kondisi tutupan dan keanekaragaman terumbu karang...

37
KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG DI KEPULAUAN KARIMUNJAWA LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG Alya Nida Rahmadani 230210160055 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN 2018

Upload: others

Post on 23-Nov-2020

39 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG

DI KEPULAUAN KARIMUNJAWA

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG

Alya Nida Rahmadani

230210160055

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

2018

Page 2: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG

DI KEPULAUAN KARIMUNJAWA

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas laporan akhir

Praktik Kerja Lapang

Alya Nida Rahmadani

230210160055

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

2018

Page 3: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

JUDUL :KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN

TERUMBUKARANG DI KEPULAUAN KARIMUNJAWA

PENULIS : ALYA NIDA RAHMADANI

NPM : 230210160055

Jatinangor, Desember 2018

Menyetujui,

Pembimbing

Mega Laksmini Syamsuddin S.Pi., MT., Ph.D

NIP. 197909162008012011

Page 4: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

ABSTRAK

Alya Nida Rahmadani (Dibimbing oleh Mega laksmini Syamsudin S.Pi., MT.,

Ph.D). 2018.

Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

Karimunjawa

Keberadaan sumberdaya alam maupun buatan di pulau-pulau di kawasan

Taman Nasional Karimunjawa sangat berperan sebagai salah satu sumber

ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Pengamatan

kondisi tutupan dan keanekaragaman terumbu karang sangat penting untuk

diketahui agar dalam pemanfaatan sumberdaya ke depannya perencanaan dan

pengelolaan dapat dirumuskan dengan lebih baik lagi. Praktek kerja lapang ini

dilaksanakan dalam rentang bulan Juni-Agustus bertempat di Balai Taman

Nasional Karimunjawa. Hasil pengambilan data di kawasan Taman Nasional

Karimunjawa menunjukkan tutpan karang berada pada kondisi sedang dan baik,

tertinggi ditemukan di Pulau Katang sedangkan yang terendah terdapat di daerah

Dermaga Siginjai. Nilai Indeks Keanekaragaman (H’) berkisar 1.8361 - 2.204

yang berarti keanekaragaman sedang, penyebaran jumlah individu tiap jenis

sedang, kestabilan komunitas sedang, dan tekanan ekologi sedang.

Kata kunci: Karimunjawa, keanekaragaman, tutupan karang

Page 5: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,

hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek

Kerja Lapang dengan judul “Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu

Karang di Kepulauan Karimun Jawa”. Saya mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam

menyusun laporan Praktek Kerja Lapang ini. Terlebih saya ucapkan terimakasih

kepada :

1. Dr. Ir. Yudi Nurul Ihsan M.Si. selaku Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan,

2. Mega Laksmini Syamsuddin S.Pi., MT., Ph.D selaku Ketua Program Studi

Ilmu Kelautan sekaligus wali dosen dan pembimbing yang senantiasa

memberikan bimbingan serta dukungan selama penulisan laporan,

3. Pak Kristiawan dan Pak Endang selaku pembimbing lapangan yang telah

memberikan pembimbingan dan pengarahan selama Praktek Kerja Lapang

Berlangsung,

4. Agus Prabowo, S.H., M.Si. selaku Kepala Balai Taman Nasional

Karimunjawa,

5. Bapak Sutris Haryanta, S.H. selaku Kepala STPN Wil. II Karimunjawa

6. Staff, PEH, dan POLHUT Balai Taman Nasional Karimunjawa,

7. Tim PKL Program Studi Ilmu Kelautan, Yeni Mulyani, S. Si, M.Si,; Ibnu

Faisal S.Kel.,M.T., yang telah memberikan pengarahan, pembekalan

materi sebelum pelaksanaan PKL, dan bimbingan penulisan laporan PKL,

8. Teman-teman sekelompok Mya, Ilma, Ghinna, Raka, Agil, Arief, dan

Raka yang telah menemani saya dalam suka dan duka selama di lapangan,

9. Semua pihak yang turut membantu dalam Praktek Kerja Lapang ini yang

tidak bisa saya sebut satu persatu.

Page 6: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

ii

Perlu disadari bahwa dengan segala keterbatasan, laporan Praktek Kerja

Lapang ini masih jauh dari sempurna, sehingga masukkan dan kritik kostruktif

sangat saya harapkan demi sempurnanya laporan ini.

Jatinangor, Desember 2018

Alya Nida Rahmadani

Page 7: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapang ........................................................................ 3

1.3 Ruang Lingkup .............................................................................................. 3

1.4 Tempat dan Waktu Kegiatan ......................................................................... 4

BAB II PROFIL INSTANSI .............................................................................. 5

2.1 Balai Taman Nasional Karimunjawa .............................................................. 5

2.2 Tugas Pokok dan Fungsi ................................................................................ 6

2.3 Struktur Organisasi ......................................................................................... 8

BAB III METODE PELAKSANAAN ............................................................ 10

3.1 Alat dan Bahan ............................................................................................ 10

3.2 Metode Penelitian ........................................................................................ 10

3.3 Prosedur Penelitian ...................................................................................... 11

3.2.1 Pengamatan Terumbu Karang ........................................................... 11

3.2.2 Analisa Data ...................................................................................... 12

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 13

4.1 Hasil ............................................................................................................. 13

4.2 Pembahasan ................................................................................................. 15

Page 8: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

iv

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 20

5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 20

5.2 Saran ............................................................................................................ 20

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 21

KESAN DAN PESAN ....................................................................................... 22

LAMPIRAN ...................................................................................................... 23

Page 9: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

v

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1 Zonasi Taman Nasional Karimun Jawa 6

2 Struktur Organisasi 9

3 Tahapan Penelitian 11

4 Grafik Persentase Tutupan Terumbu Karang pada

Plot 1 15

6 Grafik Persentase Tutupan Terumbu Karang pada

Plot 2 16

7 Grafik Persentase Tutupan Terumbu Karang pada

Plot 3 16

7 Grafik Persentase Tutupan Terumbu Karang pada

Plot 4 17

Page 10: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

vi

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1 Luas Kawasan Taman Nasional Karimunjawa 4

2 Alat dan Bahan 9

3 Kriteria Penilaian Kondisi Terumbu Karang

Berdasarkan Persentase Penutupan Bentuk

Pertumbuhan Karang

12

4 Persen tutupan karang pada plot yang diamati 16

5 Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener 17

Page 11: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1 Dokumentasi Kegiatan 23

Page 12: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktek kerja lapang (PKL) adalah kegiatan akademik yang dilakukan oleh

mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan yang berbentuk praktek

kerja yang menekankan aspek kognitif dan psikomotorik dalam bidang

perikanan dan kelautan. Waktu PKL minimal selama 22 hari dengan 8 jam

kerja setiap harinya. Mitra PKL adalah tempat dimana mahasiswa melakukan

praktek kerja. Mitra ini bisa didapatkan dari instansi yang telah bekerjasama

dengan FPIK atau instansi lain yang sesuai dengan bidang kajian mahasiswa.

Dengan adanya kegiatan PKL diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk

menambah pengetahuan, keterampilan serta pengalaman kerja yang tidak

diperoleh selama kuliah. Selain itu juga peranan PKL dapat melatih

mahasiswa untuk berpartisipasi dan berinteraksi aktif dalam suatu lembaga,

memahami segala struktur organisasi yang ada dalam suatu lembaga,

menggali semua ilmu yang ada, serta mendapatkan pengalaman praktis di luar

kegiatan perkuliahan.

Diharapkan setelah melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapang ini

mahasiswa Ilmu Kelautan dapat lebih mengenal pekerjaan yang ada di

berbagai instansi, melatih kerjasama tim dan sosialisasi, melatih mahasiswa

untuk membuat laporan terstruktur, dan menambah wawasan dalam bidang

kelautan.

Terumbu karang sebagai suatu ekosistem merupakan kelompok organisme

yang hidup di dasar perairan dan berupa bentuk batuan gamping (CaCO3)

yang cukup kuat menahan gelombang laut. Terumbu karang terbentuk melalui

proses yang lama dan kompleks, dimulai dari terbentuknya endapan masif

kalsium karbonat yang dihasilkan oleh hewan karang filum Cnidaria, kelas

anthozoa, ordo Sclerectinia dengan sedikit tambahan alga berkapur dengan

Page 13: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

2

organisme lain yang juga menghasilkan kalsium karbonat yang disebut

terumbu (Mellawati, 2012).

Menurut Nybakken (1992), terdapat dua kelompok karang yang berbeda,

yang satu dinamakan ahermatipik dan yang lainnya hermatipik. Karang

ahermatipik ditemukan di seluruh dunia sedangkan karang hermatipik hanya

ditemukan di wilayah tropis dan karang bentuk inilah yang membentuk

terumbu. Penyusun utama ekosistem ini adalah hewan karang dari golongan

Coelenterata, yang merupakan struktur di dasar laut berupa deposit kalsium

karbonat di laut. Pertumbuhan karang dipengaruhi oleh faktor abiotik dan

biotik. Faktor abiotik dapat berupa intensitas cahaya, lama penyinaran, suhu,

nutrisi, dan sedimentasi. karang dapat beradaptasi dalam perairan yang miskin

nutrien namun tidak dapat beradaptasi terhadap kenaikan jumlah nutrien yang

terjadi secara mendadak. Faktor biotik meliputi predasi, kompetisi, agresi

karang lain, dan lainnya.

Kepulauan Karimunjawa secara administratif masuk ke dalam wilayah

kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Propinsi Jawa Tengah.

Kepulauan Karimunjawa terletak di sebelah Barat Laut kota Jepara dengan

jarak sekitar 45 mil laut atau 83 km. Berbagai aktifitas manusia dalam

pemanfaatan sumberdaya alam di kepulauan Karimunjawa yang telah ada

yaitu kegiatan konservasi, kegiatan penangkapan ikan, budidaya ikan kerapu,

budidaya rumput laut, wisata laut, transportasi laut, dan pemanfaatan lahan

(pulau) untuk pembangunan penginapan resort, cottage, hotel. Adanya

berbagai pemanfaatan tersebut ternyata berpotensi merusak ekosistem terumbu

karang, dan selanjutnya berpengaruh terhadap menurunnya potensi perikanan

karang, sehingga hasil tangkapan ikan oleh nelayan juga berkurang dari tahun

ke tahun. Dengan semakin meningkatnya laju pertambahan penduduk

Karimunjawa dan kebutuhan pembangunan, maka kebutuhan akan

pemanfaatan sumberdaya laut juga linier meningkat dari tahun ke tahun,.

Ekosistem terumbu karang di Taman Nasional Karimun Jawa terdapat tiga

tipe terumbu karang, yaitu terumbu karang pantai (fringing reef), penghalang

Page 14: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

3

(barrier reef), dan beberapa taka (patch reef). Manfaat ekosistem terumbu

karang di Taman Nasional Karimun Jawa adalah sumber perikanan tangkap

dan pencegah abrasi pantai.

Keberadaan ekosistem terumbu karang di Taman Nasional Karimun Jawa

menghadapi tekanan berupa aktifitas manusia seperti penangkapan ikan

dengan potassium sianida, bom ikan, penggunaan jaring cantrang,

penambangan karang, dan wisatawan yang menginjak karang. Sedimentasi

akibat run-off dan global warming juga menjadi ancaman besar bagi

ekosistem terumbu karang di Taman Nasional Karimun Jawa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi tutupan terumbu karang

dan keanekaragaman jenis karang yang terdapat di kawasan Taman Nasional

Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

1.2 Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan Praktek Kerja Lapang ini adalah

1. Menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa dalam bidang kelautan

terutama di bidang konservasi terumbu karang.

2. Menambah pengalaman kerja di dalam bidang kelautan terutama di bidang

konservasi terumbu karang.

3. Mempelajari secara lebih lanjut mengenai pengambilan data tutupan

karang dan kegiatan lapangan

1.3 Ruang Lingkup

Ruang Lingkup kegiatan meliputi mempelajari dan mengetahui cara yang

baik dan benar dalam pengambilan data tutupan karang menggunakan metode

Line Intercept Transect (LIT), pengolahan data tutupan karang dan

keanekaragamannya menggunakan Microsoft Excel, dan kegiatan survey

lapangan lainnya.

Page 15: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

4

1.4 Tempat dan Waktu Kegiatan

Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan selama 30 (tiga

puluh) hari terhitung dari tanggal 16 Juni – 14 Agustus 2018. Kegiatan PKL

ini bertempat di Balai Taman Nasional Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah.

Page 16: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

5

BAB II

PROFIL INSTANSI

2.1 Balai Taman Nasional Karimunjawa

Taman Nasional Karimunjawa secara geografis terletak pada koordinat

5°40’39”- 5°55’00” LS dan 110°05’ 57”-110°31’ 15” BT. Dalam Surat Keputusan

Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 78/Kpts-II/1999 tanggal 22 Februari

1999 dinyatakan bahwa kawasan Cagar Alam Karimunjawa dan sekitarnya yang

terletak di Kabupaten Dati II Jepara Propinsi Dati I Jawa Tengah ditetapkan

menjadi Taman Nasional dengan nama Taman Nasional Karimunjawa dengan

luasan kawasan adalah 111.625 hektar dengan rincian sebagaimana tercantum

dalam Tabel dibawah ini.

Tabel 1. Luas kawasan Taman Nasional Karimunjawa

KAWASAN LUAS

(hektar)

Wilayah daratan di Pulau Karimunjawa yang berupa ekosistem hutan

hujan tropis dataran rendah 1.285,50

Wilayah daratan di Pulau Kemujan yang berupa ekosistem hutan

mangrove 222,20

Wilayah perairan Dalam perkembangannya kawasan ini ditetapkan

sebagai kawasan pelestarian alam (KPA) berdasarkan Surat

Keputusan Menhut No. 74/Kpts-II/2001 tanggal 15 Maret 2001.

110.117,30

Total Luas Kawasan 111.625,00

Undang-Undang No.5 tahun 1990 tentang Konservasi sumber Daya Alam

dan Ekosistemnya mendefinisikan taman nasional sebagai Kawasan Pelestarian

Alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang

dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang

budidaya, pariwisata dan rekreasi. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal

Page 17: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

6

PHKA No. SK 28/IV-SET/2012 tentang Zonasi Taman Nasional Karimunjawa,

saat ini terdapat 9 (sembilan) zona dalam kawasan Taman Nasional Karimunjawa

seperti yang ditampilkan pada Gambar. 1.

Gambar 1. Peta Zonasi Taman Nasional Karimunjawa

Taman Nasional Karimunjawa (TNKJ) merupakan salah satu kawasan

pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi

untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,

pariwisata dan rekreasi.

2.2 Tugas Pokok dan Fungsi

Taman Nasional Karimunjawa pertama kali ditetapkan sebagai Unit

Pelaksana Teknis Balai Taman Nasional Karimunjawa berdasarkan SK Menteri

Kehutanan No. 185/Kpts-II/1997 tanggal 31 Maret 1997 bersama dengan 22

Taman Nasional dan 12 Unit Taman Nasional di seluruh Indonesia. Tugas pokok

dan fungsi dijabarkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Page 18: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

7

No. P.07/MenLHK/Setjen/OTL.1/1/2016 tanggal 10 Februari 2016 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional.

1. Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional melakukan penyelenggaraan

konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dan pengelolaan

kawasan taman nasional berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Dalam melaksanakan tugas, Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional

menyelenggarakan fungsi Penataan zonasi, penyusunan rencana kegiatan,

pemantauan dan evaluasi pengelolaan kawasan taman nasional;

2. Pengelolaan kawasan taman nasional;

3. Penyidikan, perlindungan, dan pengamanan kawasan taman nasional;

4. Pengendalian kebakaran hutan;

5. Promosi, informasi konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya;

6. Pengembangan bina cinta alam serta penyuluhan konservasi sumberdaya

alam hayati dan ekosistemnya;

7. Kerja sama pengembangan konservasi sumberdaya alam hayati dan

ekosistemnya serta pengembangan kemitraan;

8. Pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan taman nasional;

9. Pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan dan pariwisata alam;

10. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Taman Nasional adalah Kawasan Pelestarian Alam yang mempunyai

ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan

penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan

rekreasi.

Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam

bertujuan untuk mengawetkan keanekaragaman tumbuhan dan satwa dalam

rangka mencegah kepunahan spesies, melindungi sistem penyangga kehidupan,

dan pemanfaatan keanakeragaman hayati secara lestari. Taman nasional dapat

dimanfaatkan untuk kegiatan:

1. Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan;

2. Pendidikan dan peningkatan kesadartahuan konservasi alam;

Page 19: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

8

3. Penyimpanan dan/atau penyerapan karbon, pemanfaatan air serta energi air,

panas, dan angin serta wisata alam;

4. Pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar;

5. Pemanfaatan sumber plasma nutfah untuk penunjang budidaya;

6. Pemanfaatan tradisional.

2.3 Struktur Organisasi

Tahun 1997, Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibentuk Untuk melakukan

pengelolaan kawasan Taman Nasional, dengan SK Menteri Kehutanan Nomor:

185/Kpts-II/1997 tanggal 31 Maret 1997. Sejak tanggal 10 Juni 2002 berubah

menjadi Balai Taman Nasional Tipe C setingkat Eselon III, sesuai dengan SK

Menhut No. 6186/Kpts-II/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Taman

Nasional. Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.03/Menhut-II/2007

tanggal 1 Februari 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis

Taman Nasional berubah menjadi Balai Taman Nasional Tipe B yang terdiri dari

Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I dan II serta

Kelompok Jabatan Fungsional dengan tugas pokok melakukan penyelenggaraan

konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya dan pengelolaan kawasan

taman nasional berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Balai Taman Nasional Karimunjawa dipimpin oleh seorang Kepala Balai

Taman Nasional (Eselon III. A), sebagaimana terlihat pada struktur organisasi,

dibantu oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Eselon IV.A) dan Kepala Seksi

Pengelolaan Taman Nasional I dan II (Eselon IV.A) serta kelompok fungsional

(Dephut 2007)

Page 20: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

9

Gambar 2. Struktur Organisasi Balai TN Karimunjawa

Kepala Balai TN

Karimunjawa

Agus Prabowo, S.H., M.Si.

Kepala Subbag Tata Usaha

Drs. Himawan Gunadi

Kepala SPTN Wil. I Kemujan

Iwan Setiawan, S.H.

Kepala SPTN Wil. II

Sutris Haryanta, S. H.

Kelompok Jabatan Fungsional

Page 21: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

10

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam pengambilan data kondisi

tutupan dan keanekaragaman terumbu karang, antara lain:

No Alat Fungsi

1 Alat dasar selam (Masker, Snorkel, Fins) Alat bernafas dan

gerak dalam air

2 Underwater paper Untuk menulis

dibawah air

3 Pensil Untuk menulis

dibawah air

4 Rollmeter Untuk membuat

transek garis

5 Global Positioning System (GPS) Untuk melihat

koordinat pengambilan

data

6 Kamera Bawah Air Untuk dokumentasi

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan untuk kegiatan PKL ini yaitu metode

survey dengan mendapatkan data terumbu karang melalui pengamatan dan

pengukuran langsung di lapangan.

Page 22: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

11

3.3 Prosedur Penelitian

Pelaksanaan pengambilan data dilakukan dalam beberapa tahap:

Pengumpulan data awal yang mencakup keadaan kawasan pantai, tutupan

terumbu karang.

Analisis data untuk menghitung persen tutupan terumbu karang dan

keanekaragamannya di kawasan Kepulauan Karimunjawa yang menghasilkan

data Kondisi tutupan dan keanekaragamannya.

Gambar 3. Tahapan Penelitian

3.3.1 Pengamatan Terumbu Karang

Metode yang digunakan dalam Monitoring Terumbu Karang

adalah Metoda Transek Garis (Line Intercept Transect, UNEP, 1993;

AZHAR, 1994 dan ADRIM et al, 1993).

Tahapan metode transek garis sebagai berikut:

1. Tentukan lokasi monitoring menggunakan GPS

2. Buat transek pada kedalaman reef crest 2-3 m sepanjang 50 m dan

diletakkan sejajar garis pantai

3. Pengambilan data

Koloni karang yang berada dibawah garis transek diukur

dengan mengikuti pola pertumbuhan koloni karang dengan

ketelitian mendekati 5 cm. Koloni karang yang telah diketahui

bentuk hidupnya (life form) langsung diukur dan dicatat sesuai

dengan format yang ada, sedangkan yang belum diketahui jenisnya

dibuatkan sampel atau gambarnya dengan kamera bawah air

kemudian dicocokkan dengan buku identifikasi karang. Dalam

Page 23: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

12

survey ini, satu koloni karang dianggap sebagai satu individu

tersendiri.

3.3.2 Analisa Data

Data yang diperoleh selama pengamatan dimasukkan kedalam

software Microsoft Excel. Data penutupan karang dapat dihitung

dengan persamaan (UNEP, 1993):

Data kondisi persentase penutupan karang yang diperoleh

dikategorikan berdasarkan (PHKA, 1999) seperti disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Kriteria Penilaian Kondisi Terumbu Karang Berdasarkan

Persentase Penutupan Bentuk Pertumbuhan Karang (PHKA, 1999)

No Persentase Penutupan Kriteria

1 0 - 25 Rusak

2 25 - 50 Sedang

3 50 - 75 Baik

4 76 - 100 Sangat Baik

Dari data panjang taxon dilakukan penghitungan Indeks

Keanekaragaman dengan menggunakan software Microsoft Excel, yaitu

menggunakan Indeks Shannon-Wiener sebagai berikut:

ni = Persentase penutupan karang

li = Panjang total jenis bentuk pertumbuhan karang

L = Panjang garis transek

H’= Indeks keragaman Shannon-Wiener

ni= Jumlah individu terumbu karang jenis ke-i

n=Jumlah total individu seluruh jenis

Page 24: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

13

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Pada hari pertama sampai di Semarang, kami sekelompok melaksanakan

presentasi awal di Kantor Balai Taman Nasional Karimunjawa yang terletak di

Jalan Sinar Waluyo Raya No.248, Kedungmundu, Tembalang, Kota Semarang,

Jawa Tengah. Kami menjelaskan topik masing-masing individu kepada

perwakilan balai. Setelah itu, kami dibagikan SIMAKSI (Surat izin masuk

kawasan konservasi) dan langsung melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Kartini

di Jepara menggunakan travel. Keesokan harinya, kami menyebrang dari Jepara

menggunakan kapal Siginjai ke Pulau Karimunjawa selama 6 jam.

Minggu pertama kegiatan saya dan kelompok di Balai Taman Nasional

Karimunjawa kebanyakan meliputi studi literatur dan sudah memulai proses

pengambilan data. Kami juga diajak ke PSA (Penangkaran Semi-Alami) Penyu.

Minggu kedua di Karimunjawa, saya dan kelompok masih belum mendapat

pembimbing lapangan karena kebetulan kebanyakan staff BTNKJ sedang

melaksanakan Uji Kompetensi di Semarang. Di minggu kedua ini, kami

melakukan Coastal Clean-up di pantai pancuran dan PSA. Kami juga pergi ke

trekking mangrove di Kemujan untuk pengambilan data mangrove. Selama

disana, saya juga ikut membantu mas jamal, fish enumerator dari Wildlife

Conservation Society (WCS) untuk mendata hasil tangkapan nelayan setempat

dari minggu kedua sampai minggu ketiga akhir saya disana.

Minggu ketiga dan keempat, kami membantu di acara gabungan BTNKJ dan

WCS untuk melakukan Underwater Coastal Clean-up (UCCU) yang merupakan

kegiatan rutin yang diadakan komunitas masyarakat setempat. Kami juga diajak

melakukan pendataan wisatawan sebanyak 2 kali, yang pertama dilakukan

menggunakan kapal, kami bertanya kepada wisatawan yang sedang snorkeling

atau sedang berada di pulau lain.

Page 25: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

14

Yang kedua kali, kami melakukan pendataan wisatawan yang berada di

destinasi wisata di dalam Pulau Karimunjawa seperti Pantai Pancuran, Pantai

Sunset, Pantai Tanjung Gelam, Pantai Batu Topeng, Trekking Mangrove

Kemujan, dan Makam Sunan Nyamplungan. Di penghujung minggu keempat,

kami mempresentasikan hasil pengambilan data kami kepada Balai. Setelah

dinyatakan selesai menjalankan Praktek Kerja Lapang di Balai Taman Nasional

Karimunjawa, kami memutuskan untuk pulang pada tanggal 14 Agustus.

Page 26: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

15

4.2 Pembahasan

Kegiatan pengambilan data dilaksanakan sebanyak 4 kali yang berlokasi

pada 4 plot yang berbeda. Metode yang digunakan pada keempat plot tersebut

merupakan metode Line Intersect Transect (LIT) sepanjang 50 m.

Plot 1 yang berlokasi di Dermaga Siginjai memiliki persen tutupan karang

pada angka 26.55% yang berarti masuk kedalam kondisi sedang. Pada plot 1 life

form karang yang ditemukan antara lain Acropora Branching (ACB), Acropora

Submasive (ACS), Acropora Digitate (ACD), Acropora Tabulate (ACT), Coral

Heliopora (CHL), Coral Massive (CM), Coral Mushroom (CMR), dan Coral

Branching (CB). Pada plot 1, terdapat banyak bulu babi yang mengindikasikan

perairan yang tercemar. Bulu babi memiliki sensivitas tinggi terhadap logam

berat. Keberadaannya yang melimpah menunjukkan bahwa laut sudah tercemar.

Gambar 4. Grafik persentase tutupan terumbu karang pada Plot 1

Plot 1 Dermaga Siginjai

Karang Hidup (26.55%)

DC (9.58%)

DCA (11.36)

Rubble (25.6%)

Abiotik (26.91%)

Page 27: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

16

Begitu juga pada plot 2 yang berlokasi di Pantai Pancuran yang memiliki

persen tutupan karang pada angka 31.18% yang berkondisi sedang. Pengambilan

data dilakukan pada kedalaman 1 – 3 meter.

Gambar 5. Grafik persentase tutupan terumbu karang pada Plot 2

Plot 3 yang berada di perairan Pulau Nyamuk memiliki kondisi tutupan

karang yang baik yaitu pada angka 65.04%. Pengambilan data dilakukan pada

kedalaman 1 – 3 meter.

Gambar 6. Grafik persentase tutupan terumbu karang pada Plot 3

Plot 2 Pantai Pancuran

Karang Hidup(31.18%)DC (16.24%)

DCA (12.44%)

Rubble (14.32%)

Abiotik (26.91%)

Plot 3 Pulau Nyamuk

Karang Hidup (65.04%)

DC (16.24%)

DCA (12.44%)

Rubble (14.32%)

Abiotik

Page 28: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

17

Plot 4 berlokasi di perairan Pulau Katang memiliki kondisi tutupan karang

yang baik persen tutupannya berada pada angka 70.34% Pengambilan data

dilakukan pada kedalaman 1 – 3 meter.

Gambar 7. Grafik persentase tutupan terumbu karang pada Plot 4

Pada plot 1 dan 2 yang terletak di Dermaga Siginjai dan Pantai Pancuran,

banyak terumbu karang yang rusak diduga karena aktivitas wisatawan yang

sengaja maupun tidak menyentuh atau menginjak terumbu karang sehingga

banyak karang mati dan karang mati beralga. Pada plot 1, terdapat banyak bulu

babi yang mengindikasikan perairan yang tercemar. Bulu babi memiliki sensivitas

tinggi terhadap logam berat. Keberadaannya yang melimpah menunjukkan bahwa

laut sudah tercemar.

Plot 4 Pulau Katang

Karang Hidup (70.34%)

DC (6.56%)

DCA (1.86%)

Rubble (7.18%)

Abiotik (14.06%)

Page 29: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

18

Kegiatan pengambilan data dilaksanakan sebanyak 4 kali yang berlokasi

pada 4 plot yang berbeda. Metode yang digunakan pada keempat plot tersebut

merupakan metode Line Intersect Transect (LIT) sepanjang 50 m. pada

kedalaman 1 – 3 m yang menghasilkan data tutupan terumbu karang seperti

ditampilkan pada Tabel. 3.

Tabel 3. Persen tutupan pada semua plot

Jenis Life

Form

I

(Dermaga

Siginjai)

II

(Pantai

Pancuran)

III

(Pulau

Nyamuk)

IV

(Pulau

Katang)

Karang

Hidup

Acropora ACB

ACT

ACD

ACS

ACE

2.4

4.28

3.74

1.28

-

7.82

-

4.84

3.36

-

3.78

8.22

6.44

-

5

9.12

11.2

10.04

-

4.94

Non-

Acropora

CHL

CM

CMR

CB

CS

CE

1.16

8.12

1.59

3.98

-

-

-

5.7

1.48

5.66

2.32

-

-

20.58

1.24

6.04

2.18

4.06

-

13.82

2.78

7.64

2.76

-

Total Karang Hidup 26.55 31.18 65.04 70.34

Karang

Mati

DC

DCA

R

9.58

11.36

25.6

16.24

12.44

14.32

8.02

-

5.52

6.56

1.86

7.18

Tota 46.54 43 13.54 15.6

Abiotik Sand

Rock

18.08

-

18.36

-

2.56

1.08

7.52

-

Fauna

Lain

SC

A

BB

1.9

4.69

2.24

1.4

5.86

0.2

1.8

-

2.44

5.4

-

1.14

Total Abiotik dan Fauna lain 26.91 25.82 7.88 14.06

Page 30: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

19

Menurut Birkeland (1997) dalam Purnomo W. P. et al. (2008), kematian

karang dapat disebabkan oleh aspek fisik dan kimiawi, pada aspek fisik kematian

atau kerusakan terumbu karang terjadi karena terkena hantaman gelombang besar

yang dapat memporak porandakan terumbu karang, sedangkan dari aspek kimiawi

adalah adanya polutan dari aktivitas manusia didarat yang menyebabkan

eutrofikasi, sedimentasi, polusi serta masuknya air tawar yang berlebihan dari

darat karena terjadinya erosi melalui proses run-off.

Tabel 4. Indeks Keragaman Shannon-Wiener

Plot H’

1 (Dermaga Siginjai) 1.92754

2 (Pantai Pancuran) 1.8361

3 (Pulau Nyamuk) 2.204

4 (Pulau Katang) 2.1349

Pada semua plot, dapat dilihat bahwa nilai Indeks Keanekaragamannya

berada dalam angka 1-3 yang berarti keanekaragaman sedang, penyebaran jumlah

individu tiap jenis sedang, kestabilan komunitas sedang, dan tekanan ekologi

sedang.

Tekanan ekologi yang dimaksud, meliputi aktivitas manusia seperti

pariwisata atau kegiatan nelayan, gelombang besar, polusi, pengasaman air laut,

atau terjadinya erosi.

Page 31: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

20

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengambilan data dan pembahasan tersebut, maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengetahuan dan wawasan mahasiswa bertambah dalam bidang

konservasi kelautan terutama dalam pengambilan data tutupan

terumbu karang menggunakan metode Line Intercept Transect

(LIT) dan kegiatan survey di lapangan

2. Pengalaman kerja di dalam bidang konservasi kelautan bertambah

terutama di bidang terumbu karang

3. Mahasiswa lebih mengerti mengenai pengambilan data tutupan

terumbu karang menggunakan metode Line Intercept Transect

(LIT) dan kegiatan survey di lapangan

5.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan mengenai pengambilan data dan

kegiatan PKL Agar hasil yang didapat lebih akurat antara lain,

1. Dibutuhkan perbandingan horizontal (kedalaman) untuk

pengukuran kondisi terumbu karang yang lebih valid

2. Perlu dilakukan pengukuran parameter fisik dan kimia agar data

lebih valid

Page 32: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

21

DAFTAR PUSTAKA

Balitbang, 2004. Identifikasi Potensi Ekosistem Biota Laut Kepulauan

Karimunjawa. Badan Penelitian dan Pengembangan Propinsi Jawa

Tengah.

English S., C. Wilkinson and V. Baker. 1994. Survey Manual for Tropical Marine

Resources. Australian Institute of Marine Sciences, Townsville.

Mellawati, J., Susiati, H., SBS, Y. 2012. Pemetaan Awal Terumbu Karang Di

Ekosistem Pantai Sekitar Calon Tapak Pltn Bangka Selatan.

Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir V, Pusat

Pegembangan Energi Nuklir. Badan Tenaga Nuklir Nasional,

Jakarta.

Nybakken, J.W. 1992. Biologi Laut. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Purnomo, W. P. dan M. Mahmudi. 2008. Kondisi Terumbu Karang di Kepulauan

dalam Kaitannya dengan Gradasi Kualitas Perairan. Oseana,

Volume II. No. 2.

Suharsono, 1994. Metode penelitian terumbu karang. Pelatihan metode penelitian

dan kondisi terumbu karang. Materi Pelatihan Metodologi

Penelitian Penentuan Kondisi Terumbu Karang

Suharsono, 1996. Jenis-jenis karang yang umum dijumpai di perairan Indonesia.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Pusat Penelitian dan

Pengembagan Oseanologi. Proyek penelitian dan Pengembangan

daerah Pantai

Page 33: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

22

KESAN DAN PESAN SELAMA PKL

Pada hari-hari di minggu pertama PKL sebenarnya saya sudah merasa

homesick, kangen bandung dan segala isinya. Tapi, semakin hari saya malah

merasa semakin betah tinggal di Karimunjawa. Mungkin karena saya bersama

teman teman sekelompok saya dan karena keramahan Staff Balai Taman

Nasional, PEH, POLHUT, dan warga sekitar yang membuat saya semakin

nyaman berada di sana.

Di awal pengambilan data saya sempat merasa bingung karena materi

tentang karang dan cara pengambilan datannya yang saya ketahui masih sangat

minim. Dengan modal membaca beberapa jurnal, buku dan banyak bertanya ke

orang orang yang mengerti tentang karang akhirnya saya mencoba mengambil

data tutupan karang. Alhamdulillah kegiatan pengambilan data berjalan lancar

dari stasiun 1 sampai dengan stasiun 4.

Saya ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak Balai Taman

Nasional Karimunjawa dan pihak pihak terkait yang sudah membantu saya dan

kelompok dalam menjalankan Praktek Kerja Lapang selama 30 hari disana.

Karimunjawa sangat berkesan, saya dan teman-teman pasti akan kembali kesana

lagi suatu hari nanti. Sekali lagi, terimakasih.

Page 34: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

23

Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan

Perkenalan dan presentasi awal di

Kantor Taman Nasional Karimunjawa,

Semarang

Presentasi Akhir di Balai Taman

Nasional Karimunjawa STPNW II

Proses pengambilan data tutupan

karang

Perjalanan menuju Pulau Nyamuk

untuk kegiatan balai Monitoring

Nelayan sekaligus pengambilan data

mahasiswa

Page 35: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

24

Saat tiba di Pulau Nyamuk

Suasana di Kantor Balai Taman

Nasional Karimunjawa

Saat membatu kegiatan Balai Taman

Nasional untuk Monitoring Wisatawan

Saat membantu Mas Jamal, Fish

Enumerator dari WCS setempat

Page 36: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

25

Coral Mushroom

(CMR)

Acropora Tabulate

(ACT)

Coral Branching

(CB)

Acropora Encrusting

(ACE)

Page 37: KONDISI TUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN TERUMBU KARANG …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ040418… · Kondisi Tutupan dan Keanekaragaman Terumbu Karang Di Kepulauan

26

Coral Foliose

(CF)

Diadema antillarum

Anemon