amphetamine type stimulants
DESCRIPTION
referatTRANSCRIPT
Amphetamine Type Stimulants (ATS)
Penggunaan ATS merupakan fenomena global yang berkembang dan dalam beberapa tahun
terakhir, telah terjadi peningkatan dalam produksi dan penggunaan ATS di seluruh dunia.
Selama satu dekade terakhir, penyalahgunaan ATS (ATS) telah berkembang secara
mainstream di negara tertentu.. Sementara itu, ATS menjadi ancaman serius bagi kesehatan,
sosial dan ekonomi keluarga, masyarakat dan bangsa
Amphetamine Type Stimulants (ATS) senyawa kimia yang bersifat stimulansia ( lebih sering
dikenal dengan Amphetamine Type Stimulants . Dulu amfetamin sulfat digolongkan dalam
ilmu kedokteran sebagai obat untuk obesitas, epilepsi, narkolepsi dan depresi. Amfetamin
sulfat adalah sejenis tablet amfetamin yang pada sekitar tahun 1960 dan 1970 disalahgunakan
oleh siswa/mahasiswa. Tetapi juga pada masa ini beredar amfetamin sulfat dalam bentuk
suntikan yang sering disebut dengan istilah “amfet”. Dewasa ini oleh sindikat psikotropik
ilegal derivat amfetamin dipasarkan di Indonesia dalam bentuk : ecstasy (MDMA, 3,4
methilenedioxy-methamphetamine) dan shabu dalam bubuk kristal putih.
Merokok, mengendus dan menghirup adalah metode yang paling populer dari ATS
digunakan, tetapi cara untuk menggunakan obat bervariasi di seluruh wilayah. Di negara-
negara seperti Australia, di mana lebih dari 90 persen dari mereka yang melaporkan
menggunakan ATS (kebanyakan methamphetamine) suntikan, obat ini merupakan faktor
risiko yang signifikan dalam transmisi virus melalui darah. Filipina dan Vietnam juga
melaporkan bahwa penggunaan suntikan metamfetamin meningkat di Thailand, jumlah
pengguna metamfetamin sekarang mewakili mayoritas dari semua kasus terapi obat baru.
Para peneliti telah menunjukkan bahwa ada kemungkinan bahwa ketergantungan kronis
penggunaan obat dikaitkan dengan methamphetamine psikosis dan konsekuensi yang
merugikan terkait dengan tingginya tingkat penggunaan
Laporan obat dunia tahun 2010 memperkirakan secara global bahwa jumlah orang antara 15
dan 64 tahun yang mengonsumsi Amphetamin type stimulants (ATS) setidaknya sekali dalam
setahun yaitu sekitar 14 dan 53 juta untuk kelompok zat amphetamine - terutama metham-
phetamine - sedangkan jumlah pengguna 'ekstasi' adalah antara 10,5 dan 25,8 juta orang. Ini
tidak termasuk jumlah pengguna ketamine. Asia, khususnya Asia Timur dan Asia Tenggara,
merupakan jumlah terbesar dalam beberapa tahun terakhir dalam penggunaan ATS di
dunia.methamphetamine merupakan konsumsi yang terbanyak.
Cara kerja ATS :
ATS melepaskan neurotransmitter dopamine, yang merangsang sel otak untuk menghasilkan
mood dan rasa enak spt ‘rush’ atau ‘flash’. Neurotoksik ini yang merusakkan sel otak yang
mengandung neurotransmitter dopamine dan serotonin. Lama kelamaan akan mengurangi
dopamin dan pengguna akan mengalami efek seperti penyakit Parkinson (movement
disorder). Data menunjukkan bahwa ATS terutama methamphetamine dapat merusak sel
neuron yang mengandung dopamine dan serotonin.
Methamphetamine
Metamfetamin adalah obat yang kuat, merupakan stimulan yang adiktif yang dapat
mempengaruhi sistem saraf pusat. Metamfetamin juga dikenal sebagai meth, kapur, es dan
kristal. Diantara bentuk lainnya metamfetamin berwarna putih, tidak berbau, bubuk kristal
yang mudah larut dalam air atau alkohol. Metamfetamin dikembangkan pada awal tahun 20
dari obat asalnya yaitu amfetamin dan digunakan awalnya di dekongestan hidung, inhaler
bronchial. Seperti amfetamin, metamfetamin menyebabkan peningkatan aktivitas seperti
banyak bicara, penurunan nafsu makan dan rasa menyenangkan atau euforia. Meskipun
amfetamin berbeda dengan metamfetamin, namun dalam dosis yang sebanding jumlah yang
obat yang lebih besar masuk ke dalam otak akan membuatnya menjadi stimulan lebih kuat. Ia
lebih berbahaya pada sistem saraf pusat. Karakteristik obat inilah yang mempunya potensi
tinggi untuk penyalahgunaan