analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng pt. indocitra...

86
SKRIPSI ANALISIS BIAYA POKOK PRODUKSI DENGAN PEDOMAN PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK IKAN KALENG PT. INDOCITRA JAYA SAMUDERA DI NEGARA BALI Oleh : NI PUTU SRI WIDIAYANTI NIM 1261201073P3 PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BAKTI INDONESIA BANYUWANGI TAHUN 2013

Upload: ni-luh-putu-suardiyanti

Post on 21-Jun-2015

7.760 views

Category:

Economy & Finance


18 download

DESCRIPTION

analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali

TRANSCRIPT

Page 1: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

SKRIPSI

ANALISIS BIAYA POKOK PRODUKSI DENGAN PEDOMANPENENTUAN HARGA JUAL PRODUK IKAN KALENGPT. INDOCITRA JAYA SAMUDERA DI NEGARA BALI

Oleh :

NI PUTU SRI WIDIAYANTINIM 1261201073P3

PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS BAKTI INDONESIA BANYUWANGITAHUN 2013

Page 2: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

ANALISIS BIAYA POKOK PRODUKSI DENGAN PEDOMANPENENTUAN HARGA JUAL PRODUK IKAN KALENGPT. INDOCITRA JAYA SAMUDERA DI NEGARA BALI

Skripsi Ini Diajukan Kepada Fakultas EkonomiUniversitas Bakti Indonesia Banyuwangi untuk memenuhi

salah satu persyaratan dalam menyelesaikanProgram Studi S-1 Manajemen

Oleh :

NI PUTU SRI WIDIAYANTINIM 1261201073P3

PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS BAKTI INDONESIA BANYUWANGITAHUN 2013

Page 3: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

LEMBAR PERSETUJUAN

SKRIPSIDiajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana

S-1 Manajemen

Oleh :

NI PUTU SRI WIDIAYANTINIM 1261201073P3

Banyuwangi, 10 September 2013

Menyetujui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Sulistiyono, S.Pd.,MM. Anang Joko Purwanto, S.Pd.,MM.NIDN. 0705106505 NIDN. 0707106502

Page 4: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

LEMBAR PENETAPAN TIM PENGUJI SKRIPSI

Telah diuji

Pada tanggal 10 September 2013

TIM PENGUJI

Pembimbing I, Pembimbing II,

Sulistiyono, S.Pd.,MM. Anang Joko Purwanto, S.Pd.,MM.NIDN. 0705106505 NIDN. 0707106502

Page 5: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

ANALISIS BIAYA POKOK PRODUKSI DENGAN PEDOMANPENENTUAN HARGA JUAL PRODUK IKAN KALENG PT.

INDOCITRA JAYA SAMUDERA DI NEGARA BALI

Diserahkan Oleh Fakultas Ekonomi Universitas Bakti Indonesia Banyuwangiuntuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

Program Studi S-1 Manajemen

Pada tanggal 10 September 2013

MengesahkanFakultas Ekonomi Universitas Bakti Indonesia Banyuwangi

Program Studi S-1 Manajemen

Dekan Ketua Program Studi,Fakultas Ekonomi Mnajemen,

Anang Joko Purwanto, S.Pd.,MM.NIDN. 0707106502

Devi Dwi Aprima, S.E.

MengetahuiRektor,

Universitas Bakti IndonesiaBanyuwangi

Sulistiyono, S.Pd.,M.MNIDN. 0705106505

Page 6: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan

Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Negara, September 2013

Ni Putu Sri Widiayanti

Page 7: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

Karya Ini Kupersembahkan Untuk:

Ida Sang Hyang Widhi WasaKarena-Mu, aku ada dan bisa menjadi diriku yang seutuhnya.

Suamiku TercintaI Komang Kariana

Terima kasih atas segala pengorbanan, jerih payah, semangat,dan kasih sayang yang tak akan tergantikan.

Anak-anakkuI Putu Bagus Adi Nugraha dan Ni Made Asti Dwi Lestari

Yang selalu memberikan keceriaan dalam hidupku.

Seluruh Keluarga BesarTerima kasih atas dorongan, bantuan, dan doa yang diberikan

selama ini.

TEMAN-TEMAN ’GeNk BiLLeN’ :Ni Komang Sri Lestari, Ni Nyoman Yogi Astuti, Luh Asriasih,

Ni Luh Putu Suardiyanti dan Putu Ayu Martha Pramidari

Terima kasih atas canda tawa, motivasi dan dukungannya.Keceriaan bersama kalian takkan terlupakan

Hidup tidak akan berubah sebelum aku

merubahnya........

Page 8: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

ABSTRAK

NI PUTU SRI WIDIAYANTI

ANALISIS BIAYA POKOK PRODUKSI DENGAN PEDOMANPENENTUAN HARGA JUAL PRODUK IKAN KALENG PT. INDOCITRA

JAYA SAMUDERA DI NEGARA BALI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis penetapan biaya pokokproduksi ikan kaleng oleh PT. Indocitra Jaya Samudra serta melihat adanyapengaruh penetapan biaya pokok produksi terhadap harga jual produk. Dua jenisproduk ikan kaleng yang akan dianalisis penetapan harga produksinya adalahsarden ukuran 155 gram dan sarden ukuran 425 gram. Data-data yangdikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tentang biaya produksi yangmeliputi biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja langsung,dan biaya overhead pabrik; biaya operasi yang meliputi biaya pemasaran danbiaya administrasi umum; data cara penetapan harga jual dari perusahaan sertalaba yang diharapkan. Metode pengumpulan data dengan wawancara dandokumentasi. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu biaya produksi sebagaivariabel pengaruh dan harga jual sebagai variabel terpengaruh. Pengujianhipotesis penelitian menggunakan analisis regresi linier. Berdasarkan data yangdikumpulkan, ditemukan bahwa dalam penetapan biaya pokok produksi terdapatbeberapa biaya yang belum terkalkulasi sehingga ada perbedaan antara biayapokok produksi historis dan biaya pokok produksi normatif. Perbedaan ini akanmenyebabkan perbedaan penetapan harga jual. Terjadi selisih harga jual sebesarRp. 16,00 per kaleng untuk sarden ukuran 155 gram dan Rp. 33,00 per kalenguntuk sarden ukuran 425 gram. Dengan analisis regresi linier, terlihat bahwapenentuan biaya pokok produksi mempengaruhi harga jual produk ikan kaleng.Pengaruh tersebut terdapat pada kedua jenis ikan kaleng yang diproduksi PT.Indocitra Jaya Samudra.

Kata kunci: Biaya Pokok Produksi dan Harga Jual

Page 9: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

ABSTRACT

NI PUTU SRI WIDIAYANTI

ANALYSIS COST OF GOODS MANUFACTURED WITH A GUIDE TODETERMINATION THE SELLING PRICE OF FISH CANNED

PRODUCTS PT. INDOCITRA JAYA SAMUDRA NEGARA BALI

This study aims to determine the analytical determination of cost of goodsmanufactured canned fish by PT. Samudera Jaya Indocitra and seen the impact ofproduction costing for determining the selling price of the product. Two types ofcanned fish were analyzed in this study is sardine size of 155 grams and 425grams. The data collected in this study is data on production cost which includesthe cost of raw materials, auxiliary materials costs, direct labor costs, and factoryoverhead costs; operating costs which includes marketing expenses and generaladministrative expenses; procedures for determining the selling price and theexpected profit. Methods of data collection in this study was to interview anddocumentation. Variable in this study is twofold, namely cost of goodsmanufactured as the independent variable and selling price as the dependentvariable. Testing the hypothesis on this research using linear regression analysis.Based on the data collected, found that in the determination of cost of goodsmanufactured there are some costs that have not been calculated so there is adifference between the historical cost of goods manufactured and the normativecost of goods manufactured. This difference will lead to differences in thedetermination of selling price. There is a difference in the selling price about Rp.16,00 for each tin of sardines 155 gram and Rp. 33,00 for each tin of sardines 425gram. By linear regression analysis, seen that the determination of cost ofproduction affect the selling price of canned fish products. The effect found inboth types of canned fish produced by PT. Indocitra Jaya Samudra.

Keyword: Cost of Goods Manufactured and Selling Price.

Page 10: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa / Ida

Sanghyang Widhi Wasa atas segala anugrah dan karunia-Nya sehingga penulis

mampu menyelesaikan Proposal Skripsi ini dengan judul “Analisis Biaya

Produksi Dengan Pedoman Penentuan harga Jual Produk Ikan Kaleng pada PT.

Indocitra Jaya Samudera Negara Bali Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.

Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi dalam

rangka menyelesaikan kuliah di Universitas Bakti Indonesia Banyuwangi.

Sehubungan dengan itu, di dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis telah

mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

maupun tidak langsung. Oleh karena itu salah satu hal yang sangat

menggembirakan dalam penyusunan Skripsi ini adalah kesempatan untuk

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Sulistiyono, S.Pd.,M.M, selaku Rektor Universitas Bakti Indonesia

Banyuwangi yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam

mengikuti pendidikan sampai terwujudnya penelitian ini.

2. Bapak Anang Joko Purwanto, S.Pd.,M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Ekonomi Universitas Bakti Indonesia yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis dalam mengikuti pendidikan sampai terwujudnya penelitian

ini.

3. Bapak I Komang Tirta, S.Pd.,M.Pd., selaku pendamping yang telah banyak

memberikan motivasi dalam penulisan skripsi ini

Page 11: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

iv

4. Bapak I Made Witanya Semara, SE selaku Plant Manager yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di PT.

Indocitra Jaya Samudra.

5. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ilmu Ekonomi Universitas Bakti Indonesia

yang telah memberikan dukungan moral dan material serta Do’a kepada

penulis demi terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan Skripsi ini masih jauh

dari sempurna, karenanya penulis sangat mengharapkan komentar, kritik dan

saran yang bersifat membangun dari pembaca. Dengan demikian semoga

penelitian ini cukup bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi para Sarjana

Ekonomi.

Jembrana, 9 September 2013

Peneliti

Page 12: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ....................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................... 5

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5

1.4. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori ................................................................................... 7

2.2 Kerangka Berpikir dan Hipotesis ...................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian ........................................................................ 26

3.2. Obyek Penelitian ............................................................................... 26

3.3.Definisi Operasional Variabel ............................................................. 27

3.4. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 28

3.5. Teknik Analisis Data .......................................................................... 30

3.6. Jadwal Penelitian ................................................................................ 33

Page 13: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

vi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Biaya .................................................................................... 34

4.2. Kalkulasi Biaya pokok Produksi Secara Historis .............................. 35

4.3. Kalkulasi Biaya pokok Produksi Secara Normatif ............................. 38

4.4. Perhitungan Harga Jual Berdasarkan Kalkulasi Biaya pokok

Produksi yang Diperhitungkan Perusahaan ........................................ 40

4.5. Perhitungan Harga Jual Berdasarkan Kalkulasi Biaya pokok

Produksi Secara Normatif ................................................................... 44

4.6. Membandingkan Biaya pokok Historis dengan Biaya pokok

Normatif .............................................................................................. 46

4.7 Hubungan/Pengaruh Biaya Pokok Produksi dengan Harga Jual

Produk Ikan Kaleng PT. Indocitra Jaya Samudra................................. 48

4.8 Pembahasan.......................................................................................... 53

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan ............................................................................................. 55

5.2 Saran ................................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Jumlah Produksi, Biaya Produksi, Biaya pokok Perunit dan

Harga Jual (Historis) Produk Ikan Kaleng PT. Indocitra Samudra

Tahun 2012 ............................................................................................ 4

3.1 Definisi Operasional Biaya Pokok Produksi dan Harga Jual Produksi . 26

3.2 Jadwal Penelitian................................................................................... 33

4.1 Alokasi Biaya Tenaga Kerja Langsung ke Masing-masing Jenis Produk

Ikan Kaleng PT. Indocitra Jaya Samudra Tahun 2012.......................... 36

4.2 Alokasi Biaya Overhead ke Masing-masing Jenis Produk Ikan Kaleng

PT. Indocitra Jaya Samudra Tahun 2012............................................... 37

4.3 Perhitungan Biaya pokok Produksi Ikan Kaleng Secara HistorisPT. Indocitra Jaya Samudra Tahun 2012............................................... 37

4.4 Perhitungan Biaya pokok Produksi Ikan Kaleng Secara Normatif

PT. Indocitra Jaya Samudra Tahun 2012............................................... 39

4.5 Alokasi Biaya Umum Administrasi ke Masing-masing Jenis Produk

Ikan Kaleng PT. Indocitra Jaya Samudra Tahun 2012.......................... 41

4.6 Alokasi Biaya Pemasaran ke Masing-masing Jenis Produk Ikan Kaleng

PT. Indocitra Jaya Samudra Tahun 2012............................................... 42

Page 15: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

viii

4.7 Biaya Operasi yang Dikeluarkan oleh PT. Indocitra Jaya Samudra

Tahun 2012 ............................................................................................ 42

4.8 Perbandingan Kalkulasi Biaya pokok Produksi Secara Historis dengan

Kalkulasi Biaya pokok Produksi Secara Normatif pada Jenis Produk Ikan

Kaleng PT. Indocitra Jaya Samudra Tahun 2012 .................................. 46

4.9 Biaya Pokok Produksi dan Harga Jual Ikan Kaleng PT. Indocitra

Samudra Tahun 2005 Sampai Dengan Tahun 2012 .............................. 48

4.10 Hasil Analisis SPSS Untuk Pengujian Hipotesis Produk Sarden Ukuran

155 Gram ............................................................................................... 51

4.11 Hasil Analisis SPSS Untuk Pengujian Hipotesis Produk Sarden Ukuran

425 Gram ............................................................................................... 52

Page 16: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Biaya Bahan Baku, Biaya Penolong dan Jumlah Produksi Ikan

Kaleng PT. Indocitra Jaya Samudra Tahun 2012

Lampiran 2. Biaya Overhead Pabrik PT. Indocitra Jaya Samudra Tahun 2012

Lampiran 3. Biaya Operasi Pabrik (Biaya Pemasaran dan Biaya Umum

Administrasi) PT. Indocitra Jaya Samudra Tahun 2012

Lampiran 4. Uji Regresi Linier Biaya Pokok Produksi dan Harga Jual Produk IkanKaleng PT. Indocitra Jaya Samudra

Lampiran 5. Analisis Korelasi dan Koefisien Determinasi

Lampiran 6. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 7. Struktur Kepegawaian PT. Indocitra Jaya Samudra

Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian

Page 17: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Setiap perusahaan baik itu perusahaan jasa maupun manufaktur, tentunya

menginginkan usahanya semakin lama semakin berkembang sesuai tujuan yang

ingin dicapai, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Salah

satu tujuan dari perusahaan sekaligus keinginan dari setiap perusahaan adalah

memperoleh laba yang maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut tidak terlepas

dari pengaruh biaya produksi. Biaya produksi adalah biaya yang digunakan untuk

memperoleh hasil produk suatu perusahaan yang dapat ditentukan secara

kuantitatif. Besar kecilnya biaya produksi dalam suatu perusahaan sangat

tergantung dari manajemen perusahaan, biaya pembelian bahan baku, biaya upah

tenaga kerja, biaya overhead pabrik, serta biaya bahan penunjang.

Dalam perusahaan industri, masalah biaya pokok produksi merupakan hal

yang sangat penting diperhatikan, karena kesalahan dalam menentukan biaya

pokok produksi akan membawa pengaruh yang tidak baik terhadap kontinuitas

usaha dan akan menyebabkan kegagalan bagi perusahaan yang bersangkutan,

misalnya suatu perusahaan menetapkan harga jualnya terlalu tinggi dibandingkan

dengan biaya pokok produksinya, maka perusahaan akan mengalami kesulitan

dalam menjual hasil produksinya tidak akan laku terjual. Demikian juga

Page 18: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

2

sebaliknya, penetapan harga jual yang lebih rendah dari biaya pokok produksinya,

maka perusahaan akan mengalami kerugian.

Dengan demikian, jika perusahaan ingin menentukan biaya pokok

produksinya secara tepat, maka perusahaan tersebut harus menghitung dengan

seteliti mungkin terhadap biaya yang dikeluarkan untuk membuat suatu produk.

Adapun perhitungan-perhitungan yang dilakukan harus didasarkan pada teori

mengenai biaya pokok produksi, artinya bahwa elemen-elemen biaya sebagai

komponen biaya produksi harga dimasukkan dan dibebankan pada pos-pos biaya

sesuai dengan unsur biaya itu sendiri.

Berdasarkan uraian diatas dan mengingat pentingnya penentuan biaya

pokok produksi, maka dipandang perlu untuk mengadakan penelitian pada

perusahaan PT. Indocitra Jaya Samudra dalam hal menentukan biaya pokok

produksinya. Perusahaan ini bergerak dalam bidang produksi pengalengan ikan

dengan jenis produk berupa sarden. Adapun jenis sarden yang diproduksi terbagi

dalam dua ukuran, yaitu ukuran 155 gram dan ukuran 425 gram. Perusahaan PT.

Indocitra Jaya Samudra berproduksi secara terus-menerus atau kontinyu, sehingga

metode yang dipergunakan dalam hal pengumpulan biaya produksinya adalah

metode biaya pokok proses. Di dalam menghasilkan produksinya, perusahaan PT.

Indocitra Jaya Samudra mengeluarkan biaya-biaya yang dapat membentuk barang

tersebut menjadi produk jadi. Biaya-biaya yang dibebankan oleh perusahaan PT.

Indocitra Jaya Samudra di dalam menghitung biaya pokok produksinya meliputi:

Page 19: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

3

1. Biaya bahan baku, yaitu biaya pembelian ikan lemuru

2. Biaya bahan penolong, yaitu biaya sauce, gram dan kaleng.

3. Biaya tenaga kerja langsung, yaitu upah dan jaminan sosial masing-

masing tenaga kerja langsung.

4. Biaya overhead pabrik, yaitu biaya penyusutan aktiva tetap, biaya

asuransi, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya solar, biaya listrik,

biaya batu bara, biaya pemeliharaan dan biaya penyusutan.

Biaya bahan baku, biaya bahan penolong dan biaya tenaga kerja sudah

diperhitungkan sebagaimana mestinya dalam perhitungan biaya pokok produksi.

Namun dalam menghitung biaya pokok produksinya, perusahaan belum

membebankan biaya-biaya secara keseluruhan. Biaya-biaya yang belum

terkalkulasi dalam perhitungan biaya pokok produksi terjadi pada komponen

biaya tenaga kerja langsung, yaitu biaya jaminan sosial tenaga kerja. Selain itu,

perusahaan juga tidak mengkalkulasikan adanya pendapatan dari nilai produk

sampingan yang dihasilkan. Untuk lebih jelasnya, berikut disajikan data biaya

produksi, jumlah produksi, biaya pokok perunit dan harga jual (historis) produk

ikan kaleng yang diproduksi PT. Indocitra Jaya Samudra pada tahun 2012.

Page 20: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

4

Tabel 1.1 Jumlah Produksi, Biaya Produksi, Biaya pokok Perunit dan Harga Jual(Historis) Produk Ikan Kaleng PT. Indocitra Samudra Tahun 2012

KETERANGANJENIS PRODUK (SARDEN)

155 Gram 425 GramBiaya Produksi:Biaya bahan baku 1.276.110.300 850.740.200Biaya bahan penolong 957.171.240 683.114.160Biaya tenaga kerja langsung 959.761.799 639.841.199Biaya overhead pabrik 1.675.294.132 1.116.862.754Total biaya produksi 4.868.337.470 3.245.558.314Jumlah produksi (kaleng) 2.795.665 864.793Biaya pokok per unit 1.741 3.753Harga jual (historis) 2.320 5.000

Sumber: PT. Indocitra Jaya Samudra (diolah)

Sebagai akibat masih adanya beberapa komponen biaya overhead pabrik

yang belum terkalkulasi dalam perhitungan biaya pokok produksi, maka akan

menimbulkan perbedaan biaya pokok yang diperhitungkan oleh perusahaan (biaya

pokok historis) dengan biaya pokok produksi yang seharusnya terjadi (biaya

pokok normatif). Demikian pula halnya dalam perhitungan harga jual, maka akan

terjadi perbedaan antara harga jual yang diperhitungkan oleh perusahaan dengan

harga jual yang seharusnya terjadi sesuai dengan besarnya laba yang diharapkan.

Dari uraian diatas, peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan

judul: Analisis Biaya Pokok Produksi sebagai pedoman penentuan Harga Jual

Produk Ikan Kaleng pada PT. Indocitra Jaya Samudera di Pengambengan

Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.

Page 21: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

5

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahannya sebagai berikut.

Adakah hubungan biaya pokok produksi ikan kaleng dengan harga jual

produksi pada PT. Indocitra Jaya Samudera di Pengambengan Kecamatan

Negara, Kabupaten Jembrana.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan

penelitian adalah:

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dilakukannya penelitian ini adalah untuk bagaimana

pedoman penentapan harga pokok produksi dan penentuan harga jual yang

dilakukan oleh perusahaan pengalengan ikan.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini antara lain sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui biaya pokok produksi ikan kaleng pada PT. Indocitra

Jaya Samudera.

2. Untuk mengetahui pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng pada

PT. Indocitra Jaya Samudera.

3. Untuk mengetahui hubungan biaya pokok produksi ikan kaleng dengan

harga jual produksi, pada PT. Indocitra Jaya Samudera di Pengambengan,

Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.

Page 22: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

6

1.4 Manfaat Penelitian.

Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut:

1. Bagi Mahasiswa, untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai

kebulatan studi strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Bhakti

Indonesia.

2. Bagi Universitas, secara teoritis ilmiah melalui penelitian ini diharapkan

dapat bermanfaat untuk melatih dan meningkatkan kemampuan penulis

dalam mengaplikasikan ilmu ekonomi yang diperoleh khususnya yang

berkaitan dengan biaya pokok produksi.

3. Bagi Perusahaan, dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran pada pengembangan dan kinerja perusahaan,

khususnya yang berkaitan dengan masalah kalkulasi biaya pokok produksi

dan penetapan harga jual, sehingga dapat digunakan sebagai pedoman

dalam penetapan biaya pokok produksi dan harga jual di masa-masa yang

akan dating.

4. Bagi Peneliti, penelitian ini dapat digunakan sebagai penerapan berbagai

ilmu yang telah didapatkan peneliti selama perkuliahan. Selain itu,

penelitian ini juga dapat digunakan sebagai acuan penelitian selanjutnya

untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penetapan harga pokok

produksi terhadap penentuan harga jual produk.

Page 23: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori.

2.1.1 Pengertian Biaya

a. Pengertian biaya

Pada tahap permulaan biasanya perusahaan menekankan pada usaha untuk

mendapatkan laba yang merupakan tujuan jangka pendeknya, di mana dari tujuan

jangka pendek ini diharapkan dapat menunjang tujuan jangka panjang yaitu

menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Setiap pengusaha akan selalu berusaha

agar perusahaannya memperoleh laba yang layak dan diharapkan tiap tahun terus

meningkat. Oleh sebab itu sangat penting dipandang dari semua unsur yang

menentukan besarnya laba atau keuntungan tersebut. Salah satu unsur tersebut

adalah biaya.

Drs. Mulyadi (1979: 3) mengartikan biaya sebagai “pengorbanan sumber

ekonomis yang diukur dengan satuan uang telah terjadi atau kemungkinan akan

terjadi untuk mencapai tujuab tersebut”. Pengertian di atas memberikan arti bahwa

setiap pengorbanan dari sumber-sumber yang langka akan mempunyai nilai.

Jumlah nilai yang dikorbankan diukur dengan satuan uang, baik pengorbanan

yang telah terjadi maupun pengorbanan dari sumber-sumber ekonomis yang

mungkin terjadi.

Page 24: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

8

Sementara itu, Soemita Adikoesoemah memberikan pengertian tentang

biaya dengan menguraikan pengorbanan menjadi dua pengertian yaitu biaya dan

pemborosan sebagai berikut.

“Biaya adalah pengorbanan nilai yang memberikan sumbangan yangberfaedah untuk memprodusir barang dan jasa-jasa yang tidak dapatdihindarkan dan diduga sebelumnya, pengorbanan mana kalaudihubungkan dengan proses produksi dapat ditentukan secara kuantitatif.Sedangkan pemborosan adalah pengorbanan nilai yang dapat dicegah padasuatu organisasai produksi yang bertujuan” (Soemita Adikoesoemah,1976: 11).

Dengan memperhatikan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa

pengorbanan itu dapat dikatakan sebagai biaya apabila yang dikorbankan itu

merupakan sumbangan ekonomis yang bertujuan untuk memprodusir barang-

barang dan jasa-jasa, dan nantinya akan diperhitungkan sebagai bagian dari biaya

pokok.

b. Klasifikasi Biaya

Manajemen perusahaan di dalam mengelola usahanya sudah tentu

memerlukan informasi tentang biaya-biaya yang terjadi di dalam perusahaan.

Informasi biaya yang diperlukan oleh manajemen ini harus dicatat dan

digolongkan sesuai dengan tujuan untuk apa manajemen memerlukan informasi

biaya tersebut.

Di dalam akuntansi biaya terdapat berbagai macam catatan penggolongan

atau pengklasifikasian biaya. Supriyono menggolongkan biaya sebagai berikut.

Page 25: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

9

1) Penggolongan biaya sesuai dengan fungsi pokok dari kegiatan/aktifitasperusahaan.

2) Penggolongan biaya sesuai dengan tedensi perusahaannya terhadapaktivitas atau kegiatan atau volume.

3) Penggolongan biaya sesuai dengan p[eriode akuntansi dimana biayadibebankan.

4) Penggolongan biaya sesuai dengan obyek atau pusat biaya yang dibiayai.5) Penggolongan biaya untuk tujuan pengendalian biaya.6) Penggolongan biaya sesuai dengan tujuan pengambilan keputusan.

(Supriyono, 1982: 16)

Ad.1). Penggolongan biaya sesuai dengan fungsi pokok dari kegiatan/aktivitas

perusahaan. Fungsi pokok dari kegiatan perusahaan dapat digolongkan

dalam:

a) fungsi produksi, yaitu fungsi berhubungan dengan kegiatan pengolahan

bahan baku menjadi produk jadi yang siap dijual.

b) fungsi pemasaran, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan

penjualan produk jadi yang siap dijual dengan cara yang memuaskan

pembeli dan dapat memperoleh laba sesuai dengan yang diinginkan

perusahaan.

Ad.2). Penggolongan biaya sesuai dengan tendensi perusahaannya terhadap

aktivitas atau kegiatan atau volume. Tendensi perubahan biaya terhadap

kegiatan perusahaan dapat dikelompokkan menjadi:

a) Biaya tetap (fixed cost),

Biaya tetap memiliki karakteristik sebagai berikut.

i. Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh volume

kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkat tertentu.

Page 26: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

10

ii. Pada biaya tetap, biaya satuan akan berubah berbanding terbalik dengan

perubahan volume kegiatan. Semakin tinggi volume kegiatan semakin

rendah biaya satuan,semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biay

satuan.

b) Biaya variable (variabel cost)

Biaya variable memiliki karakteristik sebagai berikut.

i. Biaya yang jumlah totalnya akan berubah secara sebanding (proporsional)

dengan perubahan volume kegiatan. Semakin besar volume kegiatan

semakin tinggi jumlah total biaya variable, semakin rendah volume

kegiatan semakin rendah total biaya variable.

ii. Pada biaya variable, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh perubahan

volume kegiatan. Jadi biaya satuan konstan.

c) Biaya semi variable (semi variable cost)

Biaya semi variable memiliki karakteristik sebagai berikut.

i. Biaya yang jumlah totalnya akan berubah sesuai dengan perubahan

volume kegiatan, akan tetapi sifat perubahannya tidak sebanding.

ii. Biaya semi variabel, biaya satuan akan berubah terbalik dihubungkan

dengan perubahan volume kgiatan, tetapi sifatnya tidak sebanding.

Ad.3). Penggolongan biaya sesuai dengan periode akuntansi di mana biaya

dibebankan. Untuk itu perlu dibahas penggolongan pengeluaran sebagai

berikut.

Page 27: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

11

a) Pengeluaran modal (capital expenditures)

b) Adalah pengeluaran yang akan memberikan manfaat pada beberapa

periode akuntansi yang akan dating

c) Pengeluaran penghasilan (revenue expenditure)

d) Adalah pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode

akuntansi dimana pengeluaran itu terjadi

Ad.4). Penggolongan biaya sesuai dengan obyek atau pusat biaya, dapat dibagi

menjadi:

a) Biaya langsung (direct cost) yaitu biaya yang terjadi atau manfaatnya

dapat diidentifikasikan kepada obyek atau pusat biaya tertentu

b) Biaya tidak langsung (indirect cost) yaitu biaya yang atau manfaatnya

tidak dapat diidentifikasikan pada obyek atau pusat biaya tertentu, atau

biaya yang manfaatnya dinikmati oleh beberapa obyek atau pusat biaya

Ad.5). Penggolongan biaya untuk tujuan pengendalian biaya.

Untuk biaya pengendalian, informasi biaya yang ditujukan kepada

manajemen dikelompokkan ke dalam:

a) Biaya terkendali (controllable cost) yaitu biaya yang secara langsung

dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan tertentu dalam jangka waktu

tertentu.

b) Biaya tak terkendali (uncontrollable cost) yaitu biaya yang tidak dapat

dipengaruhi oleh seorang pimpinan berdasar wewenang yang dia miliki

atau tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pejabat tertentu dalam jangka

waktu tertu.

Page 28: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

12

Ad. 6) . Penggolongan biaya sesuai dengan tujuan pengambilan keputusan.

Untuk tujuan pengambilan oleh manajemen, data biaya dikelompokkan ke

dalam:

a) Biaya relevan (inrelevan cost) yaitu biaya yang akan mempengaruhi

pengambilan keputusan.

b) Biaya tidak relevan (inrelevan cost) yaitu biaya yang tidak mempengaruhi

pengambilan keputusan. Oleh karena itu biaya ini tidak perlu

diperhitungkan atau dipertimbangkan dalam proses pengambilan

keputusan.

Biaya produksi merupakan biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku

menjadi produk jadi yang siap dijual. Menurut objek pengeluarannya, secara garis

besar biaya produksi ini dibagi menjadi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja

langsung disebut pula dengan istilah biaya utama (prime cost), sedangkan biaya

tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik sering pula disebut dengan

istilah biaya konversi, yang merupakan biaya untuk mengkonversi (mengubah)

bahan baku menjadi produk jadi.

2.1.2 Pengertian Harga dan Biaya pokok Produksi

a. Pengertian Harga

Harga adalah sebuah cerminan dari nilai yang dipersepsikan olehkonsumen. Dalam sebuah persaingan untuk mendapatkan konsumen,perusahaan menggunakan taktik untuk mengalah pesaingnya. Salah satutaktik yang digunakan adalah harga. Dengan menciptakan harga yangNampak murah sering menjadi tujuan, tetapi hal ini justru mengarahkankepada menurunnya keuntungan industri bersangkutan.

(Ali Nuryadin, 2012: 187)

Page 29: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

13

Pricing proses manual dari penetapan harga untuk perintah membeli dan

menjual, yang didasarkan pada faktor seperti jumlah nyang ditetapkan, kuantitas,

promosi, dan pengiriman.

a) Harga efektif: harga yang diterima perusahaan setelah perhitungan untuk

potongan, promosi, dan insentif lainnya.

b) Price Lining ( Garis Harga): penggunaan jumlah harga yang terbatas untuk

semua penawaran produk.

c) Loss Leader (Harga Umpan): suatu produk yang mempunyai harga yang

ditetapkan dibawah marjin operasi.

d) Penetapan Harga Premium (Prestise): strategi penetapan harga pada titik

mutakhir dari kisaran harga yang mungkin.

Harga adalah nilai suatu barang/jasa yang diukur dengan sejumlah uang,

dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang/pengusaha berusaha melepaskan

barang/jasa yang dimiliki kepada pihak lain (Alex, 1981; 55). Sedangkan menurut

Basu Swastha (1979: 147), harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa

barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi

dari barang beserta pelayanannya.

b. Pengertian Biaya pokok

Setiap perusahaan bagaimanapun kecilnya dan apapun jenis perusahaan itu

akan mengalami persoalan biaya pokok. Apabila perusahaan melakukan

ketidaktelitian di dalam perhitungan biaya pokok dari produk yang dihasilkan,

Page 30: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

14

maka akan timbul dua kemungkinan yakni memperoleh biaya pokok yang sangat

tinggi atau juga sebaliknya mendapatkan biaya pokok yang rendah.Setiap

perusahaan, sebelum menjualn produk yang diproduksi, maka perusahaan itu

harus menentukan terlebih dahulu biaya pokok produk yang diproduksi.

Menurut Manullang (1991:139) biaya pokok adalah jumlah biaya yang

seharusnya untuk memproduksikan suatu barang ditambah biaya seharusnya

lainnya hingga barang itu berada di pasar. Sedangkan Norman Lee Burton dalam

buku Pengantar Ekonomi Perusahaan karangan Manullang, memberikan

pengertian biaya pokok produksi sebagai berikut: “The cost of the product is the

sum of the expenditure incurred in making it available at the point where it is to

be used or from which it is to be sold”.

Kalau dibandingkan kedua pengertian diatas maka akan memperlihatkan:

1) pandangan pertama mengatakan biaya pokok adalah jumlah biaya seharusnya

untuk memproduksikan suatu barang ditambah biaya seharusnya lainnya

hingga barang itu berada dipasar, disebut dengan biaya pokok normatif

2) pandangan kedua yang mengatakan biaya pokok adalah jumlah biaya

seluruhnya yang nyata-nyata dikeluarkan untuk memproduksikan suatu barang

ditambah dengan biaya lainnya hingga barang itu berada dipasar disebut

dengan biaya pokok historis.

Page 31: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

15

c. Unsur-unsur biaya pokok produksi

Untuk dapat menentukan berapa besarnya biaya pokok produksi suatu

barang, maka terlebih dahulu harus diketahui unsur-unsur yang menjadi bagian

dari biaya pokok produksi.

Abas Kartadinata (1981:37) mengatakan biaya pokok produk suatu

perusahaan industri selalu mengandung unsur-unsur: biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja dan biaya pabrikasi tidak langsung. Sedangkan menurut Mulyadi

(1979:37), biaya pokok produksi mengandung unsur-unsur: biaya bahan baku,

biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.

Dengan memperhatikan kedua pendapat diatas, maka dapat diketahui

bahwa secara umum biaya pokok produksi meliputi tiga unsur yaitu biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Ketiga unsur biaya tersebut

akan dijelaskan satu persatu sebagai berikut.

1) Biaya bahan baku adalah biaya pokok bahan baku tersebut yang diolahdidalam proses produksi

2) Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang dapatdiidentifikasikan secara langsung terhadap produk tertentu

3) Biaya overhead pabrik adalah semua biaya produksi, selain biaya bahanbaku dan biaya tenaga kerja langsung

(Mulyadi, 1986 : 11)

2.1.3 Tujuan dan Kebijakan Penetapan Harga

Meskipun peranan faktor-faktor non-harga semakin meningkat dalam

proses pemasaran modern, harga tetap merupakan elemen penting dalam

pemasaran yang diwarnai dengan persaingan monopoli atau oligopoly.

Page 32: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

16

Perusahaan dengan hati-hati menyusun tujuan-tujuan pemasarannya,

misalnya mempertahankan hidup, meningkatkan laba saat itu, ingin

memenangkan bagian pasar, atau kualitas produk. Perusahaan menentukan kurva

permintaan yang memperlihatkan kemungkinan jumlah produk yang akan terjual

per periode, pada tingkat-tingkat harga alternatif. Semakin tidak elastik

permintaan, semakin tinggi pula harga yang bisa dipasang oleh perusahaan.

Perusahaan memperkirakan bagaimana biaya akan bervariasi pada tingkat

produksi yang berbeda-beda. Perusahaan mengamati harga-harga para pesaing

sebagai dasar untuk menetapkan harga mereka sendiri. Perusahaan memilih salah

satu dari metode penetapan harga antar lain penetapan harga biaya-plus, analis

pulang-pokok dan penetapan laba sasaran, penetapan harga nilai yang diperoleh,

penetapan harga yang sesuai dengan laju perkembangan dan penetapan harga

dalam sampul tertutup.

Perusahaan memiliki harga final, menyatakannya dalam cara psikologis

yang paling efektif dan mengeceknya untuk menyakinkan bahwa harga tersebut

sesuai dengan kebijakan penetapan harga perudahaan serta sesuai pula dengan

para penyalur, grosir, wiraniaga perusahaan, pesaing, pemasok dan pemerintah.

a. Tipe Penetapan Harga

Perusahaan menerapkan bermacam-macam strategi penetapan harga atas

harga dasar:

1) Penetapan harga geografis, dimana perusahaan tersebut memutuskan

bagaimana memasang harga bagi pembeli yang jauh, dengan memilih salah

satu dari berbagai alternative seperti penetapan harga FOB, penetapan harga

Page 33: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

17

pengiriman seragam, penetapan harga wilayah, penetapan harga titik-

pangkalan, dan penetapan harga absorsi angkutan.

2) Penetapan harga potongan dan hadiah, dimana perusahaan tersebut member

potongan tunai, potongan fungsional, potongan musiman, dan hadiah.

3) Penetapan harga promosi, dimana perusahaan tersebut memutuskan untuk

memasang harga barang yang dirugikan, penetapan harga kesempatan-khusus

dan potongan tunai.

4) Penetapan harga diskriminasi dimana perusahaan memasang harga yang

berlainan berdasarkan pert6imbangan pembeli, bentuk produk, tempat, dan

waktu yang berbeda-beda.

5) Penetapan harga produk baru, dimana perusahaan tersebut memutuskan

antara memperkenalkan sebuah inovasi produk yang dilindungi hak paten

dengan harga lintas pasar dan harga tembus pasar. Perusahaan itu menentukan

salah satu dari Sembilan strategi harga/kualitas untuk memperkenalkan sebuah

produk tiruan.

6) Penetapan harga bauran produk, di mana perusahaan itu menentukan tingkat

harga untuk beberapa produk dalam satu lini produk, dan penetapkan harga

produk penawan, dan produk sampingan.

Bila sebuah perusahaan mempertimbangkan untuk memulai perubahan

harga, perusahaan itu harus secara hati-hati mempertimbangkan reaksi-reaksi

pembeli dan pesaing. Reaksi pembeli dipengaruhi oleh makna yang dilihat

pembeli sehubungan dengan perubahan harga. Reaksi-reaksi pesaing berasal baik

dari seperangkat kebijakan reaksi atau dari tafsiran baru terhadap setiap situasi.

Page 34: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

18

Perusahaan yang memprakasai perubahan harga juga harus meramalkan reaksi

yang mungkin timbul dari para grosir, penyalur, dan pemerintah.

Perusahaan yang menghadapi perubahan harga yang diprakasai oleh

seorang pesaing harus mencoba memahami maksud pesaing tersebut dan jangka

waktu perubahan. Jika dibutuhkan kecepatan reaksi, perusahaan itu harus

merencanakan lebih dahulu reaksi-reaksinya atas berbagai kemungkinan tindakan

harga yang dilakukan oleh para pesaing.

Para produsen berkepentingan untuk mengetahui harga penjualan eceran

dari produknya, karena sukses marketing produknya tergantung dari harga

penawaran kepada konsumen. Para produsen yang memperhatikan harga yang

ditawarkan oleh retailer sebelum menetapkan harga jualnya disebut “inverted

pricing” kebijakan produsen dalam menetapkan harga bias dilihat dari prosesnya

antara lain:

1) Skiming price, menetapkan harga setinggi-tingginya dengan alas an

permintaan bersifat in elastic pada waktu barang dipasarkan danm pasaran

ditujukan kepada konsumen highclass. Selain untuk mengembalikan modal

yang telah di investasikan dalam waktu singkat serta tidak dikhawatirkan

masuknya pesaing baru.

2) Penetrasi price, ini kebalikan dari skiming price yaitu memasang harga yang

rendah pada permulaan pemasaran kemudian dinaikkan secara bertahap

dengan alasan permintaan bersifat elastic, volume produksi yang tinggi

sehingga biaya bias ditekan dan ketakutan ada pesaing yang masuk dalam

pasar kita.

Page 35: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

19

3) Competitor price, penetapan harga yang mengikuti harga pesaing.

4) Cost Of Goods, harga menjadi pedoman dalam penetapan harga bila biaya

produksi perusahaan lebih rendah dari biaya produksi perusahaan lainnya ada

beberapoa pendapat dalam hal policy.

5) Biaya pokok lebih rendah dari saingan. Produsen yang bekerja secara efisien

dan efektif akan memperoleh banyak keuntungan karena penghematan.

b. Tujuan penetuan biaya pokok

Dalam suatu perusahaan industri penentuan biaya pokok sangat penting

artinya, hal ini disebabkan karena kesalahan dalam menentukan biaya pokok dapat

menyebabkan kerugia bahkan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu dalam

menetukan biaya pokok produksi, suatu perusahaan harus mengusahakan untuk

mendapatkan biaya pokok yang seteliti mungkin. Pentingnya penentuan biaya

pokok ini mempunyai beberapa tujuan antara lain sebagai berikut.

1) Sebagai dasar utama dalam penetuan harga jual2) Menentukan efesien tidaknya suatu perusahaan3) Menetukan kebijaksanaan dalam penjualan4) Sebagai pedoman dalam pembelian alat-alat perlengkepan baru5) Untuk perhitungan neraca

(Manullang, 1991:138)

Ad.1). Sebagai dasar utama dalam penentua harga jual

Apabila suatu barang baru pertama kali dibawa kepasar, maka sebagai

dasar pertimbangan didalam menentuka harga jualadalah biaya produksi dari

barang yang bersangkutan. Ini dapat diartikan bahwa seorang produser tidak

Page 36: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

20

memproduksikan suatu barang apabila ia tidak mendapatkan keuntungan dari

barang itu.

Ad.2). Menentukan efisien tidaknya suatu perusahaan

Dengan membandingkan biaya pokok standardengan biaya pokok

historis,dapat diketahui efisien tidaknya suatu perusahaan itu bekerja. Apabila

biaya pokok historis lebih besar dari pada biaya pokok standar, maka hal ini

berarti bahwa perusahaan tidak bekerja efisien. Tetapi kalau biaya pokok historis

sama atau lebih rendah dari biaya pokok standar, hal ini berarti perusahaan

bekerja secara efisien.

Ad.3). Menentukan kebijaksanaan dalam penjualan

Keuntungan atau kerugian suatu perusahaan mencerminkan kebijaksanaan

dari pimpinan perusahaan. Biaya pokok merupakan alat pula untuk mengetahui

apakah suatu kebijaksanaan dalam cara penjualan barang perlu dirubah atau tidak.

Dalam hal ini pimpinan perusahaan bagian penjualan harus mencari saluran

marketing yang memungkinkan biaya pokok serendah mungkin. Selanjutnya

mana yang lebih menguntungkan, menjual sedikit dengan harga yang tinggi atau

menjual sebanyak mungkin dengan harga yang rendah.

Ad.4). Sebagai pedoman dalam pembelian alat-alat perlengkapan baru

Jika biaya pokok historis suatu barang diakibatkan oleh biaya-biaya yang

dikeluarkan untuk perbaikan mesin-mesin dan alat-alat perlengkapan, itu

menandakan bahwa mesin-mesin dan alat perlengkapan sudah terlalu tua untuk

melakukan tugasnya. Dalam hal ini perhitungan biaya pokok hanya sekedar

memberikan keterangan yang diperlukan.

Page 37: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

21

Ad.5). Untuk Perhitungan Neraca

Untuk keperluan penyusunan neraca perlu diketahui harga barang-barang

jadi yang masih ada dalam gudang. Ini dapat ditentukan dengan mengetahui

berapa biaya pokok dari barang-barang jadi yang bersangkutan. Dengan

mengetahui pentingnya penentuan-penentuan biaya pokok produksi seperti yang

disebutkan diatas, maka perhitungannya harus diusahakan seteliti mungkin.

2.1.4 Cara Penetapan Harga Jual

Harga yang ditetapkan oleh suatu perusahaan akan mempengaruhi seorang

konsumen untuk mengambil keputusan, apakah dia akan membeli barang tersebut

atau tidak. Begitu pula seorang konsumen akan menetapkan berapa jumlah barang

yang akan dibeli berdasarkan harga tersebut. Akan tetapi jika diteliti lebih jauh,

sebenarnya harga yang harus ditetapkan oleh perusahaan kemungkinan lebih dari

satu. Misalnya seorang produsan dapat menetapkan harga untuk agen tunggalnya,

grosir dan pengecer, tergantung dari tingkat saluran distribusi yang dipakai. Jadi

suatu perusahaan yang menjual barangnya langsung kepada pengecer-pengecer

cukup kalau menetapkan dua macam harga yaitu kepada pengecer dan kepada

konsumen pemakai terakhir. Berdasarkan uraian di atas, maka setiap perusahaan

hendaknya dapat menetapkan harga yang paling tepat dalam arti dapat

memberikan keuntungan yang layak baik dalam jangka pendek maupun jangka

panjang.

Ada beberapa metode dasar dalam penentuan harga jual yang

dikemukakan oleh Mas’ud, yaitu:

Page 38: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

22

1) Gross margin pricing2) Direct cost pricing3) Full cost pricing4) Time and material pricing5) Return on capital employed pricing

(Mas’ud, 1985; 113)

Dari kelima metode di atas mempunyai fungsi yang berbeda-beda sesuai

dengan jenis perusahaan yang menggunakannya, seperti misalnya perusahaan

perdagangan, perusahaan industry atau perusahaan jasa. Kelima metode penetapan

harga jual di atas dapat diuraikan satu-persatu sebagai berikut :

Ad.1). Gross margin pricing

Metode penentuan harga jual dengan proses margin pricing pada

umumnya tepat digunakan oleh perusahaan perdaganggan, dimana jenis

perusahaan ini tidak membuat sendiri produk yang dijual. Caranyan dengan

menentukan prosentase tertentu di atas harga produk yang dibeli. Prosentase ini

meliputi dua komponen yaitu bagian untuk menutupi biaya operasi dan bagian

yang merupakan laba yang diinginkan.

Ad.2). Direct cost pricing

Metode kalkulasi biaya langsung atau juga dikenal dengan kalkulasi biaya

variable atau biaya pokok marginal merupakan suatu metode perhitungan biaya

pokok yang membebankan suatu produk yang dihasilkan dengan biaya-biaya

yang berhubungan langsung dengan kegiatan produksi atau dengan kata lain pada

metode ini yang dimasukkan ke dalam perhitungan biaya pokok hanyalah elemen

biaya produksi yang sifatnya variabel.

Page 39: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

23

Ad.3). Full cost pricing

Penentuan harga jual dengan metode ini hampir sama dengan penentuan

harga jual dengan metode direct cost pricing. Perbedaannya terletak pada dasar

pembebanan costnya, kalau dalam direct cost pricing hanya biaya variabel saja

sebagai dasar perhitungan harga jual, tetapi dalam metode ini semua jenis biaya

dipakai sebagai dasar untuk menentukan harga jual. Jadi semua biaya untuk

membuat suatu produk tersebut dihitung ditambah prosentase laba yang

diinginkan untuk menutup biaya operasi dan laba yang diinginkan.

Ad.4). Time and material pricing

Dalam menentukan harga jual hampir semuanya mempunyai langkah yang

sama, pertama menghitung cost produk, kemudian menambah prosentase tertentu

untuk laba. Dalam metode ini tarif tertentu ditentukan dari bahan baku masing-

masing, kemudian dijadikan satu ditambah dengan jumlah tertentu dari biaya tak

langsung serta laba yang diinginkan.

Ad. 5). Return on capital employed pricing

Prosedur penetapan harga jual pada metode ini dengan menentukan

prosentase mark-up tertentu dari capital employed, yaitu capital yang dianggap

mempunyai peranan dalam memprodusir barang ( produk ), caranya dengan

menggunakan formula sebagai berikut:

Total + 9% X Total capital employed

Harga Jual =

Volume penjualan ( unit)

Page 40: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

24

2.2 Krangka Berpikir dan Hipotesis

2.2.1 Kerangka Berpikir

Berdasarkan latar belakang dan landasan teori diatas, masalah biaya pokok

produksi merupakan hal yang sangat penting diperhatikan dalam sebuah

perusahaan, karena kesalahan dalam menentukan biaya pokok produksi akan

membawa pengaruh yang tidak baik terhadap kontinuitas usaha dan akan

menyebabkan kegagalan bagi perusahaan yang bersangkutan, misalnya: suatu

perusahaan menetapkan harga jualnya terlalu tinggi dibandingkan dengan biaya

pokok produksinya, maka perusahaan akan mengalami kesulitan dalam menjual

hasil produksinya tidak akan laku terjual. Demikian juga sebaliknya, penetapan

harga jual yang lebih rendah dari biaya pokok produksinya, maka perusahaan

akan mengalami kerugian.

Dengan demikian setiap perusahaan yang ingin menentukan biaya pokok

produksinya secara tepat, maka perusahaan tersebut harus menghitung dengan

seteliti mungkin terhadap biaya yang dikeluarkan untuk membuat suatu produk.

Adapun perhitungan-perhitungan yang dilakukan harus didasarkan pada teori

mengenai biaya pokok produksi, artinya bahwa elemen-elemen biaya sebagai

komponen biaya produksi harga dimasukkan dan dibebankan pada pos-pos biaya

sesuai dengan unsur biaya itu sendiri. Dari uraian tersebut dapat digambarkan

kerangka berpikir seperti berikut.

Page 41: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

25

Diagram: Kerangka Teoritis

Keterangan:X : Biaya ProduksiY : Harga Jual

: Pengaruh/berpengaruh

2.2.2 Hipotesis

Hipotesis memuat pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori

atau tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang

dihadapi atau persamaan-persamaan yang bekaitan dengan bidang ilmu yang

diteliti. Hipotesis adalah merupakan jawaban sementara atas pertanyaan

penelitian. Menurut Sakaran dalam Juliansyah Noor (2011: 79), mendefinisikan

hipotesis sebagai hubungan yang diperkirakan secara logis diantara dua atau lebih

variable yang diungkap dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji.

Berdasarkan latar belakang permasalahan, rumusan masalah dan kerangka

berpikir, maka disusun hipotesis hasil penelitian adalah sebagai berikut.

H0: Tidak ada hubungan antara biaya pokok produksi dengan harga jual

produk ikan kaleng pada PT. Indocitra Jaya Samudera di

pengambengan, kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.

H1: Ada hubungan antara biaya pokok produksi dengan harga jual produk

ikan kaleng pada PT. Indocitra Jaya Samudera di pengambengan,

Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.

YX

Page 42: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

26

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan

yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian bisa

diterapkan (Nursalam,2008:77).

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kausal

komparatif, karena penelitian ini bertujuan untuk membandingkan antara kalkulasi

biaya pokok produksi yang diperhitungkan oleh perusahaan (historis) dengan

kalkulasi biaya pokok produksi secara normatif dalam kaitannya dengan

penentuan harga jual produk ikan kaleng pada PT. Indocitra Jaya Samudera.

3.2 Obyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Indocitra Jaya Samudra di

pengambengan, Kecamatan Negara, kabupaten Jembrana. Adapun pertimbangan

memilih lokasi pada perusahaan ini adalah:

1) Kesediaan dari pimpinan perusahaan untuk diteliti perusahannya

2) Sesuai dengan masalah yang akan diteliti yaitu masalah kalkulasi biaya

pokok produksi dalam kaitannya dengan penetapan harga jual.

Page 43: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

27

3.3 Definisi Operasional Variabel

Definisi Operasional variabel adalah definisi berdasarkan karakteristik yang

diamati dari suatu yang didefinisikan (Nursalam, 2008:101).

Definisi operasional merupakan bagian yang mendefinisikan sebuah

konsep/variabel agar dapat diukur, dengan cara melihat pada dimensi (indicator)

dari suatu konsep/variabel (Juliansyah Noor, 2011:97)

Adapun definisi operasional variabel dapat digambarkan dalam table

berikut:

Tabel 3.1 Definisi Operasional Biaya Pokok Produksi dan Harga Jual Produksi

Variabel Definisi Alat Ukur Skala Skor/KriteriaVariabelbebas(X):Biayapokokproduksi

Biaya produksimerupakan biayayang terjadi untukmengolah bahanbaku menjadiproduk jadi yangsiap dijual. Menurutobjekpengeluarannya,secara garis besarbiaya produksi inidibagi menjadibiaya bahan baku,biaya bahanpenolong, biayatenaga kerjalangsung, dan biayaoverhead pabrik.

CatatandokumentasiWawancara

Nominal Satuan biaya

Variabelterikat(Y):biayapokokpenjualan

Biaya pokokpenjualan adalahharga yangditetapkan olehperusahaan untukmenjual sebuahproduk dengan

CatatandokumentasiWawancara

Nominal Satuan harga

Page 44: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

28

mempertimbangkanlaba yang didapatberdasarkan atasbiaya pokokproduksi yang telahdi keluarkan

3.4 Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kasus, karena

penelitian ini bertujuan untuk menelaah suatu kejadian atau kasus yaitu masalah

penentuan biaya pokok produksi sebagai pedoman penentuan harga jual produk

ikan kaleng pada PT. Indocitra Jaya Samudera di pengambengan, Kecamatan

Negara, Kabupaten Jembrana.

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan

proses pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu penelitian

(Nursalam, 2008:111).

Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang

dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Umumnya cara

mengumpulkan data dapat menggunakan teknik: wawancara (interview), angket

(questionnaire), pengamatan (observation), studi dokumentasi, dan Focus Group

Discussion (FGD) (Juliansyah Noor, 2011:138).

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang bertujuan untuk

mendapatkan keterangan informasi secara lisan dari responden dengan cara

Page 45: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

29

bercakap-cakap atau berdialog antara peneliti dengan responden, terutama untuk

pengumpulan data sekunder. Data yang akan dijaring melalui wawancara ini

adalah digunakan untuk menentukan langkah kegiatan dan menentukan

keberhasilan belajar.

Wawancara adalah merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi

dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan

lain. Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi

atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. (Juliansyah Noor, 2011:138).

Metode wawancara juga biasa disebut dengan metode interview adalah

proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab

sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang

diwawancarai, atau tanpa menggunkan pedoman (guide) wawancara (Burhan

Bungin, 2013:133).

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah dutujukan untuk memproleh data langsung dari

tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan peraturan, laporan

kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan dengan penelitian

(Riduwan, 2004:105). Teknik ini dilakukan untuk mengambil data berdasarkan

benda-benda tertulis, foto, arsip atau keterangan lainnya yang dapat memberikan

informasi untuk mendukung, memperjelas dan memberi keterangan terhadap

fakta-fakta, konsep yang berhubungan dengan masalah dan obyek penelitian.

Page 46: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

30

Metode dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang

digunakan dalam metodelogi penelitian sosial. Pada intinya metode dokumentasi

adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data historis (Burhan Bungin,

2013:153).

3.5 Teknik Analisis Data

Teknis analisis data merupakan cara menganalisis data penelitian termasuk

alat-alat statistik yang relevan untuk digunakan dalam penelitian (Juliansyah

Noor, 2011:162).

1.5.1 Jenis dan sumber data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data

yang diperoleh langsung dari perusahaan. Data yang dimaksud adalah data yang

sesuai dengan tujuan penelitian ini dilakukan.

Adapun jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini antara lain:

a. Data jumlah produksi

b. Data biaya produksi

c. Data biaya operasi

d. Data harga jual

e. Data persentase keuntungan yang diharapkan.

1.5.2 Metode analisa data

Untuk menguji hipotesa yang diajukan, maka digunakan metode analisa

data sebagai berikut:

Page 47: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

31

a. Data Biaya Produksi

Data biaya produksi akan di analisa dalam perhitungan biaya pokok

produksi meliputi

1. Biaya bahan baku/bahan penolong langsung

Untuk menghitung bahan baku yang digunakan dalam proses produksi, dapat

digunakan langkah perhitungan sebagai berikut :

Biaya bahan baku/penolong langsung = persediaan awal + pembelian –persediaan akhir.

(Bambang Riyanto, 1983 : 61)

2. Biaya tenaga kerja

Untuk tenaga kerja tetap, masing-masing pekerja menerima upah/gaji tetap per

bulan. Sedangkan untuk tenaga kerja harian, menggunakan sitem upah

menurut sebagai berikut :

a) Sistem upah menurut waktu adalah Jumlah jam kerja x upah per jamkerja

b) Sistem upah menurut kesatuan hasil adalah Hasil prestasi kerja per kg xupah per kg.

(Soemita, 1973 : 171)

b. Perhitungan Biaya Pokok Produksi

Untuk memperoleh biaya pokok produk utama produksi tersebut

digunakan rumus:

Harga Jual= biaya pokok produksi/unit + biaya operasi/unit + margin (harga jual).

(Mas’ud, 1985 : 118)

Page 48: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

32

Selanjutnya akan dibandingkan antara kalkulasi biaya pokok produksi

yang dikalkulasikan oleh perusahaan dengan kalkulasi biaya pokok secara

normatif.

3.5.3 Pengujian Hipotesis

Rancangan analisis data yang digunakan untuk mengukur besarnya

pengaruh penetapan biaya pokok produksi terhadap harga jual perusahaan

meliputi penetapan statistik uji dan pengujian hipotesis menggunakan analisis

regresi sederhana dengan persamaan sebagai berikut.= +(Candiasa, 2010:155)

Dimana:X = biaya pokok produksiY = harga juala = nilai intercept / bilangan konstanb = koefisien regresi variabel dependen

Sedangkan untuk analisis korelasi dan analisis koefisien korelasi untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh biaya pokok produksi terhadap harga jual

digunakan program spss 19.0. Untuk menguji pengaruh biaya pokok produksi

terhadap harga jual, maka digunakan uji-t, dimana hipotesis yang akan diuji dalam

penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh antara kedua variabel yaitu

biaya pokok produksi dengan harga jual.

Page 49: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

33

3.6 Jadwal Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan September 2013,

dengan agenda kegiatan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian

No KegiatanBulan

Juni Juli Agst Sept Okt1. Penyusunan proposal2. Seminar proposal3. Pengumpulan data4. Analisis data5. Pembuatan draf laporan6. Seminar laporan7. Penyempurnaan laporan8. Penggandaan laporan

penelitian

Page 50: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

34

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Biaya

Proses produksi ikan kaleng yang dilakukan PT. Indocitra Jaya Samudra

bersifat berkelanjutan. Adapun data biaya produksi yang diperhitungkan oleh

perusahaan dalam memproduksi produk ikan kaleng hingga siap dipasarkan

adalah sebagai berikut.

1. Biaya Poduksi yang meliputi :

a. Biaya bahan baku

b. Biaya bahan penolong

c. Upah tenaga kerja langsung

d. Biaya overhead pabrik

2. Biaya Operasi yang meliputi :

a. Biaya pemasaran

b. Biaya umum dan administrasi

Data biaya produksi tersebut digunakan dalam perhitungan biaya pokok

produksi, sedangkan data biaya operasi digunakan dalam perhitungan harga jual

produk. Dalam menghitung biaya pokok produksinya, perusahaan belum

memasukkan semua unsur biaya yang sebenarnya membentuk biaya pokok

produksi itu sendiri. Unsur biaya yang belum diperhitungkan adalah biaya

Page 51: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

35

overhead pabrik yang berupa biaya pemeliharaan dan biaya perlengkapan

produksi.

4.1.1 Biaya Produksi

a. Biaya Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan dalam memproduksi ikan kaleng jenis sarden

ini adalah ikan lemuru. Untuk jenis sarden 155 gram, bahan baku ikan yang diolah

selama tahun 2012 menghabiskan biaya sebesar Rp. 1.276.110.300,00. Biaya

tersebut digunakan untuk memproduksi 2.795.665 kaleng sarden jenis ini.

Sedangkan untuk jenis sarden ukuran 425 gram, total biaya bahan baku yang

dihabiskan selama tahun 2012 adalah Rp. 850.740.200,00, dimana jumlah

produksi sarden jenis ini mencapai 864.793 kaleng. (Lampiran 1)

b. Biaya Bahan Penolong

Biaya bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi ikan kaleng

jenis sarden ukuran 155 gram dan sarden ukuran 425 gram adalah saus tomat,

garam dan kaleng. Untuk sarden ukuran 155 gram, besar biaya penolong yang

digunakan selama proses produksi tahun 2012 mencapai Rp. 957.117.240,00.

Sedangkan untuk jenis sarden ukuran 425 gram, biaya bahan penolong yang

dikeluarkan sebesar Rp. 638.114.160,00 sepanjang tahun 2012. (Lampiran 1)

c. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja adalah besarnya upah atau gaji yang dibayarkan atas

jasa yang disumbangkan dalam proses produksi. Berdasarkan pengertian biaya

tenaga kerja tersebut, maka biaya yang diperhitungkan adalah biaya tenaga kerja

Page 52: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

36

yang secara langsung terlibat dalam proses produksi. Yang diperhitungkan dalam

biaya tenaga kerja langsung ini adalah upah tenaga kerja tetap dan tidak tetap

(harian) serta jaminan sosial tenaga kerja yang harus dibayar. Secara global,

selama proses produksi ikan kaleng jenis sarden ukuran 155 gram dan 425 gram

tahun 2012, jumlah upah tenaga kerja yang dibayar sebesar Rp. 1.599.602.998,00.

Sedangkan biaya jaminan sosial tenaga kerja yang ditanggung perusahaan adalah

Rp. 14.236.467,00. Total jumlah biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan

oleh perusahaan adalah sebesar Rp. 1.613.839.465,00, dialokasikan ke masing-

masing jenis produk ikan kaleng seperti terdapat pada tabel berikut.

Tabel 4.1 Alokasi Biaya Tenaga Kerja Langsung ke Masing-masing JenisProduk Ikan Kaleng PT. Indocitra Jaya Samudra Tahun 2012

Jenis ProdukJumlah

Produksi(kaleng)

Jumlah Berat(gram)

Persentase(%)

AlokasiBiaya(Rp.)

Sarden @155 gram 2.795.665 433.328.140 60 % 968.303.679Sarden @425 gram 864.793 367.536.814 40 % 645.535.786Jumlah 3.660.458 800.864.954 100 % 1.613.839.465

Sumber: Data primer diolah

d. Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya selain bahan baku/penolong dan

biaya tenaga kerja langsung. Adapun biaya overhead pabrik yang dikeluarkan

oleh PT. Indocitra Jaya Samudra sebesar Rp. 2.792.156.886,00. (Lampiran 2).

Biaya tersebut dialokasikan ke masing-masing jenis produk ikan kaleng yang

diproduksi seperti terlihat dalam tabel berikut.

Page 53: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

37

Tabel 4.2 Alokasi Biaya Overhead ke Masing-masing Jenis Produk IkanKaleng PT. Indocitra Jaya Samudra Tahun 2012

Jenis ProdukJumlah

Produksi(kaleng)

Jumlah Berat(gram)

Persentase(%)

AlokasiBiaya(Rp.)

Sarden @155 gram 2.795.665 433.328.140 60 % 1.675.294.132Sarden @425 gram 864.793 367.536.814 40 % 1.116.862.754Jumlah 3.660.458 800.864.954 100 % 2.792.156.886

Sumber: Data primer diolah

4.2 Kalkulasi Biaya Pokok Produksi Secara Historis

Setelah diketahui semua unsur-unsur biaya yang diperhitungkan dalam

penentuan biaya pokok produksi, maka berikut ini akan disajikan perhitungan

biaya pokok produksi yang dilaksanakan oleh PT. Indocitra Jaya Samudra (biaya

pokok produksi historis) pada tahun 2012. Pada perhitungan ini, biaya tenaga

kerja langsung yang dihitung hanyalah biaya upah murni tanpa tambahan beban

jaminan sosial tenaga kerja (tidak diperhitungkan secara historis). Adapun

kalkulasi penetapan biaya pokok produksi historis dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.3 Perhitungan Biaya Pokok Produksi Ikan Kaleng Secara HistorisPT. Indocitra Jaya Samudra Tahun 2012

RincianJenis Produk

Sarden(155 gram)

Sarden(425 gram)

Jumlah produk (kaleng) 2.795.665 864.793Unsur biaya produksi (Rp.):- biaya bahan baku 1.276.110.300 850.740.200- biaya bahan penolong 957.171.240 638.114.160- biaya tenaga kerja langsung 959.761.799 639.841.199- biaya overhead pabrik 1.675.294.132 1.116.862.754

Total biaya 4.868.337.470 3.245.558.314Produksi 1.741 3.753Sumber: PT. Indocitra Jaya Samudra

Page 54: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

38

Dari Tabel 4.3 tampak bahwa biaya pokok produksi untuk masing-masing

jenis ukuran kaleng sarden berbeda-beda. Perbedaan tersebut selain disebabkan

oleh perbedaan jumlah produksi yang dihasilkan. Untuk produk sarden ukuran

155 gram, biaya pokok produksi totalnya adalah Rp. 4.868.337.470,00 dengan

harga per kalengnya sebesar Rp. 1.741,00. Sedangkan untuk sarden ukuran 425

gram, biaya pokok produksi totalnya adalah Rp. 3.245.558.314,00 dengan biaya

pokok produksi per kalengnya sebesar Rp. 3.753,00.

Untuk mengetahui apakah kalkulasi biaya pokok produksi yang

diperhitungkan oleh perusahaan (biaya pokok historis) dapat dibenarkan atau tidak

secara normatif, maka berikut akan disajikan kalkulasi biaya pokok produksi

secara normatif.

4.3 Kalkulasi Biaya Pokok Produksi Secara Normatif

Biaya pokok normatif adalah jumlah biaya seluruhnya yang seharusnya

dikeluarkan ditambah biaya lainnya yang juga dikeluarkan hingga barang tersebut

berada di pasaran. Dalam menghitung biaya pokok produksi secara normatif, akan

muncul dua kemungkinan antara lain:

1. perhitungan biaya pokok produksi secara normatif akan sama dengan

perhitungan biaya pokok produksi secara historis;

2. perhitungan biaya pokok produksi secara normatif tidak sama (lebih dari

atau kurang dari)dengan perhitungan biaya pokok produksi secara historis.

Page 55: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

39

Sebelum menghitung biaya pokok produksi secara normatif, terlebih

dahulu akan dikurangkan dengan nilai produk sampingan (ekor, kepala dan isi

perut ikan) yang dihasilkan selama proses produksi tersebut.

Dari data-data yang diperoleh selama melakukan penelitian di PT.

Indocitra Jaya Samudra, diperoleh perhitungan biaya pokok produksi ikan kaleng

secara normatif yang terlihat pada tabel berikut.

Tabel 4.4 Perhitungan Biaya Pokok Produksi Ikan Kaleng Secara NormatifPT. Indocitra Jaya Samudra Tahun 2012

RincianJenis Produk

Sarden(155 gram)

Sarden(425 gram)

Jumlah produk (kaleng) 2.795.665 864.793Unsur biaya produksi (Rp.):- biaya bahan baku 1.276.110.300 850.740.200- biaya bahan penolong 957.171.240 638.114.160- biaya tenaga kerja langsung 968.303.679 645.535.786- biaya overhead pabrik 1.675.294.132 1.116.862.754

Nilai produk sampingan 20.698.184 13.798.789Total biaya 4.856.181.167 3.237.454.111Biaya pokok Produksi 1.737 3.744

Sumber: PT. Indocitra Jaya Samudra (data diolah)

Pada tabel 4.4 tersebut, biaya tenaga kerja yang diperhitungkan meliputi

upah kerja dan jaminan sosial tenaga kerja. Jika diperhatikan, terjadi perbedaan

biaya pokok produksi yang diperoleh melalui perhitungan secara historis dan

biaya pokok produksi secara normatif. Pada tabel dapat diperhatikan bahwa biaya

pokok produksi normatif kurang dari biaya pokok produksi historis. Hal ini terjadi

karena ada beberapa komponen biaya antara lain biaya jaminan sosial tenaga kerja

dan nilai produk sampingan yang tidak ikut terkalkulasi dalam perhitungan

penetapan biaya pokok produksi secara historis.

Page 56: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

40

Dimasukkannya biaya jaminan sosial tenaga kerja sebenarnya akan

meningkatkan biaya pokok produksi. Namun kenaikan tersebut tidak jauh lebih

besar dibandingkan adanya penurunan biaya produksi karena nilai produk

sampingan yang dihasilkan, sehingga biaya pokok produksi berdasarkan

perhitungan normatif lebih rendah dari biaya pokok produksi historis. Penurunan

harga ini terjadi secara total maupun per unit produk ikan kaleng. Untuk produk

sarden ukuran 155 gram, penurunan biaya pokok produksinya sebesar Rp. 4,00

per kaleng atau sebesar Rp. 12.156.304,00 secara keseluruhan. Sedangkan pada

sarden ukuran 425 gram, penurunan harga yang terjadi sebesar Rp. 9,00 per

kaleng atau sebesar Rp. 8.104.203,00 secara keseluruhan produksi.

4.4 Perhitungan Harga Jual Berdasarkan Kalkulasi Biaya Pokok Produksi

yang Diperhitungkan Perusahaan

Perhitungan biaya pokok produksi sangat penting dan berpengaruh

terhadap penentuan harga jual suatu produk. Kesalahan dalam menentukan biaya

pokok produksi akan menyebabkan kesalahan dalam penetapan harga jualnya.

Harga jual ditentukan berdasarkan biaya pokok produksi ditambah dengan biaya

operasi dan laba yang diharapkan perusahaan. Sebelum sampai pada perhitungan

harga jual, terlebih dahulu akan dipaparkan tentang biaya operasi yang

dikeluarkan oleh perusahaan guna memperlancar usahanya. Biaya operasi yang

dikeluarkan oleh PT. Indocitra Jaya Samudra meliputi:

Page 57: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

41

a. Biaya Umum dan Administrasi

Biaya umum dan administrasi yang dikeluarkan PT. Indocitra Jaya

Samudra antara lain gaji bulanan karyawan, biaya umum administrasi kantor,

biaya penyusutan gedung kantor dan peralatan lainnya serta biaya bunga pinjaman

modal (Lampiran 3). Jumlah biaya umum dan administrasi tersebut dialokasikan

ke masing-masing jenis produk ikan kaleng, sebagaimana tercantum pada tabel

berikut.

Tabel 4.5 Alokasi Biaya Umum Administrasi ke Masing-masing Jenis ProdukIkan Kaleng PT. Indocitra Jaya Samudra Tahun 2012

Jenis ProdukJumlah

Produksi(kaleng)

Jumlah Berat(gram)

Persentase(%)

AlokasiBiaya(Rp.)

Sarden @155 gram 2.795.665 433.328.140 60 % 1.116.684.955Sarden @425 gram 864.793 367.536.814 40 % 744.456.636Jumlah 3.660.458 800.864.954 100 % 1.861.141.591

Sumber: Data primer diolah

b. Biaya Pemasaran

Biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh PT. Indocitra selama kegiatan

produksi tahun 2012 adalah sebesar Rp. 139.339.136,00. Biaya pemasaran

tersebut kebudian dialokasikan ke masing-masing jenis produk ikan kaleng seperti

terlihat pada tabel berikut.

Page 58: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

42

Tabel 4.6 Alokasi Biaya Pemasaran ke Masing-masing Jenis Produk IkanKaleng PT. Indocitra Jaya Samudra Tahun 2012

Jenis ProdukJumlah

Produksi(kaleng)

Jumlah Berat(gram)

Persentase(%)

AlokasiBiaya(Rp.)

Sarden @155 gram 2.795.665 433.328.140 60 % 83.603.482Sarden @425 gram 864.793 367.536.814 40 % 55.735.654Jumlah 3.660.458 800.864.954 100 % 139.339.136

Sumber: Data primer diolah

Jadi, biaya operasi (biaya pemasaran serta biaya umum dan administrasi)

yang dikeluarkan oleh PT. Indocitra Jaya Samudra, baik secara total maupun per

unit (kaleng) termuat dalam tabel berikut.

Tabel 4.7 Biaya Operasi yang Dikeluarkan oleh PT. Indocitra Jaya SamudraTahun 2012

JenisProduk

JumlahProduksi(kaleng)

Jenis Biaya Operasi Jumlah Biaya OperasiBiaya

Pemasaran(Rp.)

Biaya Umumdan Adm.

(Rp.)

Total(Rp.)

PerUnit(Rp.)

Sarden@155 gram

2.795.665 83.603.482 1.116.684.955 1.200.288.436 429

Sarden@425 gram

864.793 55.735.654 744.456.636 800.192.291 925

Jumlah 3.660.458 139.339.136 1.861.141.591 2.000.480.727 -

Sumber: Data primer diolah

Perusahaan menetapkan harga jual produk sarden ukuran 155 gram sebesar

Rp. 2.320 per kalengnya, sedangkan untuk sarden ukuran 425 gram dijual dengan

harga Rp. 5.000,00. Dari harga jual yang telah ditetapkan tersebut, diketahui jika

Page 59: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

43

perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar 6 % untuk semua ukuran kemasan

sarden yang diproduksi.

Berdasarkan uraian dari perhitungan biaya pokok produksi per unit

menurut perhitungan perusahaan ditambah dengan besarnya biaya operasi per

unit, maka keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan dapat dibuktikan dengan

perhitungan berikut.

Harga jual = Biaya pokok produksi per unit + biaya operasi per unit + margin

(harga jual).

1. Sarden ukuran 155 gram. 2.320,00 = . 1.741,00 + . 429 + % ( . 2.320,00). 2.320,00 = . 2.170,00 + % ( . 2.320,00). 150,00 = % ( . 2.320,00)= 6,465%= 6% (dibulatkan)

2. Sarden ukuran 425 gram. 5.000,00 = . 3.753,00 + . 925 + % ( . 5.000,00). 5.000,00 = . 4.678,00 + % ( . 5.000,00). 322,00 = % ( . 5.000,00)= 6,44%= 6% (dibulatkan)

Page 60: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

44

4.5 Perhitungan Harga Jual Berdasarkan Kalkulasi Biaya Pokok Produksi

Secara Normatif

Dalam menghitung harga jual berdasarkan kalkulasi biaya pokok produksi

secara normatif, prosedurnya sama dengan perhitungan harga jual menurut

kalkulasi biaya pokok produksi secara historis. Sebelum dilakukan perhitungan

harga jual, terlebih dahulu dihitung besarnya biaya operasi yang dikeluarkan

perusahaan. Besarnya biaya operasi yang dikeluarkan oleh perusahaan sudah

sesuai dengan perhitungan secara normatif, yaitu seperti terlihat pada Tabel 4.7.

Berdasarkan perhitungan biaya pokok menurut kalkulasi biaya pokok

produksi secara normatif, bila dikaitkan dengan besarnya keuntungan yang

diharapkan perusahaan yaitu 6 % untuk semua jenis produk ikan kaleng yang

dihasilkan, maka harga jual seharusnya (menurut teori) untuk masing-masing

produk ikan kaleng adalah sebagai berikut.

Harga jual = Biaya pokok produksi per unit + biaya operasi per unit + 6 %

(harga jual).

1. Sarden ukuran 155 gram= . 1.737,00 + . 429 + 6% ( )− 6% ( ) = . 2.166,0094 % = . 2.166,00= . . ,,= . 2.304,00 (dibulatkan)

Page 61: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

45

2. Sarden ukuran 425 gram= . 3.744,00 + . 925 + 6% ( )− 6% ( ) = . 4.669,0094 % = . 4.669,00= . . ,,= . 4.967,00 (dibulatkan)

Berdasarkan perhitungan biaya pokok produksi secara normatif, maka

dengan harga jual yang ditentukan perusahaan pada masing-masing jenis produk

ikan kaleng, yaitu Rp. 2.320,00 untuk sarden ukuran 155 gram dan Rp. 5.000,00

untuk sarden ukuran 425 gram, maka besar keuntungan yang diperoleh

perusahaan dapat ditentukan sebagai berikut.

Harga jual = Biaya pokok produksi per unit + biaya operasi per unit + margin

(harga jual).

1. Sarden ukuran 155 gram. 2.320,00 = . 1.737,00 + . 429 + % ( . 2.320,00). 2.320,00 = . 2.166,00 + % ( . 2.320,00). 154,00 = % ( . 2.320,00)= 6,54%= 7% (dibulatkan)

2. Sarden ukuran 425 gram. 5.000,00 = . 3.744,00 + . 925 + % ( . 5.000,00). 5.000,00 = . 4.669,00 + % ( . 5.000,00). 331,00 = % ( . 5.000,00)

Page 62: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

46= 6,62%= 7% (dibulatkan)

Dari perhitungan tersebut, terlihat bahwa keuntungan yang diperoleh

perusahaan meningkat dari sebelumnya. Jika perusahaan menggunakan penetapan

biaya pokok produksi secara normatif tetapi tetap menggunakan harga jual yang

telah ditetapkan sebelumnya, maka keuntungan perusahaan bukanlah 6 %

melainkan naik menjadi 7 % untuk semua ukuran produk ikan kaleng yang

dihasilkan.

4.6 Membandingkan Biaya Pokok Historis dengan Biaya Pokok Normatif

Untuk dapat membuktukan hipotesis yang diajukan, berikut ini akan

disajikan perbandingan antara kalkulasi hatga pokok produksi secara historis

dengan kalkulasi biaya pokok produksi secara normatif seperti yang terlihat pada

tabel berikut.

Tabel 4.8 Perbandingan Kalkulasi Biaya Pokok Produksi Secara Historisdengan Kalkulasi Biaya pokok Produksi Secara Normatif pada JenisProduk Ikan Kaleng PT. Indocitra Jaya Samudra Tahun 2012

Jenis ProdukBiaya pokok Produksi Total

Perbedaan(Rp.)Normatif

(Rp.)Historis

(Rp.)Sarden@155 gram

4.856.181.167 4.868.337.470 12.156.304

Sarden@425 gram

3.237.454.111 3.245.558.314 8.104.203

Jumlah 8.093.635.278 8.113.895.784 20.260.506

Sumber: Tabel 4.3 dan Tabel 4.4

Page 63: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

47

Dari Tabel 4.8 tersebut, terlihat adanya perbedaan biaya pokok produksi

pada masing-masing jenis produk ikan kaleng. Untuk sarden ukuran 155 gram,

perbedaan biaya pokok produksinya adalah Rp. 12.156.304,00. Sedangkan pada

produk jenis sarden ukurab 425 gram terdapat perbedaan biaya pokok produksi

sebesar Rp. 8.104.203,00. Terjadinya perbedaan biaya pokok produksi tersebut

karena dalam perhitungan biaya pokok produksi yang dilakukan perusahaan, ada

beberapa biaya yang tidak terkalkulasi. Adapun biaya yang belum terkalkulasi

dalam perhitungan biaya pokok secara historis adalah biaya jaminan sosial tenaga

kerja sebesar Rp. 14.236.467,00 dan pendapatan dari nilai produk sampingan

sebesar Rp. 34.496.973,00. Sehingga secara keseluruhan terdapat pemasukan pada

proses produksi sebesar Rp. 20.260.506,00 yang akan mengurangi beban biaya

produksi namun belum terkalkulasikan.

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri variabel

biaya pokok produksi (sebagai variabel pengaruh) dan variabel harga jual (sebagai

variabel terpengaruh). Dari hasil analisa, didapatkan bahwa perhitungan biaya

pokok produksi melibatkan beberapa komponen variabel antara lain biaya bahan

baku, biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead

pabrik. Sedangkan harga jual meliputi variabel biaya pokok produksi, biaya

operasi (biaya pemasaran dan biaya umum administrasi) serta keuntungan yang

diharapkan.

Page 64: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

48

4.7 Hubungan/Pengaruh Biaya Pokok Produksi dengan Harga Jual Produk

Ikan Kaleng PT. Indocitra Jaya Samudra

Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara biaya pokok

produksi dengan harga jual ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudra, terlebih

dahulu diberikan tabel biaya pokok produksi dan harga jual produk ikan kaleng

dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2012.

Tabel 4.9 Biaya Pokok Produksi dan Harga Jual Ikan Kaleng PT. IndocitraSamudra Tahun 2005 Sampai Dengan Tahun 2012.

TahunSarden 155 Gram Sarden 425 Gram

Biaya pokokProduksi

Harga JualBiaya pokok

ProduksiHarga Jual

2005 1.715 2.300 3.720 4.9502006 1.720 2.305 3.720 4.9702007 1.720 2.306 3.723 4.9752008 1.725 2.310 3.725 4.9802009 1.730 2.315 3.725 4.9852010 1.735 2.318 3.735 4.9852011 1.740 2.320 3.750 4.9902012 1.741 2.320 3.753 5.000

Sumber: Data PT. Indocitra Jaya Samudra

Ada tidaknya pengaruh penetapan biaya pokok produksi dengan penetapan

harga jual produk ikan kaleng milik PT. Indocitra Jaya Samudra akan dianalisis

menggunakan analisis regresi sederhana menggunakan bantuan software SPSS

19.0 dengan tujuan memperoleh hasil pengujian yang lebih akurat. Berikut adalah

hasil pengujiannya.

Page 65: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

49

4.7.1 Uji Regresi Linier Sederhana

Untuk mengetahui besarnya pengaruh biaya pokok produksi terhadap

harga jual, maka digunakan alat analisis regresi linier sederhana sebagai berikut.= +Perhitungan secara rinci mengenai uji regresi linier dengan menggunakan SPSS

dapat dilihat pada lampiran 4.

a. Pengaruh Biaya Pokok Produksi Terhadap Harga Jual Sarden 155 Gram

Hasil perhitungan regresi linier sederhana dengan menggunakan program

SPSS 19.0 diperoleh nilai = 987,573 dan nilai = 0,766. Sehingga

diperoleh persamaan regresi sebagai berikut.= 987,573 + 0,766Berdasarkan persamaan regresi tersebut, dapat dikatakan jika terdapat

peningkatan biaya pokok produksi sebesar 1 rupiah (X = 1) maka akan

menyebabkan harga jual produk meningkat sebesar Rp. 0,766.

b. Pengaruh Biaya Pokok Produksi Terhadap Harga Jual Sarden 425 Gram

Hasil perhitungan regresi linier sederhana dengan menggunakan program

SPSS 19.0 diperoleh nilai = 1657,95 dan nilai = 0,89. Sehingga diperoleh

persamaan regresi sebagai berikut.= 1657,95 + 0,89Berdasarkan persamaan regresi tersebut, dapat dikatakan jika terdapat

peningkatan biaya pokok produksi sebesar 1 rupiah (X = 1) maka akan

menyebabkan harga jual produk meningkat sebesar Rp. 0,89.

Page 66: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

50

4.7.2 Analisis Korelasi dan Analisis Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui besarnya derajat atau kekuatan korelasi antara biaya

pokok produksi dengan harga jual, dilakukan beberapa uji statistik dengan

bantuan SPSS 19.0. Hasil lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 5.

a. Produk Sarden 155 Gram

Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar

0,986 dan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,972. Koefisien korelasi

tersebut signifikan karena uji-F memperoleh koefisien F sebesar 209,450 dengan

signifikansi 0,000, jauh lebih kecil dari taraf signifikansi α yang ditetapkan yakni

0,05. Jadi, pengaruh varibel X terhadap Y besarnya 97,2%. Dengan kata lain,

biaya pokok produksi pada sarden ukuran 155 gram mempengaruhi harga jual

produk sebesar 97,2%.

b. Produk Sarden 425 Gram

Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar

0,790 dan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,624. Koefisien korelasi

tersebut signifikan karena uji-F memperoleh koefisien F sebesar 9,957 dengan

signifikansi 0,020, lebih kecil dari taraf signifikansi α yang ditetapkan yakni 0,05.

Jadi, pengaruh varibel X terhadap Y besarnya 62,4%. Dengan kata lain, biaya

pokok produksi pada sarden ukuran 425 gram mempengaruhi harga jual produk

sebesar 62,4%.

Page 67: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

51

4.7.3 Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya

pengaruh biaya pokok produksi terhadap harga jual ikan kaleng. Secara lebih

jelas, hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H0: Tidak ada hubungan antara biaya pokok produksi dengan harga jual

produk ikan kaleng pada PT. Indocitra Jaya Samudera di

pengambengan, kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.

H1: Ada hubungan antara biaya pokok produksi dengan harga jual produk

ikan kaleng pada PT. Indocitra Jaya Samudera di pengambengan,

Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.

Pengujian hipotesis ini akan dibagi sesuai dengan jenis produk yang diteliti, yaitu

sarden ukuran 155 gram dan sarden ukuran 425 gram.

a. Produk Ikan Kaleng Sarden Ukuran 155 Gram

Berdasarkan pengujian statistik dengan bantuan SPSS 19.0, diperoleh hasil

sebagai berikut.

Tabel 4.10 Hasil Analisis SPSS Untuk Pengujian Hipotesis Produk SardenUkuran 155 Gram

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients t Sig.

B Std. Error Beta1 (Constant) 987,573 91,498 10,793 0,000

X 0,766 0,053 0,986 14,472 0,000a. Dependent Variable: Y

Page 68: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

52

Berdasarkan Tabel 4.10, diperoleh nilai thitung = 14,472 dengan

signifikansi 0,000. Taraf signifikansi ini jauh lebih kecil dari signifikansi α yang

ditetapkan yaitu 0,05, sehingga H0 ditolak. Dengan kata lain, ada hubungan

antara biaya pokok produksi dengan harga jual produk ikan kaleng (sarden 155

gram) pada PT. Indocitra Jaya Samudera di pengambengan, Kecamatan Negara,

Kabupaten Jembrana.

b. Produk Ikan Kaleng Sarden Ukuran 425 Gram

Berdasarkan pengujian statistik dengan bantuan SPSS 19.0, diperoleh hasil

sebagai berikut.

Tabel 4.11 Hasil Analisis SPSS Untuk Pengujian Hipotesis Produk SardenUkuran 425 Gram

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients t Sig.

B Std. Error Beta1 (Constant) 1657,950 1052,622 1,575 0,166

X 0,890 0,282 0,790 3,155 0,020a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan Tabel 4.11, diperoleh nilai thitung = 3,155 dengan

signifikansi 0,020. Taraf signifikansi ini lebih kecil dari signifikansi α yang

ditetapkan yaitu 0,05, sehingga H0 ditolak. Dengan kata lain, ada hubungan

antara biaya pokok produksi dengan harga jual produk ikan kaleng (sarden 425

gram) pada PT. Indocitra Jaya Samudera di pengambengan, Kecamatan Negara,

Kabupaten Jembrana.

Page 69: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

53

4.8 Pembahasan

Dengan membandingkan kalkulasi biaya pokok produksi secara historis

dan normatif, maka dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut.

a. Perhitungan biaya pokok produksi

Biaya pokok produksi yang dikalkulasikan oleh perusahaan lebih besar

dari biaya pokok produksi secara normatif pada masing-masing jenis produk ikan

kaleng. Adapun besar perbedaan biaya pokok produksi pada masing-masing

produk ikan kaleng adalah sebagai berikut.

1. Untuk sarden ukuran 155 gram, biaya pokok produksi yang

diperhitungkan oleh perusahaan adalah sebesar Rp. 4.868.337.370,00

sedangkan biaya pokok produksi secara normatif sebesar Rp.

4.856.181.167,00. Terdapat perbedaan sebesar Rp. 12.156.304,00.

2. Untuk sarden ukuran 425 gram, biaya pokok produksi yang

diperhitungkan oleh perusahaan adalah sebesar Rp. 3.245.558.314,00

sedangkan biaya pokok produksi secara normatif sebesar Rp.

3.237.454.111,00. Terdapat perbedaan sebesar Rp. 8.104.203,00.

Terjadinya perbedaan biaya pokok produksi tersebut karena dalam

perhitungan biaya pokok produksi yang dilakukan perusahaan, ada beberapa biaya

yang tidak terkalkulasi. Adapun biaya yang belum terkalkulasi dalam perhitungan

biaya pokok secara historis adalah biaya jaminan sosial tenaga kerja sebesar Rp.

14.236.467,00 dan pendapatan dari nilai produk sampingan sebesar Rp.

34.496.973,00. Sehingga secara keseluruhan terdapat pemasukan pada proses

Page 70: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

54

produksi sebesar Rp. 20.260.506,00 yang akan mengurangi beban biaya produksi

namun belum terkalkulasikan.

b. Perhitungan harga jual

Seperti halnya dalam perhitungan biaya pokok produksi, dalam

perhitungan harga jual pun terjadi perbedaan harga. Perbedaan tersebut muncul

karena adanya kesalahan dalam perhitungan biaya pokok produksi. Adapun

besarnya perbedaan harga jual untuk masing-masing jenis ikan kaleng yang

diperoduksi adalah sebagai berikut.

1. Untuk sarden ukuran 155 gram, harga jual yang ditetapkan oleh

perusahaan adalah sebesar Rp. 2.320,00, sedangkan harga jual seharusnya

yang sesuai menurut teori dan keuntungan yang diinginkan adalah Rp.

2.304,00. Sehingga terjadi perbedaan harga jual sebesar Rp. 16,00 per

unit/kaleng.

2. Untuk sarden ukuran 425 gram, harga jual yang ditetapkan oleh

perusahaan adalah sebesar Rp. 5.000,00, sedangkan harga jual seharusnya

yang sesuai menurut teori dan keuntungan yang diinginkan adalah Rp.

4.967,00. Sehingga terjadi perbedaan harga jual sebesar Rp. 33,00 per

unit/kaleng

Page 71: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

55

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari hasil analisa yang dilakukan terhadap perhitungan biaya pokok

produksi dan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudra, dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Biaya pokok produksi yang ditetapkan oleh PT. Indocitra Jaya Samudra untuk

jenis sarden 155 gram adalah Rp. 4.868.337.470,00. Sedangkan untuk sarden

ukuran 425 gram, biaya produksi yang ditetapkan perusahaan adalah sebesar

Rp. 3.245.558.314,00. Biaya pokok produksi ini lebih tinggi dari biaya pokok

produksi normatif yang diperoleh. Hal ini terjadi karena ada beberapa biaya

yang tidak terkalkulasi. Adapun biaya yang belum terkalkulasi dalam

perhitungan biaya pokok secara historis adalah biaya jaminan sosial tenaga

kerja sebesar Rp. 14.236.467,00 dan pendapatan dari nilai produk sampingan

sebesar Rp. 34.496.973,00. Sehingga secara keseluruhan terdapat pemasukan

pada proses produksi sebesar Rp. 20.260.506,00 yang akan mengurangi beban

biaya produksi namun belum terkalkulasikan.

2. Penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudra

didasarkan atas biaya pokok produksi, biaya operasi dan keuntungan yang

diharapkan sebesar 6 %. Dimana perusahaan menetapkan harga jual sarden

ukuran 155 gram sebesar Rp. 2.320,00 dan sarden ukuran 425 gram sebesar

Page 72: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

56

Rp. 5.000,00. Harga jual ini lebih tinggi dari harga jual yang ditetapkan dari

biaya pokok normatif.

3. Berdasarkan analisis data dengan SPSS 19.0 terihat bahwa ada hubungan

antara biaya pokok produksi ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudra terhadap

harga jualnya, karena harga jual produk ditentukan oleh biaya pokok produksi,

biaya operasi dan keuntungan. Kesalahan penetapan biaya pokok akan

mempengaruhi persentase keuntungan yang diperoleh.

5.2 Saran

Mengingat pentingnya arti perhitungan haga pokok produksi dan

penetapan harga jual terhadap perkembangan perusahaan di masa mendatang,

maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut.

1. Dalam menghitung biaya pokok produksi, perusahaan harus membebankan

secara keseluruhan unsur-unsur biaya produksi dengan perhitungan yang

cermat dan pengelompokan biaya yang tepat.

2. Diharapkan agar penetapan harga produksi menggunakan perhitungan biaya

pokok produksi secara normatif, sehingga diperoleh biaya pokok produksi dan

harga jual yang sesuai dengan keuntungan yang diharapkan.

Page 73: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

DARTAR PUSTAKA

Adikoesoemah, Soemita. 1976. Biaya dan Harga Pokok. Jilid I. Bandung:Penerbit Tarsito.

Ahmad, Kamiruddin. 2005. Akuntansi Manajemen: dasar-dasar konsep biayadan pengambilan keputusan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Asauri, Sofyan. 1978. Manajemen Produks. Edisi Ketiga. Jakarta: PenerbitFakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Bungin, Burhan. 2013. Metodelogi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Jakarta:Kencana Prenada Media Group.

Candiasa, I Made. 2010.Statistik Univariat dan Bivariat Disertai Aplikasi SPSS.Singaraja: Undiksha Singaraja

Juliansyah, Noor. 2011. Metodelogi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada MediaGroup.

Kartadinata, Abas. 1981. Akuntasi dan Analisa Biaya, Suatu PendekatanTerhadap Tingkah Laku Biaya. Jakarta: Penerbit Bina Aksara.

Manullang. 1991. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Cetakan Ke-15. Jakarta:Penerbit Ghalia Indonesia.

Mulyadi. 1979. Akuntansi Biaya, Penentuan Harga Pokok dan PengendalianBiaya. Edisi ketiga. Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Mas’ud, Mc. 1985. Akuntansi Manajemen. Buku Dua. Edisi Ketiga. Yogyakarta:Universitas Gajah Mada.

Matz Usry. 1986. Akuntansi Biaya, Perencanaan dan Pengawasan. Edisi Ketujuh.Jakarta: Penerbit Erlangga.

Nazir, Mohammad. 1999. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nitisemito, Alex. 1981. Marketing. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.

Page 74: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

Riyanto Bambang. 1983. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarta:Universitas Gajah Mada.

Simanjuntak. 2011. Manajamen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta: Fakultas EkonomiIndonesia.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alpabeta.

Supriyono, RA. 1982. Akuntansi Biaya, Pengumpulan dan Penentuan HargaPokok. Edisi I. Yogyakarta: Penerbit Universitas Gajah Mada.

Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: Kencana PrenadaMedia Group.

Swastha, Basu. 1979. Azas-azas Marketing. Yogyakarta: Penerbit Liberty.

Toha, Miftah. 2009. Prilaku Organisasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Warta, I Komang. 1992. Analisis Kalkulasi Harga Pokok Produksi SebagaiPedoman Penentuan Harga Jual Produk Ikan Kaleng PT. Bali MayaPermai, Negara-Bali. Skripsi (Tidak diterbitkan). Fakultas Ekonomi.Universitas Mataram.

Page 75: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)
Page 76: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

Lampiran 1.

Data Biaya Bahan Baku, Biaya Penolong dan Jumlah Produksi Ikan Kaleng

PT. Indocitra Jaya Samudra Tahun 2012

Sumber: Laporan Akhir Keuangan PT. Indocitra Jaya Samudra (2012)

PEMAKAIAN BAHAN JENIS PRODUK TOTAL BIAYA(Rp.) SARDEN @155 gram SARDEN @425 gram (Rp.)

Pembelian ikan Lemuru Rp 1,276,110,300 Rp 850,740,200 Rp 2,126,850,500Pemakaian bahan penolong Rp 957,171,240 Rp 638,114,160 Rp 1,595,285,400JUMLAH Rp 2,233,281,540 Rp 1,488,854,360 Rp 10,770,109,118Jumlah Produksi (Kaleng) 2,795,665 864,793

Page 77: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

Lampiran 2.

Biaya Overhead Pabrik PT. Indocitra Jaya Samudra Tahun 2012

JENIS BIAYA TOTAL

Solar 101,706,959

Listrik 443,045,790

Batu bara 607,077,186

Pemeliharaan 457,612,795

Penyusutan 846,309,627

OVP lainnya 336,404,529

Jumlah biaya overhead pabrik 2,792,156,886

Sumber: Laporan Akhir Keuangan PT. Indocitra Jaya Samudra (2012)

Page 78: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

Lampiran 3.

Biaya Operasi Pabrik (Biaya Pemasaran dan Biaya Umum Administrasi)

PT. Indocitra Jaya Samudra Tahun 2012

JENIS BIAYA TOTAL

Biaya pemasaran139,339,136

Gaji karyawan bulanan627,050,000

Biaya umum administrasi351,916,191

Biaya penyusutan249,327,156

Biaya bunga632,848,244

Total biaya2,000,480,727

Sumber: Laporan Akhir Keuangan PT. Indocitra Jaya Samudra (2012)

Page 79: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

Lampiran 4.

Uji Regresi Linier Biaya Pokok Produksi dan Harga Jual Produk Ikan Kaleng PT.

Indocitra Jaya Samudra

a. Analisis untuk data sarden ukuran 155 gram

Descriptive Statistics

MeanStd.

Deviation NY 2311,7500 7,61108 8X 1728,2500 9,79431 8

Correlations

Y X

Pearson Correlation Y 1,000 ,986

X ,986 1,000

Sig. (1-tailed) Y . ,000

X ,000 .

N Y 8 8

X 8 8

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 987,573 91,498 10,793 ,000

X ,766 ,053 ,986 14,472 ,000

a. Dependent Variable: Y

b. Analisis untuk data sarden ukuran 425 gram

Descriptive Statistics

MeanStd.

Deviation NY 4979,3750 14,98511 8X 3731,3750 13,29809 8

Page 80: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

Correlations

Y X

Pearson Correlation Y 1,000 ,790

X ,790 1,000

Sig. (1-tailed) Y . ,010

X ,010 .

N Y 8 8

X 8 8

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 1657,950 1052,622 1,575 ,166

X ,890 ,282 ,790 3,155 ,020

a. Dependent Variable: Y

Page 81: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

Lampiran 5.

Analisis Korelasi dan Koefisien Determinasi

a. Analisis untuk data sarden ukuran 155 gram

Model Summary

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate

Change StatisticsR SquareChange F Change df1 df2 Sig. F Change

1 ,986a ,972 ,968 1,37190 ,972 209,450 1 6 ,000a. Predictors: (Constant), X

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 394,207 1 394,207 209,450 ,000a

Residual 11,293 6 1,882

Total 405,500 7

a. Predictors: (Constant), X

b. Dependent Variable: Y

Page 82: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

b. Analisis untuk data sarden ukuran 425 gram

Model Summary

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate

Change StatisticsR SquareChange F Change df1 df2 Sig. F Change

1 ,790a ,624 ,561 9,92521 ,624 9,957 1 6 ,020a. Predictors: (Constant), X

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 980,817 1 980,817 9,957 ,020a

Residual 591,058 6 98,510

Total 1571,875 7

a. Predictors: (Constant), X

b. Dependent Variable: Y

Page 83: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

Lampiran 8. Dokumetasi Penelitian

Gambar 1. Plant. Manager PT. Indocitra Jaya Samudra

Page 84: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

Gambar 2. Struktur Petugas Pengamanan PT. Indocitra Jaya Samudra

Page 85: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

Gambar 3. Produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudra

(kiri: Sarden 155 gram, kanan: Sarden 425 gram)

Page 86: analisis biaya pokok produksi dengan pedoman penentuan harga jual produk ikan kaleng PT. Indocitra Jaya Samudera di Negara Bali (Skripsi   sri widiayanti)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ni Putu Sri Widiayanti

NIM : 1261201073P3

Universitas : Universitas Bakti Indonesia

Fakultas : Ekonomi

Jurusan : Manajemen

TTL : Baluk, 24 Mei 1985

Alamat : Br. Jati Desa Baluk, Kec. Negara, Kab. Jembrana

Nama Orang Tua

Ayah : I Gede Merta

Ibu : Ni Ketut Sumpang

Riwayat Pendidikan

SD : SD Negeri 5 Baluk Lulus tahun 1997

SMP : SMP Negeri 4 Negara Lulus tahun 2000

SMA : SMK PGRI 2 Negara Lulus tahun 2003