analisa surat perjanjian kerja

3
HUKUM KETENAGAKERJAAN Disusun Oleh: Crise Sabastian 1105 0163 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ISLAM ATTAHIRIYAH

Upload: 121281

Post on 23-Nov-2015

104 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Analisa Perjanjian Kerja Teknisi Komputer Freelance

TRANSCRIPT

  • HUKUM KETENAGAKERJAAN

    Disusun Oleh:

    Crise Sabastian

    1105 0163

    FAKULTAS HUKUM

    UNIVERSITAS ISLAM ATTAHIRIYAH

  • HASIL ANALISA

    SURAT PERJANJIAN

    KONTRAK KERJA SERVICE DAN PERAWATAN KOMPUTER

    NO: 004/SPK.01/SNS/11/2012

    1. Bahwa dalam tugas analisa perjanjian kerja ini, yang menjadi objek analisa adalah Surat

    Perjanjian Kontrak Kerja Service dan Perawatan Komputer Nomor

    004/SPK.01/SNS/11/2012 (Surat Perjanjian Kerja) dari Waroeng Steak & Shake

    (Perusahaan). Copy Surat Perjanjian Kerja terlampir.

    2. Bahwa dalam membuat Surat Perjanjian Kerja harus berdasarkan Undang-Undang

    Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan (UU Ketenagakerjaan).

    3. Bahwa dalam Surat Perjanjian Kerja tersebut, terdapat beberapa hal yang tidak sesuai

    dengan UU Ketenagakerjaan.

    4. Bahwa UU Ketenagakerjaan Pasal 54 ayat (1) menyebutkan bahwa:

    (1) Perjanjian kerja yang dibuat secara tertulis sekurang kurangnya memuat :

    a. nama, alamat perusahaan, dan jenis usaha;

    b. nama, jenis kelamin, umur, dan alamat pekerja/buruh;

    c. jabatan atau jenis pekerjaan;

    d. tempat pekerjaan;

    e. besarnya upah dan cara pembayarannya;

    f. syarat syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban pengusaha dan

    pekerja/buruh;

    g. mulai dan jangka waktu berlakunya perjanjian kerja;

    h. tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat; dan di tanda tangan para pihak

    dalam perjanjian kerja.

  • 5. Bahwa dalam Surat Perjanjian Kerja tersebut, Pemberi Kerja tidak mencantumkan jenis

    usaha pemberi kerja, jenis kelamin dan umur dari Pekerja. Sehingga hal tersebut tidak

    sesuai dengan UU Ketenagakerjaan Pasal 54 ayat (1) huruf a dan b.

    6. Bahwa dalam Surat Perjanjian Kerja tersebut, Pemberi Kerja pun lalai untuk memuat

    kapan dimulainya kontrak tersebut, sehingga hal tersebut tidak sesuai dengan UU

    Ketenagakerjaan Pasal 54 ayat (1) huruf g.

    7. Bahwa UU Ketenagakerjaan Pasal 86 menyebutkan bahwa:

    (1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas :

    a. keselamatan dan kesehatan kerja;

    b. moral dan kesusilaan; dan

    c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai

    agama.

    (2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas

    kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja.

    (3) Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan

    sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku..

    8. Bahwa dalam Surat Perjanjian Kerja, Pemberi Kerja tidak menyebutkan hal tentang

    keselamatan kerja.

    9. Bahwa mengingat peralatan Komputer, CPU, Printer sebagaimana disebutkan dalam

    Surat Perjanjian Kerja membutuhkan listrik dalam pengoperasiannya maka boleh

    dikatakan pekerjaan yang dilakukan oleh Pekerja sangat beresiko karena dapat

    memungkinkan Pekerja tersengat arus listrik.

    10. Bahwa karena Pemberi Kerja tidak menyebutkan adanya jaminan keselamatan dan

    kesehatan dari Pekerja dalam Surat Perjanjian Kerja, maka hal tersebut menyalahi aturan

    UU Ketenagakerjaan Pasal 86 ayat (1) huruf a.