uas perencanaan sdm tantan hadiansyah

Post on 26-Oct-2015

120 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

UJIAN AKHIR SEMESTER

Nama : TANTAN HADIANSYAH

NIM : 4122.5.11.21. 0212

Konsentrasi : PENDIDIKAN

Mata Kuliah : Perencanaan SDM

Dosen : DR. H. Emed Taryaman, SE, MM

1. Jelaskan Hubungan Gambar dibawah ini, secara komprehensif

A. Analisa

Pekerjaan

:

Analisis pekerjaan terdiri atas dua kata, analisis dan pekerjaan. Analisis merupakan aktivitas berpikir untuk

menjabarkan pokok persoalan menjadi bagian, komponen, atau unsur, serta kemungkinan keterkaitan fungsinya. Sedangkan pekerjaan adalah sekumpulan/sekelompok tugas dan tanggung jawab yang akan, sedang dan telah dikerjakan oleh tenaga kerja dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian analisis pekerjaan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas untuk mengkaji, mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis ruang lingkup suatu pekerjaan secara sistematis dan sistemik (Sastrohadiwiryo, 2002:127)

Analisis pekerjaan merupakan bagian dari perencanaan sumber daya manusia. Menurut Flippo (1994), “Analisis pekerjaan adalah proses mempelajari dan mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan operasi dan tanggung jawab suatu pekerjaaan tertentu.” Flippo menekankan bahwasanyaa ada dua kegiatan utama dalam analisis pekerjaan, yaitu mengumpulkan informasi tentang operasi dan tanggung jawab suatu pekerjaan dan mempelajarinya lebih mendalam.

menurut Flippo (1994), hasil-hasil dari analisis pekerjaan, seperti uraian dan spesifikasi pekerjaan akan dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Pengabsahan atas prosedur-prosedur pengangkatan2. Pelatihan3. Evaluasi pekerjaan4. Penilaian prestasi

5. Pengembangan karir6. Organisasi7. Perkenalan8. Penyuluhan9. Hubungan perburuhan 10. Penataan kembali pekerjaan

B. Uraian Pekerjaan adalah dokumen yang memuat informasi tentang tugas, kewajiban, dan tanggung jawab suatu pekerjaan/jabatan. yang memuat informasi tentang :

1. Identifikasi jabatan (nama jabatan, departemen/bagian, hubungan pelaporan, momor, kode, jabatan).

2. Tanggal analisis jabatan.

3. Ringkasan jabatan.

4. Tugas yang dijalankan.

C. Spesifikasi pekerjaan adalah catatan menjelaskan hal yang diperlukan seorang karyawan untuk memangku dan mengerjakan pekerjaan dari jabatan tertentu. Catatan ini menentukan siapa (dengan karakteristik atau kualifikasi tertentu) akan menduduki jabatan. Spesifikasi pekerjaan lebih menitikberatkan pada syarat yang dibutuhkan seseorang untuk bisa bekerja sesuai dengan beban dan tanggung jawab jabatan. Umumnya yang tercantum dalam spesifikasi pekerjaan adalah :

1. Jenis kelamin

2. Usia karyawan

3. Pendidikan formal (kalau perlu pengalaman)

4. Kemampuan khusus sehubungan dengan pekerjaan, seperti : daya ingat, kecepatan reaksi, pandangan, penglihatan, penciuman, rasa.

5. Kualifikasi emosi seperti : introvert, ekstrovert, stabilitas, penting untuk penempatan karyawan agar tidak lekas lelah/bosan dalam melaksanakan pekerjaan.

6. Syarat kesehatan atau kondisi tubuh.

D. Perencanaan SDM : Proses analisis dan identifikasi tersedianya dan kebutuhan akan SDM sehingga organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya.

E. Perekrutan : Analisis pekerjaan memberikan informasi mengenai kebutuhan pekerjaan dan karakteristik manusia yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas ini. Informasi ini dalam bentuk deskripsi dan spesifikasi pekerjaan, yang digunakan untuk membantu manajemen menentukan jenis orang yang akan direkrut dan dipekerjakan.

F. Seleksi : Seleksi karyawan dapat dilaksanakan apabila manajemen sudah mendapatkan gambaran yang jelas tentang jenis dan karakteristik pekerjaaan. Dengan memahami karakteristik pekerjaan maka akan dapat ditetapkan siapa personel yang tepat untuk memangku jabatan tertentu tersebut. Selain itu setiap pekerjaan memerlukan tingkat pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan yang berbeda-beda.

G. Kompensasi : Informasi analisis pekerjaan sangat penting untuk memperkirakan nilai dari setiap pekerjaan dan kompensasi yang tepat. Besarnya gaji atau upah karyawan bergantung pada pekerjaan apa yang mereka lakukan dalam organisasi. Kompensasi (seperti gaji dan bonus) biasanya bergantung pada ketrampilan dan tingkat pendidikan yang dibutuhkan oleh pekerjaan itu, tingkat bahaya dan keamanan pekerjaan, tingkat tanggung jawab, dan seterusnya. Analisis pekerjaan memberikan informasi untuk menentukan nilai relatif dari setiap pekerjaan kemudian kelompok SDM yang tepat untuk mengerjakannya.

H. Pelatihan dan pengembangan : Deskripsi pekerjaan harus memberi gambaran tentang aktivitas, keterampilan dan pelatihan yang dibutuhkan oleh pekerjaan tersebut. Dengan mendefinisikan aktivitas apa yang dijalankan pekerjaan, analisis pekerjaan membantu pengawas menjelaskan pekerjaan kepada karyawan baru.

I. Penilaian Kinerja : Penilaian prestasi dilakukan dengan membandingkan prestasi dari setiap karyawan dengan standar prestasi perusahaan. Manajer menggunakan analisis pekerjaan untuk menentukan aktivitas pekerjaan itu dan standar prestasinya. Mengembangkan standar kinerja yang jelas dan realistis dapat mengurangi problem komunikasi dalam umpan balik penilaian kinerja antar pimpinan, pengawas, dan karyawan.

J. Kesehatan, Keamanan dan Keselamatan kerja : Informasi yang diperoleh dari analisis pekerjaan juga bermanfaat dalam mengidentifikasi masalah-masalah keselamatan dan kesehatan. Sebagai contoh, para karyawan perlu memberi pernyataan apakah suatu pekerjaan mengandung bahaya atau tidak. Diskripsi/spesifikasi pekerjaan harus mencerminkan kondisi tersebut. Di samping itu membutukan informasi khusus mengenai bahaya-bahaya tersebut agar mereka dapat menjalankan pekerjaan mereka dengan aman.

Dalam menjalanakan pekerjaan sehari-hari keselamatan kerja bidan sangat diperhatikan, dimana bidan mendapatkan asuransi kerja. Dalam melakukan pengobatan atau praktek terhadap pasien bidan diwajibkan memakai seragam dan alat-alat yang aman.

K. Hubungan Serikat Pekerja : Informasi analisis pekerjaan juga penting dalam hubungan kekaryawanan dan perburuhan. Ketika para karyawan diperimbangkan untuk promosi, transfer, atau demosi, deskripsi pekerjaan memberikan standart evaluasi dan perbandingan bakat. Lepas dari apakah perusahaan memiliki serikat atau tidak, informasi yang diperoleh melalui analisis pekerjaan seringkali dapat enghasilkan keputusan-keputusan sumber daya manusia yang objektif.

2. Jelaskan, Prinsip Dasar Human Needs dan Human Wants Dalam Pengintegrasian

pemenuhan kebutuhan Individu dan Organisasi secara efektif dan efesien dan Apa

Pengaruhnya terhadap pembentukan Budaya Organisasi

Pengintegrasian adalah usaha/proses memahami sifat dasar manusia yang bersumber dari adanya :

- Kebutuhan manusia (human needs) : meliputi segala sesuatu kebutuhan manusia yang sifatnya umum dan azasi, yang terdiri dari ; Physicological/primary needs : makan,minum, udara Social needs : cinta/kasih sayang,diterima orang lain Egoistic needs : pengakuan, dominasi, kebebasan, dihargai orang lain

- keinginan manusia (human wants) : meliputi segala sesuatu keperluan manusia yang sifatnya khusus, memiliki hubungan dengan suatu lingkup tertentu, baik lingkup ruang maupun waktu, yang terdiri dari ; Pembayaran yang dapat membantu human needsnya Pekerjaan yang aman secara ekonomis Rekan kerja yang kompak/ada rasa kekeluargaan Penghargaan yang wajar terhadap hasil kerja Pekerjaan yang berarti Kesempatan untuk berkembang Kondisi kerja yang aman, nyaman, menarik. Pemimpin yang berkemampuan, adil dan jujur Perintah yang jelas Tempat kerja yang dihargai masyrakat.

Dalam pengintegrasian pemenuhan kebutuhan individu dan organisasi akan terjadi proses harmonisasi, diantaranya :- Pemanfaatan SDM- Latihan Kerja- UpGrading- Pendidikan- Kesempatan berprestasi- Penyuluhan jenjang karir- Penghargaan organisasi

Sehingga akan menghasilkan yang dirasa baik oleh organisasi maupun individu, yaitu :

Hasil yang dirasa organisasi :- Produktivitas- Keuntungan- Pencapaian tujuan- Perluasan usaha

Hasil yang dirasa individu :- Kepuasan kerja- Keamanan- Pengembangan diri- Integrasi pekerjaan dan keluarga

Pada akhirnya akan menimbulkan keinginan (internal drive) untuk senantiasa melakukan upaya (effort) yang terbaik pada pekerjaannya guna mencapai tujuan organisasi secara lebih

efektif dan efisien.

Pengaruh terhadap pembentukan Budaya Organisasi :1. Timbulnya semangat kerja2. Meningkatnya kualitas kerja3. Meningkatnya produktivitas kerja4. Menurunnya absensi pegawai5. Menurunnya kecelakaan kerja6. Menurunnya Labor turn over7. Menurunnya kesalahan dalam operasi.

top related