analisa sintesa tindakan keperawatan.docx

10
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI ( KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I ) Disusun Oleh : Nama : Nur Kholifah NPM : 0520011712 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS PEKALONGAN Nur Kholifah Page 1

Upload: noer-kholifah

Post on 12-Apr-2016

1.232 views

Category:

Documents


119 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN.docx

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI

( KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I )

Disusun Oleh :

Nama : Nur Kholifah

NPM : 0520011712

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PEKALONGAN

2015

Nur Kholifah Page 1

Page 2: ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN.docx

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI

Nama Mahasiswa : Nur Kholifah Tanggal : 04-11-2015

NPM : 0520011712 Tempat : IGD RSUD KRATON

1. Identitas Pasien

Nama : Ny. S

Umur : 47 Tahun

Alamat : Tirto

Jenis Kelamin : P

Suku : Jawa

Agama : Islam

Diagnosa Medis : CKD

Terapi : - IVFD : RL kecepatan 10 tts/mnt

- Injeksi : Ondancentron 1 ampul

Tindakan : - Pengambilan sampel darah arteri AGD

- Pemberian O2 kanul nasal

- Pemeriksaan EKG

2. Data

DS : Pasien mengatakan sesak nafas, lemes, batuk, pusing sudah 1

minggu yang lalu.

DO : Pasien tampak lemas, kadar ureum meningkat, vol. Urine

kurang dari 450 ml perhari.

Keadaan Umum : Composmetis

Nur Kholifah Page 2

Page 3: ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN.docx

E 4 V6 M5

Tanda- tanda Vital : TD : 170/110 mmHg

RR : 30 x/mnt, N : 98 xmnt, S : 36,5 ℃

Tampak sesak nafas, sianosis, penggunaan otot bantu nafas, CFR : < 2detik.

Tidak ada bunyi nafas tambahan.

Terpasang infus, oksigen kanul nasal.

3. Diagnosa Keperawatan :

a. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan reabsorpsi

bikarbonat dan gangguan sekresi asam organik.

b. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluaran urine, diet

berlebihan dan retensi cairan serta natrium.

c. Gangguan Perfusi jaringan berhubungan dengan perubahan ikatan O2 dengan

Hb, penurunan konsentrasi Hb dalam darah.

4. Prinsip-prinsip dan tindakan yang diberikan :

Pengambilan sampel dari pembuluh darah arteri

a. Peralatan

1. AGD kit :

Spuit spesifik untuk mengambil darah yang akan digunakan untuk analisa gas

darah.

Jarum 20 G 1 ¼ “

Jarum 22 G 1”

1 ml ampul carian heparin (1:1000)

2. Sarung tangan

3. Spuit 5 ml dan 10 ml

4. Alcohol or poviodine-iodine pad

5. 4x4 gauze pads

6. Penutup karet untuk spuit

7. Tas plastik atau wadah berisi es

8. Label

9. Format permintaan laboratorium

Nur Kholifah Page 3

Page 4: ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN.docx

b. Lokasi pengambilan sampel darah arteri

Mengidentifikasi arteri untuk pengambilan sampel. Arteri yang paling

sering unutk pengambilan sampel termasuk arteri radialis, arteri brachialis, dan arteri

femoralis. Dariketiganya, arteri radial adalah area sampling yang paling disukai

karena tiga faktor utama: a) mudah untuk mengakses, b) arteri radial adalah arteri

dangkal dan karena itu lebih mudah untuk diraba, stabil, dan mudak ditusuk, dan c)

memiliki jaminan aliran darah. Jika kerusakan pada arteri radial terjadi atau menjadi

terhambat, arteri ulnaris akan memasok darah ke jaringan biasanya dipasok oleh arteri

radial. Untuk menilai arteri radial untuk sampling, harus melakukan tes Allen

dimodifikasi untuk menjamin patensi arteri ulnaris.

Adapun cara melakukan tes Allen adalah sebagai berikut a) Melenyapkan denyut

radial dan ulnar secara bersamaan dengan menekan di kedua pembuluh darah di

pergelangan tangan. b) Minta pasien untuk mengepalkan tangan dan melepaskannya

sampai kulit terlihat pucat. c) Lepaskan tekanan arteri ulnaris sementara mengompresi

arteri radial. Perhatikan kembalinya warna kulit dalam waktu 15 detik.

Jika tes Allen adalah negatif untuk kedua tangan dan arteri radial tidak dapat

diakses, maka arteri brakialis dapat digunakan. Potensi untuk mendapatkan sampel

vena lebih besar bila menggunakan arteri brakialis karena ada pembuluh darah

besar terletak di dekat arteri brakialis. Selain itu, saraf medial terletak sejajar dengan

arteri brakialis dan akan menyebabkan rasa sakit pasien jika Anda secara tidak

sengaja mengenainya dengan jarum.

Arteri femoralis adalah area sampling arteri yang paling tidak disukai karena

merupakan arteri relatif dalam; terletak berdekatan dengan saraf femoralis dan vena,

dan tidak memiliki jaminan aliran darah. Tusukan dari arteri femoralis biasanya

digunakan untuk situasi muncul atau untuk pasien hipotensi parah

yang memiliki perfusi perifer yang buruk.

Nur Kholifah Page 4

Page 5: ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN.docx

c. Prosedur

1. Cek identitas pasien. Beritahu pasien bahwa akan dilakukan pengambilan sampel

AGD dan jelaskan tujuan serta prosedurnya. Beritahukan bahwa spesimen akan

diambil dari arteri, jaga privasi klien, dan atur posisi klien dalam posisi supinasi

atau semi fowler.

2. Siapkan peralatan. Beri label syringe dengan nama pasien, nomor ruangan, nama

dokter, tanggal dan waktu pengambilan, inisial pelaksana AGD. Beri heparin pada

spuit.

3. Lakukan cuci tangan dan gunakan sarung tangan untuk meminimalkan

penyebaran mikroorganisme.

4. Membersihkan kulit di area tusukan dengan kapas alcohol. Tangan klien harus

ditekuk sedikit atau letakkan handuk kecil yang digulung di bawah pergelangan

tangan. Hal ini membawa arteri radial lebih dekat ke permukaan. Ekstensi

berlebihan pada pergelangan tangan harus dihindari karena dapat menutup jalan

denyut nadi.

5. Palpasi denyutan dengan telunjuk dan jari tengah. Setelah menemukan sensasi

denyutan terkuat, sedikit fiksasi arteri dengan telunjuk dan jari tengah. Hal ini

akan mencegah arteri berubah posisi ketika dilakukan tusukan.

6. Suntikan harus dengan sudut 45° atau kurang di tangan berlawanan, seperti

memegang pensil atau sebuah anak panah. Penempatan paralel dekat jarum

tersebut akan meminimalkan trauma arteri dan memungkinkan serat otot polos

untuk menutup lubang tusukan setelah jarum ditarik.

7. Sementara memfiksasi arteri dan dengan sudut jarum mengarah ke atas, masukkan

jarum ke tepat di bawah permukaan kulit. Sekarang dorong jarum perlahan-lahan

sampai terlihat denyut berkedip darah di pusat jarum. Berhenti dan pertahankan

posisi ini sampai terkumpul 2-4 cc darah dalam alat suntik.

8. Jika jarum masuk terlalu jauh, tarik perlahan-lahan sampai mengalir darah ke

jarum suntik. Seharusnya tidak perlu ada aspirasi darah ke jarum suntik sebab

tekanan arteri akan mengisi otomatis alat suntik. Hanya dalam jika digunakan

jarum gauge kecil (misalnya 25 gauge), atau pasien hipotensi, sebaiknya

dilakukan aspirasi jarum suntik.

Nur Kholifah Page 5

Page 6: ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN.docx

9. Setelah mendapatkan jumlah darah yang diinginkan, tarik jarum dan terapkan

tekanan ke area tusukan dengan ukuran 4 × 4. Setelah tekanan diterapkan selama 2

menit, periksa area untuk perdarahan, aliran, atau rembesan darah. Jika ada,

terapkan tekanan sampai pendarahan terhenti. Waktu kompresi lama akan

diperlukan untuk pasien pada terapi antikoagulan atau yang memiliki gangguan

perdarahan.

10. Lepaskan jarum dari alat suntik. Jarum tidak boleh disumbat, bengkok, atau

sengaja dirusak karena bahaya tusukan diri. Semua jarum harus ditempatkan

dalam wadah tahan tusukan (umumnya dikenal sebagai wadah benda tajam).

11. Sangat penting bahwa gelembung udara yang dikeluarkan dari spuit gas darah

karena dapat mengubah hasil gas darah. Pegang jarum suntik tegak lurus dan

tekan jarum suntik dengan lembut sehingga gelembung udara naik ke bagian atas

jarum suntik sehingga dapat dikeluarkan.

12. Cap jarum suntik dan letakkan spuit dalam kantong es (mendinginkan sampel

akan mencegah metabolisme lebih lanjut dari darah). Pasang slip laboratorium

untuk tas, dan bawa sampel ke laboratorium. Jika akan menganalisis sampel, harus

dilakukan sesegera mungkin.

13. Lepas sarung tangan dan lakukan cuci tangan untuk mencegah penyebaran

mikroorganisme.

5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan

Pengambilan darah arteri dilakukan untuk pemeriksaan analisa gas darah yang

digunakan untuk mendiagnosa dan mengevaluasi penyakit pernafasan serta kondisi

yang mempengaruhi seberapa efektif paru-paru mengirimkan oksigen ke darah dan

mengeleminasi karbondioksida dari darah.

6. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut

Pengambilan darah arteri akan minimal terjadi jika dilakukan dengan benar.

Namun dapat terjadi perdarahan atau perdarahan yang tertunda atau memar pada area

tusukan jarum atau yang jarang terjadi, kerusakan sirkulasi di sekitar area tusukan.

Nur Kholifah Page 6

Page 7: ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN.docx

7. Hasil yang didapatkan dan maknanya

Sampel darah arteri dapat diambil dari arteri radialis, hasil dikirim ke lab.

Menunggu hasil lab untuk dilakukan tindakan lebih lanjut.

8. Tindakan keperawatan lain untuk mengatasi diagnosa

Untuk mengetahui analisa gas darah pada seorang pasien, dapat diambilkan

juga dari pembuluh darah vena. Namun, hasilnya akan kurang signifikan.

9. Evaluasi

Dalam pemberian intervensi, ada baiknya perawat melakukan intervensi sesuai

dengan standar operasional prosedur. Perawat hendaknya menggunakan peralatan

sesuai dengan ketentuan untuk menjaga kenyamanan pasien. Pada saat melakukan

tindakan, lakukan sesuai prosedur untuk menghindari cedera pada pasien.

Tanda tangan

( Nur Kholifah )

Nur Kholifah Page 7