analisa sintesa gds igd

6
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN PEMERIKSAAN GDS (Gula Darah Sewaktu) Inisial Pasien : Ny. T Diagnosa medis : DM TIPE II/Hiperglikemi Tanggal : 23 mei 2013/ 23.09 WIB No. Register : 238152 1. a. Diagnosa Keperawatan planafas tidak efektif b.d proses penyakit b. Pengkajian / Data fokus DS: Klien mengeluh sesak nafas DO: pasien terlihat sesak nafas, RR: 29x/menit c. Dasar Pemikiran Pada diabetes melitus tipe II terdapat dua masalah utama yang berhungan dengan insulin, yaitu resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada mukosa sel. Resistensi insulin pada DM tipe II disertai dengan penurunan sekresi atau reaksi intrasel. Dengan demikian insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan. Diabetes melitus merupakan kelainan neterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar gula dalam darah/ hiperglikemia. Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. Glukosa dibentuk oleh hati dari makan yang dikonsumsi. Insulin, yaitu suatu hormon yang diproduksi oleh pangkreas,

Upload: godongmuntul

Post on 28-Nov-2015

2.610 views

Category:

Documents


233 download

DESCRIPTION

Mnatab broo

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISA SINTESA GDS IGD

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

PEMERIKSAAN GDS (Gula Darah Sewaktu)

Inisial Pasien : Ny. T

Diagnosa medis : DM TIPE II/Hiperglikemi

Tanggal : 23 mei 2013/ 23.09 WIB

No. Register : 238152

1. a. Diagnosa Keperawatan

planafas tidak efektif b.d proses penyakit

b. Pengkajian / Data fokus

DS: Klien mengeluh sesak nafas

DO: pasien terlihat sesak nafas,

RR: 29x/menit

c. Dasar Pemikiran

Pada diabetes melitus tipe II terdapat dua masalah utama yang berhungan dengan

insulin, yaitu resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin akan

terikat dengan reseptor khusus pada mukosa sel. Resistensi insulin pada DM tipe II

disertai dengan penurunan sekresi atau reaksi intrasel. Dengan demikian insulin menjadi

tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan. Diabetes melitus

merupakan kelainan neterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar gula dalam darah/

hiperglikemia. Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah.

Glukosa dibentuk oleh hati dari makan yang dikonsumsi. Insulin, yaitu suatu hormon

yang diproduksi oleh pangkreas, mengendalikan kadar gula dalam darah dengan

mengatur produksi dan penyimpanannya.

Pada diabetes melitus, kemampuan tubuh untuk bereaksi terhadap insulin dapat

menurun atau pangkreas dapat menghentikan sama sekali produksi insulin. Keadaan ini

dapat menimbulkan hiperglikemia yang dapat mengakibatkan komplikasi metabolik akut

seperti diabetes ketoasidosis dan sindrom hiperglikemik hiperosmoler non ketosik

(HHNK). Hiperglikemia jangka panjang dapat ikut menyebabkan komplikasi

mikrovaskuler yang kronis (penyakit ginjal dan mata) dan komplikasi neuropati

(penyakit pada saraf).

Jadi, pengukuran gula darah sewaktu sangat penting guna untuk menegakkan

suatu diagnosa dan perencanaan tindakan selanjutnya.

Page 2: ANALISA SINTESA GDS IGD

2. Tindakan yang dilakukan

Melakukan pengecekan Gula darah sewaktu (GDS)

3. Prinsip-prinsip tindakan

Bersih

a) Pre interaksi

b) Persiapan alat

- Jarum tusuk

- Kapas alkohol

- Stik gula darah

- Gluko test

- Handscoon

c) Interaksi

d) Kerja

- Buka jarum penusuk

- Pilih bagian jari yang akan ditusuk

- Ambil darah tempelkan pada stik

- Hidupkan alat gula darah

- Masukan stik, tunggu hasil, matikan.

e) Dokumentasi

4. Analisa Tindakan Keperawatan

a) Kriteria diagnosis untuk gangguan kadar gula dalam darah. Pada ketetapan terakhir yang

dikeluarkan oleh WHO (dalam pertemuaan tahun 2005) disepakati bahwa angka tidak

berubah dari ketetapan sebelumnya yang dikeluarkan tahun 1999, yaitu:

metode pengambilan Bukan DM Belum DM DM

KGD Sewaktu

- Plasma Vena

- Darah Kapiler

<100

<90

110-199

90-199

>200

>200

KGD Puasa

- Plasma Vena

- Darah Kapiler

<110

<90

110-125

90-109

>126

>110

Page 3: ANALISA SINTESA GDS IGD

` Glukosa dapat diukur dalam darah atau serum keseluruhan (yaitu, plasma). Secara

historis nilai glukosa darah diberikan dalam seluruh tubuh, namun sebagian besar

laboraturium sekarang mengukur dan melaporkan tingkat glukosa serum. Karena eritrosit

(sel darah merah) memiliki konsentrasi yang lebih tinggi protein (misal, hemoglobin).

5. Bahaya yang mungkin muncul

Terkadang sering terjadi kesalahan penetapan kadar glukosa yang bervariasi,

tergantung pada laboraturium, dan metode yang digunakan. Kerusakan alat (gluko test)

dapat menurun keakuratan pemeriksaan gula darah hal ini tidak dapat untuk menegakan

suatu diagnosa, maka dari itu cek alat dulu sebelum melakukan pengukuran gula darah.

6. Hasil yang didapat dan maknanya

- GDS: 422 mg/dl.

7. Tindakan keperawatan lain

- Melakukan pemasangan infus untuk menjaga ststus hemodinamik klien

- Kolaborasi dengan dokter terhadap pengelolaan terapi klien (insulin)

- Pemeriksaan TTV:

TD: 139/90mmHg

RR: 29x/mnt

N: 84x/mnt

S: 36˚C

- Pemberian terapi O2 3L/mnt

- Pemberian terapi nebulizer

Page 4: ANALISA SINTESA GDS IGD

Kepustakaan

Maspri’s handout. 2011. Note for nurse during study

Nanda International. 2009. NURSING DIAGNOSES : Defenitions & Classifications. United

States of America: NANDA International Philadelphia

Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &

Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester,

Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002.

Susanti, D. Buku panduan praktikum laboraturium konsep dasar keprawatan II. Yogyakarta :

PSIK Stikes A.Yani Yogyakarta.

Page 5: ANALISA SINTESA GDS IGD