tugas 06 - 15012019 - febri triana hartami siagian
Post on 06-Jul-2018
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 1/20
TUGAS 6
KL-4211 Operasi dan Manajemen Pelabuhan
Dosen :
Ir. Andojo Wurjanto, MSCe., Ph.D
Disusun Oleh :
Febri Triana Hartami Siagian 15012019
PROGRAM STUDI TEKNIK KELAUTAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BANDUNG
2016
8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 2/20
1. Perhatikan informasi yang diberikan pada pengantar butir (c) dan (d) mengenai alur
pelayaran ke Pelabuhan Tanjung Perak. Perhatikan bahwa kedalaman-rencana alur
pelayaran adalah 13 meter.
a. Tentukan ukuran kapal rencana yang bisa masuk ke alur pelayaran ini
berdasarkan kedalaman-rencana 13 meter.
Diketahui bahwa akses channel alur barat pelabuhan surabaya memiliki nilai W
= 150 m, D = 13 m – LWS.
Berdasarkan pada jenis-jenis kapal diatas, diketahui bahwa jenis kapal yang
yang dapat masuk ke alur pelayaran ini dengan kedalaman rencana adalah Early
Container Ship, Fully Cellular, Panamax, dan Panamax Max. Dimana masing-
masing ukuran untuk masing-masing jenis kapal tersebut adalah sebagai
berikut.
Early Container Ship : 137 x 17 x 9 m (LOA –
Beam –
Draft)
Fully Cellular : 200 x 20 x 9 m (LOA – Beam – Draft)
Panamax : 250 x 32 x 12,5 m (LOA – Beam – Draft)
Panamax Max : 290 x 32 x 12,5 m (LOA – Beam – Draft)
Gambar 1 Jenis-Jenis Kapal
8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 3/20
b. Hitung lebar-rencana alur pelayaran sesuai kapal-rencana yang Anda hitung
sebagai jawaban soal (1a)
Ukuran alur pelayaran ditentukan:
1. Besar kapal yang akan dilayani (panjang lebar, sarat, kecepatan)
2. Jalur lalu lintas (searah atau 2 jalur)
3.
Bentuk lengkung alur (jari-jari alur)
4. Besaran tempat putar kapal
5. Arah angin, arah arus, perambatan gelombang
6. Stabilitas pemecah gelombang
7. Arah kapal pada saat merapat dermaga
Sedangkan untuk lebar alur sendiri ditentukan oleh:
1.
Lebar, kecepatan, gerak kapal
2. Trafik kapal
3. Kedalaman alur
4.
Apakah alur sempit atau lebar
5. Stabilitas lereng alur
6. Angin, gelombang, arus
Gambar 2 Potongan Alur Pelayaran
Rumus lebar alur pelayaran adalah sebagai berikut.
= 1,5 + 1,8 + 1,5 ( )
Gambar 3 Lebar Alur Satu Jalur
8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 4/20
= 1,5 + 1,8 + + 1,8 + 1,5 ( )
Gambar 4 Lebar Alur Dua Jalur
Berikut adalah perhitungan lebar alur (satu jalur) berdasarkan kapal rencana
yang telah ditentukan.
Early Container Ship : 137 x 17 x 9 m (LOA – Beam – Draft)
= 1,5 (17) + 1,8 (17) + 1,5 (17)
= 81,6
Fully Cellular : 200 x 20 x 9 m (LOA – Beam – Draft)
= 1,5 (20) + 1,8 (20) + 1,5 (20)
= 96
Panamax : 250 x 32 x 12,5 m (LOA –
Beam –
Draft)
= 1,5 (32) + 1,8 (32) + 1,5 (32)
= 153,6
Panamax Max : 290 x 32 x 12,5 m (LOA – Beam – Draft)
= 1,5 (32) + 1,8 (32) + 1,5 (32)
= 153,6
Berikut adalah perhitungan lebar alur (dua jalur) berdasarkan kapal rencana
yang telah ditentukan.
Early Container Ship : 137 x 17 x 9 m (LOA – Beam – Draft)
= 1,5 (17) + 1,8 (17) + 17 + 1,8 (17) + 1,5 (17)
= 129,2
8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 5/20
Fully Cellular : 200 x 20 x 9 m (LOA – Beam – Draft)
= 1,5 (20) + 1,8 (20) + 20 + 1,8 (20) + 1,5 (20)
= 152
Panamax : 250 x 32 x 12,5 m (LOA – Beam – Draft)
= 1,5 (32) + 1,8 (32) + 32 + 1,8 (32) + 1,5 (32)
= 243,2
Panamax Max : 290 x 32 x 12,5 m (LOA – Beam – Draft)
= 1,5 (32) + 1,8 (32) + 32 + 1,8 (32) + 1,5 (32)
= 243,2
Berdasarkan pada tujuan pengembangan alur pelayaran barat Surabaya
diketahui bahwa lalu lintas yang ingin diterapkan adalah lalu lintas dua arah.
Dengan pelebaran yang dilakukan bernilai 150 m, maka kapal yang dapat
beroperasi pada alur ini adalah sebagai berikut.
Early Container Ship : 137 x 17 x 9 m (LOA – Beam – Draft)
= 1,5 (17) + 1,8 (17) + 17 + 1,8 (17) + 1,5 (17)
= 129,2
Sedangkan jika tetap menerapkan lalu lintas satu arah, maka kapal yang dapat
beroperasi pada alur ini adalah sebagai berikut.
Early Container Ship : 137 x 17 x 9 m (LOA – Beam – Draft)
= 1,5 (17) + 1,8 (17) + 1,5 (17)
= 81,6
Fully Cellular : 200 x 20 x 9 m (LOA – Beam – Draft)
= 1,5 (20) + 1,8 (20) + 1,5 (20)
= 96
8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 6/20
c. Siapkan peta Selat Madura yang mencakup perairan dalam (lebih dari 13 meter)
sampai ke Pelabuhan Tanjung Perak. Ingat bahwa penyerahan pekerjaan dalam
bentuk file tidak pernah membatasi Anda dengan ukuran gambar A4. Free your
mind. Do not become a prisoner of your own mind. Peta tidak harus CAD, boleh
file image karena ketelitian trase alur tidak diminta oleh soal ini.
Gambar 5 Lokasi Pelabuhan Tanjung Priok
Gambar 6 Alur Pelayaran Tanjung Perak
d.
Desain dan gambar pada peta Anda, alur pelayaran sesuai dengan lebar yang
Anda hitung sebagai jawaban soal (1b) dan informasi umum trase alur pada
butir (d) Pengantar. Diulang lagi bahwa ketelitian trase alur tidak diminta oleh
soal ini.
8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 7/20
Gambar 7 Alur Pelayaran
e.
Gambarkan melengkapi desain alur pelayaran Anda, SBNP yang menurut Anda
perlu agar kapal dapat berlayar aman masuk-keluar Pelabuhan Tanjung Perak.
Gambar 8 Desain Alur Pelayaran Tanjung Perak
Alur pelayaran diatas didesain dengan mempertimbangkan perhitungan pada
poin (1b). Dalam pendesainan alur diperlukan suatu alat bantu navigasi
pelayaran. Adapun sarana bantu ini merupakan suatu rambu yang terdiri dari
rambu segitiga berwarna hijau dan segiempat berwarna merah. Rambu ini
mengikuti standar IALA A yang artinya adalah bila away from the sea, rambu
segitiga berwarna hijau merupakan rambu lateral kanan dan rambu segiempat
8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 8/20
berwarna merah merupakan rambu lateral kiri, sedangkan bila towards the sea,
rambu segitiga berwarna hijau merupakan rambu lateral kiri dan rambu
segiempat berwarna merah merupakan rambu lateral kanan.
Sumber:
Thoresen, 2014
www.anakkelautan.wordpress.com
www.googlemaps.com
2.
Cari dan simak materi, lalu paparkan pemahaman Anda mengenai ALKI (Alur LautKepulauan Indonesia)
Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) adalah alur laut yang ditetapkan sebagai alur
untuk pelaksanaan Hak Lintas Alur Laut Kepulauan berdasarkan konvensi hukum laut
internasional. Alur ini merupakan alur untuk pelayaran dan penerbangan yang dapat
dimanfaatkan oleh kapal atau pesawat udara asing diatas laut tersebut untuk
dilaksanakan pelayaran dan penerbangan damai dengan cara normal. Penetapan ALKI
dimaksudkan agar pelayaran dan penerbangan internasional dapat terselenggara secara
terus menerus, langsung dan secepat mungkin serta tidak terhalang oleh perairan dan
ruang udara teritorial Indonesia. ALKI ditetapkan untuk menghubungkan dua perairan
bebas, yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Semua kapal dan pesawa udara
asing yang mau melintas ke utara atau ke selatan harus memiliki ALKI.
Pembagian ALKI, yaitu:
ALKI I melintasi Laut Cina Selatan, Selat Karimata, Laut Jawa, Selat Sunda
ALKI II melintasi Laut Sulawesi, Selat Makassar, Laut Flores, Selat Lombok
ALKI III melintasi Samudera Pasifik, Laut Maluku, Laut Seram, Laut Banda,
Selat Ombai dan Laut Sawu
8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 9/20
Gambar 9 Pembagian ALKI di Indonesia
Hak dan kewajiban kapal dan pesawat udara asing saat melintasi ALKI adalah sebagai
berikut.
1.
Kapal dan pesawat udara asing yang melaksanakan Hak Lintas Alur Laut
Kepulauan harus melintas secepatnya melalui atau terbang di atas alur laut
kepulauan dengan cara normal, semata-mata untuk melakukan transit yang terus-
menerus, langsung, cepat, dan tidak terhalang.
2. Kapal atau pesawat udara asing yang melaksanakan lintas alur laut kepulauan,
selama melintas tidak boleh menyimpang lebih dari 25 (dua puluh lima) mil laut ke
kedua sisi dari garis sumbu alur laut kepulauan, dengan ketentuan bahwa kapal dan
pesawat udara tersebut tidak boleh berlayar atau terbang dekat ke pantai kurang dari
10% jarak antara titik-titik yang terdekat pada pulau-pulau yang berbatasan dengan
alur laut kepulauan tersebut.
3. Kapal dan pesawat udara asing sewaktu melaksanakan Hak Lintas Alur Laut
Kepulauan tidak boleh melakukan ancaman atau menggunakan kekerasan terhadap
kedaulatan, keutuhan wilayah, atau kemerdekaan politik republik Indonesia, atau
dengan cara lain apapun yang melanggar asas-asas Hukum Internasional yang
terdapat dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
4. Kapal perang dan pesawat udara militer asing, sewaktu melaksanakan Hak Lintas
Alur Laut Kepulauan, tidak boleh melakukan latihan perang-perangan atau latihan
menggunakan senjata macam apapun dengan mempergunakan amunisi.
5.
Kecuali dalam keadaan force majeure atau dalam hal musibah, pesawat udara yang
melaksanakan Hak Lintas Alur Laut Kepulauan tidak boleh melakukan pendaratan
di wilayah Indonesia.
8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 10/20
6. Semua kapal asing sewaktu melaksanakan Hak Lintas Alur Laut Kepulauan tidak
boleh berhenti atau berlabuh jangkar atau mondar-mandir, kecuali dalam hal force
majeure atau dalam hal keadaan musibah atau memberikan pertolongan kepada
orang atau kapal yang sedang dalam keadaan musibah
7. Kapal atau pesawat udara asing yang melaksanakan Hak Lintas Alur Laut
Kepulauan tidak boleh melakukan siaran gelap atau melakukan gangguan terhadap
sistem telekomunikasi dan tidak boleh melakukan komunikasi langsung dengan
orang atau kelompok orang yang tidak berwenang dalam wilayah Indonesia.
Sumber:
www.wikipedia.com
3. Mirip soal 1, pertimbangkan, hitung, desain, dan gambarkan alur pelayaran dan rambu
SBNP yang dibutuhkan melalui kolong JSS (Jembatan Selat Sunda) yang pernah ramai
diwacanakan.
Ketentuan:
ALKI adalah alur pelayaran internasional, maka alur ini harus mengakomodir
kapal terbesar dunia. Kedalaman Selat Sunda tidak menjadi kendala kapalinternasional yang melalui ALKI I. Desain harus mengakomodir tinggil kapal
tertinggi internasional, namun Anda tidak perlu memperhitungkannya karena
tugas Anda tidak mendesain JSS.
Trase JSS tidak dipentingkan ketelitiannya. Trase JSS di halaman 13 dapat
Anda ambil sebagai acuan umum saja. Justru lebar alur yang Anda hitung akan
menjadi syarat bagi bentang JSS.
Berikut adalah ukuran kapal yang dapat melewati alur pelayaran Selat Sunda (dimana
alur pelayaran ini harus dapat mengakomodir kapal terbesar dunia).
1.
Kapal Tanker Raksasa – Mont
8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 11/20
Gambar 10 Kapal Mont
Tabel 1 Karakteristik Umum
Tonase 260.941 GT (214.793 NT)
Panjang 458,45 m (1.504 kaki)
Lebar 68,8 m (226 kaki)
Tinggi 24,611 m (81 kaki)
Kapasitas 564.763 DWT
Kecepatan 16 knot (30 km/jam;18 mph)
2. Kapal Container – CSCL Globe
Gambar 11 Kapal CSCL Globe
8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 12/20
Tabel 2 Karakteristik Umum
Tonase 186.000 GT
Panjang 400 m (1.312 kaki)
Lebar 58,6 m (192 kaki)Tinggi 15,5 m (51 kaki)
Kapasitas 19.000 DWT
3. Kapal Container – Emma Maerks
Gambar 12 Kapal Emma Maerks
Tabel 3 Karakteristik Umum
Tonase 170.794 GT
Panjang 397 m (1.302 kaki)
Lebar 56 m (184 kaki)
Tinggi 16,02 m (52,6 kaki)
Kapasitas 14,770 TEU + 1000 TEU (kontainer berpendingin)
Kecepatan 25,5 knot (47,2 km/jam;29,3 mph)
8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 13/20
4. Kapal Pembongkaran dan Pemasangan Pipa – Pieter Schelte
Gambar 13 Kapal Pieter Schelte
Tabel 4 Karakteristik Umum
Panjang 382 m (1.253 kaki)
Lebar 124 m (407 kaki)
Tinggi 10 - 25 m (32 - 82 kaki)
Kapasitas 564.763 DWT
Kecepatan 14 knot
Total Daya Terpasang 95.000 kW
Kapasitas Daya Angkat 48.000 t (105.820 kips)
5.
Kapal Super Tanker – TI-Class
Gambar 14 Kapal TI Asia
8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 14/20
Tabel 5 Karakteristik Umum
Tonase 230.006 GT
Panjang 380 m (1.246 kaki)Lebar 68 m (223 kaki)
Tinggi 24,5 m (80 kaki)
Kapasitas 3.166.353 barrels
Kecepatan 16,5 knot (30,6 km/jam;19 mph)
6. Kapal Bulk Carrier – MS Vale Brasil
Gambar 15 Kapal MS Vale Brasil
Tabel 6 Karakteristik Umum
Tonase 198.980 GT (67.993 NT)
Panjang 382 m (1.188 kaki)
Lebar 65 m (213 kaki)
Tinggi 23 m (75 kaki)
Kapasitas 402.347 DWT
Kecepatan 15,4 knot (28,5 km/jam;17,7 mph)
8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 15/20
7. Kapal Pesiar – Oasis of The Seas Dan Allure of The Seas
Gambar 16 Kapal Oasis of The Seas and Allure of The Seas
Tabel 7 Karakteristik Umum
Tonase 225.282 GT
Panjang 360 m (1.181 kaki)
Lebar Permukaan air 47 m (154 kaki); dek teratas 60,5
m (198 kaki)
Tinggi 93 m (305 kaki)
Kapasitas 5.400 penumpang pada hunian ganda; 6296
maksimum (+2.394 awak)
Kecepatan 22,6 knots (41,9 km/jam; 26 mph)
8. Kapal Pengangkut LNG - Q-Max
Gambar 17 Kapal Q-Max Mozah
8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 16/20
Tabel 8 Karakteristik Umum
Tonase 162.400 GT
Panjang 345 m (1.132 kaki)Lebar 53,80 m (177 kaki)
Tinggi 12 m (39 kaki)
Kapasitas 266.000 m3 (9.393.701 ft3)
Kecepatan 19,5 knots
9. Kapal Penumpang – RMS Queen Mary 2
Gambar 18 Kapal RMS Queen Mary 2
Tabel 9 Karakteristik Umum
Tonase 148.528 GT
Panjang 345 m (1.132 kaki)
Lebar 41 m (135 kaki)
Tinggi 110 m (360 kaki)
Kapasitas 2.620 penumpang (+1.253 awak)
Kecepatan 30 knot (56 km/jam; 35 mph)
8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 17/20
10. Kapal Induk USS Enterprise (CVN-65)
Gambar 19 Kapal Induk USS Enterprise
Tabel 10 Karakteristik Umum
Panjang 342 m (1.122 kaki)
Lebar 40,5 m (133 kaki) (garis air); 78,4 m (257
kaki) (ekstrim)
Tinggi 12 m (39 kaki)
Kecepatan 33,6 knots (62,2 km/jam; 38,7 mph)
Berikut adalah gambar desain rencana Jembatan Selat Sunda.
Gambar 20 Desain Rencana Jembatan Selat Sunda
8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 18/20
Berdasarkan gambar diatas, diketahui bahwa semua jenis kapal yang telah diurai diatas dapat
beroperasi di Selat Sunda. Kapal Tanker Raksasa – Mont merupakan kapal yang paling lebar
dengan nilai 68,8 meter atau digenapkan menjadi 69 meter. Oleh sebab itu, kapal Mont dipakai
sebagai acuan dalam pendesaian alur pelayaran di Selat Sunda.
Gambar 21 Lebar Alur Dua Arah
Mont Ship : 458,8 x 68,8 x 24,6 m (LOA – Beam – Draft)
= 1,5 (69) + 1,8 (69) + 69 + 1,8 (69) + 1,5 (69)
= 524,4
Berikut adalah gambar peta Selat Sunda.
Gambar 22 Lokasi Selat Sunda
8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 19/20
Berdasarkan pada desain rencana Jembatan Selat Sunda, maka terdapat satu alternatif untuk
desain alur pelayaran. Hal ini dikarenakan jika mengambil bagian Timur Pulau Sangian maka
adanya hambatan berupa: adanya pelabuhan Merak dan pulau-pulau kecil lainnya. Hal tersebut
akan menyebabkan kesulitan untuk pergerakan kapal. Berikut adalah desain alur pelayaran
yang dapat diterapkan di Selat Sunda.
Gambar 23 Alur Pelayaran Selat Sunda
Alat bantu navigasi pelayaran yang digunakan adalah sistem kardinal. Hal ini dikarenakan alur
pelayaran dipakai di laut lepas. Berikut adalah desain alur pelayaran dengan SBNP yang
digunakan.
Gambar 24 Desain Alur Pelayaran Selat Sunda
8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 20/20
Desain alur pelayaran dapat dilakukan untuk dua arah karena berdasarkan pada gambar 20
diketahui bahwa di sebelah Barat Pulau Sangiang terdapat lebar yang dapat dilalui kapal
sebesar 4000 m. Sehingga desain alur pelayaran dua arah dengan nilai 524,4 meter dapat
diterapkan di Selat Sunda.
Sumber:
http://tvsoax.blogspot.co.id/2015/02/10-kapal-raksasa-yang-pernah-dibuat.html
www.anakkelautan.wordpress.com
www.googlemaps.com
top related