analisa over haul engine pada unit dump truck toyota …eprints.ums.ac.id/80398/1/naskah...
TRANSCRIPT
0
ANALISA OVER HAUL ENGINE
PADA UNIT DUMP TRUCK TOYOTA DYNA 130 HT
Disusun Sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1
pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Oleh:
RIBUT EKO WIDODO
D200150131
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
i
ii
iii
1
ANALISA OVER HAUL ENGINE
PADA UNIT DUMP TRUCK TOYOTA DYNA 130 HT
Abstrak
Proses overhaul engine adalah kegiatan pembongkaran mesin dan memeriksa
komponen di dalam mesin untuk mengembalikan performa mesin atau
merekondisi mesin, overhaul biasa kita kenal dengan turun mesin. Tujuan
penelitian ini adalah analisa masalah overhaul engine, faktor penyebab trouble
shooting pada dump truck dan melakukan langkah perbaikan serta pencegahan
kerusakan. Pemeriksan mesin dilakukan secara visual antara lain; pemeriksaan
sistem pendingin (cooling system) dan check up sistem pelumasan (lubrication
system). Alat dan bahan yang digunakan dalam prosedur pemeriksaan adalah
Dump Truck Toyota Dyna 130 HT, Torque wrench, Feeler Gauge, Vernier
caliper, dan Tool box. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa
pemeriksaan secara visual diketahui oli berkurang, pada waktu pengetapan terlihat
oli berwarna abu-abu dan bercampur gram. Selain itu, pemeriksaan water coolant
sudah di bawah batas minimal. Penyebab kerusakan mesin karena piston, ring
piston, cylinder linner, main beraing, conecting rod bearing dalam keadaan aus
dan rusak. Kerusakan yang disebabkan viscositas oli yang rendah sehinga
menimbulkan korosi. Langkah perbaikan komponen yang rusak seperti piston,
ring piston, cylinder linner, main beraing, conecting rod bearing, crankshaft tidak
dapat diperbaiki sehingga harus melakukan pergantian komponen.
Kata Kunci: overhaul engine, trouble shooting, dump truck
Abstract
The engine overhaul process is a machine demolition activity and inspecting
components inside the machine to restore engine performance or rebuild the
engine, the usual overhaul we know by dropping the machine. The purpose of this
research is the analysis of engine overhaul problem, factor cause trouble shooting
in dump truck and perform repair step and damage prevention. Machine
descriptions are performed visually among others; Cooling system and check up
lubrication system (lubrication system). The tools and materials used in the
inspection procedure are the Dump Truck Toyota Dyna 130 HT, Torque wrench,
Feeler Gauge, Vernier caliper, and Tool box. The results of the study showed that
the examination was visually known to be reduced, at which time the test was
shown to be gray and mixed with grams. In addition, water coolant check is below
the minimum limit. Cause of engine damage due to piston, piston ring, cylinder
linner, main beraing, conecting rod bearing in worn and damaged state. The
damage caused by low oil viscosities is corrosive. Repair steps of damaged
components such as pistons, piston rings, cylinder linner, main beraing, conecting
rod bearing, crankshaft can not be repaired so as to make component substitution.
Keywords: overhaul engine, trouble shooting, dump truck
2
1. PENDAHULUAN
Alat Berat adalah alat bantu yang digunakan manusia untuk mengerjakan
pekerjaan yang berat, yang sulit untuk dikerjakan manusia sehingga dapat
membantu pekerjaan berat tersebut. Salah satu contohnya alat berat adalah dump
truck.
Dump Truck adalah sebuah alat pengangkut material dari jarak sedang
hingga jauh. Terdapat 2 (dua) tipe dump truck, yaitu tipe rigid dan tipe articulated.
Menurut tipe penggeraknya, dump truck diklasifikasikan lagi menjadi 2 (dua) tipe,
yaitu tipe mekanikal dan tipe elektrikal.
Sistem kerja Dump Truck terbagi menjadi dua yaitu gerakan travelling (gerak
jalan) adalah gerakan Dumptruck yang berjalan mengangkut muatan dari satu
tempat menuju tempat lain untuk memindahkan dan menumpahkan muatan.
Gerakan dump truck berasal dari sumber tenaga yang dinamakan dengan mesin
penggerak. Gerak dumping (menumpahkan muatan) adalah Gerakan
menumpahkan muatan dengan pengangkatan bak menggunakan sistem hidrolis.
Dari sekian banyak kesibukan tersebut tak lepas dari sebuah Trouble atau
masalah yang terjadi pada engine yang dikarenakan tenaga mesin berkurang,oli
mesin berkurang, suara mesin menjadi kasar. Hal tersebut diharuskan unuk
melakukan proses overhaul engine pada engine model W04D-TR.
Proses overhaul engine adalah kegiatan pembongkaran mesin dan memeriksa
komponen di dalam mesin untuk mengembalikan performa mesin atau
merekondisi mesin, overhaul biasa kita kenal dengan turun mesin. Dari proses ini
maka akan di ketshui penyebab kerusakn mesin dan melakukan proses perbaikan.
Rumusan Masalah, Bagaimana mengetahui cara mencari kerusakan pada
mesin? Bagaimana mengetahui jenis-jeni kerusakan mesin? Bagaimana
mengetahui penyebab kerusakan mesin? Bagaimana mengetahui langkah
perbaikan dari part yang rusak?
Tujuan Penulisan, Mengetahui cara mencari kerusakan pada engine,
mengetahui jenis-jeni kerusakan mesin, Mengetahui penyebab kerusakan mesin,
Mengetahui langkah perbaikan dari part yang rusak.
3
Dalam menganalisa masalah overhaul engine pada unit dump truck ini
dibatasi oleh hal hal berikut: Membahas analisa masalah overhaul engine dan
faktor penyebab trouble shooting pada dump truck, Melakukan langkah perbaikan
serta pencegahan kerusakan
2. METODE
Dump truck merupakan alat berat yang berfungsi untuk mengangkut atau
memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh. Dump Truck
biasa digunakan untuk mengangkut material alam seperti tanah, pasir, batu split,
dan jugamaterial olahan seperti beton kering pada proyek konstruksi.
Gambar 1. Dump truck toyota dyina 130 HT
Jenis mesin tersebut juga menggunakan spesifikasi mesin diesel 4 stroke , 4
Cylinder in line , direct injection , turbo charger with intercooler yang akan
menghasilkan tenaga maksimum sebesar 130 ht pada putaran 2.700 rpm .
Gambar 2. Diesel engine W04D-TR
4
2.1 Komponen-komponen Diesel Engine
Gambar 3. Engine sectional view (Longitudinal)
1. Water pump
2. Fuel filter
3. Valve
4. Valve spring
5. Oil filter
6. Tappet
7. Push rod
8. Piston pin
9. Piston
10. Chamber
11. Crankshaft pully
12. Vibration damper
13. Oil pump
14. Crankshaft
15. Oil pan
16. Connecting rod
17. Campshaft
18. Flywheel hausing
19. flywheel
Gambar 4. Engine sectional view (Cross)
1. Oil filter
2. Cylinder Block
3. Fuel injection pump
4. Altenator
5. Oil cooler
6. Cooling water line
7. Nozzel
8. Rocker arm
9. Cylinder head cover
10. Cylinder head
11. Exhaust manifold
12. Piston ring
13. Turbocharger
14. Oil section pipe
5
Fungsi utama sistem pelumasan adalah mengalirkan oli ke seluruh bagian
yang bergesekan didalam engine. Oleh sebab itu oli harus bersih, dingin dan
mampu melindungi komponen-komponen engine dari keausan. Sistem pelumasan
pada engine diesel sangat penting karena tuntutan untuk menciptakan tenaga
engine yang besar dan kebutuhan emisi yang rendah. Sistem pelumasan tidak
hanya diperlukan untuk menyediakan oli yang bersih ke beberapa tempat yang
ada pada engine, tetapi oil sendiri harus mampu bertahan pada suhu yang lebih
tinggi.
Gambar 5. Sistem pelumasan (Lubrication System)
Komponen utama pada sistem pelumasan (Lubrication System)
1. Oil Strainer
2. Oil Pan
3. Oil Pump
4. Oil Filter
5. Oil Cooler
6. Deep Stick
7. Oil Spray
8. Main Oil Gallery
6
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 6. Diagram alir pemeriksaan
Pemeriksaan Mesin
Mulai
Laporan Kerusakan
Alat dan Bahan
Sistem pelumasan Sistem pendinginan
Pemeriksaan volume
air pendingin
Pemeriksaan volume oil
mesin
Disassembly
Pemeriksaan part mesin
Analisis Kerusakan
Perbaikan dan penggantian
Assembly
Test runing
Selesai
Baik
7
Pada tanggal 10 Desember 2018 PT. Aneka Darma Persada melaporkan
bahwa unit Dump Truck Toyota Dyna 130 HT telah mengalami kerusakan pada
engine seperti suara kasar dan low power. Setelah mendapatkan informasi tersebut
mekanik melakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan mesin di lakukan agar dapat mengetahui indikasi – indikasi
kerusakan. Pemeriksan mesin di lakukan secara visual. Berikut langkah – lankah
pemerikasaan secara visual.
Pengecheckan sistem pendingin (Cooling System) ini dilakukan untuk
mengetahui kondisi dari komponen – komponen sistem pendingin (Cooling
System) pengecheckan ini dilakukan secara visual, berikut pengecheckan yang
dilakukan: Level coolant, pengecheckan ini dilakukan untuk melihat kondisi
coolant dengan cara membuka reservoir coolant kemudian lihatlah level coolant.
Gambar 7. Tampungan Water Coolant
Fan, pengecheckan dilakukan untuk melihat kondisi fan apakah terjadi rapuh
atau patah.
Gambar 8. Fan (Kipas)
8
Radiataor, pengecheckan dilakukan untuk melihat apakah terjadi kebocoran
pada radiator.
Gambar 9. Fan (Kipas)
Tahap Pemeriksaan Part Engine, Pemeriksaan part mesin adalah pemeriksaan
yang di lakukan setelah dilakukan proses disassembly. Pemeriksaan tersebut
dilakukan secara teliti. Berikut komponn-komponen yang menngalami kerusakan:
Piston dan ring piston, Pemeriksaan piston di lakukan untuk mengetahui part
tersebut masih dapat digunakan atau tidak dan hasil pemeriksaan piston
mengalami goresan yang cukup dalam. Terjadinya goresan pada permukaan
piston akibat bergesekan dengan dinding cylinder linner dan pelumasan yang
kurang baik. Goresan ini akan menimbulkan celah sehingga membuat kompresi
menjadi bocor.
Ring piston, Pemeriksaan ring piston di lakukan untuk mengetahui part
tersebut masih dapat digunakan atau tidak. Dari hasil pemeriksaan ring piston
mengalami keausan. Terjadinya keausan akibat bergesekan dengan dinding
cylinder linner dan pelumasan yang kurang baik. Keausan ini akan menimbulkan
celah sehingga membuat kompresi menjadi bocor.
Gambar 10. Piston dan ring piston
9
Main bearing, Pemeriksaan main bearing bertujuan untuk mengetahui
kondisi part tersbut apakah masih dapat digunan atau tidak. Dari hasil
pemeriksaan main bearing mengalami goresan. Oli yang kotor menyebabkan
lapisan oli flim tidak terbentuk pada celah mian bearing, sehingga tidak dapat
melapisi permukaan main bearing yang bergesekan dengan crankshaft. Akibat
dari gesekan tersbut main bearing mengalami pengikisan dan goresan.
Gamabar 11. pemeriksaan mean bearing
Connecting rod bearing, Pemeiksaan Connecting rod bearing di lakukan
untuk mengetaui kondisi part tersebut apakah masih dapat di gunakan atau tidak.
Hasil pemeriksaan di ketahui Connecting rod bearing mengalami keausan dan
goresan. Oli yang kotor menyebabkan lapisan oli flim tidak terbentuk pada celah
mian bearing, sehingga tidak dapat melapisi permukaan connecting rod bearing
yang bergesekan dengan journal crank. Akibat dari gesekan tersbut connecting
rod bearing mengalami pengikisan dan goresan.
Gambar 12. Connecting rod bearing
Cylinder linner, Pemeriksaan cylinder linner di lakukan untuk mengetahui
kondisi part tersebut apakah masih bisa digunakan atau tidak. Akibat gerakan
bolak balik piston terjadi terjadi gesekan antara silinder dan cincin piston
10
menyebabkan keausan dan goresan pada dinding silinder. Keausan dan goresan
tersebut mengakibatkan ukuran silinder menjadi besar sehingga penyekatan ruang
bakar menjadi kurang bahkan menjadi bocor
Gambar 13. Cylinder linner
Crankshaft Pemeriksaan di lakukan untuk mengetahui kondisi crankshaft.
Dari hasil pemeriksaan di ketahui komponen mengalami goresan dan retakan.
Goresan dan retakan terjadi akibat bercampurnya oli dengan partikel gram karena
pengikisan main bearing dan conecting rod bearing.
Gambar 14. Crankshaft
Analisa Penyebab Kerusakan dan cara mengantisipasinya, Analisa penyebab
kerusakan dan cara mengantisipasinya merupakan langkah kegiatan yang
ditunjukan untuk mengetahui penyebab terjadinya kerusakan dan untuk mencegah
kerusakan akan terjadi :
Piston
Analisa penyebab : - Ring piston aus.
- Bergesekan dengan cylinder linner.
- Viscositas oli Rendah (encer).
- Akibat adanya Kotoran pada oli.
Pengantisipasinya : - Mengganti oli tepat waktu.
- Menganti filter oli secara rutin.
11
Ring piston
Analisa penyebab : - Umur pemakaian ring piston.
- Akibat adanya Kotoran pada oli.
- Viscositas oli Rendah (encer).
Pengantisipasinya : - Mengganti oli tepat waktu.
- Memasang ring piston sesuai prosedur.
- Menganti filter oli secara rutin.
Main bearing dan conecting rod bearing
Analisa penyebab : - Umur pemakain.
- Akibat adanya kotoran pada oli.
- Viscositas oli Rendah (encer).
- Lapisan oli film.
Pengantisipasinya : - Mengganti oli tepat waktu.
- Mengganti filer oli secara rutin .
Crankshaft
Analisa penyebab : - lapisan oli film.
- Akibat adanya kotoran pada oli.
- Viscositas oli Rendah (encer).
Pengantisipasinya : - Mengganti oli tepat waktu.
- Mengganti filer oli secara berkala.
Langkah Perbaikan, Spare part yang mengalami kerusakan tidak
memungkinkan dilakukan perbaikan, pergantian dilakukan dengan tujuan dengan
tujuan agar komponen dapat bekerja dengan baik sehingga tidak ada
permasalahan yang disebabkan oleh spare part yang sama dan pergantian
dilakukan bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja dari engine serta mencegah
kerusakan.
Gambar 15. Spare part baru
12
Gambar 16.Crankshaft Baru
Oli yang kotor dan berwarna hitam aharus di ganti dengan yang baru.
Pergantian oli menggunakan jenis oli yang di rekomendasikan yaitu SAE 15 W-
40.
4. PENUTUP
Melakukan pemeriksaan sistem pelumasan dengan cara pengecekan level oli,
warna oli, oli pan, Jenis jenis kerusakan mesin berupa piston, cylinder linner,
main beraing, conecting rod bearing,crankshaft dalam keadaan aus dan tergores.
Ring piston mengalami pengikisan, Oli yang kotor mengakibatkan saringan oli
tidak berfungsi, sehingga oli mengalir langsung melewati baypas melumasi part
engine. Menyebabkan keausan dan gorensan pada piston, cylinder linner, main
beraing, conecting rod bearing,crankshaft dan ring piston mengalami pengikisan,
Langkah perbaikan di lakukan dengan menggganti piston, ring piston, cylinder
linner, main beraing, conecting rod bearing, crankshaft yang rusak dan tidak
dapat di perbaiki dengan yang baru.
Dengan terlaksananya tugas akhir tentang Analisa Overhaul Engine pada unit
Dump Truck Toyota Dyna 130 HT. Adapun beberapa saran yang dapat
disampaikan: Lakukan maintenance dengan menjadwal dan sesuai prosedur yang
telah ditentukan, Pengetahuan seorang mekanik dalam melakukan perbaikan
maupun service sangat penting sehingga mekanik harus benar- benar memahami
cara kerja disel engine dan mengetahui standard operational procedure yang
telah ditetapkan sehingga dapat meminimalkan human error agar dalam
melakukan pekerjaan mendapatkan hasil yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
School, UT.2009. ” Diesel Engine ”.Surakarta :Sekolah Vokasi Universitas
Muhammadiyah surakarta.
13
School, UT.2009. ” Basic Trouble Shooting ”.Surakarta :Sekolah Vokasi
Universitas Muhammadiyah surakarta.
Winasis,Agung, 2018. “Analisa Trouble Shooting Engine Overheating pada
Excavator Dosan DX 500 LC”.Surakarta :Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Arismunandar,wiratno dan Koichi Tsuda,1993. “Motor Disel Putaran Tingggi.
Jakarta.
https://www.toyota.astra.co.id/toyota-connect/ Spesifikasi Dyna 130 HT (15
November 2019)
https://www.scribd.com/document/326723658/Pengertian-Dump-Truck (15
November 2019)