terapi latihan

Post on 10-Dec-2015

127 Views

Category:

Documents

14 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

nbb

TRANSCRIPT

ASSISTED EXERCISE

Sri Hastuti Setyaningsih

Pengertian : Latihan gerak aktif dengan bantuan kekuatan dari luar (manual atau dengan alat) sebesar yang diperlukanEfek terapi : Penguatan otot nilai dibawah 3

Mobilisasi sendi aktifMengajarkan gerak

tertentuIndikasi : Kondisi kelemahan otot dengan nilai 1 dan 2

Kondisi kesulitan pengontrolan gerak

Kondisi terhambatnya jarak pergerakan sendi

ASSISTED EXERCISE

Rincian aktifitas Penentuan dosis intensitas dan durasi: sesuai dengan aturan

dosis diatas disesuaikan dengan toleransi pasien/klien. Teknik Aplikasi: Untuk indikasi nomor 1, 2 dan 3 Posisi penderita yang enak, rilek dan stabil; dengan ruang

gerak yang mencukupi Anggota yang dilatih diberikan penyangga (support) dan

penahan (fixasi) pada bagian Anggot proximalnya Diusahakan dicapai perlemasan (relaxasi) pada otot antagonis

dari pada gerakan dimaksud Diberikan contoh arah gerakan (patern of movement) pada

gerakan sendi yang penuh Diberikan komando yang jelas, gerakan sendi yang penuh dan

diulang-ulang dengan irama yang sesuai Perlu dijalin kerjasama antara terapis dan penderita Bila penderita lelah perlu diselingi dengan latihan pernafasan

ACTIVE EXERCISE

Pengertian : Gerak sendi aktif dengan melawan tahanan dari luar

Efek terapi : Untuk penguatan ototUntuk pereganngan otot-

tendonUntuk mobilisasi sendi Indikasi : Kondisi kelemahan otot dengan

nilai 4Kondisi kesulitan pengontrolan

gerakan Kondisi menyusutnya volume otot

(atrophy)

ACTIVE EXERCISE

Rincian aktifitas Penentuan dosis intensitas dan durasi: sesuai dengan aturan

dosis diatas disesuaikan dengan toleransi pasien/klien. Teknik Aplikasi: Posisi penderita comfortable, rilek dan stabil, dengan ruang

gerak mencukupi Penahan/fixasi pada bagian proximal dari sendi yang akan

digerakkan. Contoh arah gerak yang jelas Pemberian beban gerak (resistance) yang optimal, khusus

pada latihan Proprioceptive Komando, kecepatan, pengulangan irama gerak harus sesuai Perlu dijalin kerjasama antar terapis dan penderita Bila penderita lelah perlu diselingi dengan latihan pernafasan.

Bila banyak keluar keringat dipersilahkan segera minum Diusahakan penderita bisa mengerjakan sendi dengan alat-

alat

PASIF EXERCISE

Pengertian : Adalah upaya pengobatan dengan menggunakan gerak pasif sendi yang dilakukan dengan kekuatan dari luar

Efek terapi : Pemeliharaan ROM sendiMobilisasi sendiPeregangan otot-tendon,

kapsule- ligament

PASIF EXERCISE

Rincian aktifitas

Posisi : tiduran atau duduk yang rilek Pergerakan pasif sesuai fungsi otot atau kelompok otot,

pada bidang gerak sendinya mencapai range of motion (R.O.M) yang penuh

Pasif / bantuan pernafasan, dengan shaking dan vibrasi untuk membantu expirasi penderita terutama yang dalam keadaan lemah atau coma

Khusus nomor 7, penguluran pada kelompok otot yang memendek

• Tehnik Aplikasi

FREE ACTIVE EXERCISE

Pengertian : Adalah gerak sendi aktif tanpa tahanan ataupun bantuan dari luar

Efek terapi : Mobilisasi sendi aktifMengajarkan gerak

fungsionalMemperkuat otot

FREE ACTIVE EXERCISE

Indikasi : Kondisi kelemahan otot dengan nilai 3 ke atas

Kondisi kesulitan pengontrolan gerak

Kondisi terhambatnya jarak gerakan sendi

Kondisi ketegangan otot dan jaringan lunak

Rincian aktifitas

Posisi penderita comfortable, rilek dan stabil, dengan ruangan gerak yang mencukupi

Bentuk dan arah gerakan diberikan contoh, ditunjukkan dengan gerakan yang penuh

Komando yang jelas, kecepatan dan irama gerakan yang sesuai Perlu dijalin kerjasama antar terapis dan penderita Bila penderita lelah perlu diselingi dengan latihan pernafasan.

Bila banyak keluar keringat dipersilahkan segera minum Bisa dikerjakan dengan bantuan alat-alat atau berupa permainan Latihan isometric perlu ditandai dengan palpasi pada otot atas

tendonnya

• Tehnik Aplikasi

RESISTED EXERCISE

Sri Hastuti Setyaningsih

Pengertian : Adalah gerak sendi aktif dengan melawan tahanan dari luar

Efek terapi : Untuk penguatan ototUntuk pereganngan otot-

tendonUntuk mobilisasi sendi

Indikasi : Kondisi kelemahan otot dengan nilai 4

Kondisi kesulitan pengontrolan gerakan Kondisi menyusutnya volume otot (atrophy)

RESISTED EXERCISE

Rincian aktifitas

Teknik Aplikasi:

Posisi penderita comfortable, rilek dan stabil, dengan ruang gerak mencukupi

Penahan/fixasi pada bagian proximal dari sendi yang akan digerakkan. Contoh arah gerak yang jelas

Pemberian beban gerak (resistance) yang optimal, khusus pada latihan Proprioceptive

Komando, kecepatan, pengulangan irama gerak harus sesuai Perlu dijalin kerjasama antar terapis dan penderita Bila penderita lelah perlu diselingi dengan latihan pernafasan.

Bila banyak keluar keringat dipersilahkan segera minum Diusahakan penderita bisa mengerjakan sendi dengan alat-alat

Latihan Pengurangan Oedem

• Elevasi : Ketinggian 30, t:2jam elevasi, 1jam rest

• Kontraksi statis: 6”penahanan, 3”rilek, durasi 10x/sesi

• Penguluran full LGS: ditahan pd akhir LGS slm 6” darasi 10x/sesi

• Kompres es: 3” kompres, 1.5” rest,

Penatalaksanaan Stroke

1. Tujuan terapi

a. Mempertahankan/meningkatkan fx gerak & pernafasan

b. Fasilitasi kontraksi otot

c. Meningkatkan balance

d. Meningkatkan ambulasi &mobilitas

e. Meningkatkan ADL

Posisioning

• Tidur miring ke sisi yang sakit :

Tungkai sehat di atas yang sakit

Lengan Abd 90 / lurus, terjuntai di luar bed

• Miring ke sisi sehat:

Tungkai sakit disangga bantal, lengan sakit di sangga.

Posisioning

• Terlentang :

Shoulder ; Elevasi, Protaksi, endorotasi,

Ellow ; Eksensi

Wrist ; ekntensi wrist, supinasi

Hip; Entensi , endorotasi

Pelvic tilting

Berbaring terlentang dengan kedua lutut fleksi dan posisi kaki

datar di atas bed. Tekan dan luruskan punggung kearah bed. Pasisi ini dipertahankan selama

5-10 detik.

Single knee to chest

• Berbaring terlentang dengan lutut fleksi dan posisi kaki datar di atas bed. Secara perlahan, tarik lutut kanan dengan kedua tangan sejauh mungkin kearah dada, dan pertahankan selama 5-10 detik

• kembali ke posisi awal secara perlahan-lahan dan ulangi gerakan yang sama untuk lutut yang kiri.

Double knee to chest

• Berbaring terlentang kedua lutut fleksi dan posisi kaki datar diatas bed. Seperti gerakan pada nomor 2, namun sekarang kedua lutut ditarik dersama-sama sejauh mungkin kearah dada. Pertahankan selama 5-10 detik dan kemudian kembali ke posisi awal secara perlahan-lahan.

Partial sit-up

• Lakukan gerakan pelvic-tilting (nomor 1) dan pada saat yang bersamaan naikkan kepala, leher, dan bahu dari atas bed. Pertahankan selama 5-10 detik dan kemudian perlahan kembali ke posisi semula.

Hamstring stecth

• Berbaring terlentang dengan kedua kaki lurus. Kemudian salah satu tungkai diangkat dalam posisi lutut yang lurus sampai telapak kaki mengarah lurus ke atas, kedua tangan menopang pada bagian belakang paha. Pertahankan 5-10 detik, kemudian perlahan-lahan tungkai diturunkan ke posisi awal. Lakukan gerakan yang sama untuk tungkai yang satunya.

Bicycling

• Berbaring terlentang, kedua lengan lurus dismping tubuh. Kepala dan leher dinaikkan dari bed dan kedua tungkai melakukan gerakan seperti mengayuh sepeda. Pertahankan 5-10 detik.

Wall squat

• Berdiri dengan punggung menempel pada dinding, tekankan tumit, bokong, punggung atas atau bahu dan kepala kearah dinding. Kemudian kedua kaki digeser ke depan, turunkan tubuh berlahan-lahan dengan menekuk lutut sampai kira-kira 90 derajat dan punggung tetap menempel pada dinding. Kontraksikan otot-otot abdomen sehingga punggung bawah menjadi rata dengan dinding. Tahan selama 5-10 detik.

top related