analisis apbd dan rka berdasarkan permendagri 59 2007 dprd

22
1 BASICS PROJECT BASICS PROJECT KERJASAMA KERJASAMA CIDA CIDA DENGAN DENGAN KEMDAGRI KEMDAGRI

Upload: talib-saribattang

Post on 08-Jun-2015

112 views

Category:

Education


4 download

DESCRIPTION

Semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis apbd dan rka berdasarkan permendagri 59 2007 dprd

1

BASICS PROJECTBASICS PROJECT

KERJASAMA KERJASAMA CIDA CIDA DENGAN DENGAN KEMDAGRIKEMDAGRI

Page 2: Analisis apbd dan rka berdasarkan permendagri 59 2007 dprd

2

UU 17/2003UU 17/2003 UU 1/2004UU 1/2004 UU 15/2004UU 15/2004UU 25/2004UU 25/2004 UU 33/2004UU 33/2004

PPPP PPPP PPPP

PERMENDAGRI 13 / 2006 dan 59/2007Pedoman Pengelolaan

keuangan Daerah

PERMENDAGRI 13 / 2006 dan 59/2007Pedoman Pengelolaan

keuangan Daerah

misal: PP 24/2005misal: PP 24/2005

PP 58/2005:Pengelolaan Keuda

(Omnibus Regulation)

UU 32/2004UU 32/2004

Pasal 182 & Pasal 194 UU 32/2004

Pasal 69 & Pasal 86 UU 33/2004Pasal 155 PP 58 /2005

Perda Pokok2

Pengelolaan Keu Daerah

Perkada ttg Sistem & ProsedurPengelolaan Keu Daerah

Psl 330 Permendagri 13/2006Kandungan lokal

berdasarkan kesepakatan bersama yg tidak bertentangan dng

peraturan perUUan menuju . . .

SE ttg Pedoman Penyusunan RKA - SKPD

Psl 151 Ayat 1 PP 58 / 2005

Psl 151 Ayt 1 PP 58 /2005

Page 3: Analisis apbd dan rka berdasarkan permendagri 59 2007 dprd

3

PERENCANAANPERENCANAAN

PELAPORAN,PELAPORAN, dandan PERTANGGUNGJAWABANPERTANGGUNGJAWABAN

PELAKSANAAN, PELAKSANAAN, dandan PENATAUSAHAANPENATAUSAHAAN

PENGAWASAN PENGAWASAN dandan EVALUASIEVALUASI

Page 4: Analisis apbd dan rka berdasarkan permendagri 59 2007 dprd

4

PENDEKATAN PENYUSUNANPENDEKATAN PENYUSUNAN

1Pendekatan Pendekatan kerangka pengeluaran jangka kerangka pengeluaran jangka menengah daerahmenengah daerah,,

2 Pendekatan Pendekatan penganggaran terpadupenganggaran terpadu, dan, dan

3Pendekatan Pendekatan penganggaran berdasarkan penganggaran berdasarkan prestasi kerjaprestasi kerja..

Pasal 36 Ayat 2 PP 58 / 2006 & Pasal 90 Ayat 2 Permendagri 13/2006

Page 5: Analisis apbd dan rka berdasarkan permendagri 59 2007 dprd

5

Pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah daerah

dengan MENYUSUN PRAKIRAAN MAJU.

Prakiraan maju berisi perkiraaan kebutuhan anggaran

untuk program dan kegiatan yang direncanakan dalam

tahun anggaran berikutnya dari tahun anggaran yang

direncanakan.

1PENDEKATAN KERANGKA PENGELUARAN PENDEKATAN KERANGKA PENGELUARAN JANGKA MENENGAH DAERAHJANGKA MENENGAH DAERAH

DILAKSANAKAN MULAI TAHUN 2009

Page 6: Analisis apbd dan rka berdasarkan permendagri 59 2007 dprd

6

Rincian Anggaran BELANJA TIDAK LANGSUNG Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD 2.1.)

Kode Rekening UraianTahun n

Tahun n+1Volume Satuan Harga Satuan Jumlah (Rp)

Rekapitulasi Anggaran BELANJA LANGSUNG Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD 2.2.)

KodeUraian Lokasi

Keg.

Target Kinerja

(Kuantitatif)

Jumlah

Tahun n

Tahun n+1Bel Pegawai

Bel Brng & Jasa Modal Jumlah

Program Keg.

prakiraan maju di BELANJA TIDAK LANGSUNG

prakiraan maju di BELANJA LANGSUNG

Page 7: Analisis apbd dan rka berdasarkan permendagri 59 2007 dprd

7

Pendekatan penganggaran terpadu dilakukan dengan MEMADUKAN seluruh

proses PERENCANAAN dan PENGANGGARAN pendapatan, belanja dan

pembiayaan di lingkungan SKPD untuk menghasilkan DOKUMEN

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN.

2PENDEKATAN PENGANGGARAN PENDEKATAN PENGANGGARAN TERPADUTERPADU

. . . yang direncanakanlah yang dianggarkan . . .

DIANGGARKANDIANGGARKANTIDAK TIDAK

DIANGGARKANDIANGGARKAN

DIRENCANAKANDIRENCANAKANSelalu semakin berprestasi Rasa berguna

& Hidup sangat berhargaFRUSTASI

TIDAK DIRENCANAKAN

Cenderung boros dan sulit berprestasi Kesia-siaan (Hidup tanpa Makna)

BINGUNG

Page 8: Analisis apbd dan rka berdasarkan permendagri 59 2007 dprd

8

3 PENDEKATAN PENGANGGARAN PENDEKATAN PENGANGGARAN BERDASARKAN PRESTASI KERJABERDASARKAN PRESTASI KERJA

Kaitkanlah PENDANAAN dengan KELUARAN yang diharapkan dari KEGIATAN dan HASIL serta MANFAAT yang diharapkan, termasuk EFISIENSI dalam pencapaian HASIL dan KELUARAN tersebut.

Didasarkan pada:

Indikator Kinerja,

Capaian atau Target Kinerja,

Analisis Standar Belanja,

Standar Satuan Harga, dan

Standar Pelayanan Minimal.

EFISIENSI

EFEKTIFITAS

a

Page 9: Analisis apbd dan rka berdasarkan permendagri 59 2007 dprd

9

PENDEKATAN PRESTASI KERJAdidasarkan pada

CAPAIAN KINERJA : Ukuran prestasi kerja yang akan dicapai dari keadaan semula dengan mempertimbangkan faktor kualitas, kuantitas, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan dari setiap program dan kegiatan.

INDIKATOR KINERJA : Ukuran keberhasilan yang akan dicapai pada setiap program dan kegiatan (yang di rencanakan) satuan kerja perangkat daerah.

STANDAR SATUAN HARGA: Harga satuan setiap unit barang/jasa yang berlaku di suatu daerah.

ANALISIS STANDAR BELANJA: Penilaian kewajaran atas beban kerja dan biaya yang digunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan. (Dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan kebutuhan)

STANDAR PELAYANAN MINIMAL: Tolok ukur kinerja dalam menentukan capaian jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah.

Page 10: Analisis apbd dan rka berdasarkan permendagri 59 2007 dprd

Indikator :Indikator : Masukan, Keluaran dan hasil.

Tolok Ukur Kinerja :Tolok Ukur Kinerja : Ukuran prestasi kerja yang akan dicapai dari keadaan semula dengan mempertimbangkan faktor kualitas, kuantitas, efisiensi dan efektifitas dari suatu kegiatan.

Target Kinerja :Target Kinerja : hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan.

10

Page 11: Analisis apbd dan rka berdasarkan permendagri 59 2007 dprd

11

NO KEGIATAN OUTPUTNYA …

1 Pelatihan Jumlah orang yg trampil ttg …

2 Sosialisasi Jumlah orang yg paham ttg …

3 (Rapat) KoordinasiDokumen rencana kerja & tindak lanjut bidang … utk tiap peserta rapat yg operasionil dan disepakati bersama + Jumlah Peserta Rapat dari SKPD ybs yang ikut (Rapat) Koordinasi.

4 Pembangunan Luas … yang dibangun

5 Studi / Penelitian / … Jumlah dokumen hasil studi / penelitian/ … yang minimal berisi …

6 Pengadaan barang Jumlah dan spesifikasi barang yang dibeli (tetapi tidak menyebut merek & nama perusahaan)

7 Pemeliharaan Jumlah dan spesifikasi … yang terpelihara

8 Monitoring Jumlah dokumen hasil monitoring yang minimal berisi …

Page 12: Analisis apbd dan rka berdasarkan permendagri 59 2007 dprd

12

D A L A M T I A P K E G I A T A ND A L A M T I A P K E G I A T A N

INPUT (MASUKAN) Seluruh faktor produksi, bahan baku dan bahan penolong yang dibutuhkan untuk menghasilkan output kegiatan.

OUTPUT (KELUARAN) Produk langsung dari kegiatan yang bersangkutan, yang dapat berwujud: barang, jasa dan/atau orang.

HASIL (KERJA) = OUTCOMEManfaat jangka pendek yang diperoleh oleh pelanggan kegiatan, sebagai akibat langsung dari pemanfaatan OUTPUT kegiatan yang bersangkutan.

KE

GIA

TA

N

BARANG

JASA

ORANG

PERUBAHAN PADA CUSTOMER / PIHAK YG DILAYANI / MASYARAKAT

• Sikap• Perilaku / Tindakan• Kondisi• Situasi• Tingkat pengetahuan• . . .

• Berkurang• Meningkat• Terkendali• Stabil• . . .}

Page 13: Analisis apbd dan rka berdasarkan permendagri 59 2007 dprd

13

APBD

PENDAPATAN Daerah BELANJA Daerah PEMBIAYAAN Daerah

PENERIMAAN PEMBIAYAANPENERIMAAN PEMBIAYAAN

1.1. Sisa lebih perhitungan anggaran Sisa lebih perhitungan anggaran TA sebelumnya (SiLPA)TA sebelumnya (SiLPA)

2.2. Pencairan dana cadanganPencairan dana cadangan

3.3. Hasil penjualan kekayaan Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkandaerah yang dipisahkan

4.4. Penerimaan Pinjaman DaerahPenerimaan Pinjaman Daerah

5.5. Penerimaan kembali pemberian Penerimaan kembali pemberian pinjamanpinjaman

6.6. Penerimaan piutang daerahPenerimaan piutang daerah

PENGELUARAN PEMBIAYAANPENGELUARAN PEMBIAYAAN

1.1. Pembentukan dana cadanganPembentukan dana cadangan

2.2. Penyertaan modal (investasi) Penyertaan modal (investasi) Pemerintah DaerahPemerintah Daerah

3.3. Pembayaran Pokok UtangPembayaran Pokok Utang

4.4. Pemberian pinjaman daerahPemberian pinjaman daerah

PADPAD

1.1. Pajak DaerahPajak Daerah

2.2. Retribusi DaerahRetribusi Daerah

3.3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkanyang dipisahkan

4.4. Lain-lain pendapatan asli daerah Lain-lain pendapatan asli daerah yang sahyang sah

DANA PERIMBANGANDANA PERIMBANGAN

1.1. Dana Bagi HasilDana Bagi Hasil

2.2. Dana Alokasi UmumDana Alokasi Umum

3.3. Dana Alokasi KhususDana Alokasi Khusus

LAIN-LAIN PENDAPATAN LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAHDAERAH YANG SAH

1.1. Hibah tidak mengikatHibah tidak mengikat

2.2. Dana Darurat dari PemerintahDana Darurat dari Pemerintah

3.3. Dana Bagi Hasil Pajak dr Propinsi Dana Bagi Hasil Pajak dr Propinsi ke Kab / Kotake Kab / Kota

4.4. Dana Penyesuaian & Dana Dana Penyesuaian & Dana Otonomi khususOtonomi khusus

5.5. Bantuan Keu dr Propinsi atau dr Bantuan Keu dr Propinsi atau dr Pemerintah Daerah lainnyaPemerintah Daerah lainnya

BELANJA TIDAK LANGSUNGBELANJA TIDAK LANGSUNG

1.1. Belanja PegawaiBelanja Pegawai

2.2. Belanja Barang dan JasaBelanja Barang dan Jasa

3.3. Belanja ModalBelanja Modal

1.1. Belanja PegawaiBelanja Pegawai

2.2. BungaBunga

3.3. SubsidiSubsidi

4.4. HibahHibah

5.5. Bantuan SosialBantuan Sosial

6.6. Belanja Bagi HasilBelanja Bagi Hasil

7.7. Bantuan KeuanganBantuan Keuangan

8.8. Belanja Tidak TerdugaBelanja Tidak Terduga

BELANJA LANGSUNGBELANJA LANGSUNG

Page 14: Analisis apbd dan rka berdasarkan permendagri 59 2007 dprd

• PENDAPATAN Rp. …………

o Pendapatan Asli Daerah Rp. …………

o Dana Perimbangan Rp. …………

o Lain-lain Pendapatan Daerah yg Sah Rp. …………

• BELANJA Rp. …………

o Belanja Tidak Langsung Rp. …………

o Belanja Langsung Rp. ………… (-)

Surplus/Defisit Rp. …………

• PEMBIAYAAN Rp. …………

o Penerimaan Rp. …………

o Pengeluaran Rp. …………

Pembiayaan Neto Rp. …………(-)

SILPA Tahun Berjalan Rp. …………14

Page 15: Analisis apbd dan rka berdasarkan permendagri 59 2007 dprd

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA): selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran.

Pinjaman Daerah: semua transaksi yang mengakibatkan daerah menerima sejumlah uang atau menerima manfaat yang bernilai uang dari pihak lain sehingga .daerah dibebani kewajiban untuk membayar kembali.

Piutang Daerah: jumlah uang yang wajib dibayar kepada pemerintah daerah dan/atau hak pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan atau akibat lainnya yang sah.

Utang Daerah: jumlah uang yang wajib dibayar pemerintah daerah dan/atau kewajiban pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang berdasarkan peraturan perundang-undangan, perjanjian, atau berdasarkan sebab lainnya yang sah.

Dana Cadangan: dana yang disisihkan guna mendanai kegiatan yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran.

Investasi: penggunaan aset untuk memperoleh manfaat ekonomis seperti bunga, deviden, royalti, manfaat sosial dan/atau manfaat lainnya sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. 15

Page 16: Analisis apbd dan rka berdasarkan permendagri 59 2007 dprd

16

Page 17: Analisis apbd dan rka berdasarkan permendagri 59 2007 dprd

17

a. ringkasan perubahan APBD;b. ringkasan perubahan APBD menurut urusan pemerintahan daerah

dan organisasi;c. rincian perubahan APBD menurut urusan pemerintahan daerah,

organisasi, pendapatan, belanja dan pembiayaan;d. rekapitulasi perubahan belanja menurut urusan pemerintahan

daerah, organisasi, program dan kegiatan;e. rekapitulasi perubahan belanja daerah untuk keselarasan dan

keterpaduan urusan pemerintahan daerah dan fungsi dalam kerangka pengelolaan keuangan negara;

f. daftar perubahan jumlah pegawai per golongan dan per jabatan;g. daftar kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya yang belum

diselesaikan dan dianggarkan kembali dalam tahun anggaran ini; dan

h. daftar pinjaman daerah.

Page 18: Analisis apbd dan rka berdasarkan permendagri 59 2007 dprd

18

No. Uraian Jumlah1 2 3

1. PENDAPATAN DAERAH 1.1 Pendapatan asli daerah 1.1.1 Pajak daerah 1.1.2 Retribusi daerah 1.1.3 Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 1.1.4 Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah 1.2 Dana perimbangan 1.2.1 Dana bagi hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 1.2.2 Dana alokasi umum 1.2..3 Dana alokasi khusus 1.3 Lain-lain pendapatan daerah yang sah 1.3.1 Hibah 1.3.2 Dana darurat 1.3.3 Bagi hasil pajak dari provinsi dan pemerintah daerah lainnya 4.3.4 Dana penyesuaian dan Otonomi khusus 4.3.5 Bantuan Keuangan dari pemerintah daerah lainnya Jumlah Pendapatan 2. BELANJA DAERAH 2.1 Belanja Tidak Langsung 2.1.1 Belanja pegawai 2.1.2 Belanja bunga 2.1.3 Belanja subsidi 2.1.4 Belanja hibah 2.1.5 Belanja bantuan sosial 2.1.6 Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa 2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota Dan Pemerintahan Desa 2.1.8 Belanja Tidak Terduga 2.2 Belanja Langsung 2.2.1 Belanja pegawai 2.2.2 belanja barang dan jasa 2.2.3 belanja modal Jumlah Belanja Surplus / (Defisit) 3. PEMBIAYAAN DAERAH 3.1 Penerimaan pembiayaan 3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun anggaran sebelumnya 3.1.2 Pencairan Dana Cadangan 3.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 3.1.4 Penerimaan Pinjaman daerah 3.1.5 Penerimaan kembali Pemberian Pinjaman 3.1.6 Penerimaan Piutang daerah Jumlah penerimaan pembiayaan 3.2 Pengeluaran pembiayaan 3.2.1 pembentukan dana cadngan 3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Daerah 3.2.3 pembayaran pokok utang 3.2.4 Pemberian Pinjaman Daerah Jumlah pengeluaran pembiayaan Pembiayaan netto 3.3 Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan

Page 19: Analisis apbd dan rka berdasarkan permendagri 59 2007 dprd

19

Kode Urusan Pemerintahan Daerah Penda-patan

Belanja

Tidak Langsung LangsungJumlah Belanja

1 2 3 4 5 6

1 URUSAN WAJIB

1 01 Pendidikan 1 01 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx1 01 02 Dst ………………

1 02 Kesehatan

1 02 01Dinas/Badan/Kantor/Rumah Sakit xxxxxxxxxx

1 02 02 Dst ………………

1 03 Pekerjaan Umum 1 03 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx1 03 02 Dst ………………

1 04 Perumahan 1 04 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx1 04 02 Dst ………………

Page 20: Analisis apbd dan rka berdasarkan permendagri 59 2007 dprd

20

KodeUraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan

Jenis BelanjaJumlah

PegawaiBarang dan

JasaModal

1 2 3 4 56 =

3+4+5       

1 URUSAN WAJIB

1 01 Pendidikan 1 01 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx1 01 01 xx Program ……1 01 01 xx xx Kegiatan …..

1 01 02 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx1 01 02 xx Program ……1 01 02 xx xx Kegiatan …..

1 01 03 Dst………………

1 02 Kesehatan1 02 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx1 02 01 xx Program ……1 02 01 xx xx Kegiatan …..

1 02 02 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx1 02 02 xx Program ……1 02 02 xx xx Kegiatan …..

Page 21: Analisis apbd dan rka berdasarkan permendagri 59 2007 dprd

Langkah 1, Buka lampiran 1 Ringkasan APBD

Langkah 2, Bandingkan Belanja Tidak langsung (BTL) terhadap APBD; Belanja langsung (BL) terhadap APBD

Langkah 3, Bandingkan Jumlah belanja pegawai (BTL) + Jumlah belanja Pegawai (BL) terhadap Jumlah APBD

Analisis masing –masing prosentase

21

Page 22: Analisis apbd dan rka berdasarkan permendagri 59 2007 dprd

Langkah 1, Buka lampiran 4 Rekapitulasi belanja menurut urusan pemerintahan daerah, organisasi, program dan kegiatan;

Langkah 2, Bandingkan Capaian SPM Pendidikan mengenai Angka Partisipasi Murni (APM) SD dan SMP (Goal 2 dan target 3 MDGs Mencapai Pendidikan Dasar secara universal) masing-masing kabupaten/Kota dengan Lampiran 4. Apakah program dan kegiatan pada lampiran 4 APBD mengarah pada pencapaian APM SD dan SMP?

Langkah 3, Bandingkan Capaian SPM Kesehatan mengenai Cakupan kunjungan ibu hamil (Goal 5 MDGS, Meningkatkan ksesehatan Ibu) masing-masing kabupaten/Kota dengan Lampiran 4. Apakah program dan kegiatan pada lampiran 4 APBD mengarah pada Cakupan kunjungan ibu hamil?

22