tugas mutu kelompok 10

Post on 30-Jul-2015

133 Views

Category:

Education

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Mutu Pelayanan

Dosen Pengampu :Hj. Suryani, S.pd, MPH

Kelompok 10 Nama Anggota

• Waransih Dwi Pangesti• Widya Nita Syahroni• Widya Fitriyani• Winda Purnama• Wiwit Agustin• Yuliana• Yuni Wati

BD 2012 113BD 2012 115BD 2012 117BD 2012 119BD 2012 121BD 2012 123BD 2012 125

KASUS• Ny. A usia 37 tahun G4P3A0H3 datang ke BPS sayang ibu dengan

keluhan ingin melahirkan, ibu merasa kenceng-kenceng dan sakit perut yang menjalar kepinggang.

• Kemudian bidan segera melakukan pemeriksaan didapatkan hasil pemeriksaan pembukaan 10 cm ( lengkap), ketuban pecah warna jernih .

• Lalu, bidan segera melakukan pertolongan persalinan sesuai APN .• Bayi lahir spontan menangis kuat, dan placenta lahir utuh dengan

selaput dan kotiledonnya.• Selanjutnya, bidan melakukan pengawasan pada kala IV selama 2

jam , didapatkan keadaan uterus ibu lembek / uterus tidak berkontraksi.

• Setelah itu, bidan melakukan asuhan selanjutnya untuk melakukan tindakan dengan atonia uteri dengan konsep siklus PDCA.

SIKLUS PDCA

• PDCA merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari perencanaan kerja, pelaksanaan kerja,pengawasan kerja dan perbaikan kerja yang dilakukan terus menerus dan berkesinambungan mutu pelayanan.

• Siklus PDCA digunakan dalam pelayanan kesehatan untuk penyelesaian masalah dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Secara sederhana siklus PDCA dapat digambarkan sebagai berikut :

1. PLANNING ( PERENCANAAN )

• Lakukan informed consent.• Beritahu tentang hasil kala III• Beritahu ibu uterus tidak berkontraksi dalam

15 detik setelah dilakukan pemijatan/masase fundus uteri.

• Lakukan tindakan penghentian perdarahan dengan Kompresi Bimanual Internal (KBI) selama 5 menit.

Lanjutan ...

• Evaluasi keberhasilan• Berikan ergometrin 0,2 mg IM atau

misoprostol 600 -1000 mcg per rectal.• Pasang infuse dengan jarum ukuran 16 atau

18, berikan infuse RL 500 + 20 unit oksitosin guyur dalam waktu 10 menit

• Pakai sarung tangan steril dan ulangi KBI

2. PELAKSANAAN ( DO )• Melakukan informed consent.• Memberitahu tentang hasil kala III• Memberitahu ibu uteri tidak berkontraksi

dalam 15 detik setelah dilakukan pemijatan/masase fundus uteri.

• Melakukan tindakan penghentian perdarahan dengan Kompresi Bimanual Internal (KBI) selama 5 menit dengan cara :

Lanjutan . . .• a. Memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril,

dengan lembut masukkan tangan (dengan cara menyatukan kelima ujung jari) melalui introitus ke dalam vagina ibu

• b. Memeriksa vagina dan serviks, jika ada selaput ketuban atau bekuan darah pada kavum uteri langsung bersihkan, mungkin hal ini yang menyebabkan uterus tidak dapat berkontraksi secara penuh

• c. Mengepalkan tangan dalam dan tempatkan pada forniks anterior tekan dinding anterior uterus ke arah tangan luar yang menahan dan mendorong dinding posterior uterus ke arah depan sehingga uterus ditekan dari arah depan dan belakang

• d. Menekan kuat uterus diantara kedua tangan. Kompresi uterus ini memberikan tekanan langsung pada pembuluh darah yang terbuka (bekas implantasi plasenta) di dinding uterus dan juga merangsang myometrium untuk berkontraksi

• e. Melakukan evaluasi keberhasilan.

Lanjutan ...

3. Memberikan ergometrin 0,2 mg IM atau misoprostol 600 -1000 mcg per rectal.Jangan berikan ergometrin kepada ibu dengan hipertensi karna ergometrin dapat menaikkan tekanan darah

4. Memasang infuse dengan jarum ukuran 16 atau 18, berikan infuse RL 500 + 20 unit oksitosin guyur dalam waktu 10 menit

Lanjutan ...

5. Memakai sarung tangan steril dan ulangi KBI6. Jika uterus berkontraksi pantau ibu secara seksama

selama persalinan kala IV7. Dan jika uterus tidak berkontraksi dalam waktu 1 sampai

2 menit, segera rujuk ibu dan dampingi ibu ketempat rujukan

8. Melanjutkan infus RL + 20 unit oksitosin dalam 500 cc / jam hingga tiba ditempat rujukan atau menghabiskan 1,5 liter infus.Kemudian berikan 125 cc / jam. Jika tidak tersedia cairan yang cukup , berikan 55cc kedua dengan kecepatan sedang dan berikan minum untuk rehidrasi

3. PEMERIKSAAN ( CHECK )Setelah dilakukan penghentian perdarahan dengan KBI ( Kompresi Bimanual Interna ) Bidan melakukan pengecekan dengan cara evaluasi keberhasilan :

1) Jika uterus berkontraksi dan perdarahan berkurang, teruskan melakukan KBI selama 2 menit, kemudian perlahan-lahan keluarkan tangan dari dalam vagina dan pantau kondisi ibu secara ketat selama kala IV

2) Jika uterus berkontraksi tapi perdarahan terus berlangsung, periksa ulang perenium, vagina, dan seviks apakah terjadi laserasi.Jika demikian,segera lakukan penjahitan untuk menghentikan perdarahan

3) Jika uterus tidak berkontraksi dalam waktu 5 menit, ajarkan keluarga untuk melakukan kompresi bimanul eksternal :1. Letakkan satu tangan pada dinding abdomen dan dinding depan korpus uteri dan diatas simpisis pubis

Lanjutan ...

2. Letakkan tangan lain pada dinding abdomen dan dinding belakang korpus uteri ,sejajar dengan dinding depan korpus uteri.Usahakan memegang bagian belakang uterus seluas mungkin

3. Lakukan kompresi uterus dengan cara saling mendekatkan tangan depan belakang agar pembuluh darah di dalam anyaman myometrium dapat dijepit secara manul.Cara ini dapat menjepit pembuluh darah uterus dan membantu uterus untuk berkontraksi

4. ACTION ( BERTINDAK )

• Jika uterus berkontraksi, tetap lakukan pemantauan/pengawasan Kala IV selama 2 jam.

• Melakukan penyempurnaan rencana kerja jika didapatkan komplikasi lebih lanjut yang memerlukan tindakan/kolaborasi dengan SpOG.

• Melakukan penilaian secara berkala dari KU, kontraksi, perdarahan, kandung kemih,dll

TERIMA KASIH

top related