analisis aspek matematis pada aktivitas budidaya …

141
ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA JAMUR TIRAM DI DUSUN BERAN KIDUL, TRIDADI, SLEMAN, YOGYAKARTA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Disusun oleh : Stefani Nita Lystia NIM : 161414016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 22-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS

BUDIDAYA JAMUR TIRAM DI DUSUN BERAN

KIDUL, TRIDADI, SLEMAN, YOGYAKARTA

DAN IMPLEMENTASINYA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh :

Stefani Nita Lystia

NIM : 161414016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

ii

ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS

BUDIDAYA JAMUR TIRAM DI DUSUN BERAN

KIDUL, TRIDADI, SLEMAN, YOGYAKARTA

DAN IMPLEMENTASINYA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh :

Stefani Nita Lystia

NIM : 161414016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karya ini

kupersembahkan kepada :

Allah Bapa dan Bunda Maria yang senantiasa memberkati setiap langkah

hidupku.

Ayah, Ibu serta kakakku.

Teman-teman yang telah memberikan dukungan.

Almamaterku Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

vi

HALAMAN MOTTO

“A dream is your creative vision for your life in the future. A goal is what

specifically you intend to make happen. Dreams and goals should be just out of

your present reach but not out of sight. Dreams and goals are coming attractions

in your life.”

-Joseph Campbell

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

ix

ABSTRAK

Stefani Nita Lystia. 2020. Analisis Aspek Matematis pada Aktivitas Budidaya

Jamur Tiram di Dusun Beran Kidul, Tridadi, Sleman, Yogyakarta dan

Implementasinya dalam Pembelajaran Matematika. Skripsi. Program Studi

Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas

Sanata Dharma.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui aspek-aspek matematis yang

terdapat pada aktivitas budidaya jamur tiram di Dusun Beran Kidul, Tridadi,

Kabupaten Sleman, Yogyakarta dan untuk mengetahui permasalahan kontekstual

yang dapat disajikan berdasarkan aktivitas budidaya jamur tiram.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Objek dalam

penelitian ini adalah aspek matematis dan permasalahan kontekstual dari budidaya

jamur tiram yang ada di Dusun Beran Kidul, Tridadi, Sleman, Yogyakarta.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan

dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dalam 4 tahap yang meliputi reduksi

data, kategorisasi, sintesisasi, dan penyusunan hipotesis kerja.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat aspek matematis pada

aktivitas budidaya jamur tiram, antara lain : pada proses pembibitan terdapat

aktivitas counting dengan aspek matematis berupa perbandingan senilai, pada

proses pembuatan media tanam terdapat aktivitas measuring dengan aspek

matematis berupa urutan bilangan bulat dan pecahan serta volume bangun ruang,

pada proses pemeliharaan terdapat aktivitas measuring dengan aspek matematis

berupa operasi hitung bilangan bulat dan pecahan serta aktivitas designing dengan

aspek matematis berupa keliling segiempat, pada proses pemanenan terdapat

aktivitas measuring dengan aspek matematis berupa statistika dan rasio dua

besaran, pada proses produksi hasil olahan terdapat aktivitas measuring dengan

aspek matematis berupa persamaan linear dua variabel dan aritmetika sosial, dan

pada proses pendistribusian terdapat aktivitas explaining dengan aspek matematis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

x

berupa pertidaksamaan linear satu variabel. Aspek matematis yang ditemukan

digunakan untuk membuat permasalahan kontekstual matematika tingkat SMP

dalam bentuk soal cerita yaitu 7 soal untuk kelas VII, 2 soal untuk kelas VIII, dan

1 soal untuk kelas IX.

Kata kunci : Aktivitas Fundamental Matematis, Aspek Matematis, Budidaya

Jamur Tiram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

xi

ABSTRACT

Stefani Nita Lystia. 2020. Mathematics Aspect Analysis in Activity of Oysters

Mushroom Cultivation in Beran Kidul, Tridadi, Sleman, Yogyakarta and Its

Implementation in Mathematics Learning. Undergraduate Thesis. Mathematics

Education Study Program. Department of Mathematics and Science Education.

Faculty of Teacher Training and Education. Sanata Dharma University.

This study aims to find out mathematics aspects in activity of oysters

mushroom cultivation in Beran Kidul, Tridadi, Sleman, Yogyakarta and to find

out contextual problem that can be made from the activity of oysters mushroom

cultivation.

This study was a descriptive qualitative. The object of this study was

mathematics aspect and contextual problem in activity of oysters mushroom

cultivation in Beran Kidul, Tridadi, Sleman, Yogyakarta. The data collection

methods were observations, interviews, and documentation. Technic of Data

Analysis consist of 4 step, there were data reduction, categorization, synthesis,

and arrange the working hypothesis.

The results of this study showed there were mathematics aspects in activity

of oysters mushroom cultivation, include : in inoculating process there is counting

activity with direct proportion as a mathematics aspect, in making growing media

process there is measuring activity with sequence of integers and rational number

and volume of solid as a mathematics aspect, in maintenance process there is

measuring activity with integers and rational number operations as a

mathematics aspect and designing activity with circumference of quadrilaterals

as a mathematics aspect, in harvesting process there is measuring activity with

statistics and ratio of two quantities as a mathematics aspect, in production

process there is measuring activity with linear equation of two variables and

social arithmetic as a mathematics aspect, in distribution process there is

explaining activity with linear inequality of one variable as a mathematics aspect.

Mathematics aspects that found used to make mathematics contextual problem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

xii

for junior high school in story problem consist of 7 questions for VII grade, 2

questions for VIII grade, and 1 question for IX grade.

Keywords : Fundamental Mathematics Activity, Mathematics Aspect, Oysters

Mushroom Cultivation.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v

HALAMAN MOTTO ............................................................................................ vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .................................................... viii

ABSTRAK ............................................................................................................. ix

ABSTRACT ............................................................................................................. xi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... xiii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................................... 2

C. Rumusan Masalah ............................................................................................ 3

D. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 3

E. Pembatasan Masalah ........................................................................................ 3

F. Penjelasan Istilah ............................................................................................. 4

G. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 4

H. Sistematika Penulisan ...................................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 6

A. Tinjauan Pustaka .............................................................................................. 6

B. Penelitian yang Relevan ................................................................................. 40

C. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 41

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

xvi

A. Jenis Penelitian ............................................................................................... 44

B. Narasumber Penelitian ................................................................................... 44

C. Objek Penelitian ............................................................................................. 44

D. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 44

E. Bentuk Data ................................................................................................... 45

F. Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 45

G. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................................ 46

H. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 47

I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 50

A. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................... 50

B. Penyajian Data ............................................................................................... 51

C. Analisis Data .................................................................................................. 66

D. Pembahasan .................................................................................................... 77

E. Keterbatasan Penelitian .................................................................................. 93

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 94

A. Kesimpulan .................................................................................................... 94

B. Saran .............................................................................................................. 95

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 96

LAMPIRAN .......................................................................................................... 98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Aspek Matematis.................................................................................. 11

Tabel 4.1. Data Aktivitas Counting pada Proses Budidaya Jamur Tiram ............. 51

Tabel 4.2. Data Aktivitas Measuring pada Proses Budidaya Jamur Tiram .......... 53

Tabel 4.3. Data Aktivitas Designing pada Proses Budidaya Jamur Tiram ........... 60

Tabel 4.4. Data Aktivitas Explaining pada Proses Budidaya Jamur Tiram .......... 62

Tabel 4.5. Hasil Terkait Aktivitas Fundamental Matematis pada Budidaya Jamur

Tiram .................................................................................................... 66

Tabel 4.6. Kategori-kategori Terkait Aktivitas Fundamental Matematis pada

Budidaya Jamur Tiram ......................................................................... 74

Tabel 4.7. Hasil Sintesisasi Data ........................................................................... 76

Tabel 4.8. Aspek Matematis pada Budidaya Jamur Tiram ................................... 77

Tabel 4.9. Permasalahan Kontekstual dari Budidaya Jamur Tiram ...................... 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Garis Bilangan .................................................................................. 11

Gambar 2.2. Perkalian Bilangan Bulat .................................................................. 12

Gambar 2.3. Diagram Lingkaran Acara Televisi...................................................25

Gambar 2.4. Persegi Panjang ................................................................................ 29

Gambar 2.5. Garis Singgung Persekutuan Luar 2 Lingkaran ............................... 31

Gambar 2.6. Garis Singgung Persekutuan Dalam 2 Lingkaran ............................ 31

Gambar 2.7. Refleksi............................................................................................. 37

Gambar 2.8. Translasi ........................................................................................... 37

Gambar 2.9. Rotasi ................................................................................................ 38

Gambar 2.10. Dilatasi ........................................................................................... 38

Gambar 2.11. Dua Bangun Kongruen ................................................................... 39

Gambar 2.12. Dua Bangun Sebangun ................................................................... 39

Gambar 2.13. Bagan Kerangka Berpikir ............................................................... 43

Gambar 4.1. Bahan untuk Pembuatan Media Tanam ........................................... 67

Gambar 4.2. Botol Kaca ........................................................................................ 70

Gambar 4.3. Autoklaf ............................................................................................ 70

Gambar 4.4. Tabung Boiler ................................................................................... 71

Gambar 4.5. Media Tanam Baglog ....................................................................... 71

Gambar 4.6. Kumbung .......................................................................................... 72

Gambar 4.7. Bakso Jamur Tiram .......................................................................... 72

Gambar 4.8. Nugget Jamur Tiram ........................................................................ 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Ijin Penelitian ......................................................................... 99

Lampiran 2 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................. 100

Lampiran 3 : Kisi-kisi Pedoman Wawancara...................................................... 101

Lampiran 4 : Pedoman Wawancara .................................................................... 105

Lampiran 5 : Lembar Validasi Pedoman Wawancara......................................... 107

Lampiran 6 : Kisi-kisi Pedoman Observasi ........................................................ 110

Lampiran 7 : Pedoman Observasi ....................................................................... 112

Lampiran 8 : Lembar Validasi Pedoman Observasi ........................................... 114

Lampiran 9 : Transkrip Data Narasumber .......................................................... 117

Lampiran 10 : Hasil Observasi ............................................................................ 125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak awal peradaban manusia, matematika telah berperan dalam setiap

kegiatan pada kehidupan manusia. Kata "matematika" berasal dari bahasa

Yunani Kuno máthēma, yang berarti pengkajian, pembelajaran, ilmu yang

ruang lingkupnya menyempit, dan arti teknisnya menjadi "pengkajian

matematika". Matematikawan asal Jerman yaitu Carl Friedrich Gauss

mengatakan “Mathematics is the Queen of Science” yang dapat diartikan

sebagai matematika adalah ratu dari ilmu pengetahuan. Hal itu berarti bahwa,

matematika adalah dasar bagi perkembangan ilmu pengetahuan yang lain.

Itulah kenapa, belajar matematika itu penting karena matematika memiliki

banyak peranan dalam setiap aspek kehidupan.

Di Indonesia, matematika merupakan mata pelajaran yang dipelajari

oleh semua jenjang pendidikan. Namun hingga saat ini, masih banyak peserta

didik yang merasa bahwa matematika itu sulit bahkan masih ada beberapa

peserta didik yang menganggap bahwa matematika kurang implementatif.

Penyebab peserta didik merasa matematika itu sulit dan kurang

implementatif adalah karena soal-soal atau permasalahan yang diberikan

kurang kontekstual. Kontekstual yang dimaksud adalah permasalahan yang

disajikan kurang dikaitkan dengan situasi di kehidupan nyata siswa. Hal

tersebut peneliti peroleh ketika berinteraksi secara langsung dengan peserta

didik, pada saat peneliti sedang menjalani program Pengenalan Lapangan

Persekolahan (PLP).

Perlu adanya perbaikan dalam proses pembelajaran matematika agar

tercipta suatu pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik. Alasan perlu

adanya perbaikan adalah untuk mengubah pola pikir siswa yang mengatakan

bahwa matematika kurang implementatif. Mengingat bahwa matematika

memiliki banyak peranan dalam setiap aspek kehidupan, maka guru dapat

mengenalkan matematika melalui permasalahan-permasalahan kontekstual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

2

yang ada dalam kehidupan nyata. Dari hal tersebut, maka peneliti merasa

perlu untuk mengkaji matematika pada salah satu jenis usaha yang sedang

berkembang pesat yaitu budidaya jamur tiram, di mana jamur tiram sendiri

sudah dikenal oleh masyarakat luas. Alasan peneliti merasa perlu untuk

mengkaji matematika pada budidaya jamur tiram adalah karena ternyata di

setiap proses budidaya jamur tiram terdapat aspek matematis yang dapat di

implementasikan dalam pembelajaran matematika tingkat SMP. Peneliti

memilih budidaya jamur tiram karena budidaya jamur tiram adalah salah satu

jenis usaha yang mudah ditemukan hampir di seluruh daerah di Indonesia dan

jamur tiram sendiri sudah umum bagi masyarakat Indonesia.

Jamur tiram adalah salah satu jenis jamur konsumsi yang kini semakin

populer di Indonesia. Pasalnya, sudah banyak petani yang membudidayakan

jamur yang mirip seperti payung ini. Di antara berbagai jenis jamur tiram,

yang paling dikenal adalah jamur tiram putih. Salah satu tokoh yang

membuka usaha budidaya jamur tiram adalah Pak Bagus. Usaha budidaya

jamur tiram milik Pak Bagus telah berlangsung sejak tahun 2010. Awalnya,

petani yang bekerjasama dengan Pak Bagus hanya segelintir orang. Namun,

karena hasilnya menjanjikan maka, semakin banyak petani yang ingin

membudidayakan jamur tiram. Hasil olahan jamur tiram juga sudah banyak

kita jumpai di berbagai rumah makan. Aktivitas budidaya jamur tiram di

dusun Beran Kidul, Tridadi, Sleman, Yogyakarta ini meliputi berbagai proses

seperti pembibitan, perawatan, pemanenan, hingga penjualan.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti akan mengkaji lebih dalam lagi

mengenai aspek-aspek matematis yang terdapat pada aktivitas budidaya

jamur tiram dengan berdasarkan pada enam aktivitas fundamental

matematis menurut Bishop.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengindentifikasi masalah

sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

3

1. Bagi beberapa peserta didik, matematika dirasakan sebagai mata pelajaran

yang sulit dan kurang implementatif.

2. Soal atau permasalahan yang diberikan guru kurang kontekstual yang

mengakibatkan siswa kurang bisa melihat hubungan matematika dengan

hidup mereka sehari-hari.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka diperoleh

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa saja aspek-aspek matematis yang terdapat pada aktivitas budidaya

jamur tiram di Dusun Beran Kidul, Tridadi, Kabupaten Sleman?

2. Bagaimana permasalahan kontekstual yang dapat disajikan dari budidaya

jamur tiram?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk :

1. Mengetahui apa saja aspek-aspek matematis yang terdapat pada aktivitas

budidaya jamur tiram di Dusun Beran Kidul, Tridadi, Kabupaten Sleman.

2. Mengetahui permasalahan kontekstual yang dapat disajikan dari budidaya

jamur tiram.

E. Pembatasan Masalah

1. Masalah penelitian ini dibatasi pada pendeskripsian aktivitas budidaya

jamur tiram menurut tokoh yang memiliki bidang usaha budidaya jamur

tiram di Dusun Beran Kidul, Tridadi, Sleman.

2. Penentuan aspek matematis ditentukan melalui enam aktivitas fundamental

matematis menurut Bishop (1988) pada setiap aktivitas budidaya jamur

tiram yang dilakukan oleh tokoh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

4

F. Penjelasan Istilah

1. Aspek Matematis

Aspek matematis berarti sudut pandang yang bersifat matematika. Aspek

matematis dalam penelitian ini merupakan materi-materi matematika

untuk tingkat SMP.

2. Budidaya Jamur Tiram

Budidaya jamur tiram merupakan kegiatan mengembangkan dan

menghasilkan bahan pangan berupa jamur tiram.

G. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai sumbangsih ilmu dalam Ilmu Pendidikan, yaitu membuat

inovasi dalam pembelajaran matematika khususnya dalam pembuatan

permasalahan konteksual.

b. Sebagai referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi inovasi dalam pembelajaran

khususnya dalam membuat permasalahan kontekstual.

b. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung tentang proses

budidaya jamur tiram.

c. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti yang

lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

5

H. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab. Berikut adalah uraian untuk setiap bab.

1. Bab I adalah pendahuluan yang mendiskusikan latar belakang, identifikasi

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah,

penjelasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

2. Bab II merupakan landasan teori yang berisi pembahasan berkaitan dengan

konsep-konsep yang mendasari skripsi, yaitu budidaya jamur tiram,

aktivitas fundamental matematis, aspek matematis, penelitian yang

relevan, dan kerangka berpikir.

3. Bab III mendiskusikan metode penelitian. Pada bab ini dipaparkan jenis

penelitian, narasumber penelitian, objek penelitian, tempat dan waktu

penelitian, bentuk data, metode pengumpulan data, instrumen

pengumpulan data, teknik analisis data, dan prosedur pelaksanaan

penelitian.

4. Bab IV memaparkan hasil dan pembahasan penelitian. Bab ini

mendiskusikan pelaksanaan penelitian, penyajian data, analisis data,

pembahasan, dan keterbatasan penelitian.

5. Bab V merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Budidaya Jamur Tiram

Budidaya dapat diartikan sebagai berbagai jenis kegiatan untuk

mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya alam nabati yang

dikerjakan manusia dengan menggunakan modal, teknologi dan sumber

daya lainnya untuk menghasilkan suatu produk berupa barang untuk

memenuhi kebutuhan manusia (PP Republik Indonesia No. 18 Tahun

2010). Sedangkan budidaya tanaman dapat diartikan sebagai proses untuk

menghasilkan bahan pangan serta berbagai produk agroindustri lainnya

dengan memanfaatkan sumber daya tumbuhan (Hanum, 2008).

Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa budidaya jamur

tiram merupakan kegiatan mengembangkan dan menghasilkan bahan

pangan berupa jamur tiram. Chairani Hanum (2008:2) mengatakan bahwa

ada 3 hal pokok yang membuat suatu kegiatan dapat dikatakan sebagai

tindakan budidaya, yaitu : (1) melakukan pengolahan tanah, (2)

pemeliharaan untuk mencapai produksi maksimum, (3) tindak berpindah-

pindah lokasi.

Menurut Badan Pusat Statistik tahun 2017, tingkat konsumsi jamur di

Indonesia mencapai 47.753 ton sedangkan produksinya hanya 37.020 ton.

Dari beberapa jenis jamur konsumsi, yang paling banyak diminati adalah

jamur tiram. Jamur tiram (Pleurotus Ostreatus) tergolong dalam jamur

edible (dapat dikonsumsi) yang diketahui sangat enak rasanya dan

memiliki kandungan gizi yang tinggi antara lain protein, asam lemak

tidak jenuh vitamin dan mineral yang sangat berguna bagi kesehatan

(Umniyatie, Astuti, Pramiadi, Henuhili, 2013). Nurheti Yuliarti (2017:5)

mengatakan bahwa protein yang terkandung dalam jamur tiram dua kali

lipat lebih tinggi dibanding asparagus dan kubis. Tak hanya itu, jamur

tiram juga mengandung 9 asam amino esensial dan merupakan sumber

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

7

mineral yang baik.

Jamur tiram merupakan jenis jamur yang paling sering dibudidayakan

karena memiliki berbagai keunggulan, seperti : (1) harga yang relatif

stabil sehingga tingkat keuntungan yang dihasilkan relatif tinggi, (2) umur

singkat, dan (3) permintaan pasar yang tinggi (Yuliarti, 2017). Menurut

Purbo yang dikutip oleh Umniyatie, Astuti, Pramiadi, Henuhili (2013),

ada beberapa langkah dalam budidaya jamur tiram, yaitu :

a. Penyiapan Bibit Jamur

Bibit jamur yang disiapkan adalah bibit F1, F2, dan F3. F (Filial)

memiliki arti turunan ke-1, 2, dan 3. Bibit F1 adalah bibit induk dari

turunan pertama yang sangat mempengaruhi kualitas bibit pada

turunan berikutnya. Untuk membuat bibit F1 diperlukan teknik yang

rumit yang biasa disebut teknik aseptik.

b. Penyiapan Rumah Jamur

Pemilihan rumah jamur diupayakan yang memiliki suhu 30-32 C dan

dekat dengan sumber air. Rumah jamur harus beratap genting, dan

dindingnya terbuat dari anyaman bambu yang dilapisi plastik. Rumah

jamur harus dilengkapi dengan pintu dan jendela untuk mengatur

sirkulasi udara.

c. Pembuatan Media Tanam Jamur

Media tanam jamur berbahan dasar serbuk gergaji yang sudah diayak,

gips (CaSO4), kapur (CaCO3), bekatul, TSP dan air.

d. Sterilisasi Media Tanam

Sterilisasi dilakukan untuk menghindari adanya kontaminasi

organisme lain yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur.

Sterilisasi dilakukan dengan menggunakan tabung boiler dengan suhu

120 C dan tekanan 1 atmosfer selama 5-6 jam.

e. Inokulasi Bibit

Inokulasi bibit adalah langkah mengisikan bibit jamur ke dalam media

tanam baglog yang sudah dingin. Bibit yang digunakan adalah bibit F3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

8

yang diisikan dengan teknik aseptik (dilakukan di dekat lampu

bunsen/lampu spiritus) dengan menggunakan pinset yang steril.

f. Inkubasi

Inkubasi media tanam yang sudah diberi bibit, dilakukan pada ruang

inkubasi yang memiliki suhu ruangan antara 22-28 C. Proses ini

dilakukan untuk menumbuhkan miselium dan biasanya memakan

waktu hingga 30 hari atau lebih.

g. Pembukaan Tutup Kapas

Jika miselium sudah memenuhi baglog, kapas yang menjadi tutup

baglog dapat dibuka. 1-7 hari setelah proses ini, calon jamur akan

tumbuh.

h. Pemeliharaan

Untuk mencegah timbulnya hama dan penyakit, biasanya dilakukan

dengan cara menaburkan kapur pada celah-celah susunan baglog, dan

membuang baglog yang terkontaminasi.

i. Pemanenan

Pemanenan dapat dilakukan 1-2 minggu setelah tutup kapas dibuka.

Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari dengan cara mencabut

seluruh rumpun jamur, kemudian dibersihkan.

2. Aktivitas Fundamental Matematis

Menurut Bishop (1988:99) terdapat enam aktivitas dasar matematika

yang terdiri dari counting (membilang), locating (menentukan lokasi),

measuring (mengukur), designing (merancang), playing (bermain), dan

explaining (menjelaskan). Penjelasan terkait enam aktivitas fundamental

matematis menurut Bishop adalah sebagai berikut.

a. Counting

Counting (membilang) merupakan suatu aktivitas yang meliputi

kuantifikasi atau pernyataan yang menyatakan jumlah seperti

penggunaan kuantor universal (menggunakan kata : setiap, seluruh)

dan kuantor eksistensial (menggunakan kata : ada, beberapa, terdapat)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

9

dalam logika matematika, nama-nama bilangan, penggunaan jari dan

bagian tubuh untuk menghitung, turus, bilangan, nilai tempat, nol,

basis 10, operasi bilangan, kombinatorik, akurasi, perkiraan,

kesalahan dalam membilang, pecahan, desimal, positif, negatif, besar

tidak terhingga, kecil tidak terhingga, limit, pola bilangan, pangkat,

relasi bilangan, diagram panah, representasi aljabar, kejadian,

probabilitas, representasi frekuensi. Pada awalnya, aktivitas counting

(membilang) muncul dalam masyarakat karena kebutuhan masyarakat

untuk membuat catatan berdasarkan harta kepemilikan mereka seperti

perhitungan untuk menghitung jumlah hewan ternak yang mereka

miliki.

b. Locating

Locating (menentukan lokasi) merupakan suatu aktivitas yang

meliputi preposisi, pendeskripsian suatu rute/lintasan, lokasi

lingkungan, arah mata angin, atas/bawah, depan/belakang, jarak, garis

lurus/garis lengkung, sudut sebagai penanda perputaran, sistem lokasi,

koordinat kutub yaitu pasangan (r, ) dari titik P dimana r adalah jari-

jari lingkaran dan adalah salah satu sudut antara sinar dan sumbu

kutub, koordinat kartesius, pemetaan, lintang/bujur, tempat

kedudukan, penghubungan, lingkaran. Awalnya, aktivitas locating

(menentukan lokasi) digunakan manusia untuk menentukan dimana

tempat yang cocok untuk berburu.

c. Measuring

Measuring (mengukur) merupakan suatu aktivitas seperti pembanding

kuantitas, mengurutkan, kualitas, pengembangan dari satuan,

keakuratan satuan, perkiraan, panjang, luas, volume, waktu, suhu,

berat, satuan konvensional yaitu satuan berdasarkan kesepakatan

umum (Contoh : satuan berat yaitu kg, hg, dag, g, dg, cg, mg dan

satuan panjang yaitu km, hm dam, m, dm, cm, mm), satuan standar,

sistem satuan, uang, satuan majemuk yaitu satuan yang terdiri dari

beberapa bagian yang merupakan kesatuan (Contoh : km/jam,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

10

km/menit, m/menit, m/detik). Awalnya, aktivitas ini digunakan untuk

membandingkan antara dua objek kemudian berkembang menjadi

banyak objek.

d. Designing

Designing (merancang) merupakan aktivitas yang meliputi rancangan,

abstraksi, bentuk geometris, estetika, membandingkan objek dengan

sifat bentuk, besar, kecil, kesebangunan, kekongruenan, sifat-sifat

bangun, bentuk geometris umum, benda padat, jaringan, permukaan,

pengubinan, simetri, proporsi, perbandingan, pembesaran skala,

kelakuan suatu benda. Aktivitas ini dapat kita jumpai dalam

kehidupan sehari-hari seperti bentuk bangunan, bentuk kerajinan

tangan, dan sebagainya.

e. Playing

Playing (bermain) merupakan aktivitas yang meliputi pertandingan,

teka-teki, paradoks, pemodelan, aktivitas terikat aturan, penalaran

hipotesis yaitu cara berpikir logis untuk membuat anggapan dasar,

prosedur, strategi rencana, permainan kerjasama, permainan

kompetitif, permainan solitaire, kemungkinan, prediksi. Aktivitas ini

dapat kita jumpai dalam berbagai macam permainan yang

berkembang di masyarakat. Melalui permainan, dapat ditemukan

aspek-aspek matematis seperti membuat strategi agar menang dalam

pertandingan, memprediksi kemungkinan yang terjadi, dan

sebagainya.

f. Explaining

Explaining (menjelaskan) merupakan aktivitas yang meliputi

kesamaan dalam bentuk benda-benda, klasifikasi, penjelasan cerita,

logika koneksi, penjelasan, argumen logis, pembuktian, penjelasan

dengan simbol-simbol, diagram, grafik, matriks, pemodelan

matematika, kriteria, validitas internal, generalisabilitas eksternal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

11

3. Aspek Matematis

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan aspek sebagai sudut

pandang, sedangkan matematis memiliki arti bersifat matematika. Dari

arti tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek matematis merupakan

sudut pandang yang bersifat matematika. Berikut ini adalah aspek

matematis berdasarkan Kompetensi Dasar (Kemendikbud, 2017) mata

pelajaran matematika untuk tingkat SMP.

Tabel 2.1. Aspek Matematis

No. Kelas Aspek Matematis Kompetensi Dasar

1. VII Urutan bilangan

bulat dan pecahan

4.1. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan urutan

beberapa bilangan bulat dan

pecahan (biasa, campuran,

desimal, persen).

Sekilas Materi :

Gambar 2.1. Garis Bilangan

Sumber : Kemendikbud

Bilangan yang lebih besar selalu

berada di kanan bilangan yang

lebih kecil. Begitupula dengan

bilangan pecahan. Namun, jika

yang dibandingkan adalah bilangan

bulat positif yang sangat besar atau

bilangan bulat negatif yang sangat

kecil maka yang dilihat adalah

angka-angka penyusunnya.

Begitupula dengan bilangan

pecahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

12

Contoh :

Urutkan bilangan bulat berikut dari

yang terkecil ke terbesar :

5, -3, -8, 10

Maka urutannya adalah -8,-3,5,10.

Urutkan bilangan pecahan berikut

dari yang terbesar ke yang terkecil :

Maka urutannya adalah

2. VII Operasi hitung

bilangan bulat dan

pecahan

4.2. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan operasi

hitung bilangan bulat dan

pecahan.

Sekilas Materi :

Penjumlahan Bilangan Bulat

Sifat Komutatif

a + b = b + a

Sifat Asosiatif

a + (b + c) = (a + b) + c

Pengurangan Bilangan Bulat

Perkalian Bilangan Bulat

Gambar 2.2. Perkalian Bilangan

Bulat

Sumber : Kemendikbud

Sifat Komutatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

13

a × b = b × a

Sifat Asosiatif

a × (b × c) = (a × b) × c

Sifat Distributif

Terhadap penjumlahan

a × (b + c) = (a × b) + (a × c)

Terhadap pengurangan

a × (b - c) = (a × b) - (a × c)

Pembagian Bilangan Bulat

Untuk a, b, c bilangan bulat

Jika a × b = c maka

dengan b 0

Jika a × b = c maka

dengan a 0

Contoh :

(- 4) + 2 = 2 + (-4) = - 2

1 × (3 - 5) = (1 × 3) - (1 × 5) = - 2

3. VII Bilangan

berpangkat

4.3. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan bilangan

dalam bentuk bilangan

berpangkat bulat positif dan

negatif.

Sekilas Materi :

Bilangan berpangkat adalah

bilangan yang dinyatakan dalam

bentuk dengan a dan b adalah

bilangan bulat. Dalam hal ini, a

disebut dengan bilangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

14

basis/pokok dan b disebut

eksponen/pangkat.

Contoh :

4. VII Himpunan 4.4. Menyelesaikan masalah

kontekstual yang berkaitan

dengan himpunan, himpunan

bagian, himpunan semesta,

himpunan kosong,

komplemen himpunan, dan

operasi biner pada himpunan.

Sekilas Materi :

Himpunan A merupakan

himpunan bagian B jika setiap

anggota A juga menjadi anggota

B dan dinotasikan dengan .

Contoh :

Maka .

Himpunan semesta adalah

himpunan seluruh unsur yang

menjadi objek pembicaraan, dan

dilambangkan dengan S.

Contoh :

Tentukan himpunan semesta yang

mungkin dari himpunan B =

Maka himpunan semesta yang

mungkin dari himpunan B adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

15

S =

S =

S =

Himpunan kosong adalah

himpunan yang tidak memiliki

anggota yang dinotasikan dengan

atau .

Contoh :

C adalah himpunan nama-nama

hari yang diawali dengan huruf y.

Maka : C =

Karna n(C) = 0

Komplemen himpunan A adalah

suatu himpunan yang semua

anggotanya ada di himpunan S

tetapi bukan anggota himpunan A,

dinotasikan dengan .

Komplemen himpunan

dinotasikan :

Contoh :

S =

A =

Maka =

Operasi biner dalam himpunan :

Irisan

Irisan dari himpunan A dan B

adalah himpunan yang

anggotanya semua anggota S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

16

yang merupakan anggota

himpunan A dan anggota

himpunan B, dilambangkan

dengan . Irisan dua

himpunan dinotasikan :

.

Gabungan

Gabungan dari himpunan A dan

B adalah himpunan yang

anggotanya semua anggota S

yang merupakan anggota

himpunan A atau anggota

himpunan B, dilambangkan

dengan . Gabungan dua

himpunan dinotasikan :

Selisih

Selisih himpunan B terhadap

himpunan A adalah himpunan

semua anggota himpunan A yang

bukan anggota himpunan B,

dinotasikan dengan A – B. Selisih

dua himpunan dinotasikan :

.

5. VII Bentuk aljabar 4.5. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan bentuk

aljabar dan operasi pada

bentuk aljabar.

Sekilas Materi :

Bentuk aljabar disebut juga bentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

17

matematis atau model matematika.

Nama-nama bentuk aljabar

berdasarkan banyaknya suku :

2, x, dan 2x disebut monomial

2x + 4 disebut binomial

2x + 3y + 7 disebut trinomial

Pada bentuk 2x + 4, bilangan 2

disebut koefisien, x disebut

variabel, 4 disebut konstanta.

Contoh :

2 kotak bola dan 4 bola

Misalkan

Banyak bola dalam 1 kotak = a

Bentuk aljabarnya adalah

2a + 4

6. VII Persamaan dan

pertidaksamaan

linear satu variabel

4.6. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan persamaan

dan pertidaksamaan linear

satu variabel.

Sekilas Materi :

Persamaan linear satu variabel

adalah kalimat terbuka yang

dihubungkan tanda sama dengan

(=) dan hanya mempunyai satu

variabel berpangkat 1. Bentuk

umum persamaan linear satu

variabel adalah ax + b = 0.

Contoh :

x + 3 = 7

13 = p – 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

18

Pertidaksamaan linear satu

variabel adalah kalimat terbuka

yang dinyatakan dengan

menggunakan tanda

ketidaksamaan (<, >, ) dan

hanya mempunyai satu variabel

berpangkat 1.

Contoh :

m + 5 7

13 x + 14

7. VII Rasio dua besaran 4.7. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan rasio dua

besaran (satuannya sama dan

berbeda).

Sekilas Materi :

Perbandingan atau rasio digunakan

untuk membandingkan besaran

suatu benda dengan benda lainnya.

Besaran benda yang dimaksud

dapat berupa panjang, kecepatan,

massa, waktu, dan sebagainya.

Contoh :

Fany dan Aryo adalah teman

sekelas. Rumah Fany berjarak 500

meter dari sekolah. Rumah Aryo

berjarak 2 km dari sekolah.

Berapakah perbandingan jarak

rumah Fany dan Aryo dari

sekolah?

Penyelesaian :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

19

Perbandingan jarak rumah Fany

terhadap jarak rumah Aryo adalah

500 : 2.000 = 1 : 4

Maka perbandingan jarak rumah

Fany terhadap jarak rumah Aryo

adalah 1 : 4 atau jarak rumah Fany

dari sekolah adalah 4 kali jarak

rumah Aryo dari sekolah.

8. VII Perbandingan

senilai dan

berbalik nilai

4.8. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan

perbandingan senilai dan

berbalik nilai.

Sekilas Materi :

Perbandingan senilai adalah

perbandingan antara dua besaran

yang apabila salah satu besaran

nilainya semakin besar maka

nilai besaran yang lain akan

semakin besar pula.

Contoh :

Sebuah mesin di suatu pabrik

minuman mampu memasang

tutup botol untuk 14 botol

dalam waktu 84 detik. Banyak

botol yang dapat ditutup oleh

mesin dalam waktu 2 menit

adalah ...

Jawaban :

Misalkan :

x = banyaknya botol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

20

Perbandingan banyaknya botol

yang dapat ditutup terhadap

waktu adalah

14 : 84 = 1 : 6

Banyaknya botol yang dapat

ditutup dalam waktu 2 menit

adalah

Maka banyaknya botol yang

dapat ditutup dalam waktu 2

menit adalah 20 botol.

Perbandingan berbalik nilai

adalah perbandingan dua

besaran yang bila salah satu

besaran nilainya semakin besar

maka nilai besaran yang lain

akan semakin kecil.

Contoh :

Suatu pekerjaan dapat

diselesaikan selama 16 hari oleh

8 orang pekerja. Jika 4 pekerja

ditugaskan ke pekerjaan lain,

lama waktu yang bisa

diselesaikan oleh pekerja yang

tersisa adalah ...

Jawaban :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

21

Misalkan : x = waktu yang

diperlukan

Perbandingan jumlah pekerja

terhadap waktu adalah

8 : 16

Lama waktu yang dibutuhkan

saat dikerjakan oleh 4 pekerja

adalah

32

Maka lama waktu yang

dibutuhkan saat dikerjakan oleh

4 pekerja adalah 32 hari.

9. VII Aritmetika sosial 4.9. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan aritmetika

sosial (penjualan, pembelian,

potongan, keuntungan,

kerugian, bunga tunggal,

persentase, bruto, neto, tara).

Sekilas Materi :

Aritmetika sosial biasa digunakan

untuk membahas kegiatan terkait

dunia perekonomian seperti

penjualan, pembelian, potongan,

keuntungan, kerugian, bunga

tunggal, persentase, bruto, neto,

tara.

Contoh :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

22

Seorang penjual krupuk

mengeluarkan modal sebesar Rp

1.000.000,00 untuk menjalankan

usahanya. Dia mematok harga

krupuknya Rp 6.000,00

perbungkus. Jika Ia merencanakan

ingin mendapat keuntungan Rp

200.000,00 dari hasil penjualannya,

maka berapa kemasan krupuk

minimal yang harus dibuat ?

Jawaban :

Jika ingin mendapatkan keuntungan

sebesar Rp 200.000,00 maka total

pendapatan hari itu adalah Rp

1.200.000,00.

Jadi, kemasan kerupuk yang harus

dibuat adalah

Maka pedagang tersebut harus

membuat 200 kemasan kerupuk

jika ingin mendapat keuntungan

sebesar Rp 200.000,00

10. VII Garis dan sudut 4.10. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan hubungan

antar sudut sebagai akibat

dari dua garis sejajar yang

dipotong oleh garis

transversal.

Sekilas Materi :

Definisi garis dan sudut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

23

Garis adalah sekumpulan titik

yang saling dihubungkan.

Sudut adalah sebuah daerah

yang terbentuk karena adanya

dua buah sinar garis yang titik

pangkalnya saling berhimpit.

11. VII Luas dan keliling

segiempat dan

segitiga.

4.11. Menyelesaikan masalah

kontekstual yang berkaitan

dengan luas dan keliling

segiempat (persegi, persegi

panjang, belah ketupat,

jajargenjang, trapesium, dan

layang-layang) dan segitiga.

Sekilas Materi :

Persegi

Keliling = 4 sisi

Luas = sisi sisi

Persegi Panjang

Keliling = 2(panjang + lebar)

Luas = panjang lebar

Jajar Genjang

Keliling =

2(sisi alas + sisi miring)

Luas = alas tinggi

Trapesium

Keliling = jumlahan sisi-

sisinya

Luas =

Belah Ketupat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

24

Keliling = 4 sisi miring

Luas =

Layang-layang

Keliling =

2(sisi terpendek + sisi

terpanjang)

Luas =

Segitiga

Keliling = sisi alas + sisi tinggi

+ sisi miring

Luas =

12. VII Penyajian data 4.12. Menyajikan dan menafsirkan

data dalam bentuk tabel,

diagram, garis, diagram

batang, dan diagram

lingkaran.

Sekilas Materi :

Secara umum, ada 2 cara penyajian

data yang sering digunakan, yaitu

dengan tabel/daftar dan

grafik/diagram.

Contoh :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

25

Gambar 2.3. Diagram Lingkaran

Acara Televisi

Sumber : Kemendikbud

13. VIII Pola bilangan 4.1. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan pola pada

barisan bilangan dan barisan

konfigurasi objek.

Sekilas Materi :

Barisan bilangan adalah susunan

bilangan yang memiliki pola

tertentu.

Contohnya adalah barisan

aritmetika dan barisan geometri.

Barisan konfigurasi objek adalah

susunan bilangan yang terbentuk

berdasarkan susunan dari suatu

objek.

Contohnya adalah barisan dengan

pola persegi, pola persegi

panjang, pola segitiga, dan pola

bilangan pascal.

14. VIII Koordinat

kartesius

4.2. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan kedudukan

titik dalam bidang koordinat

kartesius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

26

Sekilas Materi :

Koordinat kartesius digunakan

untuk menentukan objek titik-titik

pada suatu bidang dengan

menggunakan dua bilangan yang

biasa disebut dengan koordinat x

dan koordinat y dari titik-titik

tersebut.

Sumbu-X dan sumbu-Y membagi

bidang kartesius menjadi 4 kuadran

sebagai berikut.

Kuadran I : koordinat-x positif dan

koordinat-y positif.

Kuadran II : koordinat-x negatif

dan koordinat-y positif.

Kuadran III : koordinat-x negatif

dan koordinat-y negatif.

Kuadran IV : koordinat-x positif

dan koordinat-y negatif.

Contoh :

Titik P memiliki koordinat (-2,1)

Maka -2 disebut koordinat-x

Dan 1 disebut koordinat-y.

Maka titik P(-2,1) terletak di

kuadran II.

15. VIII Relasi dan fungsi 4.3. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan relasi dan

fungsi dengan menggunakan

berbagai representasi.

Sekilas Materi :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

27

Relasi adalah hubungan antara

suatu anggota himpunan dengan

anggota himpunan lainnya.

Fungsi adalah relasi dari

himpunan A ke himpunan B, jika

setiap anggota himpunan A

berpasangan tepat satu dengan

anggota himpunan B

16. VIII Persamaan garis

lurus

4.4. Menyelesaikan masalah

kontekstual yang berkaitan

dengan linear sebagai

persamaan garis lurus.

Sekilas Materi :

Persamaan garis lurus adalah

persamaan yang membentuk garis

lurus saat digambarkan dalam

bidang kartesius.

Bentuk umum :

y = mx + c

Contoh :

y = 2x + 1

17. VIII Sistem persamaan

linear dua variabel

4.5. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan sistem

persamaan linear dua

variabel.

Sekilas Materi :

Sistem persamaan linear dua

variabel (SPLDV) adalah suatu

sistem yang terdiri dari persamaan-

persamaan linear dua variabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

28

Contoh :

Tia membeli 4 buku dan 8 pensil

dengan harga Rp 50.000,00. Fany

membeli 1 buku dan 10 pensil

dengan harga Rp 36.500,00.

Tentukan harga 1 buah buku dan 1

buah pensil.

Penyelesaian :

Misalkan :

Harga 1 buah buku = x

Harga 1 buah pensil = y

Maka, model matematikanya

adalah

4x + 8y = 50.000

x + 10y = 36.500

Mencari harga 1 buah pensil

Ubah persamaan 2 menjadi

x = 36.500 – 10y

Kemudian substitusi persamaan

tersebut ke persamaan 1

4x + 8y = 50.000

4(36.500 – 10y) + 8y = 50.000

146.000 – 40y + 8y = 50.000

146.000 – 32y = 50.000

146.000 – 50.000 = 32y

96.000 = 32y

3.000 = y

diperoleh harga 1 buah pensil yaitu

Rp 3.000

Mencari harga 1 buah buku.

x + 10y = 36.500

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

29

x + 10 (3.000) = 36.500

x + 30.000 = 36.500

x = 36.500 - 30.000

x = 6.500

maka diperoleh bahwa harga 1

buah buku adalah Rp 6.500

18. VIII Teorema

Pythagoras

4.6. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan teorema

Pythagoras dan triple

Pythagoras.

Sekilas Materi :

Teorema Pythagoras menyatakan

bahwa

Untuk ABC, jika C adalah

sudut siku-siku, maka

Triple Pythagoras adalah tiga

bilangan asli yang memenuhi

persamaan pada teorema

Pythagoras.

Contoh :

Gambar 2.4. Persegi Panjang

Sumber : Kemendikbud

Tentukan panjang EG dengan

menggunakan teorema Pythagoras

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

30

Maka diperoleh panjang EG =

Dari hal diatas, yang menjadi triple

Pythagoras adalah 5, , 10.

19. VIII Lingkaran 4.7. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan sudut pusat,

sudut keliling, panjang busur,

dan luas juring lingkaran,

serta hubungannya.

Sekilas Materi :

Lingkaran adalah kumpulan titik-

titik yang membentuk garis

lengkung yang memiliki jarak

yang sama terhadap titik

pusatnya.

Sudut keliling adalah sudut yang

dibatasi oleh dua tali busur yang

berpotongan di satu titik pada

lingkaran dan titik sudutnya

terletak pada keliling lingkaran..

Sudut pusat adalah sudut yang

dibatasi oleh dua jari-jari

lingkaran yang titik sudutnya

merupakan titik pusat lingkaran.

Juring adalah daerah yang

dibatasi oleh dua jari-jari

lingkaran dan busur lingkaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

31

Busur AB adalah garis lengkung

AB.

20. VIII Garis singgung

persekutuan luar

dan persekutuan

dalam dua

lingkaran

4.8. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan garis

singgung persekutuan luar

dan persekutuan dalam dua

lingkaran.

Sekilas Materi :

Garis singgung persekutuan luar

dua lingkaran adalah ruas garis

terpendek yang menyinggung dua

buah lingkaran dan tidak melalui

daerah di antara kedua lingkaran.

Gambar 2.5. Garis Singgung

Persekutuan Luar 2 Lingkaran

Sumber : Kemendikbud

Garis singgung persekutuan

dalam dua lingkaran adalah ruas

garis terpendek yang

menyinggung dua buah lingkaran

dan melalui daerah di antara

kedua lingkaran.

Gambar 2.6. Garis Singgung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

32

Persekutuan Dalam 2 Lingkaran

Sumber : Kemendikbud

21. VIII Bangun ruang sisi

datar

4.9. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan luas

permukaan dan volume

bangun ruang sisi datar

(kubus, balok, prisma, dan

limas), serta gabungannya.

Sekilas Materi :

Kubus

Luas = 6 ×

Volume =

Balok

Luas =

2(pl + pt + lt)

Volume =

panjang ×lebar × tinggi

Prisma

Luas = 2(luas alas) + jumlah

luas bidang tegak

Volume = luas alas × tinggi

Limas

Luas = luas alas + jumlah luas

bidang tegak

Volume =

× luas alas × tinggi

22. VIII Statistika 4.10. Menyajikan dan

menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan distribusi

data, nilai rata-rata, median,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

33

modus, dan sebaran data

untuk mengambil simpulan,

membuat keputusan, dan

membuat prediksi.

Sekilas Materi :

Ukuran Pemusatan Data :

Mean adalah rata-rata

=

Median adalah nilai tengah dari

suatu kumpulan data yang telah

diurutkan.

Modus adalah nilai yang paling

sering muncul dari suatu

kumpulan data.

Ukuran Penyebaran Data :

Jangkauan adalah selisih antara

nilai terbesar dan nilai terkecil

dari suatu kumpulan data.

Kuartil Bawah ( )

Kuartil Tengah ( )

Kuartil Atas ( )

Jangkauan Interkuartil (H) adalah

selisih antara nilai kuartil atas dan

kuartil bawah dari suatu

kumpulan data.

Simpangan Kuartil adalah

setengah dari jangkauan

interkuatil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

34

23. VIII Peluang 4.11. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan peluang

empirik dan teoretik suatu

kejadian dari suatu

percobaan.

Sekilas Materi :

Peluang Empirik adalah

perbandingan antara frekuensi

kejadian terhadap percobaan

yang dilakukan.

Contoh : percobaan pelemparan

uang logam.

Peluang Teoretik adalah

perbandingan antara frekuensi

kejadian yang diharapkan

terhadap frekuensi kejadian

yang mungkin.

Contoh : pelemparan dadu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

35

24. IX Perpangkatan dan

bentuk akar

4.1. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan sifat-sifat

operasi bilangan berpangkat

bulat dan bentuk akar.

Sekilas Materi :

Perkalian Bilangan Berpangkat

Pemangkatan Bilangan Berpangkat

Pembagian Bilangan Berpangkat

Perpangkatan pada Bilangan

Pecahan

25. IX Persamaan kuadrat 4.2. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan persamaan

kuadrat.

Sekilas Materi :

Bentuk Umum Persamaan Kuadrat

dengan

dan

Contoh :

26. IX Fungsi kuadrat 4.3. Menyajikan fungsi kuadrat

menggunakan tabel,

persamaan, dan grafik.

Sekilas Materi :

Bentuk Umum Fungsi Kuadrat

dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

36

dan

Contoh :

27. IX Sifat-sifat fungsi

kuadrat

4.4. Menyajikan dan

menyelesaikan masalah

kontekstual dengan

menggunakan sifat-sifat

fungsi kuadrat.

Sekilas Materi :

Jika maka grafik

terbuka ke atas.

Jika maka grafik

terbuka ke bawah.

Jika maka parabola

memotong sumbu X di dua titik.

Jika maka parabola

menyinggung sumbu X di titik

.

Jika maka parabola tidak

memotong maupun menyinggung

sumbu X.

28. IX Transformasi 4.5. Menyelesaikan masalah

kontekstual yang berkaitan

dengan transformasi geometri

(refleksi, translasi, rotasi, dan

dilatasi).

Sekilas Materi :

Refleksi (Pencerminan) adalah

salah satu jenis transformasi yang

memindahkan setiap titik pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

37

suatu bidang dengan

menggunakan sifat bayangan

cermin dari titik-titik yang

dipindahkan.

Gambar 2.7. Refleksi

Sumber : Kemendikbud

Translasi (Pergeseran) adalah

salah satu jenis transformasi yang

bertujuan untuk memindahkan

semua titik pada suatu bangun

dengan jarak dan arah yang sama.

Gambar 2.8. Translasi

Sumber : Kemendikbud

Rotasi (Perputaran) adalah satu

jenis transformasi yang memutar

setiap titik pada suatu bidang

sampai sudut dan arah tertentu

terhadap titik yang tetap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

38

Gambar 2.9. Rotasi

Sumber : Kemendikbud

Dilatasi merupakan transformasi

yang mengubah ukuran sebuah

bidang.

Gambar 2.10. Dilatasi

Sumber : Kemendikbud

29. IX Kekongruenan dan

kesebangunan

4.6. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan

kesebangunan dan

kekongruenan antar bangun

datar.

Sekilas Materi :

Syarat Kekongruenan Bangun

Datar

Sisi-sisi yang bersesuaian

sama panjang.

Sudut-sudut yang bersesuaian

sama besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

39

Gambar 2.11. Dua Bangun

Kongruen

Sumber : Kemendikbud

Syarat Kesebangunan Bangun

Datar

Sisi-sisi yang bersesuaian

memiliki perbandingan yang

sama.

Sudut-sudut yang bersesuaian

sama besar.

Gambar 2.12. Dua Bangun

Sebangun

Sumber : Kemendikbud

30. IX Bangun ruang sisi

lengkung

4.7. Menyelesaikan masalah

kontekstual yang berkaitan

dengan luas permukaan dan

volume bangun ruang sisi

lengkung (tabung, kerucut,

dan bola) serta gabungan

beberapa bangun ruang sisi

lengkung.

Sekilas Materi :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

40

Tabung

Luas =

Volume =

Kerucut

Luas =

Volume =

Bola

Luas =

Volume =

B. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan terkait dengan pengkajian aktivitas

fundamental matematis menurut Bishop, meliputi :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Supriatna dan Nurcahyono (2017).

Penelitiannya berjudul “Etnomatematika : Pembelajaran Matematika

Berdasarkan Tahapan-tahapan Kegiatan Bercocok Tanam”. Aspek

matematis pada tahapan-tahapan kegiatan bercocok tanam adalah sebagai

berikut :

a. Pengolahan lahan : terdapat aspek matematis berupa geometri seperti

persegi panjang dalam pembuatan bedengan dan perbandingan yaitu

perbandingan luas lahan dengan waktu pengolahan lahan.

b. Seleksi benih tanaman : terdapat aspek matematis berupa persentase

yaitu persentase antara benih yang layak tanam dan tidak layak

tanam.

c. Penanaman : terdapat aspek matematis berupa perbandingan yaitu

perbandingan antara jarak tanam dengan luas lahan.

d. Perawatan : terdapat aspek matematis berupa operasi bilangan bulat

yaitu menghitung jumlah benih yang tumbuh dan tidak tumbuh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

41

e. Panen : terdapat aspek matematis berupa perhitungan dan penyajian

data seperti menghitung rata-rata hasil panen dan menyajikannya

dalam tabel atau diagram.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Rani (2018). Penelitiannya berjudul

“Etnomatematika pada Candi Ratu Boko Sebagai Pendukung

Pembelajaran Matematika Realistik”. Aspek matematis pada Candi Ratu

Boko adalah sebagai berikut :

a. Gerbang Candi Ratu Boko : terdapat aspek matematis berupa

geometri yaitu bangun datar segitiga.

b. Candi Kapur Ratu Boko : terdapat aspek matematis berupa geometri

yaitu bangun datar persegi.

c. Candi Pembakaran : terdapat aspek matematis berupa geometri yaitu

bangun datar trapesium.

d. Paseban Candi Ratu Boko : terdapat aspek matematis berupa

geometri yaitu bangun datar persegi panjang.

Dari semua hal tersebut, dapat diperoleh luas dan kelilingnya.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Nisa, Nurjamil, Muhtadi, Sukirwan

(2019). Penelitiannya berjudul “Studi Etnomatematika pada Aktivitas

Urang Sunda dalam Menentukan Pernikahan, Pertanian dan Mencari

Benda Hilang”. Aspek matematis yang dibahas dalam penelitian tersebut,

yakni :

a. Terdapat aspek matematis berupa operasi bilangan bulat dalam

menjumlahkan weton.

b. Terdapat konsep modulo dalam penentuan hari baik.

C. Kerangka Berpikir

Masih banyak siswa yang beranggapan bahwa matematika adalah ilmu yang

tidak mudah dipahami karena dirasa kurang implementatif. Padahal,

kenyataannya matematika melekat pada setiap aspek kehidupan dan berperan

sangat penting dalam kehidupan manusia. Mengingat pentingnya matematika

dalam kehidupan maka, munculah ide untuk mengenalkan matematika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

42

melalui kegiatan yang ada dalam kehidupan nyata. Kegiatan tersebut adalah

budidaya jamur tiram. Pada budidaya jamur tiram terdapat aktivitas-aktivitas

yang berkaitan dengan matematika. Maka, melalui enam aktivitas

fundamental matematis menurut Bishop, peneliti akan menganalisis aspek

matematis pada kegiatan budidaya jamur tiram. Aspek matematis yang

ditemukan akan digunakan untuk membuat permasalahan kontekstual dari

budidaya jamur tiram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

43

Berikut bagan kerangka berpikir yang peneliti buat :

Gambar 2.13. Bagan Kerangka Berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

44

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif dengan

pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2007: 6), penelitian kualitatif

adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa

yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

tindakan, dan lain-lain secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam

bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah serta

dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Peneliti menggunakan

penelitian kualitatif karena dalam penelitian ini, proses deskripsi akan

dilakukan dengan memaparkan hasil wawancara dengan narasumber.

B. Narasumber Penelitian

Narasumber dalam penelitian ini adalah pemilik usaha budidaya jamur tiram

sekaligus penjual produk olahan jamur tiram yaitu Pak Bernadus Bagus

Supranyoto. Peneliti memilih Pak Bagus sebagai narasumber karena skala

usaha budidaya jamur yang dimiliki Pak Bagus sudah berskala besar sehingga

langkah-langkah budidaya jamur yang dilakukan lebih lengkap.

C. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah aspek matematis dan permasalahan

kontekstual dari budidaya jamur tiram.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Pengambilan Data

Penelitian dilaksanakan di Dusun Beran Kidul, Tridadi, Kabupaten

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

45

2. Waktu Penelitian

Tahap Waktu Kegiatan

1 4 Oktober - 15 Oktober 2019 Observasi Penelitian

2 16 Oktober - 6 Desember 2019 Pembuatan Proposal Penelitian

3 24 Februari – 23 Maret 2020 Persiapan

4 17 April - 30 April 2020 Pelaksanaan Penelitian

5 1 Mei – 22 Mei 2020 Analisis Data

6 23 Mei – 24 Mei 2020 Penarikan Kesimpulan

7 25 Mei – 7 Juni 2020 Penulisan Hasil Penelitian

8 9 Juni – 27 Juli 2020 Penyempurnaan laporan

E. Bentuk Data

Data dalam penelitian ini, diperoleh dari hasil observasi, hasil wawancara

dengan narasumber, dan hasil dokumentasi terkait proses budidaya jamur

tiram. Maka bentuk data yang digunakan adalah data deskriptif berupa kata-

kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati

seperti apa yang diungkapkan Bogdan dan Taylor (1975) yang dikutip oleh

Moleong (2007:4).

F. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dipaparkan sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi yang dilakukan bertujuan untuk mencari informasi terkait

proses budidaya jamur tiram yang nantinya akan digunakan untuk

menentukan apa saja aspek-aspek matematis yang terdapat pada aktivitas

budidaya jamur tiram.

2. Wawancara

Wawancara yang dilakukan bertujuan untuk menggali informasi secara

detail. Wawancara bersifat terbuka dan fleksibel dimana pertanyaan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

46

pertanyaan yang diberikan kepada narasumber sudah mengacu pada

pedoman wawancara yang telah disiapkan tetapi, tidak menutup

kemungkinan akan ada pertanyaan tambahan jika dirasa masih ada yang

perlu untuk ditanyakan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini, bertujuan untuk

menunjang data hasil observasi dan wawancara untuk menyimpulkan

hasil penelitian. Dokumentasi yang dilakukan meliputi pengambilan foto

dan rekaman suara.

G. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah peneliti, pedoman

observasi dan pedoman wawancara.

1. Peneliti

Peneliti sebagai instrumen utama yang digunakan untuk memperoleh data

pokok sesuai tujuan penelitian. Dalam hal ini, peneliti diharapkan dapat

menetapkan fokus penelitian, menentukan narasumber yang tepat sebagai

sumber data, melakukan pengumpulan data, menganalisis data dan

membuat kesimpulan dari temuan yang didapatkan.

2. Pedoman Observasi

Menurut Sugiyono (2011:121) pedoman observasi digunakan apabila

obyek penelitian bersifat perilaku manusia, proses kerja, gejala alam,

responden kecil. Maka pedoman observasi dalam penelitian ini digunakan

untuk mengamati setiap proses budidaya jamur tiram yang memuat

aktivitas fundamental matematis. Pedoman observasi yang dibuat berisi

kisi-kisi (lampiran 5, halaman 82) dan daftar-daftar pernyataan (lampiran

6, halaman 84) yang akan digunakan untuk menggali aspek matematis

pada tahapan-tahapan budidaya jamur tiram. Pedoman observasi yang

digunakan merupakan pedoman observasi yang berupa check list, dimana

peneliti telah memilih dan mendefinisikan hal yang akan diamati sebelum

observasi dilaksanakan sehingga ketika observasi, peneliti hanya perlu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

47

memberikan tanda ceklis apabila hal yang diamati sesuai dengan

pernyataan yang disajikan.

3. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan apabila ingin mengetahui hal-hal dari

responden secara lebih mendalam serta dengan jumlah responden yang

sedikit (Sugiyono, 2011:121). Pedoman wawancara dalam penelitian ini

berisi kisi-kisi (lampiran 2, halaman 73) dan daftar pertanyaan (lampiran

3, halaman 77) yang akan dijadikan acuan dalam menggali informasi dari

narasumber terkait aspek matematis pada tahapan-tahapan budidaya jamur

tiram di Dusun Beran Kidul, Tridadi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Wawancara dilakukan dengan pemilik usaha budidaya jamur tiram.

Pertanyaan yang disajikan adalah tipe pertanyaan tidak terstruktur, yang

berarti setiap pertanyaan tidak terikat pada jawaban dari pertanyaan

sebelumnya (Sugiyono, 2011:138).

H. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif dilakukan apabila data empiris yang diperoleh

adalah data kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata dan bukan

rangkaian angka serta tidak dapat disusun dalam kategori-kategori/struktur

klasifikasi. Menurut Moleong (2007), kegiatan analisis terdiri dari empat alur

kegiatan, yaitu reduksi data, kategorisasi, sintesisasi, dan penyusunan

hipotesis kerja.

Analisis data kualitatif menurut Moleong terdapat 4 (empat) tahap,

dipaparkan sebagai berikut :

1. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstraksian, dan transformasi data kasar yang

muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Proses reduksi data yang

dilakukan peneliti adalah mempelajari dan memeriksa data yang diperoleh

di lapangan kemudian membuat rangkuman pada setiap pertemuan dengan

narasumber. Setelah itu, peneliti menseleksi data dan mengorganisasi data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

48

sedemikian rupa sehingga data yang dimiliki berkaitan dengan fokus

penelitian.

2. Kategorisasi

Kategorisasi merupakan teknik analisis data yang bertujuan untuk

memilah setiap data yang saling berkaitan maupun yang memiliki

kesamaan fokus permasalahan. Pada langkah ini, peneliti berusaha

mengelompokkan data yang relevan sehingga menjadi informasi yang

dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu. Dalam hal ini, peneliti

juga mengaitkan fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan dengan data

yang diperoleh dari narasumber.

3. Sintesisasi

Sintesis data artinya mencari kaitan atau hubungan antar kategori yang

telah ditemukan. Pada tahap ini, peneliti mengamati keterkaitan antar

kategori yang diperoleh dengan aspek-aspek matematis.

4. Menyusun Hipotesis Kerja

Hipotesis kerja digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam

penelitian ini. Hasil yang didapat pada tahap ini akan menjadi sebuah

kesimpulan yang bersifat final. Dalam menyusun hipotesis kerja, peneliti

melihat hasil analisis data yang sudah dilakukan dan pembahasannya.

I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Prosedur pelaksanaan ini adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

a. Menyusun rancangan penelitian terkait proposal penelitian yang telah

disetujui

b. Memilih lokasi penelitian. Lokasi budidaya jamur tiram di Dusun

Beran Kidul, Tridadi, Sleman, Yogyakarta menjadi lokasi pilihan

peneliti.

c. Membuat pedoman observasi dan pedoman wawancara.

d. Memilih narasumber penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

49

e. Menyiapkan peralatan untuk menunjang proses wawancara dan

observasi seperti perekam suara dan kamera.

2. Tahap Pengumpulan Data

a. Peneliti melakukan observasi ke lokasi budidaya jamur tiram. Pada

kegiatan ini, peneliti mencatat hal-hal penting yang ditemukan dan

mendokumentasikan objek penelitian.

b. Selanjutnya, peneliti melakukan kegiatan wawancara dengan

narasumber yang telah ditetapkan menggunakan pedoman yang telah

disiapkan. Dalam hal ini, peneliti menggali semua informasi yang

dibutuhkan dan mencatat hal-hal pokok selama proses wawancara

berlangsung.

c. Untuk memperkuat analisis data, peneliti juga mencari informasi dari

berbagai sumber seperti buku dan petani terkait aktivitas budidaya

jamur tiram.

3. Tahap Analisis Data

Setelah mendapatkan data dari hasil observasi dan wawancara, peneliti

menganalisis dan melakukan proses reduksi data. Tahap ini dilakukan

bersamaan dengan proses pengumpulan data. Tujuannya adalah agar

proses penelitian dapat lebih terarah dan apabila terjadi kekurangan data

maka proses pencarian data dapat dilakukan kembali pada hari

selanjutnya.

4. Tahap Penarikan Kesimpulan

Pada tahap ini, peneliti mengaitkan hasil analisis data yang diperoleh

dengan aspek-aspek matematis. Lalu peneliti menarik kesimpulan dari

hasil analisis dan pembahasan untuk menjawab rumusan masalah yang

telah dibuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

50

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan di Rumah Kebun Jamur yang terletak di dusun Beran

Kidul, Tridadi, Sleman, Yogyakarta. Pada bulan Maret 2020, penelitian di

awali dengan melakukan observasi dan wawancara terbuka kepada beberapa

orang yang memiliki usaha budidaya jamur tiram, yang bertujuan untuk

melihat dan mengetahui apakah terdapat aspek matematis yang diterapkan

dalam proses budidaya jamur tiram. Hasil dari observasi dan wawancara

tersebut, didapat beberapa aspek matematis dalam proses budidaya jamur

tiram, maka peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian secara lebih

mendalam.

Sebelum terjun ke lapangan untuk melakukan penelitian, peneliti terlebih

dahulu mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan untuk menunjang proses

penelitian seperti mempersiapkan instrumen penelitian yaitu pedoman

observasi dan pedoman wawancara. Pedoman observasi dan wawancara akan

digunakan peneliti untuk mengumpulkan data penelitian. Pertanyaan dan

pernyataan yang ada dalam pedoman wawancara dan pedoman observasi

berkaitan dengan aktivitas fundamental matematis yang terdapat pada proses

budidaya jamur tiram. Pedoman observasi dan wawancara yang telah dibuat

peneliti kemudian diserahkan kepada dosen pembimbing untuk diperiksa.

Setelah diperiksa dan disetujui oleh dosen pembimbing, peneliti melakukan

validasi instrumen kepada validator. Setelah divalidasi dan instrumen dianggap

layak untuk digunakan, maka peneliti dapat melanjutkan penelitian untuk

pengambilan data.

Pengambilan data dilakukan pada bulan April 2020. Pengambilan data

dilakukan dengan melakukan wawancara kepada pemilik usaha budidaya jamur

tiram secara daring melalui aplikasi Whatsapp, dikarenakan pandemi Covid-19.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

51

B. Penyajian Data

1. Data Hasil Wawancara

a. Aktivitas Counting pada Proses Budidaya Jamur Tiram

Peneliti akan memberi kode C untuk data aktivitas counting. Pada

aktivitas ini, peneliti menemukan aktivitas counting pada beberapa

proses dalam budidaya jamur tiram. Maka peneliti akan memberikan

kode untuk aktivitas counting pada beberapa proses tersebut. Kode

tersebut akan dijabarkan sebagai berikut :

1) Kode a digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas

counting pada proses pembibitan.

2) Kode b digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas

counting pada proses pembuatan media tanam.

3) Kode c digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas

counting pada proses pemeliharaan.

4) Kode d digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas

counting pada proses pemanenan.

5) Kode e digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas

counting pada proses produksi hasil olahan.

6) Kode f digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas

counting pada proses pendistribusian

Kode data aktivitas counting akan diberi kode C.(kode huruf).(nomor

urut). Misalnya kode C.a.1 menjelaskan tentang data wawancara

aktivitas counting pada proses pembibitan urutan pertama. Kode N

merupakan kode untuk narasumber. Kode P merupakan kode untuk

peneliti.

Berikut adalah tabel data aktivitas counting dari hasil wawancara :

Tabel 4.1. Data Aktivitas Counting pada Proses Budidaya Jamur

Tiram

Data Kode Data Subyek

P : Berapa jumlah media pembibitan yang

dapat dibuat dalam 1 bulan ?

C.a.1 N

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

52

N : Sebenarnya tidak menentu, tergantung

berapa banyak permintaan baglog. Tetapi

biasanya setiap bulan, kami membuat

kurang lebih 20 kg F3. Bibit F3 adalah bibit

yang nantinya akan dimasukkan ke dalam

baglog.

P : Berapa jumlah media tanam yang dapat

dibuat dalam 1 bulan ?

N : Setiap bulan biasanya kami bisa

membuat sekitar 15.000 media tanam

baglog. Peminat untuk baglog ini sangat

banyak sekali. Biasanya petani lebih

memilih untuk membeli baglog daripada

membuatnya sendiri.

C.b.1 N

P : Berapa jumlah bibit yang diperlukan

dalam satu media tanam ?

N : Satu baglog hanya diberi kira-kira

sendok teh bibit F3. Tetapi jika baglog yang

dibuat lebih besar ukurannya, maka jumlah

F3 yang dimasukkan ke dalam baglog juga

lebih banyak.

C.b.2 N

P : Berapa kali proses pemanenan yang

dapat dilakukan dari satu media tanam ?

N : Dari satu media tanam baglog itu bisa

dipanen sekitar 4-6 kali.

C.c.1 N

b. Aktivitas Measuring pada Proses Budidaya Jamur Tiram

Peneliti akan memberi kode M untuk data aktivitas measuring. Pada

aktivitas ini, peneliti menemukan aktivitas measuring pada setiap

proses dalam budidaya jamur tiram. Maka peneliti akan memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

53

kode untuk aktivitas measuring pada setiap proses tersebut. Kode

tersebut akan dijabarkan sebagai berikut :

1) Kode a digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas

measuring pada proses pembibitan.

2) Kode b digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas

measuring pada proses pembuatan media tanam.

3) Kode c digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas

measuring pada proses pemeliharaan.

4) Kode d digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas

measuring pada proses pemanenan.

5) Kode e digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas

measuring pada proses produksi hasil olahan.

6) Kode f digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas

measuring pada proses pendistribusian

Kode data aktivitas measuring akan diberi kode M.(kode

huruf).(nomor urut). Misalnya kode M.a.1 menjelaskan tentang data

wawancara aktivitas measuring pada proses pembibitan urutan

pertama. Kode M.a.2 menjelaskan tentang data wawancara aktivitas

measuring pada proses pembibitan urutan kedua. Kode N merupakan

kode untuk narasumber. Kode P merupakan kode untuk peneliti.

Berikut adalah tabel data aktivitas measuring dari hasil wawancara :

Tabel 4.2. Data Aktivitas Measuring pada Proses Budidaya Jamur

Tiram

Data Kode Data Subyek

P : Bagaimana komposisi bahan yang

digunakan untuk membuat media

pembibitan ?

N : Untuk bibit F1 kami tidak membuatnya

karena itu harus dibuat di laboratorium, jadi

kami hanya membelinya. Lalu untuk bibit

F2 didapat dari hasil turunan bibit F1 yang

M.a.1 N

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

54

ditanam di media Potato Dextrose Agar

(PDA). Bahan yang digunakan untuk

membuat PDA itu ada 1000 gram jagung,

250 gram beras merah, 40 gram gula pasir,

10 gram NPK, dan 1000 gram serbuk kayu.

Setelah PDA siap digunakan, selanjutnya

dilakukan proses inokulasi yaitu

menanamkan sebagian miselium dari F1 ke

F2 dalam keadaan steril. Setelah itu

diinkubasi dalam ruangan bersuhu 26-28 C

selama kurang lebih 2-4 minggu. Nah, dari

setiap botol F2 tersebut dapat diinokulasikan

menjadi kurang lebih 5 kg bibit F3 yang

dapat ditanam ke 4000 baglog.

P : Berapa biaya yang dikeluarkan untuk

membuat media pembibitan dalam 1 bulan ?

N : Untuk membuat media pembibitan itu

dalam satu bulan kurang lebih

menghabiskan biaya

Rp 2.400.000

M.a.2 N

P : Bagaimana komposisi bahan yang

digunakan untuk membuat media tanam ?

N : Bahan untuk membuat media tanam

baglog dalam 1 hari itu ada 670 kg serbuk

kayu, 67 kg bekatul, 10 kg bubuk kapur

gamping, 3,5 kg bubuk gips, 3,5 kg pupuk

TSP.

M.b.1 N

P : Bagaimana ukuran media tanam ?

N : Untuk membuat media tanam baglog,

kami menggunakan plastik khusus

M.b.2 N

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

55

berbentuk tabung dengan ukuran diameter

15 cm dan tinggi 38 cm. Beratnya sendiri

bisa mencapai 1,5 kg.

P : Berapa harga satu buah media tanam ?

N : Satu buah media tanam baglog kami jual

dengan harga Rp 2.500

M.b.3 N

P : Bagaimana ukuran standar kumbung

yang baik untuk menyimpan media tanam ?

N : Kalau untuk ukuran standar kumbung,

saya kurang tahu, tetapi beberapa pelaku

usaha budidaya jamur tiram yang pernah

saya jumpai, kumbungnya memiliki ukuran

6×4×2,5 meter. Yang perlu diperhatikan,

ukuran kumbung itu tidak harus sesuai

dengan standarnya. Tergantung seberapa

besar skala usaha budidaya yang dijalankan.

Hal yang terpenting itu adalah suhu ruangan

kumbung. Jadi, jika ingin membuat

kumbung, atapnya tidak boleh menggunakan

seng maupun asbes dan sebaiknya dinding

kumbung dibuat dari bambu atau anyaman

bambu lalu, harus dibuatkan jendela untuk

memperlancar sirkulasi udara.

M.c.1 N

P : Berapa suhu ruangan yang diperlukan

agar jamur dapat tumbuh dengan optimal ?

N : Suhu ruangan yang baik untuk

pertumbuhan jamur tiram sekitar 16 -22

dengan kelembaban 80-90%.

M.c.2 N

P : Berapa biaya yang dibutuhkan untuk

membuat kumbung ?

M.c.3 N

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

56

N : Dalam 1 hari, baglog yang disimpan di

kumbung untuk proses pertumbuhan jamur

tiram ada 100 baglog, maka dibutuhkan

kumbung yang setidaknya dapat

menampung 3.000 baglog. Jadi kami

membangun kumbung dengan ukuran

10×6×2,5 meter. Pada saat membangun

kumbung itu kurang lebih membutuhkan

biaya Rp 4.000.000.

P : Berapa lama waktu yang diperlukan dari

awal pembibitan hingga masa panen ?

N : Baglog yang telah diberi bibit akan

disimpan selama 1 bulan di dalam ruang

inkubasi agar miseliumnya memenuhi

baglog. Pemanenan biasanya dilakukan 3-5

hari setelah calon jamur mulai tumbuh.

M.d.1 N

P : Berapa lama jarak waktu antara panen

pertama dan setelahnya pada satu media

tanam ?

N : Jarak waktu antara panen pertama dan

kedua umumnya 7 hari. Tetapi, jika sudah

panen untuk ketiga kalinya atau lebih dalam

1 baglog, jaraknya akan lebih lama.

M.d.2 N

P : Berapa jumlah rata-rata hasil panen tiap

bulan ?

N : Persentase keberhasilan inokulasi itu

80%. Jadi dalam 1 bulan, baglog yang

menghasilkan jamur hanya 2.400 baglog

dari 3000 baglog. 1 baglog biasanya

menghasikan 400 gram jamur tiram dari

M.d.3 N

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

57

beberapa kali panen itu. Jadi hasil panen

setiap bulan rata-rata mencapai 960 kg

jamur tiram.

P : Berapa harga 1 kg jamur tiram ?

N : Jika dijual ke pasar, kami jual dengan

harga Rp 10.000 per kg, sedangkan jika

langsung dijual ke konsumen atau rumah

makan, biasanya kami jual dengan harga Rp

12.000 per kg.

M.d.4 N

P : Bagaimana komposisi bahan yang

dibutuhkan untuk membuat setiap produk

olahan ?

N : Bahan untuk membuat bakso jamur

tiram dibutuhkan :

1 kg jamur tiram

50 gram tepung sagu

35 gram tepung terigu

8 siung bawang putih

4 butir putih telur

Lada secukupnya

Garam secukupnya

Biasanya dari bahan tersebut dapat menjadi

4 bungkus bakso jamur tiram. Setiap

bungkus berisi 15 butir bakso jamur tiram.

Bahan untuk membuat nugget jamur tiram

dibutuhkan :

1 kg jamur tiram

225 gram tepung terigu

225 gram tepung maizena

100 gr daging ayam giling

M.e.1 N

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

58

5 butir telur ayam

50 gr wortel

12 siung bawang putih

9 siung bawang merah

Garam secukupnya

Lada secukupnya

Tepung panir secukupnya

Bahan ini bisa untuk membuat 84 buah

nugget atau 7 bungkus nugget jamur tiram.

Jadi satu bungkus berisi 12 buah nugget

jamur tiram.

P : Berapa harga tiap produk olahan jamur

tiram ?

N : Bakso jamur itu 1 bungkusnya kita jual

dengan harga Rp 15.000 sedangkan nugget

jamur per bungkus kita jual dengan harga

Rp 18.000.

M.e.2 N

P : Berapa keuntungan yang diperoleh dari

hasil budidaya jamur tiram tiap bulannya ?

N : Kurang lebih Rp 13.000.000 per bulan.

M.f.1 N

P : Berapa total biaya yang dikeluarkan

untuk usaha budidaya jamur tiram tiap

bulannya ?

N : Kurang lebih Rp 27.000.000 per bulan.

M.f.2 N

P : Bagaimana penentuan harga jamur tiram

segar yang dijual ke pasar dan ke rumah

makan ?

N : Untuk jamur tiram segar kami jual ke

pasar dengan harga Rp 10.000 per kg,

sedangkan kalo dijual ke rumah makan

M.f.3 N

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

59

harganya Rp 12.000 per kg. Harga yang

dijual ke rumah makan lebih tinggi

dikarenakan rumah makan atau restoran

selalu meminta jamur tiram dengan kualitas

yang baik.

c. Aktivitas Designing pada Proses Budidaya Jamur Tiram

Peneliti akan memberi kode D untuk data aktivitas designing. Pada

aktivitas ini, peneliti menemukan aktivitas designing pada beberapa

proses dalam budidaya jamur tiram. Maka peneliti akan memberikan

kode untuk aktivitas designing pada beberapa proses tersebut. Kode

tersebut akan dijabarkan sebagai berikut :

1) Kode a digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas

designing pada proses pembibitan.

2) Kode b digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas

designing pada proses pembuatan media tanam.

3) Kode c digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas

designing pada proses pemeliharaan.

4) Kode d digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas

designing pada proses pemanenan.

5) Kode e digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas

designing pada proses produksi hasil olahan.

6) Kode f digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas

designing pada proses pendistribusian

Kode data aktivitas designing akan diberi kode D.(kode huruf).(nomor

urut). Misalnya kode D.a.1 menjelaskan tentang data wawancara

aktivitas designing pada proses pembibitan urutan pertama. Kode N

merupakan kode untuk narasumber. Kode P merupakan kode untuk

peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

60

Berikut adalah tabel data aktivitas designing dari hasil wawancara :

Tabel 4.3. Data Aktivitas Designing pada Proses Budidaya Jamur

Tiram

Data Kode Data Subyek

P : Bagaimana bentuk alat yang digunakan

untuk membuat media pembibitan ?

N : Alat yang digunakan saat membuat F2

itu ada botol kaca bekas sirup. Kami pilih

botol sirup yang bentuknya tidak

melengkung, agar lebih muat banyak dan

mudah penyimpanannya. Jadi bahan untuk

media pembibitan F2 yang sudah tercampur

rata, dimasukkan ke dalam botol kaca

tersebut. Selanjutnya, ada autoklaf yang

gunanya untuk mensterilisasi botol-botol

yang telah berisi media pembibitan F2,

bentuk autoklaf itu tabung yang bagian

atasnya memiliki tutup berbentuk cembung.

D.a.1 N

P : Bagaimana bentuk alat yang digunakan

untuk membuat media tanam ?

N : Alat yang digunakan itu hanya ada 1.

Alatnya disebut tabung boiler yang

digunakan untuk mensterilisasi baglog.

Bentuknya itu tabung. Sebenarnya ada 2

jenis tabung boiler, ada yang cara

meletakkannya secara vertikal dan ada yang

horizontal. Kalau yang vertikal itu hanya

bisa untuk sterilisasi baglog dalam jumlah

sedikit, maka disini menggunakan tabung

boiler yang horizontal, agar bisa

D.b.1 N

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

61

mensterilisasi baglog dalam jumlah banyak

sekaligus.

P : Bagaimana bentuk media tanam ?

N : Bentuk media tanam harus disesuaikan

dengan habitat asli jamur. Karena jamur

banyak tumbuh pada batang pohon, maka

media tanam baglog dibuat menyerupai

kayu gelondongan.

D.b.2 N

P : Bagaimana bentuk kumbung yang

digunakan untuk menyimpan media tanam ?

N : Bentuk kumbungnya bebas. Disesuaikan

dengan produksi baglog. Kalau disini bentuk

kumbungnya saya buat memanjang,

panjangnya 10 meter, lebarnya 6 meter dan

tingginya 2,5 meter.

D.c.1 N

P : Bagaimana bentuk setiap produk olahan

yang dibuat ?

N : Untuk bakso jamur bentuknya sama

seperti bakso-bakso pada umumnya, masih

berbentuk bulat. Tapi kami masih terus

berinovasi untuk menciptakan bentuk yang

lain agar berbeda dari bakso pada umumnya.

Kalau untuk nugget bentuknya persegi.

D.e.1 N

d. Aktivitas Explaining pada Proses Budidaya Jamur Tiram

Peneliti akan memberi kode E untuk data aktivitas explaining. Pada

aktivitas ini, peneliti menemukan aktivitas explaining pada beberapa

proses dalam budidaya jamur tiram. Maka peneliti akan memberikan

kode untuk aktivitas explaining pada beberapa proses tersebut. Kode

tersebut akan dijabarkan sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

62

1) Kode a digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas

explaining pada proses pembibitan.

2) Kode b digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas

explaining pada proses pembuatan media tanam.

3) Kode c digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas

explaining pada proses pemeliharaan.

4) Kode d digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas

explaining pada proses pemanenan.

5) Kode e digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas

explaining pada proses produksi hasil olahan.

6) Kode f digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas

explaining pada proses pendistribusian

Kode data aktivitas explaining akan diberi kode E.(kode

huruf).(nomor urut). Misalnya kode E.a.1 menjelaskan tentang data

wawancara aktivitas explaining pada proses pembibitan urutan

pertama. Kode N merupakan kode untuk narasumber. Kode P

merupakan kode untuk peneliti.

Berikut adalah tabel data aktivitas explaining dari hasil wawancara :

Tabel 4.4. Data Aktivitas Explaining pada Proses Budidaya Jamur

Tiram

Data Kode Data Subyek

P : Bagaimana langkah-langkah dalam

proses budidaya jamur tiram ?

N : Pertama, adalah proses pembibitan.

Dalam proses pembibitan terdapat 3 tahap.

Pertama pengambilan kultur murni dari

jamur, hasil dari tahap ini disebut bibit

jamur tiram F1. Dilanjutkan dengan

penanaman biakan F1 ke media tanam

Potato Dextrose Agar (PDA), tahap ini akan

menghasilkan bibit jamur tiram yang

E.a.1

N

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

63

dinamakan F2. Dari bibit jamur tiram F2

diperbanyak lagi dengan media tanam PDA

dan hasilnya akan menjadi bibit jamur tiram

F3.

Selanjutnya, adalah pembuatan media

tanam yang biasa kita sebut baglog. Baglog

harus dibuat menyerupai habitat asli jamur

tiram, jadi kami membuatnya seperti kayu

gelondongan. Bahan untuk membuat media

tanam baglog itu ada serbuk kayu, bekatul,

bubuk kapur gamping, bubuk gips, dan

pupuk TSP. Setelah bahan dicampur rata,

bahan tersebut dimasukkan ke dalam plastik

bening yang tebal lalu dipadatkan hingga

tingginya mencapai 30 cm. Pada ujung

plastik dipasang potongan paralon lalu

disumpal dengan kapas. Setelah itu, media

tanam baglog disterilisasi di dalam tabung

boiler untuk menghilangkan hama. Media

tanam baglog yang telah disterilisasi

selanjutnya disimpan di ruang inokulasi

untuk diberi bibit jamur tiram F3.

Berikutnya, adalah proses pemeliharaan.

Baglog yang telah berisi bibit akan melalui

tahap pemeliharaan selama 1 bulan di

ruangan yang gelap dengan tujuan untuk

menumbuhkan miselium. Proses ini disebut

dengan inkubasi. Inkubasi dilakukan diruang

inkubasi. Suhu untuk ruangan inkubasi

berada pada suhu . Baglog

dalam ruang inkubasi harus disusun secara

E.b.1

E.c.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

64

vertikal agar miselium dapat tumbuh hingga

ke bagian bawah baglog dan penyusunannya

boleh ditumpuk maksimal 8 tumpukan.

Proses selanjutnya, adalah proses

pemanenan. Setelah 3-5 hari dari calon

jamur tumbuh, maka jamur dapat dipanen.

Jamur yang siap dipanen rata-rata memiliki

diameter 5-10 cm. Pemanenan lebih baik

dilakukan pada pagi hari agar pada saat

proses pendistribusian, jamur masih segar.

Jamur yang dipanen pada siang hari,

umumnya lebih cepat layu. Pemanenan

dilakukan dengan cara mencabut seluruh

tanaman hingga ke akarnya.

Berikutnya, jamur tiram yang telah

dipanen, sebagian dibungkus untuk dijual ke

pasar dan ke rumah makan, sebagian lagi

diolah untuk dibuat bakso jamur tiram dan

nugget jamur tiram.

Terakhir, adalah proses pendistribusian.

Yang kami jual bukan hanya hasil panen

jamurnya, namun kami juga menjual baglog

yang telah diberi bibit F3. Untuk

pendistribusian jamur tiram segar dilakukan

setiap jam 5 pagi, lalu untuk baglog kami

distribusikan setiap jam 12 siang.

E.d.1

E.e.1

E.f.1

P : Bagaimana cara mencegah timbulnya

hama dan penyakit pada tumbuhan jamur

tiram ?

N : Untuk pencegahan hama seperti

serangga, kami memasang perangkap

E.c.2 N

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

65

serangga di dalam kumbung. Lalu kami juga

menebarkan serbuk kapur pada lantai,

dinding, dan langit-langit kumbung untuk

mencegah datangnya laba-laba. Kalau untuk

mencegah hama cacing, kami lakukan

dengan mensterilisasi baglog dalam tabung

boiler. Lalu untuk pencegahan penyakit, hal

yang biasanya dilakukan adalah membuang

baglog yang terkontaminasi penyakit,

mensterilkan peralatan yang digunakan

untuk perawatan baglog, mengatur sirkulasi

udara, dan mengurangi jumlah susunan

baglog.

P : Apa saja produk olahan yang dihasilkan

dari jamur tiram ?

N : Disini yang kami buat untuk dijual

hanya olahan berupa bakso jamur dan

nugget jamur. Tetapi kami juga masih

berinovasi membuat produk olahan yang

lain.

E.e.2 N

2. Data Hasil Observasi

Data hasil observasi digunakan untuk menunjang hasil wawancara terkait

aktivitas fundamental matematis pada tahapan-tahapan budidaya jamur

tiram. Data hasil observasi dapat dilihat pada lampiran 10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

66

C. Analisis Data

1. Reduksi Data

Pada tahap ini, peneliti menseleksi data menjadi hasil-hasil berdasarkan

data yang sudah diperoleh. Hasil-hasil tersebut diberi kode H(nomor urut).

Misalnya H1 berarti hasil pertama, H2 berarti hasil kedua, dan seterusnya.

Data hasil observasi diberi kode O(nomor urut). Misalnya O1 berarti data

pertama hasil observasi, O2 berarti data kedua hasil observasi, dan

seterusnya.

Berikut hasil yang diperoleh dari tahap reduksi data.

Tabel 4.5. Hasil Terkait Aktivitas Fundamental Matematis pada Budidaya

Jamur Tiram

Aktivitas

Fundamental

Matematis

Hasil Data Kode

Hasil

Counting Proses Pembibitan

Dalam 1 bulan dapat membuat 20

kg bibit F3.

C.a.1 H1

Proses Pembuatan Media Tanam

Dalam 1 bulan membuat sekitar

15.000 media tanam baglog.

C.b.1 H2

Satu baglog hanya diberi kira-

kira

sendok teh bibit F3.

C.b.2 H3

Proses Pemanenan

Satu media tanam baglog bisa

dipanen sekitar 4-6 kali

C.d.1 H4

Measuring Proses Pembibitan

Bahan untuk membuat PDA :

1000 gram jagung, 250 gram

beras merah, 40 gram gula pasir,

10 gram NPK, dan 1000 gram

M.a.1 H5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

67

serbuk kayu

Membuat media pembibitan

dalam satu bulan kurang lebih

menghabiskan biaya

Rp 2.400.000

M.a.2 H6

Proses Pembuatan Media Tanam

Bahan untuk membuat media

tanam baglog dalam 1 hari : 670

kg serbuk kayu, 67 kg bekatul, 10

kg bubuk kapur gamping, 3,5 kg

bubuk gips, 3,5 kg pupuk TSP.

Gambar 4.1. Bahan untuk

Pembuatan Media Tanam

M.b.1 H7

Media tanam baglog memiliki

ukuran diameter 15 cm dan tinggi

38 cm. Beratnya sendiri bisa

mencapai 1,5 kg.

M.b.2 H8

Satu buah media tanam baglog

dijual dengan harga Rp 2.500

M.b.3 H9

Proses Pemeliharaan

Biasanya kumbung memiliki

ukuran 6×4×2,5 meter

M.c.1 H10

Suhu ruangan yang baik untuk

pertumbuhan jamur tiram sekitar

16 -22 dengan kelembaban

80-90%.

M.c.2

Dan

O4, O5

H11

Membangun kumbung dengan M.c.3 H12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

68

ukuran 10×6×2,5 meter kurang

lebih membutuhkan biaya Rp

4.000.000.

Proses Pemanenan

Waktu yang dibutuhkan dari awal

pembibitan hingga masa panen

kurang lebih 35 hari.

M.d.1 H13

Jarak waktu antara panen pertama

dan kedua umumnya 7 hari.

M.d.2 H14

Hasil panen setiap bulan rata-rata

mencapai 960 kg jamur tiram.

M.d.3 H15

Jamur tiram segar dijual ke pasar

dengan harga Rp 10.000 dan

dijual ke rumah makan dengan

harga Rp 12.000

M.d.4 H16

Proses Produksi Hasil Olahan

Bahan untuk membuat bakso

jamur tiram dibutuhkan :

1 kg jamur tiram

50 gram tepung sagu

35 gram tepung terigu

8 siung bawang putih

4 butir putih telur

Lada secukupnya

Garam secukupnya

Biasanya dari bahan tersebut

dapat menjadi 4 bungkus bakso

jamur tiram. Setiap bungkus

berisi 15 butir bakso jamur tiram.

Bahan untuk membuat nugget

M.e.1 H17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

69

jamur tiram dibutuhkan :

1 kg jamur tiram

225 gram tepung terigu

225 gram tepung maizena

100 gr daging ayam giling

5 butir telur ayam

50 gr wortel

12 siung bawang putih

9 siung bawang merah

Garam secukupnya

Lada secukupnya

Tepung panir secukupnya

Bahan ini bisa untuk membuat 84

buah nugget atau 7 bungkus

nugget jamur tiram. Jadi satu

bungkus berisi 12 buah nugget

jamur tiram.

Harga 1 bungkus bakso jamur

tiram adalah Rp 15.000 dan harga

1 bungkus nugget jamur tiram

adalah Rp 18.000.

M.e.2 H18

Proses Pendistribusian

Keuntungan yang diperoleh dari

usaha budidaya jamur tiram

kurang lebih Rp 13.000.000 per

bulan.

M.f.1 H19

Biaya yang dikeluarkan untuk

kebutuhan budidaya jamur tiram

tiap bulan kurang lebih

Rp 27.000.000 per bulan.

M.f.2 H20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

70

Jamur tiram segar yang dijual ke

pasar diberi harga Rp 10.000 per

kg, sedangkan yang dijual ke

rumah makan diberi harga

Rp 12.000 per kg

M.f.3 H21

Designing Proses Pembibitan

Alat yang digunakan saat

membuat F2 adalah botol kaca

bekas sirup dan autoklaf.

Keduanya memiliki bentuk

seperti tabung.

Gambar 4.2. Botol Kaca

Sumber :

https://www.google.com/search?

q=botol+sirup+marjan

Gambar 4.3. Autoklaf

Sumber :

D.a.1

dan

O1

H22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

71

http://1.bp.blogspot.com/-mK-

IUccookU/VogZV5JRYMI/AAA

AAAAAAHo/uHJhbikpU1E/s16

00/autoklaf.png

Proses Pembuatan Media Tanam

Alat yang digunakan untuk

pembutan media tanam disebut

tabung boiler yang memiliki

bentuk seperti tabung.

Gambar 4.4. Tabung Boiler

Sumber :

https://www.google.com/search?

q=tabung+boiler+untuk+sterilisas

i

D.b.1

dan

O2

H23

Bentuk media tanam baglog

dibuat menyerupai kayu

gelondongan.

Gambar 4.5. Media Tanam

Baglog

Sumber :

https://fahmipedia.com/baglog-

jamur-tiram/

D.b.2

dan

O3

H24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

72

Proses Pemeliharaan

Bentuk kumbung memanjang,

dengan ukuran panjangnya 10

meter, lebarnya 6 meter dan

tingginya 2,5 meter.

Gambar 4.6. Kumbung

Sumber :

https://fahmipedia.com/budidaya-

jamur-tiram/

D.c.1

dan

O6

H25

Proses Produksi Hasil Olahan

Bakso jamur tiram berbentuk

bulat sedangkan nugget jamur

tiram berbentuk persegi.

Gambar 4.7. Bakso Jamur Tiram

Gambar 4.8. Nugget Jamur Tiram

D.e.1

dan

O8

H26

Explaining Proses Pembibitan

Bibit F3 didapat dari hasil

penanaman biakan F2 ke media

tanam PDA.

E.a.1 H27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

73

Proses Pembuatan Media Tanam

Baglog harus dibuat menyerupai

habitat asli jamur tiram, yaitu

seperti kayu gelondongan.

E.b.1 H28

Proses Pemeliharaan

Baglog yang telah berisi bibit

akan melalui tahap pemeliharaan

selama 1 bulan di ruangan

bersuhu dan tingkat

kelembaban 80-90% dengan

tujuan untuk menumbuhkan

miselium

E.c.1

dan

O4, O5

H29

Pencegahan hama dan penyakit

dilakukan dengan cara memasang

perangkap serangga, menebarkan

serbuk kapur, mensterilisasi

baglog, mengatur sirkulasi udara

dan mengurangi jumlah susunan

baglog

E.c.2 H.30

Proses Pemanenan

Jamur yang siap dipanen rata-rata

memiliki diameter 5-10 cm dan

biasanya pemanenan dilakukan

pada pagi hari

E.d.1

dan

O7

H31

Proses Produksi Hasil Olahan

Hasil panen jamur tiram biasanya

juga digunakan untuk membuat

produk olahan.

E.e.1 H32

Produk olahan yang dibuat yaitu

bakso jamur tiram dan nugget

E.e.2 H33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

74

jamur tiram

Proses Pendistribusian

Pendistribusian jamur tiram segar

dilakukan setiap jam 5 pagi, lalu

untuk baglog didistribusikan

setiap jam 12 siang.

E.f.1 H34

2. Kategorisasi

Hasil yang ditemukan pada proses reduksi data dikategorisasikan seperti

berikut ini :

Tabel 4.6. Kategori-kategori Terkait Aktivitas Fundamental Matematis

pada Budidaya Jamur Tiram

Aktivitas Kategori Hasil

Counting Terdapat aktivitas kuantifikasi pada

budidaya jamur tiram khususnya pada saat

penentuan jumlah media pembibitan dan

media tanam yang dibuat dalam 1 bulan.

H1, H2

Terdapat aktivitas perkiraan pada saat

penentuan jumlah bibit untuk 1 media

tanam baglog dan penentuan berapa kali

dilakukan panen dari 1 media tanam

baglog.

H3, H4

Measuring Terdapat aktivitas pengukuran komposisi

bahan menggunakan timbangan.

H5, H7, H17

Terdapat aktivitas perhitungan biaya yaitu

saat menghitung biaya yang dibutuhkan

untuk membuat media pembibitan,

penentuan harga 1 media tanam baglog,

penentuan biaya untuk membuat

kumbung, penentuan harga 1 kg jamur

H6, H9, H12,

H16, H18,

H19, H20,

H21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

75

tiram, penentuan harga tiap produk olahan

jamur, perhitungan keuntungan dari usaha

budidaya jamur tiram, penentuan total

biaya yang dikeluarkan untuk usaha

budidaya jamur tiram, dan penentuan

harga jual jamur tiram.

Terdapat aktivitas pengukuran benda yaitu

saat mengukur ukuran dari media tanam

baglog, dan mengukur ukuran kumbung.

H8, H10

Terdapat aktivitas pengukuran suhu yaitu

saat mengukur suhu ruangan untuk

pertumbuhan jamur.

H11, O4, O5

Terdapat aktivitas perhitungan waktu yaitu

saat penentuan lama waktu dari awal

pembibitan hingga masa panen dan

penentuan jarak waktu panen dari 1 media

tanam.

H13, H14

Terdapat aktivitas pengukuran yaitu saat

menghitung rata-rata hasil panen tiap

bulan.

H15

Designing Ada macam-macam bentuk bangun ruang

pada alat yang digunakan dalam

pembuatan media pembibitan, pembuatan

media tanam baglog, bentuk media tanam

baglog, bentuk kumbung, dan bentuk

produk olahan jamur.

H22, H23,

H24, H25,

H26, O1, O2,

O3, O6, O8

Explaining Terdapat istilah-istilah tertentu yang

digunakan pada proses pembibitan.

H27

Terdapat penjelasan proses pada budidaya

jamur tiram dari awal sampai akhir proses.

H28, H29,

H30, H31,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

76

H32, H34,

O7

Terdapat penjelasan mengenai produk

olahan yang dibuat.

H33

3. Sintesisasi

Berikut hasil sintesisasi berdasarkan kategori yang telah ditemukan :

Tabel 4.7. Hasil Sintesisasi Data

Counting Locating Measuring Designing Playing Explaining

Proses

Pembibit-

an

√ - √ √ - √

Proses

Pembuat-

an Media

Tanam

√ - √ √ - √

Proses

Pemelihar

aan

- - √ √ - √

Proses

Pemanen-

an

√ - √ - - √

Proses

Produksi

Hasil

Olahan

- - √ √ - √

Proses

Pendistrib

usian

- - √ - - √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

77

Berdasarkan semua tahap di atas, peneliti menemukan aspek-aspek

matematis pada budidaya jamur tiram. Aspek-aspek matematis yang

ditemukan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8. Aspek Matematis pada Budidaya Jamur Tiram

Aspek yang Diamati Aktivitas Aspek Matematis

Proses pembibitan Counting Perbandingan senilai

Proses pembuatan

media tanam

Measuring Urutan bilangan bulat dan

pecahan

Proses pembuatan

media tanam

Volume bangun ruang (tabung)

Proses pemeliharaan Operasi hitung bilangan bulat

dan pecahan

Proses pemanenan Statistika

Proses pemanenan Rasio dua besaran

Proses produksi hasil

olahan

Sistem persamaan linear dua

variabel

Proses produksi hasil

olahan

Aritmetika sosial

Proses pemeliharaan Designing Keliling segiempat

Proses pendistribusian Explaining Pertidaksamaan linear satu

variabel

D. Pembahasan

1. Aspek Matematis pada Proses Budidaya Jamur Tiram

a. Proses Pembibitan

Dalam proses pembibitan terdapat aktivitas counting dengan aspek

matematis berupa perbandingan senilai. Hal tersebut dapat dilihat dari

data C.b.2 dimana pemberian bibit F3 untuk setiap baglog disesuaikan

dengan berat baglog itu sendiri. Jika baglog yang dibuat semakin besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

78

atau semakin berat maka semakin banyak pula bibit F3 yang

ditanamkan.

b. Proses Pembuatan Media Tanam

Dalam proses pembuatan media tanam, terdapat aktivitas measuring

dengan aspek matematis berupa urutan bilangan bulat dan pecahan serta

volume bangun ruang. Penjelasannya adalah sebagai berikut :

1) Urutan bilangan bulat dan pecahan. Hal ini diperoleh dari data

observasi O4, dimana terdapat teknik dalam penyusunan baglog

yang akan diinkubasi. Baglog akan disusun secara vertikal atau

bertumpuk disebuah rak dengan susunan dari bawah ke atas yaitu

dari baglog yang ukurannya besar ke ukuran yang kecil.

2) Volume bangun ruang. Aspek matematis tersebut diperoleh dari hasil

H8 dan data M.b.2 dimana dalam pembuatan media tanam

digunakan plastik khusus yang telah dibentuk seperti tabung dengan

ukuran diameter 15 cm dan tinggi 38 cm. Sehingga dapat ditentukan

volumenya.

c. Proses Pemeliharaan

Dalam proses pemeliharaan, terdapat aktivitas measuring dengan aspek

matematis berupa operasi hitung bilangan bulat dan pecahan serta

aktivitas designing dengan aspek matematis berupa keliling segiempat.

Penjelasannya adalah sebagai berikut :

1) Operasi hitung bilangan bulat dan pecahan. Hal ini terlihat dari data

observasi O6 dimana terdapat pembagian lahan untuk aktivitas

budidaya jamur tiram. Kumbung dan ruang inkubasi memiliki luas

yang sama sedangkan ruang tempat produksi baglog dibuat lebih

besar.

2) Keliling segiempat. Aspek matematis tersebut diperoleh dari hasil

H25 dan data D.c.1 dimana kumbung dibangun dengan ukuran

10×6×2,5 meter. Dalam menentukan ukuran anyaman bambu untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

79

dinding dan jumlah tiang penyangga tentunya diperlukan keliling

dari kumbung tersebut.

d. Proses Pemanenan

Dalam proses pemanenan, terdapat aktivitas measuring dengan aspek

matematis berupa statistika dan rasio dua besaran. Penjelasannya adalah

sebagai berikut :

1) Statistika. Hal ini terlihat dari hasil H15 dan data M.d.3 dimana

pemilik usaha budidaya jamur tiram mengetahui rata-rata hasil panen

tiap bulan yang tentunya diperoleh dari data hasil panen.

2) Rasio dua besaran. Aspek matematis tersebut diperoleh dari data

M.d.3 dimana usaha budidaya jamur tiram ini rata-rata menghasilkan

960 kg jamur tiram segar dari 2.400 baglog sehingga dapat

diketahui berapa jumlah jamur tiram segar yang dihasilkan dari 1

buah baglog.

e. Proses Produksi Hasil Olahan

Dalam proses pemanenan, terdapat aktivitas measuring dengan aspek

matematis berupa persamaan linear dua variabel dan aritmetika sosial.

Penjelasannya adalah sebagai berikut :

1) Persamaan linear dua variabel. Hal ini diperoleh dari hasil H33 dan

data E.e.1 dimana pemilik usaha budidaya jamur tiram juga menjual

produk olahan jamur tiram yaitu bakso dan nugget jamur tiram. Lalu

dari hasil H18 dan data M.e.2 menjelaskan bahwa produk olahan

dijual dengan harga yang berbeda yaitu nugget jamur tiram memiliki

harga yang lebih tinggi dibanding harga bakso jamur tiram. Dari hal

tersebut dapat dibuat suatu persamaan linear dua variabel dimana

harga perporsi/perbungkus bakso dan nugget yang telah dimisalkan

dengan suatu huruf akan menjadi variabelnya. Lalu jumlah porsi

yang dibeli akan menjadi koefisiennya serta total harga akan

menjadi konstantanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

80

2) Aritmetika sosial. Masih dalam topik yang sama, seorang penjual

tentu saja menginginkan keuntungan dari hasil penjualannya. Dalam

hal ini, penjual dapat menentukan berapa porsi bakso/nugget yang

harus dijual untuk mendapatkan keuntungan.

f. Proses Pendistribusian

Dalam proses pendistribusian, terdapat aktivitas explaining dengan

aspek matematis berupa pertidaksamaan linear satu variabel. Hal

tersebut dapat dilihat dari hasil H34 dan data E.f.1 dimana

pendistribusian baglog dilakukan pada pukul 12.00 siang. Saat

pendistribusian tersebut tentu saja harus memperhitungkan daya angkut

mobil agar jumlah baglog yang didistribusikan tidak lebih dari daya

angkut mobil sehingga dapat digunakan pertidaksamaan linear satu

variabel untuk menghitung jumlah baglog yang dapat diangkut dalam 1

kali pengangkutan.

2. Permasalahan Kontekstual Matematika dari Budidaya Jamur Tiram

Dari hasil penelitian, diperoleh implementasi dalam pembelajaran

matematika sebagai permasalahan kontekstual. Permasalahan kontekstual

yang dimaksud adalah permasalahan yang dibuat berdasarkan situasi di

dunia nyata yaitu proses budidaya jamur tiram. Masalah kontekstual yang

dibuat berkaitan dengan materi matematika pada tingkat SMP yang

menggunakan kurikulum 2013 revisi 2017. Permasalahan kontekstual dari

budidaya jamur tiram akan disajikan sebagai berikut :

Tabel 4.9. Permasalahan Kontekstual dari Budidaya Jamur Tiram

Kelas &

Kompetensi Dasar

Aspek

Matematis

Proses

Budidaya Butir Soal

Kelas : VII

4.1 Menyelesaikan

masalah yang

Urutan

Bilangan

Bulat dan

Proses

Pembuatan

Media

Soal :

Pak Anwar adalah salah satu

karyawan di tempat usaha budidaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

81

berkaitan

dengan urutan

beberapa

bilangan bulat

dan pecahan

(biasa,

campuran,

desimal, persen)

Pecahan Tanam

jamur tiram. Tempat usaha tersebut,

membuat media tanam baglog dengan

ukuran yang berbeda-beda. Baglog

dengan ukuran terkecil diberi nama

baglog A memiliki berat 1 kg. Baglog

B memiliki berat 2 kali lipat dari

baglog A. Baglog C memiliki berat

dari baglog B. Jika Pak Anwar

diminta menyusun ketiga baglog

tersebut secara bertumpuk dari yang

ukuran beratnya paling berat ke

ukuran yang paling ringan, maka

bagaimanakah susunan baglog

tersebut?

Alternatif Penyelesaian :

Diketahui :

Berat media tanam baglog A

adalah 1 kg.

Berat media tanam baglog B dua

kali lipat berat baglog A.

Berat media tanam baglog C

adalah

berat baglog B.

Ditanya :

Bagaimana susunan baglog jika

akan disusun secara bertumpuk

dari yang ukuran beratnya paling

berat ke yang paling ringan?

Penyelesaian :

Misalkan :

Berat media tanam baglog A = a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

82

Berat media tanam baglog B = b

Berat media tanam baglog C = c

Mencari berat media tanam baglog

B

Berat media tanam baglog B dua

kali berat media tanam baglog A,

maka :

b = 2a

b = 2.1

b = 2

diperoleh berat media tanam

baglog B yaitu 2 kg.

Mencari berat media tanam baglog

C

Berat media tanam baglog C

adalah

berat media tanam

baglog B, maka :

c =

b

c =

. 2

c = 1,5

diperoleh berat media tanam

baglog C yaitu 1,5 kg.

Jadi susunan nya adalah :

Media tanam baglog B diletakkan

paling bawah, media tanam baglog

C diletakkan di atas media tanam

baglog B, dan media tanam baglog

A diletakkan di atas media tanam

baglog C.

Kelas : VII Operasi Proses Soal :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

83

4.2 Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan

dengan operasi

hitung bilangan

bulat dan

pecahan.

Hitung

Bilangan

Bulat dan

Pecahan

Pemelihara-

an

Pak Wanto memiliki lahan berbentuk

persegi panjang dengan luas 300m2.

Dengan lahan tersebut, Ia ingin

membuka

usaha budidaya jamur

tiram. Lahan tersebut akan dibagi

menjadi 3 bagian ruangan. Nantinya

ruangan untuk kumbung memiliki

luas

dari luas lahan, lalu ruangan

tempat produksi memiliki luas sebesar

dari luas lahan, dan sisa luas lahan

akan digunakan untuk ruang inkubasi,

maka manakah ruangan yang

memiliki luas paling besar ?

Alternatif Penyelesaian :

Diketahui :

Luas lahan 300m2

Luas kumbung

dari luas lahan

Luas tempat produksi

dari luas

lahan

Luas ruang inkubasi adalah sisa

dari luas lahan

Ditanya :

Manakah ruangan yang memiliki

luas paling besar ?

Penyelesaian :

Luas kumbung =

300 = 75

Diperoleh luas kumbung = 75 m2

Luas ruang produksi =

300 =

150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

84

Diperoleh luas ruang produksi =

150 m2

Sisa luas lahan = 300m2

- 75 m2

-

150 m2

= 75 m2

Maka ruangan yang memiliki luas

paling besar adalah ruangan tempat

produksi.

Kelas : VII

4.6 Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan

dengan

persamaan

dan

pertidaksamaa

n linear satu

variabel.

Pertidak-

samaan

Linear Satu

Variabel

Proses

Pendistribus

ian

Soal :

Pak Joko memiliki sebuah mobil box

yang selalu digunakan untuk

mengangkut baglog yang akan

didistribusikan ke pembeli. Daya

angkut mobil tersebut tidak lebih dari

800 kg. Berat badan Pak Joko adalah

50 kg dan beliau akan mengangkut

baglog yang masing-masing beratnya

1,5 kg. Tentukan berapa jumlah

baglog yang paling banyak dapat

diangkut dalam sekali pengangkutan.

Alternatif Penyelesaian :

Diketahui :

Daya angkut mobil tidak lebih dari

800 kg.

Berat badan Pak Joko 50 kg.

Berat setiap baglog 1,5 kg.

Ditanya :

Berapa jumlah baglog yang paling

banyak dapat diangkut dalam

sekali pengangkutan?

Penyelesaian :

Misalkan :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

85

Jumlah baglog = a

Daya angkut mobil tidak lebih dari

800 kg, maka :

50 + 1,5a 800

1,5a 800 – 50

1,5a 750

a

a 500

Maka jumlah baglog yang paling

banyak dapat diangkut dalam

sekali pengangkutan adalah 500

baglog.

Kelas : VII

4.7 Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan

dengan

persamaan dan

pertidaksamaan

rasio dua

besaran.

Rasio Dua

Besaran

Proses

Pemanenan

Soal :

Suatu usaha budidaya jamur,

menggunakan bibit unggul jamur

tiram yang ditargetkan dapat

memproduksi 2.700 kg jamur tiram

segar dari 4.500 baglog. Berapa

banyak jamur tiram segar yang

dihasilkan dari 1 buah baglog?

Alternatif Penyelesaian :

Diketahui :

Suatu usaha budidaya jamur,

menggunakan bibit unggul jamur

tiram yang ditargetkan dapat

memproduksi 2.700 kg jamur

tiram segar dari 4.500 baglog.

Ditanya :

Berapa banyak jamur tiram segar

yang dihasilkan dari 1 buah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

86

baglog?

Penyelesaian :

Jamur tiram segar yang dihasilkan

dari 1 buah baglog adalah

Diperoleh bahwa 1 buah baglog

akan menghasilkan 0,6 kg jamur

tiram segar.

Kelas : VII

4.8 Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan

dengan

perbandingan

senilai dan

berbalik nilai.

Perbanding-

an Senilai.

Proses

Pembibitan

Soal :

Baglog adalah media tanam jamur.

Untuk mendapatkan hasil panen yang

melimpah, perbandingan berat bibit

jamur dan berat baglog dibuat 1 :

1.200. Jika 1 baglog memiliki berat

1,5 kg, maka berapakah berat bibit

(dalam gram) yang diperlukan dalam

1 baglog ?

Alternatif Penyelesaian :

Diketahui :

Perbandingan berat bibit jamur dan

berat baglog 1 : 1.200

1 baglog memiliki berat 1,5 kg.

Ditanya :

Berapakah berat bibit (dalam

gram) yang diperlukan dalam 1

baglog ?

Penyelesaian :

Misalkan :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

87

Berat bibit dalam 1 baglog = a

Maka

Diperoleh bahwa berat bibit dalam

1 baglog adalah 1,25 gram.

Kelas : VII

4.9 Menyelesai-

kan masalah

yang berkaitan

dengan

aritmetika

sosial

(penjualan,

pembelian,

potongan,

keuntungan,

kerugian,

bunga tunggal,

persentase,

bruto, neto,

tara).

Aritmetika

Sosial

Proses

Produksi

Hasil

Olahan

Soal :

Seorang penjual bakso jamur tiram

memiliki modal sebesar Rp

1.800.000,00 untuk menjalankan

usahanya. Ia mematok harga 1 porsi

bakso Rp 15.000,00. Jika ia ingin

mendapat keuntungan dari

penjualannya tersebut, maka minimal

berapa porsi bakso yang harus dibuat

oleh penjual bakso jamur tersebut?

Alternatif Penyelesaian :

Diketahui :

Penjual bakso jamur tiram

memiliki modal sebesar

Rp 1.800.000,00

Ia ingin mematok harga 1 porsi

bakso Rp 15.000,00

Ditanya :

Jika ia ingin mendapat keuntungan

dari penjualannya tersebut, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

88

minimal berapa porsi bakso yang

harus dibuat oleh penjual bakso

jamur tersebut?

Penyelesaian :

Dengan membuat 120 porsi bakso,

hanya akan mengembalikan

modalnya, maka ia harus membuat

minimal 121 porsi bakso agar bisa

mendapat keuntungan dari hasil

penjualannya.

Kelas : VII

4.11Menyelesaikan

masalah

kontekstual

yang berkaitan

dengan luas

dan keliling

segiempat

(persegi,

persegi

panjang, belah

ketupat,

jajargenjang,

trapesium, dan

layang-layang)

dan segitiga.

Keliling

Segiempat

Proses

Pemelihara-

an

Soal :

Suatu tempat budidaya jamur tiram

ingin membuat kumbung dengan

ukuran 10×6×2,5 meter. Nantinya

kumbung tersebut akan diberi dinding

dari anyaman bambu. Agar dinding

tersebut kokoh, maka setiap 2 meter

akan dipasangi bambu sebagai tiang

penyangga. Berapa jumlah tiang

penyangga yang diperlukan untuk

membuat kumbung tersebut?

Alternatif Penyelesaian :

Diketahui :

Suatu tempat budidaya jamur tiram

ingin membuat kumbung dengan

ukuran 10×6×2,5 meter.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

89

Setiap 2 meter akan dipasangi

bambu sebagai tiang penyangga.

Ditanya :

Berapa jumlah tiang penyangga

yang diperlukan untuk membuat

kumbung tersebut?

Penyelesaian :

Mencari keliling kumbung.

Keliling kumbung = 10 + 6 + 10 +

6 = 32 meter.

Mencari jumlah tiang penyangga.

Jumlah tiang penyangga =

Maka jumlah tiang penyangga

yang diperlukan untuk membuat

kumbung tersebut adalah 16 buah.

Kelas : VIII

4.5.Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan

dengan sistem

persamaan

linear dua

variabel.

Sistem

Persamaan

Linear Dua

Variabel

Proses

Produksi

Hasil

Olahan

Soal :

Diketahui harga 1 bungkus nugget

jamur tiram sama dengan dua kali

harga 1 bungkus bakso jamur tiram.

Bu Sri membeli 5 bungkus nugget

jamur tiram dan 4 bungkus bakso

jamur tiram dengan harga Rp

126.000,00. Tentukan harga 1

bungkus nugget jamur.

Alternatif Penyelesaian :

Diketahui :

Harga 1 bungkus nugget jamur

tiram sama dengan dua kali harga

1 bungkus bakso jamur tiram.

Bu Sri membeli 5 bungkus nugget

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

90

jamur tiram dan 4 bungkus bakso

jamur tiram dengan harga Rp

126.000,00.

Ditanya :

Tentukan harga 1 bungkus nugget

jamur

Penyelesaian :

Misalkan :

Harga 1 bungkus nugget jamur

tiram = a

Harga 1 bungkus bakso jamur

tiram = b

Maka, model matematikanya

adalah

a= 2b

5a + 4b = 126.000

Mencari harga 1 bungkus bakso

jamur tiram

5a + 4b = 126.000

5(2b) + 4b = 126.000

10b + 4b = 126.000

14b = 126.000

b =

b = 9.000

diperoleh harga 1 bungkus bakso

jamur tiram yaitu

Rp 9.000

Mencari harga 1 bungkus nugget

jamur tiram.

a = 2b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

91

a = 2(9000)

a = 18.000

maka diperoleh bahwa harga 1

bungkus nugget jamur tiram

adalah Rp 18.000.

Kelas : VIII

4.10 Menyajikan

dan

menyelesaikan

masalah yang

berkaitan

dengan

distribusi data,

nilai rata-rata,

median, modus,

dan sebaran

data untuk

mengambil

simpulan,

membuat

keputusan, dan

membuat

prediksi.

Statistika Proses

Pemanenan

Soal :

Tabel berikut ini menunjukkan hasil

panen jamur tiram selama 5 hari

berturut-turut dari 100 baglog.

Hari 1 2 3 4 5

Hasil

Panen

(dala

m kg)

10

kg

15

kg

12

kg

13

kg

15

kg

Rata-rata hasil panen jamur tiram

selama 5 hari tersebut adalah ?

Alternatif Penyelesaian :

Diketahui :

Tabel hasil panen jamur tiram

selama 5 hari berturut-turut dari

100 baglog.

Ditanya :

Rata-rata hasil panen jamur tiram

selama 5 hari tersebut adalah

Penyelesaian :

Mencari rata-rata hasil panen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

92

Maka diperoleh bahwa rata-rata hasil

panen jamur tiram selama 5 hari

tersebut adalah 13 kg.

Kelas : IX

4.7.Menyelesaikan

masalah

kontekstual

yang berkaitan

dengan luas

permukaan dan

volume bangun

ruang sisi

lengkung

(tabung,

kerucut, dan

bola) serta

gabungan

beberapa

bangun ruang

sisi lengkung.

Volume

Bangun

Ruang

Proses

Pembuatan

Media

Tanam

Soal :

Suatu tempat usaha budidaya jamur

tiram akan membuat baglog. Dalam

membuat baglog diperlukan plastik

berbentuk tabung yang memiliki

tinggi 38 cm dan diameter 15 cm.

Bahan untuk membuat baglog hanya

di isi hingga mencapai ketinggian 30

cm. Maka berapakah volume baglog

yang akan dihasilkan?

Alternatif Penyelesaian :

Diketahui :

Dalam membuat baglog

diperlukan plastik khusus

berbentuk tabung yang memiliki

tinggi 38 cm dan diameter 15 cm.

Bahan untuk membuat baglog

hanya di isi hingga mencapai

ketinggian 30 cm.

Ditanya :

Berapakah volume baglog yang

akan dihasilkan?

Penyelesaian :

Volume baglog =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

93

Maka volume baglog tersebut adalah

5.298,75 cm3

E. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini berfokus pada proses budidaya jamur tiram yang digunakan oleh

petani jamur di dusun Beran Kidul. Implementasi dalam pembelajaran

matematika dibatasi pada materi matematika untuk tingkat SMP. Hasil dari

penelitian ini juga belum dapat diterapkan secara langsung ke dalam

pembelajaran matematika di Sekolah karena belum dilakukan pengujian

terhadap permasalahan kontekstual yang dibuat. Pengujian yang dimaksud

adalah uji coba soal kepada siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

94

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan beberapa hal

sebagai berikut :

1. Aspek matematis pada proses budidaya jamur tiram

a. Proses Pembibitan

Dalam proses pembibitan terdapat aktivitas counting dengan aspek

matematis berupa perbandingan senilai.

b. Proses Pembuatan Media Tanam

Dalam proses pembuatan media tanam, terdapat aktivitas measuring

dengan aspek matematis berupa urutan bilangan bulat dan pecahan serta

volume bangun ruang.

c. Proses Pemeliharaan

Dalam proses pemeliharaan, terdapat aktivitas measuring dengan aspek

matematis berupa operasi hitung bilangan bulat dan pecahan serta

aktivitas designing dengan aspek matematis berupa keliling segiempat.

d. Proses Pemanenan

Dalam proses pemanenan, terdapat aktivitas measuring dengan aspek

matematis berupa statistika dan rasio dua besaran.

e. Proses Produksi Hasil Olahan

Dalam proses produksi hasil olahan, terdapat aktivitas measuring

dengan aspek matematis berupa persamaan linear dua variabel dan

aritmetika sosial.

f. Proses Pendistribusian

Dalam proses pendistribusian, terdapat aktivitas explaining dengan

aspek matematis berupa pertidaksamaan linear satu variabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

95

2. Implementasi dalam pembelajaran matematika yang digunakan sebagai

permasalahan kontekstual pada tingkat SMP

a. Untuk kelas VII, permasalahan kontekstual yang disajikan ada 7 soal

yang meliputi 7 aspek matematis, antara lain : (1) urutan bilangan bulat

dan pecahan, (2) operasi hitung bilangan bulat dan pecahan, (3)

pertidaksamaan linear satu variabel, (4) rasio dua besaran, (5)

perbandingan senilai, (6) aritmetika sosial, dan (7) keliling segiempat.

b. Untuk kelas VIII, permasalahan kontekstual yang disajikan ada 2 soal

yang meliputi 2 aspek matematis, antara lain : (1) persamaan linear dua

variabel dan (2) statistika.

c. Untuk kelas IX, permasalahan kontekstual yang disajikan ada 1 soal

yang meliputi 1 aspek matematis yaitu volume bangun ruang.

B. Saran

1. Bagi Pendidik

Penelitian ini mencoba untuk memberikan permasalahan kontekstual

budidaya jamur dan menghubungkannya dengan pembelajaran Matematika.

Peneliti memiliki keyakinan bahwa hal ini akan membantu peserta didik

untuk melihat kebergunaan matematika untuk kehidupan sehari-hari. Para

pendidik, bisa menggunakan konteks yang dimiliki oleh peserta didik dan

membuat permasalahan-permasalahan yang sesuai dengan dunia mereka

agar siswa dapat mempelajari matematika secara lebih nyata.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini belum dapat diterapkan dalam pembelajaran di Sekolah

karena belum dilakukan uji coba lapangan. Peneliti yang berminat dengan

topik ini dapat melanjutkan dengan penelitian lapangan guna untuk

mengetahui pengaruh pembelajaran Matematika ini terhadap pemahaman

matematis siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

96

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. (2017). Statistik tanaman sayuran dan buah-buahan

semusim Indonesia. Jakarta : Badan Pusat Statistik.

Bishop, A. J. (1988). Mathematical enculturation : A cultural perspective on

mathematics education. Dordrecht, Boston, London : Kluwer Academic

Publisher.

Hanum, C. (2008). Teknik budidaya tanaman untuk Sekolah Menengah Kejuruan

(1st ed.). Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Kemendikbud. (2017). Matematika SMP/MTs kelas VII semester 1. Jakarta : Pusat

Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Kemendikbud. (2017). Matematika SMP/MTs kelas VII semester 2. Jakarta : Pusat

Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Kemendikbud. (2017). Matematika SMP/MTs kelas VIII semester 1. Jakarta :

Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Kemendikbud. (2017). Matematika SMP/MTs kelas VIII semester 2. Jakarta :

Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Kemendikbud. (2018). Matematika SMP/MTs kelas IX. Jakarta : Pusat Kurikulum

dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Moleong, L. J. (2007). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung : Remaja Karya.

Nisa, F. F., Nurjamil, D., Muhtadi, D., Sukirwan. (2019). Studi etnomatematika

pada aktivitas urang Sunda dalam menentukan pernikahan, pertanian dan

mencari benda hilang. Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran

Matematika, 5(2), 63 – 74.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

97

Rani, V. (2018). Etnomatematika pada Candi Ratu Boko sebagai pendukung

pembelajaran matematika realistik. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan :

Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi, Dasar dan Menengah, Universitas

Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta. Diakses pada tanggal 13 November

2019 dari laman https://core.ac.uk/download/pdf/230385072.pdf

Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan r&d. Bandung :

Alfabeta.

Supriatna, A., & Nurcahyono, N. A. (2017). Etnomatematika : Pembelajaran

matematika berdasarkan tahapan-tahapan kegiatan bercocok tanam.

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Pendidikan Karakter Berbasis

Kearifan Lokal untuk Menghadapi Isu-isu Strategis Terkini di Era Digital,

Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Sukabumi. Diakses pada tanggal 13

November 2019 dari laman http://eprints.ummi.ac.id/154/.

Umniyatie, S., Astuti, Pramiadi, D., Henuhili, V. (2013). Budidaya jamur tiram

(Pleuretus.sp) sebagai alternatif usaha bagi masyarakat korban erupsi Merapi

di Dusun Pandan, Wukirsari, Cangkringan, Sleman, DIY. Jurnal Inovasi Ilmu

Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (Inotek), 17(2), 162 - 175.

Yuliarti, N. (2017). Untung berlipat dari budidaya jamur tiram tanaman multi

manfaat. Yogyakarta : Lily Publisher.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

98

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

99

Lampiran 1 : Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

100

Lampiran 2 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

101

Lampiran 3 : Kisi-kisi Pedoman Wawancara

Kisi-kisi Pedoman Wawancara

Berikut ini merupakan kisi-kisi pedoman wawancara yang digunakan peneliti

dalam membuat pedoman wawancara :

No. Aspek yang

Diamati

Aktivitas

Fundamental

Matematis

Indikator Nomor

Pertanyaan

1. Proses

pembibitan.

Counting Menentukan

banyaknya media

pembibitan.

4

Measuring Memperkirakan

perbandingan

komposisi bahan.

Menentukan biaya

untuk membuat

media pembibitan

2

5

Designing Menentukan bentuk

alat dalam pembuatan

media pembibitan.

3

Explaining Menjelaskan proses

pembibitan dalam

budidaya jamur tiram.

1

2. Proses

pembuatan

media tanam.

Counting Menentukan

banyaknya media

tanam.

Menentukan

banyaknya bibit

dalam tiap media

9

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

102

tanam.

Measuring Memperkirakan

perbandingan

komposisi bahan.

Menentukan

ukuran media

tanam.

Menentukan harga

media tanam.

6

8

10

Designing Menentukan

bentuk alat dalam

pembuatan media

tanam.

Menentukan

bentuk media

tanam.

7

8

Explaining Menjelaskan proses

pembuatan media

tanam dalam

budidaya jamur tiram.

1

3. Proses

pemeliharaan.

Measuring Menentukan

ukuran kumbung.

Memperkirakan

suhu ruangan.

Menentukan biaya

untuk membuat

kumbung.

13

14

15

Designing Menentukan bentuk

kumbung.

12

Explaining Menjelaskan 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

103

proses

pemeliharaan

dalam budidaya

jamur tiram.

Menjelaskan cara

pencegahan hama

dan penyakit.

16

4. Proses

pemanenan.

Counting Menentukan berapa

kali dilakukannya

panen dalam satu

media tanam.

18

Measuring Menentukan waktu

dari awal

pembibitan hingga

masa panen.

Menentukan jarak

waktu panen dalam

satu media tanam.

Menentukan rata-

rata hasil panen

tiap bulan.

Menentukan harga

1 kg jamur tiram.

17

19

20

21

Explaining Menjelaskan proses

pemanenan dalam

budidaya jamur tiram.

1

5. Proses produksi

hasil olahan.

Measuring Menentukan

perbandingan

komposisi bahan

pembuatan produk

23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

104

olahan.

Menentukan harga

dari tiap produk

olahan.

24

Designing Menentukan bentuk

dari setiap produk

olahan.

25

Explaining Menjelaskan

proses produksi

hasil olahan dalam

budidaya jamur

tiram.

Menjelaskan apa

saja produk olahan

jamur tiram.

1

22

6. Proses

pendistribusian.

Measuring Menentukan

keuntungan dari

budidaya jamur

tiram tiap bulan.

Menentukan biaya

yang dikeluarkan

untuk membeli

kebutuhan pokok

budidaya jamur

tiap bulan.

Membandingkan

harga jual.

26

27

28

Explaining Menjelaskan proses

pendistribusian pada

budidaya jamur tiram.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

105

Lampiran 4 : Pedoman Wawancara

Pedoman Wawancara

Berikut pedoman wawancara yang akan digunakan peneliti untuk mengambil

data selama proses wawancara berlangsung, meliputi :

1. Bagaimana langkah-langkah dalam proses budidaya jamur tiram?

2. Bagaimana komposisi bahan yang digunakan untuk membuat media

pembibitan?

3. Bagaimana bentuk alat yang digunakan untuk membuat media pembibitan?

4. Berapa jumlah media pembibitan yang dapat dibuat dalam 1 bulan?

5. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk membuat media pembibitan dalam 1

bulan?

6. Bagaimana komposisi bahan yang digunakan untuk membuat media tanam?

7. Bagaimana bentuk alat yang digunakan untuk membuat media tanam?

8. Bagaimana bentuk dan ukuran media tanam?

9. Berapa jumlah media tanam yang dapat dibuat dalam 1 bulan?

10. Berapa harga satu buah media tanam?

11. Berapa jumlah bibit yang diperlukan dalam satu media tanam?

12. Bagaimana bentuk kumbung yang digunakan untuk menyimpan media

tanam?

13. Bagaimana ukuran standar kumbung yang baik untuk menyimpan media

tanam?

14. Berapa suhu ruangan yang diperlukan agar jamur dapat tumbuh dengan

optimal?

15. Berapa biaya yang dibutuhkan untuk membuat kumbung?

16. Bagaimana cara mencegah timbulnya hama dan penyakit pada tumbuhan

jamur tiram?

17. Berapa lama waktu yang diperlukan dari awal pembibitan hingga masa

panen?

18. Berapa kali proses pemanenan yang dapat dilakukan dari satu media tanam?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

106

19. Berapa lama jarak waktu antara panen pertama dan setelahnya pada satu

media tanam?

20. Berapa jumlah rata-rata hasil panen tiap bulan?

21. Berapa harga 1 kg jamur tiram?

22. Apa saja produk olahan yang dihasilkan dari jamur tiram?

23. Bagaimana komposisi bahan yang dibutuhkan untuk membuat setiap produk

olahan?

24. Berapa harga tiap produk olahan jamur tiram?

25. Bagaimana bentuk setiap produk olahan yang dibuat?

26. Berapa keuntungan yang diperoleh dari hasil budidaya jamur tiap bulannya?

27. Berapa total biaya yang dikeluarkan untuk usaha budidaya jamur tiram tiap

bulannya?

28. Bagaimana penentuan harga jamur tiram segar yang dijual ke pasar dan ke

rumah makan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

107

Lampiran 5 : Lembar Validasi Pedoman Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

110

Lampiran 6 : Kisi-kisi Pedoman Observasi

Kisi-kisi Pedoman Observasi

Berikut ini merupakan kisi-kisi pedoman observasi yang digunakan peneliti

dalam membuat pedoman observasi :

No. Aspek yang

Diamati

Aktivitas

Fundamental

Matematis

Indikator Nomor

Pernyataan

1. Proses

pembibitan.

Designing Menentukan bentuk

geometri pada alat

dalam pembuatan

media pembibitan.

1

2. Proses

pembuatan

media tanam.

Measuring Menentukan suhu

ruangan.

4

Designing Menentukan bentuk

geometri pada alat

untuk pembuatan

media tanam.

Menentukan bentuk

geometri pada media

tanam.

2

3

3. Proses

pemeliharaan

Measuring Menentukan tingkat

kelembaban ruangan.

5

Designing Menentukan bentuk

geometri pada

kumbung.

6

4. Proses

pemanenan.

Measuring Menentukan ukuran

jamur yang siap panen.

7

5. Proses produksi

hasil olahan.

Designing Menentukan bentuk

geometri dari setiap

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

111

produk olahan.

6. Proses

pendistribusian.

Measuring Menentukan ukuran

kemasan untuk

pendistribusian hasil

panen.

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

112

Lampiran 7 : Pedoman Observasi

Pedoman Observasi

Berikut pedoman observasi yang akan digunakan peneliti untuk mengambil

data, meliputi :

A. Tujuan

Untuk memperoleh informasi dan data terkait proses budidaya jamur yang

nantinya akan digunakan untuk menentukan aspek-aspek matematis yang

terdapat di dalamnya.

B. Petunjuk

Beri tanda (√) pada pilihan yang dipilih.

Kolom keterangan digunakan untuk menulis penjelasan mengenai hal-hal

yang mengandung aspek matematis pada kegiatan budidaya jamur.

C. Aspek yang Diamati

No. Aspek yang Diamati Pilihan

Keterangan Ya Tidak

Proses Pembibitan

1. Alat yang digunakan mengikuti

bentuk geometri tertentu.

Proses Pembuatan Media Tanam

2. Alat yang digunakan mengikuti

bentuk geometri tertentu.

3. Bentuk media tanam mengikuti

bentuk geometri tertentu.

4. Suhu ruangan untuk penyimpanan

media tanam sudah sesuai aturan.

Proses Pemeliharaan

5. Tingkat kelembaban sudah sesuai

untuk pertumbuhan jamur tiram.

6. Bentuk kumbung mengikuti bentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

113

geometri tertentu.

Proses Pemanenan

7. Jamur yang siap dipanen memiliki

ukuran tertentu.

Proses Produksi Hasil Olahan

8. Bentuk dari produk olahan

mengikuti bentuk geometri tertentu.

Proses Pendistribusian

9. Hasil panen dikemas dengan

ukuran kemasan tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

114

Lampiran 8 : Lembar Validasi Pedoman Observasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

117

Lampiran 9 : Transkrip Data Narasumber

Transkrip Data Narasumber dari Wawancara

Transkrip ini ditulis untuk mewakili data yang diperoleh peneliti yang telah

terekam. Transkrip ini merupakan pengambilan data yang dilakukan dengan

narasumber terkait aktivitas budidaya jamur tiramdi Dusun Beran Kidul, Tridadi,

Sleman, Yogyakarta.

Nama : Bernadus Bagus Supranyoto

Peran : Pemilik Rumah Kebun Jamur dan Penjual Produk Olahan Jamur

Tiram

Kode Subyek : N

Pelaksanaan Penelitian

Hari, Tanggal : 18 April 2020

Tempat Penelitian : Rumah Kebun Jamur

Hasil Wawancara

P01 Bagaimana langkah-langkah dalam proses budidaya jamur tiram ?

N01 Pertama, adalah proses pembibitan. Dalam proses pembibitan

terdapat 3 tahap. Pertama pengambilan kultur murni dari jamur,

hasil dari tahap ini disebut bibit jamur tiram F1. Dilanjutkan dengan

penanaman biakan F1 ke media tanam PDA, tahap ini akan

menghasilkan bibit jamur tiram yang dinamakan F2. Dari bibit

jamur tiram F2 diperbanyak lagi dengan media tanam PDA dan

hasilnya akan menjadi bibit jamur tiram F3.

Selanjutnya, adalah pembuatan media tanam yang biasa kita

sebut baglog. Baglog harus dibuat menyerupai habitat asli jamur

tiram, jadi kami membuatnya seperti kayu gelondongan. Bahan

untuk membuat media tanam baglog itu ada serbuk kayu, bekatul,

bubuk kapur gamping, bubuk gips, dan pupuk TSP. Setelah bahan

dicampur rata, bahan tersebut dimasukkan ke dalam plastik bening

yang tebal lalu dipadatkan hingga tingginya mencapai 30 cm. Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

118

ujung plastik dipasang potongan paralon lalu disumpal dengan

kapas. Setelah itu, media tanam baglog disterilisasi di dalam tabung

boiler untuk menghilangkan hama. Media tanam baglog yang telah

disterilisasi selanjutnya disimpan di ruang inokulasi untuk diberi

bibit jamur tiram F3.

Berikutnya, adalah proses pemeliharaan. Baglog yang telah

berisi bibit akan melalui tahap pemeliharaan selama 1 bulan di

ruangan yang gelap dengan tujuan untuk menumbuhkan miselium.

Proses ini disebut dengan inkubasi. Inkubasi dilakukan diruang

inkubasi. Suhu untuk ruangan inkubasi berada pada suhu

. Baglog dalam ruang inkubasi harus disusun secara vertikal

agar miselium dapat tumbuh hingga ke bagian bawah baglog dan

penyusunannya boleh ditumpuk maksimal 8 tumpukan.

Proses selanjutnya, adalah proses pemanenan. Setelah 3-5 hari

dari calon jamur tumbuh, maka jamur dapat dipanen. Jamur yang

siap dipanen rata-rata memiliki diameter 5-10 cm. Pemanenan lebih

baik dilakukan pada pagi hari agar pada saat proses pendistribusian,

jamur masih segar. Jamur yang dipanen pada siang hari, umumnya

lebih cepat layu. Pemanenan dilakukan dengan cara mencabut

seluruh tanaman hingga ke akarnya.

Berikutnya, jamur tiram yang telah dipanen, sebagian dibungkus

untuk dijual ke pasar dan ke rumah makan, sebagian lagi diolah

untuk dibuat bakso jamur tiram dan nugget jamur tiram.

Terakhir, adalah proses pendistribusian. Yang kami jual bukan

hanya hasil panen jamurnya, namun kami juga menjual baglog yang

telah diberi bibit F3. Untuk pendistribusian jamur tiram segar

dilakukan setiap jam 5 pagi, lalu untuk baglog kami distribusikan

setiap jam 12 siang.

P02 Bagaimana komposisi bahan yang digunakan untuk membuat media

pembibitan ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

119

N02 Untuk bibit F1 kami tidak membuatnya karena itu harus dibuat di

laboratorium, jadi kami hanya membelinya. Lalu untuk bibit F2

didapat dari hasil turunan bibit F1 yang ditanam di media PDA.

Bahan yang digunakan untuk membuat PDA itu ada 1000 gram

jagung, 250 gram beras merah, 40 gram gula pasir, 10 gram NPK,

dan 1000 gram serbuk kayu. Setelah PDA siap digunakan,

selanjutnya dilakukan proses inokulasi yaitu menanamkan sebagian

miselium dari F1 ke F2 dalam keadaan steril. Setelah itu diinkubasi

dalam ruangan bersuhu 26-28 C selama kurang lebih 2-4 minggu.

Nah, dari setiap botol F2 tersebut dapat diinokulasikan menjadi

kurang lebih 5 kg bibit F3 yang dapat ditanam ke 4000 baglog.

P03 Bagaimana bentuk alat yang digunakan untuk membuat media

pembibitan ?

N03 Alat yang digunakan saat membuat F2 itu ada botol kaca bekas

sirup. Kami pilih botol sirup yang bentuknya tidak melengkung,

agar lebih muat banyak dan mudah penyimpanannya. Jadi bahan

untuk media pembibitan F2 yang sudah tercampur rata, dimasukkan

ke dalam botol kaca tersebut. Selanjutnya, ada autoklaf yang

gunanya untuk mensterilisasi botol-botol yang telah berisi media

pembibitan F2, bentuk autoklaf itu tabung yang bagian atasnya

memiliki tutup berbentuk cembung.

P04 Berapa jumlah media pembibitan yang dapat dibuat dalam 1 bulan ?

N04 Sebenarnya tidak menentu, tergantung berapa banyak permintaan

baglog. Tetapi biasanya setiap bulan, kami membuat kurang lebih

20 kg F3. Bibit F3 adalah bibit yang nantinya akan dimasukkan ke

dalam baglog.

P05 Berapa biaya yang dikeluarkan untuk membuat media pembibitan

dalam 1 bulan ?

N05 Untuk membuat media pembibitan itu dalam satu bulan kurang

lebih menghabiskan biaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

120

Rp 2.400.000

P06 Bagaimana komposisi bahan yang digunakan untuk membuat media

tanam ?

N06 Bahan untuk membuat media tanam baglog dalam 1 hari itu ada 670

kg serbuk kayu, 67 kg bekatul, 10 kg bubuk kapur gamping, 3,5 kg

bubuk gips, 3,5 kg pupuk TSP.

P07 Bagaimana bentuk alat yang digunakan untuk membuat media

tanam ?

N07 Alat yang digunakan itu hanya ada 1. Alatnya disebut tabung boiler

yang digunakan untuk mensterilisasi baglog. Bentuknya itu tabung.

Sebenarnya ada 2 jenis tabung boiler, ada yang cara meletakkannya

secara vertikal dan ada yang horizontal. Kalau yang vertikal itu

hanya bisa untuk sterilisasi baglog dalam jumlah sedikit, maka

disini menggunakan tabung boiler yang horizontal, agar bisa

mensterilisasi baglog dalam jumlah banyak sekaligus.

P08 Bagaimana bentuk media tanam ?

N08 Bentuk media tanam harus disesuaikan dengan habitat asli jamur.

Karena jamur banyak tumbuh pada batang pohon, maka media

tanam baglog dibuat menyerupai kayu gelondongan.

P09 Berapa jumlah media tanam yang dapat dibuat dalam 1 bulan ?

N09 Setiap bulan biasanya kami bisa membuat sekitar 15.000 media

tanam baglog. Peminat untuk baglog ini sangat banyak sekali.

Biasanya petani lebih memilih untuk membeli baglog daripada

membuatnya sendiri.

P10 Berapa harga satu buah media tanam ?

N10 Satu buah media tanam baglog kami jual dengan harga Rp 2.500

P11 Berapa jumlah bibit yang diperlukan dalam satu media tanam ?

N11 Satu baglog hanya diberi kira-kira

sendok teh bibit F3. Tetapi jika

baglog yang dibuat lebih besar ukurannya, maka jumlah F3 yang

dimasukkan ke dalam baglog juga lebih banyak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

121

P12 Bagaimana bentuk kumbung yang digunakan untuk menyimpan

media tanam ?

N12 Bentuk kumbungnya bebas. Disesuaikan dengan produksi baglog.

Kalau disini bentuk kumbungnya saya buat memanjang, panjangnya

10 meter, lebarnya 6 meter dan tingginya 2,5 meter.

P13 Bagaimana ukuran standar kumbung yang baik untuk menyimpan

media tanam ?

N13 Kalau untuk ukuran standar kumbung, saya kurang tahu, tetapi

beberapa pelaku usaha budidaya jamur tiram yang pernah saya

jumpai, kumbungnya memiliki ukuran 6×4×2,5 meter. Yang perlu

diperhatikan, ukuran kumbung itu tidak harus sesuai dengan

standarnya. Tergantung seberapa besar skala usaha budidaya yang

dijalankan. Hal yang terpenting itu adalah suhu ruangan kumbung.

Jadi, jika ingin membuat kumbung, atapnya tidak boleh

menggunakan seng maupun asbes dan sebaiknya dinding kumbung

dibuat dari bambu atau anyaman bambu lalu, harus dibuatkan

jendela untuk memperlancar sirkulasi udara.

P14 Berapa suhu ruangan yang diperlukan agar jamur dapat tumbuh

dengan optimal ?

N14 Suhu ruangan yang baik untuk pertumbuhan jamur tiram sekitar

16 -22 dengan kelembaban 80-90%.

P15 Berapa biaya yang dibutuhkan untuk membuat kumbung ?

N15 Dalam 1 hari, baglog yang disimpan di kumbung untuk proses

pertumbuhan jamur tiram ada 100 baglog, maka dibutuhkan

kumbung yang setidaknya dapat menampung 3.000 baglog. Jadi

kami membangun kumbung dengan ukuran 10×6×2,5 meter. Pada

saat membangun kumbung itu kurang lebih membutuhkan biaya Rp

4.000.000.

P16 Bagaimana cara mencegah timbulnya hama dan penyakit pada

tumbuhan jamur tiram ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

122

N16 Untuk pencegahan hama seperti serangga, kami memasang

perangkap serangga di dalam kumbung. Lalu kami juga menebarkan

serbuk kapur pada lantai, dinding, dan langit-langit kumbung untuk

mencegah datangnya laba-laba. Kalau untuk mencegah hama

cacing, kami lakukan dengan mensterilisasi baglog dalam tabung

boiler. Lalu untuk pencegahan penyakit, hal yang biasanya

dilakukan adalah membuang baglog yang terkontaminasi penyakit,

mensterilkan peralatan yang digunakan untuk perawatan baglog,

mengatur sirkulasi udara, dan mengurangi jumlah susunan baglog.

P17 Berapa lama waktu yang diperlukan dari awal pembibitan hingga

masa panen ?

N17 Baglog yang telah diberi bibit akan disimpan selama 1 bulan di

dalam ruang inkubasi agar miseliumnya memenuhi baglog.

Pemanenan biasanya dilakukan 3-5 hari setelah calon jamur mulai

tumbuh.

P18 Berapa kali proses pemanenan yang dapat dilakukan dari satu media

tanam ?

N18 Dari satu media tanam baglog itu bisa dipanen sekitar 4-6 kali.

P19 Berapa lama jarak waktu antara panen pertama dan setelahnya pada

satu media tanam ?

N19 Jarak waktu antara panen pertama dan kedua umumnya 7 hari.

Tetapi, jika sudah panen untuk ketiga kalinya atau lebih dalam 1

baglog, jaraknya akan lebih lama.

P20 Berapa jumlah rata-rata hasil panen tiap bulan ?

N20 Persentase keberhasilan inokulasi itu 80%. Jadi dalam 1 bulan,

baglog yang menghasilkan jamur hanya 2.400 baglog dari 3000

baglog. 1 baglog biasanya menghasikan 400 gram jamur tiram

dari beberapa kali panen itu. Jadi hasil panen setiap bulan rata-rata

mencapai 960 kg jamur tiram.

P21 Berapa harga 1 kg jamur tiram ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

123

N21 Jika dijual ke pasar, kami jual dengan harga Rp 10.000 per kg,

sedangkan jika langsung dijual ke konsumen atau rumah makan,

biasanya kami jual dengan harga Rp 12.000 per kg.

P22 Apa saja produk olahan yang dihasilkan dari jamur tiram ?

N22 Disini yang kami buat untuk dijual hanya olahan berupa bakso

jamur dan nugget jamur. Tetapi kami juga masih berinovasi

membuat produk olahan yang lain.

P23 Bagaimana komposisi bahan yang dibutuhkan untuk membuat

setiap produk olahan ?

N23 Bahan untuk membuat bakso jamur tiram dibutuhkan :

1 kg jamur tiram

50 gram tepung sagu

35 gram tepung terigu

8 siung bawang putih

4 butir putih telur

Lada secukupnya

Garam secukupnya

Biasanya dari bahan tersebut dapat menjadi 4 bungkus bakso jamur

tiram. Setiap bungkus berisi 15 butir bakso jamur tiram.

Bahan untuk membuat nugget jamur tiram dibutuhkan :

1 kg jamur tiram

225 gram tepung terigu

225 gram tepung maizena

100 gr daging ayam giling

5 butir telur ayam

50 gr wortel

12 siung bawang putih

9 siung bawang merah

Garam secukupnya

Lada secukupnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

124

Tepung panir secukupnya

Bahan ini bisa untuk membuat 84 buah nugget atau 7 bungkus

nugget jamur tiram. Jadi satu bungkus berisi 12 buah nugget jamur

tiram.

P24 Berapa harga tiap produk olahan jamur tiram ?

N24 Bakso jamur itu 1 bungkusnya kita jual dengan harga Rp 15.000

sedangkan nugget jamur per bungkus kita jual dengan harga Rp

18.000.

P25 Bagaimana bentuk setiap produk olahan yang dibuat ?

N25 Untuk bakso jamur bentuknya sama seperti bakso-bakso pada

umumnya, masih berbentuk bulat. Tapi kami masih terus berinovasi

untuk menciptakan bentuk yang lain agar berbeda dari bakso pada

umumnya. Kalau untuk nugget bentuknya persegi.

P26 Berapa keuntungan yang diperoleh dari hasil budidaya jamur tiram

tiap bulannya ?

N26 Kurang lebih Rp 13.000.000 per bulan.

P27 Berapa total biaya yang dikeluarkan untuk usaha budidaya jamur

tiram tiap bulannya ?

N27 Kurang lebih Rp 27.000.000 per bulan.

P28 Bagaimana penentuan harga jamur tiram segar yang dijual ke pasar

dan ke rumah makan ?

N28 Untuk jamur tiram segar kami jual ke pasar dengan harga Rp

10.000 per kg, sedangkan kalo dijual ke rumah makan harganya Rp

12.000 per kg. Harga yang dijual ke rumah makan lebih tinggi

dikarenakan rumah makan atau restoran selalu meminta jamur tiram

dengan kualitas yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

125

Lampiran 10 : Hasil Observasi

Lembar Observasi

Berikut pedoman observasi yang akan digunakan peneliti untuk mengambil

data, meliputi :

A. Tujuan

Untuk memperoleh informasi dan data terkait proses budidaya jamur yang

nantinya akan digunakan untuk menentukan aspek-aspek matematis yang

terdapat di dalamnya.

B. Petunjuk

Beri tanda (√) pada pilihan yang dipilih.

Kolom keterangan digunakan untuk menulis penjelasan mengenai hal-hal

yang mengandung aspek matematis pada kegiatan budidaya jamur.

C. Aspek yang Diamati

No. Aspek yang

Diamati

Pilihan Keterangan Kode Data

Ya Tidak

Proses Pembibitan

1. Alat yang

digunakan

mengikuti bentuk

geometri tertentu.

Botol yang

digunakan

untuk

menyimpan

bibit F2

memiliki

bentuk tabung

dibagian

bawahnya dan

autoklaf yang

digunakan juga

berbentuk

tabung.

O1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

126

Proses Pembuatan Media Tanam

2. Alat yang

digunakan

mengikuti bentuk

geometri tertentu. √

Tabung boiler

yang

digunakan

berbentuk

tabung yang

diletakkan

secara

horisontal.

O2

3. Bentuk media

tanam mengikuti

bentuk geometri

tertentu. √

Baglog dibuat

menyerupai

kayu

gelondongan

sehingga

bentuknya

adalah tabung.

O3

4. Suhu ruangan

untuk

penyimpanan

media tanam

sudah sesuai

aturan.

Suhu ruang

inkubasi sudah

sesuai aturan

yaitu berada

pada suhu

17 . Baglog

yang disimpan

dalam ruangan

ini disusun

secara

bertumpuk

disebuah rak

dengan

susunan yang

O4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

127

paling bawah

adalah baglog

yang lebih

besar.

Proses Pemeliharaan

5. Tingkat

kelembaban

sudah sesuai

untuk

pertumbuhan

jamur tiram.

Tingkat

kelembaban

juga sudah

sesuai dimana

ruangan berada

pada tingkat

kelembaban

85%.

O5

6. Bentuk kumbung

mengikuti bentuk

geometri tertentu.

Kumbung

dibuat

memanjang

sehingga

bentuknya

seperti balok.

Kumbung

memiliki luas

yang sama

dengan ruang

inkubasi.

O6

Proses Pemanenan

7. Jamur yang siap

dipanen memiliki

ukuran tertentu. √

Jamur yang

dipanen rata-

rata memiliki

diameter 5-10

cm.

O7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: ANALISIS ASPEK MATEMATIS PADA AKTIVITAS BUDIDAYA …

128

Proses Produksi Hasil Olahan

8. Bentuk dari

produk olahan

mengikuti bentuk

geometri tertentu. √

Bakso jamur

berbentuk

bulat

sedangkan

nugget

jamurnya

berbentu

balok.

O8

Proses Pendistribusian

9. Hasil panen

dikemas dengan

ukuran kemasan

tertentu.

Hasil panen

hanya dikemas

dengan plastik

biasa.

O9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI