manuver pekerjaan switching

23
15. MANUVER PEKERJAAN (SWITCHING) Manuver (Switching) merupakan kegiatan sebelum dan sesudah pekerjaan instalasi, baik pada instalai penyaluran, pembangkitan maupun penyaluran, yaitu kegiatan berupa pembukaan maupun penutupan komponen Sistem Tenaga Listrik seperti PMT dan PMS. Dalam kegiatan ini diperlukan koordinasi yang baik antara pihak-pihak yang terkait, supaya pekerjaan bisa nerlangsung dengan baik, lancar dan aman. Ada dua kegiatan utama dalam Manuver (Switching) : 1. Energize : Pemberian tegangan pada suatu peralatan instalasi listrik tegangan tinggi. 2. Deenergize : Pembebasan tegangan pada suatu peralatan instalasi listrik tegangan tinggi. Contoh : Energize/Deenergize SUTET 500 kV, SUTT 150 kV Transformator 150/20 kV 15.1. Switching yang dilakukan pada Operasi Real Time : a. Kondisi Normal : - Pengaturan Contoh pada saat menghadapi beban puncak dilakukan pelepasan reaktor, sedang pada saat beban terendah

Upload: fajar-ginanjar

Post on 10-Aug-2015

244 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manuver Pekerjaan Switching

15. MANUVER PEKERJAAN (SWITCHING)

Manuver (Switching) merupakan kegiatan sebelum dan sesudah pekerjaan instalasi, baik

pada instalai penyaluran, pembangkitan maupun penyaluran, yaitu kegiatan berupa

pembukaan maupun penutupan komponen Sistem Tenaga Listrik seperti PMT dan PMS.

Dalam kegiatan ini diperlukan koordinasi yang baik antara pihak-pihak yang terkait,

supaya pekerjaan bisa nerlangsung dengan baik, lancar dan aman.

Ada dua kegiatan utama dalam Manuver (Switching) :

1. Energize :

Pemberian tegangan pada suatu peralatan instalasi listrik tegangan tinggi.

2. Deenergize :

Pembebasan tegangan pada suatu peralatan instalasi listrik tegangan tinggi.

Contoh : Energize/Deenergize SUTET 500 kV, SUTT 150 kV Transformator 150/20 kV

15.1. Switching yang dilakukan pada Operasi Real Time :

a.Kondisi Normal :

- Pengaturan

Contoh pada saat menghadapi beban puncak dilakukan pelepasan reaktor, sedang

pada saat beban terendah dilakukan pelepasan SUTT/SUTET dalam rangka untuk

pengaturan tegangan..

- Pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan / terjadwal.

Contoh pengoperasian Transformator 150/20 kV baru

b. Kondisi Gangguan / Emergency

Dilakukan pada saat pemulihan setelah terjadi gangguan

15.1.1. Tegangan Operasi

15.1.1.1. Batas Tegangan

Level Tegangan 500 kV :

Prosentase tegangan terendah Vn - 5 % Vn = 475 kV

Page 2: Manuver Pekerjaan Switching

Prosentase tegangan tertinggi Vn + 5 % Vn = 525 kV

Level Tegangan 150 kV :

Prosentase tegangan terendah Vn - 10 % Vn = 135 kV

Prosentase tegangan tertinggi Vn + 5 % Vn = 157,5 kV

15.1.1.2. Sinkron

Hal yang perlu diperhatikan dalam proses sinkron antar sub sistem adalah Prinsip Paralel

Peralatan Instalasi Tenaga Listrik, yaitu :

• Tegangan Sama

• Beda sudut antara Tegangan dan Arus (Vektor Group) pada kedua sisi sama

• Urutan Fasa Sama

Hal-hal yang dilakukan dalam mengatur tegangan agar sama :

• Mengatur Daya Reaktif (MVAr) Unit Pembangkit

• Mengoperasikan/melepas Reaktor, Kapasitor.

• Mengatur Tap Changer Transformator.

• Melakukan Tap Stagering pada Transformator 500/150 kV.

Catatan :

• Perbedaan sudut pada kedua sisi, umumnya dapat dilakukan dengan mengatur aliran

daya.

15.1.1.3. Manuver Pembebasan dan Penormalan peralatan instalasi listrik.

Di bawah ini diberikan Contoh Manuver Pembebasan dan Penormalan Transformator dan

Contoh Manuver Pembebasan dan Penormalan SUTET 500 Kv.

Page 3: Manuver Pekerjaan Switching

Contoh 1: Manuver Pembebasan dan Penormalan Transformator

Pedoman Manuver Untuk: Pemeliharaan / Perbaikan / Perluasan Instalasi / Pengaturan Tegangan

Pekerjaan : Pemeliharaan tahunan bay IBT -1. Lokasi : GITET Bandung Selatan Instalasi: IBT-1 500/150 KV-500 MVAWaktu : Minggu , 16/11/2008 , 07.00 - 15:00Permintaan pembebasan instalasi diterima pada pukul : ….. : .....Aliran daya pada instalasi menjelang dibebaskan : .…MW, .… MVAr,.…AManuver Keandalan : Pada saat pembebasan dan penormalan IBT, Reaktor 66 KV dalam keadaan terbuka

Manuver Pembebasan InstalasiLokasi Jam Instalasi ManuverBdsln …:… 7AB1 bukaBdsln …:… ADS 7AB1 bukaBdsln …:… Pmt 150kV-IBT-1 bukaBdsln …:…ADS 150kV-IBT-1 bukaBdsln …:… 7A1 bukaBdsln …:… ADS 7A1 buka

Cek Status PemisahJam Status… : … Pemisah Instalasi dibuka… : … PMS tanah terakhir ditutup

… : … Semua PMS tanah dibuka… : … PMS Instalasi ditutup

Petugas Nama SatuanPenanggung Jawab Pekerjaan : ………….………… ……………………Penanggung Jawab Manuver : ……………….…… ….………………..Penanggung Jawab K3 : ............……………. ……………………Penyelia : ................................. ……………………Dispatcher : .............................…. ....……………....…Operator GITET : ..........……………… ………………...…

Manuver Penormalan InstalasiLokasi Jam Instalasi ManuverBdsln …:… ADS 7A1 tutup Bdsln …:… 7A1 tutupBdsln …:… ADS 150kV-IBT-1 tutupBdsln …:… Pmt 150kV-IBT-1 tutupBdsln …:… ADS 7AB1 tutupBdsln …:… 7AB1 tutup

Saguling I/II Mandirancan I/II

1 2 1 2

Bus B

7B

7A

7AB

Bus A

BDSLN IBT I IBT II Reaktor I Reaktor II

Saguling I/II Mandirancan I/II

1 2 1 2

Bus B

7B

7A

7AB

Bus A

BDSLN IBT I IBT II Reaktor I Reaktor II

Page 4: Manuver Pekerjaan Switching

Contoh 2 : Manuver Pembebasan dan Penormalan SUTET 500 kV

Pedoman Manuver Untuk: Pemeliharaan / Perbaikan / Perluasan Instalasi / Pengaturan Tegangan

Pekerjaan : Pemeliharaan tahunan SUTET SRLAYA-GNDUL 1Lokasi : GITET Srlaya &Gndul Instalasi: SUTET SRLAYA-GNDUL 1Waktu : Minggu , 16/11/2008 , 07.00 - 15:00Permintaan pembebasan instalasi diterima pada pukul : ….. : .....Aliran daya pada instalasi menjelang dibebaskan : .…MW, .… MVAr,.…AManuver Keandalan ………………………………………………………….

Petugas Nama SatuanPenanggung Jawab Pekerjaan : ………….………… ……………………Penanggung Jawab Manuver : ……………….…… ….………………..Penanggung Jawab K3 : ............……………. ……………………Penyelia : ................................. ……………………Dispatcher : .............................…. ....……………....…Operator GITET : ..........……………… ………………...…

IBT I500/150 kV

Bus B

7B

7A

7AB

Bus A

SURALAYA 2 3 5 6 7

1 2 4 53 6 7

1 4

1 2 1 2IBT II500/150 kV

CilegonGandul

1 2 4 5

Bus B

7B

7A

7AB

Bus A

GANDUL IBT I500/150 kV

3

Suralaya

1 2

Cibinong

1 2

IBT II500/150 kV

Kembangan

21

Manuver Pembebasan InstalasiLokasi Jam Instalasi ManuverSRLYA …:… 7AB2 bukaSRLYA …:… ADS 7AB2 bukaGNDUL …:… 7AB2 bukaGNDUL …:… ADS 7AB2 buka

Lokasi Jam Instalasi Manuver

GNDUL …:… 7B2 bukaGNDUL …:… ADS 7B2 bukaSRLYA …:… 7B2 bukaSRLYA …:… ADS 7B2 buka

Manuver Penormalan InstalasiLokasi Jam Instalasi ManuverSRLYA …:… ADS 7B2 tutup SRLYA …:… 7B2 tutupGNDUL …:… ADS 7B2 tutupGNDUL …:… 7B2 tutup

Lokasi Jam Instalasi Manuver

GNDUL …:… ADS 7AB2 tutupGNDUL …:… 7AB2 tutupSRLYA …:… ADS 7AB2 tutupSRLYA …:… 7AB2 tutup

Page 5: Manuver Pekerjaan Switching

15.1.2. Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan Pada Instalasi Listrik Tegangan Tinggi / Ekstra

Tinggi

a. Pengorganisasian Kerja

b. Tugas Dan Tanggung Jawab

c. Pendelegasian Tugas

d. Pelaksanaan Pendelegasian Tugas

e. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan

f. Dokumen Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan-DP3

15.1.2.1. Pengorganisasian Kerja

– Penanggung Jawab Pekerjaan

– Pengawas K3

– Pengawas Manuver

– Pelaksana Manuver

– Pengawas Pekerjaan

– Pelaksana Pekerjaan

15.1.2.2.Tugas Dan Tanggung Jawab

– Penanggung Jawab Pekerjaan

– Pengawas K3

– Pengawas Manuver

– Pelaksana Manuver

– Pengawas Pekerjaan

– Pelaksana Pekerjaan

15.1.2.3. Pendelegasian Tugas

Pendelegasian tugas dapat diberikan kepada pejabat atau personil yang mempunyai

kemampuan (formulir), dalam hal :

– Personil yang ditunjuk berhalangan melaksanakan tugasnya.

– Dalam satu pekerjaan diperlukan beberapa pengawas.

Page 6: Manuver Pekerjaan Switching

15.1.2.4. Pelaksanaan Pendelegasian Tugas

Pelaksanaan pendelegasian tugas dilaksanakan sebagai berikut :

• Penanggung Jawab Pekerjaan

• Pengawas Manuver

• Pengawas Pekerjaan

• Pengawas K3

15.1.2.5. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan

• Persiapan

• Ijin Pembebasan Instalasi untuk dikerjakan

• Pelaksanaan Manuver Pembebasan Tegangan

• Pernyataan Bebas Tegangan

• Pelaksanaan Pekerjaan

• Pekerjaan Selesai

• Pernyataan Pekerjaan Selesai

• Pernyataan Instalasi Siap Diberi Tegangan

• Pelaksanaan Manuver Pemberian Tegangan

15.1.2.6. Dokumen Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan-DP3

• Daerah Berbahaya dan Daerah Aman

• Formulir DP3

15.1.3. Daerah Berbahaya dan Daerah Aman

Daerah berbahaya (danger area) adalah suatu tempat (daerah) di sekitar peralatan

(bagian) bertegangan, yang batasnya (jaraknya) tidak boleh dilanggar. Batas (jarak)

daerah berbahaya tergantung pada besarnya tegangan nominal sistem.

Sedangkan jarak aman (safety distance) adalah jarak diluar daerah berbahaya, dimana

orang dapat bekerja dengan aman dari bahaya yang ditimbulkan oleh peralatan (bagian)

yang bertegangan.

Untuk berjalan melintas disekitar daerah peralatan/instalasi yang bertegangan, harus

sangat berhati hati. Pastikan bahwa peralatan yang dibawa tidak mencuat/menonjol

Page 7: Manuver Pekerjaan Switching

keatas ataupun kesamping, usahakan untuk tidak dipanggul atau dibawa secara

melintang.

• Jarak aman minimum diperlihatkan pada tabel berikut ini :

- Sistem Tegangan (kV) - Jarak aman (cm)

20 70

30 85

70 100

150 150

500 500

*) Electrical Safety Advice (ESA) dan PUIL 1987

15.1.4. FORMULIR DP3

Formulir-formulir yang digunakan untuk menerapkan prosedur pelaksanaan pekerjaan

pada instalasi tegangan tinggi/ekstra tinggi ini yang disebut DP3 adalah terdiri dari :

1. Formulir 1 : Prosedur pengamanan pada instalasi tegangan tinggi / ekstra tinggi.

Lampiran formulir 1 : rencana pengamanan pekerjaan pada instalasi tegangan

tinggi/ekstra tinggi.

2. Formulir 2 : Pemeriksanaan kesiapan pelaksana sebelum bekerja pada instalasi

tegangan tinggi/ekstra tinggi.

3. Formulir 3 : Pembagian Tugas dan Penggunaan Alat Kesehatan Kerja.

4. Formulir 4 : Manuver pembebasan tegangan instalasi tegangan tinggi / ekstra

tinggi.

5. Formulir 5 : Pernyataan Bebas Tegangan.

Formulir 5 lanjutan : Serah terima Pekerjaan

6. Formulir 6 : Pernyataan Pekerjaan Selesai.

7. Formulir 7 : Manuver Pengisian Tegangan instalasi listrik tegangan tinggi/ekstra

tinggi.

8. Formulir 8 : Surat pendelegasian tugas.

9. Formulir 9 : Permintaan Ijin kerja. Khusus Pihak luar PT PLN P3B.

Page 8: Manuver Pekerjaan Switching

15.1.5. PERSIAPAN

Sebelum melaksanakan pekerjaan ada beberapa tahapan seperti berikut :

1. Briefing

2. Pengawas Pekerjaan memeriksa alat kerja dan material yang diperlukan.

3. Pengawas K3 memeriksa peralatan keselamatan kerja yang diperlukan (formulir 1)

4. Pengawas K3 memeriksa kesiapan jasmani/rohani personil yang akan melaksanakan

pekerjaan (formulir 2)

Briefing tentang rencana kerja yang akan dilaksanakan kepada seluruh personil yang

terlibat dalam pekerjaan dilaksanakan oleh :

• Pengawas Pekerjaan :

– Memberikan penjelasan mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan baik

dan aman.

– Membagi tugas sesuai dengan kemampuan dan keahlian personil (formulir 3).

• Pengawas K3 :

– Memberikan penjelasan mengenai penggunaan alat pengaman kerja/pelindung

diri yang harus dipakai (formulir 1)

– Memberikan penjelasan pengamanan instalasi yang akan dikerjakan.

– Menjelaskan tempat2 yang berbahaya dan rawan kecelakaan terhadap Pelaksana

Pekerja.

• Pengawas Manuver :

– Menyampaikan hasil koordinasi dengan unit terkait.

– Menjelaskan langkah-langkah untuk manuver pembebasan dan pengisian

tegangan (formulir 4 dan 7)

15.1.6. Pembebasan Instalasi Untuk Dikerjakan

Dispatcher (P3B/Region) memberi ijin pembebasan instalasi kepada Pengawas Manuver.

15.1.6.1. Pelaksanaan Manuver Pembebasan Tegangan :

1. Pelaksana Manuver melaksanakan :

– Memposisikan Switch Lokal/Remote ke posisi Lokal.

Page 9: Manuver Pekerjaan Switching

– Manuver pembebasan tegangan, sesuai rencana manuver yang telah dibuat (Formulir

4).

– Pemasangan taging pada panel kontrol dan memasang gembok pengaman pada box

PMT, PMS Line, PMS Rel dan PMS Tanah.

2. Semua pekerjaan manuver tersebut diatas diawasi oleh Pengawas Manuver dan

Pengawas K3.

3. Apabila lokasi pekerjaan diluar jangkauan pengamatan Operator Gardu Induk,

maka Pengawas Manuver dan Pengawas Pekerjaan agar menjalin komunikasi.

15.1.6.2. Pernyataan Bebas Tegangan

Pengawas Manuver membuat pernyataan bebas tegangan diserahkan kepada Pengawas

Pekerjaan disaksikan oleh Pengawas K3 (Formulir 5).

15.1.6.3. Pelaksanaan Pekerjaan

1. Pelaksana Pekerjaan melaksanakan :

– Pemeriksaan tegangan pada peralatan/instalasi yang akan dikerjakan dengan

menggunakan tester tegangan.

– Pemasangan pentanahan lokal pada peralatan/instalasi listrik yang akan dikerjakan.

Perhatikan urutan pemasangan (kawat pentanahan lokal dipasang pada sistem

grounding/arde terlebih dahulu, baru kemudian dipasang pada bagian instalasi

yang akan dikerjakan), jangan terbalik urutannya.

– Pengaman tambahan (pengaman berlapis) seperti : memasang gembok, lock-pin dan

memblokir rangkaian kontrol dengan membuka MCB/fuse/Terminal.

– Pemasangan taging, gembok dan rambu pengaman di switchyard pada daerah

berbahaya dan daerah aman.

– Pekerjaan dilaksanakan sesuai rencana.

2. Semua pekerjaan tersebut diatas diawasi oleh Pengawas Pekerjaan dan Pengawas K3.

Jika pekerjaan belum selesai dan akan diserahkan ke regu yang lain, gunakan

Formulir 5 lanjutan.

Page 10: Manuver Pekerjaan Switching

15.1.6.4. Pekerjaan Selesai

1. Bila pekerjaan telah selesai Pelaksana Pekerjaan melaksanakan :

– Melepas pentanahan lokal. Perhatikan urutan melepas (kawat pentanahan lokal

pada bagian instalasi dilepas terlebih dahulu, kemudian kawat pentanahan lokal

pada bagian sistem grounding / arde dilepas).

– Melepas pengaman tambahan seperti gembok dan lock pin, mengaktifkan rangkaian

kontrol dengan menutup MCB/Fuse/Terminal.

– Melepas taging, gembok dan rambu pengaman di switchyard

– Merapikan peralatan kerja.

2. Semua pekerjaan tersebut diatas diawasi oleh Pengawas Pekerjaan dan Pengawas K3

15.1.6.5. Pernyataan Pekerjaan Selesai

Pengawas Pekerjaan membuat Pernyataan Pekerjaan Selesai dan diserahkan kepada

Pengawas Manuver disaksikan oleh Pengawas K3 (Formulir 6).

15.1.6.6. Pernyataan Instalasi Siap Diberi Tegangan

Pengawas Manuver menyatakan kepada Dispatcher (P3B/Region) bahwa instalasi listrik

siap diberi tegangan kembali.

15.1.6.7. Pelaksanaan Manuver Pemberian Tegangan

1. Pelaksana Manuver melaksanakan :

– Melepas gembok pengaman pada PMS Line dan PMS Rel serta PMS Tanah.

– Membuka PMS Tanah.

– Melepas taging pada panel kontrol.

– Memposisikan switch Lokal/Remote pada posisi Remote.

– Jika remote kontrol Dispatcher gagal, maka berdasarkan perintah Dispatcher,

posisi switch Lokal/Remote diposisikan Lokal dan Pelaksana Manuver

melaksanakan manuver penutupan PMT untuk pemberian tegangan.

2. Pekerjaan selesai dan instalasi telah normal kembali

3. Semua pekerjaan tersebut diatas diawasi oleh Pengawas Pekerjaan dan Pengawas K3.

Page 11: Manuver Pekerjaan Switching

15.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

15.2.1. Penanggung Jawab Pekerjaan

Yang bertindak sebagai penanggung jawab pekerjaan adalah kuasa pemilik asset yaitu

Manager UPT, bila berhalangan dapat digantikan oleh Asisten Manager Pemeliharaan,

atau Ahli Muda bidang terkait dengan catatan pejabat tersebut tidak sedang menjadi

pengawas lainnya (tidak merangkap).

Penanggung Jawab Pekerjaan bertanggung jawab terhadap seluruh rangkaian pekerjaan

yang akan dan sedang dilaksanakan pada instalasi listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi.

Penanggung Jawab Pekerjaan :

1. Mengelola seluruh kegiatan pekerjaan yang meliputi : personil, peralatan kerja,

perlengkapan K3 dan material pekerjaan.

2. Melakukan koordinasi dengan Unit lain yang terkait.

15.2.2. Pengawas Manuver

Yang bertindak sebagai Pengawas Manuver adalah Operator Utama atau Personil yang

mempunyai pengalaman dan keahlian dalam bidang manuver.

Pengawas Manuver :

1. Bertugas sebagai pengawas terhadap proses manuver (pembebasan / pengisian

tegangan) pada instalasi listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi, sehingga keselamatan

peraltan dan operasi sistem terjamin.

2. Personil yang ditunjuk sebagai Pengawas Manuver harus memiliki kualifikasi

keahlian setingkat Operator Utama.

Adapun rincian tugas Pengawas Manuver yaitu menjaga keamanan instalasi dan

menghindari kesalahan manuver yang dilakukan oleh Operator Gardu Induk dengan cara

sebagai berikut :

1. Mengawasi pelaksanaan manuver.

2. Mengawasi pemasangan dan pelepasan taging di panel kontrol serta rambu pengaman

/ gembok di switchyard.

3. Mengawasi pemasangan dan pelepasan sistem pentanahan.

Page 12: Manuver Pekerjaan Switching

15.2.3. Pengawas Pekerjaan

Yang bertindak sebagai Pengawas Pekerjaan adalah personil yang mempunyai

ketrampilan, pengalaman dan keahlian dalam bidang pemeliharaan.

Pengawas Pekerjaan :

• Bertugas sebagai pengawas terhadap proses pekerjaan pada instalasi listrik tegangan

tinggi / ekstra tinggi.

• Personil yang ditunjuk sebagai Pengawas Pekerjaan harus memiliki kualifikasi

minimal setingkat Juru Utama Pemeliharaan.

Adapun rincian tugas Pengawas Pekerjaan yaitu mengawasi pelaksanaan pekerjaan

instalasi listrik yang meliputi :

1. Pemasangan dan pelepasan pentanahan lokal.

2. Pemasangan dan pelepasan taging, gembok dan rambu pengaman.

3. Menjelaskan metode pelaksanaan pekerjaan.

4. Pengaturan waktu pelaksanaan pekerjaan.

5. Menunjuk personil Pelaksana Pekerjaan sebagai Pelaksana Pengamanan Instalasi

listrik untuk memasang dan melepas taging, gembok dan rambu pengaman.

15.2.4. Pengawas K3

Yang bertindak sebagai Pengawas K3 adalah personil yang mempunyai pengalaman serta

keahlian dalam bidang K3.

Pengawas K3 :

1. Bertugas sebagai pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada pekerjaan

instalasi listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi, sehingga keselamatan manusia dan

keselamatan instalasi listrik terjamin.

2. Personil yang ditunjuk sebagai Pengawas K3 harus memiliki kualifikasi Pengawas

K3.

Adapun rincian tugas Pengawas K3 yaitu mencegah terjadinya kecelakaan kerja dengan

cara sebagai berikut :

1. Memeriksa kondisi personil sebelum bekerja.

2. Mengawasi kondisi / tempat-tempat yang berbahaya.

3. Mengawasi pemasangan dan pelepasan taging, gembok dan rambu pengaman.

Page 13: Manuver Pekerjaan Switching

4. Mengawasi tingkah laku / sikap personil yang membahayakan diri sendiri atau orang

lain.

5. Mengawasi penggunaan perlengkapan keselamatan kerja.

15.2.5. Pelaksana Manuver

Yang dimaksud Pelaksana Manuver adalah petugas yang bertindak selaku eksekutor

manuver pada instalasi tegangan tinggi / ekstra tinggi. Sedangkan petugas yang ditunjuk

sebagai Pelaksana Manuver adalah Operator Gardu Induk / Dispatcher Regional Control

Center / Dispatcher Antar Regional Control Center yang dinas pada saat pekerjaan

berlangsung.

Adapun rincian tugas Pelaksana Manuver adalah sebagai berikut :

1. Melakukan eksekusi manuver peralatan instalasi listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi.

2. Melakukan pemasangan dan pelepasan taging di panel kontrol serta rambu

pengaman / gembok di switch yard.

3. Melakukan penutupan dan pembukaan Pms tanah.

15.2.6. Pelaksana Pekerjaan

Yang dimaksud Pelaksana Pekerjaan adalah petugas / pegawai yang bertugas

melaksanakan pekerjaan pada instalasi listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi. Sedangkan

petugas yang ditunjuk sebagai Pelaksana Pekerjaan adalah Regu Pemeliharaan

(Pelaksana Pekerjaan) yang ditunjuk oleh Pengawas Pekerjaan.

Adapun rincian tugas Pelaksana Pekerjaan adalah sebagai berikut :

1. Memasang dan melepas pentanahan lokal.

2. Memasang dan melepas taging, gembok dan rambu pengaman.

3. Melaksanakan pekerjaan.

15.3. Switching Membangun Sistem

Membangun Sistem adalah kegiatan / pekerjaan yang dilaksanakan pada saat setelah

Sistem mengalami gangguan total / Black Out. Kejadian ini terjadi setelah semua sistem

pembangkitan trip dan tidak ada satupun yang tersambung ke sistem interkoneksi,

Page 14: Manuver Pekerjaan Switching

sehingga semua konsumen mengalami padam total. Pada gambar dibawah diperlihatkan

contoh Manuver membangun subsistem.

Gambar 9.1. Manuver Membangun Subsistem Cirata

Gambar 9.2. Membangun Subsistem Saguling dan Bandung Selatan

Cirata

5 6 1 2 3 4A

Subsistem Purwakarta&Padalarang

30 MW

500 kV

Sglng 1

Saguling1 2 3 4 5 1 2 3 4

1

1

2

Bandung Selatan

A

A

Subsistem Bandung Raya 70 MW

430–450 kV

500 kV

Page 15: Manuver Pekerjaan Switching

Gambar 9.3.Merangkai Subsistem Saguling – Bandung Selatan dengan Subsistem

Cirata

490 kV

Cirata

1 2 3 4

Bandung Selatan

A

Saguling

5 6 1 2 3 4

1 2 3 4 5

1

2

1 2

A

A

Subsistem Purwakarta&Padalarang

30 MW

Subsistem Bandung Raya70 MW

Page 16: Manuver Pekerjaan Switching

15.3.1. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat switching dalam membangun sistem

1. Fenomena yang muncul saat switching membangun sistem adalah kenaikan tegangan

sehingga pelaksanaan switching harus memperhatikan kemampuan pembangkit

dalam menyerap MVAr.

2. Agar dikoordinasikan sebaik mungkin pada saat pembebanan agar tidak terjadi

pembebanan pada unit pembangkit yang berlebih ( over load ), begitu juga untuk

penyalurannya.

3. Switching harus dilakukan secara bertahap.

4. Sebelum menggabungkan dua sistem, harus diatur agar kedua sistem betul betul pada

kondisi stabil.