tugas pkl individu
Post on 02-Jan-2016
46 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
TUGAS INDIVIDU ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA
KELUARGA BP.D DI RT02/RW01 KELURAHAN KEJIWAN KECAMATAN
WONOSOBO
KABUPATEN WONOSOBO
DOSEN PEMBIMBING : SRI WINARSIH M.Kes.
DI SUSUN OLEH : I M B U H
NIM. P.174.24.513.011
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KEBIDANAN PRODI D IV KEBIDANAN
KOMUNITAS MAGELANG
2013
1
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA BP.D RT
02/RW01 KELURAHAN KEJIWAN KECAMATAN WONOSOBO
KABUPATEN WONOSOBO
1.Pengkajian ( Dilakukan tanggal 12 Juli 2013)
a.Data Umum
1) Nama KK : Bp.Darusman
2) Alamat : RT 02/RW 01 Kelurahan Kejiwan Kecamatan
Wonosobo Kabupaten Wonosobo.
3) Pekerjaan KK : Buruh
4) Pendidikan KK : SD
5) Komposisi Keluarga :
N
oNama
L/
Pumur
Hub.dg
KKPendidikan Pekerjaan
Status
kesehatan
1. Bp. Darusman L 50
tahun
KK SD Buruh Sehat
2 Ny. Suwarsih P 45
tahun
Istri SD Pedagang Hipertensi
mengguna
kan KB
Suntik
3. Biyantoro L 20
tahun
anak SMP Buruh Sehat
4. Tsaqif Al Barun L 11
tahun
anak SD - Sehat
5. Saeful L 7
tahun
Anak SD - Sehat
2
Genogram
Keterangan :
: Perempuan : Laki-laki
: Keluarga yang tinggal satu rumah
: Garis yang menunjukkan ikatan
: Anak
: Menikah
X : Meninggal
3
50 th
60 th 45 th
20 th
43 th
25 th
57 th
55 th
47th53 th
50 th
7 th11 th
76th70th 80th
6) Tipe Keluarga : Termasuk kelurga inti ( nuclear family ) yang terdiri
dari KK, istri, anak-anaknya.
7) Tipe bangsa : Seluruh anggota keluarga berasal dari suku Jawa
8) Agama : Semua anggota keluarga menganut agama islam dan taat
dalam menjalankan ibadah
9) Status sosial ekonomi keluarga:
Penghasilan KK sebagai buruh rata-rat Rp. 800.000,- dan penghasilan
istri dari berdagang di rumah rata-rata Rp.750.000,- sedangkan
anaknya yang pertama sudah bekerja rata-rata penghasilan per bulan
Rp.600.000,.Menurut istri, penghasilan keluarga cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
10) Aktivitas rekreasi keluarga :
Semua anggota keluarga menonton TV setiap hari untuk hiburan. Pergi
berlibur dilakukan keluarga 1 tahun sekali saat lebaran dimana pergi
berombongan (Plesiran).
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga :
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Keluarga bp.Darusman mempunyai 4 anak yang pertama berusia 25th
sudah menikah dan punya rumah sendiri,
maka tahap perkembangan keluarga bp.Darusman saat ini memasuki
tahap keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan ( launching Center
family )
2. Tugas perkembangan yang belum terpenuhi :
Hingga saat ini tugas keluarga yang belum terpenuhi adalah
mempertahankan keintiman pasangan, karena ibu hipertensi dan tidak
menggunakan KB, sedangkan pasangan ini termasuk PUS.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti dan yang tinggal dalam satu rumah:.
Bp.Darusman dan anak-anak tidak ada yang menderita penyakit kronis
maupun menular.
4
Istri pak Darusman menderita Hipertensi sejak 6 bulan yang lalu.
4. Riwayat keluarga lainnya
Dari pihak keluarga asal KK : Tidak ada yang menderita penyakit
kronis maupun menular.
Dari pihak keluarga asal istri : Tidak ada yang menderita penyakit
kronis maupun menular.
c. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik Rumah :
Luas Tanah 7 x 11 m² Type rumah permanen, dengan lantai dari
keramik, Jumlah ruang terdiri dari 1 ruang tamu, 1 ruang makan, 3
kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi, 1 warung dan 1 gudang.
Terdapat 8 buah jendela yang selalu dibuka pada pagi hari. Semua
ruangan di manfaatkan sesuai fungsinya. Ruangan secara umum
tampak bersih, perabot tertata rapi, pencahayaan baik. WC angsatrine
dengan jumbleng. Sumber air menggunakan PDAM untuk memasak
dan minum, untuk mandi dan mencuci.
5
Denah Rumah:
Keterangan :
1. warung
2. Gudang warung
3. Ruang tamu dan ruang keluarga
4. kamar tidur KK
5. kamar tidur anak
6. kamar tidur anak
7. kamar mandi dan WC
8. dapur dan ruang makan
9. gudang
6
7
7
3
2 2
8
4
9
3
1
6
5
2. Karakteristik tetangga dan komunitas :
Keluarga tinggal di perkampungan dengan jarak rumah cukup dekat.
Sebagian besar penduduk merupakan penduduk asli setempat.
Lingkungan sekitar bapak D Nampak bersih . Mayoritas penduduk
bekerja sebagai wiraswasta/berdagang dan sebagai buruh
pabrik.kegiatan rutin di desa yaitu pertemuan RT oleh bapak-bapak,
dan kegiatan yasinan tiap malam jumat dirumah warga,selain itu juga
ada perkumpulan dawis/pkk setiap tanggal 4 diadakan bergiliran dari
rumah kerumah.
3. Mobilitas geografis keluarga :
Rumah yang ditempati adalah milik sendiri,keluarga tersebut
menempati rumah sendiri kurang lebih 25 tahun yang lalu .
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dalam masyarakat:
Keluarga aktif mengikuti kegiatan di RT/RW, baik kegiatan
kemasyarakatan maupun kegiatan keagamaan. Setiap hari seluruh
anggota keluarga berkumpul di sore hari. Ada perkumpulan keluarga
besar yang di adakan setiap tahun sekali.
5. Sistem Pendukung keluarga
Jumlah anggota keluarga termasuk KK adalah 5 orang karena anak bapak D
yang pertama dudah berkeluarga dan dudah punya rumah sendiri, Keluarga
tidak memiliki ASKESKIN ataupun Jaminan kesehatan yang lain, Tempat
berobat Keluarga adalah di PKD karena jarak rumah dengan PKD kurang
dari 2 KM.Alat transportasi yang di miliki satu sepeda motor.
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga :
Keluarga menggunakan bahasa jawa, komunikasi terjadi setiap saat
7
Bentuk komunikasi langsung. Bila saat tidak ada dirumah
menggunakan handpone dengan sms atau telpon. Jika ada masalah
dalam keluarga dirembug dengan musyawarah.
6. Struktur kekuatan keluarga :
Pengambil keputusan utama suam/kepala rumah tangga dan setiap
keputusan dirembug bersama Keluarga jarang sekali berselisih
pendapat sehingga hampir tidak pernah meminta pendapat dari
keluarga besarnya.
7. Struktur Peran :
- Bp D sebagai kepala rumah tangga, untuk saat ini sebagai sumber
penghasilan utama dalam keluarga dengan bekerja sebagai buruh,
menjadi pengambil keputusan utama..
- Ny.S sebagai istri dan sebagai ibu yang mengasuh anaknya dan ny s
mempunyai usaha warung kelontong di rumah nya dan suami
membantu berjualan saat sore hari.
- An.B sebagai anak yang sudah bisa membantu ekonomi keluarga
dengan bekerja sebagai buruh.
- An.T sebagai anak yang masih sekolah di SD.
- An.S sebagai anak yang masih sekolah di SD.
4. Nilai dan norma keluarga yang berhubungan dengan kesehatan :
Keluarga meyakini bahwa sehat itu penting, maka ketika anggota
keluarga sakit segera berobat kebidan/PKD. Serta menjaga
kesehatannya dengan makan makanan bergizi menjaga kebersihan
lingkungannya.Dalam menghadapi masalah yang terjadi pada Ny. S
sebenarnya ingin menggunakan kontrasepsi lain selain suntik karena
ibu menderita hipertensi tetapi masih takut dan bingung tentang KB
yang aman bagi orang yang menderita hipertensi.
8
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif:
Keluarga memandang diri mereka sebagai keluarga sederhana yang
dapat mencukupi kebutuhan keluarga, bahagia dengan kehidupan
rumah tangganya, tidak ada kekerasan dalam rumah tangganya.
Keluarga saling menyayangi satu dengan lainnya.
2. Fungsi sosial :
Interaksi dalam keluarga berjalan baik dan belum pernah terjadi
konflik keluraga maupun konflik dengan tetangga. Keluarga selalu
berusaha membina hubungan baik dengan tetangga, terlibat dalam
setiap kegiatan kemasyarakatan terutama karena tetangga sekitar
adalah keluarga.
3. Fungsi perawatan kesehatan:
- Ny .S sudah 6 bulan tidak menggunakkan alat kontrasepsi karena
menderita hipertensi,0leh bidan sudah disarankan untuk
menggunakkan AKDR atau KONTAP tetapi ibu masih merasa
takut untuk ganti cara selain suntik, walaupun telah mendapat
informasi dari bidan..
- Keluarga mampu memelihara lingkungan rumah yang sehat,
dimana kondisi lingkungan bersih dan kondisi rumah telah
memenuhi syarat kesehatan.
- Keluarga telah menggunakan fasilitas kesehatan seperti
PKD,Puskesmas dan Rumah Sakit .
4. Fungsi reproduksi :
Dengan jumlah anak 4 keluarga Bp.Darusman merasa sudah cukup ,
setelah anak keempat lahir Ny.Suwarsih lansung menggunakan KB
suntik,dan untuk anak pertama BP.Darusman setelah punya anak
9
segera menggunakan KB suntik 3 bulanan untuk mengatur Jumlah
anak dan menjaga jarak kelahiran.
5. Fungsi Ekonomi :
Keluarga merasa mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan,
papan yang dapat dilihat dari perabotan serta sarana komunikasi yang
dimiliki oleh keluarga.
F. STRES DAN KOOPING KELUARGA:
1. Stres jangka pendek berupa ibu merasa cemas takut hamil karena
sudah 6 bulan ibu menderita hipertensi dan tidak menggunakan alat
kontrasepsi.
2. Respon keluarga terhadap stressor berupa kecemasan yang
diungkapkan keluarga , terutama suami karena suami sering kecewa
karena ibu sering menolak jika diajak berhubungan suami istri
karena istri tidak menggunakkan alat kontrasepsi.
3. Strategi koping yang digunakan yaitu ibu meminta petugas/
mahasiswa PKMD untuk memeriksa kesehatannya
4. Strategi adaptasi disfungsional : tidak ditemukan strategi negatif
dalam menghadapi stressor.
G. HARAPAN KELUARGA TERHADAP PETUGAS KESEHATAN :
Dapat memberikan solusi terhadap masalah kesehatan yang sedang di hadapi
dalam pemilihan alat kontrasepsi yang aman pada ibu yang sudah berumur
45 tetapi belum menopause dan menderita hipertensi.
H.PEMERIKSAAN FISIK :
Pemeriksaan Fisik Bp.Darusman Ny.Suwarsih
Umum:
Tekanan darah
120/80 mmHg 160/90 mmHg
Suhu Badan 36,7 C 36,6 C
10
Denyut Nadi 81 x/mnt 85 x/mnt
Respirasi 17 x/mnt 24x/mnt
Status Present :
Kepala :
Rambut dan kulit kepala
Bersih,tidak mudah rontok Bersih, tidak mudah
rontok
Mata Simetris, konjungtiva tak
pucat, sklera tidak ikterik
Simetris, konjungtiva tak
pucat, sklera tidak ikterik
Hidung Sekret(-), massa(-),
edema(-)
Sekret (-), massa(-),
edema(-)
Mulut dan tenggorokan Tak ada lesi,tanda radang
(-)
Tak ada lesi, tanda radang
(-)
Telinga Bersih,tak ada
radang,pendengaran baik
Bersih,tak ada
radang,pendengaran baik
Leher :
Kelenjar tyroid Tak teraba Tak teraba
Vena Jugularis Tak ada bendungan Tak ada bendungan
Dada :
Paru-paru Bunyi vesikuler Bunyi vesikuler
Jantung Denyut teratur,tak ada
suara tambahan
Denyut teratur, tak ada
suara tambahan
Payudara - Membesar,tak ada
benjolan abnormal,
Abdomen : Tak ada luka bekas
operasi,tak ada nyeri tekan
area hati dan ginjal
Tak ada luka bekas
operasi,tak ada nyeri tekan
area hati dan ginjal
Ekstremitas :
Atas Pucat (-),sianosis
(-),Capillary
refill<2mnt,fungsi normal
Pucat (-),sianosis
(-),Capillary
refill<2mnt,fungsi normal
Bawah Pucat (-),sianosis
(-),Capillary
refill<2mnt,fungsi normal
Pucat (-),sianosis
(-),Capillary
refill<2mnt,fungsi normal
11
Pmeriksaan Inspeksi
- Tidak ada lecet, memar (-), lesi lain (-) edema vulva (-), kelenjar
bartolin/skene normal
- PPV (-)
- Anus : haemoroid (-)
2.Diagnosa kebidanan
a.Analisa data
DATA ( S & O ) PENYEBAB MASALAH
DO:Ibu usia 45 tahun
dengan hipertensi dan
tidak menggunakan alat
kontrasepsi
Ketidaktahuan keluarga
tentang kontrasepsi yang
aman bagi ibu usia 45 th
dan menderita hipertensi
Resiko tinggi terjadi
kehamilan yang resiko
tinggi
DS: ibu mengatakan
sudah 6 bulan tidak
suntik kb karena ibu
menderita hipertensi
DO: keluaarga
berulangkali meminta
nasehat petugas
kesehatan tentang alat
kontrasepsi yang aman
bagi penderita hipertensi
Ketidak tahuan kelurga
tentang kesehatan
menopause
Kecemasan keluarga
DS:Ny.S sering menolak
jika di ajak suami untuk
melakukan hubungan
suami istri karena takut
12
hamil
Respon Verbal
kecemasan sebgaimana
diungkapkan oleh
keluarga
Srtategi koping yang
digunakan yaitu keluarga
berulangkali meminta
nasehat kepada petugas
kesehatan tentang alat
kontrasepsi yang aman
bagi hipertensi
b.Perumusan diagnosa
DIAGNOSA
Aktual
Resiko tinggi
Kecemasan keluarga berhubungan
ketidaktahuan keluarga tentang alat
kontrasepsi yang aman untuk penderita
hipertensi
Resiko terjadi kehamilan yang berisiko
tinggi karena ibu tidak menggunakan
alat kontrasepsi dan ibu belum
menopause.
c.Penentuan Prioritas
13
1) Diagnosa Aktual
a) Kecemasan keluarga berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga tentang alat
kontrasepsi yang aman bagi penderita hipertensi
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah
Skala : Ancaman kesehatan
2/3 x 1 = 2/3 Kecemasan menimbulkan
ketidakberdayaan yang
yang dapat menghambat
pengambilan keputusan
2 Kemungkinan masalah
dapat diatasi
Skala : Mudah
2/2 x 2 = 2 Dengan pemberian
informasi yang seoptimal
mungkin diharapkan
kecemasan dapat segera
diatasi
3 Potensial masalah untuk
dicegah
Skala : Tinggi
2/3 x 1 = 2/3 Dampak yang timbul
akibat kecemasan dapat di
atasi setelah masalah
( kecemasan ) teratasi
4 Menonjolnya masalah
Skala : Ada masalah tapi
tidak perlu segera ditangani
1/2 x 1 = ½ Keluarga tahu tentang
maslah kesehatannya yang
namun merasa tidak ada
keluhan sehingga klien
tidak memeriksa
kesehatannya
Total Skor 41/4
b) Diagnosa resiko
Resiko tinggi terjadinya Kehamilan yang berisiko tinggi karena sudah 6
bulan ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi.
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah 2/3 X 1 = Kehamilan pada ibu yang
14
Skala : Ancaman
Kesehatan
2/3 punya riwayat hipertensi
sangat berisiko tinggi
2 Kemungkinan masalah
dapat diatasi
Skala : sebagian
1/2 X 2 = 1 Dengan sumber daya yang
dimilki keluarga dan
pemberian informasi yang
benar tentang alat
kontrasepsi yang aman bagi
hipertensi,maka ibu
bersedia menggunakakan
nya dan kehamilan dapat di
cegah
3 Potensial masalah untuk
dicegah
Skala : Cukup
2/3 X 1 =2/3 Setidaknya apabila pasien
mau menggunakan
AKDR/KONTAP
kehamilan tidak terjadi
4 Menonjolnya masalah
Skala : Ada masalah tetapi
tidak perlu segera
ditanganinya
1/2 X 1 =
1/2
Keluarga tahu tentang
maslah yang di hadapi
namun karena tidak tahu
informasi yang jelas maka
takut menggunakkannya
Total Skor 2 5/6
Berdasarkan rumusan prioritas diatas maka prioritas diagnosa keluarga
Bp.Darusman adalah :
1) Diagnosa :Kecemasan keluarga berhubungan dengan ketidaktahuan
keluarga tentang alat kontrasepsi yang aman untuk ibu yang menderita
hipertensi.
2) Resiko tinggi terjadinya Kehamilan yang berisiko tinggi karena sudah 6 bulan ibu
tidak menggunakan alat kontrasepsi
15
1) Diagnosa : Kecemasan keluarga berhubungan dengan ketidaktahuan
keluarga tentang alat kontrasepsi yang aman untuk ibu yang
hipertensi
Tujuan & Kriteria Rencana Tindakan
Kecemasan keluarga dapat teratasi,
Kriteria :
1. Keluarga dapat mengenal alat
kontrasepsi non hormonal yaitu
AKDR/KONTAP
2. Keluarga dapat menjelaskan
kembali tentang Kontrsepsi non
hormonal AKDR/KONTAP
3. Keluarga menunjukkan
kesiapan psikis menghadapi Ibu
yang menderita hipertensi dan
ingin menggunakan kontrasepsi
non hormonal
4. Respon Verbal tidak ada
kecemasan
1. Diskusikan tentang alat
kontrasepsi non hormonal yaitu
AKDR/KONTAP
2. Jelaskan tentang Kontrasepsi
non hormonal AKDR/KONTAP
3. Bersama keluarga memberi
dukungan psikologis pada ibu
4. Dorong keluarga untuk
menggungkapkan kekhawatiran
dan kecemasan yang masih
dirasakan.
3) Diagnosa : resiko terjadinya Kehamilan yang berisiko tinggi karena Ibu
menderita hipertensi
Tujuan & Kriteria Rencana Tindakan
Ibu dan suami tau tentang resiko
tinggi kehamilan dengan ibu yang
menderita hipertensi.
Kriteria:
Diskusikan dengan ibu dan suami
tentang resiko kehamilan yang
beresiko tinggi karena ibu
16
1. Ibu dan suami tau dan
mengerti tentang kehamilan
resiko tinggi dengan ibu yang
menderita hipertensi.
2. Ibu dan suami bersedia
menggunakan kontrasepsi
kondom sebelum
menggunakan kontrasepsi
yang lebih mantap yaitu
AKDR/Kontap.
hipertensi dan tidak menggunakan
alat kontrasepsi apapun.
Anjurkan agar ibu dan suami
untuk semestara dapat memakai
kondom sebelum mengunakan
AKDR /kontap.
4 Implementasi
Tanggal
& Waktu
Diagnosa Implementasi Evaluasi respon
12 Juli
2013
Kecemasan
keluarga
berhubungan
ketidak tahuan
keluarga tentang
Alat kontrasepsi
non hormonal yaitu
AKDR/KONTAP
1 Berikan KIE KB
menggunakan ABPK (alat
bantu pengambilan
keputusan berKB)dengan
membuka TAB klien
kebutuhan khusus PK 11
Kebutuhan khusus klien
usia 40 an. Karena ibu
menderita hipertensi yang
boleh alat kontrasepsi
adalah AKDR dan Kontap
pria maupun wanita.
- AKDR atau IUD adalah
alat kecil yang dipasang
dalam rahim (tunjukan
contoh IUD).
Keluarga dapat
mengerti dan
dapat
menjelaskan
kembali tentang
cara kerja ,cara
pemasangan dan
jangka waktu
AKDR dan
kontap tetapi ibu
dan suami
cenderung ingin
mencoba AKDR.
17
- Sangat efektif dan aman,
tidak bergantung pada daya
ingat, cara kerja utama
mencegah sperma bertemu
telur, sebagian besar ibu
bisa memakai AKDR.
- Dapat dicabut kapan saja
sesuai keinginan, tidak
mengganggu selama
senggam, walaupun kadang
pasangan merasakan
benangnya.
- Bekerja hingga 10 tahun,
tergantung jenisnya, harus
dilepas 1 tahun setelah
menstruasi terakhir pada
menopause.
- Dapat menambah
perdarahan menstruasi atau
menyebabkan kram,
biasanya kembali normal
setelah 3 bulan.
- Tidak melindungi dari
HIV/IMS, untuk
perlindungan terhadap
HIV/IMS gunakan juga
kondom.
- Yang tidak bisa memakai
AKDR jika :
Kemungkinan hamil
Menstruasi yang
tidak biasa
2. keluarga
mengerti dan
mau memberikan
dukungan
bersama –sama
dengan petugas
kesehatan
18
Infeksi atau masalah
dengan organ
kewanitaan.
- Kemungkinan efek
samping :
Sebagian besar efek
samping tidak
berbahaya, tubuh
perlu waktu untuk
menyesuaikan,
setiap orang
memiliki reaksi
berbeda terhadap
metode KB.
Setelah pemasangan
kram dapat terjadi
beberapa hari,
terdapat flek dalam
beberapa minggu.
Haid lebih lama dan
lebih banyak.
Bercak atau flek
diantara masa haid.
Terjadi nyeri atau
kram selama haid,
kram dan menstruasi
biasanya berkurang
setelah 3-6 bulan
pemakaian.
- Langkah- langkah
pemasangan AKDR
Pemeriksaan
3. Dengan
penjelasan yang
diberikan oleh
nakes kelurga
sudah tidak
merasakan cemas
19
panggul
Membersihkan
vagina dan mulut
rahim
Memasang AKDR
dalam rahim
- AKDR bisa mulai
dipasang kapan saja selama
yakin tidak hamil.
- AKDR harus dicabut 1
tahun setelah haid terakhir
pada saat menopause
sebagai perlindungan penuh
terhadap kehamilan.
- Perubahan menstruasi dan
kram adalah hal
biasa,dating kembali jika
menggangu.
- Temui bidan jika
terlambat haid atau merasa
hamil,benang AKDR
berubah panjang atau
hilang, sangat nyeri pada
bagian bawah perut.
- Kembali dalam 3-6
minggu atau setelah masa
haid berikutnya untuk
pemeriksaan
- Datang kapanpun jika ibu
mempunyai pertanyaan atau
ingin melepas AKDR.
20
←
2. Diskusi tentang KB
kontap yaitu kontap
untuk pria MOP dan
kontap bagi wanita
MOW.
3. Memotivasi keluarga dan
ibu untuk menggunakan KB
IUD/ AKDR dan kontap.
12 Juli
2013
j. 13.30
Resiko terjadinya
Kehamilan yang
berisiko tinggi
karena Ibu
menderita
hipertensi dan tidak
menggunakan alat
kontrasepsi
Mendiskusikan
dengan ibu dan
suami tentang resiko
kehamilan yang
beresiko tinggi
karena ibu
hipertensi dan tidak
menggunakan alat
kontrasepsi apapun.
Menganjurkan agar
ibu dan suami untuk
semestara dapat
memakai kondom
sebelum
mengunakan AKDR
/kontap.
Ibu dan suami
dpat menjelaskan
lagi tentang
kehamilan resiko
tinggi jika ibu
menderita
hipertensi.
Ibu dan suami
bersedia
menggunakan
kondom sebelum
menggunakan
AKDR/kontap
5.Evaluasi / kunjungan ulang
Tanggal & Diagnosa Evaluasi
21
waktu
19 Juli 2013
J.14.00 WIB
Ketidaknyamanan ibu dan
suami menggunakan alat
KB Kondom.
Ketidak tahuan ibu
mengenai alat kontrasepsi
non hormonal AKDR dan
KONTAP karena
kurangnya pengetahuan
ibu.
S :Keluarga mengatakan sudah
tidak cemas lagi karena sudah
mendapatkan informasi tentang
alat kontrasepsi non hormonal
AKDR dan KONTAP,keluarga
bersedia menggunakan AKDR
setelah Puasa selesai/setelah
lebaran dan sementara
menggunakan Kondom
O :Ibu dan keluarga kelihatan
bahagia
:TD : 150/80
S : 36,7 o c
:Nadi : 88 x/ menit
:Rr : 18 x/ menit
:BB : 54 kg
A : Masalah kecemasan sudah
teratasi
P :Memberikan motifasi terus
menerus kepada kelurga
:Agar menghubungi tenaga
kesehatan bila ada hal yang di
rasakan oleh ibu
19 Juli 2013
J. 14.30
Resiko tinggi terjadi
Kehamilan berisiko tinggi
karena ibu menderita
S :Ibu dan keluarga mengatakan
untuk sementara menggunakan
22
hipertensi dan tidak
menggunakan alat
kontrasepsi
Kondom.
O :Ibu memperlihatkan Kondom
yang menjadi persediaan nya
yang habis di beli dari apotik
dan menanyakan
bagaimana cara memakai
kondom yang benar.
A :Ibu usia 45 tahun dengan
hipertensi Akseptor baru
Kondom
P :Mengajari Ibu dan Suami cara
memakai kondom yang benar
:Menganjurkan Ibu untuk cek
tekanan darah secara teratur.
:Makan makanan yang bergizi
banyak sayur dan buah,kurangi
makan-makanan yang
berlemak dan rendah garam
23
top related