analisa saringan

Upload: fauzi-ramadhan

Post on 16-Oct-2015

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

teknik sipil

TRANSCRIPT

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANGFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPILLABORATORIUM BETON

ANALISA SARINGANAGREGAT HALUS DAN KASARPB 0201 -76(AASHTO T 201 174)(ASTM C 136 -46)

1. MAKSUD Pemeriksaan ini di maksudkan untuk mengetahui ukurana butiran dan gradasi agregat halus dan agregat kasar untuk keperluan campuran beton.

2. PERALATANa. Mesin pengguncang saringanb. Timbanganc. Satu set saringan : , 2, ,, , , , no 4, no 8, no 16, no 30, no 50, no 100 dan no 200 (standar ASTM).d. Oven,dengan pengatur suhu sampai (110 5)C.e. Alat pemisah contohf. Talam talamg. Kuas, sikat kuningan,sendok dan alat alat lainnya

3. BENDA UJIa. Benda uji diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara perempat sebanyak :i. Agregat Halus Ukuran maksimum no. 4, berat minimum 500 gram. Ukuran maksimum no. 8, berat minimum 1000 gram.ii. Agregat Kasar Ukuran maksimum, berat minimum 35 kg. Ukuran maksimum, berat minimum 30 kg. Ukuran maksimum, berat minimum 25 kg. Ukuran maksimum, berat minimum 20 kg. Ukuran maksimum, berat minimum 15 kg. Ukuran maksimum, berat minimum 10 kg. Ukuran maksimum , berat minimum 5 kg. Ukuran maksimum , berat minimum 2,5 kg. Ukuran maksimum , berat minimum 1 kg.UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANGFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPILLABORATORIUM BETON

b. Bila agregat berupa campuran dari agregat halus dan agregat kasar, agregat tersebut dipisahkan menjadi dua bagian dengan saringan No. 4. Selanjutnya agregat halus dan agregat kasar disedikan sebanyak jumlah seperti tercantum diatas. Benda uji disiapkan sesuai dengan PB-0208-76 kecuali apabila butiran yang melalui saringan no. 200 tidak perlu diketahui jumlahnya dan bila syarat syarat ketelitian tidak menghendaki pencucian.4. PROSEDUR PELAKSANAANa. Timbang contoh agregat yang digunakan, kemudian oven pada suhu (1105) selama 24 jam atau sampai berat agregatnya tetap. b. Timbang masing masing saringan.c. Susun saringan mulai paling bawah dalaha pan kemudian saringan dengan lubang terkecil sampai saringan dengan lubang terbesar. Pindahkan saringan tersusun ke tempat mesin pengguncang saringan.d. Masukkan benda uji pada saringan teratas, kemudian tutup dan jepit pada kedua sisi atas dengan mengencangkan baut. Hidupkan motor/ mesin pengguncang selama 10 menit.e. Biarkan selama 5 menit, untuk memberikan kesempatan debu mengendap.f. Buka saringan dan timbang berat masing masing saringan berikut isinya.g. Hitungan berat agregat yang tertahan pada masing masing saringan.

5. PERHITUNGANa. Menghitung persentase berat benda uji yang tertahan di atas masing masing saringan terhadap berta total benda uji.b. Modulus kehalusan agregat atau fine modulus (FM) dihitung dengan rumus :

FM =

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANGFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPILLABORATORIUM BETON

6. PELAPORAN a. Laporkan jumlah persentase yang lolos masinh masing saringan jumlah persentase di atas masing masing saringan sesuai Form PB 0201 -76b. Buat Grafik Kumulatif untuk agregat kasar dan halus

7. CATATANa. Nilai modulus kehalusan agregat halus adalah berkisar Antara 2 sampai 3,5 , sedangkan untuk agregat kasar berkisar Antara 5 sampai 7.b. Daerah gradasi agregat dapat dilihat pada lampiran

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANGFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPILLABORATORIUM BETON

Lampiran Laporan No:Dikerjakan:Nomor contoh:Dihitung:Pekerjaan:Diperiksa:

PEMERIKSAAN ANALISA SARINGAN AGREGRAT HALUSPB-0201-76

Berat Bahan Kering = 500 gramsaringanBerat tertahan(gr)Jumlah beratTertahan Jumlah Persen (%)

Tertahan Lewat

No. 4000100

No. 8220.499.6

No.16810298

No.3055651387

No.501201853763

No.10029947494.85.2

No.2001549999.80.2

PAN15001000

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANGFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPILLABORATORIUM BETON

Lampiran Laporan No:Dikerjakan:Nomor contoh:Dihitung:Pekerjaan:Diperiksa:

PEMERIKSAAN ANALISA SARINGAN AGREGRAT KASARPB-0201-76

Berat Bahan Kering = gramsaringanBerat tertahan(gr)Jumlah beratTertahan Jumlah Persen (%)

Tertahan Lewat

000100

50.80000100

36.10 (000100

25.40 76376375100

19.10 (249101299,60,4

12.70 (0101299,60,4

9.25 (410161000

PAN010161000

PENYELESIAN AGREGAT HALUS1. Menghitung (wn) :1. Wn 4 : 0 gr 2. Wn 8 : 0 gr + 2 gr= 2 gr 3. Wn 16 : 2 gr + 8 gr= 10 gr 4. Wn 30 : 10 gr + 55 gr= 65 gr 5. Wn 60 : 65 gr + 120 gr= 185 gr 6. Wn 100 : 185 gr + 299 gr= 474 gr 7. Wn 200 : 474 gr + 15 gr= 499 gr 8. Wn PAN : 499 gr + 1 gr= 500 gr

Menghitung kumulatif tetahan

1. % kumulatif tetahan= x 100%

= x 100%= 0 %2. % kumulatif tetahan= x 100%

= x 100%= 0,4 %3. % kumulatif tetahan= x 100%

= x 100%= 2 %

4. % kumulatif tetahan= x 100%

= x 100%= 13 %5. % kumulatif tetahan= x 100%

= x 100%= 37 %6. % kumulatif tetahan= x 100%

= x 100%= 94,8 %7. % kumulatif tetahan= x 100%

= x 100%= 99,8 %8. % kumulatif tetahan= x 100%

= x 100%= 100 %

Menghitung Pn

1. % lolos Pn= (100 - Rn) %= (100 0) %= 100 %

2. % lolos Pn= (100 - Rn) %= (100 0,4) %= 99,6 %

3. % lolos Pn= (100 - Rn) %= (100 2) %= 98 %

4. % lolos Pn= (100 - Rn) %= (100 13) %= 87 %

5. % lolos Pn= (100 - Rn) %= (100 37) %= 63 %

6. % lolos Pn= (100 - Rn) %= (100 94,8) %= 5,2 %

7. % lolos Pn= (100 - Rn) %= (100 99,8) %= 0,2 %

8. % lolos Pn= (100 - Rn) %= (100 100) %= 0 %

PENYELESIAN AGREGAT KASAR2. Menghitung (wn) :1. Wn : 0 gr 2. Wn 50.80 : 0 gr + 0 gr= 0 gr 3. Wn 36.10 ( : 0 gr + 0 gr= 0 gr 4. Wn 25.40 : 0 gr + 763 gr= 763 gr 5. Wn 19.10 ( : 763 gr + 249 gr= 1012 gr 6. Wn 12.70 ( : 1012 gr + 0 gr= 1012 gr 7. Wn 9.25 ( : 1012 gr + 4 gr= 1016 gr 8. Wn PAN : 1016 gr + 0 gr= 1016 gr

Menghitung kumulatif tetahan

1. % kumulatif tetahan= x 100%

= x 100%= 0 %2. % kumulatif tetahan= x 100%

= x 100%= 0 %3. % kumulatif tetahan= x 100%

= x 100%= 0 %4. % kumulatif tetahan= x 100%

= x 100%= 75 %5. % kumulatif tetahan= x 100%

= x 100%= 99,6 %6. % kumulatif tetahan= x 100%

= x 100%= 99,6 %7. % kumulatif tetahan= x 100%

= x 100%= 100 %8. % kumulatif tetahan= x 100%

= x 100%= 100 %

Menghitung Pn

1. % lolos Pn= (100 - Rn) %= (100 0) %= 100 %

2. % lolos Pn= (100 - Rn) %= (100 0) %= 100 %

3. % lolos Pn= (100 - Rn) %= (100 0) %= 100 %

4. % lolos Pn= (100 - Rn) %= (100 75 ) %= 25 %

5. % lolos Pn= (100 - Rn) %= (100 99,6) %= 0,4 %

6. % lolos Pn= (100 - Rn) %= (100 99,6) %= 0,4 %

7. % lolos Pn= (100 - Rn) %= (100 100) %= 0 %

8. % lolos Pn= (100 - Rn) %= (100 100) %= 0 %

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANGFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPILLABORATORIUM BETON

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANGFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPILLABORATORIUM BETON

8. KESIMPULAN Semakin banyak agregat halus maupun besar yang lolos saringan dengan nomor saringan terkecil maka uji kehalusan agregat semakin baik. Dengan analisa lolos ayakan tersebut dapat diketahui kualitas baik buruknya agregat tersebut. Sebalikya jika semakin banyak agregat yang tertahan dalam saringan berdasarkan kriteria nomor saringan maka dapat disimpulkan bahwa kualitas kehalusan agregat tersebut buruk. Oleh karena itu angka kualitas kehalusan agregat sangat mempengaruhi baik buruknya kualitas gradasi agregat.FAUZI RAMADHAN112012040page