an open label longitudinal study on efficacy of switching insuline

28
 STA SE I N TERN A R SU D CI A N J U R PER I O D E 29 J U N I 15- 5 SEP TEM B ER 2015 FAK U L TAS K E D O KTE RA N D AN KESEH ATAN U N I V E R SI TAS M U H A M M A D I YA H J AK ARTA Pembimbing : dr. Tety Suratika, Sp.Pd Oleh : Amalia Prima Sundari (201073000 ! JOURNAL READING

Upload: cumbelia-prima

Post on 04-Nov-2015

224 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

journal reading internal medicine

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Stase interna Rsud cianjurperiode 29 juni 15- 5 september 2015fakultas kedokteran dan kesehatanuniversitas Muhammadiyah JakartaPembimbing :dr. Tety Suratika, Sp.Pd

Oleh :Amalia Prima Sundari (2010730008)

JOURNAL READINGPendahuluan Untuk mencegah komplikasi diabetes, pengawasan teliti indeks glikemik, dengan tanpa adanya fluktuasi dari kadar gula darah merupakan hal yang krusial.Karena penurunan kapasitas sekresi dari insulin endogen, juga menurun pada DM tipe II.Pemberian basal insulin penting untuk mencapai kestabilan dan kontrol yang baik untuk kadar gula darah, baik pada DM I maupun DM IIPendahuluan Meskipun insulin analog long-acting yang sekarang tersedia memiliki keuntungan yang utama pada profil farmakodinamiknya, lebih dari protamine hagedorn murni, insuline glargine, dan detemir, semua analog ini menunjukkan efisiensi yang maksimal, dan pada beberapa pasien perlu menyuntikkan dua kali sehari, untuk memenuhi kebutuhan insulin basal.Pendahuluan Baru-baru ini, insulin Degludec (IDeg), preparat long-acting insulin basal terbaru, telah dibuat secara komersial dan dapat digunakan.IDeg dilaporkan memiliki lama kerja sekitar 25 jam, dimana ini lebih lama jika dibandingkan dengan insulin glargine, dan lama kerja obat lebih dari 42 jam.Selain itu, iDeg memberikan efek puncak yang lebih kecil dibandingkan dengan insulin basal biasa 4) dan sehingga iDeg dapat menjadi insulin basal yang ideal untuk mencapai kontrol yang stabil dari kadar gula darah.Tujuan PenelitianMengevaluasi tingkat Gula darah dan fluktuasinya, pada pasien orang jepang dengan DM II, selama penggunaan insulin basal biasa dan IDeg, serta menentukan mana yang lebih bermanfaat dari FlexTouch melalui wawancara.

Metode Penelitian Subjek penelitian20 partisipan dengan DM II, ( usia rata-rata 67,1 tahun; 65% laki-laki) di rekrut pada penelitian open label longitudinal.Demografis, karakteristik klinis, dan pengobatan DM sebelumnya dicatat.

Selama follow up, subjek hanya menggunakan insulin saja. Dan tidak ada ketentuan khusus untuk gaya hidup pasien , kecuali mereka yang harus ikut program pengendalian berat badan, termasuk pengendalian nutrisi yang tepat, dan aktivitas fisik yang rutin.Metode Penelitian Study ProtocolSetelah informed consent, semua subjek menerima :Insulin Gargline atauDetermir IDeg Pasien diminta untuk mencatat dan memantau:Gula darah puasa sebelum makan.Gula darah sebelum injeksi basal insulin. (1st week)Gula darah saat penggunaan iDeg. (2nd week)Gejala ketika kadar glukosa < 70 mg/dl atau ketika menyadari tanda hipoglikemi1 x sehari (2 minggu)Metode Penelitian Preference for pen devicesSelama penggunaan iDeg, pasien mengganti injeksi dengan FlexTouch. Setelah penggunaan selama 2 minggu, disediakan kuesioner khusus ( 5 ) . Dinilai preferensi subyek dalam hal kenyamanan dan kemudahan penggunaan. Metode Penelitian Hasil

Hasil

Hasil

Hasil

Diskusi Pada penelitian ini, tidak ada parameter yang berubah secara signifikan setelah beralih ke IDeg ketika GD dan SD diperiksa di semua subjek . Temuan ini menunjukkan bahwa beralih dari insulin basal tradisional ke IDeg mungkin tidak berguna untuk semua pasien dengan diabetes tipe 2 .DiskusiAkan tetapi GD sebelum injeksi basal insulin dan SD menurun secara signifikan selama penggunaan iDeg, pada pasien yang menerima dosis tinggi (> 10 unit).Selain itu , parameter baseline mereka meningkat, setelah beralih ke insulin basal sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa beralih dari insulin basal ke IDeg bermanfaat pada pasien yang menerima pengobatan insulin basal dosis tinggi .Diskusi

DiskusiSalah satu kemungkinan, bahwa sekresi insulin sisa menetap, pada pasien yang menerima dosis insulin basal lebih rendah, dibandingkan dengan pengguna dosis yang lebih tinggi .Sudah dilaporkan sebelumnya, IDeg lebih efektif mengurangi GD dan meningkatkan hipoglikemia dibandingkan glargine pada pasien DM I, dengan dosis yang sama( 6 ) . Namun, parameter sekresi insulin sisa yang tidak diteliti dalam penelitian ini sebelumnyaDiskusi Sebaliknya, tingkat GDP tetap tidak berubah setelah beralih ke IDeg . Tahap 2 dan 3 percobaan telah menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian ini . Efek penurunan IDeg dan glargine pada tingkat GDP dan HbA1c tidak berbeda pada pasien dengan diabetes tipe 2.Diskusi

Diskusi

Diskusi

Diskusi Telah dilaporkan sebelumnya bahwa kejadian hipoglikemia nokturnal secara signifikan berkurang pada pasien yang menerima IDeg dibandingkan dengan insulin glargine ( 8 ) . Efek penurun glukosa dari glargine dan detemir bertahan maksimum sekitar 4 dan 7 jam , masing-masing, setelah injeksi dan kemudian menurun secara perlahan ( 9 ) . Diskusi Efek puncak glargine dan detemir dapat menyebabkan hipoglikemia nokturnal. Sebaliknya , efek GD IDeg dilaporkan stabil selama 24 jam bila diukur dengan metode klem glukosa euglycemic ( 4 ) . Oleh karena itu, beralih dari insulin basal konvensional ke IDeg mungkin bermanfaat bahkan jika tingkat GDP dan HbA1c tidak berubah . Karena tidak ada peristiwa hipoglikemik dilaporkan dalam studi jangka pendek ini, studi lebih lanjut sangat diperlukan.Keterbatasan PenelitianUkuran sampel tidak cukup besar untuk membuat kesimpulan yang pasti .Peneliti menganalisis hanya subjek yang diterima protokol penelitian ; oleh karena itu , kita tidak dapat mengesampingkan potensi bias seleksi .Karena terbatasnya jumlah subjek, peneliti tidak bisa secara terpisah menilai glargine dan detemir .IMT pada populasi ini lebih rendah daripada yang diamati pada populasi Barat. ( 12 ) . Dengan demikian , studi longitudinal skala besar harus dilakukan di negara lain .Kesimpulan Menggantikan insulin basal dengan IDeg berguna untuk kontrol yang stabil dan akurat dari tingkat BG pada pasien dengan diabetes tipe 2 yang menerima dosis tinggi insulin basal . Para pasien dengan durasi singkat diabetes menerima suntikan tunggal insulin lebih suka beralih dari perangkat mereka untuk FlexTouch.ReferencesUKPDS Group. U.K. prospective diabetes study 16. Overview of 6 years therapy of type II diabetes: a progressive disease. U.K. Prospective Diabetes Study Group. Diabetes 44: 1249-1258, 1995. Heise T, Pieber TR. Towards peakless, reproducible and long- acting insulins. An assessment of the basal analogues based on isolycaemic clamp studies. Diabetes Obes Metab 9: 648-659, 2007.Heise T, Hvelmann U, Nosek L, Bttcher S, Granhall C, Haahr H. Insulin degludec has a two-fold longer half-life and a more consistent pharmacokinetic profile than insulin glargine. Diabetes 60 (Suppl 1): LB11, 2011. Heise T, Nosek L, Bttcher SG, Hastrup H, Haahr H. Ultra-long- acting insulin degludec has a flat and stable glucose-lowering ef- fect in type 2 diabetes. Diabetes Obes Metab 14: 944-950, 2012.Garg S, Bailey T, DeLuzio T, Pollom D. Preference for a new pre- filled insulin pen compared with the original pen. Cerr Med Res Opin 27: 2323-2333, 2011. Yamada K, Nakayama H, Sato S, et al. A randomized crossover study of the efficacy and safely of switching from insulin glargine to insulin degludec among patients with type 1 diabetes. Diabetol Int 5: 74-77, 2014. Zinman B, Fulcher G, Rao PV, et al. Insulin degludec, an ultra- long-acting basal insulin, once a day or three times a week versus insulin glargine once a day in patients with type 2 diabetes: a 16- week, randomized, open-label, phase 2 trial. Lancet 377: 924-931, 2011. Rodbard HW, Cariou B, Zinman B, et al. Comparison of insulin degludec with insulin glargine in insulin-nave subjects with type 2 diabetes: a 2-year randomized, treat-to-target trial. Diabet Med 30: 1298-1304, 2013.

9. Porcellati F, Rossetti P, Busciantella NR, et al. Comparison of pharmacokinetics and dynamics of the long-acting insulin analogs glargine and detemir at steady state in type 1 diabetes: a double- blind, randomized, crossover study. Diabetes Care 30: 2447-2452, 2007.

10. Ogawa S, Nako K, Okamura M, Senda M, Sakamoto T, Ito S. Compared with insulin glargine, insulin degludec narrows the day- to-day variability in the glucose-lowering effect rather than lower- ing blood glucose levels. J Diabetes Mellitus 3: 244-251, 2013.

11. Wielandt JO, Niemeyer M, Hansen MR, Bucher D, Thomsen NB. FlexTouch: a prefilled insulin pen with a novel injection mecha- nism with consistent high accuracy at low-(1 U), medium-(40 U), and high-(80 U) dose settings. J Diabetes Sci Technol 5: 1195- 1199, 2011.

12. Torrens JI, Skurnick J, Davidow AL, et al. Ethnic differences in insulin sensitivity and beta-cell function in premenopaulsa or early perimenopausal women without diabetes: the Study of Womens Health Across the Nation (SWAN). Diabetes Care 27: 354-361, 2004.