total parenteral nutrition

Post on 09-Jul-2016

81 Views

Category:

Documents

16 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

total parenteral nutrition

TRANSCRIPT

NUTRISI PARENTERALErlin Irawati

DEFINISINutrisi parenteral adalah pemberian nutrisi yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral melalui vena yang utuh.

Tujuan •Untuk memberikan nutrien yang dibutuhkan agar anak dapat tumbuh kembang seperti anak lain yang mendapat dukungan nutrisi enteral.•Prevention of weight loss, maintenance of normal growth, and promotion of catch-up growth

INDIKASINutrisi parenteral diberikan sebagai dukungan nutrisi

bagi pasien yang tidak dapat mengkonsumsi atau menyerap sejumlah makanan secara adekuat melalui traktus gastrointestinal selama paling sedikit 5-7 hari.

Tidak dapat makan

Tidak boleh makan

Tidak mau makan

Kebutuhan nutrisi

anak tidak

terpenuhi

INDIKASI

INDIKASI

LANGKAH TATALAKSANA NUTRISI PARENTERAL

1. Penentuan status nutrisi (klinik, antropometrik & laboratorik)

2. Perhitungan kebutuhan nutrisi (energi, cairan dan nutrien)

3. Pemilihan dan perhitungan cairan yang akan digunakan serta cara pemberiannya (masing-masing atau ‘all in one/three in one’)

4. Penentuan akses NP (sentral atau perifer)5. Pelaksanaan pemberian NP6. Pemantauan:

- keadaan klinik dan laboratorik- komplikasi (mekanik, septik dan metabolik)

ALGORITMA DUKUNGAN

NUTRISI PEDIATRI

Klinis • Proporsi tubuh, jaringan lemak subkutis, tonus dan trofi otot.

Antropometrik• BB/U, TB/U, BB/TB, LILA dan TLK. • Pada neonatus atau bayi dapat

ditambahkan pemeriksaan lingkar kepala dan lingkar dada.

Laboratorik• Nilai Hb, hitung limfosit, albumin,

transferin, pre-albumin, RBP dan komposisi tubuh (TBW, Bioelectrical impedance, Dual energy X-Ray absorptiometry)

I. PENENTUAN STATUS NUTRISI

Kebutuhan nutrisi

NP-rumat

NP-replesi

Status nutrisi

NP-replesi atau NP-rumatan?

Kelompok 1•Serum albumin < 2.5 g/dl•Transferin < 100 ug/dl•Hitung limfosit <1000/mm3•Anergi ( tanpa steroid, di luar masa bayi )•BB/TB < -2 SD atau < 80% standar•Masa otot lengan < P5•CHI < 60% standar•Status protein skelet atau viseral marginal•Stres berat

Kelompok 2

•Serum albumin > 3 g/dl•Transferin < 150 ug/dl•Hitung limfosit < 1500/mm3•BB/TB > -2 SD atau < 80% standar•Masa otot lengan < P5•CHI(creatinin hight index) < 80% standar

•Tidak mendapat defisit nutrisi•Tidak menderita penyakit kronik•Diperkirakan tidak mendapat stres berat karena situasi RS

Pedoman menurut Merrit dan Blackburn

Definitif NP-replesi

Pemantauan ketat + NP-

rumatanNP-rumatan

ENERGI

Tergantung pada stres yang diderita, maka kebutuhan energi akan meningkat = BEE x faktor stres, yaitu menjadi 1.25x pada stres ringan, 1.5x pada stres sedang dan 2x untuk stres berat.

II. PENENTUAN KEBUTUHAN NUTRISI

ENERGI

CAIRAN

PROTEIN15% dari kalori

total

LIPID30-50% dari kalori total

KARBOHIDRAT40-45% dari kalori total

MINERAL & ELEKTROLIT

VITAMIN

Umumnya cairan NP, baik larutan asam amino (aa), KH ataupun lipid digunakan larutan standar. Kadar larutan tergantung pada akses NP yang akan digunakan.

Pemberian aa dimulai 0.5g/kg/hari pada neonatus, 1g/kg/hari pada anak, selanjutnya dinaikkan sebanyak 0.5g/kg/hari sampai dosis maksimal tercapai.

Pada keadaan adanya restriksi pemberian cairan, lebih disukai menggunakan preparat lipid dengan konsentrasi tinggi (20%) agar tidak menambah jumlah cairan terlalu banyak tetapi dapat memenuhi kebutuhan kalori.

Cairan nutrisi parenteral ada yang merupakan cairan 2-in-1 (amino acids, carbohydrates, and electrolytes) dengan emulsi lemak intravena terpisah yang diberikan melalui Y connector

Ada pula cairan nutrisi parenteral 3-in-1 yang mengandung formula 2-in-1 plus lipids.

III. PEMILIHAN CAIRAN DAN CARA

PEMBERIANNYA

CARA PEMBERIAN

Akses venaSentralNon-tunneled catheter

(direct percutaneous & PICC)

Tunneled catheter

Perifer

IV. AKSES PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL

Pertimbangan Akses perifer Akses sentral

Lama pemberian nutrisi

<14 hari >14 hari

Konsentrasi larutan Larutan konsentrasi rendah (Mis. Dextrose 5-10% dengan osmolalitas sebesar 250-500 mOsm/L

Larutan konsentrasi tinggi (Mis. dekstrosa 25-30% dengan osmolalitas sebesar 1200-1500 mOsm/L

1. Hitung kebutuhan kalori, protein dan cairan2. Lipid

Hitung kebutuhan lipid, umumnya 30% dari jumlah kalori totalKalori dari lipid = total kalori x 0.3Konversi kalori lipid ke dalam emulsi lipid (1.1 kkal/ml untuk emulsi 10%, 2 kkal/ml untuk emulsi 20%).Emulsi lipid (ml) = kalori lipid : 1.1 (2 untuk emulsi 20%).

3. ProteinHitung kebutuhan kalori, umumnya 15% dari total kalori (untuk kebutuhan yang tinggi dapat mencapai 20-25%).Tentukan jumlah asam amino (protein) dengan membagi kalori yang berasal dari protein yaitu 4 kkal/g.Kalori dari protein = kalori total x 0.15Gram protein = kalori protein : 4Apabila digunakan larutan asam amino yang mempunyai konsentrasi 5%, maka jumlah larutan asam amino yang dibutuhkan (ml) adalah:Gram protein : 0.05

V. PELAKSANAAN PEMBERIAN NUTRISI

PARENTERAL

4. DekstrosaHitung kebutuhan kalori yang berasal dari KH.Kalori dekstrosa = kalori total - kalori lipid – kalori proteinTentukan konsentrasi larutan dekstrosa yang akan digunakan (misalnya 40%= 40 g/L). Sehingga jumlah larutan yang dibutuhkan = kalori dekstrosa: 0.04

5. Tambahkan aquades berdasarkan perhitungan kebutuhan cairan dikurangi dengan jumlah larutan lipid, protein dan KH.

6. Sehingga komposisi akhir larutan NP adalah............. ml dekstrosa 40%............. ml asam amino 5%............. ml emulsi lipid 10% (atau 20%)............. aquadesDitambah dengan elektrolit dan trace element.

CONTOH SEDIAAN NUTRISI PARENTERAL

VI. PEMANTAUAN

KOMPLIKASIPemberian nutrisi tidak adekuat: -

under/over nutrition.Metabolik: gangguan elektrolit,

hypoglikemia, hiperglikemia, cholestatic jaundice, defisiensi vitamin, asam lemak, asidosis metabolik dan lain-lain.

Mekanik: pnemotoraks, hemotoraks, emboli udara dan lain-lain.

Infeksi: sepsis, flebitis dan lain-lain.

KAPAN NP DIHENTIKAN?Bila nutrisi enteral sudah dapat diberikan

dan ditoleransi, maka NP secara bertahap dapat dikurangi seiring bertambahnya jumlah nutrisi enteral.

Sebaiknya NP parenteral tidak dihentikan secara mendadak, tetapi dalam 24 jam, bahkan pada neonatus harus dilakukan dalam 2-3 hari. NP baru dihentikan seluruhnya bila asupan nutrisi enteral sudah mencapai 2/3 kebutuhan.

Terima kasih

top related