analisa tekno ekonomi perencanaan pembangunan …

18
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 66 ANALISA TEKNO EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN EVDO REV. B TELKOM FLEXI DIVRE III AREA JAWA BARAT CLARA ADILA * ) Jurusan Teknik Telekomunikasi, Fakultas Manajemen Telekomunikasi, Universitas Telkom, Bandung, 40257 E-Mail: [email protected] ABSTRAK Filosofi umum dari desain jaringan telekomunikasi adalah mendapatkan performansi terbaik dengan biaya implementasi yang minimal. EV-DO Rev B, manawarkan kelebihan kecepatan data yang lebih tinggi secara konsisten untuk layanan data, baik video dan audio streaming; lebih cepat meng-upload gambar, video, dan file audio. Pada tesis ini akan dianalisa baik secara engineering maupun tekno-ekonomi terhadap perencanaan pembangunan EVDO REV B yang akan diimplementasikan oleh salah satu operator di Jawa Barat. Model analisa yang digunakan berdasarkan prinsip tekno-ekonomi dengan skenario Co-existance dengan site existing serta pendekatan traffic demand, capacity dan coverage estimation. Tahap selanjutnya yaitu melakukan analisa kelayakan biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan jaringan EVDO Rev.B tersebut. Untuk mempermudah perhitungan, penulis menggunakan referensi data existing Telkom Flexi Divre III area Jawa Barat ini. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, diperoleh prediksi pelanggan pada tahun pertama adalah 325.801 pelanggan untuk divre III Jawa barat, dan prediksi pelanggan pada tahun 2020 adalah sebesar 1.815.057 pelanggan, sehingga jumlah BTS yang diperlukan berdasarkan analisa capacity estimation adalah sebanyak 250 site. Sedangkan berdasarkan hasil analisa coverage estimation jumlah BTS yang diperlukana dalah sebanyak 460 site. Dengan melakukan analisa ekonomi, diperoleh kesimpulan yaitu NPV diperoleh sebesar Rp. 185.946.827.012,79 , IRR sebesar 26% , dan waktu balik modal pada tahun ke 3 dan bulan ke 10. Dari analisis sensistivitas yang dilakukan diperoleh bahwa faktor tarif dan suku bunga sangat mempengaruhi, sehingga dapat disimpulkan bahwa implementasi EVDO Rev.B di Telkom Flexi area Divre III adalah layak untuk diimplementasikan. Kata kunci : EVDO Rev. B,Traffic demand, Capacity &Coverage, Revenue, CAPEX, OPEX, NPV, IRR, PBP

Upload: others

Post on 08-Apr-2022

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 66

ANALISA TEKNO EKONOMI PERENCANAANPEMBANGUNAN EVDO REV. B TELKOM FLEXI

DIVRE III AREA JAWA BARAT

CLARA ADILA

*)Jurusan Teknik Telekomunikasi, Fakultas Manajemen Telekomunikasi, Universitas Telkom,Bandung, 40257

E-Mail: [email protected]

ABSTRAKFilosofi umum dari desain jaringan telekomunikasi adalah mendapatkan performansi

terbaik dengan biaya implementasi yang minimal. EV-DO Rev B, manawarkan kelebihankecepatan data yang lebih tinggi secara konsisten untuk layanan data, baik video dan audiostreaming; lebih cepat meng-upload gambar, video, dan file audio.

Pada tesis ini akan dianalisa baik secara engineering maupun tekno-ekonomi terhadapperencanaan pembangunan EVDO REV B yang akan diimplementasikan oleh salah satu operatordi Jawa Barat. Model analisa yang digunakan berdasarkan prinsip tekno-ekonomi denganskenario Co-existance dengan site existing serta pendekatan traffic demand, capacity dancoverage estimation. Tahap selanjutnya yaitu melakukan analisa kelayakan biaya yangdikeluarkan untuk pembangunan jaringan EVDO Rev.B tersebut. Untuk mempermudahperhitungan, penulis menggunakan referensi data existing Telkom Flexi Divre III area JawaBarat ini.

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, diperoleh prediksi pelanggan pada tahunpertama adalah 325.801 pelanggan untuk divre III Jawa barat, dan prediksi pelanggan padatahun 2020 adalah sebesar 1.815.057 pelanggan, sehingga jumlah BTS yang diperlukanberdasarkan analisa capacity estimation adalah sebanyak 250 site. Sedangkan berdasarkan hasilanalisa coverage estimation jumlah BTS yang diperlukana dalah sebanyak 460 site. Denganmelakukan analisa ekonomi, diperoleh kesimpulan yaitu NPV diperoleh sebesar Rp.185.946.827.012,79 , IRR sebesar 26% , dan waktu balik modal pada tahun ke 3 dan bulan ke 10.Dari analisis sensistivitas yang dilakukan diperoleh bahwa faktor tarif dan suku bunga sangatmempengaruhi, sehingga dapat disimpulkan bahwa implementasi EVDO Rev.B di Telkom Flexiarea Divre III adalah layak untuk diimplementasikan.

Kata kunci : EVDO Rev. B,Traffic demand, Capacity &Coverage, Revenue, CAPEX, OPEX, NPV,IRR, PBP

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 67

TECHNO- ECONOMIC ANALYSIS OF EVDO REV.BDEVELOPMENT PLANNING IN TELKOM FLEXI

DIVRE III WEST JAVA AREA

CLARA ADILA

*)Jurusan Teknik Telekomunikasi, Fakultas Manajemen Telekomunikasi, Universitas Telkom,Bandung, 40257

E-Mail: [email protected]

ABSTARCTThe philosophy of telecommunication network design is to obtain best performance with

minimal implementation costs. EV-DO Rev B offers high excess data rates consistently for dataservices, both video and audio streaming, and fast upload images, videos, and audio files.

This thesis analyzed the technology engineering and economic of EVDO REV.Bdevelopment that would be implemented by one of telecommunication operators in West Java. Thisthesis had two steps of analysis. First, the development was analyzed based on the principle oftechno-economic using traffic demand, Capacity and Coverage estimation method. Second, thefeasibility of the costs incurred for the construction of EVDO Rev.B was analyzed. To carry outthis study, the data were collected from the existing data available in Telkom Flexi Division IIIWest Java area.

From the calculation, it could be predicted that the first year customers would be325.801 subscribers to Divre III West Java, and the prediction of customers in 2020 would be1,815,057 subscribers. By taking into account of market demand/predicted number of subscribersin year 2013-2020, the results of capacity estimation analysis showed that the required number ofbase stations was 250 sites. Then results of coverage estimation analysis showed that the requirednumber of base stations was 460 sites with three stages of implementation priorities based onarea. The results of techno economy analysis showed that the value of NPV was positive namelyIDR 185,946,827,012.79 and IRR of 26%. Then it was concluded that this investment was feasibleto be implemented since the value of Pay Back Period was 3 Years and 10 Months. so theimplementation of EVDO Rev.B in the Telkom Flexi Divre III area was feasible.

Key Words : EVDO Rev. B,Traffic demand, Capacity &Coverage, QoS , Revenue, CAPEX,OPEX, NPV, IRR, PBP

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 68

PENDAHULUAN

Latar BelakangPerkembangan Teknologi internet dan wireless

telah merubah pola berkomunikasi pengguna jasatelekomunikasi untuk selalu terhubung dan terlayanidimana saja, kapan saja dan aplikasi apa saja. Polakebutuhan berkomunikasi tersebut dapat dipenuhidengan sumber informasi yang tidak terbatas melaluiinternet, khususnya pada jaringan berbasis CDMA.Namun seiring dengan perkembangan tersebut,pengalaman dan kepuasan pengguna jasa telekomunikasimasih belum terpenuhi sesuai dengan yang diharapkandikarenakan kecepatan dan layanan yang ada masihterbatas. Disamping itu jumlah user data semakinmeningkat tiap harinya.

Hal tersebut menjadi tantangan bagi operatoruntuk selalu dapat memenuhi harapan para pelangganagar penyelenggaraan bisnis dapat terus berlangsung.Maka dari itu para operator berbasis CDMA berusahamengimplementasikan jaringan EVDO Rev. B yanglebih handal sehingga mampu memenuhi kenaikanpermintaan dan kepuasan pelanggan, khususnya dalamlayanan data. Berikut merupakan latar belakang masalahyang menyebabkan operator melakukanmengimplementasikan jaringan EVDO Rev.B:1. Semakin meningkatnya kebutuhan akan layanan

data access dengan kecepatan tinggi. EVDOmerupakan layanan paket data dengan kecepatansampai dengan 7.2 Mbps setara dengan layanan 3GHSPA. Sehingga konsumen tetap akanmenggunakan layanan Telkom flexi. EVDO khususdialokasikan untuk layanan paket data sehinggakapasitas yang diperoleh dapat lebih besardibandingkan dengan menggunakan CDMA 20001x. Selanjutnya CDMA2000 1x akan dialokasikansebagian besar kanalnya untuk voice (CS) dan hanyamenyisakan sedikit kanal PS untuk konsumen yangmasih menggunakan layanan 1X.

2. Semakin berkembangnya smartphone dengan sangatpesat yang memberikan layanan EVDO untukjaringan CDMA

3. Berdasarkan data existing yang diperoleh, diperolehnilai rata-rata PS Blocking Rate (%) existing CSMA2000-1X mencapai maximum 1.5%. Hal inidisebabkan kanal yang tersedia pada saat ini tidakcukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Halini menyebabkan ketidaknyamanan pelanggandalam penggunaan layanan dan putus koneksisehingga sangat mempengaruhi tingkat kepuasan.Dengan upgrade jaringan EVDO Rev.B ini,diharapkan jumlah kapasitas semakin besar sehinggadapat mengurangi nilai Blocking Rate (%).Prediksitrafik PS yang akan terus meningkat seiring denganmeningkatnya jumlah pelanggan dan volumekapasitas yang diperlukan untuk memenuhikebutuhan pelanggan setiap tahunnya.

4. Utilisasi walsh codeBerdasarkan utilisasi walsh code saat ini beberapakota memiliki utilisasi yang tinggi, disarankan untukdilakukan upgrade capacity .

Upgrade capacity ini bisa dilakukan : Upgrade Existing site New Microcell New EVDO Rev. B system Upgrade teknologi dan fitur.

Rumusan MasalahDalam Implementasi EVDO Rev. B, perlu dilakukankajian-kajian mengenai hal berikut :1. Kajian Teknologi EVDO Rev. B secara umum.2. Menentukan kelas layanan dan jenis pelanggan

Telkom Flexi area Jawa Barat.3. Prediksi Pasar Telkom Flexi area Jawa Barat4. Estimasi trafik yang akan terjadi sesuai dengan

pertumbuhan pelanggan layanan EVDO Rev. B.5. Estimasi kapasitas dan cakupan jaringan EVDO

Rev. B sehingga dapat ditentukan jumlah perangkatyang akan dipasang untuk mendukung jaringanEVDO Rev. B tersebut

6. Analisa tekno ekonomi yang digunakanmempertimbangkan beberapa parameter sepertirevenue, CAPEX, OPEX, NPV, IRR, PBPsehingga diperoleh nilai kelayakan antaraimplementasi teknologi dengan perhitunganekonomi.

7. Analisis sensitivitas.

Tujuan Penelitian1. Membuat suatu perencanaan implementasi

teknologi jaringan EVDO Rev. B, yang akandiimplementasikan pada operator BUMN Telkomberdasarkan Traffic demand, capacity & coverageyang dibutuhkan, serta QoS sesuai standar yangtelah ditentukan.

2. Analisa perhitungan ekonomi untuk implementasiteknologi EVDO Rev. B sehingga dapat digunakansebagai strategi untuk pengambilan keputusanimplementasi EVDO Rev. B bagi Telkom.

Manfaat Penelitian

1. Perencanaan dan teknik analisis Mengingatpermintaan lalu lintas, kebutuhan kapasitas,cakupan.

2. Dimensi perencanaan jaringan berdasarkan atas3. Membuat perhitungan dan analisis ekonomi teknik

EVDO Rev B Implementasi (Studi Kasus TelkomDivre III CDMA)

4. Analisis Perencanaan ekonomi Itu Dapatdigunakan sebagai strategi dan pengambilankeputusan untuk Pelaksanaan EVDO Rev.B padabeberapa parameter, Yaitu: CAPEX, OPEX,Pendapatan.

Batasan MasalahPada tesis ini akan digunakan beberapa batasan masalahsebagai berikut :

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 69

1. Teknologi EVDO yang dimaksud merupakanEVDO Rev. B, dimana merupakan revisi dariteknologi EVDO sebelumnya.

2. Analisis tekno ekonomi dilakukan dari sisi TelkomFlexi yang memiliki jaringan berbasis CDMA.

3. Strategi implementasi EVDO yang digunakan yaitusecara Co-existence BTS dengan BTS CDMA Flexi.

4. Beberapa parameter yang digunakan dalam analisismenggunakan data operator Telkom Flexi.

5. Wilayah cakupan yang dimaksud adalah Jawa Barat.6. Analisis teknologi yang dilakukan dengan

menggunakan pendekatan traffic demand, capacity&coverage yang dibutuhkan sebagai penenturancangan jaringan EVDO.

7. Dimensioning jaringan yang diperhitungkan adalahpada sisi BTS dan BSC, sedangkan pada sisitransmisi (penambahan E1) dan sisi core tidakdiperhitungkan.

8. Analisis tekno-ekonomi yang dilakukanmempertimbangakan beberapa parameter sepertirevenue, CAPEX, OPEX, discount rate, denganparameter output seperti NPV, IRR, PBP

II. TINJAUAN PUSTAKABerdasarkan analisis tekno ekonomi skenario

implementasi EVDO Rev. B pada jaringan existingTelkom Flexi dengan pendekatan Traffic demand,capacity dan coverage yang dibutuhkan, serta QoS ,dengan melakukan analisis tekno ekonomi bottom updengan nilai NPV yang diperoleh adalah NPV positifsehingga diharapkan hasil yang diperoleh adalah layakuntuk diimplementasikan.

2.1 Arsitektur Jaringan EVDO

Pada prinsipnya, untuk upgrade jaringan layanandata dari CDMA 20001X menjadi EVDO Rev.B hanyamenambah beberapa perangkat tambahan pada perangkatexisting (tidak perlu penggantian perangkat).Sedangkan pada sisi user, perangkat terminal yangdigunakan agar dapat mengakses jaringan EVDO.

Berikut ini merupakan gambar arsitekturupgrade perangkat CDMA 20001X menjadi EVDO RevB.

Gambar 2..1 Arsitektur Upgrade to EVDO REV B Instruction

2.2 Model PropagasiDengan model Okumura-Hata untuk system

450M dan 850M:

= 69.55 + 26.16 − 13.82 ℎ+ 44.9 − 6.55 lg ℎ lg( ) − ℎ − dimana:ℎ = 1.1 lg − 0.7 ℎ − [1.56 lg − 0.8…………….[1]F : operating frequency (MHz)hb : Base station antenna height (m)hm : Terminal antenna height (m)a(hm) : correction factor for mobile station antennaheight (dB)d : distance from Base station(Cell Coverageradius) (Km)K : environment and f dependent parameterK = K = 2 lg + 5.4K = 4.78[lg f ] – 18.33 lg + 35.94K = 4.78[lg f ] – 18.33 lg + 40.94 …………

……………………….[2]Model Okumura-Hata model of untuk Dense Urban area.− = + 3a ℎ dense − urban = 3.2[lg 11.75ℎ ] – 4.97 ………. [3]Maka dengan model Okumura-Hata, untuk dense urbanarea diperoleh nilai parameter sebagai berikut:f : 150~1500 MHzhb : 30~200 mhm : 1~10 md : 1~20 km Model Okumura-Hata model of untuk Widecoverage area (d > 20 km)= 69.25 + 26.16 lg − 13.82 lg ℎ1+ 44.9 − 6.55 lg ℎ1 − (ℎ)Dimana: a ℎ = (1.1 log − 0.72)h − (1.56log − 0.8)= 1 ≤ 20= 1 + (0.14 + 1.87 10 + 1.07 ×10 ℎ) . for20km < R < 100Dimana h = h / 1 + 7 × 10 hMaka dengan model Okumura-Hata, untuk wide

coverage area diperoleh nilai parameter sebagai berikut:

f : 150~2000 MHzhb : 30~200 mhm : 1~10 md : 1~100 km

2.3. Frekuensi SpektrumUntuk jaringan Telkom Flexi EVDO network,

frekuensi yang masih tersedia saat ini yaitu pada carrier201/242/283. carrier 201 CH ini telah digunakan untuktrial EVDO Telkom Flexi dia area Jabodetabek (DivreII). Carrier ini cocok digunakan untuk jaringan EVDOkarena paling dekat dengan Guaed Band dan merupakancarrier terakhir yang digunakan pada Telkom Flexi.

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 70

Tabel 2.1 Frekuensi Spektrum Telkom [11]

2.4 Teori ForecastingTeori forecasting merupakan teori peramalan

pasar atau pengguna. Metode yang akan digunakandalam penghitungan demand (permintaan) forecastingdengan model peramalan (forecasting) kuantitatif, yaitumemperkirakan kebutuhan masa depan sebagai fungsidari masa lalu berasarkan data masa lalu. Metode yangdigunakan pada tesis ini adalah metode forecasting linierregresi. Metode forecasting akan disimulasikan denganmenggunakan MS Office Excel berdasarkan data yangtersedia.Moving Average with Linear Trend := ∞ forifrom1 − m + 1totF’(t) = F’(t-1) + a[(m-1)x(t) + (m+1)x(t-m) – 2m F(t-1)]F(t+h) = F(t) [(m-1)/2+h]Where m is the length of moving average and a = 6/[m(m2-1)]……………………………..………[4]2..5 Teori Ekonomi

Model tekno ekonomi yang umumnyadigunakan pada bidang telekomunikasi adalah modelbottom up. Model ini dipilih karena cukup memberikantuntunan umum dan menyeluruh untuk mengidentifikasimasukan, keluaran dan fungsi model. Model ini jugacukup komprehensif karena sudah memberikan semuaparameter dasar perhitungan NPV, dan sudah memenuhisyarat cukup jenis parameter yang digunakan dalamanalisa tekno ekonomi karena sudah memasukkan unsurekonomi dan teknik.

Gambar 2.2 Teknoekonomi Model [12]

Dari model tersebut, ada beberapa parameteryang bisa dianalisa untuk mendapatkan model teknoekonomi yang benar-benar komprehensif, yaitu :1. Parameter-parameter teknis2. Parameter-parameter non teknis

2.5.1 NPVMetode ini menghitung selisih antara nilai sekaranginvestasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaankas bersih (operasional maupun terminal cash flow) dimasa yang akan datang. Untuk menghitung nilaisekarang itu, harus ditentukan tingkat bunga yangdianggap relevan. Dari estimasi cash flow selama umur

investasi dengan suku bunga tertentu, dapat dihitungnilai NPV dengan menggunakan rumus sebagai berikut := ( ) − C .................... [5]

Dengan :CFt = aliran cash pertahun pada periode ti = suku bungaCo = investasi awal pada tahun ke-noln = jumlah tahunt = tahun ke tAdapun kriteria kelayakan investasi berdasarkan nilaiNPV adalah sebagai berikut :

1. NPV > 0 (positif); berarti proyek tersebut dapatmenciptakan arus masuk kas dengan prosentaselebih besar dibanding biaya peluang modalyang ditanamkan.

2. NPV = 0 ; proyek kemungkinan dapat diterimakarena arus masuk kas sama dengan peluangmodal yang ditanamkan.

3. NPV < 0 (negatif); proyek tersebut tidak layakdiimplementasikan

2.5.2 IRRMetode IRR adalah salah satu metode untuk

mengukur tingkat investasi. Tingkat investasi adalahsuatu tingkat bunga dimana seluruh arus kas bersihsetelah dikalikan dengan discounted factor atau telahdibuat nilai sekarangnya(present value), yang nilainyasama dengan biaya investasi.

Nilai IRR dapat dihitung dengan mencaritingkat bunga(discounted rate) yang akan menghasilanNPV sama dengan nol. IRR dapat dirumuskan sebagaiberikut [6]:= CF(1 + IRR) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . [6]Dengan :

atau.[7]

= ℎ+ ℎ ℎ− × ( − ℎ)2.5.3 PBPPBP adalah suatu periode yang menunjukan berapa lamamodal yang ditanamkan dalam proyek tersebut dapatkembali. Dirumuskan sebagai berikut := .................................................... [8]

Dengan :PBP = payback periodCo = biaya investasi yang diperlukanC = annual cash flow

Uplink Down link(MHz) (MHz)

EVDO Rev-B 201 831.03 876.03242 832.26 877.26283 833.39 878.49CDMA 2000-1X

Carrier

CFt = aliran cash per tahun pada periode tC0 = Investasi awal pada tahun ke-nolN = Jumlah tahunt = tahun ke-t

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 71

2.5.4 CAPEXSecara sederhana Capital expenditure adalah

alokasi yang direncanakan (dalam budget) untukmelakukan pembelian/perbaikan/penggantian segalasesuatu yang dikategorikan sebagai aset perusahaansecara akuntansi. Capital expenditure masih dapat dibagimenjadi dua bagian yaitu: Maintenance CAPEX yaitu capex yang digunakan

untuk menjalankan bisnis perusahaan denganbesarnya kas yang ada.

Growth CAPEX Analisa yaitu capex yang digunakanuntuk mengembangkan perushaan di atas kas yangsementara ini terjadi

Untuk menghitung maintenance capex secara lebih rinci(maintenance) dan (growth) capex dimana kitamembutuhkan secara garis besar informasi berikut:1) Rata-rata nilai perlengkapan, peralatan dan

bangunan selama beberapa tahun terakhir dibagipenjualan (X)

2) Peningkatan penjualan tahun ini (pertumbuhan) (Y)3) Kemudian X/Y = Z (Growth Capex).4) Apabila kita telah memperoleh nilai Capex

sebelumnya, maka maintenance capex = capex –growth capex.

2.5.5 OPEXOperating expenditure adalah alokasi yang

direncanakan dalam budget untuk melakukan operasiperusahaan secara normal. Dengan kata lain operatingexpenditure (biaya operasi) digunakan untuk menjagakelangsungan aset dan menjamin aktivitas perusahaanyang direncanakan bErlangsung dengan baik. Karenasifatnya biaya sehari-hari maka biaya operasi tidakmeliput pajak pendapatan, depresiasi, dan biayafinancing (bunga pinjaman).

III. METODE PENELITIAN

3.1. Parameter jaringan EVDO Rev. B

EVDO Rev B merupakan pengembangan darijaringan EVDO Rev A yang menawarkan kecepatanmaksimum 7.2 Mbps untuk download data dan 5,4 Mbpsuntuk upload. Tidak seperti EVDO Rev A yang hanyamenggunakan satu carrier, pada EVDO Rev Bmengijinkan jaringan untuk memakai lebih dari satucarrier.

Penambahan pada kanal radio ini dilakukandengan membeli izin frekuensi yang telah dilakukan olehpemerintah. Pada tesis ini, diasumsikan pihak operatormemiliki channel carrier frekuensi lebih dari satu carrier.

Berikut perbandingan penggunaan carrier padaEVDO Rev A dan EVDO Rev B,serta kecepatan yang dihasilkan :

Tabel 3.1 Perbandingan penggunaan carrier pada EVDO RevA dan Rev B [14]

Dalam perencanaannya, upgrade EVDO Rev Bini dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama dipilihwilayah yang berpotensi untuk pengembangan jaringanEVDO, kemudian tahap selanjutnya akan diperluas kekota-kota lain. Setiap fasenya akan dihitung jumlah BTSyang diperlukan untuk memperluas jaringan EVDOseiring dengan kebutuhan dan pertumbuhan pelangganlayanan data di wilayah tertentu. Dalam perencanaanjaringan EVDO Rev B ini, menggunakan beberapaparameter penting yang menjadi standard EVDO Rev –B, yaitu :

Tabel 3.2 parameter dan standard EVDO Rev – B [15]

Secara umum, model analisis yang digunakanberdasarkan prinsip tekno-ekonomi dengan pendekatanTraffic demand Capacity dan Coverage. Dalam analisaperancangan pembangunan jaringan ini, beberapa tahapyang akan dilakukan dapat dilihat pada flowchart dibawah ini :

Gambar 3.1 Flow Chart Analisa Engineering dan TeknoEkonomi

3.3 Perencanaan Arsitektur Jaringan EVDORev. BPada prinsipnya, untuk upgrade jaringan

layanan data dari CDMA 20001X menjadi EVDO REVB hanya menambah beberapa perangkat tambahan padaperangkat existing (tidak perlu penggantian perangkat).Pada tesis ini, design upgrade EVDO Rev B ini mengacupada arsitektur upgrade EVDO pada umumnya,mengingat adanya kesamaan arsitektur jaringan existing. Pada skema ini, operator diuntungkan dengan adanyapemanfaatan jaringan CDMA existing . Sehingga darisegi kapasitas dan kualitas dapat terjaga dan dapatmengurangi biaya pengeluaran. Gambar jaringan setelahdiimplementasikan teknologi EVDO dapat ditunjukkanseperti gambar di bawah ini:

Peak Forward Peak ReverseLink Throughput Link Throughput

EVDO Rev A (One Carrier) 1.25 MHz 3.1 Mbps 1.8 MbpsEVDO Rev B (Two carriers) 2.50 MHz 6.2 Mbps 3.6 MbpsEVDO Rev C (Three carriers) 3.75 MHz 9.3 Mbps 5.4 Mbps

Radio Access Network Required Spectrum

System Parameter CharacteristicCarrier Frequency 800 MHzSpread Bandwidth 1.2288 MHz

Forward Link 100 KbpsReverse Link 40 Kbps

Process Gain 21 Db

Thermal Noise -174 dBm (50 ohm load)

Minimum data rate

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 72

Gambar 3.2 Design Upgrade to EVDO REV BImplementation

Berdasarkan design jaringan diatas, diperlukanbeberapa upgrade hardware dan software pada jaringanexisting CDMA 2000 1X agar dapat mensupportjaringan EVDO Rev B ini : Upgrade Network Upgrade Software pada BTS, BSC, M2000,

PDSN, AAA NEW DO Module pada BTS dan BSC

Overlay Network New CDMA EV-DO Access Network Connect Internet Via PDSN

Sedangkan pada sisi user, perangkat terminal yangdigunakan agar dapat mengakses jaringan EVDO adalah: CDMA2000 1xEVDO Rev. B 800 handset for

Mobile CDMA2000 1xEVDO Rev. B 800 MHz PCMCIA

card or USB Dongle for Fixed

Hal pertama yang harus diketahui adalahkondisi jaringan existing CDMA 2000-1X. Padadasarnya perubahan yang dilakukan adalah penambahanchannel processing module dan penginstallan channelresource software dan carrier software pada BTS,sedangkan pada sisi BSC dilakukan penambahanselection distribution unit EVDO SDU serta penginstalanEVDO data service software. Pada tesis ini diasumsikanketersediaan E1 existing sudah memenuhi kebutuhankapasitas transmisi untuk upgrade EVDO Rev B ini,sehingga tidak dilakukan perhitungan dan analisis padasisi transmisi. Begitu pula pada sisi core network sudahsupport untuk Jaringan EVDO Rev B sehingga tidakdilakukan analisis pada sisi core network.

Gambar 3.3 Arsitektur Jaringan Existing Telkom FlexiCDMA 2000-1X

Implementasi jaringan EVDO dilakukan secarasharing / co-existence dengan jaringan existing CDMA2000-1X. Hal tersebut dilakukan sebagai strategi untukmenurunkan biaya CAPEX / OPEX yang dikeluarkanoperator.

3.4 Jumlah Pelanggan EVDODalam menghitung jumlah pengguna layanan

EVDO Rev mengacu kepada data existing jumlahpelanggan Telkom Flexi CDMA 2000-1X (sumber:laporan tahunan Telkom B). Adapun tahapan yangdilakukan pada analisa jumlah pelanggan EVDO Rev.Badalah sebagai berikut:a. Mencari jumlah pendudukb. Mencari nilai laju pertumbuhan penduduk per

tahunc. Mencari jumlah pelanggan existing CDMA-1X,

kemudian memisahkan jumlah pelanggan existingtersebut berdasarkan layanan yang digunakan(voice atau data) berdasarkan data trafik existingyang diperoleh dari operator. Dari hasilperhitungan dan analisa trafik existing, makadiperoleh bahwa distribusi pelanggan untuklayanan voice adalah sebesar 45,98% dari totaljumlah pelanggan CDMA 2000-1X; sedangkanjumlah pelanggan untuk layanan data adalahsebesar 54,02% dari total jumlah pelangganCDMA 2000-1X.

d. Mencari potensial pelanggan segmentasi pasaraddressible market untuk tiap kotanya.Berdasarkan.

e. Menggunakan pendekatan asumsi untuk kenaikanjumlah pelanggan EVDO tiap area. Adapun asumsiyang digunakan adalah 25% untuk area denseurban dan urban Bandung, dan 15% untuk areaurban kota Cirebon, Garut, Purwakarta, Sukabumi,Sumedang dan Tasikmalaya. Hal ini untukmendukung asumsi bahwa pelanggan terbesaradalah area perkotaan/dense urban.

f. Dengan menggunakan pendekatan asumsi kenaikanjumlah pelanggan EVDO diatas, kemudiandilakukan perhitungan estimasi jumlah pelangganEVDO berdasarkan addressible market tiap area,yaitu perkalian antara jumlah pelanggan layanandata 2000 1-X dikalikan dengan addressible marketuntuk tiap area lalu dikalikan asumsi kenaikanpelanggan EVDO.

g. Melakukan perhitungan estimasi jumlah pelangganEVDO Rev.B dengan menggunakan rumus sebagaiberikut: = ( + ) …………… [9]Dimana : P0 = jumlah user saat perencanaan

fp = factor pertumbuhan pelanggann = jumlah tahun prediksi

Berdasarkan alur perhitungan diatas, makadiperoleh estimasi jumlah pelanggan berdasarkanaddressible market EVDO Rev.B tiap area seperti tabeldan grafik di bawah ini:

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 73

Document Title Security Level

Tahun

Estimation

Bandung

(Data)

Estimation

Cirebon

(Data)

Estimation

Garut

(Data)

Estimation

Purwakarta

(Data)

Estimation

Sukabumi

(Data)

Estimation

Sumedang

(Data)

Estimation

Tasik

(Data)

2012 0 0 0 0 0 0 0

2013 127,940 40,204 36,905 13,030 43,392 20,740 43,589

2014 159,925 50,255 46,131 16,288 54,240 25,926 54,487

2015 221,950 69,746 64,022 22,605 75,276 35,980 75,618

2016 315,302 99,081 90,950 32,113 106,936 51,114 107,424

2017 411,579 129,336 118,722 41,918 139,590 66,721 140,225

2018 492,659 154,814 142,109 50,176 167,088 79,865 167,849

2019 615,824 193,518 177,637 62,720 208,860 99,831 209,812

2020 712,762 223,980 205,599 72,593 241,738 115,546 242,839

Tabel 3.2 Prediksi jumlah pelanggan EVDO Rev-B Divre III per JenisLayanan

Perencanaan Pembangunan Jaringan EVDO Rev BPada prinsipnya dalam merencanakan

pembangunan jaringan EVDO Rev. B digunakanbeberapa skenario dalam rangka efisiensi seperti :1. Strategi frekuensi, yaitu analisis channel frekuensi

existing. Pada kondisi saat ini, Telkom Flexi yangmemiliki 3 carrier saat ini. Pada tesis ini dirancang2 carrier untuk mendukung EVDO Rev B, dan satucarrier lainnya untuk mendukung jaringan 1X (1Xlayanan data di perkotaan dapat ditransfer ke DORev.B, daerah pedesaan mengadopsi 1X untuklayanan data rendah).

2. Skala prioritas implementasi upgrade padapotensial area, kemudian dilanjutkan secarabertahap secara menyeluruh.a. Tahapan pertama yaitu inisialisasi

pembangunan EVDO Rev.B pada area denseurban dan area hot spot indoor, yaitu sepertikawasan komersial (mall), kawasan industri,kawasan hiburan, bandara, dan tempat-tempatlainnya yang tidak dapat dijangkau olehwired broadband.

b. Tahapan kedua yaitu pembangunan jaringanEVDO Rev.B pada urban ibu kota propinsi;sedangkan area lain menggunakan jaringan1X.

c. Tahapan ketiga atau terakhir, yaitupembangunan EVDO Rev.B berdasarkananalisa coverage untuk semua kota di JawaBarat, untuk menghindari handoff antaraEVDO Rev.B dan 1X sehingga dapatmeningkatkan kualitas layanan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisa Teknologi JaringanAnalisis teknologi jaringan pada jaringan

existing CDMA 2000-1X ini dilakukan sebagai dasarperhitungan kapasitas jaringan EVDO denganmenggunakan asumsi parameter Dimensioning jaringanEVDO.

4.1.1. Forecasting Pertumbuhan PelangganDalam melakukan prediksi kapasitas jaringan,

dilakukan dengan capacity estimation dimana metodeyang dilakukan untuk menentukan jumlah site yangdibutuhkan untuk dapat mengcover suatu wilayahberdasarkan trafik yang ada di wilayah tersebut. Prediksi

kapasitas dilakukan pada jaringan EVDO sesuai dgnQoS layanan service existing PS.

Dalam perhitungan kapasitas jaringan EVDO,diperlukan data populasi coverage BTS di Telkom Divre3. Data tersebut akan digunakan utk pendekatan jumlahpelanggan Telkom EVDO Rev.B area tiap kota di divre3. Dalam melakukan prediksi jumlah pelanggan areaDivre 3 berdasarkan data jumlah pelanggan nasional PTTelkom.

Seperti dijelaskan pada bab 3.5 sebelumnya,bahwa forecasting pertumbuhan pelanggan EVDORev.B diperoleh dari data jumlah pelanggan existingCDMA-1X, kemudian memisahkan jumlah pelangganexisting tersebut berdasarkan layanan yang digunakan(voice atau data) berdasarkan data trafik existing yangdiperoleh dari operator untuk tiap kotanya. Denganmenggunakan data jumlah pelanggan existing CDMA 1xyang menggunakan layanan data kemudian dilakukanforecast pelanggan sesuai dengan trafik yang diperlukanpada saat ini, kemudian diperoleh estimasi jumlahpengguna layanan EVDO Rev B tersebut. Berikutmerupakan forecasting jumlah pelanggan EVDO Rev.Buntuk tiap kota divre 3:

Tabel 4.1 forecasting jumlah pelanggan Data tiap kota divre III

Grafik 4.1 Analisa Pertumbuhan Penduduk Indonesia (2006-2020)

4.1.2.Forecasting Pertumbuhan TrafikBerdasarkan data trafik jaringan existing 2000-

1X, diperoleh prediksi trafik untuk CS dan PS sepertipada grafik berikut, tampak terlihat bahwa jumlah trafikPS lebih besar dibandingkan trafik CS :

GO SET GET

2012 0 0 02013 131,910 81,450 112,4412014 164,888 101,813 140,5512015 211,723 141,299 212,1752016 327,329 200,730 274,8612017 413,606 262,023 372,4632018 511,452 313,641 429,4702019 639,315 392,051 536,8372020 741,923 453,764 619,370

TahunJumlah Pelanggan Total

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 74

Grafik 4.2 Forecasting Traffic PS&CS

Berdasarkan referensi [3] dan standar EVDORev.B, QoS layanan terbagi atas conversational,streaming, interactive dan background dimana untukkelas layanan conversational dan streaming masuk kedalam tipe yang di jamin bit rate, sedangkan untukinteractive dan background masuk ke dalam tipe bit rateshared.

Tabel 4.1 Distribusi Penggunaan Trafik untuk Setiap Aplikasi [23]

Berdasarkan distribusi penggunaan trafik diatas,maka dapat dihitung kebutuhan trafik yang diperlukanpelanggan dengan menggunakan persamaan sebagaiberikut [3] : = ( . % ) + ( % ) + ( % ) ………………..[18]_ = . + % ( − ( + + )) ………………..[19]_ = . % + % ( − ( + + )) ………………..[20]_ = . % + % ( − ( + + )) …………….…[21]_ = + _ / ……………….[22]_ = + _ / …………….…[23]_ = + _ / ………………..[24]

Dimana :

Dreserved = Datarate minimum yang dibutuhkan untuk aplikasi CBR/VBRDshared_G = Data rate yang di share untuk kelas layanan Gold untukaplikasi BEDshared_R = Data rate yang di share untuk kelas layanan Silver untukaplikasi BE

BW_GO = Data rate SLA untuk kelas layanan Go

BW_Set = Data rate SLA untuk kelas layanan Set

BW_Get = Data rate SLA untuk kelas layanan Get

OBF = overbooking ratio

BW_GO (SLA pelanggan utk tipe layanan GO) 1200

Kbps

BW_Set (SLA pelanggan utk tipe layanan SET)600Kbps

BW_Get (SLA pelanggan utk tipe layanan GET)300Kbps

OBF atau Over Booking Ratio merupakanfaktor yang mempresentasikan distribusi pelanggan yangmenggunakan jaringan, dengan asumsi bahwa dalamwaktu 1 jam, tidak semua pelanggan melakukan jenisaplikasi dalam waktu yang sama. Sebagai contoh, tidaksemua pelanggan melakukan download pada waktu yangsama dan tidak semua pelanggan mengakses ke jaringandalam waktu yang sama sehingga ada pelanggan yanghanya idle saja. Pada tesis ini diasumnikan nilai OBFuntuk masing-masing jenis layanan adalah sebagaiberikut : Jenis layanan GO, OBF bernilai 20 Jenis layanan SET, OBF bernilai 10 Jenis layanan GET, OBF bernilai 10Berdasarkan hasil perhitungan, maka diperoleh rata-ratatrafik yang dihasilkan per pelanggan per jenis layananadalah sebagai berikut :

D_reserved = 23.7 kbps

D_shared_Go = 600.8 kbps

D_shared_Set = 285.8 kbps

D_shared_Get = 128.3 kbps

Traffic_Go = 53.74 Kbps/user

Traffic_Set = 52.28 Kbps/user

Traffic_Get = 36.53 Kbps/userBerdasarkan perhitungan diatas, terlihat bahwa

pelanggan yang menggunakan layanan GOmenghasilkan trafik yang paling besar, hal tersebutdisebabkan oleh SLA untuk layanan ini paling besar,yaitu 1200 Mbps; sedangkan SLA untuk layanan SET600 Kbps dan GET 300 Kbps. Kemudian dihitung totaltrafik untuk tiap layanan, yaitu merupakan hasilperkalian antara jumlah pelanggan tiap layanan denganrata-rakta ebutuhan trafik selama jam sibuk perpelanggan.

Konsumen Go = 30% daily traffic per pelangganKonsumen Set = 20% daily traffic per pelangganKonsumenGet = 10% daily traffic per pelanggan

Traffic bisnis =40% * traffic_go + 30% * traffic_set +30% * traffic_get

Trafficresidensial =

10% * traffic_go + 30% * traffic_set +60% * traffic_get

4.1.3 Capacity PlanningCapacity planning ini diperlukan untuk

menentukan jumlah BTS yang diperlukan untuk dapatmengcover suatu wilayah berdasarkan trafik yang ada diwilayah tersebut. Proses perhitungan capacity planningini dijelaskan pada gambar 3.11 sebelumnya.

No Type of Data Traffic % of trafficData rate (Kbps)

1General browsing / www traffic; instantmessage; and emails 32.50% nominal

2Streaming and Other high speed downloads 12.50% 64

3 Music & Media content down loads 20.00% BE4 VoIP; Video Conference 10.00% 325 Game Online interactive 25.00% 50

Total 100%

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 75

DL UL DL UL

QPSK 1/3 39.40% 32.72% 3.53 2.93

QPSK 2/3 23.22% 19.28% 4.16 3.45

QPSK 3/4 5.43% 16.18% 1.1 3.26

8-PSK 1/3 14.45% 21.58% 3.88 5.8

8-PSK 2/3 3.44% 10.24% 1.23 3.67

16QAM 1/2 2.50% 1.01 0

16QAM 2/3 2.66% 1.43

16QAM 3/4 8.90% 5.38

0

0

21.72 19.12

65.17 57.36

130.33369 114.718401

Kapasitas per site (3 sektor)

Kapasitas per site (3 sektor - 2 carrier)

Kapasitas-DENSEURBAN

MCS

Prob-distribusi Kapasitas

Kapasitas per sektor

4.1.3.1 Perhitungan Kapasitas Per BTSPada perancangan jaringan ini, radio BTS

menggunakan konfigurasi 3 sektor dengan masingmasing site memiliki 2 carrier. Untuk menghitungkapasitas tiap BTS diperlukan distribusi SINR perModulation scheme.

Tabel 4.2 Distribusi SINR [24]Dengan menggunakan data tersebut, diperoleh

MAPL per masing-masing MCS dari perhitungan LinkBudget, kemudian diketahui radius jangkauan sel denganmenggunakan model path loss Cost-231 hata. sehinggadapat diperoleh distribusi masing-masing skemamodulasi berdasarkan perbandingan luas wilayahjangkauan per masing-masing skema modulasi. Berikuttabel distribusi MCS berdasarkan perbandingan luaswilayah pada daerah Dense-Urban dan Urban.

Tabel 4.3 Distribusi SINR untuk Area Dense Urban

Tabel 4.4 Distribusi SINR untuk Area Urban

Berikut adalah tabel data rate per MCS

Tabel 4.5 Data Rate untuk setiap MCS

Pada tabel tersebut, terlihat bahwa untuk skemamodulasi QPSK 1/5 menghasilkan data rate terkecil

yaitu 17,92 Mbps. Sedangkan skema modulasi 16QAM3/4 menghasilkan data rate tertinggi yaitu 120.96 Mbps.Data rate maksimum 120.96 Mbps dapat dicapai ketikahanya ada 1 pengguna pada sel tersebut dan pada posisijangkauan dimana skema modulasi 16 QAM 3/4tercapai.Berdasarkan hasil perhitungan, berikut merupakankapasitas maksimum 1 BTS sebagai berikut:

Tabel 4.6 Kapasitas per BTS untuk area DenseUrban

Berikut ini adalah total kapasitas tiap BTSdengan konfigurasi 3 sektor 2 carrier setelah disesuaikandengan bussy hour average loading dan faktor penjagauser mobile.

Tabel 4.8 Kapasitas per Site

4.1.3.2 Perhitungan Perhitungan jumlah BTSDengan menggunakan persamaan dalam perhitungancapacity planning yaitu :Capacity Planning = Total Subs Number/(AverageThroughput per Site/Average Throughput per Sub)Maka diperoleh jumlah BTS yang diperlukanberdasarkan capacity planning adalah sebagai berikut:

DENSE URBAN

Site capacity (3 sector_2 carrier) 130,334 Kbps

Bussy Hour Average loading 80%

Faktor penjaga user mobile 4/5

TOTAL Capacity per site 83,414 kbps

URBAN

Site capacity (3 sector_2 carrier) 159,902 Kbps

Bussy Hour Average loading 80%

Faktor penjaga user mobile 4/5

TOTAL Capacity per site 102,337 Kbps

Kapasitas per Site

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 76

Jumlah Jumlah

Pelanggan Pelanggan

2012 0 0 0 0 0 0 0

2013 62,691 744,002 9 263,110.64 3,644,830.90 36 45

2014 78,363 930,003 12 328,888.29 4,556,038.63 45 57

2015 122,462 1,354,691 17 442,735.40 5,932,294.53 58 75

2016 204,071 2,421,882 30 598,848.30 8,292,893.91 82 112

2017 255,089 3,027,352 37 793,002.32 10,699,514.19 105 142

2018 318,862 3,784,190 46 935,700.47 12,957,646.73 127 173

2019 398,577 4,730,238 57 1,169,625.59 16,197,058.42 159 216

2020 498,221 5,912,797 71 1,316,836.09 18,239,832.58 179 250

Tahun

Dense Urban Urban

Total SiteTotal Trafik (Mbps) Jumlah Site Total Trafik (Mbps) Jumlah Site

Tabel 4.9 Estimasi Jumlah BTS Berdasarkan Capacity Analisis

4.1.4 Analisis CoverageDalam melakukan analisa prediksi coverage

jaringan, dilakukan dengan metode coverage estimation,dimana metode yg dilakukan untuk menentukan jumlahsite yg dibutuhkan untuk dapat mengcover suatuwilayahh berdasarkan luas wilayah.

Untuk penerapan di kotamadya Bandung telahdilakukan penelitian level daya terima di sisi pelangganpada jarak yang berubahubah mengelilingi BTS. Untukketinggian antenna RF mengacu pada referensi dataexisting Telkom Flexi Divre III yang penulis dapatkandari pihak Telkom (karena pada EVDO inimenggunakan antenna RF existing , tidak adapenambahan antenna RF). Sedangkan untuk tinggiantena terminal diasumsikan standar 1,5 m, daya pancarBTS sesuai spesifikasi BTS existing Huawei type3900A yaitu dengan daya pancar 20 watt, penguatan(gain) antena BTS 16.5 dB, dan redaman kabel 3 dB.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bab sebelumnyadi Tabel 3.3 Parameter Link budget untuk EVDO Rev –B. Data hasil pengukuran ini kemudian dilakukanperhitungan besar daya sebagai fungsi jarak hasilpengukuran di lapangan dengan perhitunganmenggunakan model propagasi Okumura Hatta.

Seperti halnya dalam melakukan prediksikapasitas, dalam melakukan analisis prediksi coveragejaringan EVDO, akan digunakan data existing 2000-1Xpacket data. Berdasarkan kepadatan penduduknya,wilayah Jawa Barat terbagi atas 2 bagian, yaitu denseurban dan urban.4.1.5 Perhitungan link budget

Perhitungan link budget adalah untukmenentukan daya terima minimum yang diterimapelanggan sehingga masih dapat menggunakan layanandengan baik. Adapun tahapan perhitungan link budgetadalah sebagai berikut:a. Perhitungan Link budget uplink

Berikut merupakan ringkasan perhitungan linkbudget uplink berdasarkan beberapa parameter yangtelah ditentukan:

Tabel 4.10 Parameter dan perhitungan Link Budget Uplink

b. Perhitungan Link budget downlinkBerikut merupakan ringkasan perhitungan link

budget downlink berdasarkan beberapa parameter yangtelah ditentukan:

Tabel 4.11 Parameter dan perhitungan Link Budget Downlink

Berdasarkan perhitungan link budget diatas,maka diperoleh nilai MAPL EVDO Rev B pada tabelberikut:

Tabel 4.12 MAPL EVDO Rev.B

4.1.6 Perhitungan Area SelBerdasarkan data MAPL diatas, dapat

dilakukan perhitungan jangkauan sel yang mampudijangkau tiap BTS dengan menggunakan model pathloss Cost-231 Hata. Berikut merupakan asumsiparameter dalam membantu perhitungan area sel :

Tabel 4.13 Parameter perhitungan area sel

Reverse service data rate (kbps) 76.8 cell edge service rate

EVDO rev B reverse effective data rate (kbps) 102.21 cell edge effective service rate

ATP Max transmitting power (dBm) 23 a

AT Feeder cable&connector loss (dB) - b

AT antenna gain (dBi) - c

AT body loss (Db) 1 d

AT EIRP (dBm) 22 e= a-b+c-d

Background thermal noise density (dBm/Hz) -174 f

BS noise figure (dB) 4 g

Required Eb/Nt for reverse investigated 0.93 h

Reverse processing gain (dB) 12.04 i=10*log (WR/R)

BS receiver sensitivity (dBm) -120.22 j=10*LOG^(f/10)*W)+g+h-i

BS antenna Gain (dB) 15 k

BS system feeder cable Loss (dB) 1.27 l

BS System jumper Loss (dB) 0.13 m

BS total connector loss (dB) 0.5 n

Required minimul received Signal -133.32 o=j-(k-l-m-n)

Soft handover gain again slow fading (dB) 5.96 p

shadow fading margin (dB) 14.99 q

interference margin (dB) 3.01 r

buiding penetration loss (dB) 23 s

Max Allowed Propagation loss for cell 120.28 t= e-o+(p-q-r-s)

Forward effective burst data rate (kbps) 307.2 cell edge data rate

BS Max traffic channel transmitting power (dBm) 43 a

BS system feeder cable loss (dB) 1.27 b

BS System jumper loss (dB) 0.13 cBS system connector loss +TMA insertion loss(dB) 0.5 d

BS antenna gain (dBi) 15 e

BS system EIRP (dBm) 56.1 f=a-b-c-d+e

Background thermal noise density (dBm/Hz) -174 g

AT Noise figure (dB) 8 h

required C/I for forward investigated service (dB) -3.6 i

forward processing gain (dB) - j=10*log(W/R)

terminal receiver sensitivity (dBm) -108.7 k=10*log^(g/10)*W)+h+i-j

AT antenna gain (dB) - l

AT feeder cable&connector loss (dB) - m

AT body loss (dB) 1 n

Requred minimum received signal -107.7 o=k-(l-m-n)

SHO gain again slow fading 4.1 p

shadow fading margin (dB) 14.99 q

forward interference margin (dB) 6.53 r

building penetration loss (dB) 23 s

max allowed propagation loss for cell 123.38 t=f-0+(p-q-r-s)

URBAN SUB-URBAN

UP-LINK 115.15 129.66

DOWN-LINK 118.25 132.76

MAPL(dB)

AREA

UE Height: 1.5 m

Antenna Correction factor suburban 0.01365 dB

Antenna Correction factor urban 0 dB

Dense urban Correction 3 dB

Urban correction 0 dB

BS Height (m) 30 m

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 77

Adapun hasil perhitungan yang diperoleh adalah sebagaiberikut :

Tabel 4.14 Jangkauan sel EVDO Rev.BKemudian tahap berikutnya adalah menentukan

luas area tiap sel berdasarkan perencanaan yang telahditentukan. Pada tesis ini menggunakan konfigurasi seldengan 3 sektor dengan bentuk heksagonal. Denganpersamaan yang telah dijelaskan pada bab 3 sebelumnya,maka diperoleh luas sel sebagai berikut :

Tabel 4.15 Luas sel EVDO Rev.B

4.1.7 Perhitungan Jumlah Site berdasarkanCoveragePerhitungan jumlah sel berdasarkan coverage

diperoleh dengan cara membagi luas tiap wilayahdengan luas sel untuk masing-masing jenis area. Padaperhitungan jumlah sel ini digunakan data luas sel arahuplink, karena luas areanya lebih kecil dibandingkan luassel arah downlink. Dengan menggunakan persamaandibawah ini: = ……….……… [25]

Seperti telah dijelaskan sebelumnya untuk pelaksanaanupgrade EVDO ini dilakukan secara bertahap denganpembagian luas luas wilayah adalah sebagai berikut :

Tabel 4.16 Luas Wilayah tiap area

Maka diperoleh jumlah BTS yang diperlukanberdasarkan coverage sebagai berikut:

Tabel 4.17 Total Plan EVDO based on Coverage Analysis

Dari table diatas, maka didapat jumlah BTSupgrade EVDO Rev.B adalah berdasarkan coverageadalah 460 site dengan fase pertama adalah 122 site; fasekedua 105 site dan fase ketiga adalah 234 site.

Dari hasil perhitungan di atas, dapat dilihatbahwa dengan menggunakan parameter coverage (Sc),diperlukan 460 buah BTS, sedangkan dengan

menggunakan parameter trafik (St), jumlah BTSbermacam-macam tergantung tipenya.

Terlihat ada jumlah BTS berdasar trafik (St)yang hasilnya sama, yaitu 8, maka tipe BTS inilah yangakan dipasang untuk melayani daerah Bandung, yaitumakro-BTS dengan dua carrier dan antena tiga sektor.

Tabel 4.18 Total Plan EVDO Rev B Telkom Flexi Divre III

Network DesignBerdasarkan hasil perhitungan kebutuhan

jumlah site yang perlu di upgrade (melalui analisacapacity dan coverage), diperoleh jumlah site yangperlu di upgrade dengan forecast sampai 2020 depanadalah 460 site.

Untuk efisiensi biaya, pengembangan jaringanEVDO dirancang untuk diimplementasikan dalam 3 faseseperti dijelaskan sebelumnya.4.2.1 Kebutuhan Perangkat

Dalam perancangan jaringan EVDO inidiperlukan beberapa perangkat tambahan antara lainsebagai berikut: akan dilakukan penentuan danpemilihan perangkat untuk mendukung terjadinya suatukomunikasi yang diperlukan, antara lain: Upgrade Network

- Upgrade Software pada BTS, BSC, M2000,PDSN, AAA

- NEW DO Module pada BTS dan BSC Overlay Network

- New CDMA EV-DO Access Network- Connect Internet Via PDSN

Dari hasil perhitungan sebelumnya, berikut diperolehsummary deployment Jaringan EVDO Rev.B divre III

Tabel 4.19 Kebutuhan Perangkat Upgrade EVDO Rev-B

4.3 Analisa Tekno EkonomiPada tesis ini dilakukan analisis ekonomi

dengan menggunakan model tekno ekonomi. Model inidipilih karena cukup memberikan tuntunan umum danmenyeluruh untuk mengidentifikasi masukan, Model inijuga cukup komprehensif karena sudah memberikansemua parameter dasar perhitungan NPV, dan sudahmemenuhi syarat cukup jenis parameter yang digunakandalam analisa tekno ekonomi karena sudah memasukkanunsur ekonomi dan teknik.

URBAN SUB-URBAN

Up-Link 0.5961 0.808674412

Down-Link 0.73 0.995114231

Jangkauan (km)

AREA

URBAN SUB-URBAN

Up-Link 0.6929 1.275210893

Down-Link 1.03916 1.930992051

Luas Sel (km2)

AREA

TargetCoverageArea

(km^2)

Phase I Dense Urban Bandung 83.51 83.51

Phase II Urban Bandung 72.429 155.939

Phase III All urban (exl Bandung) 161.343 317.282

Upgrade Phasebased on Priority Target Coverage Area

FinalCoverageAreaPlanning(km^2)

Phase I Phase II Phase III

Dense Urban Urban Urban

Target Coverage Area(km^2) 83.51 72.429 161.343 317.28

Cell Radius(km) 0.58 0.58 0.58 0.58

Area per Site(km^2) 0.69 0.69 0.69 0.69

BTS Number in Diff Divre 122 105 234 460

Total

Coverage Planning Result

BTS Number(EVDO)

Phase

1X BTSNumberExisting

EVDO BTSNumber

CoverageResult

EVDO BTSNumberCapacityResult

TotalEVDO BTS

Number

Phase I 150 122 71 122

Phase II 120 104 79 104

Phase III 320 234 100 234

Total 590 460 250 460

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 78

TahunPromosi &Pemasaran

umum danadministrasi SDM interkoneksi

O perasional &Maintenance_Existi

ng Asuransi Total O PEX

2012 - - 6,760,000,000.00 - 37,966,910,138.72 2,219,860,158.46 46,946,770,297.18

2013 31,367,567,592.37 36,903,020,696.91 6,760,000,000.00 6,607,000,000.00 30,373,528,110.98 2,047,711,825.07 114,058,828,225.32

2014 39,209,459,490.46 46,128,775,871.13 7,020,000,000.00 3,637,000,000.00 24,298,822,488.78 2,210,898,271.96 122,504,956,122.34

2015 53,019,690,459.56 62,376,106,423.01 7,280,000,000.00 4,363,000,000.00 19,439,057,991.03 1,967,910,047.07 148,445,764,920.67

2016 77,486,700,735.82 91,160,824,395.08 7,540,000,000.00 3,867,000,000.00 15,551,246,392.82 1,773,519,467.16 197,379,290,990.89

2017 100,031,530,778.05 117,684,153,856.53 7,800,000,000.00 3,735,000,000.00 - 995,957,147.52 230,246,641,782.11

2018 121,072,969,899.72 142,438,788,117.32 8,060,000,000.00 3,509,000,000.00 - 995,957,147.52 276,076,715,164.56

2019 151,341,212,374.65 178,048,485,146.65 8,320,000,000.00 4,667,000,000.00 - 995,957,147.52 343,372,654,668.82

2020 175,325,155,619.27 206,264,888,963.84 8,580,000,000.00 4,690,335,000.00 - 995,957,147.52 395,856,336,730.63

ESTIMATIO N O PEX CO ST EVDO REV B Divre 3

Parameter pasar berkaitan dengan wilayahlayanan dan segmen pasar. Output adalah NPV, IRR,perkiraan CAPEX, OPEX pertahun. Output lainnyamungkin berupa analisis sensitivitas dan biaya rincian.Gambar dibawah menunjukkan bahwa ada tiga bagianutama dalam analisa teknoekonomi sbb: Penyediaan layanan Ukuran pasar Perencanaan jaringan

4.3.1 Penyediaan LayananJaringan EVDO ini merupakan layanan berbasis

paket data seperti Voice over IP (VoIP), Push To Talk /Push Untuk Media, Video, Multimedia Upload /Exchange, Low-Latency Gaming, High-Speed BrowsingWeb,email, Video / Music Streaming / Downloads,Multicasting, dan lain-lain.

4.3.2 Cakupan area layananCakupan area layanan dengan menggunakan

infrastruktur jaringan yang tersebar di wilayah divre 3.Berdasarkan persentase trafik yang dihasilkan tiap kota,maka dapat didefinisikan pembagian area menjadi denseurban dan urban seperti tabel berikut. Untuk kota yangmemberikan kontribusi trafik lebih besar dari 10%(daritotal trafik seluruh divre 3) maka dikategorikan areaurban,sedangkan yang kontribusinya lebih kecil dari10% dikategorikan area sub urban.

Tabel 4.20 Cakupan Area Layanan Telkom EVDO Rev-B

4.3.3 Rencana pembangunan dan pengembanganinfrastrukturSesuai dengan target PT Telkom dalam

reformasi perbaikan layanan dan pengembangan jaringandi seluruh wilayah Indonesia, yaitu perbaikan layananpaket data dengan kecepatan tinggi, terutama di daerahurban dan sub urban,maka implementasi ini akandilakukan bertahap. Pada tesis ini akan dibahasperencanaan pembangunan jaringan EVDO Rev-Bsecara bertahap menjadi 3 fase.

Rencana pembangunan dan pengembanganinfrastruktur ini akan diimplementasikan pada rencanapembangunan dan pengembangan jaringan data dimanaakan dirinci perencanaan sesuai dengan profilinfrastruktur broadband yang ada saat ini, mulai darikajian mengenai karakteristik teknologi ygdigunakan,investasi dan biaya instalasi sampai rincianperangkat yang akan digunakan.

4.3.4 Parameter Input4.3.4.1 Komponen Biaya

Komponen biaya terdiri atas CAPEX danOPEX. CAPEX diperoleh dari referensi biaya yangdikeluarkan oleh PT. Telkom dalam menggelar jaringanEVDO Rev B ini. Sedangkan untuk asumsi biayaperangkat bts kbs diperoleh dari referensi harga darivendor PT Telkom tersebut. Sedangkan OPEXmerupakan biaya operasional yg dikeluarkanberdasarkan referensi biaya OPEX perusahaan tersebut.

4.3.4.1.1CAPEXBerdasarkan referensi data dari vendor PT.

Telkom mengenai harga per unit untuk perangkan,kemudian dilakukan perhitungan, berikut merupakanbiaya CAPEX yang diperlukan untuk menggelarjaringan EVDO Rev-B.

Tabel 4.21 Estimasi CAPEX EVDO Rev-B

Berdasarkan skenario implementasi yang akandilaksanakan secara bertahap seperti dibahas pada babsebelumnya, berikut diperoleh estimasi biaya CAPEXyang perlu dikeluarkan untuk setiap fasenya :

Tabel 4.22 Estimasi CAPEX EVDO Rev-B Untuk Setiap Phase

Grafik 4.10 Estimasi CAPEX EVDO Rev-B Untuk Setiap Phase

CityDenseUrban Urban

Bandung 83.51 72.429

Purwakarta 15.79

Cirebon 24.54

Sumedang 36.33

Garut 13.353

Tasikmalaya 44.85

Sukabumi 26.48

Hardware BTS 3606C USD 9,177,920.00

Hardware BSC6600 CIPSModule(DO) USD 620,556.00

PDSN9660 USD 180,452.62

Service Installation fee USD 152,083.33

Service Supervise and consultant fee USD 243,541.67

TOTAL TOTAL USD 10,374,553.62

Equipment Total Cost (USD)

Hardware + Software

ESTIMATION CAPEX COST EVDO REV B DIVRE 3

Model

Total Cost Phase1 Total Cost Phase2 Total Cost Phase3

(USD) (USD) (USD)

Hardware BTS 3606C USD 2,434,144.00 USD 2,075,008.00 USD 4,668,768.00

Hardware BSC6600 CIPSModule(DO) USD 620,556.00 - -

PDSN9660 USD 180,452.62 - -

Service Installation fee USD 46,458.33 USD 32,500.00 USD 73,125.00

Service Supervise and consultant fee USD 67,500.00 USD 54,166.67 USD 121,875.00

TOTAL TOTAL USD 3,349,110.95 USD 2,161,674.67 USD 4,863,768.00

ESTIMATION CAPEX COST EVDO REV B DIVRE 3

Model Equipment

Hardware + Software

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 79

GO SET GET TO TAL

2012 IDR - IDR - IDR - IDR -

2013 IDR 102,890,113,486.11 IDR 47,892,801,757.50 IDR 33,732,188,240.92 IDR 184,515,103,484.53

2014 IDR 128,612,641,857.64 IDR 59,866,002,196.88 IDR 42,165,235,301.15 IDR 230,643,879,355.66

2015 IDR 165,144,143,435.85 IDR 83,083,991,768.26 IDR 63,652,396,910.94 IDR 311,880,532,115.06

2016 IDR 255,316,732,823.50 IDR 118,029,197,538.17 IDR 82,458,191,613.75 IDR 455,804,121,975.42

2017 IDR 322,612,387,723.29 IDR 154,069,462,807.40 IDR 111,738,918,751.98 IDR 588,420,769,282.66

2018 IDR 398,932,395,036.72 IDR 184,420,621,153.39 IDR 128,840,924,396.49 IDR 712,193,940,586.59

2019 IDR 498,665,493,795.90 IDR 230,525,776,441.74 IDR 161,051,155,495.61 IDR 890,242,425,733.24

2020 IDR 578,700,082,313.42 IDR 266,813,423,748.75 IDR 185,810,938,757.06 IDR 1,031,324,444,819.22

Tahun

REVENUE

4.3.4 .1.2 OPEXOPEX merupakan alokasi biaya operasi dan

perawatan jaringan EVDO Rev B. Secara garis besar,biaya OPEX meliputi:

1. Biaya promosi dan pemasaran Biayapromosi ini diasumsikan 17% dari totalrevenue pada tiap tahunnya.

2. Biaya umum dan administrasi Biaya umumdan administrasi ini diasumsikan 20% daritotal revenue pada tiap tahunnya.

3. Biaya SDM Biaya SDM ini merupakanperkalian antara jumlah SDM yang diperlukandengan rata-rata pendapatan SDM pertahun.Pada perhitungan biaya SDM ini diasumsikanadanya penambahan jumlah SDM pada tiaptahunnya, dikarenakan makin meningkatnyajumlah pelanggan tiap tahun, sehinggadiperlukan sumber daya yang lebih banyakuntuk melayani pelanggan, misal dalammenangani keluhan pelanggan. PenambahanSDM tersebut bergantung pada pertumbuhanpelanggan pada tiap tahunnya. Sedangkan rata-rata pendapatan SDM pertahun dianggap sama,yaitu Rp. 130.000.000,-/tahun.

4. Biaya interkoneksi Biaya interkoneksi inidiperoleh dari laporan tahunan PT. TelkomIndonesia.

5. Asuransi Biaya Asuransi ini diasumsikan1% dari total CAPEX pada tiap tahunnya.

6. Operasional & Maintenance_Existing Biaya Operasional & Maintenance_Existingini diasumsikan 20% dari total capexperangkat existing pada tiap tahunnya

Besaran OPEX ini diambil dari laporan tahunanPT. Telkom, yang dapat diproyeksikan seperti tabelberikut:

Grafik 4.11 Estimasi Biaya OPEX EVDO Rev B Divre 3

4.3.4.2 RevenueRevenue yang diperoleh berdasarkan

ARPU (Average Revenue Per User); dengan asumsi tarifflat untuk setiap jenis layanan yang disediakan.Berdasarkan nilai ARPU dikalikan dengan jumlahpelanggan yang menggunakan layanan tersebut makadiperoleh nilai total revenue yang dapat diperoleh olehoperator dalam periodik per tahun.

Pada tesis ini digunakan data historis tarif darireferensi tarif PT. Telkom, untuk penentuan tarif voicedata. Revenue yg dihasilkan berdasarkan dari gradiktrend jumlah pelanggan. Dengan menggunakanpendekatan persentase trend jumlah pelanggan diatas,maka akan diperoleh revenue yang dihasilkan untukmasing-masing layanan. Berikut merupakan tarif yangdikenakan pada pelanggan untuk setiap jenis layanannya:

Tabel 4.25 Pentarifan untuk Tiap Layanan [25]

Dengan melakukan perkalian antara jumlahpelanggan pada setiap layanan dikalikan dengan tarifuntuk setiap layanan tersebut, maka diperoleh nilairevenue. Berikut merupakan analisa perhitungan revenueyg dihasilkan PT. Telkom dengan jaringan EVDO Rev-Byang telah dibangunnya.

Tabel 4.26 Estimasi Revenue EVDO Rev-B Divre 3

Grafik 4.12 Estimasi Revenue EVDO Rev B Divre 3

Berdasarkan tipe layanan, pelanggan yangmenggunakan layanan jenis GO menghasilkan revenueyang paling besar dibandingkan tipe lainnya, yaitu 56%untuk revenue jenis pelanggan GO; 26% untuk revenuejenis SET dan 18% untuk revenue jenit GET.

4.3.5 Analisa EkonomiNPV merupakan kriteria investasi yang

digunakan dalam mengukur apakah suatu proyek layakuntuk diimplementasikan atau tidak. Perhitungan NPVmerupakan net benefit yg telah didiskon dengan discountfactor. Untuk menghitung NPV dalam suatuproyek,maka dperlukan tentang biaya investasi, biayaoperasional dan pemeliharaan serta perkiraan benefityang akan didapat dari proses tersebut.

Data GET SET GOKecepatan 300 Kbps 600 Kbps 1200 Kbps

Biaya Pendaftaran Rp0.00 Rp0.00 Rp0.00Kuota 3G 4G 5G

Abodemen - - -

Over Kuota Rp0.00 Rp0.00

Limit overquota speed 153 Kbps speed 153 Kbps speed 153 KbpsTarif Bulanan 49,000.00 80,000.00 120,000.00

Layanan

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 80

= ( )( ) …………….…. [26]

Dari rumus diatas dapat diuraikan sebagai berikut:T nilai umur proyek dimana perusahaan akanmelakukan investasi infrastruktur. Pada tesis inidiperhitungkan umur EVDO Rev-B ini diproyeksikanselama 3 tahun kedepan, yaitu sampai tahun 2014,sebelum ada pembenahan dan restrukturisasi kembali.i pengambilan tingkat suku bunga saat ini dari banksentral, yaitu BI, sebesar 12%.(Bt) Nilai benefit atau manfaat bisa diambil dari nilairevenue dari investasi implementasi EVDO Rev-B yangdilihat pertahun, dimana total revenue dari penggunaanCt (biaya proyek) dapat dilihat dari biaya investasi(capex) yang dkeluarkan pemerintah timor leste dfalammembangun infrastruktur broadbandnya, baik,menggunakan teknologi fixed wimax maupun fiberoptic.

Ukuran kedua dari perhitungan criteria investasiadalah IRR, yang merupakan suatu tingkat discount rateyang menghasilkan NPV samadengan 0. Dengandemikian suatu proyek bisa dikatakan feasible jika nilaiIRRnya berada diatas discount factor yg ada. Untukmenentukan besarnya nilai IRR harus dihitungnilaiNPV1 dan NOV2 dan metode yg biasa digunakanadalah dgn cara menentukan discount factor kdua secaraacak, dengan ketentuan nilai NPV1 dengan discountfactor yang ada telah menunjukan angka positif makadiscount factor yang kedua harus lebih besar dari yangpertama dan sebaliknya jika nilai NPV-1 menunjukkanangka negative, maka discount factor yang keduanyaharus lebih kecil.IRR = 1 2 − 1 …………. [27]i1=bunga terendahi2=bunga tertinggiNPV1=nilai npv pada bunga terendahNPV2=nilai npv pada bunga tertinggi

Dalam perhitungan ekonomi pada tesis inidigunakan parameter sebagai berikut :

Pamameter Nilai

Kurs IDR. 9,600/$

MARR 15%

Period 8 tahun

Pajak 25%Tabel 4.27 Parameter Ekonomi

Dari parameter diatas digunakan nilai MARRsebesar 15% dengan asumsi bahwa margin akibat faktorresiko sebesar 3% ditambah dengan suku bunga pajak12% sehingga nilai MARR adalah 15%. Sedangkanparameter pajak yang digunakan adalah sebesar 25%,didasarkan pada UU No. 36 Tahun 2008 tentang PPh.Berikut adalah hasil analisis kelayakan tekno ekonomi :

Tabel 4.28 Analisis Kelayakan Ekonomi

Berikut merupakan grafik kumulatif net cash tahunansebagai berikut :

Grafik 4.14 Cummulative Net Cash

4.4 Analisa SensitivitasAnalisis sensitivitas dilakukan untuk

mengetahui perubahan kelayakan dan perhitunganekonomi akibat adanya perubahan faktor penentu, sepertibiaya CAPEX, OPEX, Revenue, nilai kurs Rupiahterhadap Dolar, Jumlah pelanggan, dan lain lain. Analisasensitivitas ini dilakukan dengan mencari perubahanyang menyebabkan nilai kelayakan menjadi negatif atautidak layak.

4.4.1 Analisa Sensitivitas NPV terhadapPerubahan MARR

Seperti kita ketahui bahwa nilai suku bungapasar atau kita kenal dengan MARR (Minimum AttractiveRate of Return) sangat mempengaruhi nilai NPV. Padatesis ini MARR yang digunakan adalah 17%, denganasumsi bahwa suku bunga kredit Bank Indonesia adalah12% dan margin akibat factor resiko yang menjadistandar PT Telkom adalah 5% sehingga nilai NPV yangdihasilkan adalah Rp. IDR 185,946,827,012.79. Dengandilakukan analisa sensitivitas NPV terhadap MARR,dapat kita lihat pada grafik di bawah ini bahwa NPVakan bernilai negatif ketika MARR lebih dari 26%.Artinya investasi EVDO ini sudah tidak layakdiimplementasikan jika suku bunga pasar mencapai26%.

Grafik 4.15 Analisa Sensitivitas NPV terhadap MARR

4.4.2 Perubahan Parameter CAPEX (Nilai MataUang)

Pada umumnya operator akan membeliperangkat dalam harga Dollar, sehingga perubahan nilaikurs mata uang sangat berpengaruh terhadap nilaiCAPEX. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisissensitivitas NPV terhadap nilai kurs mata uang dimanaketika kurs mata uang meningkat, maka harga perangkatjuga meningkat, mengakibatkan harga perangkat juga

Parameter Value Summary

NPV IDR 185,946,827,012.79 Layak

IRR 26% Layak

Pay Back Period 3 Tahun 10 Bulan Layak

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 81

meningkat, sehingga memperkecil kemungkinan NPVbernilai negatif atau tidak layak.

Grafik 4.16 Analisa Sensitivitas NPV terhadap nilai CAPEX(Perubahan Nilai Kurs)

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwaperubahan nilai kurs mata uang mempengaruhi nilaikelayakan. Berdasarkan data yang diperoleh, nilai NPVakan bernilai negatif pada saat ada peningkatan nilai kursmata uang sebesar 35% dari nilai mata uang saat ini,yaitu Rp.13.000/USD.

4.4.3 Analisa Sensitivitas NPV terhadap OPEXBerikut merupakan analisa sensitivitas NPV

terhadap OPEX.

Grafik 4.17 Analisa Sensitivitas NPV terhadap nilai OPEX

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa diantaranilai OPEX yang ada, biaya umum & adm merupakanbiaya operasional terbesar dengan kemiringan palincuram diantara biaya operasional yang lain yang berartinila biaya umum & adm ini sangat mempengaruhiNPV..Sedangkan untuk biaya SDM dan interkoneksitampak tidak mempengaruhi NPV yang signifikan.

4.4.4 Analisa Sensitivitas NPV terhadap TarifBerdasarkan referensi, tarif yang dikenakan kepadapelanggan untuk tiap jenis layanan dapat dilihat sepertitabel berikut.

Tabel 4.29 Tarif pelanggan untuk tiap layanan [26]

Jika dilakukan analisa sensitifitas terhadap tarif,akan terlihat pengaruh revenue yang dihasilkan operator,sehingga hal ini sangat mempengaruhi kelayakan suatuinvestasi. Berikut merupaka analisa sensitivitas NPVterhadap perubahan tarif.

Grafik 4.18 Analisa Sensitivitas NPV terhadap Tarif

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwaperubahan tarif pelanggan sangat mempengaruhikelayakan investasi EVDO Rev-B ini. NPV akan bernilainegative pada saat tarif diturunkan 23%. Oleh karena itu,penentuan tarif yang ada pada saat ini sangat tepatsehingga target revenue operator tercapai.

4.4.5 Analisa Sensitivitas NPV keseluruhanBerikut merupakan grafik analisa sensitivitas terhadapkeseluruhan parameter pembanding :

Grafik 4.19 Analisa Sensitivitas NPV

PENUTUP

KESIMPULAN1. Dengan menggunakan data histori pelanggan

existing Telkom Flexi 2000-1X dan trafikexisting, diperoleh prediksi pelanggan padatahun pertama adalah 325.801 pelanggan untukdivre III Jawa barat, dan prediksi pelangganpada tahun 2020 adalah sebesar 1.815.057pelanggan.

2. Dari hasil capacity estimation analisis denganmemperhitungkan analisis demand market/prediksi jumlah pelanggan pada tahun 2013-2020 maka diperoleh jumlah BTS yangdiperlukan sebanyak 250 site dengan tiga tahapprioritas berdasarkan area. Tahap pertamaadalah 71 site; tahap kedua 79 site; dan tahapketiga adalah 100 site.

3. Dari hasil coverage estimation analisis denganmemperhitungkan analisis demand market/prediksi jumlah pelanggan pada tahun 2013-2020 maka diperoleh jumlah BTS yangdiperlukan sebanyak 460 site dengan tiga tahapprioritas implementasi berdasarkan area. Tahap

Layanan GO Rp. 65,000.00Layanan SET Rp. 49,000.00Layanan GET Rp. 25,000.00

Tarif pelanggan tiap Layanan

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 82

pertama adalah 122 site; tahap kedua 104 site;dan tahap ketiga adalah 234 site.

4. Sehingga total BTS yang diperlukan untukupgrade EVDO Rev.B divre III adalah 460 sitedengan diimplementasikan 3 fase.

5. Dari hasis analisis teknoekonomi, diperolehnilai NPV positif sebesar IDR185,946,827,012.79 dan IRR sebesar 26%sehingga dapat disimpulkan investasi ini layakdiimplementasikan dengan nilai Pay BackPeriod 3 Tahun 10 Bulan.

Saran

1. Diperlukan pembahasan lebih jauh mengenaiarsitektur dan dimensioning jaringan di sisitransmisi dan di sisi core network, mengingat padatesis ini hanya dibahas pada sisi perangkat BTSdan BSC saja.

2. Diperlukan pembahasan lebih jauh mengenai killerapplication yang akan muncul ketika EVDO Rev.Bdiimplementasikan

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 83

DAFTAR PUSTAKA

1. Incorporated, QUALCOMM.2003. EVDO-THE STRAIGHT SCOOP.QUALCOMM2. http://ilmukalibrasi.blogspot.com/2009/01/kajian-tekno-ekonomi-layanan-kalibrasi_28.html3. http://id.wikipedia.org/wiki/NPV4. http://id.wikipedia.org/wiki/IRR5. http://en.wikipedia.org/wiki/Payback_period6. http://en.wikipedia.org/wiki/Logistic_function7. http://www.telkom.co.id/hubungan-investor/laporan-laporan/laporan-tahunan/8. “EVDO Air Interface”9. “Guide to CDMA2000 1X BSS Network Planning Parameter Settings”. Huawei Technologies Co.,

Ltd.10. “Guide to CDMA2000 EVDO BSS Network Planning Parameter Settings”. Huawei Technologies

Co., Ltd.11. “CDMA2000 Radio Network Dimensioning Input and Output”. Huawei Technologies Co., Ltd12. “U-NET User Manual”. Huawei Technologies Co., Ltd.13. “U-NET Technical Reference Guide”. Huawei Technologies Co., Ltd.14. “CDMA2000 Radio Network Dimensioning Theory”. Huawei Technologies Co., Ltd.15. “Pathloss Models”. Huawei Technologies Co., Ltd.16. “Introduction to CDMA2000 Standards for Spread Spectrum Systems”, 3GPP2 Standard

No.C.S0001-D Version 2.017. “Physical Layer Standard for CDMA2000 Spread Spectrum Systems” 3GPP2 Standard

No.C.S0002-D Version 2.018. “Medium Access Control (MAC) Standard for CDMA2000 Spread Spectrum Systems” 3GPP2

Standard No.C.S0003-D Version 2.019. “Signaling Link Access Control (LAC) for CDMA2000 Spread Spectrum Systems” 3GPP2

Standard No.C.S0004-D Version 2.020. [H-1] “Guide to CDMA2000 1X BSS Network Planning Parameter Settings”. Huawei

Technologies Co., Ltd.21. [H-2] “Guide to CDMA2000 EVDO BSS Network Planning Parameter Settings”. Huawei

Technologies Co., Ltd.22. [H-3] “CDMA2000 Radio Network Dimensioning Input and Output”. Huawei Technologies Co.,

Ltd.23. [H-4] “U-NET User Manual”. Huawei Technologies Co., Ltd.24. [H-5] “U-NET Technical Reference Guide”. Huawei Technologies Co., Ltd.25. [H-6] “CDMA2000 Radio Network Dimensioning Theory”. Huawei Technologies Co., Ltd.26. [H-7] “Pathloss Models”. Huawei Technologies Co., Ltd.27. “Upper Layer (Layer 3) Signaling Standard for CDMA2000 Spread Spectrum Systems” 3GPP2

Standard No.C.S0005-D Version 2.028. “Recommended Minimum Performance Standards for CDMA2000 Spread Spectrum Base

Stations”, 3GPP2 Standard No.C.S0010-C Version 1.029. “Recommended Minimum Performance Standards for CDMA2000 Spread Spectrum Mobile

Stations”, 3GPP2 Standard No.C.S0011-C Version 1.030. “CDMA2000 HRPD Air Interface Specification” , 3GPP2 Standard No.C.S0024-A Version 2.031. “Recommended Minimum Performance Standards for cmda2000 HRPD Access Network” , 3GPP2

Standard No.C.S0032-A Version 1.032. “Recommended Minimum Performance Standards for cmda2000 HRPD Access Terminals” ,

3GPP2 Standard No.C.S0033-A Version 1.033. “CDMA2000 High Rate Broadcast-Multicast Packet Data Air Interface Specification” , 3GPP2

Standard No.C.S0054-0 Version 2.034. “Band Class Specification for CDMA2000 Spread Spectrum Systems” , 3GPP2 Standard

No.C.S0057-A Version 1.0.35. source : http://new.pefindo.com/files/id_telco_201003.pdf