anak usia pendidikan dasar adalah anak yang berusia.doc

13

Click here to load reader

Upload: ade-jaya

Post on 13-Aug-2015

18 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Anak usia pendidikan dasar adalah anak yang berusia.doc

Ke-SDan Menjadi Lapangan Keilmuan Dasar yang Memilki Spesifikasi Baik Dari Segi

Obyek Materi Maupun Obyek Forma

Esensi pendidikan SD adalah memanusiakan generasi muda bangsa usia 6-12 tahun.

Permanusiannya berangkat dari kemampuan awal (kognitif, afektif, psikomotorik)

berketerampilan “ 3 M + O” (Membaca, Menulis, Matematika/ berhitung, dan Observasi)

menghadapi unsur-unsur kebudayaan lokal baik berwujud benda, perilaku, ide, norma, dan

nilai. Pendidikan di SD mendidikkan unsur-unsur kebudayaan lokal tersebut dan

mendidikkan unsur-unsur kebudayaan nasional dan dunia. Masyarakat Indonesia dimana SD

terletak, memilki masalah hidup yang menantang. Masalah yang menantang tersebut antara

lain berwujud survivalitas hidup, lapangan pekerjaan, pewarisan unsur kebudayaan, dan

kelangsungan nilai kehidupan. Walaupun pendidikan di tingkat SD merupakan awal

pendidikan persekolahan, maka pantas dipersoalkan apakah lulusan SD kelak menjadi jenis

individu yang “berbuat tanpa berpikir” atau “berbuat sambil berpikir” atau berpikir dahulu

baru berbuat, atau “mampu memikirkan tentang pemikiran-pemikiran berkenaan dengan

perbuatan”.

Secara keilmuan diketahui bahwa munculnya suatu ilmu disebabkan oleh adanya

masalah yang menantang. Hal itu berarti suatu terapan ilmu bertujuan memecahkan masalah.

Keilmuan khusus pendidikan pra-sekolah dan sekolah dasar tersebut didasarkan atas

pemikiran bahwa (1) secara empiris, dalam masa krisis multidimensional dimana terjadi

kerusuhan sosial, banyak anak usia 4 – 12/ 13 tahun menjadi korban kerusuhan pada satu sisi,

dan banyak anak usia SD, SMP, SMA bahkan mahasiswa yang membuat kerusuhan yang

jelas mereka sadari bahwa yang celaka adalah anak-anak sebaya adik-adik mereka sendiri

pada sisi kedua, (2) secara teoritis, anak seusia SD, SMP, SMA dan mahasiswa yang merusuh

telah mengalami didikan kemanuasiaan di lembaga pendidikan, dan oleh karenanya

Page 2: Anak usia pendidikan dasar adalah anak yang berusia.doc

mengandung masalah “ketidakmantapan didikan nilai kemanusiaan” pada jenjang pendidikan

tertentu, (3) secara akulturasi, lewat bidang keguruan telah terjadi adaptasi berbagai

pengetahuan keguruan dan disiplin ilmu yang lain, yang dipraktekan dalam pendidikan dan

pembelajaran di TK, SD, SMP, SMA pada satu sisi, sedang dampaknya sebagian lulusan SD,

SMP, SMA serta mahasiswa ternyata merusuh dan mengakibatkan korban-korban yang

diantaranya adalah anak usia 4 – 12/13 tahun pada sisi kedua, suatu fenomena yang menjadi

peluang untuk mempermasalahkan “berbagai unsur pengetahuan teradaptasi” bagi praktek

pendidikan pra-sekolah dan sekolah dasar dewasa ini.

Setiap disiplin ilmu memiliki ciri yang berbeda dengan disiplin ilmu yang lain,

walaupun materi ilmu terteliti serupa. Disiplin “keilmuan pendidikan dasar” merupakan suatu

disiplin ilmu baru di Indonesia, terhitung sebagai pemecahan masalah berdasar pikiran yang

tertuang dalam Undang-Undang Pendidikan No. 2 tahun 1989 membedakan jenjang sekolah

menjadi jenjang pra-sekolah, pendidikan dasar (SD dan SMP), pendidikan menengah (SMA),

dan pendidikan tinggi. Disiplin keilmuan pendidikan dasar sebagai disiplin ilmu baru

mempelajari kegiatan pendidikan untuk kebutuhan vital pendidikan pada individu calon

warga masayarakat dan warga negara Indonesia. Sebagai disiplin ilmu baru, maka disiplin

keilmuan pendidikan dasar merupakan hasil akulturasi keilmuan, suatu integrasi kritis antara

“local knowledge dan local philosophy” dengan suatu himpunan disiplin ilmu “philosophy of

education, pedagogik, practical-philosophy of education yang menjelma menjadi disiplin

ilmu kurikulum, teknologi pendidikan dan teknologi instruksional” sebagai disiplin ilmu

utama yang mempelajari kegiatan pendidikan muncul dalam kebudayaan eropa, dan

diadaptasi dalam kebudayaan Indonesia sejak tahun 1945- 1970an beserta ilmu bantunya

dalam rangka mempelajari dan memecahkan masalah pendidikan. Disiplin keilmuan

pendidikan dasar tersebut merupakan hasil akuturasi system ilmu dan teknologi di bidang

pendidikan. Konsep keilmuan digunakan mengingat disiplin yang tergabung adalah filsafat

Page 3: Anak usia pendidikan dasar adalah anak yang berusia.doc

pendidikan sebagai cabang khusus filsafat, pedagogic sebagai ilmu yang otonom terpisah dari

filsafat, kurikulum sebagai disiplin ilmu yang berorientasi praktis, teknologi pendidikan dan

teknologi instruksional sebagai suatu linking science dan cultural-activity.

Sebagai suatu disiplin ilmu baru, suatu ranting, tangkai, bahkan mungkin program

yang dibuat untuk pemecahan masalah Indonesia memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (a) obyek

materi keilmuan pendidikan dasar adalah peristiwa sosial, gejala rohani, dan dunia tanda yang

berwujud kegiatan pendidikan dimana sistem teknologi hadir. Kegiatan pendidikan itu sendiri

berisi unsur anak berusia 0,1 – 15/ 16 tahun dan orang dewasa yang berfungsi atau

seharusnya berfungsi mendidik. Obyek tindak mendidik berupa (i) bayi dalam kandungan ibu

hamil selama uasia 9 bulan 10 hari, dengan asumsi ibu hamil berfungsi mendidik, suatu

konsep pendidikan berasal dari local knowledge dan local philosophy, (ii) anak usia 0,1 – 15/

16 tahun sebagai individu yang memerlukan pemenuhan kebutuhan vital pendidikan, yang

terbagi dalam tiga tahapan. Pertama, anak balita yang diasuh keluarga, dan kemudian

tergabung dalam kelompok bermain yang berusia 3 – 5 tahun. Kedua, anak yang masuk

pendidikan TK usia 4 – 5/ 6 tahun. Ketiga, anak yang masuk pendidikan dasar berusia 6 – 12/

13 tahun tergabung dalam lembaga sekolah dasar, dan anak berusia 13 – 15/ 16 tahun yang

tergabung dalam sekolah menengah pertama. Anak berusia 0,1 – 15/ 16 tahun ini bukanlah

subyek disiplin ilmu ekonomi, politik, dan hukum. (b) Obyek forma keilmuan pendidikan

dasar sesuai dengan himpunan integratif dari himpunan disiplin ilmu yang mempelajari

kegiatan pendidikan terhadap anak usia 0,1 – 15/ 16 tahun yang secara operasional mereka

dididik dalam lembaga keluarga, lembaga agama, sekolah, dan pramuka. Secara operasional

obyek forma tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut : tindak mendidik (item) dalam

situasi pendidikan (traits) sebagai bagian dari kegiatan pendidikan (traits-complex) dalam

suatu lembaga pendidikan (cultural-activity) sebagai bagian integral kebudayaan Indonesia,

yang menimbulkan tindak belajar (item) dalam suatu suasana pembelajaran yang mendidik

Page 4: Anak usia pendidikan dasar adalah anak yang berusia.doc

sehingga terjadi tindak identifikasi eksistensial emansipatoris dalam suatu hubungan yang

cukup lama. Praktek keilmuan pendidikan dasar di TK,SD, SMP harus berdasar konteks

geografis, historis dan sosio-kultural. Tiap pendidik perlu sadar bahwa terjadi perubahan

orientasi nilai yang berbeda-beda pada latar belakang sosio-kultural. TK, SD, SMP

merupakan lembaga pendidikan yang melakukan akulturasi unsur kebudayaan secara

sistematis dan terprogram berkenaan dengan benda, perilaku, norma, nilai, ide, simbol, dan

makna.

Praktek keilmuan pendidikan dasar di lembaga-lembaga pendidikan berarti membantu

untuk membuat perubahan dari hakekat individu manusia tumbuh menjadi kepribadian

tertentu. Tindak mendidik yang yang menumbuhkan hakekat individu bersifat meningkatkan

taraf kemanusiaan, dan meningkatkan taraf taksonomi tujuan dengan menggunakan bahan

pendidikan. Taksonomi tersebut merupakan tingkat pada domain kognitif, afektif, dan

psikomotorik sebagai hasil penelitian Blomm dkk. Domain tersebut berguna untuk

merumuskan tujuan pengajaran di lembaga sekolah. Para pendidik khususnya guru patut

memahami ciri dan sifat bahan pendidikan yang berguna untuk mengolah kepribadian anak.

Kegiatan pendidikan di SD merupakan peristiwa sosial sehari-hari di masyarakat

Indonesia. Kegiatan pendidikan tersebut merupakan gerakan Indonesianisasi generasi muda

bangsa menjadi pendukung kebudayaan Indonesia modern. Anak usia pendidikan dasar

adalah anak yang berusia 0,1- 15/ 16 tahun, anak-anak tersebut di masyarakat tidak tergolong

produktif dari segi ekonomis, dan bukan terhitung warga komunitas yang mampu sepenuhnya

memikul tanggung jawab sosial. Kegiatan pendidikan di SD tidak terbatas pada keberlakuan

kurikulum, tetapi lebih berorientasikan pada suatu kegiatan kebudayaan yang spesialistis.

Oleh karena itu juga harus ditangani secara professional.

Dari sejarah perkembangan cabang-cabang ilmu pengetahuan diketahui bahwa

sekurang-kurangnya terdapat empat disiplin keilmuan yang mempelajari kegiatan pendidikan

Page 5: Anak usia pendidikan dasar adalah anak yang berusia.doc

yaitu filsafat pendidikan, ilmu pendidikan yang otonom, teknologi pendidikan, dan teknologi

instruksional (teknologi pembelajaran). Keempat disiplin keilmuan tersebut beserta ilmu

bantunya dapat terterima oleh paradigma pencerdasan kehidupan bangsa sebagai sarana

pemecahan masalah pendidikan di Indonesia. Terterimanya keempat keilmuan pendidikan

tersebut didasarkan atas dugaan bahwa (i) berbagai aliran filasafat pendidikan tersebut berisi

analisis tenytang hakikat manusia, masyarakat, kebudayaan, dan pendidikan, serta metode

pemerolehan pengetahuan, oleh karena itu dapat dipakai untuk memperbandingkan dengan

pikiran tentang Indonesia baik secara kronologis, problematic, maupun sistematis, (ii) aliran

ilmu pendidikan yang fenomenologis, membicarakan dasar filsafat manusia yang terterima

untuk pelaksanaan kegiatan pendidikan, syarat utama terterimanya filsafat manusia itu adalah

pengakuan bahwa manusia adalah makhluk individu, sosial, susila, dan berkepribadian,

dalam hal ini Indonesia memiliki pandangan manusia Pancasila, yang secara content analisis

akan terterima oleh ilmu pendidikan yang fenomenologis, oleh karena itu hal yang sebaliknya

terjadi, yaitu ilmu pendidikan yang fenomenologis dan yang humanistis terterima sebagai

pemikiran keilmuan pendidikan dalam paradigma pencerdasan kehidupan bangsa, (iii)

teknologi pendidikan dan teknologi instruksional terterima dalam upaya pencerdasan

kehidupan bangsa dengan pertimbangan orientasi pada pemecahan masalah belajar pada

pebelajar. Meskipun demikian sehubungan dengan behavioral science yang menopang

pemikiran teknologi pendidikan dan teknologi instruksional bahwa belajar dapat dikondisikan

tidaklah berarti mutlak. Teknologi pendidikan dan teknologi instruksional terterima dalam

batas-batas tidak mereduksi hakikat dan martabat manusia.

Misi sekolah dasar adalah melakukan pendidikan kepribadian, socio-civics, dan

intelektual. Misi keilmuan adalah menganalisis hal-hal berkenaan dengan pendidikan

kepribadian, socio-civics, dan intelektual. Kerjasama interdisipliner beberapa cabang ilmu

tersebut perlu dirancang, dilaksakan dengan bijaksana (dengan berbagai tilikan keilmuan

Page 6: Anak usia pendidikan dasar adalah anak yang berusia.doc

dalam melihat perilaku anak, jati diri individu, tujuan taksonomis, pribadi emansitoris

individu, konteks sosial individu), dievaluasi dengan segera sehingga guru dapat

meyelematkan daya juang pebelajar secara individual. Terapan inetrdisipliner ini tampak

pada rumusan tujuan instruksional khusus.

Terapan interdisipliner ilmu juga berarti pemecahkan masalah yang lebih dari satu

cabang ilmu. Terapan interdisipliner keilmuan pada pendidikan SD yang terintegrasi

bertujuan memecahkan masalah seperti (i) memahami pengalaman formatif, kemampuan,

konteks masayarakat sekolah dan kelasnya, (ii) perilaku siswa belajar, dan (iii) perolehan

hasil belajar.Dengan menggunakan berbagai disiplin keilmuan pendidikan diharapkan 100%

siswa SD selama enam tahun belajar mencapai tujuan belajar yang diduga sesuai dengan

dampak pengiring.

Terapan interdisipliner keilmuan bertujuan membelajarkan siswa SD yang terletak di

masyarakat di mana warga masyarakat (i) sebagian besar belum memiliki budaya belajar

yang berkesinambungan, (ii) sebagian kecil mengaharapkan agar bila selesai belajar SD

segera memeproleh pekerjaan, (iii) yang lain menyerahkan pendidikan anaknya sepenuhnya

kepada guru SD, dan (iv) yang lain tidak memahami bahwa institusi SD adalah sarana

Indonesianisasi. Sedangkan dalam diri siswa terdapat sejumlah masalah berkenaan dengan

daya juang emansipasi diri siswa untuk menjadi seorang pribadi ke-Indonesiaan.

Perbandingan unsur keilmuan dalam filsafat pendidikan, ilmu pendidikan, tek. Pendidikan

dan tek. Instruksional

Disiplin ilmu Filsafat

Pendidikan

Ilmu

Pendidikan

Teknologi

Pendidikan

Teknologi

InstruksionalUnsur

keilmuan

Obyek Perilaku Kegiatan Perilaku belajar Kegiatan belajar

Page 7: Anak usia pendidikan dasar adalah anak yang berusia.doc

materi/ materi

keilmuan

pendidikan sebagai

bagian integral

kebudayaan yang

dinamis (secara

material berupa

jasad hidup,

peristiwa social,

gejala rohani dan

dunia tanda)

pendidikan

sehari-hari yang

berisikan

pelaku-pelaku

pendidik-tr didik

dengan tujuan

pendidikan

sehari-hari yang

menimbulkan

masalah bagi

pebelajar

yang bermasalah

sehingga

memerlukan

pemecahan

masalah yang

sistemik

Obyek forma

Memanusiakan

generasi muda

bangsa sesuai

hakikat dan

martabat manusia

sehingga ia

menjadi pribadi

berkebudayaan

yang terpelajar

Tindak

mendidik

(membantu)

generasi muda

bangsa sehingga

ia menjadi

seorang pribadi

dewasa dalam

suatu

masyarakat dan

kebudayaan

(tindak tersebut

ditemukan

dalam situasi

pendidikan)

Tindak analisis

dan

memecahkan

masalah belajar

secara keilmuan

sehingga tujuan

belajar tercapai

Tindak

pemecahan

masalah belajar

secara sistemik

sehingga

kegiatan belajar

berlangsung

dengan mudah,

terperbaiki,

berguna bagi

kehidupan

Page 8: Anak usia pendidikan dasar adalah anak yang berusia.doc

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati, M. 1994. Keilmuan Pendidikan Sekolah Dasar : Suatu Pendekatan, Kemungkinan

Kerja Operasional Pada Kegiatan Pendidikan di Sekolah Dasar. Program

Pascasarjana IKIP Malang.

Dimyati, M. 2003. Keilmuan Pendidikan Dasar: Problem Disiplin Keilmuan, Praktek di

Lembaga Keluarga dan Agama, Metode Fenomenologi dan Perspektif

Keilmuan di Indonesia. Program Teknologi Pendidikan Pascasarjana universitas

Negeri Malang.