turunan
Post on 23-Jun-2015
2.896 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB 8
Turunan
Kompetensi Dasar: Menggunakan konsep dan aturan turunan dalam perhitungan
turunan fungsi.
Menggunakan turunan untuk menentukan karekteristik suatu fungsi dan memecahkan masalah.
Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan ekstrim fungsi.
Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan ekstrim fungsi dan penafsirannya.
Standar Kompetensi: Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi
dalam pemecahan masalah
1. Laju Perubahan Nilai Fungsi
2. Definisi Turunan Fungsi
3. Rumus Umum Turunan Fungsi
8.1 PENGERTIAN TURUNAN FUNGSI
1. Laju Perubahan Nilai Fungsi
a. Laju perubahan rata-rata
Definisi:
Misalkan diketahui fungsi y = f(x) . Laju perubahan rata-rata fungsi y = f(x) dalam
interval x x x ditentukan oleh 21
∆y∆x x x
2 1
f (x ) f (x )12=
b. Laju perubahan sesaat
Definisi:
Misalkan diketahui fungsi y = f(x) yang terdeteksi untuk setiap nilai x di sekitar x = a. Laju perubahan sesaat nilai fungsi f(x) pada x = a ditentukan
dengan catatan jika limit itu ada.
f(a + h) f(a)
hlim
h 0
2. Definisi Turunan Fungsi
Definisi:
Misalkan diketahui fungsi y = f(x) terdeteksi untuk setiap nilai x
di sekitar x = a.
Jika lim ada maka bentuk limit lim dinamakan
f(a + h) f(a)
hh 0
f(a + h) f(a)
h
h 0
turunan dari fungsi f(x) pada x = a.
1. Jika limit itu ada atau mempunyai nilai, dikatakan fungsi f(x) diferensiabel (dapat didiferensialkan) pada x = a. Bentuk limit itu selanjutnya dilambangkan dengan f (a). Jadi,
2. Lambang f (a) (dibaca: f aksen a) disebut turunan atau derivatif dari fungsi f(x) terhadap x pada x = a.
3. Misalkan fungsi f(x) mempunyai turunan f (x) . Jika f (a) tidak terdefinisi maka dikatakan f(x) tidak diferensiabel pada x = a.
f(a + h) f(a)
hlim
h 0
f (a) =
Catatan:
Contoh
Carilah turunan fungsi f(x) = 3 2x pada x = 1
Jawab:
Turunan f(x) = 3 2x pada x = 1 adalah f (1).
f (1) = limh 0
f(1 + h) f(1)
h= lim
h 0
{3 2(1 + h)} {3 2(1)}
h
= limh 0
2hh
limh 0
2= = 2
Jadi, turunan fungsi f (x) = 3 2x pada x = 1 adalah f (1) = 2
3. Rumus Umum Turunan Fungsi
Definisi:
Misalkan diketahui fungsi y = f(x) yang terdefinisi dalam daerah asal D = {x l x R}. Turunan fungsi f(x) terhadap x ditentukan oleh
dengan catatan jika nilai limit itu ada.
f(x + h) f(x)
hlim
h 0
f (x) =
Catatan:
1. f (x) dibaca: f aksen x disebut fungsi turunan atau fungsi derivatif dari fungsi f(x) terhadap x dan f (a) dapat diperoleh dari f (x) dengan cara substitusi variabel x dengan nilai x.
2. Proses menemukan f (x) dari fungsi f(x) disebut operasi penurunan atau pendiferensialan fungsi f(x).
Bentuk lain notasi turunan
dydx
dfdx
Turunan fungsi y = f(x) dilambangkan dengan atau , yang dikenal sebagai notasi Leibniz.
Notasi Leibniz atau dapat diperoleh dari hubungan dydx
dfdx
f(x + ∆x) f(x)
∆xlim
∆x 0
f (x) =
f(x + h) f(x)
hlim
h 0
f (x) =
Misalkan nilai h pada hubungan di atas diganti dengan ∆x , maka
Perubahan pada variabel x sebesar ∆x mengakibatkan perubahan nilai fungsi f(x) sebesar ∆y = ∆f = f(x + ∆x) f(x). Dengan demikian, hubungan tersebut dapat ditulis sebagai
Jadi, untuk menyatakan turunan dari fungsi y = f(x) dapat digunakan satu di antara notasi-notasi berikut
Bentuk-bentuk lim dan lim masing-masing ditulis dengan lambang
dan , sehingga
∆x∆y
∆x 0 ∆x 0 ∆x∆f
dfdx
dydx
= .f (x) = dydx
dfdx
8.2 RUMUS-RUMUS TURUNAN ALJABAR
Turunan Fungsi Konstan
Turunan Fungsi Identitas
Turunan Fungsi PangkatTurunan Hasil Kali Konstanta dengan Fungsi
Turunan Jumlah dan Selisih Fungsi-Fungsi
Turunan Hasil Kali Fungsi-Fungsi
Turunan Hasil Bagi Fungsi-Fungsi
Turunan Fungsi f(x) = {u(x)} Turunan ke-n suatu Fungsi
1. Turunan Fungsi Konstan
Jika f(x) = k dengan k konstanta real maka turunan f(x) adalah
f (x) = 0.Contoh
Turunan dari fungsi f(x) = 8 adalah f (x) = 0.
2. Turunan Fungsi Identitas
Jika f(x) sebuah fungsi identitas atau f(x) = x maka
f (x) = 1.
3. Turunan Fungsi Pangkat
Jika f(x) = axn dengan a konstanta real tidak nol dan n bilangan bulat positif, maka
f (x) = anxn 1.Contoh
f(x) = 3x9, maka f (x) = (3)(9)x 9 1 = 27x8
4. Turunan Hasil Kali Konstanta dengan Fungsi
Jika f(x) = ku(x) dengan k konstanta real dan u(x) fungsi dari x yang mempunyai turunan u (x), maka
f (x) = ku (x).
5. Turunan Jumlah dan Selisih Fungsi-Fungsi
Jika f(x) = u(x) v(x), dengan u(x) dan v(x) masing-masing adalah fungsi yang mempunyai turunan u (x) dan v (x), maka
f (x) = u (x) v (x).
Contoh
f(x) = x4 2x3 + 6x2 x + 10
f (x) = (1)(4)x4 1 (2)(3)x3 1 + (6)(2) x2 1 = 4x3 6x2 + 12x 1
6. Turunan Hasil Kali Fungsi-Fungsi
Jika f(x) = u(x) v(x), dengan u(x) dan v(x) adalah fungsi-fungsi yang mempunyai turunan u (x) dan v (x), maka
f (x) = u (x) v (x) + u (x) v (x).
Contoh Turunan Hasil Kali Fungsi-Fungsi
Carilah turunan dari fungsi f(x) = (x2 x)(x3 + 2).
Jawab:
f(x) = (x2 x)(x3 + 2), u(x) = x2 x , v(x) = x3 + 2
u(x) = x2 x, maka u (x) = 2x 1
v(x) = x3 + x, maka v (x) = 3x2
f (x) = u (x) v(x) + u(x) v (x) = (2x 1)(x3 + 2) + (x2 x)(3x2)
= 2x4 + 4x x3 2 + 3x4 3x3 = 5x4 4x3 + 4x 2.
Jika f(x) = u(x) v(x) w(x) dengan u(x) ,v(x) dan w(x) adalah fungsi-fungsi yang mempunyai turunan u (x), v(x) dan w(x) maka
f (x) = u (x) v(x) w(x) + u(x) v (x) w(x) + u(x) v(x) w (x).
Rumus turunan hasil kali tiga fungsi
7. Turunan Hasil Bagi Fungsi-Fungsi
Contoh
f(x) = x 2 x2 + 3
Jawab:
u(x) = x 2, maka u (x) = 1 v(x) = x2 + 3, maka v (x) = 2x
f (x) =u(x) v(x) u(x) v(x)
{v(x)}2=
(1)(x2 + 3) (x 2)(2x)
(x2 + 3)2 =
-x2 + 4x + 3 (x2 + 3)2
8. Turunan Fungsi f (x) = {u(x)}
Jika f(x) = {u(x)}, dengan u(x) adalah fungsi dari x yang mempunyai turunan u (x) dan n adalah bilangan real , maka
f (x) = n{u( x)}n 1 u (x)
Rumus di atas dikenal sebagi dalil rantai atau aturan rantai.
Contoh Turunan Fungsi f (x) = {u(x)}
Dengan menggunakan antara rantai, diperoleh:
9. Turunan ke-n suatu FungsiNotasi-notasi untuk turutan pertama, turunan kedua, turunan ketiga, sampai turunan ke- n dari fungsi y = f(x) disajikan dalam daftar pada tabel berikut.
Jika f(x) = sin x maka f (x) = cos x Jika f(x) = cos x maka f (x) = sin x
Jika f(x) = tan x maka f (x) = sec2 x
1. Jika f(x) = cot x maka f (x) = cosec2 x2. Jika f(x) = sec x maka f (x) = sec x tan x3. Jika f(x) = cosec x maka f (x) = cosec x cot x
Turunan Fungsi Sinus
Turunan Fungsi Cosinus
Turunan Fungsi Tangen
Fungsi-Fungsi Cotangen, Secan. Dan Cosecan
8.3 RUMUS-RUMUS TURUNAN FUNGSI TRIGONOMETRI
8.4 TURUNAN FUNGSI KOMPOSISI DENGAN ATURAN RANTAI
1. Teorema Turunan Fungsi Komposisi
2. Perluasan aturan rantai
1.Teorema Turunan Fungsi Komposisi
Jika fungsi y = (f ◦ g)(x) = f(g(x)) = f(u), dengan u = g(x) maka turunan fungsi komposisi (f ◦ g)(x) ditrntukan oleh
dydx
dydu
dudx
=
Rumus di atas dikenal sebagi dalil rantai atau aturan rantai.
Contoh
y = 3 (x2 + 3x 1)2 = (x2 + 3x 1) = u , dengan u = x2 + 3x 123
23
dydu
= 23
u 1
3 = 2
3 3 u =
(x2 + 3x 1) 3 3
2 dudx
= 2x + 3
y =dydu
dudx
= (x2 + 3x 1) 3 3
2(2x + 3) =
4x + 6
(x2 + 3x 1) 3 3
(f ◦ g) (x) = f (g(x)) g (x) atau
2. Perluasan aturan rantai
Teorema:
Misalkan y = f(u), u = g(v), dan v = h(x) membentuk fungsi komposisi y = (f ◦ g ◦ h)(x) = f(g(h(x))).
Jika h mempunyai turutan terhadap x, g mempunyai turutan terhadap v ,dan f
mempunyai turutan terhadap u, maka turutan (f ◦ g ◦ h)(x) terhadapx ditentukan
oleh:
(f ◦ g ◦ h) (x) = f (g(h(x))) g (h(x) h(x)
atau
dydx
dydu
dudv
= dvdx
8.5 PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PADA KURVA
1. Gradien Garis Singgung pada Kurva
2. Persamaan Garis Singgung Kurva
3. Beberapa Konsep Tambahan
1. Gradien Garis Singgung pada Kurva
Definisi:
Misalkan fungsi y = f(x) mempunyai turunan pada x = a.
Turunan fungsi f(x) pada x = a atau f (a) ditafsirkan secara geometri sebagai
gardien garis singgung kurva di tiitk (a, f(a)).
dydx
x = a
Catatan:
Turunan fungsi y = f(x) pada x = a , yaitu f (a), yang ditafsirkan secara geometri sebagi gradien garis singgung kurva y = f(x) di titik (a, f(a)). sering kali dituliskan dengan menggunakan notasi
Leibniz sebagai .
2. Persamaan Garis Singgung Kurva
Jika titik P(a, f(a)) terletak pada kurva y = f(x) maka persamaan garis singgung
kurva y = f(x) yang melalui titik P(a, f(a dirumuskan dengan persamaan berikut.
3. Beberapa Konsep Tambahan
a. Dua Garis Sejajar dan Dua Garis Tegak Lurus
m = m1 2
m m = 11 2
b. Garis NormalGarisn yang ditarik melalui titik P(a, f(a)) dan tegak lurus terhadap garis singgung kurva di titik itu disebut garis normal
Persamaan garis normal di titik P(a, f(a)) pada kurva y = f(x) dapat ditentukan dengan rumus:
y f(a) = (x a)1m
dengan m = f (a) atau m = dydx
x = a
8.6 FUNGSI NAIK DAN FUNGSI TURUN
1. Pengertian Fungsi Naik dan Fungsi Turun
2. Kondisi untuk Fungsi Naik dan Fungsi Turun
1. Pengertian Fungsi Naik dan Fungsi Turun
Definisi:
x x f(x ) f(x ) 1 2 1 2
x x f(x ) f(x ) 1 2 1 2
Y
XO a
f(x) naik
f(x) turun
Misalkan fungsi f(x) terdefinisi dalam interval I.
1. Fungsi f(x) dikatakan fungsi naik dalam interval I, jika untuk setiap bilangan x dan x dalam I dan x x maka berlaku hubungan f(x ) f(x ), ditulis:
2. Fungsi f(x) dikatakan turun dalam interval I, jika untuk setiap bilangan x dan x dalam I dan x x maka berlaku hubungan f(x ) f(x ), ditulis:
1
2 1 2 1 2
1 2
1 2 1 2
2. Kondisi untuk Fungsi Naik dan Fungsi Turun
Y
X
Q
O
f (x) 0 f (x) 0
+
+
Teorema:
Misalkan fungsi f dirumuskan oleh y = f(x) dalam interval I dan f(x) diferensiabel pada setiap x dalam interval itu.
1. Jika f (x) 0 untuk x I maka fungsi f(x) naik pada I.
2. Jika f (x) 0 untuk x I maka fungsi f(x) turun pada I.
3. Jika f (x) = 0 untuk x I maka fungsi f(x) stasioner pada I.
8.7 TITIK STASIONER SUATU FUNGSI DAN JENIS-JENIS EKSTRIM
1. Pengertian Nilai Stasioner dan Titik Stasioner
Teorema: Nilai Stasioner
Jika fungsi y = f(x) dideferensiabel di x = a dengan f (a) = 0 maka f(a) adalah nilai stasioner dari fungsi f(x) di x = a .
Titik (a,f(a)), dengan f (a) = 0, yang terletak pada garfik fungsi y = f(x) disebut sebagai titik satsioner
Titik stasioner termasuk dalam kelompok titik kritis, yaitu titik yang merupakan bakal calon titik ekstrim.
Y
XO
y = f(x)
titik satsioner (a,f(a))
f(a) nilai stasioner
x = a
2. Jenis-jenis Ekstrim, Nilai Balik Maksimum, dan
Nilai Balik Minimum
a. Uji turunan pertama
(1) Tiap nilai stasioner belum tentu nilai ekstrim, tetapi fungsi yang mencapai nilai ekstrim pada x = a dan diferensiabel di titik itu, maka dapat dapat dipastikan bahwa x = a adalah titik satsioner.
(2) Jenis-jenis nilai stasioner, yaiyu nilai ekstrim (nilai balik maksimum atau nilai balik minimum) atau bukan nilai ekstrim, dapat ditentukan dengan cara mengamati tanda-tanda dari turutan pertama f(x) fungsi di sekitar x = a . Memeriksa jenis-jenis nilai stasioner dengan cara seperti itulah yang disebut Uji Turunan Pertama.
Teorema: Syarat Perlu Adanya Nilai Ekstrim
Jika fungsi f (x) mencapai nilai ekstrim di x = a dan diferensiabel pada titik itu, maka titik x = a adalah stasioner.
Uji urutan pertama untuk menetukan jenis ekstrim
Misalkan f (x) merupakan fungsi yang diferensiabel pada x = a dan mencapai niali stasioner pada titik itu dengan nilai stasioner f (a).
1. Jika
Jika f (x) 0 untuk x a fungsi f(x) naik
Jika f (x) = 0 untuk x = a fungsi f(x) stasioner pada x = a
Jika f (x) 0 untuk x a fungsi f(x) turun
maka f(x) mencapai nilai balik maksimum pada x = a.
Nilai balik maksimum itu sam dengan f(a) . Perhatikan Gambar tampak bahwa f (x) berubah tanda dari positif menjadi negatif melalui nol.
Uji Turunan Pertama Untuk Menentukan Jenis Ekstrim
2. Jika
Jika f (x) 0 untuk x a fungsi f(x) turun
Jika f (x) = 0 untuk x = a fungsi f(x) stasioner pada x = a
Jika f (x) 0 untuk x a fungsi f(x) naik
maka f(x) mencapai nilai balik minimum pada x = a.
Nilai balik minimum itu sama dengan f(a). Perhatikan Gambar tampak bahwa f (x) berubah tanda dari negatif menjadi positif melalui nol.
3. Jika
Jika f (x) 0 untuk x a fungsi f(x) naik
Jika f (x) = 0 untuk x = a fungsi f(x) stasioner pada x = a
Jika f (x) 0 untuk x a fungsi f(x) turun
atau
Jika f (x) 0 untuk x a fungsi f(x) turun
Jika f (x) = 0 untuk x = a fungsi f(x) stasioner pada x = a
Jika f (x) 0 untuk x a fungsi f(x) turun
maka f(a) bukan nilai ekstrim.
b. Uji turunan kedua
Misalkan fungsi f(x) kontinu dalam interval I yang memuat x = a.
Turunan pertama f (x) dan turunan kedua f (x) ada pada interval I serta f (a) = 0
(ini berarti f(a) adalah nilai stasioner).
Uji urutan kedua untuk menetukan jenis ekstrim
1. Jika f (a) 0 maka f(a) adalah nilai balik maksimum fungsi f .
2. Jika f (a) 0 maka f(a) adalah nilai balik minimum fungsi f .
3. Jika f (a) = 0, maka nilai stasioner f(a) belum dapat ditetapkan.
Dalam kasus f (a) = 0 penentuan jenis-jenis nilai stasioner kembali
menggunkan Uji Turunan Pertama.
3. Nilai Maksimum dan Nilai Minimum suatu Fungsi dalaminterval Tertutup
Definisi:
1. Nilai maksimum suatu fungsi dalam interval tertutup disebut sebagai nilai maksimum mutlak atau nilai maksimum global.
2. Nilai minimum suatu fungsi dalam interval tertutup disebut nilai minimum mutlak atau nilai minimum global.
3. Jika dalam interval tertutup nilai balik maksimum suatu fungsi bukan nilai maksimum fungsi itu maka nilai balik maksimum ini disebut nilai maksimum relatif atau nilai maksimum lokal.
4. Jika dalam interval tertutup nilai balik minimum suatu fungsi bukan nilai minimum fungsi itu maka nilai balik minimum itu disebut nilai minimum relatif atau nilai minimum lokal.
Menentukan Nilai Maksimum dan Nilai Minimum suatu Fungsi dalam Interval Tertutup
Teorema: Nilai Maksimum dan Minimum Fungsi dalam Intrval Tertutup
Langkah 1Jika ada, tentukan nilai balik maksimum dan nilai balik minimum fungsi f(x) yang terletak dalm interval a x b.
Langkah 2Tentukan niali-nilai fungsi f(x) pada ujung-ujung interval, yaitu nilai f(a) dan nilai f(x).
Langkah 3Nilai-nilai yang diperoleh pada Langkah 1 dan Langkah 2 dibandingkan, kemudian ditetapkan sebagi berikut
Catatan : Nilai terbesar yang dihasilkan adalah nilai maksimum fungsi f(x) dan nilai terkecil yang dihasilkan adalah nilai minimum fungsi f(x) dalam interval tertutup a x b.
Algoritma untuk menentukan nilai maksimum dan nilai minimum suatu fungsi f(x) dalam interval tertutupa x b adalah sebagai berikut.
Contoh
Tentukan nilai maksimum dan nilai minimum fungsi f(x) = x2 4x dalam interval 2 x 0
Jawab:
Turutan pertama dari f(x) = x2 4x adalah f (x) = 2x 4
Nilai stasioner f(x) diperoleh dari f (x) = 0
2x 4 = 0 x = 2Nilai stasionernya adalah f(2) = (2)2 4(2) = 4
Langkah 1
Dalam interval 2 x 0 tidak ada nilai balik minimum, sebab nilai balik minimum terjadi pada x = 2.
Langkah 2
Nilai-nilai fungsi pada ujung-ujung interval
f(2) = (2)2 4(2) = 12 f(0) = 02 4(0) = 0
Langkah 3
Berdasarkan hasil-hasil pada Langkah 1 dan Langkah 2, dapat ditetapkan:
• nilai fungsi f(x) terbesar sam dengan 12
• nilai fungsi f(x) terkecil sam dengan 0
Jadi, fungsi f(x) = x2 4x dalam interval tertutup 2 x 0 mencapai nilai maksimum 12 dan nilai minimum 0.
1. Kecekungan Fungsi
2.Titik Belok
8.8 KECEKUNGAN FUNGSI DAN TITIK BELOK FUNGSI
1. Kecekungan Fungsi
Definisi:
Misalkan fungsi f(x) kontinu dan diferensiabel dalam interval I .
1. Jika f (x) naik dalam interval I maka grafik fungsi f(x) dikatakan cekung ke atas dalam interval I.
2. Jika f (x) naik dalam interval I maka grafik fungsi f(x) dikatakan cekung ke bawah dalam interval I.
Teorema: Uji Turunan Kedua untuk Menetukan Kecekungan Fungsi
Misalkan fungsi f(x) kontinu dan diferensiabel dua kali dalam interval I .
1. Jika f (x) 0 dalam interval I maka grafik fungsi f(x) cekung ke atas.
2. Jika f (x) 0 dalam interval I maka grafik fungsi f(x) cekung ke bawah.
2. Titik Belok
Definisi:
Jika pada titik (a,f(a)) terjadi perubahan kecekungan garfik fungsi y = f(x) (dari cekungan ke bawah menjadi cekungan ke atas atau sebaliknya) maka titik (a,f(a)) dinamakan titik belok fungsi y = f(x).
Teorema: Syarat Perlu Bagi Titik Belok
Jika f(x) diferensiabel dua kali pada x = a atau f (a) ada dan (a,f(a)) titik belok garfik fungsi y = f(x) maka f (a) = 0.
Untuk memastikan bahwa (a,f(a)) adalah titik belok fungsi f(x) atau bukan, dapat dilakukan dengan cara mengamti tanda-tanda dari f (x) di sekitar x = a dengan menggunakan uji turunan kedua.
Misalkan f(x) adalah fungsi yang diferensiabel dua kali pada x = a dan f (a) = 0 Jika
f (x) 0 untuk x a fungsi f(x) cekung ke bawah
f (x) = 0 untuk x = a
f (x) 0 untuk x a fungsi f(x) cekung ke atas
atau
f (x) 0 untuk x a fungsi f(x) cekung ke atas
f (x) = 0 untuk x = a
f (x) 0 untuk x a fungsi f(x) cekung ke bawah
maka titik (a,f(a)) merupakan titik belok fungsi f(x). Dalam hal f (x) tidak memenuhi aturan seperti di atas, maka (a,f(a)) bukan titik belok fungsi f(x).
8.9 MENGGAMBAR GRAFIK FUNGSI
1. Tentukan koordinat-koordinat titik potong dengan sumbu-sumbu koordinat.
2. Tentukan turunan pertama dan turunan kedua dari fungsi f(x)Dari turunan pertama f (x), dapat ditentukan:• interval-interval di mana f(x) naik dan f(x) turun.• titik ekstrim fungsi f(x) serta jenis-jenisnya.Dari turunan kedua f (x), dapat ditentukan:• interval-interval di mana f(x) cekung ke atas dan f(x) cekung ke bawah.• titik belok fungsi f(x).
3. Jika fungsi f(x) didefinisikan dalam interval tertutup, tentukan nilai fungsi f(x) pada ujung-ujung interval.
4. Jika diperlukan, tentukan beberapa titik tertentu untuk memperhalus sketsa kurva.
Langkah 1
Titik-titik yang diperoleh pada Langkah 1 digambarkan pada bidang Cartesius.
Selanjutnya titik-titik yang telah disajikan dalam bidang Cartesius pada Langkah 2 dihubungkan dengan mempertimbangkan naik atau turunnya fungsi dan kecekungan fungsi pada interval-interval yang telah ditentukan.
Langkah 3
Langkah 2
8.10 APLIKASI TURUNAN FUNGSI DALAM PEMECAHAN MASALAH
1. Menggunkan Turunan Fungsi dalam Perhitungan
Bentuk Tak-Tentu Limit Fungsi
2. Menggunkan Turunan Fungsi dalam Menyelasikan
Masalah yang Berkaitan dengan Nilai Ekstrem
3. Menggunakan Turunan Fungsi dalam Perhitungan Kecepatan dan Percepatan
1.Menggunakan Turunan Fungsi dalam PerhitunganKecepatan dan Percepatan
a. Kecepatan
Hubungan tingkah laku s dengan v(t)
b. Pecepatan
Hubungkan tingkah laku V dengan a(t)
2. Menggunakan Turunan Fungsi dalam Perhitungan Bentuk Tak-Tentu Limit Fungsi
a. Bentuk-Bentuk Tak Tentu dan00
Definisi: Bentuk-Bentuk Tak Tentu (Ideterminate Forms)
Catatan:
Definisi di atas tetap berlaku apabila x atau x −
b. Teorema LHÔpital
3. Menggunakan Turunan Fungsi dalam Menyelasikan Masalah yang Berkaitan dengan Nilai Ekstrim
Langkah-langkah pemecahan masalah yang berkaitan dengan problem nilai ekstrim
1. Tetapkan besaran yang ada dalam masalah sebagai variabel (dilambangkan dengan huruf-huruf) untuk memperoleh hubungan atau ekspresi matematikanya.
2. Tetapkan rumus fungsi satu variabel yang meupakan model matematika dari masalah.
3. Tentukan penyelesaian optimum (maksimum atau minimum) dari model matematika yang diperoleh pada Langkah 2.
4. Berikanlah tafsiran terhadap hasil yang diperoleh pada Langkah 3 disesuaikan dengan masalah semula.
Contoh :
Sebuah besi ton dengan panjang 10 cm dirancang berbentuk menyerupai huruf U dengan cara membengkokkan bagian ujung-ujungnya.
Jika L menyatakan luas penampang dari bentuk rancangan itu (diperlihatkan daerah yang diwarna), tentukan luas penampang maksimum.
Jawab:
Luas penampang bentuk rancangan (bagian yang diraster) L sebagi fungsi x ditentukan sebagai berikut
L (x) = (10 2x)(x) = 10x 2x2
10 m
x m
(10 − 2x)
x m
x x
Sebelum dibengkokkan
Setelah dibengkokkan
top related