media095.files.wordpress.com · web viewdalam meningkatkan kualitas belajar mengajar ditentukan...
Post on 27-Oct-2020
0 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PROPOSAL
EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MICROSOFT EXCEL DAN MICROSOFT
POWERPOINT PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penelitian Pembelajaran Matematika
Disusun oleh :
MOH. FUAD NASIKHIN
A.410080095
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2011
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia pendidikan dan pengajaran tidak dapat lepas dari proses belajar
mengajar. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara
keseluruhan. Kualitas belajar mengajar akan dapat mempengaruhi mutu pendidikan.
Dalam meningkatkan kualitas belajar mengajar ditentukan oleh guru dan siswa itu
sendiri sebagai subjek atau pelaku dalam proses belajar mengajar. Pentingnya
kualitas belajar mengajar membawa konsekuensi kepada guru untuk meningkatkan
peranan dan kompetensinya karena proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa
sebagian besar ditentukan oleh guru sebagai fasilitatornya.
Pendidik atau guru sebagai pengajar dituntut untuk mampu menyampaikan
materi dengan baik dan mampu mengaktifkan proses belajar mengajar. Proses belajar
mengajar merupakan proses dua arah yang tidak dapat dipisahkan. Dalam proses
tersebut, guru menyampaikan suatu materi yang disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran dengan maksud membelajarkan siswa. Dalam suatu proses belajar
mengajar terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses
pembelajaran. Faktor-faktor yang dimaksud antara lain minat siswa, media
pembelajaran, pendekatan dalam mengajar, metode dalam mengajar dan sebagainya.
Matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang dapat menjadikan
manusia untuk berfikir logis, teoritis, rasional, dan percaya diri. Oleh karena itu
matematika harus dipelajari dan dikuasai oleh segenap warga Negara sebagai sarana
untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka mampu
bertahan dalam era globalisasi yang berteknologi maju di saat sekarang maupun yang
akan datang.
Menurut laporan Third International Mathematics and Science Study
(TIMSS) tahun 1999 yang dikutip I Gusti Putu Suharta(2007:1), rendahnya daya
saing murid Indonesia di ajang international (Indonesia diperingkat ke 34 dari 38
negara) menunjukkan betapa lemahnya kemampuan penguasaan matematika di
negara kita ini.
Menurut Asmin (2007:3) dalam pengajaran matematika, penyampaian guru
cenderung bersifat monoton, hampir tanpa variasi kreatif, kalau saja siswa ditanya,
ada saja alasan yang mereka kemukakan, seperti matematika sulit, tidak mampu
menjawab, takut disuruh guru ke depan, dan sebagainya. Asmin (2007:3)
berpendapat adanya gejala matematika phobia (ketakutan anak terhadap matematika)
yang melanda sebahagian besar siswa, sebagai akibat tak kenal maka tak sayang.
Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat telah melahirkan
komputer, yaitu seperangkat alat canggih yang dapat digunakan sesuai dengan
kebutuhan manusia. Dengan menggunakan komputer dapat dijalankan beberapa
program untuk membuat media pembelajaran antara lain Microsoft Excel dan
Microsoft Powerpoint. Microsoft Excel memiliki fitur yang menyediakan keperluan
untuk mempermudah dalam mengolah data serta dapat menyajikan suatu animasi
yang dinamis dan komunikatif sedangkan Microsoft powerpoint merupakan
seperangkat program yang diciptakan secara profesional untuk presentasi dan
menampilkan slide. Dengan penggunaan Microsoft Excel dan Microsoft Powerpoint
dapat ditampilkan suatu animasi yang dapat menarik minat siswa dalam mengikuti
proses kegiatan belajar mengajar. Selain itu diharapkan dengan program ini dapat
mempermudah pemahaman siswa tentang konsep dari suatu pokok bahasan materi.
Minat setiap siswa untuk menerima materi yang diberikan oleh guru berbeda-
beda, selain itu setiap siswa juga memiliki karakteristik yang berbeda. Dengan
perbedaan ini guru harus peka untuk dapat mengarahkan siswanya sesuai dengan
kemampuan, minat dan bakat yang dimiliki oleh siswa sehingga potensi yang ada
dalam diri siswa dapat dikembangkan secara optimal. Apabila potensi dalam diri
siswa berkembang dengan baik maka kemampuan siswa akan berkembang pula tidak
terkecuali kemampuan pemahaman siswa. Selain itu, seorang guru dalam
menerapkan media pembelajaran, hendaknya dapat menggunakan media dan metode
yang menarik, efektif dan interaktif.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa mengajar bukan suatu kegiatan
yang tanpa tujuan dan oleh sebab itu harus dilakukan dengan memperhatikan prinsip-
prinsip tertentu terutama agar tujuan mengajar itu dapat dicapai. Mengingat
pentingnya pembelajaran matematika maka peneliti mendapat dorongan untuk
melakukan penelitian guna mengetahui pengaruh pembelajaran matematika dengan
menggunakan Microsoft Excel dan Microsoft Powerpoint pada pokok bahasan
Sistem Persamaan Linear ditinjau dari minat belajar siswa.
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
masalah-masalah sebagai berikut :
1. Masih rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia termasuk kualitas pendidikan
matematika.
2. Kemampuan setiap siswa dalam menangkap materi yang diberikan oleh guru
berbeda-beda.
3. Adanya program aplikasi komputer yang dapat dijadikan alat untuk membantu
media pembelajaran yaitu Microsoft Excel dan Microsoft Powerpoint.
4. Media pembelajaran dan metode pengajaran yang dinamis dan komunikatif
dapat menimbulkan minat siswa untuk belajar matematika.
3. Pembatasan Masalah
Dalam pembahasan permasalahan, agar dapat lebih mendalam dan tidak
terlalu luas cakupannya, maka diperlukan adanya batasan masalah. Adapun
pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada kelas
eksperimen dengan menggunakan Microsoft Excel dan Microsoft Powerpoint
digunakan pada kelas kontrol.
2. Minat belajar siswa pada penelitian ini dibatasi pada hal-hal yang berkaitan
dengan perasaan, konsentrasi, dan kemauan siswa belajar matematika yang
diukur melalui angket.
3. Prestasi belajar dalam penelitian ini dibatasi pada hasil belajar yang dicapai oleh
siswa kelas VIII SMP N 3 Ngrambe setelah mengikuti pembelajaran matematika
pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel, yakni hasil tes yang
dilakukan pada akhir penelitian untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
4. Perumusan Masalah
Adapun masalah yang diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh pembelajaran menggunakan Microsoft Excel dan
pembelajaran menggunakan media Microsoft Powerpoint terhadap prestasi
belajar matematika siswa?
2. Apakah terdapat pengaruh minat belajar siswa terhadap prestasi belajar
matematika siswa?
3. Apakah terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan minat
belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa?
5. Tujuan Penelitian
Dari perumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai dari
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perbedaan pengearuh antara pembelajaran menggunakan
Microsoft Excel dan pembelajaran menggunakan media Microsoft Powerpoint
terhadap prestasi belajar matematika.
2. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara siswa dengan minat kategori
tinggi, sedang dan rendah terhadap penggunaan media pembelajaran tersebut.
3. Untuk mengetahui interaksi pengaruh antara penggunaan media pembelajaran
dengan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika.
6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :
1. Sebagai bahan masukan kepada guru dan calon guru tentang alternatif media
mengajar yang berteknologi tinggi dalam menyampaikan materi matematika
sehingga akan membantu dalam pencapaian hasil belajar yang memuaskan.
2. Meningkatkan kualitas pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar
matematika.
3. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan pandangan di lingkungan
pendidikan.
B. LANDASAN TEORI
1. Kajian Teori
a. Konsep Pembelajaran Matematika
1) Hakikat Pembelajaran
Belajar sebagai konsep mendapatkan pengetahuan dalam praktiknya
banyak dianut. Guru bertindak sebagai pengajar yang berusaha memberikan
ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dan peserta didik giat mengumpulkan
atau menerimanya. Perolehan pengetahuan maupun upaya penambahan
pengetahuan hanyalah salah satu bagian kecil dari kegiatan menuju
terbentuknya kepribadian seutuhnya.
Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan siswa, bukan dibuat oleh
siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk
membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Tujuan pembelajaran
adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan
peserta didik (Isjoni, 2010:11).
Menurut Uzer Usman (2006:4) pembelajaran adalah proses yang
mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan
timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan
tertentu.
2) Hakikat Matematika
Matematika mempelajari tentang keteraturan, tentang struktur yang
terorganisasikan, konsep-konsep matematika tersusun secara hirarkis,
berstruktur dan sistematika, mulai dari konsep yang paling sederhana sampai
pada konsep paling kompleks.
Menurut Kline dalam Mulyono (2003 : 252) matematika adalah
bahasa simbolis dan ciri utamanya adalah penggunaan cara bernalar deduktif,
tetapi juga tidak melupakan cara bernalar induktif.
3) Pembelajaran Matematika
Menurut pengertian pembelajaran dan matematika diatas maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah proses belajar mengajar
dalam kelas yang mempelajari tentang ilmu pengetahuan eksak yang
terorganisir secara sistematis tentang bilangan dan operasinya, fakta-fakta
yang kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk dan struktur-struktur
logika sebagai solusi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Konsep Minat Belajar
Minat dan perhatian dalam belajar mempunyai hubungan yang erat
sekali. Seseorang yang menaruh minat pada mata pelajaran tertentu, biasanya
cenderung untuk memperhatikan mata pelajaran tersebut.
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri
sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat dan dekat hubungan tersebut
semakin besar. Menurut M. ngalim Purwanto (2003:56) “Minat mengarahkan
perbuatan kepada tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu“.
c. Microsoft PowerPoint
Microsoft PowerPoint atau Microsoft Office PowerPoint adalah
sebuah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft.
Dalam PowerPoint, seperti halnya perangkat lunak pengolah presentasi lainnya,
objek teks, grafik, video, suara, dan objek-objek lainnya diposisikan dalam
beberapa halaman individual yang disebut dengan “slide“.
PowerPoint menawarkan dua jenis properti pergerakan, yakni Custom
Animations dan Transition. Properti pergerakan Entrance, Emphasis dan Exit
objekdalam sebuah slide dapat diatur oleh Custom Animation,
sementara Transition mengatur pergerakan dari satu slide ke slide lainnya.
d. Microsoft Excel
Microsoft Excel adalah program kedua yang mendasar dalam suatu
komputer setelah Microsoft Word, keduanya saling berkaitan dalam kehidupan
sehari-hari.
Di dalam program ini kita dapat membuat grafik menggunakan program
Microsoft Excel. Kita dapat memilih grafik dengan bentuk yang kita inginkan,
seperti bentuk lingkaran, garis, kolom, area, radar, dan scatter. Di dalam
program ini kita juga dapat menggunakan Wordart semacam bentuk huruf atau
model huruf yang merupakan variasi teks dan juga toolbar drawing yang
digunakan untuk membuat garis, kotak, dan lingkaran.
e. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
1) Pengertian SPLDV
SPLDV adalah Dua persamaan linear dua variable yang pengganti-
pengganti dari variabelnya harus memenuhi kedua persamaan tersebut
2) Bentuk umum SPLDVax + by = c ………………………….. pers. 1dx + ey = f ………………………….. pers. 2
3) Penyelesaian SPLDV
Penyelesaian SPLDV dapat ditentukan dengan cara mencari nilai
variabel yang memenuhi kedua persamaan linear dua variabel tersebut. Untuk
itu, ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan
penyelesaian SPLDV. Metode-metode tersebut adalah:
a) Metode grafik
Grafik untuk persamaan linear dua variabel berbentuk garis lurus.
SPLDV terdiri atas dua buah persamaan dua variabel, berarti SPLDV
digambarkan berupa dua buah garis lurus. Penyelesaian dapat ditentukan
dengan menentukan titik potong kedua garis lurus tersebut.
Contoh : Dengan metode grafik, tentukan himpunan penyelesaian
SPLDV: x + y = 5 dan x – y = 1 jika x, y ∈ R
Jawab :
Untuk memudahkan menggambar grafik dari x + y = 5 dan
x – y = 1, buatlah tabel nilai x dan y yang memenuhi kedua persamaan
tersebut.
x + y = 5 x – y = 1
x 0y 5
(x,y) (0,5)
x 0y -1
(x,y) (0,-1)
Dari gambar tampak bahwa koordinat titik potong kedua garis
adalah (3, 2). Jadi, HP dari sistem persamaan tersebut adalah {(3, 2)}.
b) Metode substitusi
Penyelesaian SPLDV menggunakan metode substitusi dilakukan
dengan cara menyatakan salah satu variabel dalam bentuk variabel yang
lain kemudian nilai variabel tersebut menggantikan variabel yang sama
dalam persamaan yang lain.
Contoh: Gunakan metode substitusi, tentukan penyelesaian SPLDV
berikut: 3x + y = 7 dan x + 4y = 6 , dimana x,y ∈ R
Jawab:
Langkah pertama, tuliskan masing-masing persamaan dalam bentuk
persamaan (1) dan (2).
3x + y = 7 …(1) ; x + 4y = 6 …(2)
Langkah kedua, pilih salah satu persamaan, misalkan persamaan (1).
Kemudian, nyatakan salah satu variabelnya dalam bentuk variabel lainnya.
3x + y = 7 ↔ y = 7 – 3x … (3)
Langkah ketiga, nilai variabel y pada persamaan (3) menggantikan
variabel y pada persamaan (2).
0
5
5
1
-1
(3, 2)
x – y = 1
x + y = 5
y
x
x + 4y = 6x + 4 (7 – 3x) = 6 x – 12x = 6 – 28 x = 2 …(4)
Langkah keempat, nilai x pada persamaan (4) menggantikan
variabel x pada salah satu persamaan awal, misalkan persamaan (1).
3x + y = 73 (2) + y = 7 y = 1 …(5)
Langkah kelima, menentukan penyelesaian SPLDV tersebut. Dari
uraian diperoleh nilai x = 2 dan y = 1. Jadi, Hp = {(2, 1)}
c) Metode Eliminasi
Metode eliminasi yaitu menghilangkan salah satu variabel untuk
dapat menentukan nilai variabel yang lain. Koefisien salah satu variabel
yang akan dihilangkan haruslah sama atau dibuat sama.
Contoh: Gunakan metode eleminasi untuk menentukan penyelesaian
SPLDV berikut: 2x + y = 6 dan x – y = - 3, dimana x,y ∈ R
Jawab:
Langkah pertama, menghilangkan salah satu variabel dari SPLDV
tersebut. Misalkan, variabel x akan dihilangkan, namun, koefisien x harus
disetarakan dulu. Mencari nilai x dengan mengeliminasi y :
2x + y = 6 x – y = -3 3x = 3 x = 1Mencari nilai y dengan mengeliminasi x :
2x + y = 6 x 1 à 2x + y = 6 x – y = -3 x 2 à 2x – 2y = -6 3y = 12 y = 4 Jadi HP: {(1,4)}
d) Metode gabungan (eliminasi dan substitusi)
Contoh: Tentukan himpunan penyelesaian persamaan: x – 3y = -7 dan
2x + 3y = 4 ; x,y ∈ R
Jawab:
Mencari nilai x dengan mengeliminasi y :
x – 3y = -7 2x + 3y = 4
Media pembelajaran:Microsoft ExcelMicrosoft Powerpoint
Minat belajar :TinggiSedangRendah
Hasil Belajar
3x = - 3 x = - 1 subs. ke pers.: x – 3y = -7 -1 – 3y = -7
y = 2 Jadi HP : {(-1,2)}2. Kajian Pustaka
Dalam kajian pustaka ini akan dibahas mengenai penelitian-penelitian yang
telah dilakukan para peneliti terdahulu sebagai acuan dalam menentukan tindakan
selanjutnya sekaligus sebagai bahan pertimbangan penelitian.
Penelitian yang dilakukan oleh Nursofah (2003) dalam penelitian yang
berjudul “Penggunaan Software Macromedia Flash MX Dalam Pembuatan Media
Pembelajaran Dengan Menggunakan Komputer Pada Pokok Bahasan Lingkaran Di
SLTP” mengemukakan bahwa penggunaan media berbasis komputer dalam proses
pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar siswa di kelas.
Agus Dwi Hindarto (2006) dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh
Penggunaan Multimedia Komputer Terhadap Pemahaman Siswa” menyimpulkan
bahwa dengan adanya pembelajaran berbasis komputer dapat meningkatkan
keaktifan dan hasil belajar siswa.
Nuzul ( 2006) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh
antara kemampuan dasar dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar matematika.
Dari hasil penelitian-penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan yang erat antara penggunaan media pembelajaran dengan pencapaian hasil
belajar siswa.
3. Kerangka Berfikir
Kerangka pemikiran pada hakikatnya bersumber pada kajian teoritis dan juga
diformulasikan dalam bentuk anggapan dasar. Untuk mengetahui bagaimana
hubungan dan kaitan variabel dalam penelitian tersebut dapat digambarkan secara
sistematis sebagai berikut:
4. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan hasil kajian teori, kajian pustaka dan kerangka berpikir di atas
dapat dirumuskan hipotesis tindakan. Hipotesis tersebut adalah sebagai berikut:
a. Ada pengaruh penggunaan media Microsoft Excel terhadap hasil belajar
matematika ditinjau dari minat belajar siswa?
b. Ada pengaruh penggunaan media Microsoft Powerpoint terhadap hasil belajar
matematika ditinjau dari minat belajar siswa?
c. Ada pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar matematika siswa?
C. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen. Penelitian
eksperimen adalah penelitian yang mencari hubungan sebab akibat kehidupan nyata,
dimana pengendalian perubahan sulit atau tidak mungkin dilakukan, pengelompokan
secara acak mengalami kesulitan, dan sebagainya (Masyhuri, 2009:37). Penelitian ini
membandingkan antara penggunaan media Microsoft Excel pada kelas eksperimen
dan penggunaan media Microsoft Powerpoint pada kelas kontrol, untuk selanjutnya
dikontrol dan dilihat pengaruhnya terhadap variable yang lain yaitu hasil belajar
matematika.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 3 Ngrambe.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester gasal tahun ajaran 2011/2012.
3. Populasi, Sample, dan Sampling
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian ( Arikunto, 2006:130).
Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas VIII Semester Gasal SMP N
3 Ngrambe tahun ajaran 2010/2011.
b. Sampel
Sampel adalah suatu prosedur dimana hanya sebagian populasi saja yang
diambil kemudian dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang
dikehendaki dari suatu populasi (Syofian Siregar, 2010:145). Sampel dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan siswa
kelas VIII B sebagai kelas kontrol.
c. SamplingSampling adalah teknik yang digunakan untuk mengambil sample
(Suharsismi Arikunto, 2002:109). Pada penelitian ini teknik yang digunakan
dalam pengambilan sampel adalah dengan non probability sampling, yaitu
teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama
bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono,
2011:66).
Sebelum data dianalisis, dilakukan uji keseimbangan antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah
kedua kelas terdapat perbedaan mean yang berarti kedua sampel penelitian
sama atau tidak. Statistik yang digunakan adalah uji t.
4. Metode Pengumpulan Data
a. Metode pokok
1) Metode TestTes adalah metode pengumpulan data yang sifatnya mengevaluasi hasil
proses (pre-test dan post-test). Instrumennya dapat berupa soal-soal ujian
atau soal-soal test (Hariwijaya,2008:63). Pada penelitian ini metode tes
digunakan untuk mengumpulkan data mengenai hasil belajar matematika
pada pokok bahasan SPLDV.
2) Metode AngketMetode angket digunakan untuk mengumpulkan data minat belajar
matematika siswa. Angket ini diberikan pada kelas VIII A sebagai kelas
eksperimen yang diberikan perlakuan dengan media Microsoft Excel dan
kelas VIII B sebagai kelas kontrol yang diberikan perlakuan dengan media
Microsoft Powerpoint. Bentuk angket yang digunakan berupa pilihan ganda.
b. Metode BantuMetode bantu yang digunakan adalah metode dokumentasi. Metode ini
merupakan pengukuran data dengan cara mengambil dokumen yang telah ada.
Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah nama siswa kelas VIII
yang dijadikan sample dan nilai ulangan mid semester siswa kelas VIII.
5. Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel
terikat.
a. Variabel Bebas
1) Media Pembelajaran
a) Definisi operasional
Media Pembelajaran adalah suatu sarana yang digunakan untuk membantu
dan memperlancar dalam proses pembelajaran.
b) Indikator
Penggunaan Media Pembelajaran yang berbeda terhadap dua kelompok
kelas.
c) Skala Pengukuran
Skala nominal yang terdiri dari dua kategori yaitu:
i. Kelas eksperimen diberikan pembelajaran dengan Media Microsoft
Excel
ii. Kelas kontrol diberikan pembelajaran dengan media Microsoft
Powerpoint
2) Minat Belajara) Definisi Operasional
Minat sebagai salah satu aspek psikologis dipengaruhi oleh
beberapa faktor, mulai dari cita-cita, kepuasan, kebutuhan, bakat dan
kebiasaan hingga kondisi lingkungan.
b) IndikatorNilai angket minat belajar matematika siswa meliputi:
i. Tekun belajar
ii. Yakin akan hasil pekerjaan sendiri
iii. Senang belajar sendiri
iv. Semangat belajar
c) Skala Pengukuran
Skala interval diubah menjadi skala ordinal dalam tiga kategori
yaitu tinggi, sedang, dan rendah.
d) Simbol : Bj; j: 1,2,3
b. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika:
1) Definisi Operasional
Hasil belajar matematika adalah hasil yang telah dicapai seseorang
dalam penguasaan matematika yang diperolehnya dengan usaha-usaha yang
berupa latihan maupun pengalaman.
2) Indikator
Indikatornya adalah nilai tes hasil belajar matematika.
3) Skala Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan adalah interval.
4) Simbol : Y
6. Instrumen Penelitian
a. Tahap penyusunan instrument
1) TesLangkah-langkah penyusunan tes meliputi :
a) Menyusun materi yang akan digunakan dalam membuat soal
b) Membuat kisi-kisi soal.
c) Menyusun soal
d) Prosedur pemberian skor jawaban tes
2) AngketLangkah-langkah penyusunan angket sebagai berikut:
a) Menyusun materi yang akan digunakan untuk membuat angket
b) Membuat kisi-kisi
c) Menyusun angket
d) Menentukan cara pemberian skor
b. Tahap uji coba instrument
1) Uji coba instrument tes
a) Analisis validitas tesSuatu instrument dikatakan valid atau memiliki validitas bila
instrument tersebut benar-benar mengukur aspek atau segi yang diukur
(Sukmadinata dan Nana Syaodah, 2006:28).
Untuk menguji validitas dan menggunakan rumus korelasi product
moment sebagai berikut:
rxy = N ∑xy- (∑x )(∑y)
√ {N∑ X2- (∑X )2 } {N∑y- (∑y )2 }Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi skor item dengan skor totalN : Jumlah Subyekx : Skor itemy : Skor totalkeputusan uji :
rxy > rtabel = item soal valid
rxy < rtabel = item soal valid
b) Analisis realibilitas tes
Uji realibilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen
tersebut reliabel atau tidak. Untuk menghitung indeks realibilitas pada tes
uraian digunakan rumus KR – 20 sebagai berikut:
r11 = (KK-1 ) (Vt -∑pq
Vt)
Keterangan :
r11 : indeks reliabilitas instrumen
K : banyaknya butir pertanyaan / banyaknya soal
Vt : varians total
p :proposisi subyek yang mendapat skor 1N
q :proposisi subyek yang mendapat skor 0N
Setelah diperoleh harga r11 kemudian dikonsultasikan dengan tabel r
product moment. Apabila r11 lebih besar dari rtabel dikatakan instrumen
tersebut reliabel. Hasil ini diinterprestasikan dengan tingkat keterandaian
instrumen, digunakan patokan sebagai berikut:
Indeks reliabel Kualifikasi hasil0,91 – 1,00 sangat tinggi0,71 – 0,90 tinggi0,41 – 0,70 cukup0,21 – 0,40 rendah0,00 – 0,20 sangat rendah
(Suharsimi Arinkunto, 2006: 108)2) Uji Coba Instrumen Angket
a) Uji Validitas Angket
Pengujian validitas angket yang digunakan sama dengan uji
validitas tes yang menggunakan rumus Product Moment
b) Uji Reliabilitas Angket
Uji reliabilitas angket yang digunakan adalah rumus Alpha
(Suharsimi, Arikunto, 2006:196). Rumus Alpha digunakan untuk mencari
reliabilitas instrument yang skornya bukan 1 dan 0. Adapun rumus Alpha
adalah sebagai berikut: r11=( kk−1 )(1−
∑ σb2
σ2t
)Keterangan:r11= reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ σb2 = jumlah variansi butir
σ 2t= variansi total
(Suharsimi Arikunto,2001:196)7. Teknik Analisis Data
a. Uji prasyarat analisis
1) Uji normalitas
Prosedur uji normallitas populasi dengan menggunakan Lilliefors adalah
sebagai berikut :
a) Hipotesis
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal
b) Taraf signifikansi : α = 0,05
c) Statistik uji
L : maks [F(zi) – S(zi)]
Dimana :
F(zi) : P (Z < Zi)
Z ~ N (0,1)
S(zi) : Proposisi cacah Z < Zi terhadap seluruh cacah Zi
Zi : Skor standar untuk Zi : X i -xs
; (s = standar deviasi)
d) Daerah kritik
DK : {L maks|L maks > L α ; n} dengan n ukuran sampel
e) Keputusan uji
H0 ditolak jika L ∈ Dk, atau H0 diterima jika L ∉ Dk
(Budianto, 2004: 170-171)2) Uji homogenitas
Uji homogenitas ini untuk mengetahui bahwa populasi yang
diperbandingkan mempunyai variansi-variansi yang sama, maka salah satu uji
homogenitas untuk k populasi adalah uji Bartlett. Prosedur ujinya:
a) Hipotesis
H0 : σ 12 = σ 2
2 ... = σ n2 (kedua kelompok mempunyai variansi yang sama)
H1 : σ 12 ≠ σ 2
2 (kedua kelompok mempunyai variansi yang berbeda)
b) Taraf signifikan : α = 0,05
c) Statistik uji
X2 = 2,203c (f log RKG- ∑fj log Sj
2)
Dimana:
X2 ~ X2 (k-1)
X2 = Chi kuadrat
S j2 = Variansi
K = Jumlah populasi cacah sampel
f = Derajat bebas untuk RKG = N – K
fj = Derajat bebas untuk S j2 = nj – 1, j = 1,2, ..., k
N = Banyaknya seluruh nilai
nj = Cacah pengukuran pada sampel ke – j
C = 1 + 1
3(K−1) (∑ 1f j
−1j )
RKG = ∑ SS j
∑f j ; SSj = ∑X2j –
(∑ x j )2
n j = (nj – 1) S j
2
d) Daerah kritik
DK = {x2| x2 > x2 (k-1)} dengan n adalah ukuran sampel x2, α, k-1 dapat
diperoleh dari tabel distribusi chi kuadrat pada tingkat signifikansi α dan
derajat kebebabasan k.
e) Keputusan uji
H0 ditolak jika x2 ∈ DK atau diterima jika x2 ∉ DK
(Budiyono, 2009 :176-177)b. Uji analisis data
Teknik analisis yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan.
1) Model untuk data analisis variansi dua jalan adalah sebagai berikut:
X ijk=μ+α i+β j+(αβ )ij+∑ijk
Keterangan :
X ijk = Data amatan yang dikenai faktor A (media pembelajaran) i, faktor
B (minat belajar siswa) kategori ke – j
μ = rerata dari seluruh data amatan (rerata besar)
α i = efek baris ke-i pada variabel terikat
β j = efek kolom ke-j pada variabel terikat
(αβ )ij = kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j variabel terikat
∑ijk = Deviasi data amatan terhadap rataan populasi (Galat eror)
i = 1,2 ; 1 : Pembelajaran dengan media Microsoft Excel
2 : Pembelajaran dengan media Microsoft Powerpoint
j = 1,2,3; 1 : Minat tinggi; 2 : Minat sedang; 3 : Minat rendah
k = 1,2,3, ..., nij : nij = banyaknya data amatan pada sel ij
8. Prosedur Eksperimen
a. Hipotesis
Pada analisis dua jalur terdapat tiga pasang hipotesis yang perumusannya sebagai
berikut :
1) H0A: αi=0 untuk semua i (tidak ada perbedaan efek faktor A), i = 1,2
H1A: αi≠0 paling sedikit ada satu αi yang tidak nol (ada perbedaan faktor A)
2) H0B : βj = 0 untuk semua j (tidak ada perbedaan efek faktor B), j = 1,2,3
H1B : βj ≠ 0 paling sedikit ada satu βj yang tidak nol (ada perbedaan efek
faktor B)
3) H0AB : (αβ)ij = 0 untuk semua pasang (i,j) tidak ada perbedaan efek faktor A
dengan faktor B)
4) H1AB : (αβ)ij ≠ 0 paling sedikit ada satu pasang harga (i,j) yang tidak nol (ada
perbedaan efek faktor A dengan faktor B)
b. Komputasi
Tabel tata letak data
B
AB1 B2 B3
A1 A1B1 A1B2 A1B3
A2 A2B1 A2B2 A2B3
Dimana:
A1 : Pembelajaran matematika dengan menggunakan media Microsoft Excel
A2 : Pembelajaran matematika dengan menggunakan media Microsoft
Powerpoint
B1 : Minat tinggi; B2 : Minat sedang; B3 : Minat rendah
Pada analisis variansi 2 jalan ini didefinisikan notasi-notasi sebagai berikut:
nij : Ukuran sel ij (sel pada baris ke-i dan kolom ke-j)
: Banyaknya data amatan pada sel ij
: Frekuensi sel ij
nh : Rataan harmonik frekuensi seluruh sel : pq
∑ij 1n ij
N : ∑ij 1nij = banyaknya seluruh data amatan
SSij : Jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij
ABij : Rataan pada sel ij
Ai : ∑i ABij = jumlah rataan pada baris ke-i
Bj : ∑ j ABij = jumlah rataan pada baris ke-j
∑ij ABij = jumlah rataan n semua sel
c. Komponen Jumlah Kuadrat
Untuk memudahkan perhitungan didefinisikan besaran-besaran 1), 2), 3),
4), dan 5) sebagai berikut:
1) G2
pq ; 4)
A i2
qj
∑
;
2) SS iji , j∑ ; 5) ABij
2i , j
∑
3) Ai
2
q
i
∑
;
Terdapat lima jumlah kuadrat yaitu:
JKA = nh {3) – 1)} ; JKG = 2) ;
JKB = nh {4) – 1)} ; JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG
JKAB = nh {1) + 5) – 3) –4)} ;
Dimana:
JKA = Jumlah kuadrat baris; JKT = Jumlah kuadrat total;
JKB = Jumlah kuadrat kolom; RKG = Rataan kuadrat galat;
JKAB = Jumlah kuadrat interaksi; nij = Ukuran sampel baris ke-ij;
JKG = Jumlah kuadrat galat; nkj = Ukuran sampel baris ke-kj.
d. Derajat Kebebasan(DK)
dkA = p-1; dkB = q-1 ; dkT = N-1
dkAB = (p-1)(q-1) ; dkG = N-pq ;
e. Rerata Kuadrat
Berdasarkan jumlah kuadrat dan derajat kebebasan masing-masing
diperoleh kuadrat baru, maka rumus kuadrat baru tersebut sebagai berikut :
RKA= JKAdkA ; RKB= JKB
dkB ; RKAB= JKABdkAB ; RKG= JKG
dkG
f. Statistik Uji
Untuk H 0 A adalah Fa=JKARKG ; Untuk H 0 AB adalah Fab=
JKABRKG
Untuk H 0 B adalah Fb=JKBRKG ;
g. Derah Kritik
Daerah kritik (DK) untuk F A adalah DK = [Fa>Fα , p−1 , N− pq]
Daerah kritik (DK) untuk FB adalah DK = [Fb>Fα ,q−1 , N −pq]
Daerah kritik (DK) untuk Fab adalah DK = [F AB>Fα , p−1¿(q−1) ,N−pq¿]
h. Keputusan Uji
H 0 A ditolak jika Fa> Fα , p−1, N −pq
H 0 B ditolak jika Fb> Fα , q−1 ,N − pq
H 0 AB ditolak jika F AB>Fα , p−1¿ (q−1) , N−pq¿
i. Uji Komparasi Ganda
Dalam uji hipotesis, yang diharapkan oleh peneliti adalah penolakan H0.
Oleh karena itu direncanakan uji komparasi ganda menggunakan metode Scheffe.
Metode Scheffe dipilih dengan alasan bahwa metode ini akan menghasilkan beda
rataan dengan tingkat signifikan yang kecil. Jadi uji komparasi ganda ini
digunakan terhadap pasangan baris, setiap pasangan kolom dan setiap pasangan
sel yang daerah kritiknya ditolak.
Langkah-langkah dalam menentukan metode Scheffe adalah sebagai berikut:
1) Identifikasi semua pasangan rerataan yang ada. Jika terdapat k perlakuan,
maka ada
k (k−1)2 pasangan rataan.
2) Rumusan hipotesis nol yang bersesuaian dengan komparasi tersebut. Hipotesis
nol tersebut berbentuk: Ho : μi = μj
3) Menetukan tingkat signifikansi α (pada umunya α yang dipilih sama dengan
pada uji analisis variansinya).
4) Mencari harga statistik uji F dengan rumus sebagai berikut :
F i− j=( X̄ i−X̄ j )
2
RKG ( 1ni
+1n j )
Dengan :
Fi.-j = Nilai Fobs pada pembandingan baris ke-i dan baris ke-j
X i = rataan pada baris ke-i
X j = rataan pada baris ke-jRKG = rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi.
ni = ukuran sampel baris ke-i
nj = ukuran sampel baris ke-j
5) Menetukan daerah kritik dengan formula berikut:
DK={F|F>(k−1 )Fα ;k−1, N−k}
6) Menetukan keputusan uji untuk masing-masing komparasi ganda.
7) Menentukan kesimpulan dari keputusan uji yang ada.
(Budiyono, 2009:202)
top related