analisa perubahan tutupan lahan di...
TRANSCRIPT
ANALISA PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN
DI DAERAH ALIRAN SUNGAI MENGGUNAKAN DATA CITRA ASTER (Studi Kasus: Sub Daerah Aliran Sungai Lesti Hulu, Kabupaten Malang)
YULI ROHMAWATI
NRP. 3508 100 051
DOSEN PEMBIMBING
DR.Ing.Ir. TEGUH HARIYANTO, M.Sc
ISI PRESENTASI
PENDAHULUAN METODOLOGI
PENELITIAN
HASIL DAN ANALISA PENUTUP
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
1.Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Lesti hulu terletak di Kabupaten Malang merupakan sub DAS prioritas di DAS Brantas karena wilayah tersebut mempunyai permasalahan yang cukup kompleks seperti kerusakan lahan, erosi, tanah longsor, fluktuasi debit sungai, dan sedimentasi yang cukup tinggi. Penyebab utama terjadinya permasalahan tersebut adalah adanya pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan fungsinya (RTL-RLKT Sub DAS Lesti, 2003).
2.Ekosistem DAS hulu merupakan bagian penting karena mempunyai fungsi perlindungan terhadap seluruh DAS (Asdak, 1995 dalam Syahrial, 2009).
3.Teknik penginderaan jauh telah secara luas digunakan untuk menyediakan informasi tutupan lahan.
4.Band VNIR pada ASTER (Advanced Spaceborne Thermal Emission and Reflection Radiometer) dengan resolusi spasial 15 m sangat berguna untuk memperoleh informasi tutupan lahan (Yuksel, 2008).
BATASAN MASALAH
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Data citra satelit yang digunakan
adalah citra ASTER level 3 akuisisi 27 September 2009 wilayah sub DAS Lesti hulu, Kabupaten Malang.
2. Wilayah studi meliputi sub DAS Lesti
hulu, Kabupaten Malang. 3. Studi hanya mencakup penutupan
lahan di sub DAS Lesti hulu.
TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Membuat peta tutupan lahan sub DAS
Lesti hulu melalui pengolahan data penginderaan jauh dengan klasifikasi terselia citra ASTER tahun 2009.
2. Menghitung luasan tutupan lahan untuk mengetahui komposisi persentase keseluruhan tutupan lahan sub DAS Lesti hulu tahun 2009.
3. Menganalisa perubahan tutupan lahan pada peta tutupan lahan sub DAS Lesti hulu tahun 2009 dengan luasan tutupan lahan pada peta RBI sub DAS Lesti hulu skala 1:25.000 tahun 1999.
4. Mengevaluasi luas area hutan tahun 2009 dengan luas hutan pada peta RBI sub DAS Lesti hulu skala 1:25.000 tahun 1999.
LOKASI PENELITIAN Sub DAS Lesti hulu terletak di 8o02’50’’- 8o12’10’’ LS dan 112o42’58’’- 112o56’21’’ BT secara administratif terletak di Kabupaten Malang. Deliniasi kawasan penelitian menggunakan batasan ekologi yaitu pembagian sub DAS Lesti hulu yang telah ditetapkan BPDAS Brantas. Sub DAS Lesti hulu merupakan bentang lahan yang dibatasi oleh batas terluar gigir punggung gunung yang menampung dan menyimpan air hujan sehingga membentuk suatu pengaliran air yang bersatu. Wilayah administratif Kabupaten Malang yang dilewati oleh sub Daerah Aliran Sungai Lesti hulu seluas 246,123 km2.
NGADAS
BAMBANG
PAMOTAN
JAMBANGAN
PATOKPICIS
SUMBEREJO
DAWUHAN
SUMBERPUTIH
BRINGIN
PANDANSARI
TAMANSATRIYAN
RE
MB
UN
BLAYU
DAMPIT
WAJAK
DADAPAN
WONOAYU
WONOAGUNG
TAM
AN
SA
RI
NGADIR
ESO
POJOK
MA
JA
NG
TE
NG
AH
CODO
SA
NA
NR
EJO
SANANKERTO
TA
LO
K
PONCOKUSUMO
PAG
ED
AN
GA
N
GEDOG WETAN
PASRUJAMBEKARANGANYAR
TAWANGREJENI
DRUJU
SUKOLILO
685000.000000
685000.000000
690000.000000
690000.000000
695000.000000
695000.000000
700000.000000
700000.000000
705000.000000
705000.000000
710000.000000
710000.000000
90
92
000
.00
00
00
90
92
000
.00
00
00
90
96
000
.00
00
00
90
96
000
.00
00
00
91
00
000
.00
00
00
91
00
000
.00
00
00
91
04
000
.00
00
00
91
04
000
.00
00
00
91
08
000
.00
00
00
91
08
000
.00
00
00
1:100,000
±
Legenda
kecmalang
Wilayah Administrasi Sub DAS Lesti Hulu
KECAMATAN:
AMPELGADING
DAMPIT
PASRUJAMBE
PONCOKUSUMO
SUMBERMANJING
TIRTO YUDO
TUREN
WAJAK
0 1 2 3 40.5Kilometers
METODOLOGI
PENELITIAN
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: metode klasifikasi citra terselia (supervised classification) untuk pembuatan peta tutupan lahan dan, Metode analisa statistik dan overlay digunakan untuk menganalisa perubahan tutupan lahan.
PERALATAN DAN BAHAN Peralatan
Perangkat Keras (Hardware) 1. Komputer AMD Turion X2 2. GPS e-Trex Legend Navigator
Perangkat Lunak (Software) 1. ENVI 4.6.1 2. Matlab 7.0 3. ArcGIS 9.3
Bahan
1. Citra Satelit ASTER level 3, sub DAS Lesti hulu Kabupaten Malang akusisi 27 September 2009.
2. Peta digital Rupa Bumi Indonesia (RBI), Kabupaten Malang skala 1:25.000 tahun 1999.
3. Peta Vektor sub DAS Lesti hulu skala 1:25.000 tahun 1999, BPDAS Brantas.
TAHAPAN KEGIATAN PENELITIAN
IDENTIFIKASI MASALAH
Bagaimana memetakan tutupan lahan di
Sub DAS Lesti Hulu dengan citra ASTER
serta menganalisa perubahannya?
PENGUMPULAN DATA
Citra Satelit ASTER level 3, sub
DAS Lesti hulu Kab. Malang
akusisi 27 September 2009, Peta
digital Rupa Bumi Indonesia (RBI),
Kab. Malang skala 1:25.000 tahun
1999 dan Peta digital sub DAS Lesti
hulu skala 1:25.000 tahun 1999,
BPDAS Brantas.
STUDI LITERATUR
Perubahan tutupan lahan, Daerah
Aliran Sungai, penginderaan jauh, citra
ASTER, dan Pengolahan citra
penginderaan jauh
PENGOLAHAN DATA
Perbaikan citra (Koreksi radiometrik,
koreksi geometrik), penajaman citra
(lowpass filtering 3x3 dan NDVI),
klasifikasi terselia metode maximum
likelihood, uji ketelitian klasifikiasi
metode confusion matrix dan pembuatan
layout peta.
PENULISAN LAPORAN
ANALISA
Analisa statistik sederhana persentase luas
tutupan lahan keseluruhan dan analisa
perubahan tutupan lahan hutan di sub
DAS Lesti hulu dalam rentang waktu
1999 – 2009.
PENGOLAHAN DATA
Radiance calibration, dark pixel
corection, perbaikan citra NDVI dan
low pass filtering, klasifikasi terselia
metode maximum likelihood, uji
ketelitian metode confusion matrix
dan pembuatan layout peta
TAHAPAN PENGOLAHAN DATA
Koreksi Geometrik
Klasifikasi Terselia
RMS
Error ≤ 1
Piksel
Tidak
Ya
Peta Digital RBI
Skala 1:25.000
Sub DAS Lesti
Hulu Tahun 1999
Ciitra ASTER
VNIR Sub DAS
Lesti Hulu Tahun
2009
Ground Truth
Uji Ketelitian
Klasifikasi
≥ 80%
Tidak
Ya
Titik GCP
Trainig Area
Radiance Calibration
Dark Pixel Correction
Pemotongan Citra
Pembuatan Layout
Peta Tutupan Lahan Sub
DAS Lesti Hulu Tahun 2009
(7 Kelas Tutupan Lahan)
Konversi Citra Terklasifikasi
ke Vektor
Perbaikan Citra
(Image Enhancement)
Komposit Warna
Editing Layer Tutupan
Lahan
Peta Tutupan Lahan Sub
DAS Lesti Hulu Tahun 1999
(7 Kelas Tutupan Lahan)Analisa
Informasi Perubahan
Tutupan Lahan sub DAS
Lesti Hulu Tahun 1999-2009
TAHAPAN PENGOLAHAN DATA
HASIL DAN ANALISA
KEKUATAN JARING TITIK KONTROL
Dengan menggunakan software Matlab 7.0, hasil perhitungan Strength of Figure (SoF) nya sebagai berikut : Jumlah Baseline : 19 Jumlah Titik : 10 N_ukuran : Jumlah Baseline × 3 = 57 N_parameter : Jumlah titik × 3 = 30
u : N_ukuran – N_parameter = 27
= 0.000975
u
AxATraceSoF
T 1][
KOREKSI GEOMETRIK Koreksi geometrik citra ASTER VNIR dengan resolusi 15 meter tahun 2009 dengan peta RBI skala 1:25.000 wilayah sub DAS Lesti hulu. Akurasi koreksi geometrik disajikan oleh standar deviasi (Root Mean Square = RMS) per unit piksel pada citra.
Koordinat UTM Koordinat Citra (Actual) Koordinat Citra (Predict) Kesalahan RMS Error
Easting Northing X Y X Y Error X Error Y
1606,20 3703,00 1603,57 3702,57 1603,72 3702,97 0,15 0,40 0,43
1264,20 3738,00 1261,71 3737,29 1261,75 3737,26 0,04 -0,03 0,05
891,40 3615,20 889,67 3614,50 888,88 3614,01 -0,79 -0,49 0,93
709,00 3426,40 705,60 3425,00 706,24 3425,44 0,64 0,44 0,78
730,88 3077,88 727,60 3077,80 727,73 3077,94 0,13 0,14 0,19
1169,20 2642,40 1166,60 2643,60 1166,20 2643,43 -0,40 -0,17 0,43
945,00 3125,80 942,00 3125,80 942,07 3125,84 0,07 0,04 0,08
1703,45 3145,64 1701,20 3146,20 1701,11 3146,09 -0,09 -0,11 0,14
1461,80 3154,20 1459,20 3155,00 1459,28 3154,49 0,08 -0,51 0,51
1793,40 2545,80 1791,20 2546,20 1791,37 2546,48 0,17 0,28 0,33
Total RMS Error 0,477850
KLASIFIKASI TUTUPAN LAHAN
Setelah digitasi training sample untuk seluruh kelas tutupan lahan, algoritma klasifikasi maximum likelihood digunakan dalam proses klasifikasi terselia,
No. Kelas Warna
1 Hutan
2 Semak/belukar
3 Kebun
4 Ladang/tegalan
5 Sawah
6 Pemukiman
7 Tanah berbatu
UJI KETELITIAN
Berdasarkan uji ketelitian menggunakan metode confussion matrix, didapatkan hasil kebenaran ketelitian citra sebesar 81,7838%. Berikut merupakan hasil perhitungan confusion matrix:
kelas Total referensi Total
terklasifikasi
Jumlah benar Producers
accuracy
User accuracy
Hutan 28 19 18 64,29 % 94,74 %
Semak/belukar 26 23 23 88,46 % 100,00 %
Kebun 58 87 57 98,28 % 65,52 %
Ladang/tegalan 71 58 48 67,61 % 82,76 %
Sawah 72 64 55 76,39 % 85,94 %
Pemukiman 108 112 107 99,07 % 95,54 %
Tanah berbatu - - - - -
Total 363 363 308
Overall Accuracy = (308/363) 84,85%
Kappa Coefficient = 0.8094
UJI KETELITIAN
Kelas Hutan Semak/
Belukar Kebun
Ladang/
Tegalan Sawah Pemukiman Total
Komisi
(Piksel)
MA
(%)
Hutan 18 0 1 0 0 0 19 1 62,06
Semak/
Belukar 0 23 0 0 0 0 23 0 88,46
Kebun 7 1 57 12 10 0 87 30 64,77
Ladang/
Tegalan 0 2 0 48 7 1 58 10 59,26
Sawah 3 0 0 6 55 0 64 9 67,90
Pemukiman 0 0 0 5 0 107 112 5 94,69
Total/KH 28 26 58 71 72 108 363 55 84,85
Omisi
(Piksel) 10 3 1 23 17 1 55 15,15%
Contoh cara
perhitungan ketelitian
pemetaan (MA)
MA untuk hutan = 18 / (18+10+1)
62,06%
Ketelitian hasil
klasifikasi (KH)
KH = (18 + 23 + 57 + 48 + 55 + 107) / 363
84,85%
PETA WILAYAH DELINIASI SUB DAS LESTI HULU
WILAYAH DELINIASI SUB DAS LESTI HULU
No. Nama kecamatan Luas DAS (Km2)
Rasio terhadap
luas sub DAS
Lesti hulu (%)
1 Ampelgading 4,482 1,82
2 Dampit 48,901 19,87
3 Pasurujambe 0,663 0,27
4 Poncokusumo 92,494 37,58
5 Tirtoyudo 17,622 7,16
6 Turen 11,630 4,73
7 Wajak 70,330 28,58
Total 246,123 100
PETA TUTUPAN LAHAN SUB DAS LESTI HULU TAHUN 1999
PETA TUTUPAN LAHAN SUB DASL LESTI HULU TAHUN 2009
ANALISA PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN TAHUN 1999-2009
No. Jenis
tutupan lahan
Luas lahan
∆(km2) ∆(%) km2 %
1999 2009 1999 2009
1 Hutan 50,938 54,096 20,70 21,98 3.158 1.28
2 Semak/Belukar
15,785 24,354 6,41 9,90 8.569 3.48
3 Kebun 61,844 80,052 25,13 32,53 18.208 7.40
4 Ladang/Tegalan
78,198 47,717 31,77 19,39 -30.481 -12.38
5 Sawah 19,161 18,686 7,79 7,59 -0.475 -0.19
6 Pemukiman
19,335 20,731 7,86 8,42 1.396 0.57
7 Tanah Terbuka
0,862 0,486 0,35 0,20 -0.376 -0.15
Total 246,123 246,123 100 100
ANALISA PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN TAHUN 1999-2009
PETA PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN HUTAN TAHUN 1999-2009
ANALISA PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN HUTAN TAHUN 1999-2009
Perubahan Hutan Luas (km2)
hutan tetap 28.257
hutan berkurang 1999 22.681
hutan bertambah 2009 25.839
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Teknologi Penginderaan Jauh dapat digunakan dalam pemantauan secara berkelajutan aktivitas dan kondisi di permukaan bumi guna menyediakan informasi perubahan tutupan lahan di sub DAS Lesti hulu dimana data update area tutupan lahan sangat penting untuk pengelolaan daerah DAS di masa depan.
2. Penggunaan data citra ASTER dapat mengidentifikasi 7 kelas utama meliputi hutan, semak/belukar, kebun, ladang/tegalan, sawah, pemukiman dan tanah terbuka.
3. Tutupan lahan sub DAS lesti hulu tahun 1999 terdiri dari hutan seluas 50,938 km2 atau 20,70%, semak/belukar seluas 15,785 km2 atau 6,41 %, kebun seluas 61,844 km2 atau 25,13%, ladang/tegalan seluas 78,198 km2 atau 31,77%, sawah seluas 19,161 km2 atau 7,78%, pemukiman seluas 19,335 km2 atau 7,86% dan tanah terbuka seluas 0,862 km2 atau 0,35%.
4. Tutupan lahan sub DAS Lesti hulu tahun 2009 terdiri dari hutan seluas 54,096 km2 atau 21,98%, semak/belukar seluas 24,354 km2 atau 9,90 %, kebun seluas 80,052 km2 atau 32,53%, ladang/tegalan seluas 47,717 km2 atau 19,39%, sawah seluas 18,686 km2 atau 7,59%, pemukiman seluas 20,731 km2 atau 8,42% dan tanah terbuka seluas 0,486 km2 atau 0,20%.
KESIMPULAN
5. Perubahan tutupan lahan di sub DAS Lesti hulu antara tahun 1999 – 2009 yakni hutan bertambah seluas 3,158 km2, semak/belukar bertambah seluas 8,569 km2, kebun bertambah seluas 32,53 km2, ladang/tegalan berkurang seluas 30,481 km2, sawah berkurang seluas 0,475 km2, pemukiman bertambah seluas 1,396 km2 dan tanah terbuka berkurang seluas 0,376 km2.
6. Analisa perubahan tutupan lahan hutan di sub DAS Lesti hulu antara tahun 1999 - 2009, Analisa perubahan tutupan lahan hutan di sub DAS Lesti hulu antara tahun 1999 - 2009, total area hutan tetap seluas 28,257 km2, total area hutan pada tahun 1999 yang berkurang seluas 22,681 km2 dan total area hutan yang bertambah tahun 2009 seluas 25,839 km2. Luas hutan keseluruhan pada tahun 2009 seluas 54,096 km2
atau naik sebesar 1,28% dari luas hutan tahun 1999 yakni 50,938 km2.
SARAN
1. Untuk penelitian lebih lanjut dapat dilakukan penetapan kelas yang lebih banyak dan bervariasi sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan interpretasi lebih kecil
2. Untuk mendapatkan ketelitian yang baik, penentuan training area dapat menggunakan serangkaian citra resolusi tinggi atau foto udara skala besar.
3. Untuk mendapatkan tingkat ketelitian citra yang lebih baik, sebaiknya jangka waktu antara tahun pemotretan citra dan waktu cek lapangan tidak terlampau jauh karena kondisi di lapangan yang mungkin mengalami perubahan dalam jangka waktu tersebut.
DAFTAR PUSTAKA Abidin, H. Z. 2002. Penentuan Posisi dengan GPS dan Aplikasinya. Jakarta: Pradnya Paramitha. Amiri, F. dan Tayabeh T. Operational Monitoring of Vegetative Cover by Remote Sensing in Semi-Arid Lands of Iran. Bushehr: Departement of Natural Resources, Islamic Azad University Bushehr Branch, Iran. Creutzfeldt, B. N. A. 2006. Remote Sensing Based Characterisation of Land Cover and Terrain Properties for Hydrological Modelling in The Semi-Arid Northeast of Brazil. Postdam: Institut fur Geookologie Universitat Potsdam Howard, John A. 1996. Penginderaan Jauh Untuk Sumber Daya Hutan, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Lillesand, T. M and Kiefer R.W. 1990. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Nagasawa, R., dkk. 2009. Evaluation of ASTER Spectral Bands for Agricultural Land Cover Mapping Using Pixel-Based and Object-Based Classification Approaches. Tottori: United Graduate School of Agricultural Sciences, Faculty of Agriculture, Tottori University, Japan. Purwadhi, F.S.H. 2001. Interpretasi Citra Digital. Jakarta: PT. Grasindo. Suprakto, B. 2005. Studi Tentang Dinamika Mangrove Kawasan Pesisir Selatan Kabupaten Pamekasan Provinsi Jawa Timur dengan Data Penginderaan Jauh. Surabaya: Pertemuan Ilmiah Tahunan MAPIN XIV, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Suratno, I. R. 2010. Arahan Penanganan Lahan Kritis di Sub Daerah Aliran Sungai Lesti Kabupaten Malang. Surabaya: Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Syahrial, R. 2009. Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang. Medan: Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Yuksel, A., dkk. 2008. Using ASTER Imagery in Land Use/Cover Classification of Eastern Mediterranean Landscape According to CORINE Land Cover Project. Kahramanmaras: Departement of Forest Engineering, Faculty of Forestry, Kahramanmaras Sutcu Imam University, Turkey. Yustina, A., dkk. 2007. Penentuan Pengaruh Alih Fungsi Lahan Terhadap Debit Banjir Menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG). Malang: Jurusan Teknik Pertanian, Universitas Brawijaya. _____,2011.<URL:http://asterweb.jpl.nasa.gov.html>. Dikunjungi pada tanggal 27 November 2011, Jam 07.11WIB. _____,2012.<URL:http://asterweb.jpl.nasa.gov.images/spectrum.jpg>. Dikunjungi pada tanggal 27 Mei 2012, Jam 08.00WIB. _____,2012.<URL:http://glcf.umiacs.umd.edu/>. Dikunjungi pada tanggal 27 Mei 2012, Jam 08.30 WIB.
Terima kasih