analisa zat padat

6
ANALISA ZAT PADAT 1. TUJUAN 1.1. Tujuan Umum Menentukan kadar TS,TSS,TDS dalam air limbah 1.2. Tujuan Khusus Mahasiswa dapat mengethui cara kerja dari proses TS, TSS dan TDS Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh penambahan koagulan pada proses pengolahan air Mahasiswa dapat mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi proses pengendapan dengan penambahn bahan kimia Mahasiswa dapat mengetahui cara penggunaan desikator dari fungsi desikator 2. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Limbah Limbah merupakan kotora hasil pengolahan pabrik maupun manusia yang mengandung zat kimia berupa sampah dan dapat menimbulkan polusi serta menggangu kesehatan. Anonym. 2012 2.2. Pengertian limbah cair Limbah cair adalah segaa jenis limbah yang berwujud cairan, berupa air beserta bahan – ahan buangan lain yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut dalam air. Anonym. 2010 2.3. Proses pengolahan limbah 2.3.1. Flokulasi Flokulasi adalah proses penggumpalan partikel koloid yang telah mengalami destabilisasi membentuk flok yang mudah untuk diendapkan kecepatan penggumpalan ini ditentukan oleh banyaknya tumpukan yang terjadi antara partikel koloid dan efektivitas tumbukan yang terjadi. Penambahan bahan kimia sebagai flokulasi , seperti tawas (Al2(SO4)3)18. H2O akan menyebabkan terbentuknya flok dan flok ini dapat dipisahkan dengan penyaringan. 2.3.2. Pengendapan Pengendapan merupakan pemisahan padatan dan air yaitu dengan memanfaatkan gaya grafitasi partikel tersuspensi yang lebih berat dari air. 2.3.3. Penyaringan

Upload: yunda-pertiwi

Post on 30-Jul-2015

251 views

Category:

Engineering


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa zat padat

ANALISA ZAT PADAT

1. TUJUAN1.1. Tujuan Umum

Menentukan kadar TS,TSS,TDS dalam air limbah1.2. Tujuan Khusus

Mahasiswa dapat mengethui cara kerja dari proses TS, TSS dan TDSMahasiswa dapat mengetahui pengaruh penambahan koagulan pada proses pengolahan airMahasiswa dapat mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi proses pengendapan dengan penambahn bahan kimiaMahasiswa dapat mengetahui cara penggunaan desikator dari fungsi desikator

2. LANDASAN TEORI2.1. Pengertian Limbah

Limbah merupakan kotora hasil pengolahan pabrik maupun manusia yang mengandung zat kimia berupa sampah dan dapat menimbulkan polusi serta menggangu kesehatan.

Anonym. 20122.2. Pengertian limbah cair

Limbah cair adalah segaa jenis limbah yang berwujud cairan, berupa air beserta bahan – ahan buangan lain yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut dalam air.

Anonym. 20102.3. Proses pengolahan limbah

2.3.1.FlokulasiFlokulasi adalah proses penggumpalan partikel koloid yang telah mengalami destabilisasi membentuk flok yang mudah untuk diendapkan kecepatan penggumpalan ini ditentukan oleh banyaknya tumpukan yang terjadi antara partikel koloid dan efektivitas tumbukan yang terjadi.Penambahan bahan kimia sebagai flokulasi , seperti tawas (Al2(SO4)3)18. H2O akan menyebabkan terbentuknya flok dan flok ini dapat dipisahkan dengan penyaringan.

2.3.2.PengendapanPengendapan merupakan pemisahan padatan dan air yaitu dengan memanfaatkan gaya grafitasi partikel tersuspensi yang lebih berat dari air.

2.3.3.PenyaringanPenyaringan merupakan proses pengolahan secara fisik yang digunakan untuk memisahkan partikel padat dan filtratnya

2.3.4.AerasiAerasi adalah proses penambahan oksigen yaitu salah satu cara dan pengambilan zat pencemar berkurang dan dapat dihilangkan.

2.4. Koagulasi Koagulasi adalah proses penambahan kimia. Proses koagulasi sama seperti proses flokulasi. Bahan kimia yang ditambah yaitu koagulan yang digunakan adalah tawas atau Al2(SO4)3 dan PAC. Proses ini terbentuk plag yang dipisahkan dari penyaringan.

Page 2: Analisa zat padat

2.5. Koagulan Koagulan adalah zat kimia yang menyebabkan destabilisasi muatan negative. Partikel didalam suatu suspense . koagulan merupakan donor muatan positif yang digunakan untuk mendestabilisasi muatan negative partikel.

Anonym. 20082.6. Tawas / Alum

Tawas atau alum adalah sejenis koagulan dengan rumus kimia Al2SO4.11H2O atau 14 H2O atau 18 H2O umumnya yang digunakan adalah 18 H2O, semakin banyak ikatan molekul hidrat maka semakin banyak ion lawan yang nantinya akan ditangkap akan tetapi umumnya tidak stabil.

Anonym. 2008Sifat fisika tawasDensitas : 1,26 gr/cm3 Berat mol : 258.21 gr/molTl : 92-93TD : 200

Sifat kimiaBerbentuk padat dan sangat larut dalam airMempunyai kelarutan sebesar 1400 gr/ 100 mlDapat menjernihkan air

2.7. DesikatorDesikator adalah sebuah panic yang tersusun dua atau terdiri dari dua tingkat yang terbuat dari kaca. Tingkat paling bawah sehingga pengaruh uap air selama pengeringan dapat diserap oleh silica gel tersebut . tingkat atas biasanya digunakn untuk menyimpan bahan yang sudah dikeringkan. Penutup desikator juga terbuat dari bahan kaca yang berat dan tebal dan biasanya susah dilepas dalam keadaan dingin karena dilapisi vaselin untuk mencegah masuknya uap air kedalam desikator karena terbuat dari kaca yang tebal , maka desikator tergolong peralatan laboratorium yang berbobot. Desikator dilengkapi oleh :

Rok porselin yang berlubang – lubang , digunakan untuk meletakkan alat – alat gelas Ruang untuk meletakkan silica gel

Prinsip kerja desikator yaitu bahan diletakkan kedalam rok bagian atas dan silica gel diletakkan dibagan bawah rok. Bahan – bahan tersebut tidak akan bisa menyerap uap air dari lingkungan .Fungsi dari desikator yaitu :

Untuk mendinginkan bahan atau alat gelas setelah dipanaskan dan akan ditimbang Mengeringkan bahan atau menyimpan bahan yang harus dilindungi terhadap pengaruh

kelembapan udara. Menjaga bahan yang masuk untuk menjadi berat konstan.

2.8. Silica gelSilica gel adalah substansi – substansi yang digunakan untuk menyerap kelembapan dan cairan partikel dari ruang yang berudara /bersuhu. Silica gel juga membantu menahan berat konstan. Silica gel yang siap untuk digunakn berwarna biru ketika telah menyerap banyak kelembapan,ia akan berubah warna menjadi merah muda (tidak lagi dapat menyerap kelembapan)

Page 3: Analisa zat padat

2.9. Pengertian TS,TSS, dan TDS2.9.1. TS (Total Solid)

Total Solid (TS) adalah zat padat total / residu total setelah sampel limbah cair dikeringkan pada suhu 1050C yang bertujuan untuk mengetahui parameter air. Zat padat terdiri dari zat padat terlarut (total dissolved solid ) dan padatan tersuspensi (total suspended solid ) yang bersifat organic atau anorganik.

2.9.2. TSS (Total Suspended Solids)TSS adalah residu dari padatan total yang tertahan oleh jaringan dengan ukuran partikel maksimal 2μm akan lebih besar dari ukuran partikel koloid yang termasuk TSS adalah lumpur, tanah liat , logam oksida , sulfide , ganggang , bakteri dan jamur. TSS umumnya dihilangkan dengan flokulasi atau penyaringan sedangkan suspense itu sendiri adalah suatu campuran fluida yang mengandung partikel padat.

Enviro . 20122.9.3. TDS (Total Disolved Solid)

TDS adalah zat padat terlarut (residu terlarut dimana sampel disaring dengan kertas saring , cairan yang lolos dikeringkan pada suhu 1050C hingga garam akan mengendap lebih dahulu.

3. METODOLOGI3.1. Alat yang digunakan

no Nama alat jumlah gambar fungsi1 Beaker glass 1 Untuk mengukur banyaknya sampel yang

digunakan 2 Cawan porselin 6 Untuk wadah pengeringan sampel3 Pipet 1 Untuk mengambil sampel dalam jumlah

sedikit4 Penjepit 1 Untuk mengambil cawan dari oven5 Gelas arloji 1 Untuk menimbang sampel6 Sendok 1 Untuk mengambil koagulan7 Gelas ukur 1 Untuk mengukur banyaknya sampel8 Neraca digital 1 Untuk menimbang bahan9 Oven 1 Untuk mengeringkan bahan10 Desikator 1 Untuk menyerap uap air pada sampel11 Pengaduk 1 Untuk mengaduk larutan agar tercampur

secara merata

3.2. Bahan yang digunakan

no

Bahan jumlah fungsi

1 Air tawang Sebagai sampel air dalam percobaan2 Aquadest Sebagai pelarut koagulan3 Tawas Sebagai koagulan yang berfungsi menangkap partikel

halus membentuk endapan

Page 4: Analisa zat padat

3.3. Prosedur pratikum3.3.1. TS

Mencuci cawan porselin dan mengelapnya sampai kering Memasukkan 3 cawan porselin kedalamoven pada suhu 200oC selama 5 menit Mengambil cawan dari oven dengan penjepit dan memasukkan dalam desikator Mengeluarkan cawan dari desikator dan menimbang nya , mengulangi sampai

didapat berat konstan Menambahkan 5 ml airsampel Pada 3 cawac porselin & memasukkan kembali

kedalam oven pada suhu 200oC sampai sampel kering Mengambil cawan menggunakan penjepit dan memasukkannya kedalam desikator Mengeluarkan cawan dari desikator dan menimbangnya Mengulangi langkah sebelumnya hingga di dapat berat konstan & menghitung

kadar TS3.3.2. TSS

Mencuci cawan porselin dan mengelapnya sampai kering Memasukan cawan porselin kedalam oven dengan suhu 200oC Mengambil cawan dari oven dengan penjepit lalu memasukkan kedalam desikator Menimbang cawan porselin + kertas saring pada neraca digital & mengulangi

langkah yang sama hingga diperoleh berat konstan Menimbang koagulan tawas 3,5,7 gram dan mengambil aquadest 50 ml dengan

gelas ukur, lalu melarutkannya dengan koagulan Mengambil 5ml air sampel , kemudian menuangkannya pada cawan yang telah

diberi kertas saring, setelah itu menambahkan 3 ml koagulan pada masing – masing cawan

Menyaring campuran air + koagulan dengan kertas saring Memasukkan kedalam oven pada suhu 200oC, jangan sampai kertas saring

menjadi hangus Mengambil cawan dari oven dengan penjepit dan memasukkan kedalam desikator Menimbangnya pada neraca digital & mengulangi langkah yang sama hingga

didapat berat konstan Mencatat hasilnya dan menghitung kadar TSS

3.3.3. TDS Memasukkan 3 cawan porselin kedalam oven pada suhu 200oC Mengeluarkan can dengan penjepit dan memasukkannya dalam desikator Mengeluarkan cawan dari desikator , kemudian menimbangnya dengan neraca

digital dan ulangi hingga didapat berat konstan Menuangkan filtrate yang tidak terpakai pada analisa TSS kedalam 3 cawan

porselin Memasukkanya kedalam oven sampai filtrate menjadi kering Mengeluarkan cawan dari oven lalu memasukkan kedalam desikator Menimbang cawan dan mengulangi langkah yang sma hingga didapat berat

konstan

Page 5: Analisa zat padat

Menghitung kadar TDS

4. PEMBAHASAN4.1. Tabel hasil pengamatan TS

no Nama sampel Berat cawan kosong Berat cawan setelah di oven

Kadar TS