analisa kasus dr elba

Upload: sartika-rizky-hapsari

Post on 06-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

analisis

TRANSCRIPT

ANALISA KASUS

Pada laporan kasus ini akan dibahas pasien Ny. D ,27 tahun, G3P1A1 hamil 37 minggu dengan plasenta previa totalis. Pasien datang ke poli RSUD Budhi Asih Jakarta dengan rujukan dari puskesmas dengan G3P1A1 + Plasenta Previa Totalis. Pasien mengaku selama kehamilan berlangsung,pernah mengalami perdarahan sebanyak 4 kali. Perdarahan pertama dialami pasien pada tanggal 23 Desember 2014,darah yang keluar banyak,merah kegelapan, dan seringkali terdapat darah yang menggumpal. Keluarnya darah tidak diikuti rasa nyeri ataupun sakit sakit lainnya,darah keluar begitu saja, pasien hanya mengaku lemas yang dirasakan semenjak keluarnya darah. Karena perdarahan yang di alaminya pasien sempat di rawat di RS Bunda Alia pondok kopi dan dirawat selama 3 hari. Seminggu setelah perdarahan pertama berhenti,pasien kembali mengalami perdarahan ,kali ini darah yang keluar tidak sebanyak perdarahan yang pertama dan berlangsung kurang lebih 4 hari,begitu juga pada perdarahan ke-tiga dan ke empat. Dan perdarahan yang dialami pasien pun berhenti dengan sendirinya. Perdarahan terakhir dialami pasien pada tanggal 7 Januari 2015

Pasien kawin 1 kali pada umur 21 tahun,riwayat menarche pertama pada umur 13 tahun,haid teratur (siklus 28 hari),HPHT 8 mei 2014.Pemeriksaan fisik generalis dalam batas normal.Status Obstetrik, perut terlihat membesar,pada palpasi didapatkan tinggi fundus uteri 2 jari dibawah prosesus siphoideus,TFU 37 cm, L1= bokong, L2= puki, L3= presentasi kepala, L4,1/5. Dari USG didapatkan gambaran plasenta previa pada segmen bawah rahim. Anak pertama pasien sudah berusia 4 tahun dalam kondisi sehat. Anak kedua meninggal tidak lama setelah dilahirkan..Riwayat KB: pasien mengaku menggunakan KB suntik .

Pada kasus ini pasien didiagnosis plasenta previa karena pada anamnesis didapatkan adanya perdarahan pervaginam yang berulang dan tanpa disertai rasa sakit. Dimana perdarahan pertama lebih banyak daripada perdarahan ke 2,3 dan 4. Selain itu hal ini baru terjadi ssat kehamilan dan pasien belum pernah mengalami kejadian seperti ini sebelumnya di luar kehamilan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, tekanan darah 140/90, nadi 92 x/menit, pernapasan 22x/menit, suhu 36,5 C.Pada status generalis tidak tampak kelainan.. Pada pemeriksaan obstetri didapatkan perut terlihat membesar,pada palpasi didapatkan tinggi fundus uteri 2 jari dibawah prosesus siphoideus, tinggi fundus uteri 38 cm,punggung janin terletak di sebelah kiri dengan presentasi kepala dan bayi belum masuk pintu atas panggul. Denyut jantung janin didapatkan 134-138 x/menit.Pemeriksaan penunjang USG yang dilakukan pada tanggal 8 januari 2015 didapatkan kesan hamil 33 minggu,janin preskep dengan gambaran plasenta previa pada segmen bawah rahim.

Plasenta previa adalah Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutup sebagian atau seluruh pembukaaan jalan lahir (ostium uteri internal). Gejala utama berupa perdarahan pada kehamilan setelah 28 minggu atau pada kehamilan trimester III yang bersifat tanpa sebab (causeless), tanpa nyeri (painless), dan berulang (recurrent). Penentuan letak plasenta dapat dilakukan dengan radiografi dan ultrasonografi. Tetapi USG dianggap sebagai cara yang paling tepat untuk menentukan letak plasenta karena tidak menimbulkan bahaya radiasi dan tidak menimbulkan rasa nyeri. Secara umum plasenta previa diklasifikasikan menjadi plasenta totalis,parsialis,marginalis dan letak rendah.

Penegakkan diagnosis pada pasien ini adalah adanya riwayat perdarahan berulang yang tidak diserat rasa nyeri pada trimester ke-tiga kehamilan. Perdarahan peratama yang lebih banyak daripada perdarahan perdarahan berikutnya.Dari pemeriksaan fisik didapatkan bagian kepala janin yang belum turun pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu dengan USG didapatkan adanya gambaran plasenta previa pada segmen bawah rahim.

Penatalaksanaan pada plasenta previa disesuaikan dengan keadaan umum,usia kehamilan,jumlah perdarahan maupun jenis plasenta previa.penanganan dibagi menjadi penanganan aktif dan pasif sesuai dengan kriteria yang ada.