tugas fortopolio makalah-valas
Post on 29-Jun-2015
1.543 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui di setiap negara memiliki mata uang yang berbeda-
beda antara negara yang satu dengan negara yang lain, sehingga dalam melakukan
suatu transaksi perdagangan dengan negara lain dibutuhkan suatu perhitungan suatu
nilai tukar antara mata uang suatu negara terhadap negara lain.
Perhitungan ini lebih dikenal dengan Kurs Valuta Asing (Foreign Exchange
Rate), kurs ini bisa memberikan patokan berapa –berapa nilai mata unga asing
dilihat dari Rupiah kita, sehingga memudahkan terjadinya transaksi karena bisa
mengetahui berapa jumlah uang yang akan dikeluarkan untuk membeli produk dari
negara asing. Dan juga akan bisa mengetahui berapa jumlah uang yang akan
diterima dari pembayaran penjualan poduk dalam negeri ke negara asing.
Surplus dalam valuta asing merupakan salah satu faktor yang dapat dijadikan
ukuran bahwa suatu negara stabil dalam perkembangan perekonomiannya, namun
pada kenyataannya surplus dalam valuta asing sangat sulit dicapai apalagi di Negara
berkembang seperti Indonesia yang kurs mata uangnya rendah di bandingkan
dengan mata uang Negara lain.
Mata uang Indonesia (Rupiah ) dan mata uang negara-negara lain dapat
dibandingkan sebagi komoditas , mata uang asing juga bisa dibeli maupun dijual
diseluruh dunia. Kurs mata uang bisa sering mengalami perubahan baik
naik(menguat) atau turun (melemah) perubahan nilai dari kurs valuta asing dapat
disebabkan oleh banyak faktor, maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai
tentang valas , kurs valas, macam-macam kurs dan factor yang mempengaruhi
perubahan kurs.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis dapat merumuskan masalah yanga akan di bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian Valas ?
2. Apa saja macam transaksi Valas ?
3. Bagaimana Penentuan Nilai (kurs) Valas ?
4. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan nilai kurs ?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Agar dapat mengetahui pengertian dari valas
2. Dapat mengetahui macam-macam transaksi valas
3. Mengetahui dan memahami kurs valuta asing dan penentuan nilai kurs
4. Bisa mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan valuta asing
D. Manfaat Penulisan Makalah
1. Bagi Penulis
a) Menambah wawasan tentang valas dan kurs valas
b) Bisa mengetahui cara penentuan kurs valas
2. Bagi Pembaca
a) Sebagai referensi penulisan makalah berikutnya yang berhubungan dengan valas.
b) Sebagai bahan bacaan yang bermanfaat bagi mahasiswa
2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Valuta Asing
Forex (Foreign Exchange) atau Valuta Asing adalah pasar mata uang yang
merupakan pasar derifatif terbesar di dunia. Perdagangan ini diawali pada tahun 1971
berdasarkan perjanjian Bretton Woods yang menetapkan perubahan nilai mata uang
suatu negara dari kurs tetap menjadi kurs mengambang yang nilainya ditentukan oleh
pasar.
Definisi sederhana dari forex adalah perubahan nilai dari satu mata uang
kemata uang lainnya. Besarnya transaksi pasar valuta asing berdasarkan survey yang
dilakukan oleh Bank of International Settlements (BIS) adalah US$ 80 juta per hari
pada tahun 1980 dan saat ini meningkat menjadi US$ 1.5 triliun per hari, dimana lebih
dari 50% dari jumlah tersebut ditransaksikan di pasarLondon.
Foreign Exchange (FOREX) atau dalam pengertian Bahasa Indonesia boleh
juga disebut sebagai Valuta Asing (VALAS) adalah suatu mata uang tertentu yang
dimiliki oleh negara lain sebagai alat pembayaran yang sah. Valuta asing akan
mempunyai suatu arti apabila valuta tersebut dapat ditukarkan dengan valuta lainnya
tanpa pembatasan. Tempat bertemunya penawaran dan permintaan valuta asing disebut
dengan Bursa Valuta Asing atau Foreign Exchange Market.
Valuta asing dalam istilah bahasa Inggris dikenal dengan Foreight , sedangkan
dalam istilah Arab disebut al-sharf. Dalam kamus al-Munjid fi al-Lughah disebutkan
bahwa al-sharf berarti menjual uang dengan uang lainnya. yang secara harfiyah berarti
penambahan, penukaran, penghindaran, atau transaksi jual beli. Dengan demikian
adalah perjanjian jual beli satu valuta dengan valuta lainnya,Valas atau al-sharf secara
bebas diartikan sebagai mata uang yang dikeluarkan dan digunakan sebagai alat
pembayaran yang sah di negara lain.
3
Jadi dari pengertian diatas maka dapat disinpulkan bahwa valas (forex) adalah
mata uang asing yang dimiliki oleh suatu Negara untuk pembayaran transaksi
perdagangan internasional.
B. Pengertian Kurs Valuta Asing
Kurs adalah jumlah satuan mata uang yang harus diserahkan untuk mendapatkan
satu satuan mata uang asing
Kurs mata uang asing menunjukkan harga atau nilai mata uang sesuatu Negara
dinyatakan dalam mata uang Negara lain, kurs juga dapat didefisinikansebagai jumlah
mata uang domestik yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang dibutuhkan untuk
memperoleh satu unit mata uang asing.
C. Penentuan Kurs Valuta Asing
1.Penentuan Kurs Dalam Pasar Bebas
Penentuan kurs mata uang asing dalm pasar bebas tergantung pada jumlahnya
permintaan dan penawaran mata uang asing tersebut. Kurs pertukaran valuta asing
adalah faktor yang sangat penting dalam penentuan apakah barang-barang di negara
lain adalah lebih ”murah” atau lebih ”mahal” dari barang-barng yang diproduksi dalam
negeri.
a. Permintaan valuta asing
Adalah keinginan dari suatu negara untuk memperoleh sesuatu jenis mata uang
asing, sehingga makin murah harga mata uang suatu negara, makin banyak mata uang
tersebut yang diminta , sebaliknya makin mahal harga mata uang suatu negara, makin
sedikit mata uang negara tersebut yang diminta.
Rp. 150
Rp. 100
Rp. 50
D
U$1 U$2 U$3 Jumlah Dolar
4
Har
ga D
olar
ata
s R
up
iah
b. Penawaran valuta asing
Adalah keinginan dari penduduk suatu negara untuk menawarkan sesuatu jenis
valuta negara tersebut. Sehingga makin mahal harga mata uang suatu negara makin
banyak penawarannya,
P
S
Rp. 150
Rp. 100
Rp. 50
Q
U$1 U$2 U$3 Jumlah Dolar
Di dalam pasar dari suatu barang, harga ditentukan pada keadaan dimana
penawaran dan permintaan barang mencapai keseimbangan, yaitu jumlah penawaran
sama dengan jumlah permintaan. Dalam pasar valuta asing, harga atau kurs valuta
asing juga ditentukan oleh mekanisme pasar.
Kelebihan Penawaran S
Rp. 200
Rp. 150
Rp. 50
Kelebihan Permintaan D
U$eq Jumlah Dolar
Pada Harga Rp. 200Permintaa
<Harga Valuta Asing akan
5
Har
ga D
olar
Ata
s R
up
iah
Har
ga D
olar
Ata
s R
up
iah
Har
ga D
olar
Ata
s R
up
iah
penawaranturun
Pada Harga Rp. 150
Permintaan
=
penawaran
Harga valuta asinga akan
stabil
Pada Harga Rp. 50
Permintaan
>
penawaran
Harga valuta Asing akan
naik
Efek Kenaikan Permintaan
P
D1 S
200 D
150 D1
50 S
0 D Quantitas Dolar
Q1 Q2
Keterangan :
Dalam grafik ditunjukkan perubahan yang diakibatkan oleh perubahan
permintaan mata uang Usdolar. Dalam grafik dimisalkan dimisalkan bahwa pada
mulanya permintaan atas dolar adalah DD dan permintaan atas dolar adalah SS, maka
kurs pertukaran adalah satu dolar sama dengan 150 rupiah, dan quantitas dolar yang
dijual belikan adalah Q1. Sebagai akibat dari suatu kenaikan dalm permintaan dolar
bergerak dari DD ke D1D1. Kurva permintaan yang baru ini menaikkan harga dolar
dari 150 rupiah setiap unit menjadi 200 rupiah setiap unit,dan menambahkan quantitas
6
Har
ga D
olar
valuta dolar yang diperjualbelikan dalam pasaran valuta asing dari Q1 unit menjadi Q2
unit.
Efek Perubahan Penawaran
S S1
250 D
200
150
100 S
50 S1
0 D
Qa Qb Quantitas Dolar
Keterangan:
Dalam grafik diatas yang ditunjukkan adalah perubahan penawaran. Kurva SS
dan DD menggambarkan penawaran dan permintaan uang dolar yang pada
mulanya. Sesudahnya penawaran bertambah dari S1S1. Sebagai akibatnya kurs
pertukaran untuk setiap dolar turun dari 200 rupiah menjadi 150 rupiah dan quantitas
mata uang dolar yang diperjualbelikan bertambah dari Qa dolar menjadi Qb.
Oleh karena kurs pertukaran ditentukan oleh mekanisme pasar di mana kurs
tersebut akan terus-menerus mengalami perubahan dalam permintaan dan
penawaranuang asing, maka kurs pertukaran yang ditentukan oleh mekanisme pasar
dinamakan kurs pertukaran berubah bebasatau kurs mengambang(terapung).
Sedangkan kurs pertukaran yang ditetapkan oleh pemerintah dinamakan kurs
pertukaran tetap atau kurs pertukaran resmi.
7
Har
ga D
olar
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan nilai kurs
1). Perubahan dalam citarasa masyarakat
Citarasa masyarakata mempengaruhi corak konsumsi mereka. Maka perubahan
citarasa masyarakat akan mengubah corak konsumsi mereka atas barang-barang yang
diproduksi dalam negeri maupun yang di impor.Perbaikan kualitas barang barang
dalam negeri menyebabkan keinginan mengimpor berkurang dan dapat pula
menaikakan ekspor. Sedangkan perbaikan kualitas barang-barang impor menyebabkan
keinginan masyarakat untuk mengimpor permintaan dan penawaran valuta asing.
2). Perubahan harga barang Ekspor dan Impor
Harga sesuatu barang merupakan salah satu faktor penting yangmenentukan apakah
sesuatu barang akan diimpor atau diekspor. Barang-barang dalam negeri yang dapat
dijual dengan harga yang relatif murah akan menaikkan ekspor dan apabila
harganya naik maka ekspornya akan berkurang. Pengurangan harga barang impor
akan menambah jumlah impor, dan sebaliknya kenaikan harga barang impor akan
mengurangi impor. Dengan demikian perubahanharga-harga barang ekspor dan impor
akan menyebabkan perubahan dalam penawaran dan permintaan dan permintaan atas
mata uang negara tersebut.
3). Kenaikan harga-harga umum (inflasi)
Inflasi sangat besar pengaruhnya kepada kurs pertukaran valuta asing. Inflasi yang
berlaku pada umumnya cenderung untuk menurunkan nilai sesuatu valuta asing.
Kecenderungan seperti ini wujud disebabkan efek inflasi yang beikut: inflasi
menyebabkan harga barang-barang didalam negeri lebih mahal dari pada harga barang
diluar negeri dan oleh karena itu inflasi berkecenderungan menambah impor, inflasi
menyebabkan harga barang-barang ekspor menjadi lebih mahal,oleh karena itu inflasi
berkecenderungan mengurangi ekspor.Keadaan pertama menyebabkan penawaran atas
valuta asing bertambah dan keadaan kedua menyebabkan penawaran atas valuta asing
berkurang, maka harga valuta asing akan bertambah (berarti harga mata uang negara
yang mengalami inflasi akan merosot).
8
4). Perubahan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi
Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi sangat penting peranannya
dalam mempengaruhi aliran modal. Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi
yang rendah cenderung akan menyebabkan modal dalam negeri mengalir keluar
negeri. Sedangkan suku bunga dan tingkat pengambalian investasi yang tinggi
akan menyebabkan akan menyebabkan modal luar negeri masuk kenegara itu. Apabila
banyak modal mengalir kesuatu negara, permintaan atas mata uangnya bertambah,
maka nilai mata uang tersebut bertambah.
5). Pertumbuhan Ekonomi
Efek yang akan diakibatkan oleh sesuatu kemajuan ekonomi kemajuan ekonomi
kepada nilai mata uangnya tergantung kepada corak pertumbuhan ekonomi yang
berlaku. Apabila kemajuan itu terutama oleh perkembangan ekspor, maka permintaan
atas mata uang negara itu bertambah lebih cepat dari penawarannya dan oleh karenanya
nilai mata uang negara itu naik. Akan tertapi apabila kemajuan tersebut menyebabkan
impor berkembang lebih cepat dari ekspor, maka penawaran mata uang negara tersebut
lebih cepat bertambah dari permintaannya dan oleh karenanya nilai mata uang negara
tersebut akan merosot.
2. Ditetapkan Oleh Pemerintah
Pemerintah dapat melakukan campur tangan di dalam menentukan kurs valuta
asing, biasanya campur tangan tersebut adalah dengan menentukan suatu kurs
pertukaran tertentu, dan kurs pertukaran yang ditetapkan selalu akan dipertahankan
untuk periode yang lama, karena keadaanya yang tidak berubah- ubah maka kemudian
dinamakan dengan kurs tetap atau kurs resmi,kurs resmi ini digunakan untuk
membedakan denga kurs yang berlaku di pasar gelap (Black Market).
9
KelebihanPenawaran S
Rp. 200 Dinilai Terlalu Rendah
Rp. 150 (Andervalued)
Rp. 50 Dinilai Terlalu Tinggi
Kelebihan Permintaan D (Overvalued)
U$eq Jumlah Dolar
Didalam penentuan kurs biasanya pemerintah tidak dapat menentukan tepat
sama seperti yang ditentukan oleh mekanisme pasar, ini berarti pada umumnya kurs
yang ditetapkan oleh pemerintah lebih tinggi(Overvalued) atau lebih
rendah(Undervalued) nilainya dari pada kurs yang akan wujud apabila pemerintah
selalu berbeda dengan kurs yang ditetapkan oleh pasar cenderung dalam keadaan tidak
seimbang. Implikasi yang timbul apabila kurs tetap yang di tentukan oleh pemerintah
terlalu tunggi (Overvalued) atau terlalu rendah(Undervalued) adalah:
Didalam sistem kurs tetap pemerintah perlu memiliki cadangan valuta asing dan
melakukan jual beli valuta asing.
Pemerintah perlu melakukan devaluasi (menurunkan nilai mata uang terhadap
domestik terhadap mata uang asing) dalam merespon perubaha ekonomi.
Pemerintah perlu melakukan revaluasi (Menaikkan nilai mata uang domestik
terhadap mata uang asing) dalam rang merespon kondisi full employment
10
Har
ga D
olar
Ata
s R
up
iah
D. Pelaku Pasar Valuta Asing
1. Perusahaan.
Perusahaan menggunakan pasar valuta asing untuk mempermudah pelaksanaan
transfer investasi atau komersil. perusahaan multinasional. Mereka menggunakan pasar
valuta asing untuk tujuan investasi.
2. Masyarakat atau Perorangan.
Masyarakat dan perorangan dapat melakukan transaksi valas untuk memenuhi
kebutuhannya. Contohnya yaitu, Ayah mengirimkan uang untuk anaknya yang sedang
sekolah di Amerika, maka terlebih dahulu Ayah harus membeli dolar atau menukar
rupiah dengan dolar Amerika.
3. Bank Umum dan Non Bank.
Bank Umum dan non bank beroperasi di kedua pasar antar bank dan nasabah.
Mereka melayani nasabah yang ingin bertransaksi valas. Mereka ini memperoleh
keuntungan dengan membeli valuta asing pada harga permintaan (bid) dan menjualnya
kembali pada harga yang sedikit lebih tinggi dari pada harga (offer).
4. Broker atau Perantara.
Broker atau perantara adalah orang atau persahaan yang tugasnya adalah menjadi
perantara aktifitas transaksi valas.
5. Pemerintah.
Pemerintah melakukan valas untuk berbagai tujuan antara lain membayar cicilan
hutang ke luar negeri, penerimaan hutang dari luar negeri yang harus ditukar ke valuta
sendiri.
6. Bank Sentral.
Di banyak negara, Bank sentral tidak berada di bawah kendali pemerintah, dia
merupakan lembaga independen yang bertugas menstabilkan perekonomian. Bank-bank
sentral menggunakan pasar valas ini untuk memperoleh cadangan devisa dan juga
mempengaruhi harga di mana mata uangnya diperdagangkan. Bank sentral mungkin
11
melakukan langkah-langkah yang semata-mata dimaksudkan untuk mendukung atau
mendongkrak nilai mata uang sendiri. Kebijakan atau strategi seperti ini banyak
dilakukan oleh bank-bank sentral.
7. Spekulator dan arbitrase.
Mereka ini melakukan transaksi dalam pasar valuta asing untuk memperoleh
keuntungan. Arbitrase pada prinsipnya merupakan suatu bentuk spekulasi yang terdapat
dalam valuta asing, di mana mereka membeli suatu valuta asing di suatu pusat
keuangan kemudian menjualnya kembali di pusat keuangan lain untuk memperoleh
keuntungan. Kegiatan arbitrase ini dimungkinkan mudah dan cepat dilakukan transfer
dengan menggunakan alat telegrafik antara pusat keuangan satu dengan pusat keuangan
dunia lainnya. Motif mereka ini berbeda dengan dealer, karena spekulator dan arbitrase
beroperasi hanya untuk kepentingan mereka sediri tanpa suatu kebutuhan atau
kewajiban untuk melayani klien atau untuk memastikan kontinuitas pasar. Sedangkan
dealer mencari keuntungan dari spread antara permintaan dan penawaran dan hanya
secara insedentil mencari keuntungan dari perubahan-perubahan harga. Sementara
spekulator mencari seluruh keuntungan dari perubahan-perubahan harga secara
simultan. Spekulasi dan arbitrase dalam jumlah besar biasanya dilakukan oleh trader.
Bank-bank dalam hal ini dapat bertindak sebagai dealer, spekulator dan arbitrase.
E. Jenis-jenis Valuta Asing
1. Transaksi Spot
Transaksi spot adalah pembelian dan penjualan valuta asing untuk penyerahan pada
saat itu (over the counter) atau penyelesaiannya paling lambat dalam jangka waktu dua
hari. Misalnya kontrak jual beli suatu mata uang spot dilakukan atau ditutup pada
tanggal 12 juni 2002, penyerahan dan penyelesaian kontrak tersebut dilakukan pada
tanggal 14 juni 2002. Apabila tanggal 14 juni 2002 tersebut kebetulan hari libur atau
hari sabtu, maka penyelesaiannya adalah pada hari kerja berikutnya. Tanggal
penyelesaian transaksi seperti ini disebut value date. Penyerahan dana dalam transaksi
spot pada dasarnya dapat dilakukan dalam beberapa cara berikut ini:
12
a) Value today, yaitu penyerahan dana dilakukan pada tanggal (hari) yang sama
dengan tanggal (hari) diadakannya transaksi (kontrak).
b) Value tomorrow, yaitu penyerahan dana dilakukan pada hari kerja berikutnya
atau hari keja setelah diadakannya kontrak.
c) Value spot, yaitu penyerahan dilakukan dua hari kerja setelah tanggal
transaksi.
2. Transaksi Forward
Transaksi forward disebut juga dengan transaksi berjangka yang pada prinsipnya
adalah transaksi sejumlah mata uang tertentu dengan sejumlah mata uang lainnya
dengan penyerahan pada waktu yang akan datang. Kurs ditetapkan pada waktu kontrak
dilakukan, tetapi pembayaran dan penyerahan baru dilakukan pada saat kontrak
jatuh tempo. Transaksi forward ini biasanya sering digunakan untuk tujuan hedging dan
spekulasi. Hedging atau pemagaran resiko yaitu transaksi yang dilakukan semata-mata
untuk menghindari resiko kerugian akibat terjadinya perubahan kurs.
3. Transaksi Swap
Transaksi swap adalah transaksi pembelian dan penjualan bersamaan sejumlah
tertentu mata uang dengan 2 tanggal valuta (penyerahan) yang berbeda. Pembelian dan
penjualan mata uang tersebut dilakukan pada bank lain yang sama. Jenis transaksi
swap yang umum adalah spot terhadap forward. Dealer membeli suatu mata uang
dengan transaksi spot dan secara simultan menjual kembali jumlah yang sama kepada
bank lain yang sama dengan kontrak forward. Karena itu dilakukan sebagai suatu
transaksi tunggal dengan bank lain yang sama, dealer tidak akan menghadapi resiko
valas yang tidak diperkirakan. Seperti dijelaskan di atas bahwa pada prinsipnya
transaksi swap merupakan transaksi tukar pakai suatu mata uang untuk jangka waktu
tertentu. Transaksi swap berbeda dengan transaksi spot atau forward. Dalam
mekanisme swap, terjadi dua transaksi sekaligus dalam waktu yang bersamaan yaitu
menjual dan membeli atau menjual dan membeli suatu mata uang yang sama.
Sementara pada spot dan forward, transaksi terjadi hanya sekali saja yaitu membeli
dan menjual. Penggunaan transaksi swap sebanarnya dimaksudkan untuk menjaga
kemungkinan timbulnya kerugian yang disebabkan oleh perubahan kurs suatu mata
13
uang. Swap dapat dilakukan antara nasabah dengan banknya dan antara bank dengan
bank Indonesia (disebut reswap). Pemberian fasilitas reswap tersebut dilakukan atas
dasar swap point yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.Transaksi swap antara bank
dengan BI:
a. Swap likuiditas, yaitu swap yang dilakukan atas inisiatif BI untuk dana yang berasal
dari pinjaman luar negeri. Posisi likuiditas ini untuk setiap bank maksimum 20 % dari
modal bank tersebut.
b. Swap investasi, yaitu swap yang dilakukan atas inisiatif bank berdasarkan swap bank
dengan nasabah yang dananya berasal dari pinjaman luar negeri untuk keperluan
ivestasi di Indonesia
Sebelum disebutkan jenis valuta asing selanjutnya, maka perlu diketahui dulu
perbedaan dari ketiga jenis transaksi di atas, yaitu bahwa transaksi swap terjadi dua
transaksi pada saat yang sama (double transaction), yaitu jual beli atau beli dan jual.
Sedangkan pada spot dan forward hanya terjadi satu kali transaksin saja (one single
transaction), yaitu jual saja beli saja.
4. Transaksi Option
Transaksi option yaitu kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli atau
hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada
harga dan jangka waktu atau tanggal akhir tertentu .
F. Kondisi & Persyaratan Trading Valuta Asing
1. Trading Hours :Senin 06.30 – Sabtu 04.30 (winter) dan 03.30 (summer).
2. Month of Contrack : SPOT
3. Final Trading day : No Limit
4. Contract Retail : US$ 100,000
5. Warranty Fund/Lot : US$ 1,000
6. Commission/Lot : US$ 50
7. Minimum Spread : 8 point
8. Maximum Lot/ DQ : 30 Lot
14
9. Rate IDR :IDR 6000,8000, 10.000 dan kurs mengambang (Floating
Rate)
G. Produk- Produk Valuta Asing
1. US$ = United State Dollar
2. EUR = Euro Uni Eropa
3. GBP = Great Britain Poundsterling
4. JPY = Japanese Yen
5.CHF = Confederation Helvetica Franc (Swiss Frank)
6. AUD = Australian Dollar
G. Pofit &Loss Calculation Valuta Asing
(Harga Jual – Harga Beli) x ∑ Lot x Nilai – (komisi x ∑ Lot)
Keterangan:
• Lot : Besarnya volume transaksi
• Nilai : Besarnya nilai per poin yang berbeda dari setiap mata uang
• EURO = $10/ Lot
• GBP = $10/ Lot
• AUD = $10/ Lot
• JPY = $9.5/ Lot (Indirect Currency)
• CHF = $8.5/ Lot (Indirect Currency)
Ilustrasi Profit
Contoh transaksi perdagangan mata uang EURO.
Pada tanggal 3 Jan 2005, FOMC (Federal Open Market Committee) mengumumkan
bahwa tingkat suku bunga di Amerika Serikat akan dinaikkan dari 2.25% menjadi 3.5%
pada tahun 2005. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi tingkat inflasi
yang disebabkan karena pertumbuhan ekonomi yang terlalu cepat.
Pada tanggal 3 Jan 2005 tersebut, nilai Euro sebesar 1.3580 terhadap US$.
Artinya untuk membeli satu Euro diperlukan 1.3580 US$. Setelah FOMC
mengumumkan akan menaikkan tingkat suku bunganya menjadi 3.5%, pasar
15
memberikan respon yang positif terhadap berita tersebut sehingga terjadi penguatan
US$ terhadap Euro. Berita ini menyebabkan nilai Euro bergerak turun dari 1.3580
menjadi 1.3380 (Euro melemah 200 poin)
Bagaimana melakukan transaksi atas informasi diatas?
Berdasarkan informasi diatas dan didukung oleh analisa teknikal maka diputuskan untuk masuk pasar dengan mengambil posisi JUAL (Open Sell) Euro sebanyak 1 lot pada harga 1.3530 pada jam 14.00 wib. Hari itu juga Euro terus mengalami pelemahan sampai 1.3450 pada jam 17.00 wib, maka diputuskan untuk melikuidasi/ menutup posisi (keluar pasar) dengan mengambil posisi BELI (Buy Liquid) sebanyak 1 lot pada harga 1.3480. Berapa keuntungan yang diperoleh?
Rumus Perhitungan Laba/Rugi
(Sell-Buy) x Nilai/ poin x Jumlah Lot – (Komisi x Jumlah Lot)
= (1.3530-1.3480) x $10 x 1 lot – ( $50 x 1 lot)
= 50 poin x $10 x 1 lot - $50
= $450
Kurs Rupiah terhadap US$ (IDR) = Rp. 9.300,-
Keuntungan transaksi pada tanggal 3 Jan 2005 adalah $450 atau setara dengan Rp.
4.185.000,-
Ilustrasi Loss
Bagaimana cara menghitung Loss?
Apabila terjadi kesalahan dalam melakukan analisa dari contoh diatas, dimana
diputuskan oleh investor dan trader untuk masuk pasar dengan mengambil posisi awal
BELI (OPEN BUY) Euro sebanyak 1 lot pada harga 1.3530 pada jam 14.00 wib
dengan rencana transaksi adalah: target profit pada harga 1.3580 dan target loss pada
harga 1.3500.Dan ternyata Euro terus melemah sampai dengan level 1.3480. Sesuai
dengan encana transaksi, maka dilakukan aksi keluar dari pasar dan menghentikan
transaksi, dengan mengambil posisi tutup Jual (SELL LIQUID) Euro sebanyak 1 lot
pada harga 1.3500. Berapa Kerugian/ Loss yang terjadi?
16
Rumus Perhitungan Laba/ Rugi
(Sell-Buy) x Nilai/poin x Jumlah Lot – (Komisi x Jumlah Lot)
= (1.3530-1.3530) x $10 x 1 lot – ( $50 x 1 lot)
= -30 poin x $10 x 1 lot - $50
= -$350
Kurs Rupiah terhadap US$ (IDR) = Rp. 9.300,-
Kerugian transaksi pada tanggal 2 Jan 2005 adalah $350 atau setara dengan Rp.
3.255.000,-
H. Faktor Penggerak Pasar Valuta Asing
Faktor utama yang mempengaruhi nilai tukar mata uang suatu negara adalah neraca
perdagangan, kondisi ekonomi, faktor politik dan implikasi yang disebabkan oleh hasil
analisa secara grafik maupun psikologis pasar. Pasang surut aliran modal antar negara
atau yang dikenal dengan Purchasing Power Parity (PPP) adalah faktor utama yang
menentukan momentum pasar. Kekuatan ekonomi fundamental seperti tingkat inflasi
dan suku bunga adalah contoh dua faktor yang mempengaruhi harga mata uang. Hal ini
dilakukan dalam dua cara: kontrol dan intervensi.Kontrol, membatasi warga negaranya
untuk melakukan sesuatu yang memiliki efek negatif terhadap nilai tukar (seperti
mengirim uang ke negara lain). Intervensi dengan merubah tingkat suku bunga untuk
menjadikannya kurang menarik bagi orang asing, atau membeli atau menjual mata
uangnya.
Jika kondisi ekonomi tersebut berubah maka akan menyebabkan perubahan
yang dramatis terhadap nilai mata uang suatu negara. Hal ini menunjukkan bahwa
konsep dasar dari pergerakan mata uang adalah untuk mengantisipasi suatu kondisi
ekonomi.
Pergerakan nilai mata uang juga dipengaruhi oleh hasil analisa teknikal grafik yang dilakukan oleh para manager keuangan manager investasi. Dalam hal ini prilaku pasar menjadi lebih bersifat teknikal dan reaksi dari para manager seringkali serupadanmudahditebak.
17
I. Terjadinya Perubahan Nilai Rupiah terhadap Valuta Asing
a. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah yang dengan sengaja menurunkan nilai mata uang rupiah
terhadap mata uang asing disebut devaluasi, sebalikny ajika pemerintah menaikkan
nilai rupiah terhadap mata uang asing disebut revaluasi
b. Mekanisme Pasar
Gaya tarik antara permintaan dan penawaran suat mata uang dapat
mengakibatkan mata uang tersebut menguat atau melemah.
c. Kurs yang dipakai
Sistem kurs tetap berarti nilai rupiah tidak akan berubah apabila pemerintah tidak
mengubah ketettapan tetapi karena Indonesia menggunakan kurs mengambang maka
nilai rupiah sering mengalami perubahan.
d. Jumlah Uang yang Beredar
Apabila jumlah uang yang beredar terlalu banyak maka nilai uang akan turun,
begitu pula sebaliknya jika jumlah uang yang beredar sedikit maka nilai uang akan
naik.
Dalam perhitungan kurs dibagi dua :
Kurs Beli : Kurs yang dihitung pada saat pelaku pasar ( Bank, Money Changer) membeli valuta asing.
Kurs Jual : Perhitungan kurs pada saat pelaku pasar (Bank , Money Changer) menjual valuta asing.
18
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa:1. Pengertian dari valas adalah Uang asing yang dimiliki oleh suatu Negara untuk perdagangan internasional (ekspor atau impor)2. Dalam penentuan niali valas ada dua jenis, yaitu : Ditentukan oleh pemerintah (Kurs Tetap) dan di tentukan oleh pasar (Kurs Mengambang), dalam kurs tetap pemerintan menetapkan harga terlalu tinggi (Overvalued) atau terlalu rendah (Undervalued) sehingga dalam neraca pembayaran cenderung dalam keadaan tidak seimbang.3. Faktor yang mempengaruhi perubahan nilai kurs di pasar bebas ada 5 macam, yaitu: Perubahan dalm citarasa masyarakat
Perubahan harga dari barang-barang ekspor Inflasi Perubahan dalm tingkat bunga dan tingkat pengembalian investasi Perkembangan ekonomi
4.Surplus valas di suatu Negara menunjukkan bahwa Negara tersebut perkembangan ekonominya stabil.
SaranPemerintah sebaiknya terus berusaha untuk meningkatkan jumlah ekspor dan
mempermudah ekspor barang, karena dengan meningkatnya jumlah ekspor juga akan meningkatkan cadangan valas dalam negeri sehinggga bisa terjadi surplus valas.
Makalah ini jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah yang berikutnya
19
top related