tugas bahasa indonesia makalah
Post on 29-Dec-2015
58 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
1
PENGARUH FILM HIGH CLASS TERHADAP PERILAKU REMAJA
TUGAS AKHIR Winny Suwarno NIM : 00000002122 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI 2013
2
HALAMAN PERSETUJUAN Laporan Tugas Akhir tentang “Pengaruh Film High Class terhadap Perilaku Remaja”
oleh Winny Suwarno telah disetujui untuk diajukan dalam sidang Ujian Akhir
Universitas Pelita Harapan.
Oleh: Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II, Yohanes Sihotang, M.Si., M.M. David Aditya, M.Pd.
3
HALAMAN PENGESAHAN Skripsi yang berjudul “Pengaruh Film High Class terhadap Perilaku Remaja” telah
diujikan pada hari Kamis, tanggal 5 Maret 2014, pukul 09.00 s.d. 10.00 dengan
susunan penguji sebagai berikut,
Nama: Tanda Tangan 1. Yohanes Sihotang, M.Si., M.M./PembimbingI 2. David Aditya, M.Pd./Pembimbing II 3. Dimas Devan, M.Pd./ Penguji I 4. Tina Clarissa, M.Psi./ Penguji II Disahkan oleh, Ketua Jurusan Manajemen Bisnis, Dekan Manejemen Bisnis, Doni Stefan, S.E. Dr. Santi Susan, M.Pd.
4
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan atas penyertaan Tuhan sehingga penulis bisa
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Film High Class terhadap Perilaku
Remaja”. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini terjadi banyak
kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak
sehingga kendala tersebut dapat diatasi.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Yohanes Sihotang,
M.Si., M.M. selaku pembimbing I dan Bapak David Aditya, M.Pd. selaku
pembimbing II yang telah sabar dan meluangkan waktu, tenaga, serta memberikan
motivasi kepada penulis selama pembuatan skripsi ini. Tidak lupa penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang telah banyak membantu dalam
dukungan dana dan memberikan motivasi kepada penulis. Penulis juga berterima
kasih kepada teman-teman yang terus memberikan dukungan dan bantuan kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penelitian
selanjutnya dan bagi pembaca. Penulis sadar bahwa terdapat kekurangan dalam
skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca. Terima kasih.
5
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………… 1
HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………… 2
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………. 3
KATA PENGANTAR ………………………………………………. 4
DAFTAR ISI ………………………………………………………… 5
DAFTAR TABEL …………………………………………………… 22
Tabel 1 ……………………………………………………………… 22
Tabel 2 ……………………………………………………………… 22
Tabel 3 ……………………………………………………………… 23
Tabel 4 ……………………………………………………………… 23
Tabel 5 ……………………………………………………………… 26
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….. 7
1.1 Latar Belakang Masalah ……………………………………… 7
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………. 8
1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………….. 8
1.4 Manfaat Penulisan …………………………………………… 9
1.5 Ruang Lingkup Penulisan …………………………………… 9
1.6 Sistematika Penulisan ……………………………………….. 10
BAB II LANDASAN TEORI ……………………………………….. 12
2.1 Hakikat Film High Class …………………………………….. 12
2.2 Hakikat Remaja ……………………………………………… 13
2.3 Hakikat Sekolah Menegah Atas (SMA) ……………………. 15
2.4 Hakikat Perilaku …………………………………………….. 16
6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………. 18
3.1 Metode Penelitian …………………………………………… 18
3.2 Variabel dan Pengukuran ………………………………….. 18
3.3 Waktu dan Tempat …………………………………………. 19
3.4 Alat dan Bahan ………………………………………………. 19
3.5 Cara Kerja …………………………………………………… 19
3.6 Data Pengamatan ……………………………………………. 20
BAB IV PEMBAHASAN …………………………………………… 21
4.1 Deskripsi Data dan Analisis Data ………………………….. 21
4.2 Analisis Hasil Data ………………………………………….. 24
BAB V PENUTUP ………………………………………………….. 27
5.1 Kesimpulan …………………………………………………. 27
5.2 Saran ………………………………………………………… 28
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………............ 29
LAMPIRAN ………………………………………………………... 30
DAFTAR RIWAFAT HIDUP …………………………………….. 32
7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan salah-satu
media komunikasi massa audio visual yang dibuat berdasarkan asas
sinematografi. Film high class adalah film yang menampilkan kehidupan
mewah yang diatur oleh keiinginannya sendiri karena memiliki uang.
Film high class ini merupakan dampak dari globalisasi yang
berdampak pada perilaku remaja saat ini, terutama remaja putri. Film high class
memiliki dampak positif dan dampak negatif bagi remaja yang menontonnya.
Dampak yang timbul akibat menonton film high class tergantung cara pandang
dan sikap remaja yang menonton.
Film high class memiliki dampak positif dan negatif. Contoh dampak
positif dari film high class adalah memberikan informasi yang baru bagi remaja
yang menontonnya tentang perubahan jaman atau biasa disebut globalisasi.
Contoh dampak negatif dari film high class adalah para remaja yang terlalu
terobsesi untuk menjadi seperti apa yang ada di film tesebut, seperti memiliki
kehidupan yang mewah ini akan membuat para remaja menjadi boros dan
bersifat konsumtif serta memaksakan kehendak pribadi untuk mencapai
kepuasan diri.
Film high class sangat berdampak bagi remaja karena kebanyakan
remaja sangat mengutamakan penampilan serta gaya hidup yang glamour. Para
remaja di Lippo Karawaci berusaha untuk mengikuti apa yang terlihat keren di
8
film tersebut dan ingin mewujudkan dalam kehidupan sehari-hari, berpakaian
dan berperilaku seperti remaja yang ada dalam film high class tersebut.
Berdasarkan masalah tersebut, penulis akan mencoba menyelidiki dan
mengamati tentang dampak film high class terhadap perilaku remaja di Lippo
Karawaci.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, penulis akan mengajukan
rumusan masalah. Dalam penelitian ini, terdapat dua rumusan masalah, yaitu:
1) Apa dampak-dampak film high class terhadap perilaku remaja
di Lippo Karawaci?
2) Bagaimana cara mengatasi dampak negatif dari film high
class?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan adalah untuk mengetahui tujuan dan maksud penulis
agar lebih mudah memahami apa yang akan dibahas. Penelitian ini memiliki
dua tujuan, antara lain:
1) Untuk mengetahui dampak-dampak film high class terhadap
perilaku remaja di Lippo Karawaci.
2) Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi dampak negatif
dari film high class.
9
1.4 Manfaat Penulisan
Penelitian tersebut memiliki manfaat yang baik yang ingin
disampaikan penulis terhadap pembaca agar berguna dalam kehidupan. Manfaat
tersebut mencakup manfaat bagi remaja, orang tua, penulis, dan pembaca.
Manfaat penulisan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Manfaat bagi remaja adalah agar remaja tidak menanamkan
sikap yang tidak baik dan dapat mengkaji mana yang baik
dilakukan dan mana yang tidak baik dilakukan.
2) Manfaat bagi orang tua adalah dapat membantu remaja agar
tidak terpengaruh terlalu jauh terhadap film high class tersebut
dan terus memantau pergaulan dan perilaku remaja.
3) Manfaat bagi penulis adalah dapat lebih memahami akibat dari
film high class tersebut dan mengamati seberapa pengaruhnya
dalam kehidupan remaja.
4) Manfaat bagi pembaca pada umumnya adalah memberikan
pengertian agar tidak terpengaruh pada dampak yang negatif
dari film high class tersebut.
1.5 Ruang Lingkup Penulisan
Ruang lingkup penelitian adalah sejauh mana atau batasan-batasan
yang akan diteliti agar membuat penulisan semakin terarah dengan baik.
Penelitian tentang film high class akan dilakukan di lingkungan Lippo Karawaci
yang berumur 17-19 tahun.
10
1.6 Sistematika Penulisan
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4
Tabel 5
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan
1.5 Ruang Lingkup Penulisan
1.6 Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Hakikat Film High Class
2.2 Hakikat Remaja
2.3 Hakikat Sekolah Menegah Atas (SMA)
2.4 Hakikat Perilaku
11
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
3.2 Variabel dan Pengukuran
3.3 Waktu dan Tempat
3.4 Alat dan Bahan
3.5 Cara Kerja
3.6 Data Pengamatan
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data dan Analisis Data
4.2 Analisis Hasil Data
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAFAT HIDUP
12
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Hakikat Film High Class
Film, sinema, movie atau gambar bergerak dalam Bahasa Inggris
disebut motion pictures. Motion pictures adalah serangkaian gambar-gambar
yang diproyeksikan pada sebuah layar agar tercipta ilusi (tipuan) gerak yang
hidup. Istilah film pada mulanya mengacu pada suatu media sejenis plastic yang
dilapisi zat peka cahaya. Singkatnya film kini diartikan sebagai suatu cabang
seni yang menggunakan suara dan gambar bergerak sebagai medianya.1 Definisi
film menurut UU 8/1992, adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan
media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas
sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video.2
Film high class merupakan film yang menyajikan kehidupan mewah.
Film high class adalah film yang berdurasi pendek ataupun yang berdurasi
panjang dan juga dapat yang berepisode. Film high class bukan tentang
durasinya atau episodenya, tetapi tentang suatu kehidupan yang mewah serta
berkelas di kalangan kaum golongan atas.
Ciri-ciri film high class, yaitu menampilkan:
1) harta kekayaan yang melimpah,
2) pakaian yang mewah,
3) memiliki barang-barang yang mahal,
4) cara perilaku dan sikap golongan atas,
1 http//masbadar.com/2008/03/14/definisi-‐film-‐gambar-‐bergerak-‐motion-‐pictures/ 2 http://ayonana.tumblr.com/post/390644418/definisi-film
13
5) cara makan dengan berbagai bentuk hidangan golongan atas,
6) hobi atau pangkat serta jabatan yang tinggi,
7) kekuasaan yang luas.
2.2 Hakikat Remaja
Menurut Wikipedia, remaja berasal dari kata latin adolesence yang
berarti tumbuh menjadi dewasa. Adolesense mempunyai arti yang luas
mencakup kematanga mental, emosional sosial dan fisik. Dilihat dari Bahasa
Inggris “teenager”, remaja memiliki arti yakni manusia berusia belasan tahun.
Dimana usia tersebut merupakan perkembangan untuk menjadi dewasa.3
Manks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi
empat bagian, yaitu: masa pra-remaja dari umur 10 tahun sampai 12 tahun,
masa remaja awal dari umur 12 tahun sampai 15 tahun, masa remaja
pertengahan dari umur 15 sampai 18 tahun, dan masa remaja akhir dari umur 18
tahun sampai 21 tahun.4 Menurut Gayo, ciri-ciri remaja usianya berkisar dari
12-20 tahun yang dibaagi menjadi tiga fase, yakni:
1) Adolensi diri: fase ini berarti preokupasi seksual yang meninggi yang
tidak jarang menurunkan daya kreatif dan ketekunan.
2) Adolensi menengah: fase ini memiliki ciri umum hubungannya dengan
lawan jenis mulai meingkat, fantasi dan fanatisme mulai meningkat
terhadap berbagai aliran, misalnya: musik, mistik, dan lain-lain.
3 http://www.duniapsikologi.com/remaja-pengertiann-dan-definisnya/ 4 http://id.wikipedia.org/wiki/Remaja
14
3) Adolensi akhir: fase ini masa dimana remaja mulai lebih luas ruang
lingkup pengayatannya. Remaja memerlukan bimbingan dengan baik
dan bijaksana dari orang-orang sekitarnya.5
Berikut ini adalah perekembangan anak dan aspek-aspeknya, antara
lain:
1) Perkembangan fisik: perkembangan fisik sudah di mulai pada masa pra-
remaja dan terjadi cepat pada masa remaja awal yang akan semakin
sempurna pada masa remaja pertengahan dan masa remaja akhir. Cole
seorang ahli sosiologi berpendapat bahwa perkembangan fisik
merupakan dasar dari perkembangan aspek lain yang mencakup
perkembangan psikis dan sosialis. Artinya jika perkembangan fisik
berjalan secara aik dan lancar, maka perkembangan psikis dan sosial
juga akan lancar.
2) Perkembangan kognitif remaja: perkembangan kognitif remaja menurut
Piaget seorang ahli psikologis anak, menjelaskan bahwa selama tahap
operasi formal yang terjadi sekitar usia 11-15 tahun. Seorang anak
mengalami perkembangan penalaran dan kemampuan berfikir untuk
memecahkan persoalan yang dihadapinya berdasarkan pengalaman
langsung. Potensi kualitas penalaran dan berfikir berkembang secara
maksimum. Remaja yang sudah mencapai perkembangan operasi formal
secara maksimum mempunyai kelengkapan struktural kognitif
sebagaimana halnya orang dewasa.
3) Perkembangan emosi remaja: emosi merupakan salah satu aspek
psikilogis manusia dalam ranah efektif. Aspek psikologis ini sangat
5 http://haxims.blogspot.com/2010/04.remaja-dan-cir-cirinya.html
15
berperan penting dalam kehidupan manusia pada umumnya, dan dalam
hubungannya dengan orang lain pada khususnya.6
Remaja juga sering dikatakan sebagai seorang anak yang memasuki
masa puber. Beberapa ciri seorang remaja, antara lain:
1) memiliki pribadi yang labil,
2) memiliki rasa ingin tahu yang tinggi,
3) mudah terpengaruh oleh hal-hal tertentu.
Jadi remaja merupakan usia dimana perkembangan menjadi dewasa.
Remaja tidak hanya berkembang secara fisik. Remaja juga berkembang dalam
proses pemikiran dan tingkah laku menjadi lebih matang. Dalam prosoes remaja
banyak para remajayang mencari jati dirinya sehingga memunculkan sikap
yang tidak baik untuk perkembangan mental remaja tersebut.
2.3 Hakikat Sekolah Menengah Atas (SMA)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sekolah adalah
bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat untuk
menerima dan memberi pelajaran. Menurut tingkatannya ada sekolah dasar,
lanjutan, dan tinggi.
Menegah berarti sekolah lanjutan, dan sekolah menegah atas memiliki
pengertian sekolah umum selepas sekolah menengah pertama sebelum
perguruan tinggi.7
6 Ibid. 7 Depdiknas;2008: Hlm 1244. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
16
2.4 Hakikat Perilaku
Definisi perilaku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah tanggapan atau reaksi individu yang terwujud di gerakan, tidak saja
badan atau ucapan. Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu
sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas, antara lain: berjalan,
berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan
sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang
diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.
Menurut Skinner seorang ahli science yang dikutip oleh Notoatmodjo
(2003), merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang
terhadap rangsangan dari luar. oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses
adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian organisme tersebut
merespon. Teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau “Stimulus-Organisme-
Respon”. Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Perilaku tertutup (covert behavior)
Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadaap stimulus dalam
bentuk terselubung atau tertutup (covert). Repon atau reaksi terhadap stimulus
ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap
yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut serta belum dapat
diamati secara jelas oleh orang lain.
17
2) Perilaku terbuka (overt behavior)
Respon terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka.
Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau
praktek yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.
Jadi perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu yang terwujud
dalam gerakan tidak hanya dengan kata-kata. Perilaku juga mencakup tentang
gaya kehidupan kita sehari-hari yang dapat diamati langsung maupun tidak
langsung oleh orang lain.
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah metode yang digunakan untuk
menyelesaikan penelitian tersebut. metode yang dipakai dalam penulisan ini
adalah metode studi kasus. Penulis menggunakan metode studi kasus karena
penulis menganalisis sebab dan akibat dari film high class terhadap perilaku
remaja dengan menganalisis data yang telah dikumpulkan.
3.2 Variabel dan Pengukuran
Variabel dan pengukuran digunakan untuk menentukan variabel
pengamatan dan skala pengamatan tersebut. Variabel pengamatan terdiri dari
variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi.
Metode pengamatan : studi kasus
Variabel pengamatan
Variabel bebas : film high class
Variabel terikat : perilaku remaja
19
3.3 Waktu dan Tempat
Waktu : pengamatan dan pengumpulan data dilakukan dalam
periode waktu 1 April – 5 April 2012
Tempat : Lippo Karawaci
3.4 Alat dan Bahan
Alat : tabel data yang berasal dari angket tentang dampak
film high class terhadap perilaku remaja di Lippo
Karawaci.
Bahan : data dampak film high class dari remaja di Lippo
Karawaci.
3.5 Cara Kerja
Cara kerja adalah untuk mempermudah dan memberikan tahapan
untuk apa yang harus dilakukan. Cara kerjanya adalah:
1) menyusun daftar pertanyaan terkait dalam bentuk angket,
2) mengedarkan angket secara random kepada remaja di Lippo Karawaci
oleh penulis,
3) mengumpulkan ngket yang telah diisi,
4) mencatat hasil angket yang telah diisi kedalam tabel data,
5) menganalisis hasil angket yang telah diisi,
6) menarik kesimpulan.
20
3.6 Data Pengamatan
Data yang diamati adalah perilaku remaja di Lippo Karawaci terhadap
dampak film high class. Pengamatan akan dilakukan kepada beberapa remaja di
Lippo Karawaci. Pemilihan remaja di Lippo Karawaci dipilih secara random
oleh penulis.
21
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data dan Analisis Data
Data sangat diperlukan dalam penelitian untuk mendapatkan hasil yang
dibutuhkan. Tujuan utama dari penelitian adalah memperoleh data. Memperoleh
data dapat diperoleh dengan sumber primer dan sekunder. Memperoleh data
dengan sumber primer yaitu memperoleh data secara langsung dari responden.
Sumber sekunder yaitu memperoleh data secara tidak langsung, misalnya
melalui dokumen. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara,
yaitu: kuesioner, wawancara, dan pengamatan. Kuesioner adalah pertanyaan
tertulis untuk mendapatkan informasi dari responden. Wawancara adalah
pertanyaan lisan yang dilakukan pewawancara terhadap responden. Pengamatan
adalah pengamatan langsung terhadap segala sesuatu yang dibutuhkan.
Penulis menggunakan sumber primer dan menggunakan cara kuesioner
untuk memperoleh data. Penulis menyebar 30 lembar angket secara random
kepada beberapa remaja di Lippo Karawaci.
Adapun pertanyaan yang penulis ajukan adalah:
1) Apakah film high class berpengaruh negatif pada sikap atau sopan
santun berperilaku dalam kehidupan sehari-hari?
2) Apakah film high class berpengaruh negatif pada pola pikir?
3) Apakah film high class berpengaruh positif pada keinginan untuk
mempelajari lebih tentang negara yang ada dalam film tersebut?
22
4) Apakah film high class berpengaruh positif dengan memberi
pengetahuan yang baru tentang dunia luar yang tidak diketahui
sebelumnya?
Setelah dilakukan penyebaran dan pengumpulan angket, penulis
memasukan data yang diperoleh dalam tabel data, yaitu sebagai berikut:
Tabel 1
Pertanyaan 1 Berpengaruh Tidak berpengaruh
Apakah film high class
berpengaruh negatif
pada sikap atau sopan
santun berperilaku dalam
kehidupan sehari-hari?
24 6
Berdasarkan data tersebut 24 menjawab berpengaruh. Jadi
kesimpulannya adalah mayoritas remaja setuju bahwa film high class
berpengaruh negatif pada sikap atau sopan santun berperilaku dalam kehidupan
sehari-hari.
Tabel 2
Pertanyaan 2 Berpengaruh Tidak berpengaruh
Apakah film high class
berpengaruh negatif pada pola
pikir?
20 10
23
Berdasarkan data tersebut 20 remaja menjawab berpengaruh. Jadi
kesimpulannya adalah mayoritas remaja setuju bahwa film high class
berpengaruh negatif pada pola pikir.
Tabel 3
Pertanyaan 3 Berpengaruh Tidak berpengaruh
Apakah film high class
berpengaruh positif pada
keinginan untuk
mempelajari lebih tentang
negara yang ada dalam
film tersebut?
22 8
Berdasarkan data tersebut 22 remaja menjawab berpengaruh. Jadi
kesimpulannya adalah mayoritas remaja setuju bahwa film high class
berpengaruh positif pada keinginan untuk mempelajari lebih tentang negara
yang ada dalam film tersebut.
Tabel 4
Pertanyaan 4 Berpengaruh Tidak berpengaruh
Apakah film high class
berpengaruh positif dengan
memberi pengetahuan yang
baru tentang dunia luar yang
tidak diketahui sebelumnya?
23 7
24
Berdasarkan data tersebut 23 remaja menjawab berpengaruh. Jadi
kesimpulannya adalah mayoritas remaja setuju bahwa film high class
berpengaruh positif dengan memberi pengetahuan yang baru tentang dunia luar
yang tidak diketahui sebelumnya.
4.2 Analisis Hasil Data
Dari hasil data yang penulis peroleh, ternyata film high class memang
memiliki pengaruh negatif dan positif. Penulis akan menjelaskan pengaruh
negatif dan pengaruh positif dari film high class.
Pengaruh negatif film high dalam pengaruh pada sikap atau sopan
santun berperilaku dalam kehidupan sehari-hari, yaitu tutur kata remaja juga
berubah dengan memakai kata-kata yang tidak sopan. Dalam film high class
cenderung menampilkan orang yang bersikap seenaknya dengan memakai kata-
kata kasar. Terkadang juga ada bahasa yang tidak sesuai dengan budaya bangsa
kita. Cara berpakaian juga berpengaruh, yaitu dengan gaya berpakaian mewah
dan mahal yang terlalu terbuka dan tidak sesuai adat serta tidak sopan. Film
high class berpengaruh membuat remaja menjadi konsumtif dengan membeli
barang bermerek karena terpengaruh oleh film high class tersebut. Remaja juga
menjadi sombong dan pamer serta membeda-bedakan teman karena memiliki
barang bermerek atau mewah.
Pengaruh negatif film high class dalam pengaruh pada pola pikir, yaitu
remaja ingin meraih sesuatu dengan bagaimanapun caranya, seperti memaksa
dan memberontak. Remaja menjadi egois karena ingin memiliki segala sesuatu.
Sikap ini membuat remaja menjadi tidak mendengarkan nasihat atau larangan
orang tuanya. Remaja juga tertarik dengan gaya hidup yang tidak baik dalam
25
film, seperti konsumtif dan boros. Remaja ingin memiliki barang mewah karena
mencerminkan status sosial atau agar tampak keren. Remaja menganggap
bahwa memiliki barang mewah akan popular. Remaja ingin menjadi bagian dari
gaya hidup film tersebut, walaupun gaya hidup tersebut tidak baik namun
menarik bagi remaja. Remaja akan merasa iri dan minder ketika film high class
menampilakan kehidupan mewah dan kehidupan yang diidamkan oleh remaja
tersebut.
Pengaruh positif film high class pada keinginan untuk mempelajari
lebih tentang negara yang ada dalam film tersebut, yaitu remaja cenderung ingin
mempelajari bahasa negara tersebut.Remaja ingin bisa berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa tersebut. Remaja juga memotivasi dirinya untuk
meningkatkan kulitas dirinya agar dapat berbaur dengan masyarakat luar.
Remaja juga jadi berwawasan luas dengan mencari informasi tentang negara
tersebut.
Pengaruh positif film high class dengan memberi pengetahuan yang
baru tentang dunia luar yang belum diketahui sebelumnya, yaitu remaja tidak
ketinggalan jaman. Remaja tetap mengetahui tren di negara luar. remaja juga
mengetahui hal yang baru yang penting dan menarik, seperti tempat bersejarah
atau tempat yang indah di negara tesebut. Remaja juga mengetahui kebudayaan
yang terdapat dalam negara tersebut sehingga memperluas wawasan remaja.
26
Tabel 5 merupakan tabel yang membuat cara-cara untuk mengatasi
pengaruh negatif dari film high class.
A) Sadar diri 28
B) Kontrol diri 26
C) Besyukur dengan apa yang dimiliki 30
D) Dapat memilah mana yang baik dan
mana yang buruk
28
E) Berpikir relalistis 24
Dari tabel diatas diketahui bahwa 28 remaja berpendapat bahwa cara
mengatasi dampak negatif dari film high class adalah sadar diri. Diketahui 26
remaja berpendapat bahwa cara mengatasi dampak negatif film high class
adalah dengan kontrol diri. Diketahui 30 remaja berpendapat bahwa cara
mengatasi dampak negatif dari film high class adalah dengan bersyukur dengan
apa yang dimiliki. Diketahui 28 remaja berpendapat bahwa cara mengatasi
dampak negatif dari film high class adalah dengan dapat memilah mana yang
baik dan mana yang buruk. Diketahui 24 remaja berpendapat bahwa cara
mengatasi dampak negatif dari film high class adalah dengan berfikir realistis.
27
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah:
1) Film high class membawa pengaruh negatif dalam sikap atau
sopan santun berperilaku. Remaja bersikap tidak pernah puas dengan
apa yang dimiliki. Pengaruh dalam gaya berpakaian yang terbuka dan
tidak pantas. Cara berpakaian yang tidak sesuai dengan adat dan tidak
sopan. Pengaruhnya dalam hal tutur kata dengan menggunakan kata-kata
yang tidak sopan. Remaja juga berpengaruh menjadi konsumtif dan
boros karena mengikuti film high class dengan membeli barang yang
sebenarnya tidak dibutuhkan. Remaja juga bersikap pamer dan sombong
karena memiliki barang bermerek atau barang mewah.
2) Film high class membawa pengaruh negatif dalam pola pikir.
Remaja ingin meraih sesuatu bagaimanapun caranya, seperti memaksa
dan memberontak. Remaja menjadi egois untuk meraih apa yang
diinginkan. Sikap ini membuat remaja menjadi tidak mendengarkan
nasihat atau larangan orang tuanya. Remaja juga tidak percaya diri jika
tidak memiliki barang-barang mewah.
3) Film high class membawa pengaruh positif dalam keinginan
untuk mempelajari lebih tentang negara yang ada dalam film tersebut,
yaitu remaja cenderung ingin mempelajari bahasa negara tersebut.
Remaja juga memotivasi dirinya untuk meningkatkan kuliatas dirinya.
Remaja juga memiliki wawasan yang luas.
28
4) Film high class dengan memberi pengetahuan yang baru
tentang dunia luar yang belum diketahui sebelumnya, yaitu remaja tidak
ketinggalan jaman. Remaja tetap mengetahui tren di negara luar. remaja
juga mengetahui hal yang baru yang penting dan menarik, seperti tempat
bersejarah atau tempat yang indah di negara tesebut. Remaja juga
mengetahui kebudayaan yang terdapat dalam negara tersebut sehingga
memperluas wawasan remaja.
5) Pengaruh negatif film high class dapat diatasi dengan remaja
harus memilah-milah mana yang baik dan mana yang buruk yang akan
diikuti. Remaja juga harus memiliki pendirian yang kuat dan tidak iku-
ikutan hal negatif dari film high class. Remaja harus berfikir realistis
serta sadar diri serta harus bersyukur dengan apa yang dimiliki. Remaja
harus bersikap dewasa dalam menghadapi pengaruh negatif dari film
high class. Mengontrol diri dengan membatasi pengeluaran belanja.
Dengan ini remaja jadi terbiasa untuk hidup sederhana dan dapat
mengatur keuangannya dengan baik.
5.2 Saran
Saran-saran dari penulis adalah:
1) penelitian secara lebih meluas,
2) sistematika yang lebih kompleks,
3) melakukan penelitian dengan waktu yang lebih lama,
4) menyusun daftar pertanyaan yang lebih efektif.
29
DAFTAR PUSTAKA
http//masbadar.com/2008/03/14/definisi-film-gambar-bergerak-motion-pictures/
http://ayonana.tumblr.com/post/390644418/definisi-film
http://www.duniapsikologi.com/remaja-pengertiann-dan-definisnya/
http://id.wikipedia.org/wiki/Remaja
www.google.com
www.wikipedia.com
http://haxims.blogspot.com/2010/04.remaja-dan-cir-cirinya.html
Depdiknas;2008: Hlm 1244. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
30
LAMPIRAN-LAMPIRAN
01 April 2014
Pertanyaan mengenai makalah tentang “Pengaruh film high class
terhadap perilaku remaja”, yaitu:
1) Apakah pengaruh negatif dari film high class pada sikap atau sopan
santun berperilaku dalam kehidupan sehari-hari? (pilihan boleh lebih
dari satu beserta alasan singkatnya)
A. cara berpakaian, karena ….
B. keinginan belanja meningkat, karena ….
C. boros, karena ….
D. tutur kata yang tidak sopan, karena ….
E. dll, karena ….
F. tidak terpengaruh, karena ….
2) Apakah pengaruh negatif dari film high class pada pola pikir? (pilihan
boleh lebih dari satu beserta alasan singkatnya)
A. memaksakan kehendak, karena ….
B. tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki, karena ….
C. ingin memiliki barang bermerek atau mewah, karena ….
D. dll, karena ….
E. tidak terpengaruh, karena ….
31
3) Apakah pengaruh positif dari film high class memberi pengetahuan baru
kepada kita? (pilihan boleh lebih dari satu beserta alasan singkatnya)
A. bahasa luar negeri yang baru, karena ….
B. kebudayaan yang baru, karena ….
C. makanan khas negara-negara, karena ….
D. tren atau mode dunia luar, karena ….
E. dll, karena ….
F. tidak terpengaruh, karena ….
4) Apakah pengaruh positif dari film high class terhadap keinginan kita
untuk belajar lebih tentang negara lain? (pilihan boleh lebih dari satu
beserta alasan singkatnya)
A. menjadi ingin belajar bahasanya, karena ….
B. ingin mengetahui fashion dari negara lain, karena ….
C. memiliki wawasan luas, karena ….
D. dll, karena ….
E. tidak terpengaruh, karena ….
5) Apakah tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi dampak negatif
dari film high class tesebut?
Jawaban:
32
BIOGRAFI PENULIS
Nama saya Winny Suwarno. Saya lahir di Jakarta, 23 April 1995. Saya
anak tunggal. Hobi saya yaitu mendengarkan musik dan travelling. Saya sangat
menyukai travelling karena saya dapat mengetahui banyak hal baru dan
memiliki wawasan luas.
Pertama kali saya sekolah adalah di TK Bethel di Jakarta. Saya
melanjutkan pendidikan saya di Bethel sampai kelas 3 SD. Saya lalu pindah ke
Cikarang dan bersekolah di Don Bosco III. Dari kelas 4 SD sampai 6 SD, SMP,
dan SMA saya di Don Bosco III, Cikarang. Sekarang saya melanjutkan
perguruan tinggi di Universitas Pelita Harapan, Lippo Karawaci.
top related