analisa tokoh-gandhi

15
MAHATMA GANDHI (Mohandas Karamchand Gandhi) A. BIOGRAFI Lahir : 2 Oktober 1869, Porbandar, Kathiawar Agency, India Meninggal : 30 januari 1948 di New Delhi India pada umur 78 tahun Nama Panggilan : Mahatma Gandhi Pendidikan : University College London Dikenal karena : Gerakan Kemerdekaan India Partai Politik : Kongres Nasional India Agama : Hinduisme Pasangan : Kasturba Gandhi Sebab meninggal : Pembunuhan Kewarganegaraan : India

Upload: ressa-jokamers

Post on 23-Jul-2015

27 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Mohandas Karamchand Gandhi (lahir di Porbandar, Gujarat, India, 2 Oktober

1869 – meninggal di New Delhi, India, 30 Januari 1948 pada umur 78 tahun) juga

dipanggil Mahatma Gandhi (bahasa Sansekerta: "jiwa agung") adalah seorang

pemimpin spiritual dan politikus dari India. Pada masa kehidupan Gandhi, banyak

negara yang merupakan koloni Britania Raya. Penduduk di koloni-koloni tersebut

mendambakan kemerdekaan agar dapat memerintah negaranya sendiri.

Gandhi adalah salah seorang yang paling penting yang terlibat dalam

Gerakan Kemerdekaan India. Dia adalah aktivis yang tidak menggunakan kekerasan,

yang mengusung gerakan kemerdekaan melalui aksi demonstrasi damai.

Gandhi lahir pada 2 Oktober 1869 di negara bagian Gujarat di India.

Beberapa dari anggota keluarganya bekerja pada pihak pemerintah. Saat remaja,

Gandhi pindah ke Inggris untuk mempelajari hukum. Setelah dia menjadi

pengacara, dia pergi ke Afrika Selatan, sebuah koloni Inggris, di mana dia

mengalami diskriminasi ras yang dinamakan apartheid. Dia kemudian memutuskan

untuk menjadi seorang aktivis politik agar dapat mengubah hukum-hukum yang

diskriminatif tersebut. Gandhi pun membentuk sebuah gerakan non-kekerasan.

Ketika kembali ke India, dia membantu dalam proses kemerdekaan India

dari jajahan Inggris; hal ini memberikan inspirasi bagi rakyat di koloni-koloni

lainnya agar berjuang mendapatkan kemerdekaannya dan memecah Kemaharajaan

Britania untuk kemudian membentuk Persemakmuran.

Rakyat dari agama dan suku yang berbeda yang hidup di India kala itu

yakin bahwa India perlu dipecah menjadi beberapa negara agar kelompok yang

berbeda dapat mempunyai negara mereka sendiri. Banyak yang ingin agar para

pemeluk agama Hindu dan Islam mempunyai negara sendiri. Gandhi adalah

seorang Hindu namun dia menyukai pemikiran-pemikiran dari agama-agama lain

termasuk Islam dan Kristen. Dia percaya bahwa manusia dari segala agama harus

mempunyai hak yang sama dan hidup bersama secara damai di dalam satu negara.

Pada 1947, India menjadi merdeka dan pecah menjadi dua negara, India dan

Pakistan. Hal ini tidak disetujui Gandhi.

Patung Mahatma Gandhi ( Mahatma Gandhi)

Gandhi tidak pernah menerima Penghargaan Perdamaian Nobel, meski dia

dinominasikan lima kali antara 1937 dan 1948. Beberapa dekade kemudian, hal ini

disesali secara umum oleh pihak Komite Nobel. Ketika Dalai Lama dianugerahi

Penghargaan Nobel pada 1989, ketua umum Komite mengatakan bahwa ini

merupakan "sebuah bentuk mengenang Mahatma Gandhi". Museum elektronik

Nobel mempunyai artikel mengenai hal tersebut.

Sepanjang hidupnya, aktivitas Gandhi telah menarik berbagai komentar

dan opini. Misalnya, sebagai penduduk Kerajaan Britania, Winston Churchill

pernah berkata "Menyedihkan...melihat Mr. Gandhi, seorang pengacara Kuil

Tengah yang menghasut, sekarang tampil sebagai seorang fakir yang tipenya

umum di Timur, menaiki tangga Istana Viceregal dengan badan setengah-

telanjang." Begitu juga dengan Albert Einstein yang berkomentar berikut engenai

Gandhi: "(Mungkin) para generasi berikut akan sulit mempercayai bahwa ada

orang seperti ini yang pernah hidup di dunia ini."

B. PEMIKIRANNYA

Prinsip Gandhi, satyagraha, sering diterjemahkan sebagai "jalan yang

benar" atau "jalan menuju kebenaran", telah menginspirasi berbagai generasi

aktivis-aktivis demokrasi dan anti-rasisme seperti Martin Luther King, Jr. dan

Nelson Mandela. Gandhi sering mengatakan kalau nilai-nilai ajarannya sangat

sederhana, yang berdasarkan kepercayaan Hindu tradisional: kebenaran (satya),

dan non-kekerasan (ahimsa). Pada 30 Januari 1948, Gandhi dibunuh seorang lelaki

Hindu yang marah kepada Gandhi karena ia terlalu memihak kepada Muslim.

Karya Mahatma Gandhi tidak terlupakan oleh generasi berikutnya.

Cucunya, Arun Gandhi dan Rajmohan Gandhi dan bahkan anak cucunya, Tushar

Gandhi, adalah aktivis-aktivis sosio-politik yang terlibat dalam mempromosikan

non-kekerasan di seluruh dunia.yaitu :

…apabila kekerasan dibalas dengan kekerasan hanya akan melahirkan

kebencian dan tidak melahirkan bibit-ninit permusuhan baru. Gandhi

mengajarkan kita pada pentingnya memperjuangkan sesuatu berdasarkan

kebenaran(satyagraha). Lebih lanjut, perjuangan itu juga harus berada di jalan

yang benar dan bermoral.

Gandhi telah mulai merintis perjuangannya sejak di berada di Afrika

Selatan. Pada tahun 1893 dimana dia melihat adanya perlakuan diskriminasi yang

dilakukan oleh pemerintah setempat terhadap masyarakat India, serta masyarakat

kulit hitam di sana untuk melakukan tindakan non-kooperasi terhadap

pemerintah / penguasa Afrika Selatan.

Gandhi menemukan penindasan tidak hanya pada mereka yang

membangkang, namun juga pada yang luka-luka dan meregang nyawa. Dalam

catatan hariannya, Gandhi menulis, "Saat itu tak ada orang Eropa yang bersedia

membantu membalut luka mereka...Kami harus membersihkan luka-luka orang

Zulu yang tidak dirawat setidaknya setelah lima atau enam hari yang lalu, karena

itu luka-lukanya membusuk dan sangat menakutkan. Kami menyukai pekerjaan

kami."Situasi itu menjadi peletup kesadaran Gandhi bahwa kekerasan tak bisa

diselesaikan dengan kekerasan. Bila mata dibalas dengan mata, semua manusia

akan gelap mata. Kesadaran lain yang muncul saat itu adalah bahwa ia harus

memberikan pelayanan terhadap semua manusia dengan segenap jiwa raganya.

Kesadaran ini diwujudkan dalam prinsip perjuangan: bramkhacharya

(mengendalikan hasrat seksual), satyagraha (kekuatan kebenaran dan cinta),

swadeshi (memenuhi kebutuhan sendiri) dan ahimsa (tanpa kekerasan terhadap

semua makhluk). Setelah itu, Gandhi terus-menerus melakukan perlawanan

kesewenang-wenangan dengan gerakan tanpa kekerasan. Misalnya, Gandhi

menolak aturan diskriminatif dengan mogok makan, berjalan kaki bermil-mil,

membuat garam sendiri ketika semua rakyat harus membeli garam dari

pemerintah Inggris, dan sebagainyaBagi Gandhi, hasrat seksual merupakan

sumber dari kejahatan dan cenderung mementingkan diri sendiri, yaitu nafsu,

amarah, dan agresi. Hasrat seksual dapat ditaklukkan melalui penolakan terhadap

adanya pamrih yang selalu mengikuti perbuatan, untuk itulah ia bertekad

menjalani prinsip bramkhacharya. Ketiadaan pamrih dapat dilakukan bila jiwa

terikat pada prinsip Kebenaran Ilahiah. Inilah prinsip satyagraha, yaitu

kepercayaan bahwa jiwa dapat diselamatkan dari kejahatan dunia, dan juga dapat

memberikan pertolongan, sejauh jiwa itu senantiasa berada dalam pencariannya

terhadap Tuhan melalui kebenaran dan hanya kebenaran.Swadeshi dapat diartikan

dalam beberapa arti yang bermacam-macacm oleh kaum politik India itu sendiri.

Ada yang mengartikan sebagai suatu boikot tak mau membeli barang-barang

buatan Inggris, yakni sebagi suatu taktik pejuangan menyerang.

Ada pula yang mngartikan sebagai hanya sebagai usaha positif memajukan

kerajinan sendiri, pertukangan sendiri, industrialisme sendiri. Ada yang

memandangnya sebagai suatau senjata politik, dan ada yang pula yang

memandangnya sebagai suatu usaha ekonomi yang bersangkutan dengan politik

sama sekali.Sementara itu, ahimsa adalah kekuatan cinta, suatu penghormatan

pada semua bentuk kehidupan. Ini adalah ajaran yang dimiliki semua agama, yaitu

manusia memiliki kewajiban menghindari kejahatan dengan melakukan

perbuatan-perbuatan baik di dunia. Tentang ahimsa Gandhi menyatakan,

"Ahimsa...bukan sekadar tingkatan tidak melakukan penyerangan secara negatif

tetapi...tingkatan cinta yang positif, berbuat baik bahkan kepada pelaku

kejahatan". Ajaran Gandhi ini didasarkan pada beberapa asumsi. Pertama,

kemerdekaan dan kesejahteraan hanya dapat dimulai dari kemandirian individu.

Maka masing-masing individu-individu harus mampu menyalurkan hasrat

negatifnya pada tindakan-tindakan positif.Kedua, Gandhi meyakini bahwa

perkembangan dan kemajuan akan diperoleh tidak melalui konsesi-konsesi dan

reformasi-reformasi konstitusional, tetapi melalui perjuangan yang dilakukan oleh

rakyat sendiri secara bersama. Untuk dapat membangkitkan kebersamaan itu

dibutuhkan kekuatan cinta dan kerelaan untuk mengalami penderitaan rakyat.

Cinta dan penderitaan sesama inilah yang dapat merekatkan perbedaan

identitas dalam relasi saling ketergantungan yang dapat menghentikan

konflik.Melalui ajarannya itu, sejak tahun 1906, Gandhi terus-menerus berjuang

melawan penjajahan dengan cinta dan solidaritas. Sejak tahun itu, Gandhi

menyerukan kepada seluruh rakyat India untuk membuat beberapa bentuk

kerajinan tangan sehingga tak ada lagi yang akan menjadi beban masyarakat.

Gandhi berseru kepada rakyat India untuk menemukan kembali hubungan yang

murni dan orisinil antara manusia dengan alam, karena dia yakin bahwa

perceraian dengan alam adalah sumber dari segala penyakit.Gandhi berseru agar

rakyat mendidik dirinya mengenai dasar-dasar kesehatan dan lingkungan yang

sehat, supaya bisa mencegah dan menghentikan bibit-bibit penyakit. Gandhi

berseru agar melakukan berbagai aktivitas semacam pemeliharaan hutan dan

memelihara lebah, membuat barang pecah belah dan kertas, sehingga tak ada

seorang pun yang tidak mempunyai makanan, peralatan atau buku.Gandhi berseru

untuk mengembangkan pendidikan dasar melalui program kerja dan belajar di

sekolah, sehingga anak-anak tumbuh dengan mengetahui cara membaca, menulis

dan bagaimana bekerja dengan tenaga fisik. Gandhi menyerukan kepada rakyat

berpartisipasi dalam majelis-majelis desa dan dengan cara ini rakyat dapat belajar

memecahkan masalahnya sendiri.Gandhi dengan ajaran anti kekerasan (ahimsa)

yang dilakukan untuk kemerdekaan India telah memberi inspirasi kepada seluruh

dunia. Dengan ajaran-ajarannya tersebut, hidup sederhana pun ia jalani. Dengan

ahimsa perlawanannya cukup memberikan kekuatan kepada rakyat untuk turut

serta melawan kekerasan. Ahimsa adalah perjuangan dengan kekuatan cinta dan

kasih sayang.

Perjuangan untuk tidak menyakiti baik fisik maupun pikiran sehingga

ahimsa bukan semata-mata menyakiti secara fisik. Melainkan perjuangan untuk

melawan suatu ketidakbenaran. Ajaran ahimsa yang dianut oleh Gandhi menurut

penulis merupakan bentuk representasi dari pengalaman uang diterimanya dalam

lingkingan keluarganya, karena sebagaimana yang telah diketahui bahwa Gandhi

berasal dari keluarga yang religius yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan dan

rasa cinta kasih terhadap sesame.Ajaran selanjutnya dari Gandhi adalah swadesi

atau berusaha untuk mandiri dengan mencukupi kebutuhan diri sendiri. Ini tidak

serta merta dilakukan begitu saja, namun harus dibangun sistem untuk

menciptakan kekuatan baik pada diri maupun kepada rakyat. Misalnya

membangun perekonomian yang menghidupkan kekuatan masyarakat sehingga

menghilangkan ketergantungan pada pihak asing. Pendidikan juga memiliki peran

penting dalam mewujudkan kemandirian ini, karena disinilah karakter masyarakat

dibentuk untuk melakukan pengendalian diri. Bagi penulis, ajaran ini merupakan

bentuk kekhawatiran Gandhi terhadap masuknya produk-produk asing ke India

sehingga masyarakat India semakin konsumtif untuk itulah kemudian dia

mengajak rakyat India agar mau untuk memproduksi barang-barangnya sendiri

tanpa harus bergantung terhadap produk asing.Bramkhacharya merupakan salah

satu prinsip ajaran Gandhi yang terlihat tidak terlalu menonjol dibanding ajaran-

ajarannya yang lain.

Ajaran ini memusatkan diri pada pengendalian hawa nafsu (seksual),

dimana dia beranggapan bahwa segala kejahatan di muka bumi ini dapa diredam

apabila manusia dapat mengendalikan hawa nafsunya. Bagi penulis ajaran

tersebut cukup baik, namun mematikan hasrat seksual bagi manusia dapat

menghancurkan peradaban manusia itu sendiri.Melalui satyagraha, berpegang

teguh pada kebenaran yang dibarengi dengan teladan membuat Gandhi diikuti

oleh banyak pengikutnya. Apalagi dengan ditambah kejujuran dan kesederhanaan

Gandhi. Satyagraha menekankan sebuah perjuangan menentang ketidakadilan

melalui kesediaan diri menanggung penderitaan. Beberapa gerakan satyagraha

yang dipimpin Gandhi di India adalah berjuang untuk para petani miskin pribumi

Champaran, pemogokan buruh pabrik di Ahmedabad dan Kheda, melakukan

pembaruan pada Konggres Nasional India dan yang paling fonumental adalah

mengubah resolusi penting menuntut status dominian bagi India dibawah

pengawasan gerakan Satyagraha di seluruh India di Kalkutta pada Desember

1928.

Gandhi adalah pemimipin yang paling inspirasional pada awal abad 20.

Advokasinya tentang aksi ketidakpatuhan warga serta tanpa kekerasan adalah cara

yang paling efektif untuk mencapai perubahan sosial yang mempengaruhi

pergerakan-pergerakan lain di dunia, seperti perjuanagan Marthin Luther King Jr.

di Amerika Serikat yang terinspirasi oleh perjuangannya dalam menuntut

persamaan hak dan penghapusan tindakan diskriminasi antara masyarakat kulit

putih terhadap masyarakat kulit hitam.Jika ajaran Mahatma Gandhi diikuti, relatif

hal itu akan bisa terhindari. Andaikan banyak pihak mau mengikuti gerakan

ahimsa (ajaran yang menolak kekerasan), maka korban kemanusiaan tidak akan

terjadi. Karena apabila kekerasan dibalas dengan kekerasan hanya akan

melahirkan kebencian dan tidak melahirkan bibit-ninit permusuhan baru. Gandhi

mengajarkan kita pada pentingnya memperjuangkan sesuatu berdasarkan

kebenaran (satyagraha). Lebih lanjut, perjuangan itu juga harus berada di jalan

yang benar dan bermoral.

C. AJARAN MAHATMA GANDHI

Riwayat hidup Mohandas Karamchan Gandhi(Mahatma yang berati jiwa

yang agung merupakan julukan penghormatan) tercatat secara rapi dalam buku

ini. Yang menarik dalam buku ini adalah bahwa penulis menggambarkan

sosoknya bukan hanya sebagai pahlawan india yang sangat fenomenal dengan

segala pandangan hidup ajaran dan doktrin sosial politiknya dalam membawa

rakyat India lepas dari peajjahan Inggris, namun juga sisi-sisi kemanusiaanya.

Di tengah mitos yang berkembang subur di kalangan masyarakat tentang

sosok Mahatma Gndhi, penulis buku ini emlakukan perjalanan ke India dan juga

ke negara-negara lain semisal banglades, pakistan, Inggris, dan Austria untuk

menggali dan mengumpulkan pandangan-opandangan dari berbagai ahli dan

pandangan -pandangan dari saksi orang-orang terdekat Gandhi di berbagai

negara.Penulis juga menggunakan rekaman, rumor, mitos dan pemberitaan yang

muncul di surat kabar guna lebih mendapatkan gambaran yang jelas dan

menyeluruh tentang sosok Mahatma Gandhi.

Salam pemaparanya penulis menggambarkan sosok gandhi secara

subyektif semua pendapat diakomodasikan baik yang pro dan kontra terhadap

ajaran Gandhi. Salah satu Kutipan menarik dalam buku ini adalah : Untuk

menjadi Miskin dan hidup sederhana,Gandhi membutuhkan biaya yang sangat

besar.

Sepuluh ajaran Gandhi yang terkenal adalah :

1. Change Yourself.

"You must be the change you want to see in the world." = Kau

sendiri mesti menjadi perubahan seperti yang kauinginkan terjadi dalam

dunia ini = Perubahan mesti dimulai dari diri sendiri. Janganlah

mengharapkan perubahan dari dunia luar. Janganlah menunda perubahan

diri hingga dunia berubah. Coba perhatikan, dunia ini senantiasa berubah.

Dirimu saja yang tidak ikut berubah. Maka, kau menciptakan konflik

antara dirimu dan dunia ini.

2. You are in Control.

"Nobody can hurt me without my permission." = Tak seorang pun dapat

menyakitiku bila aku tidak mengijinkannya = Orang yang berhasil

mengendalikan dirinya, tak akan terkendali oleh orang lain. Ia tidak bisa

dibeli, tidak bisa digoda, tidak bisa dirayu. Ia memiliki kepercayaan diri

yang luar biasa. Janganlah sekali-kali membalas aksi kejahatan dengan

kejahatan, kekerasan dengan kekerasan. Karena, setiap orang yang

membalas kejahatan dengan kejahatan menjadi jahat. Setiap orang yang

membalas kekerasan dengan kekerasan menjadi keras.

3. Forgive and Let it Go.

"The weak can never forgive. Forgiveness is the attribute of the

strong.... An eye for eye only ends up making the whole world blind." =

Seorang lemah tidak dapat memaafkan. Kemampuan untuk memaafkan

hanyalah ada pada mereka yang kuat...... Bila pencungkilan mata dibalas

dengan mencungkil mata, maka seluruh dunia akan menjadi buta. =

Dengan memaafkan, kita memperoleh energi yang luar biasa. Energi itu

pula yang kemudian menjadi kekuatan kita, menambah semangat kita

untuk berjuang demi kebajikan dengan cara yang bajik pula.

4. Without Action You aren't Going Anywhere.

"An ounce of practice is worth more than tons of preaching" = Satu

ons tindakan lebih baik dari pada berton-ton dakwah.

5. Take care of this moment.

"I do not want to foresee the future. I am concerned with taking

care of the present. God has given me no control over the moment

following." = Aku tidak tertarik untuk melihat apa yang dapat terjadi pada

masa depan. Aku tertarik dengan masa kini. Tuhan tidak memberiku

kendali terhadap apa yang dapat terjadi sesaat lagi. = Seperti inilah

kejujuran seorang Gandhi. Ia tidak mengaku dapat melihat masa depan. Ia

tidak mengaku memperoleh bisikan dari siapa-siapa. Ia mengaku dirinya

orang biasa, tidak lebih penting dari orang yang derajatnya paling rendah,

paling hina dan dina.

6. Everyone is Human.

"I claim to be a simple individual liable to err like any other fellow

mortal. I own, however, that I have humility enough to confess my errors

and to retrace my steps." = Aku hanyalah seorang manusia biasa yang

dapat berbuat salah seperti orang lain juga. Namun, harus kutambahkan

bahwa aku memiliki kerendahan hati untuk mengakui kesalahan-

kesalahanku dan memperbaikinya. "It is unwise to be too sure of one's

own wisdom. It is healthy to be reminded that the strongest might weaken

and the wisest might err" = Mempercayai kebijakan diri saja adalah

tindakan yang tidak bijak. Kita mesti ingat bahwa sekuat apa pun diri kita,

bisa menjadi lemah; sebijak apa pun diri kita, masih bisa berbuat salah.

7. Persist.

"First they ignore you, then they laugh at you, then they fight you,

then you win." = Awalnya, mereka meremehkanmu, kemudian mereka

menertawakanmu, dan melawanmu, lalu engkau keluar sebagai pemenang.

Jangan menyerah, pantang mundur..... Pun tidak cukup bila kau sekedar

bertahan, jangan berhenti, maju terus.

8. See the Good in People and Help Them.

"I look only to the good qualities of men. Not being faultless

myself, I won't presume to probe into the faults of others" = Aku hanya

melihat sifat-sifat baik di dalam diri sesama manusia. Karena, diriku

sendiri tidak sepenuhnya bebas dari keburukan, maka aku tidak membedah

orang lain untuk mencari keburukan mereka. "Man becomes great exactly

in the degree in which he works for the welfare of his fellow-men" =

Manusia menjadi besar selaras dengan kebaikan yang dilakukannya bagi

sesama manusia. "I suppose leadership at one time meant muscles; but

today it means getting along with people" = Barangkali otot menjadi tolok

ukur bagi kepemimpinan pada masa lalu. Sekarang, tolok ukurnya adalah

hubungan dengan sesama manusia.

Kasturba, wanita pendamping Mahatma yang setia itu, barangkali

bingung mendengar ucapan Sang Mahatma. Maka, pada suatu hari ia

bertanya: "Bila memang demikian, kenapa kau ingin mengusir Inggris dari

India? Kenapa kita tidak bisa hidup berdampingan dengan mereka?"

Mahatma membisu selama beberapa detik, baru menjawab: "Karena negeri

ini adalah negeri kita, dan sudah sepatutnya kita sendiri yang

mengurusinya. Mereka tidak perlu mengurusi kita." "Nonviolence does not

signify that man must not fight against the enemy, and by enemy is meant

the evil which men do, not the human beings themselves." Definisi Gandhi

tentang ahimsa, non-violence atau paham anti-kekerasan - sungguh sangat

jelas: "Tanpa-Kekarasan tidak berarti kita tidak boleh melawan musuh.

Hanya saja yang kita musuhi adalah kejahatan yang dilakukan oleh

manusia, bukan manusianya." Kita melawan tanpa senjata, tetapi dengan

kekuatan logika, rasio, dan di atas segalanya cinta-kasih serta pemaafan.

9. Be Congruent, be Authentic, be Your True Self.

"Happiness is when what you think, what you say, and what you do

are in harmony." = Keselarasan antara apa yang kaupikirkan, apa yang

kauucapkan dan apa yang kaulakukan - itulah kebahagiaan. = "Always aim

at complete harmony of thought and word and deed. Always aim at

purifying your thoughts and everything will be well." = Jadikanlah

keselarasan antara pikiran, ucapan, dan tindakan sebagai tujuanmu.

Jadikanlah pemurnian pikiran sebagai tujuanmu - maka semuanya akan

beres.

10. Continue to Grow and Evolve.

"Constant development is the law of life, and a man who always tries to

maintain his dogmas in order to appear consistent drives himself into a false

position." = Perkembangan terus-menerus itulah hukum alam. Seseorang yang

ingin bertahan dengan dogma-dogma (lama) untuk menunjukkan konsistensi

diri, sesungguhnya berada pada posisi yang salah.

Demikian, sepuluh butir kebijakan yang dipetik dari ajaran

Mahatma Gandhi. Beliau bukan seorang nabi, bukan wali, bukan avatar,

bukan mesias, bukan buddha, bukan apa-apa.... tetapi seorang mahatma,

Sang Jiwa Besar..... Kebesarannya diakui oleh seluruh dunia. Hari

kelahirannya telah dideklarasikan sebagai Hari Tanpa-Kekerasan Sedunia

(International Day of Non-Violence) oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa

(PBB). Pada perayaan pertama hari tersebut tahun 2007, Sekjen PBB Ban

Ki-moon menyatakan bahwa pesan Mahatma Gandhi semakin relevan.

Keterpurukan keadaan dunia saat ini hanya dapat diatasi dengan cara yang

digunakan oleh Mahatma - cara Ahimsa, tanpa kekerasan..... Semoga

kepercayaan Ban Ki-moon menular kepada kita semua.

D. Warisan ajaran Gandhi di Indonesia

Selain tokoh-tokoh perjuangan anti kekerasan, keadilan dan perdamaian di

tingkat dunia, di Indonesia pun ajaran Gandhi menemukan lahan yang subur. Ibu

Gedong Bagoes Oka, misalnya, menemukan inspirasi perjuangannya di dalam

ajaran Gandhi. Ia mendirikan Ashram Gandhi di Candi Dasa, Bali sebagai pusat

pendidikan dan pengamalan ajaran-ajaran Gandhi tersebut

E. ANALISIS

Menurut saya Mahatma Gandhi adakah sosok yang bukan hanya sebagai

pahlawan india yang sangat fenomenal dengan segala pandangan hidup

ajaran/doktrin sosial politiknya yang membawa rakyat India lepas dari penjajahan

Inggris, namun juga seseorang yang mempunyai sisi-sisi kemanusiaan yang kuat

dan hebat. Gandhi mengajarkan kepada manusia untuk bisa mengendalikan diri

dari perbuatan perbuatan tercela.

Gandi juga mengajarkan paham anti kekerasan, keadilan dan perdamaian

yang telah menginspirasi bayak orang dalama kegiatan politik maupun bernegara.

Karena memang penyelesaian masalah dengan kekerasan tak akan pernah

menuai keberhasilan apapun. Menurut Gandhi, “Kebenaran yang absolut hanya

Tuhan dan satu-satunya sarana untuk menciptakan kebenaran itu adalah

ahimsa. Makin dalamkita menggali ke dalam tambang kebenaran,

makin berhargalah bebatuan yang akan kita temukan terkubur disana,

dalam bentuk peluang-peluang yang semakin luas dalam pelayanan.

Visi dan nilai-nilai yang diwariskan Mahatma Gandhi relatif sama dengan

prinsip, keyakinan, dan basis perjuangan kelompok sosialis internasional dan juga

bagi komunitas yang sudah mengglobal. Kehidupan Gandhi juga tepat untuk

dijadikan sebagai panutan bagi manuasia di dunia.

Falsafahnya identik dengan prinsip gerakan sosialis modern. "Gerakan

nonkekerasan sebagai alat untuk perubahan sosial dan politik jelas bukanlah

sebuah kelemahan, tetapi sebuah kekuatan praktis yang diperlihatkan oleh Gandhi.

Moralitas yang diajarkan Gandhi juga tepat dijadikan sebagai pijakan di banyak

negara. Penting bagi semua negara untuk mengontrol kerakusan dan memberi

kebutuhan bagi semua pihak yang ajaran Gandhi.

F. REFERENSI

www.wikipedia.com/biografi Mahatma Gandhi

PENGARUH

AJARAN MAHATMA GANDHI

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Politik Semester 5

Dosen Pengampu : Muh. Muhtarom, S.Ag.

Disusun oleh:

TRI RAHAYU NINGSIH

K6408059

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011