tugas virologi_klp ii.docx
Post on 29-Nov-2015
71 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KLASIFIKASI VIRUS
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme
biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi
dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan
selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat
dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil
asam nukleat yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein,
lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein
yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam
daur hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel
eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara
istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel
prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).
Gambar 1: Virus dan Morfologi Virus
Klasifikasi virus
Menurut klasifikasi Bergey, virus termasuk ke dalam divisio Protophyta, kelas
Mikrotatobiotes dan ordo Virales (Virus). Pada tahun 1976 ICTV (International
Commite on Taxonomy of Virus) mempublikasikan bahwa virus diklasifikasikan
struktur dan komposisi tubuh, yakni berdasarkan kandungan asam. Pada dasarnya
virus dibedakan atas dua golongan yaitu virus DNA dan virus RNA.
Menurut Jawetz, dkk (2005) sifat dasar yang digunakan dalam klasifikasi
virus adalah :
a. Jenis asam nukleat, DNA atau RNA; beruntai tunggal atau ganda
b. Ukuran dan morfologi, termasuk tipe simetris, jumlah kapsomer dan dan
adanya selaput (envelope)
c. Adanya enzim-enzim spesifik terutama polimerase RNA dan DNA yang
penting dalam proses replikasi gen, dan neurominidase yang penting untuk
pelepasan partikel virus tertentu (misal influenza) dari sel-sel yang
membentuknya
d. Kepekaan terhadap zat kimia dan keadaan fisik, terutama eter
e. Sifat-sifat imunologik
f. Cara-cara penyebaran alamiah
g. Patologi
h. Gejala-gejala yang ditimbulkannya
1. Kalsifikasi Virus Berdasarkan kandungan Asam Nukleatnya
Berdasarkan asam nukleatnya, virus diklasifikasikan menjadi dua antara lain:
a. Ribovirus (virus RNA), yaitu virus yang asam nukleatnya berupa RNA
Togavirus (penyebab demam kuning dan ensefalitis)
Beberapa arbovirus utama yang pathogen terhadap manusia disebut
virus alfa, baik virus toga maupun virus rubella termasuk dalam kelompok ini.
Mereka mempunyai amplop yang mengandung lipid dan sensitive terhadap
ether, genom untai tunggal, RNA positif-sense berukuran 9,7-11,8 kb. Ukuran
amplop virion sebesar 50-70 nm. Partikel virus matur dengan cara pertunasan
dari membrane sel inang. Contohnya virus enchepalitis equine timur. Virus
rubella tidak mempunyai vector anthropoda.
Astrovirus
Ukuran sama dengan piconavirus (28-30 nm) tetapi partikelnya
mungkin menunjukkan gambaran garis luar seperti bentuk bintang tertentu
pada permukaannya. Genom linier , postif sense, RNA untai tunggal ukuran
7,2-7,9 kb. Agen ini mungkin penyebab gastroenteritis pada manusia dan
binatang( Jawetz, dkk. 2005).
Calcivirus
Ukuran sama dengan piconavirus tetapi agak sedikit lebih besar (27-38
nm). Partikel kelihatnnya mempunyai depresi bentuk piala pada
permukaannya. Genom RNA untai tunggal berukuran 7,4-7,7 kb, positif-
sense. Virion tidak mempunyai amplop. Virus pathogen terhadap manusia
yang penting adalah Virus Nowarlk, virus ini menyebabkan gastroenteritis
akut epidemic dan Hepatitis E virus. agen lainnya menginfeksi tikus, singa
laut, dan primata( Jawetz, dkk. 2005).
Reovirus
Ukuran medium (60-80 nm), resisten terhadap ether, non amplop dan
mempunyai tangkup berbentuk icosahedral. Partikel mempunyai 2 atau 3
mantel protein dan saluran memanjang dari permukaan sampai inti, rampbut
pendek, menjuntai dari permukaan virion. Genom linier untai ganda, RNA
bersegmen berukuran total 16-27 kbp. Ukuran segmen RNA secara individual
anta 680-3900 bp. Replikasi terjadi di dalam sitoplasma. pemisahan kembali
segmen genom terjadi secara cepat. Reovirus manusia termasuk rotavirus
yang mempunyai gambaran bentuk roda gigi tertentu menyebabkan
gastroenteritis. Reovirus yang secara antigen sama, menginfeksi beberapa
binatang. Genus Coltivirus termasuk virus demam sengkenit. Colorado adalah
virus manusia ( Jawetz, dkk. 2005).
Arbovirus
Suatu kelompok ekologik virus (bukan family virus) mempunyai sifat-
sifat fisik dan kimia yang berbeda-beda. Semua virus ini (lebih dari 350)
mempunyai siklus kompleks melibatkan arthropoda sebagai vektor yang
memindahkan virus ke inang bertulang belakang (vertebrata) dengan cara
menggigit. Replikasi virus rupanya tidak melukai arthropoda yang
diinfeksinya. Arbovirus menginfeksi manusia, mamalia, burung dan ular serta
menggunakan nyamuk dan sengkenit (ticks) sebagai vektor. Patogen manusia
diantaranya virus dengue, yellow fever, ensefalitis dan lainnya. Arbovirus
mempunyai bermacam-macam family virus yang meliputi Reo-, Toga-,
Bunya-, Rhabdo-, dan Arenavirus( Jawetz, dkk. 2005).
Flavivirus
Diameter amplop virus 45-60 nm, mengandung RNA untai tunggal,
positif-sense. Ukuran genom bervariasi dari 9,5 kb ( hepatitis C ) sampai
10,7kb (flavivirus) dam ada yang sampai 12,5 kb (pestivirus). Virion matur
mengumpul di dalam cisterna reticulum endoplasma. Termasuk dalam
kelompok arbovirus adalah yellow fever dan virus dengue. kebanyakan dari
mereka ditularkan melalui arthropoda yang menghisap darah. Virus Hepatitis
C tidak mempunyai vektor( Jawetz, dkk. 2005).
Coronavirus
Virus mempunyai amplop (terbungkus), ukuran 80-220 nm, partikel
berisi genom positif-sense tak bersegmen, RNA untai tunggal berukuran 20-
30 kb, nukleokapsid heliks dengan diameter 10-20 nm. Coronavirus mirip
orthomyxovirus tetapi mempunyai proyeksi permukaan berbentuk daun bunga
yang tersusun dalam rumabi-rumbai seperti corona matahari (lingkaran
cahaya seputar matahari). Nukleokapsid coronavirus tumbuh di dalam
sitoplasma dan matang melalui pertunasan kemudian masuk ke dalam vesikel
sitoplasmik. Virus ini mempunyai rentang inang yang pendek. Coronavirus
pada manusia menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan atas akut
yang disebut colds (salesma). Torovirus yang menyebabkan gastroenteritis
adalah sebuah genus yang berbeda/tersendiri. Coronavirus dari binatang
secara cepat menyebabkan infeksi persisten yang meliputi hepatitis virus
pada tikus dan virus bronchitis ungags yang infeksius( Jawetz, dkk. 2005).
Arenavirus (penyebab meningitis)
ukuran amplop virus antara 50-300 nm. Genom bersegmen, RNA
sirkuler untai tunggal negative-sense dan ambisense dengan ukuran total 10-
14 kb. Replikasi terjadi di dalam sitoplasma dengan perakitan melalui
pertunasan pada membrane plasma. Virion menyatu dengan ribosom sel inang
selama maturasi, yang memberikan gambaran partikel berpasir. Semua
arenavirus yang patogenik terhadap manusia menyebabkan infeksi kronis
pada binatang pengerat (rodensia). Salah satu contohnya adalah virus demam
Lassa dari Amerika. Virus ini memerlukan kondisi penyimpanan yang
maksimum pada laboratorium.
Picornavirus (penyebab polio)
Berukuran kecil (28-30 nm), virus ini resisten dengan ether, tangkup
berbentukkubus. Genom RNA untai tunggal dan positif-sense yaitu dapat
melayani sebagai suatu mRNA, ukuran 7,2-8,4 kb. Kelompok virus yang
menginfeksi manusia adalah enterovirus (polio-coxsackie dan echovirus serta
virus yang tidak tergolongkan), rhinovirus (lebih dari 100 serotipe yang
menyebabkan influenza (common cold) dan hepatovirus (hepatitis A).
rhinovirus bersifat labil terhadapa asam dan mempunyai densitas kuat.
Entervirus bersifat stabil terhadap asam dan densitasnya rendah. Picornavirus
menginfeksi binatang termasuk penyakit kaki dan mulut pada sapid an
ensefalomyocarditis pada tikus.
Retrovirus
Berbentuk spheris ( berbentuk bola) , virus beramplop ( diameter 80 -100
nm) berasal dari genom yang berisi 2 RNA linier, positif – sense, untai tunggal
dari polaritas yang sama sebagai mRNA virus. Setiap monomer RNA berukuran
7 – 11 kb. Partikel berisi nukleokapsid helix didalam kapsid ichosahedral.
Replikasinya unik. Virion berisi suatu enzim reversetranskriptase yang
menghasilkan tiruan DNA dari genom RNA. DNA ini bersikulasi dan bersatu
ke dalam kromosom DNA inang. Virus kemudian direplikasi dari turunan DNA
provirus yang terintegrasi. Rangkaian virion terjadi dengan cara pertunasan
pada membrane plasma. Inang tetap terinfreksi secara kronis. Retrovbirus
tersebar luas; ada juga provirus endogen yang dihasilkan dari infeksi kuno dari
sel germ yanhg ditularkan sebagai warisan gen pada kebanyakan spesies.
Termasuk dalam kelompok ini yaitu virus leukemia dan sarcoma pada manusia
dan binmatang, virus seperti busa pada primate dan lentivirus (virus
immunodefisiensi pada manusia: visna dari domba). Retrovirus menyebabkan
AIDS dan memungkinkan identifikasi onkogen seluler.
Bunyavirus
Berbentuk bualat atau pleomorfik. Partikel beramplop dengan ukuran
80-120 nm. Genom terbuat dari RNA segmen lipat tiga, sirkuler, untai tunggal
dengan negatif sense atau ambisense, secara keseluruhan berukuran 11-21 kb.
Partikel virion berisi tiga nuklokapsod sirkuler, bentuk tangkup heliks dengan
diameter kira-kira 2,5 nm dengan panjang 200-3000 nm. Replikasi terjadi di
dalam sitoplasma dan amplop diperoleh melalui pertunasan ke dalam golgi.
Virus ini ditularkan kepada vertebrata oleh Arthropoda atau Arbovirus.
Hantavirus tidak ditularkan oleh Arthropoda tetapi oleh Rodensia atau binatang
pengerat yang mengalami infeksi persisten, melalui aerosol dari ekskret yang
terkontaminasi. Jenis ini menyebabkan demam berdarah dan nefropati dan juga
menyebabkan sindrom paru-paru berat.
Orthomyxovirus
Ukuran medium 80-120 nm, virus terbungkus (beramplop),
menunjukkan tangkup berbentuk heliks. Partikelnya bisa bulat atau serabut
(filamentosa), dengan proyeksi permukaan yang mengandung aktivitas
hemaaglutinin atau neuroaminidase. Genom RNA linier, bersegmen untai
tunggal negatif sense berukuran total 10-13,6 kb. Segmen setiap nukleotida
berkisar antara 900-2350 nm. Nukleoprotein heliks internal berukuran 9-15 nm.
Selama replikasi, nukleokapsid terangkai di dalam nukleus, sementara
hemaaglutinin dan neurominidase terkumpul di dalam sitoplasma. Virus
menjadi matang melalui pertunasan pada membran sel. Semua Orhomyxovirus
adalah virus influenza yang menginfeksi manusia atau binatang. Sifat genom
virus yang bersegmen memungkinkan pemisaham genetik secara cepat ketika
virus influenza menginfiltrasi sel yang sakit, agaknya dapat memelihara angka
variasi natural yang tinggi di antara virus influenza. Penularan dari spesies lain
menjelaskan timbulnya strain pandemi virus influenza A baru pada manusia .
Paramyxovirus
Sama dengan Orthomyxovirus, namun sedikit lebih besar (150-300 nm).
Partikel pleumorfik. Nukleokapsid internal berukuran 13-18 nm, dan RNA
linier, untai tunggal, negatif sense, tidak bersegmen, berukuran 16-20 kb. Baik
nukleokapsid maupun hemaaglutinin dibentuk di dalam sitoplasma. Virus yang
menginfeksi manusia meliputi virus-virus mumps ata (gondong), measles
(campak), parainfluenza, dan sinsitium pernapasan. Virus ini mempunyai
rentang inang yang sempit. Berbeda dengan virus influenza, Paramyxovirus
lebih stabil secara genetik.
Rhabdhovirus
Virion berbentuk mirip dengan peluru yaitu datar pada satu sisi dan sisi
lainnya bulat, terbungkus (beramplop) dengan ukuran 75x180 nm. Bungkus
(amplop) mempunya rambut berukuran 10 nm. Genom RNA linier, negatif
sense, untai tunggal dan tidak bersegmen dengan ukuran 13-16 kb. Partikel-
partikelnya dibentuk melalui pertunasan dari membran sel. Virus ini
mempunyai rentang inang yang luas. Virus rabies termasuk salah satu dari
kelompok ini.
Bornavirus
Terbungkus (beramplop), virus berbentuk spheris (0-125 nm). Genom
RNA linier, negatif sense, untai tunggal tidak bersegmen, dengan ukuran 8,5-
10,5 kb. Virus ini unik di antara virus-virus yang mempunyai RNA negatif
sense yaitu replikasi dan transkripsi genom viral terjadi di dalam nukleus. Virus
penyakit borna bersifat neurotropik dan dapat menyebabkan gangguan
neuropsikiatri pada menusia.
Filovirus
Berbentuk pleomorfik terbungkus (beramplop) dan mungkin bisa
tampak sangat panjang mirip dengan benang. Ciri khasnya adalah lebar 80 nm
dan panjang kira-kira 1000 nm. Bungkus (amplop) berisi peplomer besar.
Genom RNA linier, negatif sense, untai tunggal dengan ukuran 19,1 kb. Virus
Ebola dan Marburg menyebabkan demam berdarah berat di Afrika. Virus ini
memerlukan kondisi penyimpanan maksimum (biosafety derajat 4) untuk
penanganannya.
Virus – virus yang lain
Informasi tidak cukup untuk memungkinkan klasifikasi. Ini dipakai
terhadap agen yang menimbulkan beberapa penyakit virus yang lambat atau
tidak sesuai dengan adat kebiasaannya , meliputi gangguan neurologic
degenerative seperti penyakit kuru atau Creutzfeldt-Jakob atau scrapie of
sheep serta pada beberapa virus gastroenteritis
Viroids ( menyerupai virus )
Agen infeksius kecil yang menyebabkan penyakit tanaman. Viroid
adalah agen yang tidak sesuai sebagai definisi virus klasik. Asam nukleatnya
tanpa mantel protein ( BM 70.000 – 120.000 ). Viroid tanaman memiliki
molekul RNA untai tunggal, sirkuler tertutup secara kovalen, terdiri dari kira –
kira 360 nukleotid yang mengisi struktur basa berpasangan seperti tongkat yang
tinggi. Viroid melakukan replikasi secara keseluruhan dengan mekanisme baru,
yaitu RNA viroid tidak mengkodekan beberapa hasil protein; penyakit yang
membinasakan tanaman yang disebabkan oleh viroid terjadi dengan mekanisme
yang tidak diketahui. Sampai hari ini, viroid telah dideteksi hanya pada tanaman
dan tidak seorangpun yang dapat menunjukan viroid ada pada manusia atau
binatang.
Gambar 2: Virus – Virus RNA
b. Deoksiribovirus (virus DNA), yaitu virus yang asam nukleatnya berupa
DNA.
Parvovirus
Virus ini sangat kecil, ukuran partikelnya kira-kira 18-26 nm. Partikel-
partikelnya mempunyai tangkup berbentuk kubus, dengan 32 kapsomer tetapi
tidak mempunyai amplop. Genom linier, DNA nya untai tunggal dengan ukuran
5,6 kb. Replikasi hanya terjadi pada sel yang aktif membelah. Kapsid
mengumpul di dalam nukleus sel yang diinfeksi. Beberapa parvovirus
melakuakn replikasi secara autonom tetapi virus satelit adenoassosiated tidak
sempurna, sehingga memerlukan replikasi di dalam sel erithroid immatur dan
menyebabkan efek yang berat yaitu meliputi krisis aplastik, fifth disease dan
kematian janin ( Jawetz, dkk. 2005).
Papovavirus
Ukurannya kecil (45-55 nm), non amplop, stabil terhadap panas, virus ini
resisten terhadap eter dengan tangkup berbentuk kubus dan mempunyai 72
kapsomer. Genomnya sirkuler dengan DNA untai ganda berukuran 5 kbp
(polivirus) atau 8 kbp ( papilomavirus). Virus ini mempuyai siklus pertumbuhan
yang lambat, menstimulasi sintesa DNA sel dan replikasinya dalam nukleus.
Papovavirus manusia yang diketahui adalah virus papiloma (kutil) jumlahnya
lebih dari 70 jenis dan virus diisolasi dari jatingan otak pasien leukoensefalofati
multifokal progresif atau dari urin penerima transplantasi yang menderita
imunosupresi. Kebanyakan spesies binatang memberi tempat perlindungan satu
atau lebih polimavirus dan pappilomavirus. Virus papova menyebabkan infeksi
kronis yang bersifat laten pada inang alamiahnya dan semua dapat menginduksi
tumor pada beberapa jenis binatang. Pappilomavirus merupakan faktor
penyebab kanker genital pada manusia ( Jawetz, dkk. 2005).
Adenovirus
Berukuran medium (80-110 nm), virus non amplop dengan tangkup
berbentuk kubus dan mempunyai 252 kapsomer. Serabut-serabut menonjol dari
puncak kapsomer. Genomnya linier denagn DNA untai ganda berukuran 36-38
kbp. Replikasi terjadi di dalam nukleus. Semua contoh pembelahan
menghasilkan mRNA. Sedikitnya 47 jenis yang menginfeksi manusia khusunya
di dalam membran mukosa dan beberapa jenis dapat selalu ada di dalam
jaringan limfoid. Beberapa adenovirus menyebabkan penyakit pernafasan akut,
konjungtivitas dan gastroentritis. Beberapa adenovirus menyebabkan tumor
pada hamster baru lahir dan serotif yang mnenginfeksi binatang ( Jawetz, dkk.
2005).
Virus Herves
Merupakan keluarga virus besar dengan diameter sebesar 150-200 nm.
Diameter nukleokapsidnya sebesar 100 nm dengan tangkup berbentuk kubus
dan mempunyai 162 kapsomer serta dikelilingi oleh amplop yang mengandung
protein. Genom linier dengan DNA untai ganda berukuran 124-235 kbp.
Munculnya deretan termian dan internal yang berulang merupakan hasil dalam
pembentukan beberapa isomer dari genom DNA. Virion megandung lebih dari
30 protein. Infeksi laten mungkin bisa berlangsung sepanjang hidup inang,
biasanya di dalam sel ganglia laten mungkin bisa berlangsung disepanjang
hidup inang, biasanya di dalam sel gangglia atau di dalamsel limfoblastoid.
Virus herpes manusia meliputi herpes simplek tipe 1 dan 2, virus varicella
zooster (ruam saraf dan cacar air/chiken pox), cytomegalovirus, virus Epstein
Barr ( mononukleusis infeksius dan penyebab neoplasma manusia), virus herpes
manusia 6 dan 7 ( T limpotrofik) dan virus herpes manusia 8 (penyebab
sarkoma kaposi). Virus herpes yang lain bisa terjadi pada beberapa binatang
( Jawetz, dkk. 2005).
Virus Vox
Ukurannya besar berbentuk batu bata atau bulat telur, panjang 220-450 nm
X lebar 140-260 nm X tebal 140-260 nm. Struktur partikelnya komplek dengan
amplop yang mengadung lipid. Genom linier, tertutup secara kovalen, DNA
untai ganda berukuran 130-375 kbp. Partikel virus Pox mengandung kurang
lebih 100 protein, termasuk beberapa aktivitas enzimatiknya, seperti pada DNA-
dependen RNA polimerase. Keseluruhan proses replikasi terjadi di dalam
sitoplasma sel. Semua virus pox cenderung dapat menyebabkan lesi kulit. Ada
beberapa yang patogen manusia, sedangkan lainnya bisa patogen terhadap
binatang dan juga bisa menginfeksi manusia ( Jawetz, dkk. 2005).
Hepadnavirus
Berukuran kecil (40-48 nm), mempunyai molekul DNA untai ganda
sirkuler berukuran 3,2 kbp. DNA virus dalam partikel mengandung celah untai
tunggal yang besar. Virion yang membawa DNA polimerase bisa membuat
molekul untai ganda yang penuh. Replikasi berperan dalam perbaikan celah
untai tunggal dalam DNA, transkripsi RNA dan reversi transkripsi RNA untuk
membuat genom DNA. Protein permukaan secara karakteristik banyak
dihasilkan selama proses replikasi virus yang terjadi di hati kemudian masuk
mengikuti aliran darah. Hepadvirus menyebabkan hepatitis akut dan kronis
yaitu infeksi persisten yang menimbulkan risiko tinggi terhadap perkembangan
kanker hati. Ada tiga virus yang dapat menginfeksi mamalia ( manusia,
woodchuck, tupai tanah) dan lainnya menginfeksi bebek ( Jawetz, dkk. 2005).
Gambar 3: Virus –Virus DNA
2. Klasifikasi Virus Berdasarkan Bentuk Dasarnya
a. Ikosahedral : bentuk tata ruang yang dibatasi oleh 20 segitiga sama sisi dengan
sumbu rotasi ganda. Contoh virus polio dan adenovirus.
b. Virus bentuk helikal: menyerupai batang panjang, nukleokapsidnya tidak kaku,
berbentuk heliks, dan memiliki satu sumbu rotasi. Pada bagian atas terlihat
RNA virus dengan kapsomer, misal virus influenza dan TMV.
c. Virus bentuk kompleks : Struktur yang amat kompleks dan pada umumnya
lebih lengkap dibanding dengan virus lainnya. Contoh poxvirus (virus cacar)
yang mempunyai selubung yang menyelubungi asam nukleat.
3. Berdasarkan Keberadaan Selubung yang Melapisi Nukleokapsid,
Berdasarkan Keberadaan Selubung yang Melapisi Nukleokapsid virus dibedakan
menjadi dua:
a. Virus berselubung, mempunyai selubung yang tersusun dari lipoprotein atau
glikoprotein. Contoh poxvirus, herpesvirus, orthomyxovirus, paramyxovirus,
rhabdovirus, togavirus, dan retrovirus.
b. Virus telanjang. Nukleokapsid tidak diselubungi oleh lapisan yang lain. Contoh
Adenoviruses, Papovaviruses, Picornaviruses, dan Reoviruses.
4. Berdasarkan Jumlah Kapsomernya
Berdasarkan jumlah kapsomernya virus diklasifikasikan sebagai berikut.
a. Virus dengan 252 kapsomer, contoh adenovirus.
b. Virus dengan 162 kapsomer, contoh herpesvirus.
c. Virus dengan 72 kapsomer, contoh papovavirus.
d. Virus dengan 60 kapsomer, contoh picornavirus.
e. Virus dengan 32 kapsomer, contoh parvovirus
5. Berdasarkan Sel Inangnya
Berdasarkan sel inangnya, virus diklasifikasikan sebagai berikut.
a. Virus yang menyerang manusia, contoh HIV.
b. Virus yang menyerang hewan, contoh rabies.
c. Virus yang menyerang tumbuhan, contoh TMV.
d. Virus yang menyerang bakteri, contoh virus T.
DAFTAR PUSTAKA
Jawetz, Melnick, & Adelberg’s . penerjemah : Nani Widorini . 2005 . Mikrobiologi
Kedokteran . Jakarta : Salemba Medika
top related