terapi somatik dan terapi psikofarmaka
Post on 18-Oct-2015
127 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
TERAPI SOMATIK DAN TERAPI PSIKOFARMAKATerapi somatik
Terapi Psikofarmaka
Peran perawat
Pengkajian pasien Koordinasi terapi modalitas Pemantauan efek obat Pendidikan pasien Prinsip-prinsip pemberian obat psikofarmaka Program pengobatan berkelanjutan Mencocokkan penanganan nonfarmakologi Peran serta dlm penelitian klinik interdisiplin thd uji coba obatMetode pendekatan khusus (pasien curiga) Pasien curiga sulit percaya terhadap tindakan Yakinkan tindakan yg diberikan tidak berbahaya Kontrol perilaku perawat Perawat harus jujur Perawat dalam berkomunikasi harus tegas dan ringkas Berikan obat dalam bentuk dan kemasan yang sama Jika ada perubahan pada obat pasien diskusikan dengan pasien Yakinkan bahwa pasien telah meminum obat dengan cara mencek sendiri Alternatif akhir dengan injeksiMetode pendekatan khusus (pasien resiko bunuh diri) Biaanya menolak terapi Perawat bersikap tegas Ekplorasi perasaan Tingkatkan harga diriMetode pendekatan khusus (pasien ketergantungan obat) Pasien menganggap obat menyelesaikan masalah Berikan penjelasan tentang manfaat obat dan obat bukan menyelesaikan maslah Pemberian terapi obat disesuaikan dengan terapi modalitas
Restrain
DEFINISI
Terapi dengan menggunakan alat-alat mekanik atau manual untuk mengatasi mobilitas fisik klien.
TUJUAN
Melindungi klien dan orang lain dari cidera fisik, khususnya apabila terapi lain seperti perubahan lingkungan dan strategi prilaku sudah tidak mempan lagi.
INDIKASI
Klien tidak mampu mengendalikan prilaku
Berisiko menciderai diri sendiri dan orang lain
Mengalami toleransi dan tidak lagi responsif terhadap obat yang menekan prilaku patologi.
Mengalami gg kesadaran-bingung yang berisiko mengalami cidera atau jatuh
Butuh penurunan stimulasi dan istirahat tenang
Klien yg butuh bantuan utk mendapatkan rasa aman dan pengendalian dirinya
PROSEDUR
Lebih baik 5 atau minimal 4 orang untuk melakukan restrein
Jelaskan prosedur yang maksud, dan jangka waktu dilakukan restrein
Lakukan kontrak jika tidak memungkinkan lakukan kontrak sepihak
Klien harus dimanset dengan kedua tungkai terpiah dan satu tangan pada atu sisi dan lengan lain dimanset di atas kepala
Restrein dilakukan sedemikian rupa shg cairan intravena dpt diberikan jika diperlukan
Posisi kepala klien agak ditinggikan untuk mencegah kemungkinan aspirasi
Caution :
restrein diperiksa tiap 60 menit demi kenyamanan
Merubah posisi tiap 60 menit
monitoring TTV tiap 60 menit
Kolaborasi dengan medis untuk medikasi antipsikotik
setelah klien dapat dekendalikan satu manset sekali waktu harus dilepas dgn interval 5 menit bergantian kiri dan kanan
2. Isolasi
DEFINISI
Bentuk terapi dengan menempatkan klien sendiri diruangan sendiri.
INDIKASI
Klien tidak mampu mengendalikan prilakunya yang tidak bisa dikendalikan dengan cara lain.
TUJUAN
Melindungi klien, org lain dan lingkungan dari bahaya yg akan terjadi
KONTRA INDIKASI
Klien resiko bunuh diri, klien yg mengalami agitasi disertai gg pengaturan suhu tubuh akibat obat, prilaku sosial yg menyimpang.
PERAN PERAWAT
Bantu kebutuhan dasar
Observasi sesering mungkin
Pertahankan komunikasi verbal
Catat dan dokumentasi hasil observasi
Beri umpan balik ttg prilakunya shg klien sadar alasan dan tujuan isolasi.
Tetap berikan terapi lain utk menenangkan
Segera keluarkan dr ruang isolasi jk prilaku sdh terkendali.
3. ECT (Electro Convulsive Therapy)
DEFINISI
Terapi kejang listrik atau electro convulsive therapy merpkan terapi pd klien dg menimbulkan kejang grand mall dg mengalirkan arus listrik mll elektrode yg ditempelkan pd pelipis.
INDIKASI
klien gg afektif tipe depresi, skizoprenia.
PERBAIKAN
Klien depresi : 6 10x terapi
Skizopenia : 20 30x terapi
FREKWENSI
2 3hr sekali (2x/mg)
KONTRA INDIKASI
Tumor intra cranial meningkatkan TIK
Kehamilan keguguran
Osteoporosis fraktur
Infark miokardium henti jantung
Asma branchial memperberat penyakit.
PERAN PERAWAT
Pre
Atasi cemas, beri penjelasan ttg prosedur
Lakukan pemeriksaan fisik dan lab
Siapkan surat persetujuan tindakan
Puasakan klien minimal 6 jam sebelum ECT.
Hentikan pemberian obat
Lepaskan gigi palsu, kontak lensa, persiapan
Pakaikan pakaian longgar
Bantu mengosongkan perut
Intra
Baringkan klien dg posisi telentang
Siapkan alat
Pasang bantalan gigi
Sementara ECT, tahan persendian dengan supel (sendi bahu, rahang, lutut)
Setelah selesai bantu nafas.
Post
Observasi dan awasi tanda vital sampai kondisi stabil
Setelah sadar bantu orientasi dg menjelaskan apa yang terjadi.
Anti Psikotik
INDIKASI
skizoprenia akut dan kronis (halusinasi, ansietas)
MACAM OBAT
Derivat fenotiazin
Klorpromazin (Largactil, promactil, ethibernal)
Trifluopereazin (Stelazine)
Fluferazin (Anatensol)
Thioridazin(Melleril)
Derivat butifenon
haloperidol (haldol, serenance)
EFEK UTAMA
mensupresi gej psikosis spt gg proses waham, gg persepsi (halusinasi), aktivitas psikomotor yang berlebihan (agresifitas)
EFEK SAMPING
Gangguan neurologis
Gej ektrapiramidal (gelisah motorik, tdk dpt ddk diam)
Distonia akut (kekakuan otot)
Sindroma Parkinson (rigiditas otot, tremor kasar)
Diskenesia tardif (grkan involunter berulang)
Sindroma Neuroleptik maligna, gej darurat tanda : (febris tinggi, kejang2, nadi meningkat, keringat berlebihan, kesadaran menurun) terjd pd pemakaian kombinasi antipsikotik gol butirofenol dg garam lithium.
Penurunan ambang kejang perhatikan pd epilepsi yg diberi antipsikotik
Gangguan Otonom
Hipotensi ortostatik (penurunan TD pd perub posisi)
Gg ss gatrointestinal (mulut kering, diare, obst, hipersalivasi)
Gg ss urogenital (inkontinensia)
Gg mata (sulit akomodasi, mata kabur, fotophobia
Gg hidung (hidung mampet)
2. Anti Depresan
EFEK UTAMA
Untuk mengurangi atau menghilangkan gej depresif meningkatkan neurotransmitter norepinefrin dan serotonin
MACAM OBAT
Amitriphylin (Laroxyl)
Amoxapin
Desipramin
Imipramin (Tofranil)
EFEK SAMPING
GG ss kardiovaskuler
hipotensi
hipertensiantidepresan gol MAOI klasik
perubahan grafik EKG gol trisiklik
GG ss otonom
akibat efek antikolinergik
(obstipasi, mulut dan tenggorokan kering, mual, sakit kepala)
Antidepresan trisiklik =
Mengatur reaksi otak thd neurotransmiter NE dan SE
Aman dan efektif dlm pengobatan penyakit depresif akut dan jangka panjang
MAOI = menghambat monoamin oksidase di dalam otak dan diseluruh tubuh. Dengan menghambat Mao di dlm otak, maka semakin sedikit noreepineprin yg dimetabolisme shg meningkatkan ketersediannya dlm sinaps.
3. Anti Ansietas
EFEK UTAMA
Mengurangi kecemasan yg patologis tanpa byk pengaruh pd fase kognitif
EFEK SAMPING
berpotensi : ketergantungan gol benzodiazepin.
KLASIFIKASI
Derivat benzodiazepin (Kardiozepoksid/lubrium, diazepam/valium, bromazepam/lexotan, lorazepam/ativan, clobazam/frisium, alprazolam/xanam, buspiron/buspar)
Derivat gliserol (Meprobamat/deparon)
Derivat Barbiturat(Fenobarbital/Luminal)
NB : Byk disalah gunakan efek hipnotik dan aman pemakaian dosis besar kecuali dikombinasikan.
top related