analisis aktivitas pendanaa.docx

7/24/2019 ANALISIS AKTIVITAS PENDANAA.docx

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-aktivitas-pendanaadocx 1/16

1. ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN

1.1 KEWAJIBAN

Kewajiban dapat dikelompokkan menjadi kewajiban lancar dan kewajiban tak lancar.

Kewajiban lancar (atau jangka pendek) merupakan kewajiban yang pelunasannya memerlukan

penggunaan asset lancar atau munculnya kewajiban lancar lainnya. Periode yang diharapkan

untuk menyelesaikan kewajiban adalah periode mana yang lebih panjang antara satu tahun dan

satu siklus operasi perusahaan. Secara konsep, perusahaan harus mencatat seluruh kewajiban

pada nilai sekarang seluruh arus kas keluar yang diperlukan untuk melunasinya. Pada praktiknya,

kewajiban lancar dicatat pada nilai jatuh temponya, bukan pada nilai sekarangnya, karena

pendeknya waktu penyelesaian utang.

Terdapat dua jenis kewajiban lancar. Jenis pertama timbul dari aktiitas operasi, meliputi

utang pajak, pendapatan diterima di muka, uang muka, utang usaha, dan beban operasi akruallainnya, seperti utang gaji. Jenis kedua kewajiban lancar timbul dari aktiitas pendanaan,

meliputi pinjaman jangka pendek, bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dan utang

bunga.

Sedangkan kewajiban tak lancar (atau jangka panjang) merupakan kewajiban jatuh

tempina tidak dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasi, mana yang lebih panjang.

Kewajiban ini meliputi pinjaman, obligasi, utang, dan wesel bayar. Kewajiban tak lancar

beragam bentuknya, dan penilaian serta pengukurannya memerlukan pengungkapan atas seluruh

batasan dan ketentuan. Pengungkapan meliputi tingkat bunga, tanggal jatuh tempo, hak konersi,

!itur penarikan, dan proisi subordinasi. Pengungkapan meliputi pula jaminan, persyaratan

penyisihan dana pelunasan, dan proisi kredit berulang. Perusahaan harus mengungkapkan

default atas proisi kewajiban, termasuk untuk bunga dan pembayaran kembali pokok pinjaman.

"bligasi merupakan bentuk kewajiban tak lancar yang umum. #ilai nominal obligasi bersama

tingkat kuponnya menentukan bunga yang dibayarkan atas obligasi tersebut. Penerbit obligasi

kadang kala menjual obligasi pada harga di bawah harga nominal atau di atas nilai nominal.

$iskon atau premium mencerminkan penyesuaian atas harga obligasi untuk menghasilkan

tingkat pengembalian yang diminta pasar. $iskon diamortisasi sepanjang umur obligasi dan

menaikkan tingkat bunga sekuritas yang dibayar oleh peminjam. Sebaliknya, premium juga

diamortisasi, tetapi menurunkan tingkat bunga sekuritas.



"bligasi akan dilaporkan pada nilai wajar masing%masing (yaitu pada nilai pasarnya)

pada saat tanggal neraca dan bukannya melaporkan nilai obligasi dengan biaya setelah

amortisasi. Seua perubahan nilai obligasi akan dialirkan melalui laporan laba rugi. $alam rangka

menuju pelaporan asset dan kewajiban keuangan dengan penilaian wajar, &'S baru%baru ini

mengelluarkan S&'S *+ (dikenal sebagai standar opsi penilaian wajar-), yang

memperbolehkan perusahaan untuk secara sukarela mengakui semua atau sebagian utang jangka

panjangnya pada nilai wajarnya. asih terlalu dini untuk mengatakan bagaimana opsi penilaian

wajar ini berpengaruh terhadap laporan keuangan.

Salah satu masalah timbul apabila utang jangka panjang diukur dengan nilai wajar adalah

bahwa nilai utang jangka panjang perusahaan yang dilaporkan akan turun ketika posisi kredit

perusahaan memburuk (yaitu apabila kelayakan kredit yang buruk akan menurunkan nilai pasar

obligasi). Penurunan dalam nilai obligasi yang dilaporkan akan menghasilkan laba bagi

perusahaan. Justi!ikasi &'S terhadap sekuritas keanehan ini adalah bahwa penurunan posisi

kredit perusahaa akan terjadi hanya apabila terhadap pengurangan yang signi!ikan pada nilai

wajar asset perusahaan. Pengurangan nilai wajar asset perusahaan akan mengakibatkan kerugian

signi!ikan selama periode tersebut. eng%offset kerugian ini dengan laba yang dihasilkan dari

penurunan nilai wajar utang akan mere!leksikan dengan benar kerugian saham yang ditimbulkan

oleh pemegang akuitas dan utang.

Pengungkapan juga disyaratkan untuk pembayaran di masa depan utang jangka panjang

dan untuk saham yang dibeli kembali. Pengungkapan ini meliputi /

a. Tanggal jatuh tempo dan persyaratan pencadangan dana pelunasan setiap tahun selama

lima tahun ke depan. b. Persyaratan pelunasan setiap tahun selama lima tahun ke depan.

1.1.1 Analisis Kewajiban

Keakuratan dan kewajaran jumlah utang dapat dicek dengan merekonsiliasi jumlah utang

dengan pengungkapan beban bunga dan pembayaran harga. Setiap perbedaan yang tidak dapat

dijelaskan memerlukan analisis lebih lanjut atau memerlukan penjelasan manajemen.

Jika kewajiban dinyatakan lebih rendah dari seharusnya, kita harus mewaspadai

penyajian laba lebih tinggi dari yang seharusnya karena beban yang lebih rendah atau

ditangguhkan. 0uplikan analisis sebagai berikut.

SEC menyatakan Ampex gagal untuk mengungkapkan (1) kewajibannya untuk membayar

jaminan royalty sebesar lebih dari $! juta" (#) penjualan kaset rekaman dalam jumlah



besar telah salah diatat sebagai %dihilangkan& atau dihapuskan untuk menghindari

pembayaran royalty" (') laba yang lebih tinggi dari seharusnya karena penyisihan untuk

pengembalian kaset yang tidak memadai" () penyisihan piutang usaha dan penyisihan

atas kerugian kontrak royalty yang tidak memadai sebesar berjutajuta dolar*

Kita harus menganalisis penjelasan kewajiban berikut ketentuan, kondisi, dan batasannya.

1asil analisis ini dapat memengaruhi penilaian atas risiko dan pengembangan perusahaan.

erikut merupakan da!tar !itur penting yang harus telaah dalam analisis kewajiban.

a. Ketentuan utang (seperti tanggal jatuh tempo, tingkat bunga, pola pembayaran, dan

jumlah) b. Pembatasan pemakaian sumber daya dan pelaksanaan aktiitas bisnis.c. Kemampuan dan !leksibilitas untuk memperoleh pendanaan selanjutnya.d. Kewajiban untuk modal kerja, perbandingan utang terhadap ekuitas, dan ukuran

keuangan lain.e. &itur konersi kewajiban yang bersi!at di!usi.!. 2arangan atas pembayaran%pembayaran seperti diiden.

Ketentuan pengungkapan minimum atas proisi utang berariasi, tetapi seharusnya

mencakup pengungkapan atas proisi pinjaman yang berpotensi membatasi aktiitas perusahaan

atau meningkatkan risiko solabilitasnya.

1.2 SEWA

Sewa merupakan perjanjian kontraktual antara pemilik dan penyewa. Perjanjian tersebut

memberikan hak kepada lessee untuk menggunakan asset yang dimiliki oleh lessor+ selama masa

sewa. Sebagai balasannya, lessee membayar sewa yang disebut pembayaran sewa minimum.

Perjanjian mewajibkan lessee untuk membayar selama periode yang ditentukan. Kontrak sewa

dapat menjadi rumit dan berariasi dalam masa sewa, trans!er kepemilikan, dan penghentian

awal. eberapa sewa merupakan perpanjangan kontrak sewa, seperti sewa computer selama dua

tahun. Sewa lainnya mirip dengan penjualan langsung dengan program pendanaan, seperti sewa

bangunan selama *3 tahun dengan trans!er kepemilikan secara otomatis pada akhir masa sewa.

$ua metode alternatie untuk akuntansi sewa mencerminkan perbedaan dalam kontrak

sewa. Sewa yang mengalihkan man!aat dan risiko kepemilikan secara substansial dicatat sebagai

perolehan asset dan menimbulkan kewajiban bagi lessee* Sama halnya dengan lessor yang

mencatat sewa tersebut sebagai penjualan dan transaksi pendanaan, jenis sewa ini disebut sewa

pendanaan. Jika diklasi!ikasikan sebagai sewa guna modal usaha ini, baik asset yang disewakan

maupun kewajiban sewa diakui dalam neraca. Sewa lainnya dicatat sebagai sewa operasi. $alam



hal operating lease+ leassee mencatat 2P sebagai beban (pendapatan) sewa, dan tidak ada asset

atau kewajiban yang diakui dalam neraca.

,essee mengklasi!ikasikan dan mencatat sewa sebagai apital lease jika pada saat

terjadinya, transaksi tersebut memenuhi minimal satu dari empat kriteria sebagai berikut / ()

terdapat trans!er kepemilikan asset kepada lessee pada akhir masa sewa4 (5) terdapat opsi untuk

membeli asset pada harga murah4 (6) masa sewa 7*8 atau lebih dari estimasi umur ekonomis

asset, atau (9) nilai sekarang pembayaran sewa dan pembayaran sewa minimum lainnya sebesar

+38 atau lebih dari nilai wajar asset dikurangi dengan kredit pajak inestasi yang ditahan oleh

lessor* Sewa dapat diklasi!ikasikan sebagai operating lease bila tidak satu pun kriteria tersebut

terpenuhi. :alaupun demikian, perusahaan sering mengatur sewa secara e!ekti! sehingga dapat

diklasi!ikasikan sebagai operating lease*

Jika sewa diklasi!ikasikan sebagai apital lease+ lessee mencatatnya (baik ast maupun

kewajiban) sejumlah nilai sekarang 2P selama masa sewa, tidak termasuk biaya administrasi

seperti asuransi, perawatan, dan pajak yang dibayar oleh lessor yang termasuk dalam 2P. 'sset

sewa harus disusutkan selama masa sewa dengan cara yang konsisten dengan kebijakan

penyusutasn lessee yang normal. Sama halnya, beban bunga dilakui sebagai kewajiban sewa,

seperti pada jenis kewajiban lainnya yang juga melibatkan bunga. $alam akuntansi operating

lease+ lessee mencatat sewa sebagai beban saat terjadinya, dan tidak ada asset atau kewajiban

yang diakui dalam neraca.

'turan akuntansi mensyaratkan perusahaan dengan apital lease melaporkan asset sewa

maupun kewajiban sewa dalam neraca. Terlebih lagi, perusahaan harus mengungkapkan

komitmen sewa di masa depan untuk apital lease dan operating lease yang tidak dapat

dibatalkan. Pengungkapan ini berguna untuk tujuan analisis.

1.3 CAPITAL STOCK

odal saham (apital stok) merupakan saham yang diterbitkan kepada pemegang

ekuitas sebagai pembayaran asset dan jasa. Terdapat dua jenis modal saham yaitu saham pre!eren

dan saham biasa.

1.3.1 Saha P!e"e!en

Saham pre!eren adalah kelompok khusus saham yang memiliki !itur yang tidak dimiliki

oleh saham biasa. 0iri%ciri umum saham pre!eren, meliputi /

a. Prioritas atas distribusi diiden, termasuk hak partisipasi dan diiden kumulati!.



b. Prioritas atas likuidasi, terutama penting karena selisih antara nilai nominal dan nilai

likuiditas saham pre!eren biar besar. Sebagai contoh, Johnson 0ontrols menerbitkan

saham pre!eren dengan nilai nominal ; dan nilai likuidasi sebesar ;*,53.c. $apat dikonersikan (ditarik) menjadi saham biasa, S<0 mensyaratkan penyajian kedua

jenis saham tersebut secara terpisah bila saham pre!eren memiliki karakteristik utang

(seperti persyaratan untuk redemption)*d. Tidak memiliki hak suara, yang dapat berubah karena perubahan hal%hal seperti diiden

yang tidak dibayarkan.e. 1arga pembelian kembali, biasanya untuk melindungi pemegang saham pre!eren dari

pembelian kembali yang terlalu awal (harga pembelian kembali premium sering kali

makin menurun.

:alaupun pemegang saham pre!eren memiliki prioritas terdahulu dibandingkan dengan

pemegang saham bias, hak pemegang saham pre!eren atas diiden biasanya tetap. #amun

demikian. 1ak diiden tersebut dapat bersi!at kumulati!, yaitu diiden saham pre!eren tahun%

tahun lalu yang terutang harus dibayarkan sebelum diiden dibagikan kepada pemegang saham

biasa.

$iantara kelompok saham pre!eren, terdapat berbagai ariasi saham pre!eren dalam hal

hak diidend an hak likuidasi. &itur tersebut, dan si!at diiden yang tetap, membuat saham

pre!eren tampak sebagai kewajiban. Perbedaan penting antara pemegang saham pre!eren dengan

kreditor adalah pemegang saham pre!eren tidak memiiki hak untuk meminta penarikan saham

mereka. #amun demikian, beberapa saham pre!eren memiliki tanggal penarikan yaitu meliputi

dana cadangan pelunasan, dana yang diakumulasikan untuk pembayaran yang diharapkan.

Karakteristik saham pre!eren yang membuatnya lebih mirip dengan saham biasa adalah hak

diiden, hak suara, dan hak konersi menjadi saham biasa. Saham pre!eren sering kali memiliki

nilai nominal, namun tidak selalu dengan nilai penerbitan.

1.3.2 Saha Biasa

Saham biasa merupakan kelompok saham yang mencerminkan hak kepemilikan serta

risiko tinggi dan pengembalian tinggi atas kinerja perusahaan. Saham biasa mencerminkan bunga

sisa yang tidak diprioritaskan, namun mendapatkan laba bersih sisa dan menyerap rugi bersih.

Saham biasa dapat memiliki nilai nominal, jika tidak, biasanya memiliki nilai yang ditetapkan.

#ilai nominal saham biasa merupakan masalah legal dan bersi!at historis, biasanya tidak penting

bagi analisis laporan keuangan modern. Kadangkala terdapat lebih dari satu jenis saham biasa



dalam perusahaan. Perbedaan antara kelompok saham biasa tersebut umumnya adalah perbedaan

hak diiden, hak suara, dan hak%hak lainnya.

1.# $ETAINED EA$NIN%

Saldo laba merupakan modal yang dihasilkan sebuah perusahaan. 'kun saldo laba

mencerminkan akumulasi laba atau rugi yang tidak dibagikan sejak berdirinya perusahaan. 'kun

ini berlawanan dengan modal saham dan tambahan modal disetor yang berasal dari setoran

modal pemegang saham. Saldo laba merupakan sumber utama distribusi deiden. :alaupun

beberapa negara memperbolehkan distribusi dari tambahan modal disetor, distribusi tersebut

mencerminkan distribusi modal bukan distribusi laba.2aba ditahan (=><) sangat erat hubungannya dengan diiden. $imana diiden adlah

pembagian laba kepada pemegang saham atas hak kepemilikan lembar saham perusahaan.1.#.1 De&i'en T(nai

$iiden tunai (cash deidend) merupakan distribusi kas kepada pemegang saham.$eiden ini merupakan jenis deiden yang paling umum dan saat diumumkan menjadi

kewajiban bagi perusahaan. Jenis deiden yang lain adalah deiden non tunai, atau deiden

property. $eiden ini terutang dalam bentuk asset perusahaan, dalam bentuk barang, atau

dalambentuk saham perusahaan lain. $eiden tersebut dinilai pada nilai pasar yang

didistribusikan.1.#.2 De&i'en saha

$iiden Saham (stock diidend) adalah distribusi saham perusahaan itu sendiri kepada

pemegang saham secara proporsional. $eiden ini mencerminkan kapitalisasi laba secara

permanen. Pemegang saham menerima tambahan saham sebagai penghalihan saldo laba ke akun

modal. 'kuntansi bagi deiden saham kecil dan deiden saham sederhana umumnya lebih kecil

dari 538 sampai 5*8 saham beredar, mensyaratkan penilaian deiden saham pada nilai pasar

pada tanggal pengumuman. $eiden saham besar biasanya lebih dari 5*8 saham beredar, dinilai

pada nilai nominal saham yang diterbitkan.1.#.3 Peba)asan Sal'* Laba

Saldo laba dapat dibatasi pada pembayaran deiden sebagai akibat kontrak perjanjian,

seperti perjanjian pinjaman, atau melalui tindakan dari dewan direksi. Pembatasan atau

persyaratan saldo laba merupakan pembatasan atau ketentuan saldo laba sejumlah tertentu.

Pembatasan penting meliputi pembatsan distribusi deiden. Ketentuan obligasi dan kesepakatan

pinjaman merupakan sumber utama pembatasa tersebut. 'propriasi saldo laba merupakan

reklasi!ikasi saldo laba untuk tujuan tertentu. Pembatasan ini sama sekali bukan peyisihan kas,



melainkan hanya ditujukan sebagai peringatan bagi inestor bahwa pembayaran deiden dimasa

depan bagaimanapun juga akan dibatasi.2. ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI

2.1 PEN%ENALAN ASET LANCA$

'set lancar merupakan sumberdaya atau klaim atas sumberdaya yang langsung dapat

diubah menjadi kas, biasanya dalam jangka siklus operasi suatu perusahaan. 'set lancar adalah

adalah aset yang diharapkan akan dijual, ditagih atau digunakan selama satu tahun atau satu

siklus operasi, tergantung dari mana yang akan menjadi lebih panjang.Selisish antara aset lancar dengan kewajiban lancar disebut modal kerja. Perusahaan

memerlukan modal kerja untuk beroperasi dengan e!ekti!, namun modal kerja mahal karena akan

menggunakan inestasi yang paling menguntungkan. anyak perusahaan berusaha

meningkatkan pro!itabilitas dan arus kasnya dengan mengurangi inestasi pada aset lancar

melalui metode seperti pengelolaan penjaminan kredit dan penagihan yang e!ekti!, serta persediaan tepat waktu. Perusahaan lain berusaha untuk mendanai aset lancara mereka dengan

kewajiban lancar, seperti utang dagang, sebagai usaha mengurangi modal kerja.2.1.1 Kas Dan Se)a!a Kas

Kas merupakan aset yang paling li?uid, mencangkup mata uang, deposito dana, money

orders dan cek. Sedangkan se)a!a +as tergolong aset yang sangat lancar, inestasi jangka pendek

yang siap dikonersi menjadi kas, dan hampir jatuh tempo sehingga risiko perubahan harga yang

disebabakan pergerakan tingkat bunga minimal.

Kosep likuiditas penting dalam analisis laporan keuangan. 2ikuiditas berarti jumlah kas

atau setra kas yang dimiliki perusahaan dengan jumlah kas yang dapat diperoleh dalam waktu

singkat. Jumlah aset likuid yang dilaporkan perusahaan pada neraca sangat beragam. @mumnya

perusahaan dalam industry yang dinamis membutuhkan likuiditas yang lebih tinggi untuk

meman!aatkan kesempatan atau untuk bereaksi terhadap perubahan yang cepat pada lingkungan

yang kompetiti!.

Selain memeriksa jumlah aset likuid untuk perusahaan, analisis juga harus

mempertimbangkan hal berikut /

a. Sejauh mana setara kas diinestasikan pada e!ek ekuitas, perusahaan dapat mengalami

penurunan likuiditas jika nilai pasar dari e!ek inestasi tersebut turun. b. Kas dan setara kas sering kali dibutuhkan sebagai saldo kompensasi untuk mendukung

suatu perjanjian pinjaman atau sebagai jaminan hutang.2.1.2 Pi()an,



Pi()an, merupakan nilai jatuh tempo yang berasal dari penjualan barang atau jasa atau

dari pemberian pinjaman uang. Pi()an, (saha mengacu pada janji lisan untuk membayar yang

berasal dari penjualan produk dan jasa secara kredit. Wesel )a,ih mengacu pada janji tertulis

untuk membayar. Piutang diklasi!ikasikan ke dalam aset lancar jika diharapkan akan direalisasi

atau ditagih dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasi, tergantung dari mana yang lebih

panjang.

a. Penilaian Pi()an,

'nalisis piutang sangat penting karena dampaknya terhadap posisi aset dan arus laba

yang saling terkait. =ealitanya banyak perusahaan yang tidak mampu menagih semua

piutangnya. Kerugian piutang dapat menjadi sangat berarti dan mengurangi aset lancar

serta laba bersih sekarang dan masa depan. =esiko analisis ini adalah pengalaman masa

lalu kurang bisa memprediksi kerugian masa depan, atau mungkin kita gagal

mencerminkan kondisi terkini.

b. Analisis Pi()an,

Kita harus waspada terhadap insenti! manajemen dan auditor dalam melaporkan laba dan

aset. $engan memperhatika hal tersebut, terdapat dua pertanyaan penting dalam analisis

piutang.

$esi+* +*le+)abili)as. anajemen sering kali lebih mementingkan pengalaman

masa lalu karena kondisi ekonomi sulit diprediksi. 'nalisis harus mempertimbangkan

bahwa meskipun pendekatan dengan rumus untuk menghitung penyisishan piutang tak

tertagih sangat mudah dan praktis, penghitungan ini mencerminkan penilaian mekanik

yang menghasilkan kesalahan.

An!ormasi yang berguna harus diperoleh dari sumber atau perusahaan lain. alat

analisis untuk memeriksa kolektabilitas mencangkup/

a. emebandingkan presentase piutang terhadap penjualan perusahaan pesaing

dengan perusahaan yang sedang dianalisis.

b. emerikasa konsentrasi pelangggan%resiko meningkat jika piutang terkosentrasi

pada satu atau sedikit pelanggan.c. enghitung dan menyelidiki tren periode rata%rata kolektabilitas piutang

dibandingkan dengan syarat kredit pelanggan untuk industri yang bersangkutan.d. enentukan bagian piutang yang merupakan pengalihan atau perpanjangan dari

piutang atau wesel tagih masa lalu.



'nalisis posisis keuangan terkini dan kemampuan perusahaan memenuhi utang

lancar yang tercermnin dalam pengukuran seperti rasio lancar juga harus mengakui

pentingnya siklus operasi untuk mengklasi!ikasi piutang lancar. Siklus operasi dapat

menghasilkan piutang cicilan nyang belum dapat tertagih selama beberapa tahun dapat

dilaporkan sebagai aset lancar. 'nalisis aset lancar dan kaitanya dengan kewajiban lancer

harus diakui dan disesuaikan dengan risiko waktu ini.

Keaslian -i()an,. Pemahaman mengenai praktik industry dan sumber in!ormasi

tambahan digunakan untuk menambah keyakinan. Pelanggan pada industry tertentu

mengembaikan hak untuk mengembalikan barang. 'nalisis harus mempertimbangkan hak

pengembalian tersebut. 1ak pengembalian yang bebas dapat menurunkan kualitas

piutang.

Se+(!i)isasi -i()an,. Salah satu masalah analisis penting adalah saat perusahaan

menjual semua atau sebagian piutanganya pada pihak ketiga yang disebut anjak piutang

atau skuritisasi. Piutang dapat dijual dengan ataupun tanpa recourse pada pembeli

jaminan kolektabilitas.

Sekuritisasi piutang sering kali dilakukan dengan menciptakan entitas bertujuan

kusus seperti perwalian pembelian piutang dari perusahaan dan mendanai pembelian ini

melalui penjualan obligasi ke pasar.

2.1.3 Beban Dibaa! Di(+a

eban dibayar dimuka merupakan pembayaran dimuka atas barang atau jasa yang belum

diterima. eban dibayar dimuka digolongkan ke dalam aset lancar karena mencerminkan jasa

yang diberikan jika tidak ada membutuhkan penggunaan aset lancar lain.

2.2 PE$SEDIAAN

2.2.1 A+(n)ansi Dan Val(asi Pe!se'iaan

Persediaan merupakan barang yang dijual dalam aktiitas operasi normal perusahaan.

Pentingnya metode akumulasi biaya dalam penilaian persediaan disebabkan oleh dampaknya

pada laba bersih dan penilaian aset. etode akumulasi persediaan digunakan untuk

mengalokasikan biaya barag tersedia untuk dijual pada harga pokok penjualan atau persediaan

akhir. "leh karenanya, mengalokasikan biaya pada persediaan akan memengaruhi baik

pengukuran laba maupun aset.



Pe!saaan -e!se'iaan dapat digunakan untuk memahami arus persediaan. @ntuk

perusahaan dagang/ persediaan awal B pembelian bersih C harga pokok penjualan D persediaan

akhir. Persamaan ini menekankan arus biaya dalam perusahaan. 'rus ini secara alternatie dapat

dinyatakan pada gra!ik sebelah kiri.

iaya persediaan awalnya dicatat pada neraca. Saat persediaan terjual, biaya ini

dipindahkan dari nerca dan mengalir pada laporan laba rugi sebagai harga pokok penjualan.

iaya tidak dapat berada pada dua tempat yang sama pada waktu bersamaan, melainkan dapat

dicatat pada neraca sebagai beban masa depan, atau diakui saat ini pada lapiran laba rugi

pro!itabilitas untuk dikaitkan dengan pendapatan penjualan.

Konsep penting akuntansi persediaan adalah arus biaya. Jika seluruh persediaan diperoleh

pada periede terjualnya, maka 1PP akan sama dengan biaya pembelian barang. #amun jika

persediaan tersedia pada akhir periade akuntansi, penting untuk menentukan persediaan mana

yang telah terjual dan iaya mana yang tersdia pada neraca.

Arus Biaya Persediaan:

@ntuk memberikan ilustrasi asumsi arus biaya yang tersedia, misalanya catatan

persediaan suatu persahaan sebgai berikut/

Persediaan tanggal januari, 533+ 93 unitE;*33 D ;53.333

Persediaan dibeli sepanjang tahun F3 unitE;F33 D ;6F.333

1arga pokok barang tersedia untuk dijual 33 unit ;*F.333

Selanjutnya, jika sepanjang tahun terjual 63 unit seharga ;G33 dan menghasilkan

pendapatan penjualan sebesar ;59.333. H''P memeberikan tiga pilihan bagi perusahaan untuk

menentukan biaya mana yang akan dikaitkan dengan poen jualan/

First- in, firs-out (FIFO). etode ini mengansumsikan bahwa yang dibeli pertama

merupakan yang pertama dijual. erikut adalah laba kotor perusahaan jika menggnakan &A&"/

Penjualan ;59.333

1PP (63E;*33) ;*.3332aba kotor ; +.333

"leh karena biaya persediaan sebesar ;*.333 telah dipindahkan dari neraca, biaya

persediaan yang dilaporkan pada neraca akhir periode adalah ;9.333.

Last-in, first-out (LIFO), metode ini mengansumsikan bahwa yang dibeli terakhir

merupaka yang pertama dijual. Sehingga laba kotornya adalah sebgai berikut/



Penjualan ;59.333

1arga pokok penjualan (63 E ;F33) ;G.333

2aba Kotor ; F.333

"leh karena biaya persdiaan sebesar ;G.333 telah dipindahkan dari neraca dan tercemin

pada 1PP, biaya yang tersisa pada neraca sebesar ;6G.333 dilaporkan sebgai persediaan.

Average cost (iaya persediaan rata%rata). @nit dijual tanoa memperhatikan uutan

pembeliannya dan menghitung 1PP serta persediaan akhir seagai rata%rata tertimbang sederhana

sebagai berikut/

Penjualan ;59.333

1PP (63E;*F3) ;F.G33

2aba kotor ; 7.533

1PP dihitung dengan menggunakan rat%rata tertimbang dari biaya barang tersedia untuk

dijual total dibagi dengan jumlah unit yang tersedia untuk dijual (;*F.333>33D;*F3). Persediaan

akhir dilaporkan pada neraca adalah ;6+.533.

2.2.2 Analisis Pe!se'iaan

a. Dama! Biaya Persediaan "er#ada Profita$i%itas

=ingkasan hasil perhitungan dengan tiga alternatie metode diatas adalah /

/e)*'e Pe!se'iaan Awal Pebelian Pe!se'iaan A+hi! 0a!,a P*+*+ Penj(alan

&A&" ;53.333 ;6F.333 ;95.333 ;*.3332A&" ;53.333 ;6F.333 ;6G.333 ;G.333

'erage

0ost;53.333 ;6F.333 ;63.533 ;F.G33

2aporan laba rugi berdasarkan ketiga metode berikut adalah/

/e)*'e Penj(alan 0a!,a P*+*+ Penj(alan Laba +*)*!

&A&" ;59.333 ;*.333 ;+.333

2A&" ;59.333 ;G.333 ;F.333'erage 0ost ;59.333 ;F.G33 ;7.533

Kesimpulan / laba kotor dapat dipengaruhi oleh pilihan metode penghitungan

biaya perusahaan.Pada periode dimana harga meningkat, &A&" memberikan laba kotor

yang lebih tinggi disbanding 2A&" karena biaya persediaan yang lebih rendah dikaitkan



dengan pendapatan penjualan dengan harga pasar terkini. 1al ini sering dinyatakan segai

keuntungan !ikti! &A&" karena laba kotor sebenarnya merupakan penjumlahan dari laba

ekonomi dan laba kepemilikan.

2aba ekonomi sesuai dengan jumlah yang terjual dikalikan dengan selisish antar

harga juala dsan biaya penggantian persdiaan seperti dibawah ini/

2aba ekonomi D 63 unit I (;G33%;F33) D ;F.333

2aba kepemilikan merupakan kenaikan biaya penggantian karena persediaan

telah diperoleh dan sama dengan jumlah unit terjual dikalikan dengan selisish biaya

penggntian terkini dengan biaya perolehan awal, seperti dibawah ini/

2aba kepemilikan D 63 unit (;F33%;*33) D ;6.333

$ari laba kotor sebesar ;+.333, sebesar ;6.333 terkait dengan keuntungan in!lasi

yang diperoleh perusahaandari pembelian persdiaan masa lalu.

2aba kepemilikan merupakan !ungsi dari perpuratan persediaan C berapa lama

persediaan tersimpan% dan tingkat in!lasi. Salah satu masalah serius adalah bahwa

keuntungan ini telah hilang selama beberapa decade terakhir karena in!lasi yang lebih

rendah dan pengawasan manajemen atas kuantitas persediaan melalui proses manu!aktur

yang lebih baik, serta pengendalis persdiaan yang lebih baik.pada negara yang tingkat

in!lasinya lebih tinggi disbanding 'merika Serikat, keuntungan kepemilikan &A&" masih

menjadi masalah.

b. Da-a+ Biaa Pe!se'iaan Te!ha'a- Ne!aa

Pada periode harga meningkat, dan dengan asumsi persediaan belum melikuidasi laporan

persediaan lamanya, 2A&" melaporkan persediaan akhitr pada harga yang jauh lebih

rendah dibandingkan dengan biaya penggantian. Sehingga, neraca perusahan yang

menggunakan 2A&", tidak secara akurat mencerminkan inestasi lancaryang dimiliki

perusahaan dalam persediaan.

. Da-a+ Biaa Pe!se'iaan Te!ha'a- A!(s Kas

Peningkatan laba ktor dengan metod &A&" juga menyebabkan laba sebelum pajak yang

lebih tinggi, sehingga menimbulkan utang pajak yang lebih tinggi. Pada periode ini di

mana harga meningkat, perusahaan dapat terjebak pada penguranagan arus kas karena

membeyar pajak yang lebih tinggi dan perlu mengganti persediaan yang terjuala pada

biaya penggantianyang lebih tinggi dibandingkan dengan biaya pembelian awal.



Salah satu alasan digunakannya 2A&" adalah pengurangan kewajiban pajak pada

periode harga meningkat. #amun A=S mengharuskan bahwa perushaan yang

menggunakan 2A&" untuk tujuan pajak harus menggunakan metode ini untuk laporan

keuangan. Ani merupakan aturan ketaan 2A&" (2A&" con!ormity rule).

Perusahaan yang menggunakan biaya persediaan 2A&" diharuskan untuk

mengungkapkan jumlah yang akan dilaporkan jika perusahaan menggunakan metode

&A&". Selisish anatar kdua metode ini dinamankan cadangan 2A&". 1al ini dapat

digunakan untuk menghitung jumlah yang akan memengaruhi arus kas kumulati! maupun

periode berjalan karena penggunaan 2A&".

d. /asalah Penilaian Pe!se'iaan Lainna

Li+(i'asi LIO. Perusahaan diwajibkan mencatat setiap tingkat biaya sebagai kelompok

npersediaan terpisah. @ntuk biaya persediaan 2A&", persediaan akhir diloaporkan pada

biaya pembelian terdahulu yang dapat lebih rendah atau lebih tinggi secara signi!ikan dari

biaya saat ini.

Pada periode harga meningkat pengurangan kuantitas masalah disebut

sebagai li+(i'asi LIO menghasilkan peningk?atan pada laba kotor seperti penggunaan

pada biaya persediaan &A&" begitu juga sebaliknya. $ampak likuidasi 2A&" dapat dilihat

pada catatan kaki persediaan laporan tahunan. Perusahaan mengindikasikan bahwa

pengurangan kuantitas persediaan menyebabkan penjualan barang yang dicatat dengan

biaya masa lalu yang berbeda dengan biaya sekarang. Seorang anslisi 2A&" harus hati%

hati terhadap dampak likuidasi 2A&" pada pro!itabilitas.

Penajian Kebali &estatement) Analisis Da!i LIO +e IO. etode 2A&"

merupakan metide yang diharapkan oleh penganalisis, karena laporan laba rugi tidak

membutuhkan penyesuaian besar disebabakan harga pokok penjualan telah mendekati

biaya terkini. #amun metode ini menyebabkan persediaan neraca tidak mencerminkan

harga saat ini%sering kali dinyatakan lebih rendah. 1al ini dapat mengurangi kegunaan

berbagai pengukuran seperti rasio lancar atau rasio perputaran persediaan. 1al ini

menyebabakan kemampuan perusahaan dalam memebayar utang terlalau rendah,

perputara persediaan terlalau tinggi. @ntuk mengatasinya, dapat menggunakan teknik

analisis untuk menyesuaikan 2A&" agar lebih mendekati situasi per!orma dengan

mengasumsikan &A&".



Penyesuaian neraca dimungkinkan jika perusahaan mengungkapakan selisish

lebih biaya kini atas persediaan yang dihitung dengan 2A&", atau cadanagn 2A&". aka

diperlukan tiga penyesuain berikut /

(). Persdiaan D persediaan yang dilaporkan berdasarkan 2A&" B cadangan2A&"

(5). Pertambahan kewajiban pajak tengguhan sebesar/ (cadangan 2A&" I tari!! pajak)

(6). Saldo laba D saldo laba yang dilaporkan Bcadangan 2A&" (%tari! pajak)

@munnya saat harga meningkat, laba 2A&" lebih kecil pada laba &A&". #amun,

dampak bersih dari penyajian kembali pada tahun manapun tegantung oada dampak

kombinasi dari perubahan persediaan awal dan akhir serta !actor lain termasuk likuidasi

lapisan 2A&".

Penajian Kebali &estatement) Analisis Da!i IO +e LIO. Penyesuaian

ini membutuhkan asumsi penting sehingga bisa menimbulkan kesalahan. 2aba 2A&"

mencakup laba kepemilikan atas persediaan awal. Terdapat man!aat untuk menghitung

persediaan awal (P'&A&") tingkat in!lasi untuk lini persediaan tertentu yang dimiliki

perusahaan/

1PP2A&" D 1PP&A&" B (P'&A&" r), dengan r sebagai tingkat in!lasi.

Perhatikan bahwa r, bukan merupakan tingkat in!lasi umum seperti A1K atau A1P.

Andeks ini merupakan in!lasi yang terkait dengan lini persediaan tertentu yang dimiliki

perusahaan. Jika perusahaan memiliki beberapa lini produk, indeks prodeuksinya harus

diestimasi secara terpisah. Jika r bukan buka tungkat in!lasi pada umumnya seperti 0PA

tau A1P, dan dimaksud adalah indeks in!lasi sehubungan dengan lini persediaan tertentu

yang dimiliki perusahaan.$alam hal ini perusahaan mempunyai berapa lini produk,

secara teori, tiap lini tersebutharus diestimasi secara terpisah.

<stimasi r dapat menggunakan angka yang dikeluarkan opelh departemen

perdagangan untuk industriu kusus perusahaan. Selain itu jika perusahaan menjalankan

usaha erdasarkan komuditas dapat digunakan dengan asumsi bahwa komponen biaya

biaya persediaan lain berubah secara proporsional terhadap bahan bakunya. 'nalisis juga

dapat menggunakan tingkat in!lsi perusahaan pesaing. Jika perusahaan dengan lini

produk serupa menggunakan biaya persediaan 2A&", tingkat in!lasi dapat diestimasi



sebesar peningkatan cadangan 2A&" / persediaan perusahaan pesaing erdasarkan &A&"

pada akhir periode lalu sebagai berikut /

= D perubahan cadangan 2A&"

Persediaan &A&" dari akhir periode lalu

e. Biaa Pe!se'iaan Pe!(sahaan /an("a+)(! 'an Da-a+ Penin,+a)an P!*'(+si

iaya manu!aktur terdiri atas tiga komponen /

) ahan baku atau bahan mentah C biaya dari bahan dasar yang digunakan untuk

membuat produk.5) Tenaga kerja C biaya tenaga langsng yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

produk jadi.6) "erhead C biaya tidak langsung pada prises manu!aktur.

"erhead sering kali merupakan komponen biaya produk terbesar dan paling sulit

diukur untuk tingkat produksi. Total oerhead harus dialokasikan pada seluruh hasil

produksi. 'nalisi biaya ini harus waspada bahwa alokasi biaya oerheadbukan

merupakan ilmu pasti dan sangat tergantung pada asumsi yang digunakan. Jika

peningkatan pada tingkat produksi menyebabkan persediaan akhir meningkat, lebih

banyak iaya oerhead yang tinggal dineraca dan pro!itabilitas meningkat. Kemudian

saat kuantitas persediaan menurun, laporan laba rugi tidak hanya terbebano niaya

oerhead periode berjalan tetapi juga biaya oerhead perode sebelumnya yang berasal

dari persediaan tahun berjalan, karenanaya laba menjadi turun. "leh karena itu analisi

harus waspada terhadap dampak perubahan tingkat prduksi terhadap laba yang dilaporkan

f. Biaa Pe!*lehan a)a( Nilai Pasa!4 /ana an, Lebih $en'ah

Prinsip%prinsip akuntansi yang berlaku umum atau aluasi adalah menilai pada biaya

perolehan atau nilai pasar, dinilai dari mana yang lebih rendah (lower o! cost or market%

2"0"). #ilai atau harga pasar (market) dijabarkan sebagai biaya penggantian terkini

melalui pembelian atau reproduksi. eskipun begitu, nilai pasar tidak boleh melebihi

nilai realisasi bersih atau kurang dari nilai realisasi bersih setelah dikurangi margin

keuntungan normal. atas atas nilai pasar, atau nilai realisasi bersih, mencerminkan biaya

oenyelesaian dan penyerahan yang terkait dengan penjualan barang. atas bawah

memastikan bahwa jika nilai persediaan diturunkan dari biaya perolehan awal menjadi

nilai pasar, angka penurunan yang terjadi telah mencakuo realisasi laba kotor normal atas

penjualan ayng akan dilakukan.



iaya (cost) merpakan biaya perolehan persediaan. iaya ini dihitung dengan

salah satu dari metode biaya persediaan. isalnya, &A&", 2A&", atau iaya =ata%rata.

'nalisis persediaan kita harus memperhatikan dampak aturan 2"0". Saat harga

meningkat, aturan ini cenderung menilai persediaan terlalu rendah tanpa memperhatikan

pilihan metode biaya persediaan. 1al ini akan menekan rasio lancar. $alam praktik,

beberapa perusahaan dengan sukarela mengungkapkan biaya persediaan terkini, biasanya

pada catatan.

analisis aktivitas pendanaa.docx

Documents