upaya penyehatan udara dan pengendalian penc

Post on 06-Aug-2015

326 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

UPAYA PENYEHATAN UDARA DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

Sigit Sudaryanto

Latar belakangPerwujudan kulaitas lingkungan yang sehat

merupakan bagian yang pokok dalam usaha di bidang kesehatan.

Udara mempunyai arti yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lain, sehingga perlu dilindungi keberadaan, pemanfaatan dan kualitasnya. Untuk menjamin kehidupan masa depan

Untuk mendapatkan udara sesuai dengan tingkat kualitas yang dibutuhkan, maka pengendalian pencemaran udara menjadi sangat penting dilakukan

Pengertian 1. Pengertian Pengendalian

Pengendalian adalah segala upaya baik secara administrasi maupun teknik untuk pencegahan dan atau upaya penanggulangan pencemaran serta pemulihan kualitas udara.

Pengendalian dampak pencemaran adalah upaya promotif, preventif, penyelidikan, pemantauan, pengobatan dan pemulihan kesehatan yang diakibatkan oleh karena pencemaran udara

Tujuan1. Tujuan Umum

Melindungi masyarakat dari dampak negatif pencemaran udara.

2. Tujuan Khusus

a. Terkendalinya dampak pencemaran udara

b. Terkendalinya bahan pollutan yang berbahaya dan dampaknya terhadap kesehatan

c. Menghindarkan masyarakat dari berbagai dampak penyakit

UUPLH No 23 Tahun 1997

PP No. 41 Tahun 1999 Ttg Pengendalian Pencemaran Udara

Kep.MenLH: No.05 Tahun 2006 Ttg Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan bermotor Lama No.13/MenLH/10/95 Ttg BME Sumber tidak bergerak No.48/MenLH/10/96 Ttg Baku Tingkat Kebisingan No.49/MenLH/10/96 Ttg Baku Tingkat Getaran No.50/MenLH/10/96 Ttg Baku Tingkat Kebauan No.129/MenLH/2003 Ttg BME Usaha dan/atau Kegiatan Minyak dan Gas Bumi No. 141/MenLH/2003 Ttg Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru dan Kendaraan Bermotor yang sedang diproduksi

BAKU MUTU UDARA

KepGub No.167 th 2003 Ttg BME Sumber Bergerak kendaraan Bermotor Di Prop. DIY

KepGub No.169 th 2003 Ttg BME sumber tidak bergerak di Prop. DIY

KepGub No. 176 th 2003 Ttg BM Tingkat Getaran, Kebisingan, dan Kebauan di Prop. DIY

KepGub No.153 th 2002 Ttg BM Udara Ambien Daerah Prop. DIY

Kegiatan Pengendalian

Kegiatan- kegiatan dalam pengendalian :1. Pendataan2. Pemantauan3. Pelacakan4. Pengamatan simpul5. Pengukuran Parameter/Sampling6. Penanggulangan dampak7. Tata Laksana Pengedalian

1. Pendataan

Adalah Kegiatan untuk menginventarisir / mendata sumber – sumber pencemaran (bergerak dan tidak bergerak) yang ada dalam suatu wilayah administrasi

a. TujuanMengetahui jumlah dan penyebaran sumber pencemaran

b. Sumber data1. Pemda2. Masyarakat

c. Cara Pengumpulan data

1. Primer : Survai, wawancara, Observasi

2. Skunder : laporan instansi

d. Alat : Formulir

e. Bahan Pertimbangan

1. Keluhan masyarakat

2. Estimasi dampak

3. Evaluasi

2. Pematauan

Adalah kegiatan pengawasan yang dilakukan secara terus-menerus tentang perkembangan kualitas lingkungan pada suatu wilayah yang terdapat potensi pencemaran

a. Tujuan

Mengetahui perubahan kualitas udara setelah suatu industri beroperasi

b. Sasaran

1. kualitas Emisi

2. Udara ambient

c. Mekanisme

1. Persiapan : Menentukan sumber, Jadwal, persp sarana

2. Pelaksanaan

a. Pengukuran Parameter lapangan

b. Pengambilan sampel

3. Pelaporan

Wawancara

Pemerik Lapangan

Sampling

HASIL

Lab

Sesuai Standar

Melebihi Ambang

batas

KumpulKanDataPeny

TindakLanjut

TdkBermakana

Pusk

Bermakna

Pelacakan

Pengawasan BerkalaLangkah Pemantauan

3. Pelacakan

Adalah kegiatan yang dilakukan setelah terjadi perubahan kualitas udara karena kegiatan suatu industri

a. Tujuan

1. Mencari sebab – sebab terjadinya penyimpangan kualitas udara

2. memperkirakan dampak kesehatan yang mungkin terjadi

3. Mencegah terjadinya kasus – kasus penyakit karena penurunan kualitas lingkungan

b. Dasar Kegiatan1. Hasil Pemantauan2. Adanya Keluhan masyarakat3. Laporan/informasi sumber lain

c. Mekanisme1. Konfirmasi laporan masy/sumber lain2. Melakukan pengukuran kualitas udara3. Melakukan Pengumpulan data penyakit4. Melakukan analisis data

Tindak lanjut

1. Penyuluhan

2. Penyelidikan Epidemiologi

3. Pelaporan

PENCEGAHAN PENCEMARAN UDARA

Sumber Bergerak1. Setiap kendaraan bermotor yang beroperasi,

emisinya setiap saat harus memenuhi ketentuan baku mutu

2. Setiap sumber bergerak kendaraan bermotor yang beroperasi wajib melakukan pengujian emisi

3. Pengujian emisi dilaksanakan oleh pemerintah Kab/Kota

Sumber Tidak BergerakB. Setiap penanggung jawab usaha dan/atau

kegiatan lainnya yang mengeluarkan emisi tidak melalui pipa pembuangan (cerobong asap) berkewajiban :1. Melakukan pengelolaan gas buang dari

proses kegiatannya sehingga mutu gas buang yang dibuang kelingkungan tidak menimbulkan pencemaran udara

2. Melakukan pemeriksaan gas buang di dalam dan di luar lokasi secara berkala sekurang-kurangnya sekali dalam 6 (enam ) bulan

3. Menyampaikan laporan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud di atas sekurang-kurangnya sekali dalam 6 (enam) bulan kepada Gubernur dan Bupati/Walikota

C. Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang menimbulkan gangguan wajib melakukan pengukuran kebisingan, getaran dan tingkat kebauan sekurang-kurangnya sekali dalam 6 (enam) bulan dan melaporkan hasilnya sekurang-kurangnya se kali dalam (6) bulan kepada Gubernur dan Bupati/Walikota

Strategi Pengendalian

1. Pengamatan Simpul Dalam kegiatan pengendalian dikenal ada 4 simpul yaitu :

a. Simpul I : Yaitu pengendalian yang dilakukan pada sumber – sumber pencemaran. Pollutan pada simpul ini belum mempunyai resiko terhadap masyarakat karena belum menyebar. Pengendalian pada simpul ini dilakukan dengan cara pengolahan emisi (membuat cerobong asap) yang akan dibuang ke udara bebas

b. Simpul II

Simpul II merupakan media yang dipergunakan oleh pollutan untuk menyebar.

simpul II terdiri dari lingkungan udara ambient, tumbuhan dan binatang .

Pengamatan atas kadar bahan pencemar pada simpul ini memiliki informasi kesehatan lingkungan yang berpotensi dapat menimbulkan gangguan.

Pengendalian pada simpul ini adalah dengan melakukan penanaman tumbuhan sebagai paru-paru kota

c. Simpul III

Simpul III adalah semua masyarakat yang tinggal didekat sumber dan terpapar terus-menerus.

Kegiatan yang biasa dilakukan pada simpul ini adalah pengukuran indikator biologis. yaitu proses interaksi antara pollutan dengan jaringan tubuh.

Pengendalian pada simpul III yaitu memberikan penyuluhan pada masyarakat untuk menghindari / seminimal mungkin.

d. Simpul IVSimpul IV adalah semua orang yang diduga menderita kesakitan karena terpapar oleh pollutan.Pengamatan tentang jumlah orang sakit dapat dilakukan pada unit-unit pelayanan kesehatan.Pengendalian pada simpul IV yaitu memberikan perawatan kepada penderita sehingga tidak menimbulkan kecacatan dan kematian.

2. Sasaran pengendalian

a. Daerah

Daerah yang menjadi sasaran utama pengendalian yaitu :

1. Kawasan Industri

2. daerah sekitar

b. Kelompok Penduduk

1. Kelompok Usia rentan : Bumil, Bayi dan balita

2. Masyarakat yang terpapar

SAMPLING DALAM PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

1. Pengambilan Sampela. Atmosferikb. Emisi

2. Analisisa. Kualitatifb. Kuantitatif

1. Pengambilan Sampel Atmosferik

Pengukuran Kualitas Udara AmbienWaktu : Mingguan, Harian, Bulanan

A. Tujuan :1. Penyediaan Data Dasar2. Observasi Trend3. Monitoring Pollutan Alamiah4. Menentukan Prosedur Kontrol

B. Lokasi sampling

1. Area dengan Pollutan tinggi2. Daerah padat penduduk3. Sekitar sumber Pencemar4. Disesuaikan Strategi Pengendalian

C. Titik Sampling

1. Sumber Berupa Garis2. Sumber Berupa Titik3. Sumber berupa Area

D. Lama sampling :1. Samping Cepat2. Sampling Tetap ( 24 Jam )

2. Sampling Emisi Pengukuran Kualitas Udara dari Sumber

a. Tujuan : 1. Mengetahui besar Emisi 3. Melakukan Monitoring

2. Mengetahui Tingkat Pencegahan

Analisis Sampel :

1. Analisis Kualitatif yaitu analisis yang didasarkan pada perubahan-perubahan fisik sampel

2. Analisis kuantitatif yaitu analisis sampel dengan menghitung kandungan pollutan dalam sampel

2. Pemantauan kasus :

1. Statistik kematian2. Statistik Kesakitan3. Survai Kesehatan4. Data penyakit5. Studi Riwayat penyakit6. Catatan Penyakit Akibat kerja

3. Sasaran Pengendalian :a. Lokasi :

1. Daerah Padat Lalu Lintas2. Daerah Industri3. Daerah Rawan Gas

b. Kelompok Penduduk1. Klp Usia rentan

2. Masyarakat terpapar

Waktu Pengendalian :

1. Tahap perencanaan2. Tahap Pelaksanaan3. Tahap Operasional4. Tahap Evaluasi

Penanggulangan :

1. Penyelidikan Epidemiologi

2. Penanggulangan Sesaat

3. Penanggulangan Sesuai PE

Perumusan Alternatif Penanggulangan :

1. Aspek Hukum2. Aspek Teknis3. Aspek Pengorganisasian4. Aspek Penyuluhan

Jumlah dan Jenis kendaraan DIY Tahun 2007

Jenis Kendaraan

2001 2003 2005 2007

Motor 539.448 666.941 843.077 956.758

Mb.Penumpang

67.309 74.728 82.705 86.954

Bus 6.591 8.039 14.685 18.630

Mb Beban 27.745 32.510 35.670 37.654

Jumlah

PROGRAM LANGIT BIRU

A. Latar BelakangMerupakan Strategi Pengendalian Pencemaran

Udara yang dilakukan secara bertahap, terencana dan

terprogram

Program Langit Biru secara Nasional dim35ulai

tahun 1996, untuk DIY dimulai tahun 1997 dengan

kegiatan Evaluasi Kondisi kualitas Udara

B. Tujuan :

1. Menciptakan mekanisme kerja dalam

pengendalian Pencemaran Udara yang

Efektif dan Efisien

2.Terkendalinya Pencemaran Udara

3. Tercapainya mutu udara ambien

yang diperlukan untuk kesehatan

C. Sasaran

1. Pengendalian Sumber

Pencemaran

2. Penataan Lingkungan Hidup

D. Dasar Hukum

1. Undang – Undang No 23 Tahun 19922. Undang – Undang No. 23 Tahun 19973.Undang – Undang No. 14 Tahun 19924. PP No. 27 Tahun 1999

E. Startegi Pelaksanaan1. Berdasar Pendekatan Sumber

a. Sumber Pencemar Bergerak b. Sumber Pencemar Tidak bergerak

2. Pendekatan Kebijakana. Penanggulanganb. Pemulihan

3. Monitoring dan Evaluasia. Kegiatan : Setiap 1 tahunb. Program : setiap 5 Tahun

top related