.45

Jadi inti dari

supervisi pendidikan adalah bagaimana guru dapat melakukan proses

pembelajaran yang sebaik-baiknya sehingga para peserta didik dengan mudah

melakukan proses pembelajaran.

Menurut Muslim, supervisi akademik adalah serangkaian usaha

pemberian bantuan kepada guru dalam bentuk layanan profesional yang

diberikan oleh supervisor (kepala sekolah, penilik sekolah dan pembina

lainnya) guna meningkatkan mutu proses dan hasil belajar mengajar.

Supervisi akademik menurut Glikman yang dikutip oleh Prasojo,

supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru

mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran utuk

mencapai tujuan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Supervisi akademik tidak terlepas dari penilaian kinerja guru dalam

mengelola pembelajaran. Sergiovanni menegaskan bahwa refleksi praktis

penilaian kinerja guru dalam supervisi akaademik adalah melihat kondisi

nyata kinerja guru untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan.46

Dari beberapa definisi diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa

yang dimaksud dengan supervisi akademik adalah suatu kegiatan yang berisi

44AA. KetutJelantik, MenjadiKepalaSekolah yang ProfesionalPanduanMenuju PKKS,

Yogyakarta: Deepublish, 2012, 88. 45

Abd.KadimMasaong, SupervisiPengembangandanPengembanganKapasitas Guru: MemperdayakanPengawassebagaiGurunya Guru, Bandung: Alfabeta, 2013, 3.

46Lantip Diat Prasojo, Supervisi Pendidikan, Yogyakarta : Gava Media, 2011, 84.

27

pembinaan, bimbingan dan pemberian motovasi yang direncanakan dengan

tujuan untuk membatu guru atau pegawai sekolah lainnya dalam mencapai

tujuan yang telah ditentukan.

2. Tujuan Supervisi Akademik

Menurut Glickman dalam Metode dan Teknik Supervisi yang

dikeluarkan Dep.Diknas, bahwa Tujuan supervisi akademik adalah membantu

guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran yang

dicanangkan bagi murid-muridnya. Pengembangan kemampuan dalam

konteks ini janganlah ditafsirkan secara sempit, semata-mata ditekankan pada

peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengajar guru, melainkan juga

pada peningkatan komitmen (commitmen) atau kemauan (willingness) atau

motivasi (motivation) guru, sebab dengan meningkatkan kemampuan dan

motivasi kerja guru, kualitas pembelajaran akan meningkat.47

Beberapatujuan yang

didapatdengandiadakannyakegiatansupervisiakademikolehpara supervisor

menurutparaahliantara lain:48

a. Agar tercapainyatujuanpembelajaran yang direncanakanbagimurid-

muridnya.

b. Diharapkandapatmeningkatkankualitasakademik guru.

47Dirjen PMPTK, PedomanPelaksanaanTugas Guru danPengawas, Jakarta: DepDikNas, 2008,

11. 48JasmaniAsf. Dan SyaifulMustofa, SupervisiPendidikan;

TerobosanBarudalamPeningkatanKinerjaPengawasdan Guru, Jogjakarta: Ar-Ruzz media, 2013, 35.

28

MenurutSergiovanni,dalamDep.Diknas,adatigatujuansupervisiakadem

ik:49

a. Supervisi akademik diselenggarakan dengan maksud membantu guru

mengembangkan kemampuan profesionalnya dalam memahami

akademik, kehidupan kelas, mengembangkan keterampilan mengajarnya

dan menggunakan kemampuannya melalui teknik-teknik tertentu.

b. Supervisiakademikdiselenggarakandenganmaksuduntukmemonitorkegiata

nbelajarmengajar di sekolah. Kegiatan monitor bias

dilakukandenganmelakukankunjungankepalasekolahkekelas-kelas di saat

guru sedangmengajar, percakapanpribadidengan guru,

temansejawatnyamaupundenganmurid-muridnya.

c. Supervisiakademikdiselenggarakanuntukmendorong guru menerapkan

kemampuannya dalam melasanakan tugas-tugas mengajarnya, mendorong

guru mengembangkan kemampuannya sendiri, serta mendorong guru agar

ia memiliki perhatian yang sungguh-sungguh (commitment) terhadap

tugas dan tanggung jawabnya.

Dari beberapa tujuan di atas, dapat disimpulkan bahwa

supervisiakademik yang baikadalahsupervisi yang mampuberfungsimencapai

multi tujuantersebut di atas.

Tidakadakeberhasilanbagisupervisiakademikjikahanyamemperhatikansalahsa

tutujuantertentudenganmengesampingkantujuanlainnya.Hanyadenganmerefle

ksiketigatujuaninilahsupervisiakademikakanberfungsimengubahperilakumeng

49Dirjen PMPTK, PedomanPelaksanaanTugas Guru danPengawas,…,11.

29

ajar guru. Padagilirannyanantiperubahanperilaku guru kearah yang

lebihberkualitasakanmenimbulkanperilakubelajar yang lebihbaik.

3. Prinsip Supervisi Akademik

Menurut

Wijonosecaraumumprinsipsupervisipendidikanadalahdasaratauazas yang

seharusnyamenjadipegangandalammelaksanakansupervisi.

Supervisipendidikandilaksanakanberdasarkanprinsip:50

a. Prinsipilmiah (scientific),

dimaksudkanbahwasupervisihendaknyadilaksanakansecarailmiah.

Ciriilmiahtersebutadalah: 1) sistematis, teratur, terprogram, dankontinyu;

2) obyektif, berdasarkanpada data informasi; 3) menggunakaninstrumen

(alat) yang dapatmemberikan data/informasi yang akurat, dapatdianalisis,

dandapatmengukurataupunmenilaiterhadappelaksanaan proses

belajarmengajar.

b. Prinsipdemokratis,

dimaksudkanbahwadalammelaksanakansupervisihendaknyadapatmenjunj

ungtinggiazasmusyawarah, memilikijiwakekeluargaan yang

kuatsertamenghargaidansanggupmenerimapendapat orang lain.

c. Prinsipkooperatif,

dimaksudkanbahwadalammelaksanakansupervisihendaknyadapatmengem

50Lantip Diat Prasojo, Supervisi Pendidikan, Yogyakarta : Gava Media, 2011, 88.

30

bangkanusahabersamauntukmenciptakansituasibelajarmengajar yang

lebihbaik.

d. Prinsipkonstruktifdankreatif,

dimaksudkanbahwadalammelaksanakansupervisihendaknyadapatmembin

ainisiatif guru

sertamendoronguntukaktifdalammenciptakansituasibelajarmengajar yang

lebihbaik. Supervisi yang

konstruktifdankreatifakanmemilihdanmenentukanberbagaiprosedurmengi

ngatkebutuhanmasing-masingsituasibelajarmengajar yang

disupervisisangatlahkompleks. Supervisi yang

konstruktifdankreatifjugamemberikesempatanuntukmelakukanlatihandan

pengembanganbagi yang disupervisi, di sampingitu, supervisi pun

membentukdanmenggerakkanlingkungan.

4. Teknik Supervisi Akademik

Teknik supervisi akademik merupakan suatu cara yang digunakan

oleh supervisor dalam memberikan pelayanan dan bantuan kepada guru yang

disupervisi. Teknik-teknik supervisi pendidikan dapat ditinjau dari banyaknya

guru dan cara menghadapi guru.51

Dalam Metode dan Teknik Supervisi Bagi

Pengawas Satuan Pendidikan Depdiknas menyebutkan dalam supervisi

dikenal dengan dua teknik besar, yakni teknik individual dan teknik

kelompok.

51HendiyatSoetopodanEastiSoemanto, KepemimpinandanSupervisiPendidikan, Jakarta:

BinaAksara, 1984, 44.

31

C. Kinerja Guru PAI

1. Pengertian Kinerja Guru

Kinerja artinya sama dengan prestasi kerja atau dalam bahasa

Inggrisnya disebut performance. Secara etimologis kinerja (performance)

berarti unjuk kerja. Kinerja adalah suatu yang dicapai, prestasi yang

diperlihatkan atau kemampuan kerja.Berkaitan dengan hal tersebut terdapat

beberapa definisi mengenai kinerja. Smith dalam bukunya Mulyasa

menyatakan bahwa kinerja adalah “…output drive from processes, human or

otherwise”. Kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses.

Hadari Nawawi, mengungkapkan bahwa istilah kinerja berasal dari

kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau prestasi

sesungguhnya oleh seseorang. Artinya kinerja adalah hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya.52

Sedangkan menurut Cushway, kineja adalah menilai bagaimana

seseorang lebih bekerja dibandingkan dengan target yang telah ditentukan.53

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja berkaitan dengan

hasil kerja, prestasi kerja, atau pencapaian target yang telah ditentukan secara

kuantitatif maupun kualitatif baik yang dilakukan secara individual maupun

secara kelompok atau organisasi.

UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal

39 ayat (2), menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang

52HadariNawawi, AdministrasiPendidikan, Jakarta: PT GunungAgung, 1999, Cet. 13, 34. 53Hasibuan, ManajemenSumberDayaManusiaedsirevisi, Jakarta: BumiAksara, 2001, 34.

32

bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil

pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada

perguruan tinggi.

Pendapat lain diutarakan Soedijarto, menyatakan ada empat tugas

gugusan kemampuan yang harus dikuasai oleh seorang guru. Kemampuan

yang harus dikuasai oleh seorang guru, yaitu: (1) merencanakan program

belajar mengajar; (2) melaksanakan dan memimpin proses belajar mengajar;

(3) menilai kemajuan proses belajar mengajar; (4) membina hubungan

dengan peserta didik. Sedangkan berdasarkan Permendiknas No. 41 Tahun

2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Menengah dijabarkan

beban kerja guru mencakup kegiatan pokok: (1) merencanakan pembelajaran;

(2) melaksanakan pembelajaran; (3) menilai hasil pembelajaran; (4)

membimbing dan melatih peserta didik; (5) melaksanakan tugas tambahan.

Dari berbagai pengertian di atas maka dapat disimpulkan definisi

konsep kinerja guru merupakan hasil pekerjaan atau prestasi kerja yang

dilakukan oleh seorang guru berdasarkan kemampuan mengelola kegiatan

belajar mengajar, yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan membina hubungan antar pribadi

(interpersonal) dengan siswanya

33

2. Faktor yang mempengarui Kinerja Guru

Kinerja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Malthis dan

Jackson, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja.Faktor-faktor yang

memengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu:54

a. Kemampuan mereka.

b. Motivasi.

c. Dukungan yang diterima.

d. Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan.

e. Hubungan mereka dengan organisasi”.

Sedangkan menurut Menurut Gibson masih dalam Wikipedia

menjelaskan ada 3 faktor yang berpengaruh terhadap kinerja. Tiga faktor

tersebut adalah:

a) Faktor individu (kemampuan, ketrampilan, latar belakang keluarga,

pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi seseorang).

b) Faktor psikologis (persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan

kepuasan kerja).

c) Faktor organisasi (struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan,

sistem penghargaan atau reward system)”.

Penjelasan lain mengenai faktor yang berpengaruh terhadap kinerja

dijelaskan oleh Mulyasa. Menurut Mulyasa55

sedikitnya terdapat sepuluh

faktor yang dapat meningkatkan kinerja guru, baik faktor internal maupun

eksternal. Kesepuluh faktor tersebut adalah: (1) dorongan untuk bekerja, (2)

54 Mathis. L. Robert dan Jackson. H. John, ManajemenSumberDayaManusia, Jakarta:

BukuKedua, 2001, 82. 55Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Bandung: RemajaRosdakarya, 2007, 227.

34

tanggung jawab terhadap tugas, (3) minat terhadap tugas, (4) penghargaan

terhadap tugas, (5) peluang untuk berkembang, (6) perhatian dari kepala

sekolah, (7) hubungan interpersonal dengan sesama guru, (8) MGMP dan

KKG, (9) kelompok diskusi terbimbing serta (10) layanan perpustakaan”.

3. Indikator Kinerja Guru

Jabatan sebagai seorang guru bukan hanya sebagai jabatan fungsional

tetapi lebih bersifat profesional, artinya jabatan yang lebih erat kaitannya

dengan keahlian dan keterampilan yang telah dipersiapkan melalui proses

pendidikan dan pelatihan secara khusus dalam bidangnya. Karena guru telah

dipersiapkan secara khusus untuk berkiprah dalam bidang pendidikan, maka

jabatan fungsional guru bersifat profesional yang selalu dituntut untuk terus

mengembangkan profesinya. A. Tabrani Rusyan dkk, (2000:11) menyarankan

bahwa dalam rangka mengatasi permasalahan-permasalahan global sekolah

perlu menerapkan budaya Kinerja dalam proses pembelajaran dengan cara

sebagai berikut:

a. Meningkatkan mutu pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan

para siswa.

b. Menggalakkan penggunaan alat dan media pendidikan dalam proses

pembelajaran.

c. Mendorong lahirnya “Sumber Daya Manusia” yang berkualitas melalui

proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

35

d. Menata pendayagunaan proses pembelajaran, sehingga proses

pembelajaran berdaya guna dan berhasil guna.

e. Membina peserta didik yang menghargai nilai-nilai unggul dalam proses

pembelajaran.

f. Memotivasi peserta didik, menghargai, dan mengejar kualitas yang tinggi

melalui proses pembelajaran.

g. Meningkatkan proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan globalisasi.

h. Memberi perhatian kepada peserta didik yang berbakat.

i. Mengubah peserta didik untuk berorientasi kepada kekaryaan bukan

kepada ijazah.

j. Membudayakan sikap kritis dan terbuka sebagai syarat tumbuhnya pola

pikir siswa yang lebih demokratis.

k. Membudayakan nilai-nilai yang mencintai kualitas kepada peserta didik.

l. Membudayakan sikapn kerja keras, produktif, dan disiplin.

Indikator Kinerja Guru dapat mengacu pada pendapat Nana Sudjana56

dkk, tentang kompetensi Kinerja guru, yaitu:

a. Menguasai bahan yang akan diajarkan.

b. Mengelola program belajar mengajar.

c. Mengelola kelas.

d. Menggunakan media/sumber pelajaran.

e. Menguasai landasan-landasan kependidikan.

f. Mengelola interaksi belajar mengajar.

56Nana Sudjana,SupervisiAkademikMembinaProfesionalisme Guru melalui Supervisi Klinis,

Jakarta: Binamita Publishing, 2011, 207.

36

g. Menilai prestasi siswa.

h. Mengenal fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan.

i. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah.

j. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian.

Dalam upaya untuk meningkatkan kinerja guru dapat dilakukan

melalui pemberian bantuan dan bimbingan melalui kegiatan supervisi oleh

pengawas. Sebagai supervisor, mempunyai tanggung jawab memberikan

bantuan dan bimbingan kepada guru dalam meningkatkan kinerjanya. Bukan

sebaliknya, yang terkadang menyalahkan guru dan mempersulit urusan guru

dalam berbagai hal.

37

BAB III

PRAKTIK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN

SUPERVISI AKADEMIK

G. Pelaksanaan Praktik Kepemimpinan Transformasional Pengawas dalam

proses kegiatan Supervisi (Kepengawasan) terhadap Guru PAI.

Pada bagian ini permasalahan yang ingin diberikan jawaban sebagaimana

tercantum dalam rumusan masalah paling mendasar adalah bagaimana

kepemimpinan transformasional pengawas PAI dalam proses kegiatan

supervisidalam meningkatkan kinerja Guru PAI di Kabupaten Wonogiri.

Dari tiga kali kegiatan observasi yang penulis lakukan terhadap praktik

kepemimpinan pengawas yang dilakukan pada hari kamis, 8 Juni 2017, 20 Juli

2017, dan 10 Agustus 2017, ada beberapa hal yang dapat penulis catat selama

observasi :

Pertama, ketika Bapak H. Abdul Latief, memberikan bimbingan dan

pengarahan kepada guru PAI, beliau menunjukkan performa sebagai seorang

pengawas sekaligus pemimpin yang kharismatik, yang mana beliau memberikan

respect dan trust terhadap bawahannya. beliau juga senantiasa memberikan

motivasi kepada semua guru PAI agar “melek teknologi” dan mampu bersaing

dengan guru-guru di luar guru PAI serta mampu memunculkan ide-ide strategi

pembelajaran yang efektif seta berani tampil di depan baik ketika di sekolah

maupun di masyarakat. Itu artinya bahwa guru PAI harus menjadi pelopor agen

of change.

38

Kedua, Bapak H. Abdul Latiefselalu update dalam memberikan

informasi-informasi penting baik yang datang dari kantor Kementerian Agama

maupun dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri. Beliau

juga dengan sabar dalam memberikan bimbingan terhadap guru PAI yang

mengalami kendala maupun permasalahan baik dalam hal peningkatan karir,

kegiatan supervisi maupun dalam kegiatan belajar mengajar.

Ketiga, Bapak H. Abdul Latief, pandai dalam membangun komunikasi

dan jaringan baik terhadap guru, kepala sekolah maupun dinas terkait, sehingga

beliau cukup disegani ketika melakukan kegiatan supervisi maupun berkunjung

ke sekolah – sekolah.

Gambar 3.1

Kegiatan KKG PAI di Kec. Slogohimo tahun 2017

39

Dari beberapa catatan observasi penulis di atas, beliau Bapak H. Abdul

Latief memiliki kriteria sebagai pengawas maupun pemimpin yang

transformasional. Menurut Bass57

ciri-ciriatau karakteristik

kepemimpinanTransformatif (transformasional) ada4 yaitu:

1) Idealized influence (or charismatic influence)

Idealized influence mempunyai makna bahwa seorang pemimpin

transformasional harus kharismatik yang mampu “menyihir” bawahan untuk

bereaksi mengikuti pimpinan.58

Dalam bentuk konkrit, kharisma ini

ditunjukan melalui perilaku pemahaman terhadap visi dan misi organisasi,

mempunyai pendirian yang kukuh, komitmen dan konsisten terhadap setiap

keputusan yang telah diambil, dan menghargai bawahan. Dengan kata lain,

pemimpin transformasional menjadi role model yang dikagumi, dihargai, dan

diikuti oleh bawahannya.59

2) Inspirational motivation

Inspirational motivation berarti karakter seorang pemimpin yang

mampu menerapkan standar yang tinngi akan tetapi sekaligus mampu

mendorong bawahan untuk mencapai standar tersebut. Karakter seperti ini

mampu membangkitkan optimisme dan antusiasme yang tinggi dari para

57Peter G. Norhhouse, Kepemimpinan: TeoridanPraktikedisikeenam, penerjemah:

AtiCahyani, Jakarta: Indeks, 2013, 176. 58Mulyono, Educational Leadership :MewujudkanEfektivitasKepemimpinanPendidikan,

Malang. UIN Malang, 2009, 31. 59

Stone. G.A, et al. “Transformasional Versus Servant Leadership: A Difference in Leader

Focus. The Leadership & Organization”,Development Journal, Vol. 25 No. 4(2004), 349.

40

bawahan. Dengan kata lain, pemimpin transformasional senantiasa

memberikan inspirasi dan memotivasi bawahannya.60

3) Intellectual stimulation

Intellectual stimulation karakter seorang pemimpin transformasional

yang mampu mendorong bawahannya untuk menyelesaikan permasalahan

dengan cermat dan rasional. Selain itu, karakter ini mendorong para bawahan

untuk menemukan cara baru yang lbih efektif dalam menyelesaikan masalah.

Dengan kata lain, pemimpin transformasional mampu mendorong

(menstimulasi) bawahan untuk selalu kreatif dan inovatif.

4) Individualized consideration

Individualized consideration berarti karakter seorang pemimpin yang

mampu memahami perbedaan individual para bawahannya. Dalam hal ini,

pemimpin transformasional mau dan mampu untuk mendengar aspirasi,

mendidik, dan melatih bawahan. Selain itu, seorang pemimpin

transformasional mampu melihat potensi prestasi dan kebutuhan berkembang

para bawahan serta memfasilitasinya. Dengan kata lain, pemimpin

transformasional mampu memahami dan menghargai bawahan berdasarkan

kebutuhan bawahan dan memperhatikan keinginan berprestasi dan

berkembang para bawahan.

Berdasarkan data yang penulis peroleh selama melakukan observasi dan

pendapat para ahli tetang kriteria pemimpin yang transformasional, dapat penulis

60Peter G. Norhhouse,Kepemimpinan: TeoridanPraktikedisikeenam ..., 181.

41

simpulkan bahwa Bapak H. Abdul Latief memiliki kriteria sebagai seorang

pemimpin yang transformasional. Beliau dapat memberikan pengaruh positif

terhadap guru PAI. Sebagaimana yang ungkapkan Sarros and Butchatsky61

menyebut pemimpin transformasional sebagai pemimpin penerobos

(breakthrough leadership). Disebut sebagai pemimpin penerobos karena

pemimpin dengan karakter ini mempunyai kemampuan untuk membawa

perubahan-perubahan yang sangat besar terhadap individu-individu maupun

organisasi dengan jalan: memperbaiki kembali (reinvent) karakter diri individu

dalam organisasi ataupun perbaikan organisasi, memulai proses penciptaan

inovasi, meninjau kembali struktur, proses dan nilai-nilai organisasi agar lebih

baik dan lebih relevan dengan cara menarik dan menantang bagi semua pihak

yang terlibat dan mencoba untuk merealisasikan tujuan-tujuan organisasi yang

selama ini dianggap tidak mungkin dilaksanakan.

Kepemimpinan beliau sebagai seorang supervisor yang transformasional

dapat dilihat dari bagaimana beliau melaksanakan tugas kepengawasan terhadap

bawahannya. Beliau mampu membangun konsensus di tengah-tengah

bawahannya sehingga tidak terjadi miss communication antara guru dengan

pengawas maupun guru dengan guru. Beliau juga dapat menentramkan dan

menghibur serta membangkitkan motivasi guru untuk meningkatkan kinerja,

sehingga guru merasa nyaman, diperhatikan, dan merasa dihargai. Hal itu sesuai

61Daryanto,“Model KepemimpinandanProfilPemimpinAgribisnis di Masadepan”, Agrimedia,

Volume 5, Number. 1 (1999), 12-13.

42

dengan pendapat Hartanto62

yang berpendapat bahwa konsep perilaku

kepemimpinan transformasional adalah sebagai berikut:

1) Inisiasi struktur yang menjelaskan dan situasional, yakni merupakan perilaku

atasan yang memberikan penjelasan kepada bawahan mengenai tugas,

wewenang dan tanggung jawabnya. Inisiasi seperti ini akan mengurangi rasa

takut, malu dan sungkan bawahan yang timbul akibat kecenderungan orang

untuk menghindari ketidakpastian. Dengan berkurangnya rasa takut/ malu,

diharapkan bawahan akan lebih banyak berpartisipasi.

2) Konsiderasi yang memantapkan kelompok, yakni perilaku atasan yang

memberikan perhatian dan timbang rasa yang tulus sehingga akan

memberikan keterikatan psikologis dan saling percaya antara pemimpin dan

bawahan serta menciptakan hubungan yang akrab, harmonis dan penuh

keterbukaan.

3) Kompetensi yang berwawasan luas, yakni perilaku atasan yang

mencerminkan sikap kompeten dan berwawasan luas sehingga akan

memberikan keyakinan bahwa misi perusahaan dapat dicapai. Selain itu akan

menimbulkan inspirasi, menumbuhkan rasa hormat, menjadi tempat bertanya

serta membangkitkan kebanggaan pada organisasi.

4) Pertanggungjawaban ke bawah, yakni bahwa pemimpin akan menunjukkan

perhatian pada kepentingan bawahan dan membangkitkan rasa kebersamaan

melalui pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan bawahan,

62

A. Hunen, “Pengembangan Model PengaruhKepemimpinanTransformasional,

IklimOrganisasidanKarakteristikPekerjaanterhadapPerilakuKreatif-Inovatif (StudiKasus di PT Telkom Bandung)”,Tesis,InstitutTeknologi Bandung, 2006, 16.

43

menumbuhkan kesetiakawanan dan mencegah kesewenang-wenangan

sehingga memungkinkan tumbuhnya kepemimpinan yang berakar pada

kelompok.

Adapun hasil wawancara63

penulis dengan Bapak H. Abdul Latief yang

dilaksanakan pada hari selasa, 1 Agustus 2017. Beliau mengatakan dalam

melaksanakan kegiatan supervisi yang dilakukan terhadap guru PAI yang ada

dalam binaannya, beliau lebih suka menggunakan pendekatan personal tanpa

mengurangi unsur-unsur yang ada dalam pelaksanaan supervisi.

Berdasarkan pengalaman beliau sejak menjadi pengawas, beliau sudah

menyadari bahwa dari semua guru PAI yang ada dalam binaannya memiliki

karakter yang berbeda-beda, untuk itu diperlukan pendekatan yang fleksibel

sesuai dengan karakteristik guru yang dihadapinya. Untuk itu beliau mencoba

dengan gaya kepemimpinan transformasional dalam melaksanakan tugas

supervisi. Hal itu sesuai dengan pendapat Menurut Robbins,64

pola hubungan

pemimpin dan bawahan dalam kepemimpinan transaksional dapat dijelaskan

sebagai berikut:

a. Pemimpin mengetahui keinginan bawahan dan berusaha menjelaskan bahwa

bawahan akan memperoleh apa yang diinginkan apabila kinerja mereka

memenuhi harapan.

b. Pemimpin memberikan atau menukar usaha-usaha yang dilakukan bawahan

dengan imbalan atau janji untuk mendapat imbalan.

63Hasil wawancara dengan Bapak H. Abdul Latief pada hari Selasa, 1 Agustus 2017 di SDN 3

Slogohimo. 64https://kangmasduki.com/2011/05/31/kepemimpinan-transformasional-landasan-menuju-

world-class-company/, Senin, 14 Agustus 2017.

44

c. Pemimpin responsif terhadap kepentingan pribadi bawahan selama

kepentingan pribadi tersebut sepadan dengan nilai pekerjaan yang telah

dilakukan oleh bawahan.

Gambar 3.2

Kegiatan Wawancara dengan Bpk. H. Abdul Latief

Dari wawancara yang penulis lakukan dengan beliau Bpk. H. Abdul

Latief dapat penulis simpulkan bahwa dalam kegiatan supervisi dibutuhkan tipe

kepemimpinan seorang pengawas yang dapat mengakomodir semua

permasalahan yang dialami oleh setiap guru sekaligus mampu meningkatkan

kinerja tanpa ada rasa intimidasi maupun diskriminasi. Kepemimpinan yang

dimaksud adalah kepemimpinan transformasional. Sejak beliau menerapkan gaya

kepemimpinan transformasional dalam kegiatan supervisi, beliau merasa lebih

mudah dalam memberikan solusi sekaligus motivasi terhadap permasalahan yang

dialami guru PAI.

45

H. Pelaksanaan Praktik Supervisi Akademik Pengawas dalam Meningkatkan

Kinerja Guru PAI.

1. Penyusunan Program Kepengawasan

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai Pengawas Bapak H. Abdul

Latief, telah menyusun persiapan persiapan yang diperlukan agar tercapai

tujuan supervisi yang akan dilakukan. Kegiatan persiapan yang dilakukan

adalah menyusun program tahunan yang terdiri dari 2 program semester.

Hal tersebut sesuai yang disampaikan Bapak H. Abdul Latief65

selaku

pengawas guru PAI SD di Kabuaten Wonogiri :

“Hal yang saya lakukan sebelum melaksanakan tugas pengawasan

yaitu biasanya saya mempersiapkan program tahunan dan program

semester, program semester itu sendiri terdiri 2 program.”

Dalam mempersiapkan penyusunan program, pengawas melakukannya

secara bersama-sama dilakukan dengan rekan seprofesi yaitu dalam forum

Kelompok Kerja Pengawas (POKJAWAS). Forum ini digunakan pengawas

sebagai wadah komunikasi pengawas untuk melakukan kegiatan dan

melakukan pemecahan masalah bersama dan diskusi bagi pengawas.

2. Pelaksanaan Program Pengawasan

Supervisi akademik yang dilakukan pengawas dalam perencanaan

pembelajaran meliputi 20 administrasi yang harus dimiliki oleh guru PAI

sebagai persiapan mengajar, pelaksanaan dalam pembelajaran dan penilaian.

20 Administrasi guru tersebut adalah; Silabus, Kalender Pendidikan, Program

65Wawancara dengan Bapak H. Abdul Latief pada hari Kamis, 3 Agustus 2017 di sela-sela

kegiatan KKG PAI di SDN 1 Slogohimo.

46

Tahunan, Program semester, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Jurnal

Pelaksanaan Harian, Buku Pelaksanaan harian PAI, Daftar Hadir, Analisis

KKM, Kisi-kisi Soal, Buku Soal Ulangan, Buku Analisis, Buku Program

Perbaikan, Buku ulangan bergilir, Daftar Nilai, Buku tugas terstruktur, Buku

tugas mandiri, SK pembagian Tugas, Jadwal Pelajaran, dan Pemetaan SK/

KD.Berdasarkan wawancara dengan Ibu Suwarni, S.Pd.I guru PAI SDN 2

Klunggen66

:

Penulis : Apa yang anda ketahui kegiatan yang dilakukan pengawas

di awal tahun pelajaran baru !

Ibu Suwarni : Pada awal tahun yang dilakukan pengawas adalah

mengumpulkan Guru PAI Kecamatan Slogohimo untuk

menerima sosialisasi melalui forum KKG PAI tentang 20

administrasi guru yang harus dimiliki oleh setiap guru.

Gambar 3.3

KegiatanwawancaradenganIbuSuwarni, S.Pd.I

66Hasil wawancara dengan Ibu Suwarni, Senin, 7 Agustus 2017 di Aula KPRI Mekar Slogohimo,

disela-sela rakor pengurus KKG PAI Kec. Slogoghimo.

47

Dalam melakukan kegiatan supervisi terhadap pembuatan administrasi

guru, pengawas tidak hanya menuntut guru untuk memiliki administrasi

namun pengawas juga memberikan bimbingan kepada guru. Dalam

melaksanakan tugasnya pengawas telah faham dengan prinsip-prinsip

supervisi akademis. Prinsip-prinsip tersebut adalah:

(1) Pengawas mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis,

bersifat terbuka, kesetiakawanan, dan informal.

(2) Supervisi dilaksanakan secara berkesinambungan, supervisi akademik

oleh pengawas tidak hanya dilaksanakan jika ada waktu atau

kesempatan saja, melainakan tetap dibina secara berkesinambungan,

mengingat problem problem proses pembelajaran selalu muncul dan

bekembang.

(3) Supervisi dilaksanakan secara demokratis, aktif dan kooperatif.

Pengawas melibatkan secara aktif guru yang dibinanya. Tanggung jawab

perbaikan program akademik bukan hanya pada supervisor melainkan

juga pada guru. Karena itu, program supervisi akademik harus

48

direncanakan, dikembangkan dan dilaksanakan bersama secara

kooperatif dengan guru, kepala sekolah, dan pihak lain yang terkait di

bawah koordinasi supervisor.

(4) Program supervisi akademik dilaksanakan integral dengan program

pendidikan secara keseluruhan. Dalam upaya perwujudan prinsip ini

diperlukan hubungan yang baik dan harmonis antara supervisor dengan

semua pihak pelaksana program pendidikan.

(5) Supervisi akademik dilakasanakan secara komprehensif. Program

supervisi akademik dilakukan mencakup keseluruhan aspek

pengembangan akademik, walaupun ada penekanan pada aspek-aspek

tertentu berdasarkan hasil analisis kebutuhan pengembangan akademik

sebelumnya.

(6) Supervisi akademik dilaksanakan secara konstruktif. Supervisi akademik

dilakukan bukan untuk mencari kesalahan-kesalahan guru, melainkan

untuk mengembangkan pertumbuhan dan kreativitas guru dalam

memahami dan memecahkan problem-problem akademik yang dihadapi

melalui berbagaimacam acara pertemuan melalui forum KKG PAI

Kecamatan Slogohimo.

(7) Dalam menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi, keberhasilan

program supervisi akademik dilakukan secara obyektif berdasarkan

kebutuhan nyata pengembangan profesional guru.

Sebagaimana yang diungkapan Pengawas PAI Bapak H. Abdul Latief67

:

67Wawancara dengan Bapak H. Abdul Latief, Selasa, 1 Agustus 2017 di SDN 3 Slogohimo.

49

Benar, dalam melaksanakan tugas saya, antara lain yang saya lakukan

adalah melaksankan pembinaan, pembimbingan sekaligus

pengembangan Profesi Guru PAI. Mengingat KKG PAI SD di

kecamatan Slogohimo ini begitu efektif saya dapat menggunakan

forum tersebut secara lebih efektif, karena para Guru PAI tersebut

setiap hari kamis mengadakan pertemuan.

3. Melaksanakan penilaian kinerja guru

Setelah melaksanakan persiapan dan pelaksanaan, maka supervisor

melakukan penilaian terhadap Guru Pendidikan Agama Islam SD Kecamatan

Slogohimo selanjutnya untuk ditindaklanjuti.

Dalam hal ini Sukadi, S.Ag selaku ketua KKG PAI SD Kecamatan

Slogohimo mengatakan:

Setelah mendapatkan sosialisasi dan pembinaan oleh pengawas, Guru-

guru PAI diwajibkan untuk membuat perangkat pembelajaran yang

dimulai dari Prota, Promes, Silabus dan RPP semua itu nanti akan

diperiksa kembali dan dinilai oleh pengawas.

4. Evaluasi Program Pengawasan

Dalam melaksanakan tugas sebagai pengawas pendidikan Agama

Islam tentunya setelah melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, penilaian

maka selanjutnya adalah evaluasi program pengawasan. Dalam hal ini

pengawas melakukan evaluasi program yang telah direncanakan untuk

perbaikan program selanjutnya.

5. Pelaporan Program Pengawasan

Hasil wawancara dengan pengawas diungkapkan bahwa setiap tugas

yang sudah sudah laksanakan dilaporkan kepada Kantor Kementerian Agama

50

Kota Wonogiri melalui atasan pengawas yaitu Kepala Seksi Pendidikan

Agama dan Keagamaan Islam. Dalam pelaporannya yang di sampaikan

mencakup beberapa hal yang berkaitan dengan tugas pengawas, meliputi

beberapa hal antara lain menyebutkan tentang jumlah sekolah binaan, sasaran

guru binaan, pemantauan pelakasanaan Standar Nasional Pendidikan yang

didalamnya ada beberapa komponen dan hasil pemantauan seperti tentang

standar isi, SKL (Standar KriteriaLulusan), Standar Proses dan ada standar

penilaian. Serta pelaporan PKG (Penilaian Kinerja Guru), bimbingan dan

pelatihan guru dan yang terakhir adalah evaluasi.

Gambar 3.4

Pelaksanaan Supervisi Akademik

Berdasar hasil pengamatan penulis, pendapat para ahli dan hasil wawancara

diatas,dapat penulis simpulkan bahwa pengawas sudah melaksanakan langkah-

langkah supervisi akademik sebagai seorang pengawas yang sesuai dalam Buku

51

Kerja Pengawas Sekolah Kemdiknas68

disebutkan bahwa dalam pelaksanaan

kegiatan kepengawasan tahap pertama adalah penyusunan program pengawasan.

Dalam melaksanakan kegiatan supervisi, hal-hal pokok yang dilakukan pengawas

adalah:

a) Supervisi pengawas terhadap Guru PAI Kecamatan Slogohimo dilakukan secara

berkesinambungan, hal ini dilakukan selain melaksanakan supervisi kelas juga

dengan memanfaatkan forum KKG yang dilaksanakan setiap hari Kamis yang

bertempat di aula KUA Kecamatan Slogohimo.

b) Supervisi dilakukan minimal pada awal dan akhir tahun.

c) Pengawas terampil dalam menggunakan dan mengembangkan instrumen

supervisi

d) Supervisi bukan mencari kesalahan dan bukan pula menggurui, tetapi bersifat

pemecahan masalah untuk mencari solusi, pengawas berusaha untuk tampil

sebagai sosok pembimbing bukan eksekutor.

e) Supervisi mencakup segiteknis kependidikan teknik administrasi.

f) Pengawas menguasai substansi materi yang disupervisi dan melengkapi diri

dengan berbagai instrumen yang dibutuhkan.

g) Supervisi bersifat pembinaan, maka supervisor harus memiliki kemampuan

profesional dan wawasan yang luas tentang Pendidikan Agama Islam.

h) Supervisor menggunakan prinsip KISS (Koordinasi, Integrasi, Singkronisasi,

dan simplikasi) dalam melaksanakan pembinaan.

68

Kementerian Pendidikan Nasional,Buku Kerja Pengawas Sekolah. Jakarta: Kemdiknas,

2011, 25.

52

Secara konseptual, supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu

guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi

pencapaian tujuan pembelajaran. Supervisi akademik merupakan upaya membantu

guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran. Dengan

demikian, berarti, esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai kinerja

guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru

mengembangkan kemampuan profesionalismenya.

Supervisi akademik yang akan beliau tanamkan adalah bagaimana

memposisikan guru sebagai patner sekaligus teman dalam mencari solusi yang dari

masalah yang dihadapi bukan mengintimidasi dan mudah menyalahkan. Beliau juga

mengedapankan prinsip-prinsip pelaksanaan supervisi akademik. Ada beberapa

prinsip lain yang harus diperhatikan dan direalisasikan oleh supervisor dalam

melaksanakan supervisi akademik, yaitu sebagai berikut;69

1. Supervisi akademik harus mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang

harmonis.

2. Supervisi akademik harus dilakukan secara berkesinambungan.

3. Supervisi akademik harus demokratis.

4. Program supervise akademikharus integral dengan program pendidikan.

5. Supervisi akademik harus komprehensif.

6. Supervisi akademik harus konstruktif.

69

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2025215-prinsip-prinsip-supervisi-

akademik/, Wonogiri, 19 Agustus 2017.

53

BAB IV

PERAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN SUPERVISI

AKADEMIK DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PAI

I. Peran Kepemimpinan Transformasional dalam Meningkatkan

Kinerja Guru PAI

Berdasarkan data yang penulis peroleh dari hasil observasi, wawancara

dan dokumentasi mengungkapkan bahwa keberhasilan guru dalam melaksanakan

tanggung jawabnya tidak akan lepas dari berbagai faktor, salah satunya adalah

gaya kepemimpinan pengawas. Dalam hal ini, gaya kepemimpinan yang

dimaksud adalah style yang diterapkan dalam suatu kegiatan guna

membangkitkan motivasi atau semangat guru dengan jalan memberikan inspirasi,

sehingga dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Oleh karena itu

kepemimpinan pengawas merupakan faktor penting dalam menentukan kinerja

guru.

Pentingnya peran pengawas sebagai pemimpin di lembaga pendidikan

sudah banyak dibuktikan oleh para ahli pendidikan, salah satunya adalah

Mulyasa, yang mengatakan bahwa kepemimpinan (pengawas) sangat

berpengaruh terhadap peningkatan kualitas guru dan produktivitas, sehingga

dapat mendorong untuk pencapaian tujuan pendidikan.

Adapun kontribusi dari kepemimpinan transformasional pengawas PAI

SD di kabupaten Wonogiri Abdul Latief antara lain; 1) beliau memiliki visi70

dan

70

Visi Bapak H Abdul Latief : Realisasikan Guyub Rukun, Profesional dalam tugas, Ikhlas

beramal dalam meningkatkan mutu pendidikan.

54

misi yang jelas, sehingga mampu mendapatkan komitmen guru-guru yang akan

menjalankan visi yang sudah di tetapkan serta memiliki inovasi –inovasi71

baru

yang berguna bagi guru-guru PAI di bawah binaannya, 2) meningkatnya

motivasi guru – guru PAI SD dalam mengikuti kegiatan KKG PAI, dan dalam

penggunaan media pembelajaran serta penggunaaan teknologi masa kini, 3)

Tertanamnya budaya disiplin guru-guru PAI SD baik ketika mengikuti kegiatan

KKG maupun dalam pembuatan administrasi guru serta dalam melaksanakan

tugas harian, 4) terbentuknya komunikasi yang intens antara pengawas dan guru-

guru PAI baik dalam penyampaian informasi-informasi maupun dalam sharing

tentang pembelajaran maupun administrasi guru.

Dari beberapa kontribusi tersebut di atas, penulis mencoba

mengkorelasikan dengan pendapat para ahli tentang indikator – indikator kinerja

guru yang ada hubungannya dengan peran kepemimpinan transformsional yang

dilakukan oleh beliau bapak H Abdul Latief selaku pengawas guru PAI SD di

Kabupaten Wonogiri. Adapun korelasinya, antara lain :

1. Meningkatnya mutu pembelajaran yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan

siswa baik dalam penggunaan metode maupun media pembelajarannya.

2. Adanya motivasi yang tinggi dari guru-guru PAI SD untuk berinovasi baik

dalam peningkatan kualifikasi akademik maupun pembelajaran.

3. Tumbuhnya sikap semangat yang tinggi dan disiplin pada guru-guru baik

dalam mengikuti kegiatan KKG PAI mapun dalam kegiatan supervisi.

71Inovasi yang berkaitan dengan keprofesionalitas guru baik dalam bidang akademik

maupun pengembangan media pembelajaran.

55

4. Terbentuknya komunikasi yang efektif dan intens baik antara pengawas

dengan guru maupun guru dengan guru.

Dari penjelasan di atas, dapat penulis simpulkan bahwa kontribusi dari

gaya kepemimpinan transformasional seorang pengawas dalam melaksanakan

kegiatan supervisi memiliki dampak yang signifikan dalam meningkatkan kinerja

guru PAI. Hal itu dibuktikan dengan meningkatnya motivasi guru-guru PAI SD

dalam meningkatkan kemampuan mengajar maupun kegiatan supervisi.

Sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan oleh Sutermeister72

menyimpulkan

bahwa ada beberapa faktor determinan terhadap produktivitas kerja antara lain

iklim kepemimpinan (leadership climate), tipe kepemimpinan (type of

leadership), dan pemimpin (leaders). E Mulyasa juga menyimpulkan bahwa gaya

kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai untuk meningkatkan

produktivitas kerja demi mencapai tujuan.

J. Peran Supervisi Akademik dalam Meningkatkan Kinerja Guru

PAI

Faktor lain yang tidak kalah pentingnya selain kepemimpinan

transformasional dalam upaya meningkatkan kinerja guru adalah adanya kegiatan

supervisi akademik yang berkala dan berkesinambungan. Dari kegiatan supervisi

akademik pengawas yang penulis peroleh dari hasil observasi dan wawancara,

ada beberapa kontribusi yang penulis tulis, diantaranya ; 1) guru mampu

mengetahui kegiatan pembelajaran yang sudah sesuai dengan tujuan pengajaran,

72 E Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi, dan Implementasi, Bandung:

PT Remaja Rosda Karya, 2002, 117.

56

2) guru mampu mengetahui kegiatan pembelajaranyang belum sesuai dengan

tujuan pengajaran, 3) mampu memberikan keterangan atau penjelasan tentang

apa yang perlu dibenahi terlebih dahulu (yang diprioritaskan) oleh guru yang

bersangkutan, 4) mampu mengetahui buku-buku sumber belajar yang sesuai

maupun yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaran, 5) guru mampu

meningkatkan mutu proses belajar mengajar.

Dari beberapa kontribusi tersebut di atas, penulis mencoba

mengkorelasikan dengan pendapat para ahli tentang indikator – indikator kinerja

guru yang ada hubungannya dengan peran supervisi akademik yang dilakukan

oleh beliau bapak H Abdul Latief selaku pengawas guru PAI SD di Kabupaten

Wonogiri. Adapun korelasinya, antara lain :

1. Meningkatnya mutu pembelajaran dengan ditandai kemampuan guru dalam

mengetahui kegiatan yang sudah sesuai maupun yang belum sesuaidengan

tujuan pembelajaran.

2. Motivasi yang tinggi dari guru-guru PAI SD untuk berinovasi baik dalam

peningkatan kualifikasi akademik maupun pembelajaran, hal ini ditandai

dengan kemampuan guru dalam memprioritaskan apa yang perlu dibenahi

dalam administrasi guru maupun kegiatan pembelajaran.

3. Tumbuhnya sikap semangat yang tinggi dan disiplin pada guru-guru, hal itu

dibuktikan dengan menambah referensi sumber belajar serta kedisiplinan

dalam mengajar.

Dari penjelasan di atas, dapat penulis simpulkan bahwa kontribusi dari

pelaksanaan kegiatan supervisi akademik yang dilakukan oleh pengawas dalam

57

melaksanakan kegiatan supervisi adalah keberhasilan dalam menumbuhkan

motivasi guru untuk meningkatkan kinerja guru.Indikator penilaian pelaksanaan

supervisi akademik adalah: 1) merencanakan program supervisi, kegiatan ini

terdiri dari: merumuskan tujuan dan teknik supervisi pembelajaran, menyusun

program supervisi, menyususn instrument dan jadwal supervisi pembelajaran; 2)

melaksanakan program supervisi, kegiatannya meliputi: melaksanakan program

supervisi pembelajaran, membimbing guru dan siswa, mengajarkan

wawasan/pengetahuan baru, melaksanakan umpan balik dari hasil supervisi, serta

mendokumentasikan hasil supervisi;3) menindaklanjuti program supervisi,

kegiatan ini terdiri dari: menyususn rencana program tindak lanjut,

mensosialisasikan hasil supervisi kepada guru-guru.

Kinerja guru mempunyai spesifikasi/kriteria tertentu. Kinerja guru dapat

dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasi/kriteria kompetensi yang harus dimiliki

oleh setiap guru.Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan

Kompetensi Guru, dijelaskan bahwa Standar Kompetensi Guru dikembangkan

secara utuh dari 4 kompetensi utama, yaitu: (1) kompetensi pedagogik, (2)

kepribadian, (3) sosial, dan (4) profesional. Keempat kompetensi tersebut

terintegrasi dalam kinerja guru.

Berkaitan dengan kinerja guru, wujud perilaku yang dimaksud adalah

kegiatan guru dalam proses pembelajaran yaitu bagaimana seorang guru

merencanakan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan menilai

hasil belajar.

58

Perencanaan Program Kegiatan Pembelajaran.Tahap perencanaan dalam

kegiatan pembelajaran adalah tahap yang berhubungan dengan kemampuan guru

menguasai bahan ajar. Kemampuan guru dapat dilihat dari cara atau proses

penyusunan program kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, yaitu

mengembangkan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran. Kegiatan pembelajaran di kelas

adalah inti penyelenggaraan pendidikan yang ditandai oleh adanya kegiatan

pengelolaan kelas, penggunaan media dan sumber belajar, dan penggunaan

metode serta strategi pembejaran. Semua tugas tersebut merupakan tugas dan

tanggung jawab guru yang secara optimal dalam pelaksanaanya menuntut

kemampuan guru. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran komponen yang

perlu dinilai adalah: pengelolaan kelas, penggunaan media dan sumber belajar,

penggunaan metode pembelajaran.

Evaluasi/Penilaian Pembelajaran. Penilaian hasil belajar adalah kegiatan

atau cara yang ditujukan untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan

pembelajaran dan juga proses pembelajaran yang telah dilakukan. Pada tahp ini

seorang guru dituntut memiliki kemampuan dalam menentukan pendekatan dan

cara-cara evaluasi, penyusunan alat-alat evaluasi, melaksanakan evaluasi,

mengelola hasil evaluasi, melaporkan hasil evaluasi, melaksanakan program

remedial/perbaikan pengajaran.

Secara konseptual, supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan untuk

membantu guru dalam mengembangkan kemampuannya mengelola proses

pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran. Supervisi akademik

59

merupakan upaya membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya

mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian, berarti, esensi supervisi

akademik itu sama sekali bukan menilai kinerja guru dalam mengelola proses

pembelajaran, melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan

profesionalismenya.Supervisi akademik yang akan beliau tanamkan adalah

bagaimana memposisikan guru sebagai patner sekaligus teman dalam mencari

solusi yang dari masalah yang dihadapi bukan mengintimidasi dan mudah

menyalahkan.

Beliau juga mengedapankan prinsip-prinsip pelaksanaan supervisi

akademik. ada beberapa prinsip lain yang harus diperhatikan dan direalisasikan

oleh supervisor dalam melaksanakan supervisi akademik, yaitu sebagai berikut;73

7. Supervisi akademik harus mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang

harmonis.

8. Supervisi akademik harus dilakukan secara berkesinambungan.

9. Supervisi akademik harus demokratis.

10. Program supervisi akademik harus integral dengan program pendidikan.

11. Supervisi akademik harus komprehensif.

12. Supervisi akademik harus konstruktif.

Dari penjelasan di atas, dapat penulis simpulkan bahwa supervisi

akademik yang bapak H Abdul Latief lakukan sudah sesuai dengan prosedur dan

dalam pelaksanaan dilapangan beliau pun mengedepankan prinsip-prinsip dalam

supervisi akademik sehingga guru-guru merasa senang dan termotivasi untuk

73

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2025215-prinsip-prinsip-supervisi-

akademik/, Wonogiri, 19 Agustus 2017.

60

meningkatkan kinerja sebagai seorang guru. Sehingga bisa penulis simpulkan

kegiatan supervisi akademik memiliki dampak yang signifikan dalam

meningkatkan kinerja guru PAI.

Dari kedua analisis tersebut di atas, antara peran kepemimpinan

transformasional dan supervisi akademik terhadap kinerja guru PAI, keduanya sama-

sama memiliki pengaruh yang cukup signifikan, namun menurut pengamatan penulis

dilapangan pelaksanaan supervisi akademik memiliki peran yang lebih signifikan

dalam meningkatkan kinerja guru PAI dibandingkan peran kepemimpinan

transformasional pengawas. Hal itu dibuktikan dengan adanya peningkatan dalam

pelaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas serta adanya bukti fisik administrasi

guru yang lebih lengkap dari sebelumnya. Dengan dilaksanakannya supervisi

akademik secara rutin dan berkala, guru merasa diperhatikan oleh pengawas

sekaligus sebagai sarana untuk berkonsultasi tentang kendala-kendala yang dialami

selama proses kegiatan belajar mengajar.

Gambar 4.1

Kegiatan Supervisi Akademik 2017

61

Gambar 4.2

Kegiatan supervisi akademik di kelas

62

BAB V

PENUTUP

K. Simpulan

Berdasarkan hasil pemaparan penulis dari mulai bab 1 sampai bab 4 di

atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Praktik kepemimpinan transformasional pengawas oleh Bapak H Abdul Latief

terhadap guru PAI SD di Kabupaten Wonogiri sudah berjalan baik

sehingga dapat menghilangkan anggapan bahwa pengawas itu galak dan

menakutkan.

2. Praktik supervisi akademik yang dilakukan Bapak H Abdul Latuef selaku salah

satu pengawas guru PAI SD di Kabupaten Wonogiri sudah sesuai dengan

prosedur kepengawasan.

3. Peran kepemimpinan transformasional seorang pengawas dalam melaksanakan

kegiatan supervisi memiliki dampak yang positif dalam meningkatkan

kinerja guru PAI. Disamping itu juga dapat mengakomodir semua

permasalahan yang dialami oleh setiap guru sekaligus mampu

meningkatkan kinerja tanpa ada rasa intimidasi maupun diskriminasi Serta

menumbuh semangat untuk berinovasi dalam pembelajaran.

63

L. Saran

Berdasarkan kesimpulan sebagai hasil penelitian, maka dapat disampaikan

saran-saran sebagai berikut :

1. Kepemimpinan transformasional sudah sangat baik dalam

pelaksanaannya oleh pengawas, namun perlu dikembangkan lagi tidak

hanya oleh supervisor.Untuk lebih mengefektifkan pelaksanaan

kepemimpinan transformasional, maka aspekketeladanan dan kejujuran

harus menjadi perhatian utama, karena keteladanan dan kejujuran bila

dilaksanakan dengan sungguh-sungguh akan melahirkan kewibawaan.

Keteladanan dan kejujuran yang dimaksud adalah menyatunya antara

kata dan perbuatan.

2. Pelaksanaan supervisi akademik sudah sesuai dengan prosedur, namun

perlu untuk ditingkatkan lagi melalui berbagai pendekatan dan teknik

supervisi yang lebih efektif dan efisien.Hendaknya pelaksanaan supervisi

didasari oleh perencanaan yang matang, sehingga jelas tujuan dan

sasarannya.

3. Kinerja guru PAI SD diharapkan dapat memacu guru yang lain dalam

memecahkan masalah yang tepat dalam melaksanakan pembelajaran

yang sesuai dengan harapan undang-undang.

64

DAFTAR PUSTAKA

Abd. Kadim Masaong. Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kapasitas

Guru. Bandung: Alfabeta, 2013.

Akdon. Strategic Management for Educational Management. Bandung:

Alfabeta, 2011.

Alan C.K. Cheung, Timothy W.W. Yuen, Celeste Y.M. Yuen, Yin Cheong

Cheng, Strategies and policies for Hong Kong's higher education

in Asian markets: Lessons from the United Kingdom, Australia, and

Singapore, International Journal of Educational Management, Vol.

25 (2011) 144 – 163.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Supervisi, Jakarta : Rineka Cipta, 2004.

Budi Arif Muzayyin, “Peranan Supervisi Akademik Pengawas dan Kepala

Sekolah dalam Mengembangkan Kompetensi Pedagogik Guru PAI

SD (Kajian terhadap GPAI SD Se Kec. Bumijawa Kab. Tegal”,

Tesis, IAIN Salatiga, 2016.

Cholid, Abdul. “Pemahaman Nilai Dasar Kepemimpinan dalam Meningkatkan

Keberhasilan Pendidikan Islam,” Attarbiyah, Volume 24, Number 2

(Juli 2014), 78-79.

Dharma,Surya. Problem Kompetensi Penelitian, Jakarta. Direktur Tenaga

Kependidikan Ditjen PMPTK, 2008.

Dirjen PMPTK. Metode dan Teknik Supervisi. Jakarta: Dirjen PMPTK, 2008.

Dirjen PMPTK. Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas.

DepDikNas. 2008.

E. Mulyasa. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja Rosda

Karya, 2004.

Efendi, Nur. Islamic Education Leadership. Sleman: Kalimedia, 2015.

Idrafachrudi, R Soekarto. Bagaimana Memimpim Sekolah Yang Efektif. Bogor:

Galhia Indonesia, 2006.

Imafaza, “Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan

Profesionalisme, Disiplin, dan Kinerja Guru PAI di SD

Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga Tahun 2012-2015” Tesis, IAIN

Salatiga, 2016.

65

Kusumah, Indra. Kompetensi inti yang harus dikuasai pengawas agar menjadi

pengawas sekolah yang profesional,

http://www/Pengawas20.Wordpress.Com.html[15/8/2017], 2009.

Muslim. Supervisi Pendidikan Meningkatkan Kualitas Profesionalisme Guru.

Bandung: Alfabeta, 2008.

Prastowo, Andi. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan

Penilaian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012.

Program Pascasarjana IAIN Salatiga, Pedoman Penulisan Tesis dan Publikasi

Ilimah, Juli, 2016.

Purwanto, M Ngalim. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2014.

Redmond, Patrea. Internet Online Mentoring for Secondary pre Service

Teacher in regional, rural or Remote Locations, Education and

Information Technology Annual 2016 A Selection of AACE Award

Papers (2016): 197.

Retoliah, “Kinerja Pengawas dalam Meningkatkan Kinerja Guru PAI di Kota

Palu Tahun 2014”, Tesis, IAIN Salatiga, 2016.

Riduwan. Metode dan Teknik menyusun Proposal Penelitian. Bandung:

AflaBeta, 2009.

Sagala, Syaiful.Supervisi Pengajaran; dalam profesi pendidikan.Bandung:

Alvabeta, 2010.

Saifudin, Azwar.Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.

Shodiq, Muhammad & Muttaqin, Imam.Dasar-dasar Penelitian Kualitatif,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.

Sri Amperawati, “Efektifitas Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Kinerja

Guru Terhadap Peningkatan Mutu Madrasah pada MI

Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak 1 Kec.

Srumbung Kab. Magelang Tahun 2015”, Tesis, IAIN Salatiga,

2015.

Sudjana, Nana. Supervisi Akademik Membina Profesionalisme Guru melalui

Supervisi Klinis. Jakarta: Binamita Pblishing, 2011.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta,

2012.

66

Sukarto. Bokor,Menyiapkan Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah, Bandung:

Tarsito, 1989.

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005, tentang Guru dan

Dosen.

Undang-undang Republik Indonesia. Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem

Pendidikan Nasional

Wijono. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 1989.

Wulandari, “Pengaruh tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Motivasi

Kerja terhadap Kinerja Guru di Madrasah Ibtidaiyah Kecamatan

Gebog tahun 2012”, Tesis, UIN Walisongo.2012.

Yoga Prismanata, Teknologi Pendidikan, Aplikasinya terhadap Permasalahan

Pendidikan di Indonesia,

http://www.eduprisma.web.id/2016/05/teknologi-pendidikan-

aplikasinya.html (6/05/2017) 2016.

67

BIOGRAFI PENULIS

Mugiyo, S.Pd.I, lahir di Kabupaten Pekalongan

“Kota Santri” pada tanggal 4 Oktober 1985 tepat di

Desa Lambur Kec. Kandang Serang. Putra pertama

dari Bpk. Casmai dan Ibu Tarni dari 7 bersaudara.

Saya Sejak usia 3 tahun pindah domisili ke

Kabupaten Pemalang. Riwayat pendidikan saya :

1. SDN 1 Surajaya Pemalang lulus tahun 1999,

2. SLTP Negeri 8 Pemalang lulus tahun 2002,

3. MAN Pemalang lulus tahun 2005

4. D2 PAI di STAIN Pekalongan lulus tahun 2007

5. S1 PAI di STAIN Ponorogo lulus tahun 2014

6. S2 Supervisi Pendidikan Islam di IAIN Salatiga lulus tahun 2017

Sekarang saya tinggal di Kabupaten Wonogiri bersama Istri dan Anak-anak

saya tepatnya di Kelurahan Bulusari Kec. Slogohimo sejak tahun 2009. Sejak itu

saya pindah domisili karena mendapat amanah dari pemerintah untuk

mengabdikan diri sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Kegiatan saya sehari-hari selain mengajar di SDN 3 Slogohimo, juga belajar

bersama dengan anak-anak di TPQ Al Muhtadin, Jama’ah Al Misbah dan

Misbakhul Qoryah tempat dimana saya bisa shering dengan orang-orang hebat

disekitar tempat tinggal saya baik ilmu agama maupun tentang lika liku

kehidupan. Selain itu saya juga mendapat amanah menjadi sekretaris KKG PAI

Kec. Slogohimo, Operator Emis dan Simpatika.

Saya selalu berusaha dan berdo’a semoga apa yang saya lakukan bisa

memberikan manfaat bagi orang lain terutama bagi keluarga saya. Sebagaimana

hadist nabi :”Khoirunnas Anfa’uhum Linnas” sebaik-baik manusia adalah yang

bisa memberi manfaat bagi orang lain.

68

Lampiran : 4

HASIL WAWANCARA KEPADA PENGAWAS PAI SD

DI KAB WONOGIRI

Identitas Narasumber

Nama : H. Abdul Latief, M.Pd.I

NIP : 19590213 198405 1 002

Jabatan dalam Instansi : Pengawas GPAI SD Kab Wonogiri

No Telp/HP : .0813 2919 1117 / 0813 9365 6001

A. Supervisi Akademik

1. Apa yang bapak ketahui tentang supervisi akademik !

Jawaban : kegiatan yang isinya pembinaan, bimbingan dan pemberian

motovasi kepada guru.

2. Apa tujuan dari supervisi akademik !

Jawaban : Agar tercapainyatujuanpembelajarandan

dapatmeningkatkankualitasakademik guru.

3. Ada berapa prinsip dalam supervisi akademik !

Jawab : Ada 4, diantaranya ; ilmiah, demokrasi, kooperatif dan konstruktif

kreatif.

4. Dalam satu tahun berapa kali bapak melaksanakan supervisi akademik !

Jawab : Rata – rata guru 1 sa,pai 2 kali, sebenarnya keinginan saya setiap

guru bisa saya supervisi 3 sampai 4 kali dalam satu tahun, tapi karena

keterbatasan saya dan jumlah guru yang cukup banyak sehingga hanya

bisa laksanakan 1 sampai 2 kali.

5. Apakah setiap melakukan tugas supervisi akademik, bapak

memberitahukan kepada guru yang akan disupervisi !

Jawab : Tidak mesti, kadang saya kasih tahu terlebih dahulu, terkadang

juga insidental tanpa pemberitahuan sebelumnya.

6. Bagaimana sikap dan tanggapan guru PAI ketika disupervisi oleh bapak !

69

Jawab : Alhamdulillah respon mereka baik dan bisa menerima kedatangan

saya karena niatan saya membina dan membimbing serta memastikan

apakah pembelajarannya sudah sesuai dengan yang direncanakan apa

belum.

7. Apa kendala atau hambatan yang bapak temui ketika melaksanakan tugas

supervisi di lapangan !

Jawab : Hambatan yang sering saya temui di lapangan adalah masih ada

guru yang belum membuat administrasi lengkap, minimnya media yang

digunakan.

8. Bagaimana cara bapak mengatasi permasalahan yang muncul ketika bapak

melaksanakan tugas supervisi !

Jawab : Membimbing, mengarahkan, dan memotivasi supaya meningkatkan

kinerja sebagai guru baik dalam proses KBM maupun administrasi

B. Kinerja Guru

1. Apa yang bapak ketahui tentang kinerja guru !

Jawab : Hasil pekerjaan atau prestasi kerja yang dilakukan oleh seorang

guru berdasarkan kemampuan mengelola kegiatan belajar mengajar

maupun dalam membangn komunikasi kepada siswa maupun kepada

sesama guru.

2. Faktor apa yang dapat mempengaruhi kinerja guru !

Jawab : secara umum ada 3 ; Faktor individu (kemampuan, ketrampilan, latar

belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi seseorang);

Faktor psikologis (persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan

kerja); Faktor organisasi.

70

3. Apa indikator kinerja guru !

Jawab : yang saya tahu indikator guru meliputi ; Menguasaibahan yang

akandiajarkan, Mengelola program belajarmengajar, Mengelolakelas,

Menggunakan media/sumberpelajaran.

4. Bagaimana langkah bapak ketika menemui guru yang belum

melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksinya !

Jawab : membimbing, mengarahkan dan memberikan motivasi agar

supaya mereka mau melaksanakan tupoksinya sebagai guru apalagi guru

sekarang sudah dapat tunjangan sertifikasi dari pemerintah.

5. Apa yang bapak lakukan supaya guru PAI yang bapak supervisi mau

meningkatkan kinerjanya !

Jawab : Dengan memberinya motivasi dan ikut andil dalam kegiatan baik

kegiatan sekolah, KKG dan kegiatan perlombaan, dengan itu guru akan

termotivasi dan mau meningkatkan kinerjanya.

71

I. Jawablah Pertanyaan dibawah ini sesuai dengan kenyataan dan keadaan

yang ada !

A. Perencanaan

1. Bagaimana perencanaan supervisi akademik tahun pelajaran

2016/2017 !

2. Apakah program supervisi akademik tahun pelajaran 2016/2017

direncanakan sendiri atau bersama ?

3. Kapan perencanaan program supervisi akademik tahun pelajaran

2016/2017 dirumuskan ?

4. Adakah jadwal pelaksanaan supervisi akademik tahun pelajaran

2016/2017 ?

5. Adakah penetapan indikator yang mencerminkan pencapaian tujuan

dan sasaran supervisi akademik yang direncanakan ?

6. Adakah perencanaan tindakan dan alternatif sebagai upaya mengatasi

kendala dalam pelaksanaan supervisi akademik yang mungkin muncul ?

B. Pelaksanaan

1. Apakah proses pelaksanaan supervisi akademik berjalan sesuai dengan

rencana ?

2. Apakah setiap GPAI dapat memperoleh supervisi akademik pada tahun

2016/2017 ?

3. Berapa kali setiap guru memperoleh supervisi akademik ?

4. Apakah setiap melakukan supervisi akademik guru yang bersangkutan

mendapat pemberitahuan terlebih dahulu ?

5. Bagaimana tanggapan guru ketika dilakukan supervisi akademik ?

6. Instrumen apa saja yang digunakan ketika melakukan supervisi

akademik ?

72

Lampiran : 3

PEDOMAN WAWANCARA BEBAS

KEPADA GURU PAI SD

DI KAB WONOGIRI

7. Petunjuk Umum

Tujuan penelitian ini adalah semata-mata untuk meningkatkan kualitas

kepengawasan Pendidikan Agama Islam di Kabupaten Wonogiri. Sedangkan

titik beratnya dikhususkan pada peningkatan kinerja Guru Pendidikan Agama

Islam. Melalui kegiatan supervisi akademik diharapkan dapat meningkatkan

motivasi dan kinerja guru PAI terutama dapat dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran.

Dalam mengisi tes wawancara ini anda tidak perlu ragu-ragu, karena

hasilnya tidak mempengaruhi apapun pada diri anda. Jawablah dengan jujur

sesuai dengan hati nurani anda. Jawablah dengan perasaan bebas, jangan

menjawab apa sebaiknya namun jawablah sesuai dengan apa adanya . tidak

ada jawaban yang salah, jawaban anda semua benar adanya. Kami akan

menjamin kerahasiannya. Jawablah semua pertanyaan yang tersedia pada

lembar jawaban yang telah disediakan.

Identitas Narasumber

Nama : .....................................................................

NIP : .....................................................................

Jenis Kelamin : ......................................................................

Jabatan dalam Instansi : .....................................................................

No Telp/HP : ......................................................................

73

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU PAI SD

Identitas Narasumber

Nama : Suwarni, S.Pd.I

NIP : 19810715 200701 2 007

Jabatan dalam Instansi : Guru PAI SDN 2 Klunggen

No Telp/HP : 0813 2991 0457

A. Kepemimpinan Transformasional

1. Apa yang saudara ketahui tentang kepemimpinan !

Jawab : setiap tindakan yang dilakukan oleh seseorang untuk

mengkoordinasikan, mengarahkan, dan mempengaruhi orang lain dalam

memilih, dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan

2. Dari beberapa tipe kepemimpinan yang saudara ketahui, tipe apa yang

saudara anggap mampu menjebatani saudara dalam membantu mengatasi

permasalahan dalam proses belajar mengajar !

Jawab : kepemimpinan demokratis, kepemimpinan otoriter,

kepemimpinan kharismatik, kepemimpinan transformasional. Tipe yang

saya harapkan ya yang bisa mencakup atau menjebatani semua

kepentingan, tentunya kepemimpinan tranformasional.

3. Menurut saudara bagaimana kepemimpinan Bapak H Abdul Latief ketika

melaksanakan tugas sebagai pengawas !

Jawab : Sudah bagus, beliau orangnya kharismatik, suka memberi

motivasi kepada kami, ketika melakukan supervisi dan ada yang belum

lengkap beliau tidak lantas memarahi, tapi memberikan solusi.

4. Apakah ada manfaatnya kepemimpinan pengawas terhadap kinerja guru !

Jawab : Ada, terbukti selama beliau menjadi pengawas kami, kami teman-

teman GPAI se Kecamatan lebih bersemangat untuk meningkatkan

kinerja, dan memotivasi kami supaya lebih inovatif dan kreatif dalam

penggunaan media pembelajaran.

74

5. Tipe kepemimpinan yang bagaimana yang anda harapkan dari seorang

pengawas !

Jawab : Kepemimpinan transformasioonal, yang mampu meningkatkan

kami kedalam taraf yang lebih tinggi artinya lebih meningkatkan

kinerjanya.

B. Supervisi Akademik

1. Apa yang saudaraketahuitentangsupervisiakademik !

Jawab : Kegiatan yang isinya membina, mengarahkan supaya guru lebih

profesional dan lengkap administrasinya.

2. Apa tujuan dari supervisi akademik !

Jawab : Untuk meningkatkan kinerja baik dari segi pembelajaran di kelas

maupun di luar kelas dan tertib administrasi.

3. Ada berapa prinsip dalam supervisi akademik !

Jawab : ada 3 : demokrasi, kooperatif dan membangun.

4. Dalam satu tahun berapa kali saudara disupervisi oleh Pengawas !

Jawab : kalau saya satu kali.

5. Bagaimana sikap dan tanggapan saudara ketika disupervisi oleh pengawas!

Jawab : Senang, karena dengan disupervisi saya akan tahu kelemahan saya

6. Apa manfaat supervisi bagi saudara !

Jawab : dapat lebih bersemangat lagi dalam mengajar maupun dalam

membuat administrasi pembelajaran.

7. Menurut saudara, apakah supervisi yang dilakukan oleh pengawas sudah

baik ?

Jawab : Sudah, karena beliau lebih mengedepankan perbaikan dari pada

memarahi saya yang semisal ada yang salah baik dalam proses kegiatan

belajar mengajar maupun administrasi pembelajaran.

75

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU PAI SD

Identitas Narasumber

Nama : Warsino, S.Pd.I

NIP : 19830127 201001 1 019

Jabatan dalam Instansi : Guru PAI SDN 2 Waru

No Telp/HP : 052 2983 4817

A. Kepemimpinan Transformasional

1. Apa yang saudara ketahui tentang kepemimpinan !

Jawab : setiap tindakan yang dilakukan oleh seseorang untuk

mengkoordinasikan, mengarahkan, dan mempengaruhi orang lain dalam

memilih, dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan

2. Dari beberapa tipe kepemimpinan yang saudara ketahui, tipe apa yang

saudara anggap mampu menjebatani saudara dalam membantu mengatasi

permasalahan dalam proses belajar mengajar !

Jawab : kepemimpinan demokratis, kepemimpinan otoriter,

kepemimpinan kharismatik, kepemimpinan transformasional. Tipe yang

saya harapkan ya yang bisa mencakup atau menjebatani semua

kepentingan, tentunya kepemimpinan tranformasional.

3. Menurut saudara bagaimana kepemimpinan Bapak H Abdul Latief ketika

melaksanakan tugas sebagai pengawas !

Jawab : Sudah bagus, beliau orangnya kharismatik, suka memberi

motivasi kepada kami, ketika melakukan supervisi dan ada yang belum

lengkap beliau tidak lantas memarahi, tapi memberikan solusi.

4. Apakah ada manfaatnya kepemimpinan pengawas terhadap kinerja guru !

Jawab : Ada, terbukti selama beliau menjadi pengawas kami, kami teman-

teman GPAI se Kecamatan lebih bersemangat untuk meningkatkan

76

kinerja, dan memotivasi kami supaya lebih inovatif dan kreatif dalam

penggunaan media pembelajaran.

5. Tipe kepemimpinan yang bagaimana yang anda harapkan dari seorang

pengawas !

Jawab : Kepemimpinan transformasioonal, yang mampu meningkatkan

kami kedalam taraf yang lebih tinggi artinya lebih meningkatkan

kinerjanya.

B. Supervisi Akademik

1. Apa yang saudaraketahuitentangsupervisiakademik !

Jawab : Kegiatan yang isinya membina, mengarahkan supaya guru lebih

profesional dan lengkap administrasinya.

2. Apa tujuan dari supervisi akademik !

Jawab : Untuk meningkatkan kinerja baik dari segi pembelajaran di kelas

maupun di luar kelas dan tertib administrasi.

3. Ada berapa prinsip dalam supervisi akademik !

Jawab : ada 4 : ilmiah, demokrasi, kooperatif dan membangun.

4. Dalam satu tahun berapa kali saudara disupervisi oleh Pengawas !

Jawab : kalau saya dua kali.

5. Bagaimana sikap dan tanggapan saudara ketika disupervisi oleh pengawas!

Jawab : Senang, karena dengan disupervisi saya akan tahu kelemahan saya

6. Apamanfaat supervisi bagi saudara !

Jawab : dapat lebih bersemangat lagi dalam mengajar maupun dalam

membuat administrasi pembelajaran.

7. Menurut saudara, apakah supervisi yang dilakukan oleh pengawas sudah

baik ?

Jawab : Sudah, karena beliau lebih mengedepankan perbaikan dari pada

memarahi saya yang semisal ada yang salah baik dalam proses kegiatan

belajar mengajar maupun administrasi pembelajaran.

77

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU PAI SD

Identitas Narasumber

Nama : Rodliyatun, S.Pd.I

NIP : 196406282006042001

Jabatan dalam Instansi : Guru PAI SDN 3Padaragin

No Telp/HP : 0813 2918 6811

A. Kepemimpinan Transformasional

1. Apa yang saudara ketahui tentang kepemimpinan !

Jawab : setiap tindakan yang dilakukan oleh seseorang untuk

mengkoordinasikan, mengarahkan, dan mempengaruhi orang lain dalam

memilih, dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan

2. Dari beberapa tipe kepemimpinan yang saudara ketahui, tipe apa yang

saudara anggap mampu menjebatani saudara dalam membantu mengatasi

permasalahan dalam proses belajar mengajar !

Jawab : kepemimpinan demokratis, kepemimpinan otoriter,

kepemimpinan kharismatik, kepemimpinan transformasional. Tipe yang

saya harapkan ya yang bisa mencakup atau menjebatani semua

kepentingan, tentunya kepemimpinan tranformasional.

3. Menurut saudara bagaimana kepemimpinan Bapak H Abdul Latief ketika

melaksanakan tugas sebagai pengawas !

Jawab : Sudah bagus, beliau orangnya kharismatik, suka memberi

motivasi kepada kami, ketika melakukan supervisi dan ada yang belum

lengkap beliau tidak lantas memarahi, tapi memberikan solusi.

4. Apakah ada manfaatnya kepemimpinan pengawas terhadap kinerja guru !

Jawab : Ada, terbukti selama beliau menjadi pengawas kami, kami teman-

teman GPAI se Kecamatan lebih bersemangat untuk meningkatkan

kinerja, dan memotivasi kami supaya lebih inovatif dan kreatif dalam

penggunaan media pembelajaran.

78

5. Tipe kepemimpinan yang bagaimana yang anda harapkan dari seorang

pengawas !

Jawab : Kepemimpinan transformasioonal, yang mampu meningkatkan

kami kedalam taraf yang lebih tinggi artinya lebih meningkatkan

kinerjanya.

B. Supervisi Akademik

1 Apa yang saudaraketahuitentangsupervisiakademik !

Jawab : Kegiatan yang isinya membina, mengarahkan supaya guru lebih

profesional dan lengkap administrasinya.

2 Apa tujuan dari supervisi akademik !

Jawab : Untuk meningkatkan kinerja baik dari segi pembelajaran di kelas

maupun di luar kelas dan tertib administrasi.

3 Ada berapa prinsip dalam supervisi akademik !

Jawab : ada 3 : demokrasi, kooperatif dan membangun.

4 Dalam satu tahun berapa kali saudara disupervisi oleh Pengawas !

Jawab : kalau saya satu kali.

5 Bagaimana sikap dan tanggapan saudara ketika disupervisi oleh pengawas!

Jawab : Senang, karena dengan disupervisi saya akan tahu kelemahan saya

6 Apa manfaat supervisi bagi saudara !

Jawab : dapat lebih bersemangat lagi dalam mengajar maupun dalam

membuat administrasi pembelajaran.

7 Menurut saudara, apakah supervisi yang dilakukan oleh pengawas sudah

baik ?

Jawab : Sudah, karena beliau lebih mengedepankan perbaikan dari pada

memarahi saya yang semisal ada yang salah baik dalam proses kegiatan

belajar mengajar maupun administrasi pembelajaran.

79

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU PAI SD

Identitas Narasumber

Nama : Sukadi, S.Ag

NIP : 195903101982011007

Jabatan dalam Instansi : Guru PAI SDN 2 Setren

No Telp/HP : 0852 2956 8000

A. Kepemimpinan Transformasional

1. Apa yang saudara ketahui tentang kepemimpinan !

Jawab : setiap tindakan yang dilakukan oleh seseorang untuk

mengkoordinasikan, mengarahkan, dan mempengaruhi orang lain dalam

memilih, dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan

2. Dari beberapa tipe kepemimpinan yang saudara ketahui, tipe apa yang

saudara anggap mampu menjebatani saudara dalam membantu mengatasi

permasalahan dalam proses belajar mengajar !

Jawab : kepemimpinan demokratis, kepemimpinan otoriter,

kepemimpinan kharismatik, kepemimpinan transformasional. Tipe yang

saya harapkan ya yang bisa mencakup atau menjebatani semua

kepentingan, tentunya kepemimpinan tranformasional.

3. Menurut saudara bagaimana kepemimpinan Bapak H Abdul Latief ketika

melaksanakan tugas sebagai pengawas !

Jawab : Sudah bagus, beliau orangnya kharismatik, suka memberi

motivasi kepada kami, ketika melakukan supervisi dan ada yang belum

lengkap beliau tidak lantas memarahi, tapi memberikan solusi.

4. Apakah ada manfaatnya kepemimpinan pengawas terhadap kinerja guru !

Jawab : Ada, terbukti selama beliau menjadi pengawas kami, kami teman-

teman GPAI se Kecamatan lebih bersemangat untuk meningkatkan

kinerja, dan memotivasi kami supaya lebih inovatif dan kreatif dalam

penggunaan media pembelajaran.

80

5. Tipe kepemimpinan yang bagaimana yang anda harapkan dari seorang

pengawas !

Jawab : Kepemimpinan transformasioonal, yang mampu meningkatkan

kami kedalam taraf yang lebih tinggi artinya lebih meningkatkan

kinerjanya.

B. Supervisi Akademik

1. Apa yang saudaraketahuitentangsupervisiakademik !

Jawab : Kegiatan yang isinya membina, mengarahkan supaya guru lebih

profesional dan lengkap administrasinya.

2. Apa tujuan dari supervisi akademik !

Jawab : Untuk meningkatkan kinerja baik dari segi pembelajaran di kelas

maupun di luar kelas dan tertib administrasi.

3. Ada berapa prinsip dalam supervisi akademik !

Jawab : ada 3 : demokrasi, kooperatif dan membangun.

4. Dalam satu tahun berapa kali saudara disupervisi oleh Pengawas !

Jawab : kalau saya satu kali.

5. Bagaimana sikap dan tanggapan saudara ketika disupervisi oleh pengawas!

Jawab : Senang, karena dengan disupervisi saya akan tahu kelemahan saya

6. Apa manfaat supervisi bagi saudara !

Jawab : dapat lebih bersemangat lagi dalam mengajar maupun dalam

membuat administrasi pembelajaran.

7. Menurut saudara, apakah supervisi yang dilakukan oleh pengawas sudah

baik ?

Jawab : Sudah, karena beliau lebih mengedepankan perbaikan dari pada

memarahi saya yang semisal ada yang salah baik dalam proses kegiatan

belajar mengajar maupun administrasi pembelajaran.

81

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU PAI SD

Identitas Narasumber

Nama : Ismiyanto, S.Ag

NIP : 196702161994031011

Jabatan dalam Instansi : Guru PAI SDN 2Karang

No Telp/HP : 0813 2971 3066

A. Kepemimpinan Transformasional

1. Apa yang saudara ketahui tentang kepemimpinan !

Jawab : setiap tindakan yang dilakukan oleh seseorang untuk

mengkoordinasikan, mengarahkan, dan mempengaruhi orang lain dalam

memilih, dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan

2. Dari beberapa tipe kepemimpinan yang saudara ketahui, tipe apa yang

saudara anggap mampu menjebatani saudara dalam membantu mengatasi

permasalahan dalam proses belajar mengajar !

Jawab : kepemimpinan demokratis, kepemimpinan otoriter,

kepemimpinan kharismatik, kepemimpinan transformasional. Tipe yang

saya harapkan ya yang bisa mencakup atau menjebatani semua

kepentingan, tentunya kepemimpinan tranformasional.

3. Menurut saudara bagaimana kepemimpinan Bapak H Abdul Latief ketika

melaksanakan tugas sebagai pengawas !

Jawab : Sudah bagus, beliau orangnya kharismatik, suka memberi

motivasi kepada kami, ketika melakukan supervisi dan ada yang belum

lengkap beliau tidak lantas memarahi, tapi memberikan solusi.

4. Apakah ada manfaatnya kepemimpinan pengawas terhadap kinerja guru !

Jawab : Ada, terbukti selama beliau menjadi pengawas kami, kami teman-

teman GPAI se Kecamatan lebih bersemangat untuk meningkatkan

kinerja, dan memotivasi kami supaya lebih inovatif dan kreatif dalam

penggunaan media pembelajaran.

82

5. Tipe kepemimpinan yang bagaimana yang anda harapkan dari seorang

pengawas !

Jawab : Kepemimpinan transformasioonal, yang mampu meningkatkan

kami kedalam taraf yang lebih tinggi artinya lebih meningkatkan

kinerjanya.

B. Supervisi Akademik

1. Apa yang saudaraketahuitentangsupervisiakademik !

Jawab : Kegiatan yang isinya membina, mengarahkan supaya guru lebih

profesional dan lengkap administrasinya.

2. Apa tujuan dari supervisi akademik !

Jawab : Untuk meningkatkan kinerja baik dari segi pembelajaran di kelas

maupun di luar kelas dan tertib administrasi.

3. Ada berapa prinsip dalam supervisi akademik !

Jawab : ada 3 : demokrasi, kooperatif dan membangun.

4. Dalam satu tahun berapa kali saudara disupervisi oleh Pengawas !

Jawab : kalau saya tiga kali.

5. Bagaimanasikap dan tanggapan saudara ketika disupervisi oleh pengawas!

Jawab : Senang, karena dengan disupervisi saya akan tahu kelemahan saya

6. Apa manfaat supervisi bagi saudara !

Jawab : dapat lebih bersemangat lagi dalam mengajar maupun dalam

membuat administrasi pembelajaran.

7. Menurut saudara, apakah supervisi yang dilakukan oleh pengawas sudah

baik ?

Jawab : Sudah, karena beliau lebih mengedepankan perbaikan dari pada

memarahi saya yang semisal ada yang salah baik dalam proses kegiatan

belajar mengajar maupun administrasi pembelajaran.

83

KEMENTERIAN AGAMA

KANTOR KABUPETEN WONOGIRI

PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PPAI)

SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : H. ABDUL LATIEF, M.Pd.I

NIP : 19590213198405 1 002

Jabatan : Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) SD

Kabupaten Wonogiri

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :

Nama : Mugiyo, S.Pd.I

NIM : 12010150060

Status : Mahasiswa Program Pasca Sarjana IAIN Salatiga

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Konsentrasi : Suprvisi Pendidikan Islam

Alamat : RT. 02 RW 03 Kelurahan Bulusari – Kec. Slogohimo

Benar-benar telah melakukan penelitian guna penulisan tesis dengan judul “Peran

Kepemimpinan Transformasional dan Supervisi Akademik Pengawas dalam

Meningkatkan Kinerja Guru PAI di Kabupaten Wonogiri Tahun 2017.” terhitung mulai

..............................sampai ..............................2017

Demikian surat keterangan ini kami buat agar digunakan sebagaimana mestinya.

Wonogiri, Juli 2017

Pengawas GPAI SD Kab. Wonogiri

H. ABDUL LATIEF, M.Pd.I

NIP. 19590213198405 1 002

84

SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :

Nama : Mugiyo, S.Pd.I

NIM : 12010150060

Status : Mahasiswa Program Pasca Sarjana IAIN Salatiga

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Konsentrasi : Supervisi Pendidikan Islam

Alamat : RT. 02 RW 03 Kelurahan Bulusari – Kec. Slogohimo

Benar-benar telah melakukan penelitian guna penulisan tesis dengan judul “Peran

Kepemimpinan Transformasional dan Supervisi Akademik Pengawas dalam

Meningkatkan Kinerja Guru PAI di Kabupaten Wonogiri Tahun 2017.”

Demikian surat keterangan ini kami buat agar digunakan sebagaimana mestinya.

Wonogiri, Juli 2017

Guru PAI

ISMIYANTO, S.Ag

NIP.196702161994031011

85

SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :

Nama : Mugiyo, S.Pd.I

NIM : 12010150060

Status : Mahasiswa Program Pasca Sarjana IAIN Salatiga

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Konsentrasi : Supervisi Pendidikan Islam

Alamat : RT. 02 RW 03 Kelurahan Bulusari – Kec. Slogohimo

Benar-benar telah melakukan penelitian guna penulisan tesis dengan judul “Peran

Kepemimpinan Transformasional dan Supervisi Akademik Pengawas dalam

Meningkatkan Kinerja Guru PAI di Kabupaten Wonogiri Tahun 2017.”

Demikian surat keterangan ini kami buat agar digunakan sebagaimana mestinya.

Wonogiri, Juli 2017

Guru PAI

SUKADI, S.Ag

NIP. 195903101982011007

86

SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :

Nama : Mugiyo, S.Pd.I

NIM : 12010150060

Status : Mahasiswa Program Pasca Sarjana IAIN Salatiga

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Konsentrasi : Suprvisi Pendidikan Islam

Alamat : RT. 02 RW 03 Kelurahan Bulusari – Kec. Slogohimo

Benar-benar telah melakukan penelitian guna penulisan tesis dengan judul “Peran

Kepemimpinan Transformasional dan Supervisi Akademik Pengawas dalam

Meningkatkan Kinerja Guru PAI di Kabupaten Wonogiri Tahun 2017.”

Demikian surat keterangan ini kami buat agar digunakan sebagaimana mestinya.

Wonogiri, Juli 2017

Pengawas GPAI SD Kab. Wonogiri

H. ABDUL LATIEF,S.Ag., M.Pd.I

NIP. 198107152007012007

87

SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :

Nama : Mugiyo, S.Pd.I

NIM : 12010150060

Status : Mahasiswa Program Pasca Sarjana IAIN Salatiga

Program Studi :Pendidikan Agama Islam

Konsentrasi : Suprvisi Pendidikan Islam

Alamat :RT. 02 RW 03 Kelurahan Bulusari – Kec. Slogohimo

Benar-benar telah melakukan penelitian guna penulisan tesis dengan judul “Peran

Kepemimpinan Transformasional dan Supervisi Akademik Pengawas dalam

Meningkatkan Kinerja Guru PAI di Kabupaten Wonogiri Tahun 2017.”

Demikian surat keterangan ini kami buat agar digunakan sebagaimana mestinya.

Wonogiri, Juli 2017

Guru PAI SDN 2 Klunggen

SUWARNI, S.Pd.I

NIP. 198107152007012007

88

SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :

Nama : Mugiyo, S.Pd.I

NIM : 12010150060

Status : Mahasiswa Program Pasca Sarjana IAIN Salatiga

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Konsentrasi : Supervisi Pendidikan Islam

Alamat : RT. 02 RW 03 Kelurahan Bulusari – Kec. Slogohimo

Benar-benar telah melakukan penelitian guna penulisan tesis dengan judul “Peran

Kepemimpinan Transformasional dan Supervisi Akademik Pengawas dalam

Meningkatkan Kinerja Guru PAI di Kabupaten Wonogiri Tahun 2017.”

Demikian surat keterangan ini kami buat agar digunakan sebagaimana mestinya.

Wonogiri, Juli 2017

Guru PAI

RODLIYATUN, S.Pd.I

NIP.

89

SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :

Nama : Mugiyo, S.Pd.I

NIM : 12010150060

Status : Mahasiswa Program Pasca Sarjana IAIN Salatiga

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Konsentrasi : Suprvisi Pendidikan Islam

Alamat : RT. 02 RW 03 Kelurahan Bulusari – Kec. Slogohimo

Benar-benar telah melakukan penelitian guna penulisan tesis dengan judul “Peran

Kepemimpinan Transformasional dan Supervisi Akademik Pengawas dalam

Meningkatkan Kinerja Guru PAI di Kabupaten Wonogiri Tahun 2017.”

Demikian surat keterangan ini kami buat agar digunakan sebagaimana mestinya.

Wonogiri, Juli 2017

Guru PAI

H. ASEP AWALUDDIN, S.Pd.I

NIP.

90

SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :

Nama : Mugiyo, S.Pd.I

NIM : 12010150060

Status : Mahasiswa Program Pasca Sarjana IAIN Salatiga

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Konsentrasi : Suprvisi Pendidikan Islam

Alamat : RT. 02 RW 03 Kelurahan Bulusari – Kec. Slogohimo

Benar-benar telah melakukan penelitian guna penulisan tesis dengan judul “Peran

Kepemimpinan Transformasional dan Supervisi Akademik Pengawas dalam

Meningkatkan Kinerja Guru PAI di Kabupaten Wonogiri Tahun 2017.”

Demikian surat keterangan ini kami buat agar digunakan sebagaimana mestinya.

Wonogiri, Juli 2017

Guru PAI SDN 2 Krandegan

ABIDIN SHOLEH, S.Pd.I

NIP.

91

SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :

Nama : Mugiyo, S.Pd.I

NIM : 12010150060

Status : Mahasiswa Program Pasca Sarjana IAIN Salatiga

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Konsentrasi : Suprvisi Pendidikan Islam

Alamat : RT. 02 RW 03 Kelurahan Bulusari – Kec. Slogohimo

Benar-benar telah melakukan penelitian guna penulisan tesis dengan judul “Peran

Kepemimpinan Transformasional dan Supervisi Akademik Pengawas dalam

Meningkatkan Kinerja Guru PAI di Kabupaten Wonogiri Tahun 2017.”

Demikian surat keterangan ini kami buat agar digunakan sebagaimana mestinya.

Wonogiri, Juli 2017

Guru PAI SDN 1 Waru

WARSINO, S.Pd.I

NIP. 198301272010011019

92

KELOMPOK KERJA GURU PENDIDIDKAN AGAMA

ISLAM (KKG PAI) KECAMATAN SLOGOHIMO

Sekretariat :Jl. Punggawan No. 20 Ngerjopuro – SlogohimoTelp.

081 575 408 307,

081 329 910 357

SURAT KETERANGAN

Nomor : 423.4/31/2017

Berdasarkan surat dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga nomor: B-

297/DPs/PN.03.1/05/2017 tentang permohonan ijin penelitian tesis, dengan ini

menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :

Nama : Mugiyo, S.Pd.I

NIM : 12010150060

Status : Mahasiswa Program Pasca Sarjana IAIN Salatiga

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Konsentrasi : Suprvisi Pendidikan Islam

Alamat : RT. 02 RW 03 Kelurahan Bulusari – Kec. Slogohimo

Benar-benar telah melakukan penelitian guna penulisan tesis dengan judul “Peran

Kepemimpinan Transformasional dan Supervisi Akademik Pengawas dalam

Meningkatkan Kinerja Guru PAI di Kabupaten Wonogiri Tahun 2017.”

Demikian surat keterangan ini kami buat agar digunakan sebagaimana mestinya.

Wonogiri, 18 Mei 2017

Ketua KKG PAI Kec. Slogohimo

SUKADI, S.Ag

NIP. 195903101982011007

93

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Mugiyo, S.Pd.I

Nim : 12010150060

Fakultas : Pascasarjana ( PAI)

Judul Tesis : Peran Kepemimpinan Transformasional dalam

Pelaksanaan Supervisi Akademik untuk Meningkatkan

Kinerja Guru PAI (Studi Kasus : Peran Pengawas GPAI

di Kabupaten Wonogiri Tahun 2017)

Menyatakan, mengizinkan pihak IAIN Salatiga untuk mempublikasikan tesis ini.

Demikian surat pernyataan ini dibuat.

Salatiga, 3 Oktober 2017

Mugiyo, S.Pd.I

94

KegiatanWawancaradanPelaksanaanSupervisibersamaBpkPengawas GPAI SD

DistrikPurwantoro (Bpk. H. Abdul Latief, M.Pd.I)

95

KegiatanWawancaradanObservasidengan Guru PAI SDN 1 Waru (Bpk. Warsino, S,Pd.I)

KegiatanWawancaradanObservasidengan Guru PAI SDN 2 Klunggen (IbuWarni, S.Pd.I)

96

KegiatanPembinaanolehBapak H Abdul Latief, M.Pd.I

KegiatanSupervisiAkademikdanPembinaan GPAI Kec.SlogohimoolehBpk. H. Abdul Latief,

M.Pd.I

97

Kegiatan KKG sekaliguspenyampaianinformasihasilrakordarikemenagKabWonogirioleh

Pak Sukadi, S.Ag

Kegiatan KKG PAI sekaliguspembinaan GPAI

98

k

Kegiatan KKG PAI sekaligus pembinaan GPAI oleh

Bapak H. Abdul Latief, M.Pd.I

Kegiatan KKG PAI sekaligus pembinaan GPAI

99

Kegiatan Supervisi Akademik “Kunjungan Kelas”

Kegiatan Supervisi Akademik “Kunjungan Kelas”

100

Pelaksanaan Supervisi Akademik oleh Bapak H Abdul Latief, M.Pd.I

Sosialisasi Pra Supervisi Akademik oleh Bapak H Abdul Latief, M.Pd.I

Sekaligus Pembinaan GPAI

101

Sosialisasi pra penelitian pada kegiatan KKG PAI

102

Peer Teaching Oleh Ibu Suwarni, S.Pd.I sebagai model pengembangan

dalam KBM

Bapak H Abdul Latief melakukan Penilaian Peer Teaching.

103

Penilaian Administrasi Guru PAI