updating draft pem be sian
Post on 17-Jan-2016
9 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
DRAFT STANDARISASI PENGENDALIAN PEKERJAAN PEMBESIAN Proyek Depo Depok/DSU 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pekerjaan Struktur pada Proyek Depo Depok antara lain meliputi pekerjaan Beton. Dimana
pada Pekerjaan Beton ini membutuhkan banyak besi. Untuk mengoptimalkan kebutuhan besi di lapangan , maka pada kesempatan ini penulis berupaya menjelaskan Draft Standarisasi Pengendalian Pekerjaan Pembesian seperti yang sudah di aplikasikan pada proyek ini.
1.2. Maksud Dan Tujuan
Dengan adanya Draft Standarisasi Pengendalian Pekerjaan Pembesian dimaksudkan untuk lebih mengoptimalkan penggunaan besi dalam pekerjaan struktur
Untuk proyek sejenis di lingkungan WIKA, catatan kami ini bisa dijadikan tambahan pengalaman dan bahan untuk tindak lanjut berikutnya.
1
BAB II PEMBAHASAN
I. FLOW CHART PEKERJAAN PEMBESIAN
Design Struktur
START
Shop Drawing
Barlist Order Besi
Fabrikasi Besi 1. Cutting 2. Bending
Install Besi
Supply ke Lokasi Struktur
FINISH
Check List QA
Check List QA
Check List QA
Gambar 1 Flow Chart Pekerjaan Pembesian
2
II. SEQUENCE OF WORK
Penanggung Jawab No
Description Teknik Komersial Pelaksana Besi QA/QC Pengadaan
1 Design Struktur √ - - - - 2 Shop Drawing √ - - - - 3 Barlist - - √ - 4 Order Besi - √ - - √ 5 Pendatangan Besi - - √ √ - 6 Stok Material Besi - - √ - - 7 Fabrikasi Besi - - √ - -
1. Design Struktur
Penanggung Jawab : Teknik
Pekerjaan pembesian diawali dengan proses “Persiapan Design Struktur “ . Ketika Mendesign suatu struktur, kita juga harus memperhitungkan kebutuhan besi terhadap struktur dengan menentukan Tipe, Diameter, Jumlah Batang, Panjang dan Jarak antar besi berdasarkan dimensi struktur tegangan leleh.
2. Shop Drawing
Penanggung Jawab : Teknik
Design Struktur tersebut kemudian di jabarkan melalui gambar kerja (Shop Drawing). Dalam Shop Drawing dibuatkan daftar pemotongan besi yang digambarkan berupa potongan – potongan detail dari struktur, sehingga menunjukan kebutuhan besi yang di gunakan dalam struktur tersebut.
3. Barlist
Penanggung Jawab : Pelaksana Besi
Setelah potongan – potongan detail dari struktur di gambar kemudian di buat barlist dengan cara mengklasifikasi type dan diameter besi sehingga terhitung volume besi yang akan di gunakan dalam suatu struktur. Diusahakan mengoptimalkan barlist, Jika ada waste harus seminimal mungkin dapat dipergunakan untuk struktur yang lain
3
Gambar 3. Barlist untuk Foundation Asministration Building 4. Order Besi
Penanggung Jawab : Pengadaan dan Komersial
Order besi di laksanakan setelah jumlah kebutuhan besi tulangan hasil Barlist telah di setujui oleh consultant. Mekanisme pelaksanaan order besi harus jelas dan termonitor. Di bawah ini adalah Sistem Mekanisme Order besi
Shop Drawing +Barlist
Approved
Pelaksana Besi
Pengadaan
Pabrik
QC Proyek
Gudang Proyek
Menyimpan besi sesuai dengan klasifikasi diameter dan type material besi
Mengecek berat , diameter serta panjang besi yang telah di kirim apakah telah sesuai dengan yang di order dan spesifikasi teknis
Pabrik mengirim besi sesuai dengan spek yang telah di ajukan dari pengadaan
Dalam hal ini pengadaan mengajukan “ Delivey Order “ ke pabrik Cek berat besi terhadap spek Vs table pabrik
Pelaksana membuat rencana permintaan material ( RPM ) dalam hal ini besi dari Barlist yang telah di Approved
Gambar .2 Flow Chart Pengadaan Material Besi
4
5. Pendatangan Besi Penanggung Jawab : QC dan Pelaksana Besi
Sebelum besi di simpan di gudang, perlu adanya proses pemeriksaan cek kualitas besi oleh QC untuk mengetahui diameter, panjang dan jumlah serta berat besi apakah telah sesuai dengan yang di order.
6. Stock Material Besi
Penanggung Jawab : Gudang dan Pelaksana Besi
Penempatan material besi di gudang di pastikan tidak tercampur satu sama lain dengan membuat batas –batas yang jelas dan di tempatkan sesuai dengan klasifikasi diameter dan type material besi dengan tujuan agar lebih mudah mengindentifikasi dan melangsir besi yang dibutuhkan. Sebelum material besi diletakan terlebih dahulu diberi ganjal atau alas sehingga besi tidak kotor dan cepat karat.
7. Fabrikasi Besi Penanggung Jawab : Pelaksana Besi
a. Proses Order ke Gudang
Proses Order besi dimulai dari pengadaan dengan membuat Bon Pemakaian Material (BPM) berupa barlist yang kemudian diverifikasi ke bagian teknik dan komersial. BPM yang telah diverifikasi diajukan ke bagian gudang untuk pengambilan material.
b. Proses Cutting Proses pemotongan besi di lakukan sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan barlist dan shop drawing yang telah di setujui konsultan. Dalam Proses Cutting terlebih dahulu memprioritas pemasangan struktur yang akan di pasang di lapangan. Hal yang perlu diperhatikan dalam proses cutting adalah hasil bending yang ingin dicapai berdasarkan tipe besi , diameter besi dan tipe bending. Waste hasil cutting agar dikelola dengan di buat kotak khusus yang kemudian di klasifikasi menurut diameter dan panjang waste, sehingga terlihat rapi dan tidak ada waste yang hilang.
c. Proses Bending Hal – hal yang perlu di perhatikan dalam Proses Bending : 1. Sebelum besi di bending terlebih dahulu pastikan dimensi besi tersebut 2. Perhitungan sudut ( R ) harus sesuai terhadap kebutuhan masing – masing struktur 3. Pada proses bending panjang (L) bisa bertambah seperti data di bawah ini
5
Data Hasil Pemuian Setelah Di Bending 90 Derajat
Panjang Awal ( cm )
Panjang Setelah Di Bending ( cm )
Pemuaian ( cm )
D32 100 102.7 2.7 D25 100 102 2 D22 100 101.5 1.5 D19 100 101.5 1.5 D16 100 101.1 1.1 D13 100 101 1 D10 100 100.6 0.6
Sampel besi diameter 25 mm 100 cm
Gambar 4 Sampel Besi
Pada proses bending besi diameter 25 mm akan di peroleh hasil sebagai berikut :
Gambar 5 Hasil Bending
6
Berdasarkan SK SNI T-15-1991-03 Pembengkokan tulangan untuk bengkokan 90 derajat harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
TABEL DIAMETER BENGKOKAN MINIMUM
NO UKURAN TULANGAN DIAMETER MINIMUM 1 D-10 sampai dengan D-25 6d 2 D-29 dan D-36 8d 3 D-44 dan D-56 10d
Data Hasil Pemuian Setelah Di Bending 90 Derajat
BERDASARKAN SK SNI T -15-1991-03
Radius(90 ˚) No Ukuran Tulangan (cm)
1 D32 2.56 2 D25 1.50 3 D22 1.32 4 D19 1.14 5 D16 0.96 6 D13 0.78
8. Stok Material Hasil Bending
Besi yang sudah di bending di simpan sesuai dengan klasifikasi diameter, bentuk atau kebutuhan struktur dan diberi identifikasi.
7
Gambar 6 Stock Besi Hasil Bending
9. Install Besi
Hal – hal yang perlu di perhatikan dalam penginstallan Besi :
a. Sebelum besi di pasang terlebih dahulu besi di bersihkan dari karat, kotoran, cat, minyak atau unsur lain yang dapat mengurangi kekuatan besi tersebut.
b. Besi di pasang pada posisi, jumlah dan jarak sesuai dengan kebutuhan struktur. c. Jika dalam penginstallan besi terdapat waste, maka sisa besi tersebut di kumpulkan
untuk di gunakan kembali pada struktur beton lain yang membutuhkan. d. Bila ada kemungkinan terjadi tidak ada stock untuk kebutuhan besi diameter tertentu
maka perlu dilakukan konversi – konversi dengan besi diameter lainnya sesuai stock yang ada saat itu (dengan syarat ada persetujuan dari konsultan).
e. Konversi di lakukan dengan membandingkan luas besi (As) design (awal) dengan luas yang ada
10. Check List Setelah dilaksanakan install pada struktur yang telah direncanakan, selanjutnya pekerjaan pembesian harus melalui proses pemeriksaan, “Quality / Quantity Checked oleh Consultant “ yang merupakan penentuan diterimanya hasil pelaksanaan pekerjaan pembesian tersebut , untuk proses pengecoran
Sesuai Dengan Dilapangan No
Description Ya Tidak
1 Design Struktur √ - 2 Shop Drawing √ - 3 Barlist √ - 4 Order Besi √ - 5 Pendatangan Besi √ - 6 Stok Material Besi √ - 7 Fabrikasi Besi √ -
8
MHWS - JO Lampiran 9.1 Depok Depot Construction Project No.Dok : WIKA-K2-10-IK-DDCP-007 Rev.01
Checklist for Reinforcement Work Work Site : ATB Location / Description of Work : Wingwall, Southern at Easthern Class of Concrete : Class B Design Mixture : Slump : 8
Inspection Check Item 1nd 2nd 3rd
Remarks
- Diameter & Type √ - Number √ - Distance and Spacing √
Reinforcement
- Bending and Splice √
Sketch :
Notes : This form should be attached to the Request for inspection to concrete work Requested by, Approved / Checked by, Supervise / Superintedent Safety Inspector Supervise PJ-JIIJ
Gambar 7. Tabel Check List
9
BAB III KESIMPULAN
Dengan adanya Draft Standarisasi Pengendalian Pekerjaan Pembesian maka dapat disimpulkan: 1. Dengan adanya Draft Standarisasi bertujuan untuk memberikan standarisasi kerja bagi pekerja
khususnya pada pekerjaan pembesian. 2. Dengan adanya Barlist memudahkan kita untuk mengetahui kebutuhan besi pada suatu struktur
konstruksi, sehingga dapat mengoptimalkan pemakain besi dengan memperkecil adanya waste. 3. Jika di lihat dari segi biaya, optimalisasi pemakaian besi akan memberikan keuntungan
10
top related