traccer study fkip biologi
Post on 05-Aug-2015
63 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Arikunto dkk,
(2009: 2) penelitian tindak kelas dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research
(CAR), dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya yaitu sebuah
kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Penelitian, menunjukkan pada suatu kegiatan
mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan tertentu untuk memperoleh
data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik
minat dan penting bagi peneliti. Tindakan, menunjukkan pada suatu gerak kegiatan yang
sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus
kegiatan untuk siswa. Sedangkan kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang
kelas, tetapi pada pengertian yang lebih spesifik seperti yang sudah lama dikenal dalam
bidang pendidikan dan pengajaran yang dimaksud dengan istilah kelas adalah siswa yang
dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama juga.
Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti yaitu: penelitian, tindakan
dan kelas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan
terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan kelas tersebut diberikan oleh guru atau dengan
arahan dari guru yang dilakukan siswa.
Soedarsono (2003: 3) menjelaskan penelitian tindakan kelas merupakan “suatu proses
dimana dosen dan mahasiswa menginginkan terjadinya perbaikan, meningkatkan dan
perubahan pembelajaran dapat tercapai”.
Menurut Supardi (2008: 117) penelitian tindak kelas menyebutkan pada bagian
prosedur, difokuskan pada kegiatan pokok yaitu (1) planning, (2) acting, (3) observing, (4)
reflecting. Kegiatan- kegiatan ini disebut dengan satu siklus kegiatan pemecahan masalah.
Apabila satu siklus belum menunjukan tanda-tanda perrubahan kearah perbaikan, kegiatan
riset dilakukan pada siklus 2 dan seterusnya sampai penelitian tersebut berhasil yaitu
ketuntasan telah memnuhi target yang ditentukan.
Menurut Arikunto, (2009: 17) tahap-tahap dalam penelitian tindakan kelas (PTK),
yaitu (1) Perencanaan, dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,
diamana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan, (2) Tindakan, penelitian
tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan,
yaitu mengenai tindakan di kelas, (3) Pengamatan, kegiatan pengamatan dilakukan oleh
pengamat. Sambil melakukan pengamatan baik ini, guru pelaksana mencatat sedikit apa yang
terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya (4) Refleksi,
refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan.
Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan
tindakan kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi
rancangan tindakan.
Gambar 3.1 Langkah-langkah PTK
Sumber: Arikunto
Penelitian ini adalah PTK yang akan dilakukan 2 siklus, siklus 1 akan dilakukan 3
pertemuan dan siklus 2 dilakukan 3 pertemuan.
1. Siklus 1
a. Perencanaan
1) Peneliti menyiapkan satuan kegiatan harian (SKH)
2) Peneliti membuat kesempatan dengan observer untuk menentukan fokus observasi
dan kriteria yang akan digunakan
Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Hasil Akhir
Refleksi Pelaksanaan
Refleksi Pelaksanaan
3) Peneliti menyiapkan lembar observasi
4) Peneliti menyiapkan media, setiap pertemuan menggunakan media yang berbeda-
beda
b. Pelaksanaan
1) Satuan Kegiatan Harian (SKH) ke-1
No Waktu Aktifitas Aktifitas
1 Kegiatan awal + 30 menit 1. Peneliti mengkondisikan anak sebelum kegiatan pembelajaran
2. Apersepsi menyampaikan sarana belajar
2 Kegiatan inti + 60 menit 1. Peneliti menjelaskan bahan untuk montase
2. Peneliti menjelaskan cara menggunting dan mengelem gambar berpola sederhana
3. Anak didik menggunting bentuk sederhana
2) Satuan Kegiatan Harian (SKH) ke-2
No Waktu Aktifitas Aktifitas
1 Kegiatan awal + 30 menit 1. Peneliti mengkondisikan anak sebelum kegiatan pembelajaran
2. Apersepsi menyampaikan sarana belajar
2 Kegiatan inti + 60 menit 1. Peneliti mengenalkan bahan-bahan untuk montase
2. Peneliti menjelaskan cara menggunting dan mengelem gambar berpola sederhana
3. Anak didik menggunting gambar berpola sederhana
4. Anak didik mengelem gambar pada kertas
3) Satuan Kegiatan Harian (SKH) ke-3
No Waktu Aktifitas Aktifitas
1 Kegiatan awal + 30 menit 1. Peneliti mengkondisikan anak sebelum kegiatan pembelajaran
2. Apersepsi menyampaikan sarana belajar
2 Kegiatan inti + 60 menit 1. Anak didik menggunting gambar berpola sederhana
2. Anak didik mengelem gambar pada kertas dengan bimbingan peneliti
3. Kegiatan Akhir + 30 menit 1. Peneliti mengumpulkan hasil kerja anak dan menilainya
2. Mengulas kegiatan yang telah dilakukan
c. Tahap Observasi
Observasi dilakukan oleh observer pada saat kegiatan belajar mengajar
berlangsung, dengan menggunakan lembar observer tentang tingkat pemahaman
motorik halus anak dalam kegiatan montase dibuat untuk bermain.
d. Tahap Refleksi
Setelah melakukan tindakan penelitian melakukan refleksi untuk
mengimplementasi rancangan tindakan selanjutnya bila hasil belum memuaskan.
Dalam SKH perbaikan 1 sampai 3, perbaikan sudah menampakan keberhasilan tetapi
belum maksimal maka kegiatan diulang pada siklus II.
2. Siklus II
a. Perencanaan Perbaikan
1) Peneliti menyusun satuan kegiatan harian (SKH)
2) Peneliti menyusun langkah-langkah perbaikan yang akan dilaksanakan
3) Peneliti menyiapkan lembar observasi
4) Peneliti menyiapkan media yang akan digunakan untuk kegiatan montase
b. Pelaksanaan Penelitian
1) Satuan Kegiatan Harian
No Waktu Aktifitas Aktifitas
1 Kegiatan awal + 30 menit 1. Mengkondisikan anak sebelum kegiatan pembelajaran dimulai
2. Apersepsi menyampaikan sarana belajar
2 Kegiatan inti + 60 menit 1. Menjelaskan langkah kerja membuat montase yaitu dari menggunting gambar, cara menyusun guntingan gambar dan menempelkan guntingan gambar itu pada kertas
2. Peneliti memberi penjelasan kepada anak didik yaitu dengan memberikan goresan warna disekitar tempelan
3. Kegiatan Akhir + 30 menit 1. Mengulas kegiatan yang telah dilakukan
2. Memberi motivasi dan dorongan pada siswa
2) Satuan Kegiatan Harian (SKH) ke-2 No Waktu Aktifitas Aktifitas
1 Kegiatan awal + 30 menit 1. Mengkondisikan anak sebelum kegiatan pembelajaran
2. Memotivasi kebutuhan belajar
3. Apersepsi menyampaikan sarana belajar
2 Kegiatan inti + 60 menit 1. Anak didik menggunting
gambar berpola yang jumlahnya agak banyak
2. Anak didik merekatkan guntingan gambar pada kertas
3. Memberikan goresan warna pada sekitar tempelan gambar.
3. Kegiatan Akhir + 30 menit 1. Mengulas kegiatan yang telah dilakukan
2. Memberi pesan pada siswa (memberi motivasi dan dorongan)
3) Satuan Kegiatan Harian (SKH) ke-3
No Waktu Aktifitas Aktifitas
1 Kegiatan awal + 30 menit 1. Mengkondisikan anak sebelum kegiatan pembelajaran
2. Memotivasi kebutuhan belajar
3. Apersepsi menyampaikan sarana belajar
2 Kegiatan inti + 60 menit 1. Anak menggunting gambar 2. Anak didik mengumpulkan
guntingan gambar 3. Anak didik menata dan
merekatkan guntingan gambar
4. Anak didik menambahkan goresan warna di sekitar gambar
3. Kegiatan Akhir + 30 menit 1. Mengulas kegiatan yang telah dilakukan
2. Memberi pesan pada siswa (memberi motivasi dan dorongan)
c. Tahap Observasi
Pada siklus II, proses pembelajaran sudah berlangsung baik sehingga observer
cukup membantu jalannya pelaksanaan perbaikan pembelajaran
d. Tahap Refleksi
Dari hasil pada siklus I peneliti memperbaiki pada pembelajaran pada siklus II
apabila dianggap sudah berhasil maka perbaikan pembelajaran dihentikan sampai
siklus II.
B. Ruang Lingkup Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelompok B TK Pembina Kecamatan Pemalang
Kabupaten Pemalang sejumlah 20 siswa dengan perincian laki-laki 8 orang perempuan
12 orang.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di TK Pembina Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang
b. Waktu Penelitian
Tabel : Jadwal Kegiatan Siklus I
No Pertemuan Jadwal Pelaksanaan
1. I Hari Senin, 7 Mei 2012
2. II Hari Kamis, 10 Mei 2012
3. III Hari Selasa, 15 Mei 2012
Tabel Jadwal Kegiatan Siklus II
No Pertemuan Jadwal Pelaksanaan
1. I Hari Senin, 21 Mei 2012
2. II Hari Kamis, 24 Mei 2012
3. III Hari Senin, 28 Mei 2012
c. Sumber Data
Menurut Ridwan (2009 : 24) sumber data adalah pengambilan data pengambilan
data yang dihimpun langsung oleh peneliti disebut sumber data primer sedangkan
apabila melalui tangan kedua disebut data sekunder.
Herdiyanto dan hamid (2008:1.4) menyebutkan bahwa data ditinjau dari cara
memperolehnya dibagi menjadi dua yaitu data primer dan sekunder. Data primer
adalah data yang dikumpulkan dan diolah oleh suatu organisasi serta diperoleh
langsung dari objeknya. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh oleh
pihak lain, biasanya data itu dicatat dalam bentuk publikasi-publikasi.
Menurut Sugiono (2008: 308) sumber data ada dua macam yaitu sumber data
primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sedangkan sumber data sekunder
adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data.
Penelitian ini menggunakan sumber data menurut Sugiono (2008 : 308) yaitu :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang secara langsung diperoleh dari subyek peneliti
yaitu peserta didik TK Pembina Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang. Data
ini berupa observasi dan dokumentasi.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak diambil secara langsung dari subjek
penelitian tetapi diperoleh dari dokumentasi pendukung seperti profil TK, biodata
anak, riwayat hasil belajar anak lainnya
C. Variabel Penelitian
Menurut nana sudjana (2009 : 12) dalam penelitian terdapat dua variabel utama yaitu
variabel bebas atau variabel prediktor sering diberi notasi X adalah variabel penyebab yang
diduga memberikan pengaruh atau efek terhadap peristiwa lain dan variabel terikat atau
variabel respon sering diberi notasi Y adalah variabel yang ditimbulkan atau efek dari
variabel bebas.
Menurut Kidler (dalam sugiono, 2008 :61) variabel penelitian dapat dibedakan menjadi 2
yaitu :
1. Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas.
2. Variabel bebas (independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat.
Menurut Hidayat dan Badrujaman (2009 : 33) menyatakan bahwa masalah
diidentitifikasikan dan dirumuskan, tahap berikutnya adalah menentukan tindakan yang tepat
(variabel tindakan) untuk mengatasi masalah (variabel masalah)
Berdasarkan pada definisi di atas dapat disimpulkan bahwa variabel merupakan objek
yang bervariasi dan dapat dijadikan sebagai titik perhatian suatu penelitian. Variabel dalam
penelitian ini yaitu :
1. Variabel terikat
Kemampuan motorik halus yaitu gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh
tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil seperti keterampilan menggunakan jari
jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat
2. Variabel bebas
Kegiatan montase yaitu suatu kreasi seni aplikasi yang dibuat dari tempelan guntingan
gambar atau guntingan foto diatas bidang dasaran gambar.
D. Metode Pengumpulan Data
Menurut Arikunto (2009: 178-179) menyebutkan bahwa alat pengumpul data ada 5
macam yaitu : tes, angket, interview, observasi, dan dokumentasi.metode pengumpulan data .
Menurut Ridwan (2009: 24) metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang
dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode (cara/teknik) menunjuk
suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihatkan
penggunaannya melalui, angket, waancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan
lainnya. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan tergantung dari masalah yang
dihadapi.
Menurut Sugiono (2008: 310) mengemukakan bahwa metode pengumpul data terdiri
dari:
a. Observasi
Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan yaitu fakta mengenai dunia kenyataan
yang diperoleh melalui observasi.
b. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui
tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
c. Dokumen
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen berbentuk tulisan,
gambar atau karya-karya monumental dari seseorang.
d. Triangulasi
Dalam teknik pengumpulan data triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data
yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data
yang telah ada.
Menurut Burhan Bungin (2010: 107) metode pengumpulan data penelitian dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
a. Wawancara
Wawancara yang digunakan dalam penelitian adalah wawancara tak berstruktur.
Menurut Mallionowski (dalam Burhan Bugin: 134) menunjukan sangat pentingnya
wawancara tak berstruktur dalam melakukan penelitian lapangan dibanding wawancara
terstruktur.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode:
1. Metode Observasi
Observasi yaitu kegiatan pemusatan perhatian terhadap anak didik dengan
mengguankan seluruh alat panca indra. Menurut Depdiknas (2001: 43) adalah suatu cara
pengumpulan data yang pengisiannya berdasarkan atas pengamatan langsung terhadap
sikap dan perilaku anak melalui pembiasaan dan kemampuan-kemampuan dasar anak,
pelaksanaan pengamatan ditujukan kepada semua anak dalam satu kelas.
Dalam penelitian ini observasi dilakukan kepada peserta didik kelompok B TK
Pembina kecamatan pemalang Kabupaten Pemalang. Tugas observer adalah mengamati
kegiatan guru dan anak saat pelaksanaan kegiatan berlangsung dan peneliti dibantu rekan
sesama guru. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini berupa lembar observasi yang
berisi indikator keberhasilan pada kegiatan motorik halus anak.
a. Lembar Observasi Kemampuan Motorik Halus
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Siklus :
No Indikator Kriteria Penilaian
Keterangan
1. 2. 3. 4.
Ketepatan menggunting bagian gambar Kerapian dalam mengelem dan menambahkan gambar Ketepatan menggunting bagian gambar Kekuatan dan keluwesan jari-jari tangan ketika membuat guntingan
Kererangan :
= Anak yang belum berkembang (BB)
= Anak yang sudah mulai berkembang (MB)
= Anak yang sudah berkembang sesuai harapan (BSH)
= Anak yang berkembang sangat baik (BSB)
b. Lembar Observasi Guru
Dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dalam melaksanakan proses kegiatan
belajar mengajar dengan menggunakan lembar observasi.
Nama :
Umur :
Hari/tanggal :
Siklus :
No Indikator/aspek yang diamati Ya Tidak
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Mempersiapkan siswa untuk belajar Melakukan kegiatan apersepsi Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa Melaksanakan pembelajaran sesuai kompetensi atau tujuan yang akan dicapai Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Menguasai kelas Menggunakan media secara efektif dan efisien Menghasilkan pesan yang menarik Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar Memantau kemajuan belajar selama proses Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) Menggunakan bahasa lisam, atau tulis secara jelas,
17
baik dan benar Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
Lembar observasi diisi dengan tanda cek (√) pada kolom “Ya” atau kolom “Tidak”
sesuai dengan aspek yang diamati.
2. Dokumentasi
Menurut sugiyono (2008: 329) dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang
sudah berlalu, dokumen bisa berlaku bisa berbentuk tulisan, karya-karya monumental,
gambar, atau dari seseorang. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa alat ukur yang
berupa lembar observassi kemampuan motorik halus dan hasil observasi keterlibatan
anak dalam kegiatan montase.
E. Metode Analisis Data
Tahapan sesudah pengumpulan data adalah analisis data. Walaupun data yang telah
dikumpulkan lengkap dan valid, jika peneliti tidak mampu menganalisisnya maka datanya
tidak akan memiliki nilai ilmiah yang dapat digunakan untuk perkembangan ilmu
pengetahuan. Menurut Supardi (2006: 132) analisis merupakan usaha untuk memilih,
memilah, membuang, menggolongkan serta menyusun ke dalam kategorisasi,
mengklasifikasi data untuk menjawab pertanyaan pokok. Analisis data bertujuan untuk
menyusun data dalam cara yang bermana sehingga dapat dipahami.
Menurut Moleong (2010: 78) menyebutkan bahwa karakteristik penelitian kualitatif
diantaranya berupa deskriptif data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan
angka.
Dalam analisis data, peneliti menggunakan perhitungan prosentase ketuntasan belajar
anak didik sebesar 80%. Nana Sudjana (2010: 8) menyebutkan bahwa belajar anak didik
ditentukan kriterianya yakni : berkisar antara 75-80 persen artinya anak didik dikatakan
berhasil apabila ia mencapai sekitar 75 persen dari tujuan atau nilai yang seharusnya dicapai,
kurang dari tersebut dikatakan kurang berhasil dan jika lebih dari 75 persen berhasil .
Prosentase ini dilakukan untuk mempertegas peningkatan kemampuan membilang
anak pada kondisi awal siklus I,dan siklus II. Selanjutnya ketuntasan atau keberhasilan anak
didik terhadap siklus dideskripsikan melalui kata-kata atau kalimat secara menyeluruh
top related