analisa pengaruh kebijakan free trade wto terhadap...

18
MAKALAH POLITIK INTERNASIONAL Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO Terhadap Terciptanya Ketimpangan Ekonomi Global Studi Kasus: Perbandingan Perekonomian India dengan Amerika Serikat Disusun Oleh:296289/23821 Dewi Andita Sari 09/280167/SP/23162 Noriko Adhyanti 09/281785/SP/23313 Nadya Primahafni 09/280412/SP/23198 Sestyo Ndaru Wicaksono 09/280870/SP/23272 Ayu Prihastini 09/282999/SP/23637 Karina Saraswati 10/296289/SP/23824 Ibnu Khairudin 10/297107/SP/23827 Dika Yulianawati 10/304894/SP/24330 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2012

Upload: trankhue

Post on 06-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO Terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok7.pdf · MAKALAH POLITIK INTERNASIONAL Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO

MAKALAH POLITIK INTERNASIONAL

Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO Terhadap Terciptanya

Ketimpangan Ekonomi Global

Studi Kasus: Perbandingan Perekonomian India dengan Amerika Serikat

Disusun Oleh:296289/23821

Dewi Andita Sari 09/280167/SP/23162

Noriko Adhyanti 09/281785/SP/23313

Nadya Primahafni 09/280412/SP/23198

Sestyo Ndaru Wicaksono 09/280870/SP/23272

Ayu Prihastini 09/282999/SP/23637

Karina Saraswati 10/296289/SP/23824

Ibnu Khairudin 10/297107/SP/23827

Dika Yulianawati 10/304894/SP/24330

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2012

Page 2: Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO Terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok7.pdf · MAKALAH POLITIK INTERNASIONAL Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam membahas politik internasional, isu globalisasi sering dikaitkan dengan

pembangunan dan kemiskinan. Globalisasi yang menciptakan dunia yang ‘tanpa batas’

(borderless) ini dapat dilihat dalam berbagai bentuk, misalnya dengan perdagangan bebas. Saat

ini sebagian besar negara di dunia melakukan perdagangan bebas, di mana tarif dan hambatan

lain dikurangi bahkan dihapuskan, serta dinaungi oleh organisasi internasional bernama World

Trade Center (WTO). Organisasi ini memiliki aturan-aturan tertentu yang bersifat mengikat dan

harus dipatuhi oleh seluruh negara anggotanya.

Globalisasi melalui perdagangan bebas saat ini menjadi isu yang hangat diperbincangkan,

terutama dari segi dampaknya. Perdagangan bebas menjadi wacana utama selepas Perang Dunia

I dan II karena dianggap dapat meningkatkan perdamaian dunia dan menyejahterakan

masyarakat. Pada kenyataannya, perdagangan bebas yang diwadahi oleh WTO memang

menguntungkan beberapa pihak, tetapi masih ada aktor lain yang mengalami kesulitan dalam

mempraktikkannya, bahkan terkena efek negatif berupa kemiskinan. Dua contoh negara anggota

yang mengalami dampak positif dan negatif dari perdagangan bebas WTO yang akan menjadi

bahasan dalam tulisan ini ialah Amerika Serikat (AS) dan India. AS merupakan negara maju

yang sangat kuat perekonomiannya serta gencar sekali mempromosikan perdagangan bebas.

Banyak sekali perusahaan multinasional AS yang meraup keuntungan dari aktivitas ini.

Sedangkan India adalah negara berkembang yang saat ini mulai muncul sebagai salah satu

kekuatan ekonomi baru. Namun ternyata masalah kemiskinan masih menghantui negara ini,

terutama yang disebabkan oleh perdagangan bebas. Dua negara anggota WTO tersebut

menggambarkan keadaan ketimpangan global (global inequality) sebagai akibat dari globalisasi,

di mana terdapat jarak dan kesenjangan antara negara kaya dengan negara miskin, negara maju

dengan negara berkembang, negara di bagian ‘Utara’ dengan di bagian ‘Selatan’ (North and

South divide), dan sebagainya. Tulisan ini pun dibuat untuk mengetahui bagaimana dan sejauh

mana kebijakan perdagangan WTO berdampak pada meningkatnya ketimpangan global.

Page 3: Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO Terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok7.pdf · MAKALAH POLITIK INTERNASIONAL Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO

2

1.2 Rumusan Masalah

Dalam tulisan ini yang akan menjadi rumusan masalah adalah “Bagaimana dampak

kebijakan perdagangan bebas WTO dalam meningkatnya ketimpangan global?”

1.3 Landasan Konseptual

Dalam menganalisis tulisan ini, landasan konseptual yang digunakan adalah:

1. Ketimpangan Global (Global Inequality)

Ketimpangan global mengacu pada sejauh mana pendapatan dan kekayaan didistribusikan secara

merata di antara penduduk dunia.1 World Bank mengukur ketimpangan tersebut berdasarkan

GDP per kapita, yang dimuat dalam World Development Reports tahunan oleh institusi tersebut.2

2. Globalisasi

Definisi globalisasi menurut World Bank adalah meningkatnya saling ketergantungan antar

negara yang dihasilkan dari peningkatan integrasi perdagangan, keuangan, penduduk, dan ide-ide

yang tergabung dalam satu pasar global. Yang menjadi elemen utama dalam integrasi tersebut

adalah perdagangan internasional dan investasi lintas-negara.3

3. World System Theory

Merupakan suatu pandangan neo-Marxist yang melihat negara-negara di dunia terbagi menjadi

tiga bagian, yaitu:

a. Core areas: Negara-negara yang terhitung maju secara pendapatan ekonomi, teknologi, dan

produksi yang lebih bervariasi dalam jumlah besar

b. Peripheral areas: Negara-negara yang perekonomiannya rendah, kemajuan teknologi masih

minim, produksi yang dilakukan cenderung sederhana

1 Inequality.org, World/Global Inequality, <http://inequality.org/global-inequality/>, diakses 12 April 2012 2 A. Heywood, Global Politics, Palgrave Macmillan, Hampshire, 2011, p. 362 3 World Bank, Globalization and International Trade, <http://www.worldbank.org/depweb/beyond/beyondco/beg_12.pdf>, diakses 12 April 2012

Page 4: Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO Terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok7.pdf · MAKALAH POLITIK INTERNASIONAL Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO

3

c. Semi-peripheral areas: Negara-negara yang secara ekonomi merupakan perpaduan antara core

areas dengan peripheral areas4

1.4 Argumentasi Utama

Tulisan ini dibuat dengan argumentasi utama bahwa kebijakan perdagangan WTO tidak

sepenuhnya menguntungkan bagi seluruh negara anggota. WTO yang mempromosikan

perdagangan bebas tersebut memiliki aturan-aturan yang harus dipenuhi oleh seluruh negara

anggota, padahal dalam praktiknya masih ada saja kesulitan bagi negara berkembang untuk

mengejar kemampuan negara yang lebih maju dalam mengimplementasikan kebijakan WTO.

Hal tersebut berdampak kepada ketimpangan global, negara yang masih berkembang tidak

mampu bersaing dengan negara yang lebih maju, pada akhirnya menimbulkan masalah

kemiskinan sebagai efek buruk globalisasi.

4 Hewyood, p. 367

Page 5: Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO Terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok7.pdf · MAKALAH POLITIK INTERNASIONAL Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO

4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Peraturan di WTO mengenai Perdagangan Bebas

World Trade Organization (WTO) adalah sebuah rezim internasional yang mengawasi

aturan perdagangan internasional, termasuk di dalamnya kebijakan perjanjian perdagangan

bebas, penyelesaian sengketa perdagangan antar anggota dan sebagai forum negosiasi negara

anggota.5 Tujuan didirikannya WTO sendiri adalah untuk membantu negara anggota melakukan

perdagangan dengan lancar dan sebebas mungkin. Perdagangan bebas tersebut terjalin dengan

menghapus bea masuk (tariff) dan tindakan seperti larangan impor atau kuota yang selektif untuk

membatasi jumlah.6 Peraturan dan perjanjian di dalam WTO merupakan hasil negosiasi dan

sudah ditandatangani oleh negara anggota WTO, sehingga hal ini berarti pemerintah negara-

negara anggota WTO mempunyai kontrak yang mengikat untuk menjaga kebijakan perdagangan

mereka dalam batas yang telah disepakati.

Perjanjian perdagangan dalam WTO melingkupi perdagangan yang berhubungan dengan

pertanian, tekstil dan pakaian, perbankan, telekomunikasi, belanja pemerintah, standart industri

dan kemanan produk, peraturan sanitasi makanan, kekayaan intelektual, dll. Prinsip – prinsip

perdagangan internasional dalam WTO yang harus dipatuhi oleh negara anggotanya menyangkut

perdagangan bebas, antara lain : 7

1. Trade without discrimination

a. Most Favoured Nation ( MFN )

5 Profil : World Trade Organization, (online), diakses dari <http://news.bbc.co.uk/2/hi/europe/country_profiles/2429503.stm>, pada tanggal 12 April 2012. 6 Understanding The WTO : Who We Are, (online), diakses dari <http://www.wto.org/english/thewto_e/whatis_e/who_we_are_e.htm>, pada tanggal 12 April 2012. 7 Understanding The WTO : Basics – Pinciples of the trading system, (online), diakses dari <http://www.wto.org/english/thewto_e/whatis_e/tif_e/fact2_e.htm>, pada tanggal 12 April 2012.

Page 6: Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO Terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok7.pdf · MAKALAH POLITIK INTERNASIONAL Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO

5

MFN adalah prinsip perdagangan dalam WTO yang mengatur tentang pemberian

perlakuan yang sama antar mitra perdagangan, tanpa pengecualian antara semua negara

anggota WTO (tidak memandang negara yang kaya atau miskin, kuat atau lemah). Hal ini

berarti MFN mengatur bahwa setiap negara anggota WTO harus menurunkan atau

menghilangkan hambatan perdagangan di negaranya dan membuka pasar dalam negeri.

Prinsip ini berlaku bagi semua perdagangan barang atau jasa dan diatur dalam artikel

pertama GATT, pasal 2 GATS, dan pasal 4 TRIPS.

b. National treatment

Yaitu memperlakukan produk impor sama dengan produk lokal (paling tidak setelah

barang impor tersebut memasuki pasar nasional).

2. Freer Rider : gradually, through negotiation

Menurut WTO, kebijakan tentang perdagangan bebas ditujukan untuk terjadinya persaingan

yang adil, terbuka, dan tidak terdistorsi. Menurunkan hambatan perdagangan adalah salah

satu cara yang paling efektif untuk mendorong perdagangan. Tetapi, tidak semua negara

dapat dengan mudah untuk menyesuaikan peraturan WTO dengan peraturan dalam

negerinya. Untuk itu WTO memperbolehkan negara anggota untuk melakukan penyesuaian

secaa bertahap melalui “liberalisasi progresif”.

3. Predictability : through binding and transparency

Ketika suatu negara sudah membuat kesepakatan untuk membuka pasar domestik atas barang

atau jasa, mereka terikat oleh komitmen mereka ini. Sistem ini juga meningkatkan

prediktabilitas dan stabilitas dengan berbagai cara. Salah satu cara yang dilakukan adalah

menghambat penggunaan kuota dan langkah-langkah lain yang digunakan untuk menetapkan

batas jumlah impor.

WTO mengusung perdagangan bebas, karena adanya pertumbuhan yang bagus dalam

perdagangan dan ekonomi dunia sejak berakhirnya Perang Dunia II. Selama periode 25 tahun,

tarif telah dikurangi sampai dengan 5% di negara-negara industri. Akibat penurunan tarif

tersebut, pertumbuhan ekonomi dunia lebih cepat, yaitu kira-kira 8%. Kebijakan perdagangan

liberal (kebijakan yang memungkinkan aliran barang dan jasa yang tak terbatas), mempertajam

Page 7: Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO Terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok7.pdf · MAKALAH POLITIK INTERNASIONAL Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO

6

persaingan, dan memotivasi untuk selalu berinovasi.8 Perjanjian atauu prinsip-prinsip di WTO

diatas adalah perjanjian perdagangan multilateral. Namun, dalam General Agreement on Tarrifs

and Trade (GATT) pasal XXIV dan dalam General Agreement on Trade in Services (GATS) for

Trade in Services and in the Enabling Clause pasal V memperbolehkan negara anggota untuk

melakukan Regional Trade Agreements (RTAs). Dibawah RTAs, pengurangan hambatan

perdagangan hanya berlaku untuk pihak-pihak yang bersepakat. 9 Perjanjian perdagangan

regional di bawah WTO yang meliputi Kesatuan Pabean dan Wilayah Perdagangan Bebas sudah

ditandatangani oleh beberapa negara. Perjanjian perdagangan regional ini berlaku selama masa

transisi yang tujuan akhirnya adalah menciptakan terbentuknya custom union or a free trade

area.

B. Dampak Kebijakan Free Trade WTO terhadap Amerika dan India

A. Amerika Serikat

Tidak bisa dipungkiri bahwa Amerika Serikat adalah salah satu perekonomian nomor

satu di dunia. Pada tahun 2011, diperkirakan nominal PDB Amerika Serikat sekitar seperempat

dari nominal PDB global, yaitu sekitar $ 15 Milyar101. Sebagian besar dari pendapatan tersebut

merupakan kontribusi dari perdagangan internasional AS dengan negara lain. Pada tahun 2012,

negara itu tetap menjadi produsen terbesar di dunia, yang mewakili seperlima dari output

manufaktur global11. Tiga partner dagang utama dari Amerika Serikat ialah Cina, Kanada, dan

Meksiko.

Sebagai anggota WTO, Amerika Serikat merupakan salah satu penyokong ide Free Trade

atau Perdagangan Bebas. Dimana efek positif dari pasar bebas terlihat jelas dalam pertumbuhan

bintang ekonomi AS selama beberapa dekade terakhir. Sejak tahun 1990, perekonomian AS telah

8 Understanding The WTO – Basics – The case for open trade, (online), diakses dari

<http://www.wto.org/english/thewto_e/whatis_e/tif_e/fact3_e.htm>, diakses pada tanggal 12 April 2012 9The World Trade Organization (WTO) & Free Trade Agreements, (online), diakses dari

<http://www.dfat.gov.au/trade/negotiations/wto_agreements.html>, diakses pada tanggal 12 April 2012. 10 Bureau of Economics Analysis, GROSS DOMESTIC PRODUCT: FOURTH QUARTER AND ANNUAL 2011

(THIRD ESTIMATE) CORPORATE PROFITS: FOURTH QUARTER AND ANNUAL 2011 (online), 2012, <

http://www.bea.gov/newsreleases/national/gdp/2012/pdf/gdp4q11_3rd.pdf>, diakses pada 4 April 2012 11 ibid

Page 8: Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO Terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok7.pdf · MAKALAH POLITIK INTERNASIONAL Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO

7

tumbuh lebih dari 23%.12

Dengan adanya penandatangan dan pembentukan North American Free Trade Area (NAFTA)

pada tahun 1993 serta World Trade Organization (WTO) pada tahun 1995, sebagai sebuah forum

untuk menyelesaikan sengketa perdagangan. Sebagai contoh:

• Jumlah pekerjaan meningkat sebesar 13,4 persen sejak 1991. Hanya 3 persen bagian dari

angkatan kerja yang bekerja paruh waktu yang dikarenakan ketidakmampuan untuk

mencari pekerjaan full-time.

• Pada Juli 2000, tingkat pengangguran menurun menjadi sepersepuluh dari dari 4 persen

selama hampir setahun. (Tingkat terendah dalam 30 tahun.)13

• Pertumbuhan ekonomi terus terjadi di Amerika Serikat pada akhir tahun 2000 ini juga:

Antara 1998 dan 1999 saja, jumlah tenaga kerja yang berhasil diserap meningkat sebesar

2 juta orang.14

12 D.H. Froning, ‘The Benefits of Free Trade: A Guide For Policymakers’ The Heritage Foundation (online), 25 Agustus 2007, <http://www.heritage.org/research/reports/2007/04/why-free-trade-works-for-america>, diakses 7 April 2012 13 ibid 14 ibid

Page 9: Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO Terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok7.pdf · MAKALAH POLITIK INTERNASIONAL Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO

8

Keuntungan dari perdagangan bebas sudah sangat substansial, pada tahun 2007 sekitar $ 12

bilyar hasil perekonomian AS merupakan hasil dari perdagangan bebas. Pada tahun 2005, ekspor

AS ke seluruh dunia mencapai $ 1.2 milyar dan mendukung satu dari lima pekerjaan manufaktur

di Amerika Serikat. Pekerjaan yang langsung berhubungan dengan kegiatan ekspor barang,

berpenghasilan 13-18% lebih banyak dari pekerjaan lain di Amerika Serikat.15 Selain itu, ekspor

hasil pertanian mencapai rekor tertinggi pada tahun 2005 dan pada tahun 2007 merupakan

lapangan pekerjaan untuk 926.000 orang.16

NAFTA sebenarnya telah menghasilkan keuntungan yang signifikan untuk AS dari sejak

awal. Kanada dan Meksiko merupakan mitra perdagangan terbesar pertama dan kedua di

Amerika Serikat, yang bertanggung jawab terhadap sekitar 36% dari semua pertumbuhan ekspor

AS pada tahun 2005.17 Antara tahun 1993 dan 2005 hasil manufaktur dan ekspor pertanian

Amerika Serikat ke Kanada dan Meksiko tumbuh sebesar 133% dan 55%. Setiap hari, NAFTA

negara melakukan transaksi sekitar $ 2,2 miliar pada perdagangan trilateral. 18 Perdagangan ini

mendukung pekerjaan AS, guling produktivitas, dan mendorong investasi.

B. India

India adalah salah satu negara berkembang di dunia yang ikut aktif dalam perdagangan

bebas dunia. Walaupun ada beberapa keuntungan yang didapatkan India, namun India juga

menjadi negara yang banyak mengalami kerugian dari sistem perdagangan bebas ini. India dalam

kurun waktu 2 dekade terakhir berhasil meningkatkan ekonominya pada tingkat tahunan rata-rata

sebesar 7% serta mengurangi kemiskinan sebesar 10%, namun keuntungan ekonomi ini hanya

dirasakan sebagian kecil masyarakat urban India19. 40 persen kaum miskin di dunia masih

15 Office of the U.S. Trade Representative, 2006 Trade Policy Agenda and 2005 Annual Report, March 2006, at <www.ustr.gov/assets/

Document_Library/Reports_Publications/2006/2006_Trade_Policy_Agenda/asset_upload_file765_9077.pdf >,

(January 24, 2007), diakses 12 April 2012 16 Ibid 17 U.S. Department of Commerce, "International Economic Accounts." 18 Office of the U.S. Trade Representative, "NAFTA: A Strong Record of Success," March 2006, at <www.ustr.gov/assets/ Document_Library/Fact_Sheets/2006/asset_upload_file242_9156.pdf >, (January 24, 2007), diakses 12 April 2012 19 Anupam.M, ‘Social Inequality Threatening India’s Economic Stability’, Fast Company (online), 26 Desember 2006, <http://www.fastcompany.com/blog/anupam-mukerji/social-inequality-threatening-indias-economic-stability>, diakses 12 April 2012

Page 10: Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO Terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok7.pdf · MAKALAH POLITIK INTERNASIONAL Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO

9

tinggal di India, 28% penduduk negara itu hidup dibawah garis kemiskinan pada tahun 2006 dan

meningkat menjadi 37,2% pada tahun 2010, dan 75.6% masyarakat hidup dengan pendapatan

dibawah 2 dollar perhari20 21. Kesenjangan yang dialami masyarakat India diidentifikasi karena

perdagangan bebas telah merusak pasar negara tersebut dan merugikan banyak warga India.

Banyak produk negara besar yang masuk ke negara India dengan kualitas dan harga yang lebih

baik daripada produk lokal di India, hal ini sama sekali tidak memberikan keuntungan kepada

masyarakat India.

Sebagai salah satu contohnya adalah di bidang agrikultur, saat ini beberapa produk luar

telah membanjiri pasar agrikultur India, sebagai contohnya adalah keju dari Swiss, apel dari

Selandia Baru, coklat dari Brazil dan biskuit dari Thailand. Produk Impor yang beredar bebas di

India ini adalah salah satu hasil dari kesepakatan India dengan WTO yaitu Agreement on

Agriculture (AoA) yang bertujuan untuk meningkatkan akses pasar untuk makanan asing. Hal ini

jelas merugikan masyarakat India, karena produk-produk dari dunia barat memiliki keungulan

dari harga maupun kualitas. Hal itu disebabkan lebih tingginya subsidi dan teknologi yang

diterapkan negara barat terhadap agrikultur mereka, sehingga produk yang dihasilkan menjadi

lebih baik dan dapat menjadi lebih murah, sedangkan India tidak memberikan subsidi sebesar

negara barat dan para petani masih menggunakan teknik tradisional22. Masalah ini tentu

merupakan masalah besar bagi India, karena sektor Agrikultur adalah sektor terbesar bagi

ekonomi India. Sektor ini telah mempekerjakan 52% dari total angkatan kerja India, sehingga

kesulitan para petani tersebut merupakan kesulitan sebagian besar keluarga di India23. Kesulitan

yang dihadapai oleh petani India ini sangat digambarkan oleh tingkat bunuh diri petani yang

sangat tinggi di India, tercatat sekitar 200ribu petani India bunuh diri sejak tahun 199724

Disisi lain produk ekspor India tidak mendapatkan keuntungan yang cukup besar dari

sistem perdagangan bebas ini. India Pada tahun 2010, India melakukaan Impor barang sebesar

20 United Nations Development Programme, Human Development Indices(online), <http://hdr.undp.org/en/media/HDI_2008_EN_Tables.pdf>, diakses 12 April 2012 21 United Nations Development Programme, Poverty Reduction(online), <http://www.undp.org.in/whatwedo/poverty_reduction>, diakses 12 April 2012 22Third World Network, Flood of Food Imports Could Destroy Indian Agriculture(online), <http://www.twnside.org.sg/title/flood-cn.htm>, Diakses 12 April 2012 23Altius Directory, Indian Economy 2012(online), <http://www.altiusdirectory.com/Business/indian-economy.php>, diakses 13 April 2012 24 BBC News, Report Sought on India Farm Suicides(online), <http://www.bbc.co.uk/news/world-asia-india-16281063>, diakses 13 April 2012

Page 11: Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO Terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok7.pdf · MAKALAH POLITIK INTERNASIONAL Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO

10

322,702 juta US$ dan jasa sebesar 116,906 juta US$, sedangkan ekspor barang sebesar 216,162

juta US$ dan jasa sebesar 109,514 juta US$25. Angka ini mengggambarkan bahwa India kurang

mampu membanjiri pasar dunia, di sisi lain pasar lokal mereka di ekspansi oleh negara lain.

Dalam bidang ekspor, produk mereka yang masih kalah saing dengan produk-produk dunia

barat. Sebagai salah satu contoh adalah Indian Oil Corporation yang bergerak di bidang gas dan

minyak bumi, dan merupakan perusahaan terbesar di India, saat ini memiliki pemasukan sebesar

US$68.83 billion26, masih kalah bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar lainnya seperti

Exxon Mobil yang memiliki pemasukan US$486.429 billion27. Bahkan perusahaan ini disulitkan

dengan banyaknya perusahaan minyak lain yang masuk ke India.

25 The Federation of International Trade Associations, India:Introduction(online), <http://fita.org/countries/india.html>, diakses 13 April 2012 26 CNN Money, Global 500(online), <http://money.cnn.com/magazines/fortune/global500/2011/snapshots/6361.html>, diakses pada 13 April 27 United States Exchange and Security Commission, Form 10-K/A(online), <http://www.sec.gov/Archives/edgar/data/34088/000119312511050134/d10ka.htm>, diakses pada 13 April

Page 12: Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO Terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok7.pdf · MAKALAH POLITIK INTERNASIONAL Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO

11

BAB III

ANALISIS

Dalam politik internasional, kerjasama merupakan hal yang sangat penting dan bisa

menjadi salah satu cara untuk mencapai kepentingan. Salah satu bentuk kerjasama yaitu dalam

bidang perdagangan, pada era globalisasi seperti sekarang ini, sangat intens dilakukan baik oleh

negara maju, maupun negara berkembang untuk meningkatkan perekonomian. Perdagangan

bebas yang merupakan salah satu gagasan WTO mengusung satu skema baru dalam

perdagangan internasional yaitu perdagangan tanpa hambatan. WTO sebagai salah satu

organisasi internasional memiliki collective system yang harus dipatuhi semua anggotanya.

Anggota-anggota di WTO pun akan mendapatkan keuntungan dengan menyepakati perjanjian

yang ada dalam WTO. Namun, hal ini bukanlah hal yang absolut, bahkan perdagangan bebas

yang diadopsi oleh negara-negara anggota WTO dapat memberi dampak negatif dan kesenjangan

antar negara-negara anggotanya.

India dan Amerika Serikat merupakan anggota WTO dan aktif dalam perdagangan bebas.

Sudah seharusnya India dan Amerika Serikat membuka pasarnya dan melaksanakan perdagangan

tanpa diskriminasi sebagaimana yang tertuang dalam prinsip WTO. Amerika Serikat bisa

dikatakan menjadi winner dalam globalisasi. Pendapatan Amerika Serikat pun sebagian besar

diperoleh dari keuntungan melaksanakan perdagangan bebas. Namun, sejak awal apabila kita

merujuk pada pandangan neo-Marxist, Amerika Serikat sudah merupakan negara yang masuk

kategori Core areas yaitu Negara-negara yang terhitung maju secara pendapatan ekonomi,

teknologi, dan produksi yang lebih bervariasi dalam jumlah besar. Ide perdagangan bebas juga

diusung oleh Amerika Serikat, sehingga tentunya sebelum melaksanakan perdagangan bebas,

Amerika Serikat sudah percaya diri,memiliki kesiapan, dan melihat perdagangan bebas ini

sebagai peluang. Berbeda dengan India yang dapat dikategorikan sebagai negara semi-Peripheral

Page 13: Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO Terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok7.pdf · MAKALAH POLITIK INTERNASIONAL Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO

12

areas, yaitu negara yang secara ekonomi merupakan perpaduan antara core areas dengan

peripheral areas28.

Berlandaskan dari pengelompokkan ini kelompok kami percaya bahwa Amerika Serikat

akan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak dibandingkan India dalam skema perdagangan

bebas WTO. Pendapat ini didukung oleh fakta bahwa, setelah menjadi anggota WTO dan

NAFTA Amerika Serikat mengalami peningkatan pekerjaan dan pada tahun 2007 sekitar $ 12

bilyar hasil perekonomian AS merupakan hasil dari perdagangan bebas. Pada tahun 2005, ekspor

AS ke seluruh dunia mencapai $ 1.2 bilyar dan mendukung satu dari lima pekerjaan manufaktur

di Amerika Serikat. Pekerjaan yang langsung berhubungan dengan kegiatan ekspor barang,

berpenghasilan 13-18% lebih banyak dari pekerjaan lain di Amerika Serikat.29 Selain itu, ekspor

hasil pertanian mencapai rekor tertinggi pada tahun 2005 dan pada tahun 2007 merupakan

lapangan pekerjaan untuk 926.000 orang. Terjadi peningkatan keuntungan dari tahun ke tahun

semenjak Amerika Serikat melaksanakan perdagangan bebas. Dalam hal ini, negara-negara

partner yang melaksanakan integrasi perdagangan dengan Amerika Serikat akan mengalami

ketergantungan dan kemungkinan besar tidak akan mendapat keuntungan sebesar yang Amerika

Serikat dapatkan.

Sedangkan di India, peningkatan pendapatan memang terjadi akan tetapi tidak terlalu

signifikan untuk mengatasi kemiskinan, malah faktanya semakin meningkat. Sebanyak 28%

penduduk negara itu hidup dibawah garis kemiskinan pada tahun 2006 dan meningkat menjadi

37,2% pada tahun 2010, dan 75.6% masyarakat hidup dengan pendapatan dibawah 2 dollar

perhari30 Hal ini membuktikan bahwa perdagangan bebas tampak memberikan keuntungan yang

sangat kecil dan tidak bisa mensejahterakan masyarakat India, sangat berbeda dengan apa yang

terjadi di Amerika Serikat. Prinsip-prinsip perdagangan bebas WTO seperti yang telah

dipaparkan dalam bab sebelumnya pun tidak mampu menciptakan kesetaraan ekonomi dan

stabilitas bagi India.

28 Hewyood, p. 367

29 Office of the U.S. Trade Representative, 2006 Trade Policy Agenda and 2005 Annual Report, March 2006, <www.ustr.gov/assets/

Document_Library/Reports_Publications/2006/2006_Trade_Policy_Agenda/asset_upload_file765_9077.pdf >,

(January 24, 2007), diakses pada 12 April 2012. 30 United Nations Development Programme, Human Development Indices(online), <http://hdr.undp.org/en/media/HDI_2008_EN_Tables.pdf>, diakses 12 April 2012.

Page 14: Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO Terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok7.pdf · MAKALAH POLITIK INTERNASIONAL Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO

13

Pada kenyataannya ketimpangan kompetisi dengan produk-produk yang diimpor dari

barat yang dinilai lebih unggul dan berkualitas, karena barang-barang India di produksi dengan

teknologi yang cenderung sederhana dibanding barang produksi negara kompetitornya seperti

Amerika Serikat. Contohnya saja adalah dalam sektor pertanian. Sektor ini terkena dampak

paling besar dari adanya kebijakan perdagangan bebas. India tidak memberikan subsidi sebesar

negara barat dan para petani masih menggunakan teknik tradisional31 Jadi walaupun India

memiliki teknologi informasi dan telekomunikasi yang sudah canggih namun dalam teknologi

produksi terutama dalam sektor pertanian India masih ketinggalan jauh dibandingkan dengan

negara barat dalam hal ini Amerika Serikat. Hal ini menjadi suatu ketimpangan yang sangat

jelas. Ketimpangan lain terjadi dalam sektor ekspor-impor. India menerima jumlah impor yang

sangat banyak namun tidak bisa mengimbangi jumlah ekspor yang juga semestinya harus tinggi.

Bahkan dalam 6 tahun kebelakang, petani India banyak mengalami kerugian serta frustasi

dan lebih dari tiga ribu petani bunuh diri di Andrha Pradesh. Penyebab potensial yang

menyebabkan hal ekstrim ini terjadi adalah eksploitasi oleh perusahaan agribisnis multinasional

dan kesenjangan ekonomi yang parah.32

Pendukung globalisasi percaya bahwa liberalisasi perdagangan adalah kunci untuk

memerangi kemiskinan di negara berkembang (World Bank 2002; WTO 2000; McCulloch,

Winters & Cirera 2000). Sebagian besar ahli mendefinisikan liberalisasi perdagangan sebagai

penghapusan total atau sebagian hambatan perdagangan seperti kuota dan tarif yang

diberlakukan oleh pemerintah atas barang impor dan ekspor (Marchant & Snell 1997). Hal ini

diyakini bahwa relaksasi hambatan perdagangan akan memfasilitasi perdagangan dan menarik

investasi asing langsung (FDI) yang pada gilirannya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi

dan akhirnya menyebabkan pengentasan kemiskinan (WTO 2002). Meskipun demikian, laporan

dari UNCTAD (2001) menunjukkan bahwa kemiskinan di negara berkembang terus eksis.

Jumlah orang yang hidup dengan kurang dari satu dolar per hari telah meningkat hampir 50

persen dalam beberapa tahun terakhir dan kesenjangan antara orang kaya dan miskin di negara

berkembang melebar. UNCTAD (2001) menunjukkan bahwa 49 negara paling miskin

31Third World Network, Flood of Food Imports Could Destroy Indian Agriculture(online), <http://www.twnside.org.sg/title/flood-cn.htm>, Diakses 12 April 2012.

32 "WTO Kills Farmers": India Free Market Reforms Trigger Farmers' Suicides, <http://www.globalresearch.ca/index.php?context=va&aid=6522>, diakses 16 April 2012.

Page 15: Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO Terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok7.pdf · MAKALAH POLITIK INTERNASIONAL Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO

14

membentuk 10 persen dari populasi dunia, tetapi menyumbang hanya 0,4 persen dari

perdagangan dunia dan perbedaan ini terus tumbuh pada tingkat yang mengkhawatirkan.33 Data

ini membuktikan bahwa perdagangan bebas yang diyakini berdampak positif untuk mengurangi

global inequality bukan hal yang pasti. Negara berkembang masih jauh dari kesejahteraan

bahkan kemiskinan terus meningkat. Negara berkembang seperti India walau memiliki

pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan tapi masih dibayangi oleh adanya inequality yang

disebabkan oleh ketidaksiapan beberapa sektor dalam menghadapi globalisasi dan perdagangan

bebas.

Fakta-fakta yang telah dipaparkan sebelumnya menggambarkan bagaimana skema

perdagangan bebas WTO menciptakan keadaan yang lebih buruk dalam ketimpangan ekonomi

global, dimana gap semakin lebar dan negara kaya semakin kaya namun negara miskin menjadi

semakin miskin. Perdagangan bebas tidak semata-mata menjadi gerbang bagi negara-negara

berkembang untuk memajukan perekonomiannya dan memperluas akses pasarnya, malah akan

menjadi peluang bagi negara besar untuk memperbesar pengaruh ekonominya. Sehingga dapat

menjawab pertanyaan rumusan masalah kami, Bagaimana dampak kebijakan perdagangan bebas

WTO dalam meningkatnya ketimpangan global?”

33 Dionisio Da Cruz Pereira ,Is trade liberalisation a panacea for poverty?,< http://www.whydev.org/is-trade-liberalisation-a-panacea-for-poverty/> diakses 16 April 2012.

Page 16: Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO Terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok7.pdf · MAKALAH POLITIK INTERNASIONAL Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO

15

KESIMPULAN

Keberadaan globalisasi dan WTO di dunia internasional tidak dapat dipungkiri dapat

mengubah tatanan ekonomi kearah yang lebih baik, namun ternyata tidak semua Negara dapat

menikmati hal tersebut. India sebagai Negara yang menjadi anggota WTO merasakan benar

dampak diberlakukannya kebijakan Free Trade oleh WTO, beberapa sector perekonomian di

India mengalami kemajuan yang sangat pesat terutama bidang jasa. Namun ternyata keberadaan

Free Trade tidak dapat memberikan keuntungan yang sama di semua lini perekonomian India,

dimana sector perekonomian riil belum dapat berjalan secara semestinya. Seperti kebanyakan

Negara-negara berembang lainnya, ketimpangan sosial yang disebabkan oleh adanya globalisasi

sangatlah terasa bila kita bandingkan daerah urban dengan daerah rural di India.

Hal berbeda dirasakan oleh Amerika dimana mereka mendapatkan keuntungan yang lebih

maksimal dari proses perdagangan bebas, terlepas dari adanya krisis ekonomi yang menimpa

Amerika baru-baru ini. Pembahasan kami membuktikan bahwa WTO yang mempromosikan

perdagangan bebas ternyata juga meinmbulkan efek negative bagi negara berkembang dan

mempersulit untuk mengejar kemampuan negara yang lebih maju dalam mengimplementasikan

kebijakan WTO. Hal tersebut kemudian berdampak kepada terjadinay situasi ketimpangan

global.

Page 17: Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO Terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok7.pdf · MAKALAH POLITIK INTERNASIONAL Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO

16

DAFTAR PUSTAKA

PUSTAKA CETAK

A. Heywood, Global Politics, Palgrave Macmillan, Hampshire, 2011.

PUSTAKA ONLINE

World Bank, Globalization and International Trade,

<http://www.worldbank.org/depweb/beyond/beyondco/beg_12.pdf>, diakses 12 April 2012

Inequality.org, World/Global Inequality, <http://inequality.org/global-inequality/>, diakses 12 April 2012

Understanding The WTO – Basics – The case for open trade, (online), diakses dari

<http://www.wto.org/english/thewto_e/whatis_e/tif_e/fact3_e.htm>, diakses pada tanggal 12

April 2012

The World Trade Organization (WTO) & Free Trade Agreements, (online), diakses dari

<http://www.dfat.gov.au/trade/negotiations/wto_agreements.html>, diakses pada tanggal 12 April

2012.

Bureau of Economics Analysis, GROSS DOMESTIC PRODUCT: FOURTH QUARTER AND ANNUAL

2011 (THIRD ESTIMATE) CORPORATE PROFITS: FOURTH QUARTER AND ANNUAL 2011

(online), 2012, < http://www.bea.gov/newsreleases/national/gdp/2012/pdf/gdp4q11_3rd.pdf>,

diakses pada 4 April 2012

D.H. Froning, ‘The Benefits of Free Trade: A Guide For Policymakers’ The Heritage Foundation

(online), 25 Agustus 2007, <http://www.heritage.org/research/reports/2007/04/why-free-trade-

works-for-america>, diakses 7 April 2012

Office of the U.S. Trade Representative, 2006 Trade Policy Agenda and 2005 Annual Report, March

2006, at <www.ustr.gov/assets/

Document_Library/Reports_Publications/2006/2006_Trade_Policy_Agenda/asset_upload_file7

65_9077.pdf >, (January 24, 2007), diakses 12 April 2012

U.S. Department of Commerce, "International Economic Accounts." Office of the U.S. Trade

Representative, "NAFTA: A Strong Record of Success," March 2006, at <www.ustr.gov/assets/

Document_Library/Fact_Sheets/2006/asset_upload_file242_9156.pdf >,

Anupam.M, ‘Social Inequality Threatening India’s Economic Stability’, Fast Company (online), 26

Desember 2006, <http://www.fastcompany.com/blog/anupam-mukerji/social-inequality-

threatening-indias-economic-stability>,

Page 18: Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO Terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok7.pdf · MAKALAH POLITIK INTERNASIONAL Analisa Pengaruh Kebijakan Free Trade WTO

17

United Nations Development Programme, Human Development Indices(online),

<http://hdr.undp.org/en/media/HDI_2008_EN_Tables.pdf>,

Third World Network, Flood of Food Imports Could Destroy Indian Agriculture(online),

<http://www.twnside.org.sg/title/flood-cn.htm>,

Altius Directory, Indian Economy 2012(online), <http://www.altiusdirectory.com/Business/indian-

economy.php>

BBC News, Report Sought on India Farm Suicides(online), <http://www.bbc.co.uk/news/world-asia-

india-16281063>

The Federation of International Trade Associations, India:Introduction(online),

<http://fita.org/countries/india.html>

CNN Money, Global 500(online),

<http://money.cnn.com/magazines/fortune/global500/2011/snapshots/6361.html>

United States Exchange and Security Commission, Form 10-K/A(online),

<http://www.sec.gov/Archives/edgar/data/34088/000119312511050134/d10ka.htm>,

Office of the U.S. Trade Representative, 2006 Trade Policy Agenda and 2005 Annual Report, March

2006, <www.ustr.gov/assets/

Document_Library/Reports_Publications/2006/2006_Trade_Policy_Agenda/asset_upload_file7

65_9077.pdf >, (January 24, 2007).

United Nations Development Programme, Human Development Indices(online),

<http://hdr.undp.org/en/media/HDI_2008_EN_Tables.pdf>

Third World Network, Flood of Food Imports Could Destroy Indian Agriculture(online),

<http://www.twnside.org.sg/title/flood-cn.htm>

"WTO Kills Farmers": India Free Market Reforms Trigger Farmers' Suicides,

<http://www.globalresearch.ca/index.php?context=va&aid=6522>, diakses 16 April 2012.

Dionisio Da Cruz Pereira ,Is trade liberalisation a panacea for poverty?,< http://www.whydev.org/is-

trade-liberalisation-a-panacea-for-poverty/>