tokoh agama dan pembangunan

Post on 02-Aug-2016

225 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Peran tokoh agama dalam pembangunan

TRANSCRIPT

PERAN TOKOH AGAMA

DALAM PEMBANGUNAN

Kakanwil Kemenag Sumut

outline1. PENGANTAR

2. TOKOH AGAMA PONDASI PEMBANGUNAN

3. TOKOH AGAMA LANDASAN GOOD GOVERNANCE

4. TOKOH AGAMA MEDIA PEMERINTAH BERKOMUNIKASI DENGAN MASYARAKAT

5. PERAN STRATEGIS TOKOH AGAMA DALAM PEMBANGUNAN

6. SIMPULAN

1PENGANTAR

Pengantar

Tokoh Agama dan Masyarakat

mempunyai peranan penting dalam Pembangunan, terutama dalam

menjaga kedamaian dan kerukunan dalam masyarakat.

Kedamaian dan kerukunan dalam

masyarakat merupakan prasyarat

umum untuk mewujudkan

masyarakat yang adil dan sejahtera.

Sedangkan situasi dan kondisi aman,

tertib dan tentram dalam kehidupan

masyarakat merupakan satu

prasyarat terselenggaranya proses

pembangunan

TOKOH AGAMA PONDASI

PEMBANGUNAN

2

2a. Agama dan Kehidupan Manusia

Agama hadir ke dunia menjadi bagian dari

kehidupan manusia.

Ada dan tidaknya agama tergantung dengan

manusia, karena agama selalu melekat dalam

sanubari manusia.

Secara umum, manusia percaya terhadap Tuhan

yang mengendalikan hidup mereka, terutama ketika

seseorang kehilangan akal rasional

untukmemecahkan problem kehidupannya.

Akal budi manusia tak cukup untuk

memecahkan segala problem

kehidupannya.

Manusia bukan hanya fisik, tetapi

juga non fisik (jiwa); dan kebutuhan

jiwa pada akhirnyha menggiirng

manusia untuk beragama hingga

agama yang melekat pada diri

manusia.

Lantas apa itu agama?

2b. Arti Agama

Menurut Clifford Geertz agama adalah

“Sebuah sistem simbol-simbol yang berlaku untuk menetapkan suasana hati dan motivasi-motivsi yang kuat, yang meresapi, dan yang

tahan lama dalam diri manusia dengan merusmuskan konsep-konsep mengenai suatu

tatanan umum eksistensi dan membungkus konsep-konsep ini dengan semacam pancaran faktualitas, sehingga suasana hati dan motivasi-

motivasi itu tampak khas realistis".

2c. Agama Pondasi Pembangunan

Di titik inilah agama berfungsi sebagai

pondasi perencanaan dan pembangunan

untuk masyarakat beragama.

Para pemimpin agama degan demikian

berfungsi sebagai penghubung antara

pemerintah dengan masyarakat, terutama

dalam meningkatkan kualitas pendidikan

moral.

“Dalam sistem ketatanegaraan,

penyelenggara pelaksana

pemerintahan adalah pemerintah pusat

dan pemerintah daerah di mana letak

peran tokoh agama dan tokoh

masyarakat dianggap penting karena

mengemban tugas-tugas dari sisi

agama dan kehidupan bermasyarakat.“

TOKOH AGAMA LANDASAN

GOOD GOVERNANCE

3

3a.

Menciptakan“good Governance”

Pelaksanaan kinerja dalam menciptakan“Good Governance” dengan infrastruktur adalah modal

kapital untuk meningkatkan kehidupan kemasyarakatan demi menciptakan kesejahteraan

yang dibingkai dalam sistem pembangunan.

Pihak yang paling bisa menyentuh masyarakat kalangan menengah kebawah adalah para tokoh agama yang berada dikampung, bukan para guru

besar. Merekalah yang sering bergaul dengan kalangan masyarakat tersebut

3b.

Agama Sebagai Landasan Moral

Agama berperan sangat penting dalam pembangunan, terutama sebagai landasan moral, spiritual dan etika guna mewujudkan keselarasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pembangunan bidang agama yang terpadu dengan pembangunan bidang-bidang lain akan semakin memperkuat dan dapat mendukung terwujudnya masyarakat yang:

1. berakhlak mulia, 2. cinta tanah air, 3. memiliki kesadaran hukum dan lingkungan.

3c.

Tokoh Agama Menjaga Spirit Kebersamaan

Tokoh agama berperan dalam membangun semangat kebersamaan, berkoordinasi dan

berkomunikasi dengan pemerintah dalam rangka menyukseskan pembangunan, seperti halnya

memberikan informasi mengenai program-program yang telah dicanangkan pemerintah untuk

masyarakat, misalnya kehidupan toleransi, dst.

Pembangunan bidang agama ditujukan untuk menciptakan suasana kehidupan beragama yang

penuh keimanan dan ketaqwaan serta mewujudkan kerukunan umat beragama yang dinamis sehingga diharapkan akan turut memajukan kesejahteraan

masyarakat.

Pendidikan agama yang terimplementasikan dengan baik dan benar, akan menghasilkan generasi yang dapat memberikan perubahan serta kemajuan bangsa dan negara:

“Melalui para tokoh agama dan masyarakat, kami titipkan

edukasi berbasis agama bagi generasi penerus bangsa di

Indonesia.”

TOKOH AGAMA MEDIA

PEMERINTAH BERKOMUNIKASI

DENGAN MASYARAKAT

4

Tokoh agama memiliki peran

strategis, terutama peran yang

terkait dengan kewibawaan,

keilmuan dan integritas pemerintah.Di titik inilh tokoh agama menjadi pintu masuk

pemerintah untuk berkomunikasi dengan

masyarakat.

Karena peranan ini tidak mudah

maka wajar ketika posisi dan peran

para tokoh agama dinilai strategis.

Tokoh agama sebagai penterjemah dan

pencerah visi & misi pemerintah

Untuk mempermudah mengimplementasikan

visi dan misinya, pemerintah mengajak

keterlibatan para tokoh agama menjadi

penterjemah dan pencerah visi dan misinya

untuk masyarakat.

Melalui peran ini masyarakat dapat menghayati

dan merasa butuh tehadap visi dan misi

tersebut.

Mengapa pemerintah butuh tokoh agama?

Pemerintah memandang para tokoh Agama memiliki keunggulan:

1. Bisa berkomunikasi dengan cara mendekatkan apayang dibutuhkan oleh pemerintah dan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat

2. Sosok teladan dengan mengenali strategi untuk mencapai masyarakat yang sejahtera.

Semangat dan

kekuatan bersama

antara tokoh agama,

tokoh masyarakat dan

pemerintah akan

menjadikan Indonesia

maju dan sejahtera.

Tokoh agama yang diharapkan oleh pemerintah

1.

Mampu memimpin dan penduli terhadap dinamika kehidupan

keagamaan dan kehidupan sosial masyarakatnya (sebagai

ujung tombak pembangunan masyarakat/umat).

2.

Mau melaksanakan pembangunan keumatan (sebagai garda

terdepan dalam membangun kebaikan dan cinta kasih): amar

ma`rûf nahi munkar ( menegakkan yang baik dan mau

mencegah kemungkaran) lewat ajakan agar masyarakat

sehati sepikir dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan”

Begitu sentralnya peran Tokoh Agama

sehingga Pemerintah Daerah sekarang

harus mendukung dan mengoptimalkan

peran dan fungsi mereka dalam

pembangunan masyarakat.

“Dalam upaya melaksanakan pembangunan,

hendaknya mereka dilibatkan dan didukung secara

optimal agar peran dan fungsi keagamaan dan

sosiallnya dapat berjalan optimal bagi masyarakat.”

PERAN STRATEGIS TOKOH AGAMA

DALAM PEMBANGUNAN

5

Di Indonesia...

• Negara membantu rakyatnya dalam kehidupan beragama, berdasarkan pandangan bahwa kehidupan beragama adalah suatu jalan bagi manusia untuk memperoleh kebahagiaan religius (=salah satu segi kesejahteraan yang menjadi tujuan negara).

• Pemeliharaan kerukunan umat beragama oleh karenanya menjadi tanggung jawab bersama dari umat beragama, pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

Pemeliharaan kerukunan umat

beragama oleh karenanya

menjadi tanggung jawab

bersama dari: umat beragama

pemerintah daerah

pemerintah pusat

Dengan rumusan seperti ni kita akan

terhindar dari 2 kekeliruan ini:

1. Mengamalkan pancasila atau

mem-pancasilakan agama?

2. Memasukan secara total agama

sebagai anutan rohani bangsa

kita dan pancasila sebagai

falsafah negara?

Kedua hal itu akan sangat

merugikan perkembangan baik

agama maupun negara kita.

Dasar pembangunan

nasional kita adalah

pembangunan manusia

Indonesia seutuhnya dan

masyarakat Indonesia

seluruhnya.

1•Negara tidak memasukkan

agama kedalam dirinya

2•Negara menghormati agama

dengan karakteristiknya sendiri

3

•Hukum negara tidak diangkat dari atau dibuat berdasarkan hukum agama.

4

•Tidak ada agama yang diangkat menjadi agama negara

5•Negara membantu rakyatnya

dalam kehidupan beragama

BERDASARKAN HAL2

DI ATAS ...TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL ADALAH MEMBANGUN MASYARAKAT PANCASILA YANG BERAGAMA.

1.

Hubungan Antara Negara Dan Agama

Negara dan agama merupakan dua lembaga yang secara hakiki berbeda,

agama terutama berkenaan dengan relasi antara manusia dengan Tuhannya.

Baik negara maupun agama sama-sama berkenaan dengan tugas penataan

kehidupan bermasyarakat: hubungan antara manusia dalam suatu kehidupan

bersama.

2.

Menemukan sinergitas antara antara aturan

negara dengan aturan agama

Walaupun wilayah berlakunya aturan agama bersifat universal (menembus batas-batas wilayah negara

yang bersangkutan) dan aturan negara bersifat lokal dan terbatas, namun subyek dari kedua aturan

tersebut sama yaitu warga negara dari suatu negara tertentu.

Tak jarang juga teradi aturan negara didasarkan pada aturan agama tertentu (negara agama).

Di Indonesia sendiri kedua aturan (agama dan negara) justru dipisahkan satu sama lain.

3.

Membangun hubungan saling menguntungkan

antara agama dan negara

Pemisahan antara aturan negara dengan aturan agama menimbulkan persoalan mendasar, yakni tentang bagaimana hubungan antara negara dengan agama-agama itu sendiri.

1. Urusan agama maupun urusan negara tidak dipersatukan apalagi dicampuradukkan.

2. Negara melalui pemerintah mencoba mengembangkan hubungan yang saling menguntungkan dengan agama melalui berbagai lembaga keagamaan yang ada.

4.

Membangun Kerukunan Umat Beragama

Manusia dalam penokohannya atau ditokohkan adalah makhluk religius yang artinya makhluk yang sadar akan dirinya sebagai

yang berada di dalam keterkaitan.

Bentuk kongkrit pengungkapan religius tentu sangat ditentukan oleh pengakuan dasar (iman) terhadap seseorang terhadap siapa sang pencipta itu sesuai dengan apa yang dihayati sebagai yang

benar.

Oleh karena itu menjamin dan menghormati hak dan kebebasan orang lain untuk memeluk kepercayaan merupakan landasan

dalam membangun kerukunan umat beragama.

KERJASAMA

ANTARA AGAMA

Kerjasama antara agama di Indonesia dapat dengan mudah terjadi mengingat cara hidup masyarakat dan bangsa Indonesia di latarbelakangi oleh semangat kebersamaan dan gotong royong.

Bangsa Indonesia oleh karenanya harus menghilangkan apriori primodial dalam relasi antar pemeluk agama: mengubah pola pandang “my religion is the best” menjadi “my religion is on of the best!”

Indonesia mempunyai

berbagai ragam suku

bangsa dan beberapa

agama (Islam, Katolik,

Protestan, Hindu, Budha,

Kong Hu Cu).

kerukunan umat beragama

dalam kehidupan

bermasyarakat nyatanya

telah dilegalisir oleh

Pemerintah

memberikan bimbingan dan pelayanan agar setiap penduduk dalam melaksanakan ajaran agamanya dapat berlangsung dengan rukun, lancar dan tertib,

(untuk daerah dalam rangka menyelenggarakan otonomi) melaksanakan urusan wajib bidang perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang serta kewajiban melindungi masyarakat, menjaga persatuan, dan kerukunan nasional serta keutuhan negara Kesatuan Republik Indonesia.

karena Pemerintah

mempunyai tugas:

Dalam rangka membangun masyarakat pancasila yang

beragama dan masyarakat beragama yang pancasila itu,

kita harus menetapkan titik tolak yang jelas.

1. Negara kita bukanlah negara sekuler - Ini berarti

bahwa gagasan yang berkeragaman

mengesahkan antara agama dan negara harus kita tentang. Sebab gagasan semacam ini tidak

mempunyai tempat dalam negara berdasarkan

pancasila.

2. Negera kita bukan negara agama, ini berarti

bahwa kita tidak bisa menerima gagasan yang

bertujuan menjadikan sesuatu agama sebagai dasar negara dan pemerintah.

Negara yang bersasarkan pancasila memberikan kemerdeaan dan

kebebasan beragama dengan jaminan dan bantuan pemerintah,

pemerintah membina dan membantu pembangunan bidang agama

dengan satu kesadaran dalam rangka pembangunan bangsa dan

negara yang kuat jasmani dan rohani.

Tujuan Pembinaan

Kehidupan beragama

1. Memperkuat dan memperkokoh

persatuan, kesatuan dan ketahanan nasional.

Dengan demikian usaha-usaha pembangunan dalam bidang keagamaan jangan sampai mengganggu tita pilar kerukunan yaitu:

a. Kerukunan antar umat beragama b. Kerukunan interen umat beragama c. Kerukunan umat beragama dengan

pemerintah

2. Memantapkan pancasila sebagai filasafah negara dan idiologi bangsa

3. Memperjelas dan mempertegas

peranan agama dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan masyarakat Indonesia.

Bertitik tolak dari pemikiran

di atas maka arah

pembinaan kehidupan

beragama, hendaknya

ditunjukan pada:

Semua tokoh agama harus berusaha

menterjemahkan nilai-nilai dan norma-norma

agama dalam pemikiran, perencanaan dan

pelaksanaan pembangunan bangsa kita.

Untuk membangun masyarakat pancasila

yang beragama yang pancasila kita harus

memahami sebanyak-banyaknya fungsi

agama dalam kehidupan kita sebagai

warganegara.

Berikut ini adalah fungsi agama yang harus

ditegakkan oleh para tokoh agama:

1. Fungsi Motivatif

Agama adalah faktor yang bersifat mendorong,

mendasari dan

melandasi

cita-cita dan amal usaha manusia

dalam seluruh aspek kehidupannya.

2. Fungsi Kreatif

Agama sangat mendorong dan mengajak

para pemeluknya untuk bekerja produktif,

bukan saja untuk kepentingan dirinya

melainkan juga kehidupan untuk

kepentingan orang lain.

3. Fungsi Integratif

Agama menginetrasikan segala kerja

manusia yang karena berbagai

kepentingan sering kali tidak serasi,

berlawanan bahkan seakan-akan

bertentangan, orang kadang-kadang

mengalami split of personality atau keperbedaan pecah, hal ini sangat

berbahaya.

SIMPULAN

6

Agar fungsi tersebut dapat berfungsi secara baik

dalam mewujudkan kehidupan beragama, mau tidak

mau diperlukan penanganan dan usaha yang terarah

dan terus menerus, baik dari pemerintah dan

seluruh warga – termasuk tokoh agama.

Pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri

tanpa keikut sertaan seluruh lapisan

masyarakat (tokoh agama dan

masyarakat).

Untuk itu ada beberapa hal yang perlu dikembangkan

1.

• Sosialisasi nilai-nilai dan norma-norma agama secara kreatif dan akomodatif dalam kerangka negara dan masyarakat pancasila.

2. • Fungsionalisasi lembaga-lembaga keagamaan

3. • Partisipasi para pemuka agama dan pembangunan

bangsa secara aktif dan konstruktif.

Demikian beberapa hal yang kami anggap

sangat perlu dipikirkan bersama oleh para

tokoh agama dalam rangka membangun

kehidupan beragama yang semarak, kreatif

dan sehat dalam wadah dan kerangkat

negara dan masyarakat pancasila.

yang penting bagi kita semua adalah kerja

keras dan saling pengertian, tanpa kerja

keras kita tidak akan memperoleh kemajuan

yang digapai lewat pembangunan.

Akhirnya, peranan Tokoh Agama harus

dapat mendorong agar fungsi sosial

agama diimplementasikan dalam

kehidupan sehari-hari di manapun

berada di Bumi Pancasila ini

agar Nation and Character Building bisa

terwujud dengan baik guna

meminimalkan berbagai konflik sosial

dalam rangka menjaga keutuhan NKRI

Artinya...

1. Agama sebagai perekat sosial (intern, antar umat beragama dan pemerintah),

2. Agama sebagai pemberi arti kehidupan,

3. Agama sebagai sumber nilai,

4. Agama sebagai faktor kontrol sosial,

5. Agama sebagai pendorong perubahan sosial.

Peranan dan fungsi Tokoh Masyarakat, Umat

Beragama dan Lembaga Kerukunan yang meliputi:

Pemelihara kedamaian, rukun dalam

masyarakat yang taat hukum dan

perundang-undangan

Pelayan umat - selaku partner negara

- bersama seluruh masyarakat demi

menjunjung tinggi hak asasi manusia.

Kedamaian, Keharmonisan, Kenyamanan hidup

merupakan prasyarat umum karena dibutuhkan oleh

masyarakat, bangsa dan negara demi ketentraman

dan kesejahteraannya.

Bangsa Indonesia menghendaki dengan

kemerdekaannya itu menuju :

1. Membentuk Negara Indonesia yang

melindungi bangsa dan tanah air

2. Menyelenggarakan masyarakat yang Adil

dan Makmur (pendekatan kesejahteraan)

3. Ikut dalam ketertiban dan perdamaian dunia

(pendekatan ketertiban dunia).

Sekian

Terimakasih

top related