tinjauan psikologi tentang merokok pada remaja-7 juni 2008 yayasan kanker indonesia

Post on 11-Jun-2015

958 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

psikologi para perokok

TRANSCRIPT

Oleh: Dra. Dharmayati U. Lubis, M.A., Ph.D.23 Mei 2009

Workshop Kepala Sekolah SMPN se prov. DKI

Tinjauan Psikologi tentang

Merokok pada Remaja

Periode transisi di antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang meliputi perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan sosioemosional

(Santrock, 2007)Dua periode remaja:1. Remaja Awal (SMP)2. Remaja Akhir (SMA –

awal usia 20-an)

Remaja:

1. Mencari identitas

2. Otonomi/kemandirian

3. Keakraban dengan teman sebaya

4. Eksperimen dan eksplorasi

5. Labilitas emosi

6. Fantasi

Isu Perkembangan Remaja

Perilaku Kesehatan dan Remaja

Kebiasaan sehat sangat dipengaruhi oleh sosialisasi di masa awal kehidupan.

Masa Kanak-kanak:

Teachable – moment

Proses pembelajaran oleh orangtua

Dengan penguatan, perilaku kesehatan menjadi kebiasaan

Dipelihara oleh lingkungan

Masa Remaja:

Jendela kerawanan pressure to conform dengan teman sebaya

Orangtua perlu menguatkan kembali perilaku kesehatan

Remaja Merokok

Penelitian skripsi-skripsi mahasiswa Fakultas Psikologi UI:

- Remaja mulai merokok diusia remaja awal (SMP)

- Perokok coba-coba 29,23%

- Perokok ringan 40%

- Perokok sedang 22%

- Perokok berat 3,08%

- 81,55% mengatakan merokok adalah lambang kedewasaan, kejantanan, kegagalan, percaya diri, prestise

- Remaja kalangan sosial ekonomi bawah: merokok merintang waktu, menghilangkan kebosanan, menghindari stres di rumah, dan 80% mengatakan merokok sebagai kompensasi terhadap rasa “rendah diri”.

- Merokok pertama kali tak enak

ke 4 x dapat menjadi perokok

Teori Psikologi tentang Merokok• Teori Belajar:

- Remaja jadi perokok karena ada penguatan (reinforcement) positif dari teman sebaya

- Merokok merupakan respons menjauh/lari dari keadaan aversif (keadaan tak nyaman, tak

enak)

• Pengaruh Belief tentang Merokok:- Merokok Identitas baru

sebagai orang dewasa yang mandiri- Merokok : Cool, tough , atraktif,

glamorous, gaya, macho, modern, citra diri sukses, kreatif (dicitrakan oleh iklan)

Mengapa Remaja Merokok?

- Ingin tahu - Gampang mendapat rokok- Melepaskan stres emosional karena masalah di

rumah, di sekolah- Kebiasaan teman sebaya- Tekanan lingkungan agar sama- Menunjukkan perlawanan, atau hostility- Meremehkan (underestimate) resiko kesehatan- Yakin bahwa berhenti merokok itu gampang- Pendapat yang salah bahwa merokok itu

biasa/banyak orang yang merokok

Perilaku merokok pada remaja cenderung meningkat bila:

- Orangtua/keluarga perokok-

faktor modeling

- Anak mempersepsi orangtua

tak peduli atau malah mendukung

- Teman-teman merokok – peer pressure

- Tak percaya bahwa merokok berbahaya bagi kesehatan

Beberapa ciri kepribadian perokok

• Rebelious

• Risk taker

• Sensation seeking

• Impulsif

• atau Introvert/pemalu

Strategi Pencegahan

• Edukasi kepada anak-anak usia sekolah• Bukan hanya fokus ke dampak jangka panjang

(berbagai penyakit) tapi terutama ke dampak jangka pendek:- Merokok = membakar uang

(buruk bagi keuangan pribadi)- Bad breath, gigi kuning

(calon pacar tak suka karena bau)- Kenapa mau dibodohi iklan

(menyentuh rasa kemandirian dan harga diri)- Pakai remaja yang seusia atau

peer role models

top related