analisa jurnal

4
Waktu respons di instalasi gawat darurat RSUD Dr. Soetomo Surabaya: laporan pendahuluan Pengarang : Muchti, Teguh Aruji;Murtedo, Urip Sumber : Media IDI Penerbit : Ikatan Dokter Indonesia Surabaya Kode Panggil : 610.5, Med i Tahun Terbit Artikel: 1997 Volume : 22 No : 3 Halaman : 12-14 Kata Kunci : Reaction time Sari : Telah diteliti Waktu Respon I dan Waktun Respon II dari kasus-kasus gawat darurat bedah yang memerlukan tindakan operasi darurat yang datang di IRD (Instalasi Rawat Darurat) periode 5 Desember 1996-26 Maret 1997 total penderita 950 kasus 743 (78,21 persen) trauma dan 207 (21,79 persen) non trauma. Waktu respon I adalah waktu antara penderita datang sampai penderita siap untuk dioperasi sedangkan waktu respon II adalah waktu antara siap operasi dengan pelaksanaan operasi (irisan pertama). Waktu respon dikelompokkan jadi 3 kelompok, kelompok A yaitu kasus-kasus yang memerlukan tindakan sangat segera/live saving (antara lain: internal bleeding hematothorax yang memerlukan torakotomi) waktu respon I (42,66 menit) dan waktu respon II (79,46 menit). Kelompok B kasus yang memerlukan tindakan segera (seperti patah tulang terbuka hernia torsio testis). Waktu respon I (59,95 menit) dan waktu responII (195,22 menit). Kelompok C kasus-kasus yang memerlukan tindakan segera sambil memperhatikan situasi dan kondisi (seperti patah tulang tertutup peritonitis generalisata ileus obstruktive appendicitic acut) waktu respon I (57,63 menit) dan waktu respon II (270,87 menit). Waktu respon sangat bervariasi

Upload: khalimah-ganies

Post on 09-Feb-2016

16 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISA JURNAL

Waktu respons di instalasi gawat darurat RSUD Dr. Soetomo Surabaya: laporan pendahuluan

Pengarang : Muchti, Teguh Aruji;Murtedo, UripSumber : Media IDIPenerbit : Ikatan Dokter Indonesia SurabayaKode Panggil : 610.5, Med iTahun Terbit Artikel: 1997

Volume : 22No : 3Halaman : 12-14Kata Kunci : Reaction time

Sari :

Telah diteliti Waktu Respon I dan Waktun Respon II dari kasus-kasus gawat darurat bedah yang memerlukan tindakan operasi darurat yang datang di IRD (Instalasi Rawat Darurat) periode 5 Desember 1996-26 Maret 1997 total penderita 950 kasus 743 (78,21 persen) trauma dan 207 (21,79 persen) non trauma. Waktu respon I adalah waktu antara penderita datang sampai penderita siap untuk dioperasi sedangkan waktu respon II adalah waktu antara siap operasi dengan pelaksanaan operasi (irisan pertama). Waktu respon dikelompokkan jadi 3 kelompok, kelompok A yaitu kasus-kasus yang memerlukan tindakan sangat segera/live saving (antara lain: internal bleeding hematothorax yang memerlukan torakotomi) waktu respon I (42,66 menit) dan waktu respon II (79,46 menit). Kelompok B kasus yang memerlukan tindakan segera (seperti patah tulang terbuka hernia torsio testis). Waktu respon I (59,95 menit) dan waktu responII (195,22 menit). Kelompok C kasus-kasus yang memerlukan tindakan segera sambil memperhatikan situasi dan kondisi (seperti patah tulang tertutup peritonitis generalisata ileus obstruktive appendicitic acut) waktu respon I (57,63 menit) dan waktu respon II (270,87 menit). Waktu respon sangat bervariasi karena banyak faktor-foktor yang mempengaruhi yang memerlukan pengkajian lebih lanjut. (Pengarang)

NAMA : SITI KHALIMAH

Page 2: ANALISA JURNAL

NIM : 09600066

ANALISA JURNAL

Dalam jurnal ini dibahas tentang waktu respon dari sebuah instalasi rawat darurat dengan

masalah cedera kepala pada suatu instansi Rumah Sakit. Dan dari hasil penelitian disebutkan

bahwa waktu yang dibutuhkan dalam penanganan cedera kepala kategori 1 rata-rata 98,33 menit,

kategori II rata-rata 79,08 menit, kategori III rata-rata 78,92 menit, kategori IV rata-rata 44,67

menit dan yang terkhir kategori V dengan rata-rata 33,92 menit dan ini merupakan waktu respon

yang paling cepat diantara kategori-kategori yang lainnya. Kebenaran atau nilai validitas dari

penelitian ini sangatlah relatif karena dalam pembahasan waktu tanggap yang diberika dari suatu

instansi adalah permasalahan yang komplek yang dipengaruhi dari berbagai macam faktor

diantaranya adalah tingkat keparahan dari masalah, kemampuan dan keahlian tenaga medis yang

ada, alat-alat insatansi yang tersedia, berbagai macam tindakan dengan tingkat kesulitannya serta

management dari instansi dalam melakukan penanganan. Hal ini dibuktikan dengan hasil

penelitian yang sebelumnya yang dilaksanakan oleh Muchti, Teguh Aruji dan Murtedo, Urip di

instalasi gawat darurat RSUD Dr.Soetomo dengan penggolongan kasus seperti waktu respon I

adalah waktu antara penderita datang sampai penderita siap untuk dioperasi sedangkan waktu

respon II adalah waktu antara siap operasi dengan pelaksanaan operasi (irisan pertama). Waktu

respon dikelompokkan jadi 3 kelompok, kelompok A yaitu kasus-kasus yang memerlukan

tindakan sangat segera/live saving (antara lain: internal bleeding hematothorax yang memerlukan

torakotomi) waktu respon I (42,66 menit) dan waktu respon II (79,46 menit). Kelompok B kasus

yang memerlukan tindakan segera (seperti patah tulang terbuka hernia torsio testis). Waktu

respon I (59,95 menit) dan waktu responII (195,22 menit). Kelompok C kasus-kasus yang

memerlukan tindakan segera sambil memperhatikan situasi dan kondisi (seperti patah tulang

tertutup peritonitis generalisata ileus obstruktive appendicitic acut) waktu respon I (57,63 menit)

dan waktu respon II (270,87 menit). Waktu respon sangat bervariasi karena banyak faktor-foktor

yang mempengaruhi (Muchti, Teguh Aruji dan Murtedo, Urip, 1997). Dengan adanya faktor

yang melatarbelakangi dari perbedaan waktu respon tersebut maka diharapkan akan ada

penelitian-penelitian yang serupa dimana membahas secara lebih lanjut.