(type pengawasan organisasi)

26
(Tipe Pengawasan Asosiasi) Surat Perjanjian Kerja Sama Terkait Program Pemagangan Keterampilan Orang Asing (Contoh) …. dari negara…. (selanjutnya disebut Lembaga Pengirim) dan …. dari negara Jepang (selanjutnya disebut Asosiasi Pengawas) sepakat untuk menandatangi perjanjian kesepahaman mengikuti perundangan kedua negara, sebagaimana yang tertulis di bawah ini, terkait dengan program pemagangan keterampilan orang asing (selanjutnya disebut Program Pemagangan Keterampilan) tentang peserta pemagangan yang dikirim oleh lembaga pengirim, dan pelaksanaannya oleh asosiasi pengawas & perusahaan dsb (selanjutnya disebut Lembaga Pelaksana) yang menerima peserta pemagangan. Bab 1. Peraturan Umum Pasal 1 Tujuan Program pemagangan keterampilan ini bertujuan untuk melaksanakan alih keterampilan dsb, dan pembinaan SDM yang berkontribusi dalam pengembangan industri di negara …., meningkatkan saling pengertian dan persahabatan kedua negara, dengan cara mengajarkan keterampilan, teknologi ataupun pengetahuan (selanjutnya disebut keterampilan dsb) yang dimiliki oleh industri negara Jepang kepada peserta pemagangan, dengan mengacu pada perundangan negara Jepang. 1

Upload: ngophuc

Post on 16-Jan-2017

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: (Type Pengawasan Organisasi)

(Tipe Pengawasan Asosiasi)

Surat Perjanjian Kerja Sama Terkait Program Pemagangan

Keterampilan Orang Asing (Contoh)

…. dari negara…. (selanjutnya disebut Lembaga Pengirim) dan …. dari negara Jepang

(selanjutnya disebut Asosiasi Pengawas) sepakat untuk menandatangi perjanjian kesepahaman

mengikuti perundangan kedua negara, sebagaimana yang tertulis di bawah ini, terkait dengan

program pemagangan keterampilan orang asing (selanjutnya disebut Program Pemagangan

Keterampilan) tentang peserta pemagangan yang dikirim oleh lembaga pengirim, dan pelaksanaannya

oleh asosiasi pengawas & perusahaan dsb (selanjutnya disebut Lembaga Pelaksana) yang menerima

peserta pemagangan.

Bab 1. Peraturan UmumPasal 1 Tujuan

Program pemagangan keterampilan ini bertujuan untuk melaksanakan alih

keterampilan dsb, dan pembinaan SDM yang berkontribusi dalam

pengembangan industri di negara …., meningkatkan saling pengertian dan

persahabatan kedua negara, dengan cara mengajarkan keterampilan, teknologi

ataupun pengetahuan (selanjutnya disebut keterampilan dsb) yang dimiliki oleh

industri negara Jepang kepada peserta pemagangan, dengan mengacu pada

perundangan negara Jepang.

Bab 2. Kerangka Dasar Program Pemagangan KeterampilanPasal 2 Jangka Waktu Tinggal di Jepang

1. Jangka waktu tinggal di Jepang dibedakan menurut jangka waktu dari izin

tinggal : “Pemagangan no.1” dan izin tinggal “Pemagangan no.2” yang

ditetapkan menurut Undang-Undang Pengawasan Keimigrasian dan

Pengungsian (selanjutnya disebut peraturan “Peraturan Keimigrasian”) .

2. Jangka waktu tinggal untuk “Pemagangan no 1” adalah jangka waktu yang tidak

melebihi 1 tahun untuk setiap peserta pemagangan.

3. Jangka waktu tinggal untuk “Pemagangan no 2” bila digabung dengan

“Pemagangan no.1”, maksimal menjadi 3 tahun, dengan syarat ; adanya

1

Page 2: (Type Pengawasan Organisasi)

persetujuan antara peserta pemagangan itu sendiri, lembaga tempat peserta

pemagangan terdaftar, lembaga pengirim dari negara …., asosiasi pengawas

serta lembaga pelaksana, dan mendapatkan izin dari kantor imigrasi daerah

setelah mengajukan permohonan perubahan izin tinggal untuk “Pemagangan

no.2” atau permohonan perpanjangan izin tinggal setelah itu.

Pasal 3 Kursus, Kursus di Luar Negeri atau Kursus Eksternal

1. Berdasarkan peraturan UU keimigrasian, kursus yang di ikuti oleh peserta

pemagangan pada awal tiba di Jepang dilaksanakan oleh asosiasi pengawas

dengan mematuhi UU terkait.

2. Total waktu dalam kursus adalah minimal 1/6 dari jangka waktu tinggal

“Pemagangan no.1”. Kecuali kursus sudah dilaksanakan di luar Jepang (negara

…. ) oleh asosiasi pengawas, atau kursus eksternal yang dilaksanakan oleh

lembaga pendidikan / instansi publik dari negara …. , memenuhi persyaratan di

pasal berikut dan telah dilaksanakan minimal 160 jam atau minimal sebulan

dalam kurun waktu 6 bulan sebelum peserta pemagangan tiba di Jepang, dalam

hal ini, total waktu kursus diperbolehkan menjadi minimal 1/12 dari jangka

waktu tinggal di Jepang.

3. Kursus di luar Jepang (negara ….) atau kursus eksternal di negara ..... harus

dalam bentuk pelajaran di dalam kelas (termasuk peninjauan) yang meliputi ;

pengetahuan bahasa Jepang, wawasan umum mengenai kehidupan di Jepang,

serta hal-hal yang diperlukan dalam memperlancar penguasaan keterampilan di

Jepang.

Pasal 4 Pemagangan Keterampilan

1. Pemagangan keterampilan yang terkait dengan “Pemagangan no.1”

dilaksanakan secara layak setelah menyelesaikan kursus, sesuai dengan rencana

pemagangan keterampilan yang dibuat oleh asosiasi pengawas, dengan

berdasarkan kontrak kerja antara peserta pemagangan dan lembaga pelaksana.

2. Pemagangan keterampilan terkait dengan “Pemagangan no 2” dilaksanakan

secara layak di lembaga pelaksana yang sama dan bidang keterampilan yang

sama dengan “Pemagangan no.1”, sesuai dengan rencana pemagangan

keterampilan yang dibuat oleh asosiasi pengawas atau lembaga pelaksana,

2

Page 3: (Type Pengawasan Organisasi)

dengan berdasarkan kontrak kerja antara peserta pemagangan dan lembaga

pelaksana.

3. Pemagangan keterampilan dilaksanakan di bawah tanggung jawab dan

pengawasan dari asosiasi pengawas, dengan pembagian tugas yang jelas antara

asosiasi pengawas dan lembaga pelaksana.

Pasal 5 Pembimbing Pemagangan dan Pembimbing Kehidupan

1. Lembaga pelaksana menempatkan pembimbing pemagangan sebagai staf tetap

yang memiliki pengalaman minimal 5 tahun dibidang keterampilan dsb yang

akan dipelajari oleh peserta pemagangan, dan menempatkan pembimbing

kehidupan yang memberikan pengarahan mengenai kehidupan sehari-hari

kepada peserta pemagangan.

2. Asosiasi pengawas berupaya untuk membina pembimbing pemagangan dan

pembimbing kehidupan agar mereka dapat memberikan bimbingan yang tepat di

lembaga pelaksana magang.

Pasal 6 Persyaratan Peserta Pemagangan

Calon peserta pemagangan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

(1) Sedang bekerja atau memiliki pengalaman kerja di negara …. pada bidang

keterampilan yang akan dipelajari di Jepang.

(2) Setelah menyelesaikan pemagangan keterampilan di Jepang dan kembali ke

negara asalnya, mempunyai rencana untuk bekerja pada bidang yang

memerlukan keterampilan dsb yang telah dipelajari di Jepang.

(3) Mendapat rekomendasi dari instansi pemerintah, instansi pemda, atau

instansi yang berafiliasi dengan instansi instansi tsb di negara ..... , untuk

mempelajari keterampilan dsb di negara Jepang.

(4) Memahami sistem program pemagangan keterampilan dan memiliki

antusiasme yang tinggi untuk mempelajari keterampilan tersebut.

(5) Berusia lebih dari 18 tahun.

(6) Pada prinsipnya, tidak pernah mengikuti pelatihan dan pemagangan

keterampilan di Jepang sebelumnya.

(7) Memiliki dasar-dasar pengetahuan untuk mempelajari bahasa Jepang yang

diperlukan dalam pemagangan.

3

Page 4: (Type Pengawasan Organisasi)

Bab 3. Mediator Bursa Kerja dan sebagainyaPasal 7 Mediator Bursa Kerja Melalui Kerja Sama antara Lembaga Pengirim dan

Asosiasi pengawas.

1. Lembaga pengirim dan asosiasi pengawas yang beraliansi demi kelancaran

pelaksanaan pemagangan dengan memenuhi perundang-undangan ke dua

negara, melaksanakan kerjasama yang diperlukan dan menunaikan kewajiban

serta peranan dalam usaha memperkenalkan bursa kerja ini, dari pasal berikut

hingga pasal 12, dimulai dari rekrutmen orang-orang yang ingin menjadi peserta

pemagangan (selanjutnya disebut “Calon Peserta Pemagangan”), seleksi calon

peserta pemagangan (pencari kerja), mempersiapkan lembaga pelaksana

(pencari tenaga kerja), memberikan informasi & konsultasi terhadap calon

peserta pemagangan (pencari kerja) dan lembaga pelaksana (pencari tenaga

kerja), mempertemukan yang sesuai antara calon peserta pemagangan (pencari

kerja) dan lembaga pelaksana (pencari tenaga kerja), dan sebagainya sampai

terjadi pengikatan kontrak kerja.

Pasal 8 Fungsi dan Kewajiban Lembaga Pengirim dan Asosiasi Pengawas sebagai

Mediator Bursa Kerja.

1. Lembaga pengirim mengemban fungsi dan kewajiban sebagai berikut :

(1) Menerima permohonan lamaran kerja dan merekrut calon peserta pemagangan

(pencari kerja).

(2) Menyeleksi calon peserta pemagangan (pencari kerja) yang memenuhi

persyaratan pasal 6 dan mengatur manajemen daftar nama calon peserta

pemagangan (pencari kerja) yang telah diseleksi.

(3) Mengirimkan daftar nama pencari kerja no.(2) kepada asosiasi pengawas dan

memberikan informasi lainnya kepada asosiasi pengawas.

(4) Memberikan penjelasan rinci mengenai program pemagangan keterampilan

berdasarkan surat kesepakatan ini, dan memberikan layanan konsultasi kepada

calon peserta pemagangan (pencari kerja).

(5) Memberikan informasi terkait dengan lembaga pelaksana (pencari tenaga kerja),

dan persyaratan rekrut seperti kondisi kerja dsb yang diminta oleh lembaga

pelaksana (pencari tenaga kerja), kepada calon peserta pemagangan (pencari

4

Page 5: (Type Pengawasan Organisasi)

kerja) sampai dipahami betul, dan mengatur manajemen informasi pencarian

tenaga kerja ini.

(6) Melakukan penanganan yang tepat agar dapat tercapai kecocokan antara calon

peserta pemagangan (pencari kerja) dan lembaga pelaksana (pencari tenaga

kerja) dengan metode yang disepakati atas dasar diskusi dan konsultasi dengan

asosiasi pengawas.

(7) Mencari tahu hasil kecocokan calon peserta pemagangan (pencari kerja).

2. Asosiasi pengawas mengemban fungsi dan kewajiban sebagai berikut :

(1) Merekrut lembaga pelaksana (pencari tenaga kerja) dan menerima permohonan

pencarian tenaga kerja.

(2) Memastikan dan mengonfirmasikan lembaga pelaksana (pencari tenaga kerja),

serta mengatur manajemen daftar nama pencari tenaga kerja.

(3) Mengirimkan daftar pencari tenaga kerja di no.2 kepada lembaga pengirim serta

memberikan informasi lain kepada lembaga pengirim.

(4) Memberikan penjelasan rinci mengenai pemagangan berdasarkan surat

kesepakatan ini, dan memberikan layanan konsultasi kepada lembaga pelaksana

(pencari tenaga kerja).

(5) Memberikan daftar nama pencari kerja terkait dengan calon peserta pemagangan

(pencari kerja) kepada lembaga pelaksana (pencari tenaga kerja) dan mengatur

manajemen daftar nama pencari kerja.

(6) Melakukan penanganan yang tepat agar dapat tercapai kecocokan antara calon

peserta pemagangan (pencari kerja) dan lembaga pelaksana (pencari tenaga

kerja) dengan metode yang disepakati atas dasar diskusi dan konsultasi dengan

lembaga pengirim.

(7) Mengetahui hasil perekrutan oleh lembaga pelaksana (pencari tenaga kerja).

Pasal 9 Dukungan Lembaga pengirim dan Asosiasi pengawas

Lembaga pengirim dan asosiasi pengawas melakukan penanganan yang tepat

atas dasar diskusi dan konsultasi mengenai dukungan yang diperlukan agar

dapat terjadi kesepakatan dan pengikatan kontrak kerja secara lancar antara

lembaga pelaksana (pencari tenaga kerja) dengan calon peserta pemagangan

(pencari kerja).

Pasal 10 Persetujuan dari Pencari Kerja dan Pencari Tenaga Kerja

5

Page 6: (Type Pengawasan Organisasi)

Lembaga pengirim dan asosiasi pengawas sebelumnya harus mendapatkan

persetujuan dari calon peserta pemagangan (pencari kerja) dan lembaga

pelaksana (pencari tenaga kerja) terkait dengan kerja sama sebagai mediator

bursa kerja ini.

Pasal 11 Menjaga Kerahasiaan

Lembaga pengirim dan asosiasi pengawas wajib menjaga kerahasiaan informasi

pribadi yang didapatkan dari ketentuan bab ini, mengatur manajemennya secara

benar, dan hanya menggunakannya untuk keperluan sebagai mediator bursa

kerja dalam kerja sama ini.

Pasal 12 Pembagian Tanggungan Biaya sebagai Mediator Bursa Kerja

(1) Penanggung biaya dan pembagian persentase tanggungan biaya yang

diperlukan dalam pelaksanaan kerjasama antara lembaga pengirim dan

asosiasi pengawas sebagai mediator bursa kerja (selanjutnya disebut “Biaya

mediator bursa kerja”) ditentukan melalui diskusi kedua belah pihak

berdasarkan fungsi dan kewajiban yang ditetapkan bab ini.

(2) Biaya mediator bursa kerja yang tertera di ayat sebelum ini, diperhitungkan

dalam akuntansi tersendiri dan dibedakan secara jelas untuk biaya

pengawasan pengiriman pada pasal 23, biaya lain yang diperlukan dalam

pengiriman di pasal 24, serta biaya pengawasan penerimaan pada pasal 25.

(3) Biaya yang menjadi tanggungan asosiasi pengawas berdasarkan ayat 1 tidak

boleh ditagih kepada calon peserta pemagangan (pencari kerja) dan lembaga

pelaksana (pencari tenaga kerja).

Ayat (3) Dalam hal Asosiasi pengawas Melakukan Penagihan Biaya

Aktual Bursa Kerja.

(3) Biaya yang menjadi tanggungan asosiasi pengawas berdasarkan ayat 1 tidak

boleh ditagih kepada calon peserta pemagangan (pencari kerja) dan lembaga

pelaksana (pencari tenaga kerja). Tetapi tidak ada larangan untuk penarikan

biaya aktual dari asosiasi pengawas kepada lembaga pelaksana (pencari

tenaga kerja), sepanjang masih dalam batasan tabel biaya administrasi

terkait perkenalan bursa kerja yang diajukan asosiasi pengawas kepada

Menteri Kesehatan & Kesejahteraan & Ketenagakerjaan Jepang.

6

Page 7: (Type Pengawasan Organisasi)

Pasal 13 Penentuan Peserta pemagangan

Calon peserta pemagangan (pencari kerja) akan resmi menjadi peserta

pemagangan setelah melalui tahap perkenalan bursa kerja yang ditetapkan

dalam bab ini, dan mengikat kontrak dengan lembaga pelaksana (pencari tenaga

kerja), serta menyelesaikan proses keimigrasian untuk masuk ke Jepang.

Bab 4. Fasilitas dsb Untuk Peserta Pemagangan Pasal 14 1. Fasilitas Untuk Peserta Pemagangan

Fasilitas selama masa kursus adalah sebagai berikut :

(1) Selama masa kursus pada awal tiba di Jepang, asosiasi pengawas akan

membayar tunjangan kursus secara langsung kepada peserta pemagangan,

sebagai biaya hidup yang setaraf dengan standar kehidupan orang Jepang,

setiap bulan pada tgl yang ditentukan. Jumlah tunjangan kursus ini per

bulan adalah …. Yen per-orang (termasuk biaya makan …. Yen), dan dalam

hal pembayaran secara tunai diperlukan tanda terima / tanda tangan dari

peserta pemagangan sendiri.

Apabila ada biaya transportasi di Jepang untuk mengikuti kursus ini,

maka akan diberikan biaya aktual di luar tunjangan kursus.

(2) Fasilitas pemondokan untuk peserta pemagangan selama masa kursus

disediakan secara gratis oleh asosiasi pengawas. Dan fasilitas pemondokan

tersebut harus sudah dilengkapi dengan sarana yang di butuhkan dalam

kehidupan sehari-hari.

(3) Kursus tidak boleh lebih dari 40 jam dalam 1 minggu dan tidak

dilaksanakan diluar jam kursus atau hari kursus yang telah ditetapkan.

(4) Asosiasi pengawas harus mempersiapkan jaminan untuk peserta

pemagangan dalam hal terjadi kematian, kecelakaan, sakit, dsb selama masa

kursus, dengan cara masuk asuransi kecelakaan swasta seperti asuransi

umum peserta pemagangan orang asing dsb.

2. Fasilitas Selama Masa Pemagangan Keterampilan (tidak termasuk masa

kursus. Selanjutnya sama dengan ayat di bawah ini) adalah sebagai berikut.

(1) Setelah kursus selesai, peserta pemagangan melaksanakan aktivitas magang

berdasarkan kontrak kerja dengan lembaga pelaksana. Kontrak kerja

7

Page 8: (Type Pengawasan Organisasi)

tersebut dibuat sebagai prosedur untuk masuk ke negara Jepang, dan mulai

efektif berlaku setelah kursus selesai. Selain itu, surat persyaratan dan

ketentuan kerja yang diberikan kepada peserta pemagangan pada saat

pengikatan kontrak kerja, diterjemahkan ke bahasa negeri asal peserta

pemagangan.

(2) Lembaga pelaksana membayarkan seluruh jumlah upah secara langsung

kepada peserta pemagangan pada tanggal tertentu setiap bulan. Tetapi

jumlah upah ini boleh dipotong dalam batasan tertentu untuk pajak dan

asuransi sosial yang ditetapkan UU, serta pemotongan lainnya apabila

tercantum dalam perjanjian kontrak. Jumlah pemotongan yang tertulis di

surat kontrak tersebut tidak boleh melebihi jumlah biaya aktualnya.

Pada saat lembaga pelaksana membayar upah, apabila pembayaran

dilakukan secara tunai, maka di samping memberikan rincian pembayaran

upah, juga perlu mendapatkan tanda tangan atau bukti penerimaan di buku

penghitungan upah dari peserta pemagangan. Sementara apabila

pembayaran dilakukan dengan transfer ke rekening, maka harus

mendapatkan persetujuan dari orang yang bersangkutan, mencantumkannya

di surat perjanjian kontrak, dan memberikan rincian pembayaran upah.

Apabila terdapat biaya transportasi di Jepang selama masa

pemagangan keterampilan maka akan diberikan tunjangan untuk biaya

transportasi dsb yang ditetapkan oleh lembaga pelaksana.

(3) Fasilitas pemondokan untuk peserta pemagangan selama masa pemagangan

disediakan oleh asosiasi pengawas atau lembaga pelaksana, baik dengan

dikenakan biaya ataupun secara gratis.

(4) Jam kerja yang ditetapkan dalam masa pemagangan pada prinsipnya 40

jam/minggu, dan tidak melampaui 8 jam/hari , tidak termasuk jam istirahat.

Tetapi apabila tercantum dalam perjanjian kerja, maka lembaga pelaksana

dapat mempekerjakan peserta pemagangan diluar jam kerja ataupun pada

hari libur dalam batasan tersebut tadi, dengan sejumlah persentase upah

tambahan. Namun walaupun mempekerjakan diluar jam kerja, atau pada

hari libur atau pada malam hari, lembaga pelaksana perlu memperhatikan

agar peserta pemagangan tidak bekerja terlampau lama dengan

mempertimbangkan tujuan dari program pemagangan ini, serta

8

Page 9: (Type Pengawasan Organisasi)

mempersiapkan suatu sistem yang memungkinkan bimbingan terhadap

peserta pemagangan.

Pasal 15 Larangan Terhadap Pemungutan Uang Jaminan dan Sebagainya

(1) Lembaga pengirim, asosiasi pengawas atau lembaga pelaksana (selanjutnya

di dalam pasal ini disebut “Lembaga pengirim dsb”) dilarang memungut

uang jaminan dari keluarga langsung atau kerabat yang tinggal bersama atau

orang yang memiliki hubungan dekat dalam kehidupan sosial peserta

pemagangan (selanjutnya dalam pasal ini disebut “Peserta pemagangan

dsb”), yang terkait dengan pelaksanaan magang di Jepang yang di ikuti oleh

peserta pemagangan yang bersangkutan.

(2) Lembaga pengirim dsb tidak diperbolehkan untuk merencanakan

pengawasan terhadap uang dan aset lainnya dari peserta pemagangan dsb,

dengan menyimpannya sampai pemagangan selesai dengan alasan apapun

terkait dengan pemagangan di Jepang yang diikuti oleh peserta pemagangan.

(3) Lembaga pengirim dsb tidak diperbolehkan mengikat perjanjian dengan

peserta pemagangan dsb, mengenai ketetapan sanksi keuangan apabila

terjadi pelanggaran dalam perjanjian kerja atau mengikat perjanjian yang

merencanakan pemindahan uang atau aset lainnya. Juga tidak

diperbolehkan merencanakan pengikatan perjanjian tersebut sampai

pemagangan selesai,

Pasal 16 Penghentian Pemagangan Keterampilan

Dalam hal terjadi tindakan dalam salah satu ketegori di bawah ini, lembaga

pengirim, asosiasi pengawas, dan lembaga pelaksana akan melakukan

pembicaraan setelah mendengarkan situasi kondisi dari peserta pemagangan itu

sendiri. Pemagangan orang yang bersangkutan dapat dihentikan dan

dipulangkan ke negara asalnya.

(1) Apabila melanggar pasal 6.

(2) Apabila melanggar pasal 20 no 4.

(3) Apabila ia harus bertanggung jawab dalam hal tertentu, sehingga tidak dapat

meneruskan atau tidak layak melakukan pemagangan.

Pasal 17 Kepulangan Sementara dari Peserta pemagangan

9

Page 10: (Type Pengawasan Organisasi)

Kepulangan sementara peserta pemagangan ke negara asalnya selama

masa “pemagangan no 1” atau “pemagangan no 2” dapat dilakukan

selama …… hari apabila mendapat persetujuan dari asosiasi pengawas

dan lembaga pelaksana, serta berdasarkan prosedur untuk izin spesial

masuk kembali (special re-entry permit) (atau jika kantor Imigrasi

Jepang memberi izin masuk kembali ke Jepang).

Penanggung biayanya di tentukan atas dasar pembicaraan antara peserta

pemagangan, lembaga pengirim, asosiasi pengawas atau lembaga pelaksana,

dengan mempertimbangkan alasan kepulangan sementara ke negara asal tsb.

Bab 5. Fungsi, Kewajiban dsb dari Lembaga Pengirim

dan Asosiasi Pengawas.Pasal 18 Fungsi dan Kewajiban Lembaga Pengirim.

Selain ketentuan dalam setiap pasal pada kesepakatan ini, lembaga pengirim

juga mengemban fungsi dan kewajiban sebagai berikut;

(1) Menempatkan petugas untuk bidang administrasi dan komunikasi terkait

dengan pemagangan.

(2) Melaksanakan prosedur hukum terhadap pemerintah di negaranya mengenai

keberangkatan dan keberadaan peserta pemagangan di Jepang.

(3) Menyeleksi peserta pemagangan yang ditentukan pada bab 3.

(4) Melaksanakan pemeriksaan kesehatan sebelum pemberangkatan (termasuk

pemeriksaan kesehatan gigi) serta melaporkan hasil pemeriksaan tsb kepada

asosiasi pengawas.

(5) Melaksanakan dan mendukung kursus dsb yang diminta, melaksanakan

orientasi sebelum pemberangkatan berdasarkan pasal 3 ayat 2 dan ayat 3.

(6) Mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk masuk ke

Jepang serta untuk prosedur izin tinggal di Jepang.

(7) Mengatur koordinasi dengan asosiasi pengawas serta pekerjaan lainnya yang

diperlukan dalam memperlancar pelaksanaan pemagangan.

Pasal 19 Fungsi dan Kewajiban Asosiasi Pengawas

Selain ketentuan dalam setiap pasal pada kesepakatan ini, asosiasi pengawas

mengemban fungsi dan kewajiban sebagai berikut;

10

Page 11: (Type Pengawasan Organisasi)

(1) Penempatan petugas di bidang administrasi dan komunikasi terkait dengan

pemagangan.

(2) Melaksanakan prosedur hukum terhadap pemerintah Jepang untuk

kedatangan dan izin tinggal peserta pemagangan di Jepang. Tetapi untuk

prosedur izin tinggal, dapat saja dilaksanakan oleh lembaga pelaksana.

(3) Mempersiapkan fasilitas pemondokan dan fasilitas kursus untuk peserta

pemagangan. Tetapi untuk fasilitas pemondokan ada kalanya dipersiapkan

oleh lembaga pelaksana.

(4) Membuat rencana pemagangan keterampilan yang layak terkait dengan

“Pemagangan no 1”.

(5) Mengawasi dan membimbing pelaksanaan pemagangan secara layak di

lembaga pelaksana berdasarkan rencana pemagangan keterampilan.

(6) Mengawasi dan membimbing lembaga pelaksana (selain yang disebut no 5).

(7) Memberikan layanan berbagai konsultasi terhadap peserta pemagangan.

(8) Mempersiapkan tempat pemagangan baru apabila terjadi kesulitan dalam

pelaksanaan pemagangan diluar tanggung jawab peserta pemagangan,

misalnya lembaga pelaksana menjadi bangkrut dan sebagainya, (terbatas

dalam hal peserta pemagangan yang mengharapkan kelanjutan dari

pemagangannya).

(9) Mengatur koordinasi dengan lembaga pengirim serta pekerjaan lain yang

diperlukan dalam memperlancar pelaksanaan pemagangan.

Pasal 20 Bimbingan Terhadap Hal-hal yang Perlu Ditaati oleh Peserta Pemagangan

Lembaga pengirim menjelaskan secara mendalam kepada peserta pemagangan

mengenai hal-hal berikut yang perlu ditaati oleh peserta pemagangan selama

tinggal di Jepang. Selain itu, juga memberikan bimbingan dengan bekerja sama

dengan asosiasi pengawas dan lembaga pelaksana agar hal-hal yang perlu ditaati

peserta pemagangan selama tinggal di Jepang ini dapat dilaksanakan dengan

baik.

(1) Mengikuti seluruh pemagangan dengan bersungguh-sungguh dan menuruti

bimbingan dari pembimbing magang dan pembimbing kehidupan.

(2) Berkontribusi dalam pengembangan industri di negeri sendiri, dengan

memanfaatkan keterampilan dsb yang diperoleh di Jepang, setelah kembali

bekerja di negara masing-masing.

11

Page 12: (Type Pengawasan Organisasi)

(3) Saat berada di Jepang tidak diperbolehkan membawa anggota keluarga

untuk tinggal bersama.

(4) Tidak diperkenankan melakukan kegiatan diluar ketentuan izin tinggal

untuk memperoleh penghasilan atau upah lainnya.

(5) Selama berada di Jepang, peserta pemagangan bertanggung jawab untuk

menyimpan paspornya sendiri dan selalu membawa kartu tanda penduduk.

(6) Setelah selesai pemagangan segera pulang ke negaranya masing-masing.

Pasal 21 Tindak Lanjut Setelah Kembali ke Negara Asal

(1) Asosiasi pengawas bekerja sama dengan lembaga pengirim, melaksanakan

survei tindak lanjut mengenai ; ‘apakah peserta pemagangan memanfaatkan

keterampilan yang dipelajari di Jepang setelah kembali ke negara asal’.

(2) Lembaga pengirim merangkum hasil survei mengenai ; ‘apakah peserta

pemagangan yang kembali ke negara asal memanfaatkan keterampilan dsb

yang dipelajari di Jepang, di negara ….’, serta memberikan laporan tsb

kepada asosiasi pengawas atau lembaga pelaksana.

Pasal 22 Penanganan Terhadap Kecelakaan / Kriminalitas / Pelarian

Apabila terjadi kecelakaan / kriminalitas / pelarian dari peserta pemagangan,

maka asosiasi pengawas segera melaporkan kepada lembaga pengirim, dan

bersamaan dengan itu, melakukan antisipasi yang tepat melalui pembicaraan

kedua belah pihak dengan mengikuti perundang-undangan di Jepang.

Bab 6 . Pembebanan Biaya dsbPasal 23 Rincian Biaya Manajemen untuk Pengiriman

Biaya yang diperlukan terkait dengan pelaksanaan pemagangan oleh pihak

lembaga pengirim (selanjutnya disebut “Biaya Manajemen Pengiriman”. Tetapi

ini tidak termasuk biaya perkenalan bursa kerja seperti ; penyeleksian dan

penentuan calon peserta pemagangan serta berbagai biaya lain yang disebutkan

dalam pasal selanjutnya) adalah sebagai berikut ;

(1) Biaya yang diperlukan untuk persiapan pemeriksaan kesehatan dan

pemeriksaan gigi peserta pemagangan oleh lembaga pengirim sebelum

12

Page 13: (Type Pengawasan Organisasi)

pemberangkatan serta biaya-biaya yang terkait dengan pelaksanaan

pemeriksaan tersebut.

(2) Biaya yang diperlukan untuk kursus pra-pemberangkatan seperti

pembelajaran bahasa Jepang, bimbingan kehidupan di Jepang dan

sebagainya serta biaya kompensasi libur kerja selama masa tersebut.

(3) Biaya yang diperlukan untuk komunikasi dan diskusi dengan pihak

perusahaan dari negara pengirim serta asosiasi pengawas.

(4) Biaya yang diperlukan untuk pengiriman staf lembaga pengirim ke Jepang

dsb, untuk membantu memberikan layanan konsultasi dan bimbingan

kehidupan terhadap peserta pemagangan, (termasuk biaya penanganan

apabila terjadi kecelakaan yang dialami peserta pemagangan).

(5) Biaya-biaya lain yang timbul di pihak lembaga pengirim dalam

melaksanakan pemagangan ini.

Pasal 24 Berbagai Biaya lainnya untuk Pengiriman

Biaya yang diperlukan untuk pengiriman peserta pemagangan di luar biaya yang

ditentukan dari pasal sebelumnya adalah sebagai berikut.

(1) Biaya pemeriksaan kesehatan serta biaya pemeriksaan gigi.

(2) Biaya administrasi untuk pembuatan paspor dan visa.

(3) Biaya perjalanan di dalam negeri …. sebelum pemberangkatan dan setelah

kembali ke negaranya.

(4) Biaya lain yang timbul di negara …. berkaitan dengan pengiriman peserta

pemagangan.

Pasal 25 Rincian Biaya Manajemen untuk Penerimaan

Biaya yang diperlukan untuk manajemen di pihak asosiasi pengawas dalam

pelaksanaan pemagangan (selanjutnya disebut “Biaya Manajemen untuk

Penerimaan”) adalah sebagai berikut (tetapi tidak termasuk biaya perkenalan

bursa kerja seperti ; penyeleksian dan penentuan calon peserta pemagangan ).

(1) Biaya yang diperlukan untuk komunikasi dan diskusi dengan lembaga

pengirim.

(2) Biaya yang diperlukan untuk menyeleksi lembaga pelaksana.

(3) Biaya yang di perlukan di dalam negara Jepang terkait dengan persiapan

penerimaan, seperti ; penyelenggaraan rapat orientasi dan sebagainya.

13

Page 14: (Type Pengawasan Organisasi)

(4) Biaya perjalanan pulang-pergi yang ditentukan pada pasal 26.

(5) Biaya yang berhubungan dengan jaminan apabila terjadi kecelakaan dan

sebagainya selama masa kursus.

(6) Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kursus.

(7) Biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kunjungan, bimbingan dan

monitor terhadap lembaga pelaksana.

(8) Biaya yang diperlukan untuk mempersiapkan fasilitas pemondokan.

(9) Biaya yang diperlukan untuk memberikan layanan konsultasi dan solusinya

kepada peserta pemagangan.

(10) Biaya yang diperlukan untuk mengunjungi negara pengirim terkait dengan

urusan pemagangan, misalnya untuk rapat, peninjauan kondisi dan

sebagainya.

(11) Biaya-biaya lain yang timbul di pihak asosiasi pengawas untuk

melaksanakan pemagangan ini.

Pasal 26 Pembebanan Biaya

Diantara biaya yang diperlukan untuk program pemagangan ini, biaya yang

diperlukan untuk pasal 23 (biaya manajemen pengiriman) serta pasal 24 (biaya

lainnya untuk pengiriman) dibicarakan satu sama lain dan ditanggung bersama

oleh lembaga pengirim & asosiasi pengawas dengan pembagian yang layak.

Sedangkan untuk pasal 25 (biaya manajemen penerimaan) ditanggung oleh

asosiasi pengawas dan lembaga pelaksana. Biaya perjalanan peserta

pemagangan untuk datang ke Jepang dan untuk kembali ke negara asal setelah

selesai masa magang, pulang-pergi ditanggung oleh asosiasi pengawas dan

lembaga pelaksana, yaitu mulai dari tempat terakhir meninggalkan negara asal,

sampai tempat pertama kembali ke negara asal setelah selesai masa magang.

Pasal 27 Penanganan Biaya Manajemen untuk Pengiriman dsb

1. Apabila asosiasi pengawas dibebankan sebagian biaya-biaya dari pasal 23

(biaya manajemen pengiriman) serta pasal 24 (biaya lainnya untuk

pengiriman), maka jumlah uang yang telah disetujui oleh kedua pihak,

dikirimkan ke pihak lembaga pengirim. Dalam hal ini, rincian biaya

manajemen pengiriman serta biaya lainnya untuk pengiriman yang

14

Page 15: (Type Pengawasan Organisasi)

ditanggung asosiasi pengawas, dilaporkan oleh lembaga pengirim kepada

asosiasi pengawas secara terpisah.

2. Biaya manajemen pengiriman selama masa pemagangan adalah …. Yen per

orang setiap bulan

3. Asosiasi pengawas setiap bulan melakukan penagihan biaya manajemen

pengiriman dari lembaga pelaksana, dan mengirimkannya sekaligus

setiap ....bulan sekali kepada lembaga pengirim.

4. Untuk biaya manajemen pengiriman, dibuka rekening khusus agar dapat

dibedakan secara jelas dengan tunjangan kursus dan upah yang diberikan

kepada peserta pemagangan, dan tidak boleh diambil dari tunjangan kursus

maupun dari upah.

Bab 7. Peraturan LainnyaPasal 28 Lampiran Nota Kesepahaman Terkait dengan Program Pemagangan

Untuk hal …. serta …. ditetapkan secara terpisah melalui “Lampiran Nota

Kesepahaman Terkait dengan Program Pemagangan”.

Pasal 29 Interpretasi dsb dari Surat Perjanjian Kerja Sama

Apabila timbul pertanyaan atau ketidakjelasan atas interpretasi pasal-pasal

perjanjian ini atau pasal-pasal yang belum ditentukan dalam perjanjian kerja

sama ini, maka akan ditentukan melalui pembicaraan kedua belah pihak

berdasarkan tujuan dari program pemagangan keterampilan ini.

Pasal 30 Penyelesaian Perselisihan

Apabila timbul perselisihan terkait dengan pemagangan, diusahakan

penyelesaian melalui pembicaraan antara lembaga pengirim dan asosiasi

pengawas, dengan menjunjung tujuan pemagangan serta perundang-undangan

Jepang dan memperhatikan agar hubungan baik tetap terjaga. Dalam keadaan

terpaksa, prosedur dilakukan melalui instansi pemerintah terkait atau keputusan

dari pengadilan, di Negara Jepang.

Pasal 31 Masa Berlakunya Perjanjian Kerja Sama

15

Page 16: (Type Pengawasan Organisasi)

Surat perjanjian kerja sama ini berlaku sejak tanggal penandatanganan. Apabila

ada instruksi dari instansi pemerintah negara Jepang mengenai kondisi yang

kontradiktif dalam substansi perjanjian ini ataupun pasal-pasal yang belum

ditetapkan dalam perjanjian ini, maka instruksi tersebut akan ditaati dan asosiasi

pengawas segera menyampaikan substansi tersebut secara tertulis kepada

lembaga pengirim. Selanjutnya substansi tersebut diprioritaskan untuk

dimasukkan ke dalam perjanjian kerja sama ini.

Pasal 32 Selesainya Masa Perjanjian Kerja Sama

Perjanjian kerja sama ini akan berakhir ketika salah satu hal yang disebut di

bawah ini berakhir, dan perjanjian ini dianggap hilang efektifitasnya.

1. Apabila pemagangan sebagai objek perjanjian ini telah selesai (tanggal

selesainya perjanjian ini adalah sama dengan tanggal selesainya

pemagangan).

2. Apabila dipertengahan masa pemagangan tidak dapat dilanjutkan dan peserta

pemagangan harus pulang ke negara asal (dalam hal ini, pemberitahuan

disampaikan kepada pihak lain melalui surat, dimana tanggal selesainya

perjanjian ini adalah tanggal dikirimkannya surat tersebut).

Demikian surat perjanjian kerja sama ini dibuat dengan kesepakatan kedua belah pihak dan

dibuat rangkap 2 untuk masing-masing dalam bahasa Jepang dan bahasa ........, setelah

ditandatangani, masing-masing pihak menyimpan 1 surat perjanjian kesepahaman ini.

Negara…. , Tanggal…. , Bulan…. , Tahun….

Lembaga pengirim Asosiasi pengawas

Negara …….. Negara …….

……………… ……………..

Diwakili ….... Diwakili …...

Tanda tangan ….. Tanda tangan ….

16