teori tumbukan dan laju reaksi

Post on 18-Jul-2015

137 Views

Category:

Education

9 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

TEORI TUMBUKAN & ENERGI AKTIVASI

Created By :

Anisah KhairiyyahFriska Widya Suci

Indira Prajna Paramita PrimadaniMuhammad Irvan Dwi Putra

Nathania Astria EmandaReza Fadhilah

Umbara Sakti Mihardja

TEORI TUMBUKAN Reaksi kimia terjadi karena adanya tumbukan

yang efektif antara partikel-partikel zat yang bereaksi.

Tumbukan efektif adalah tumbukan yang mempunyai energi yang cukup untuk memutuskan ikatan-ikatan pada zat yang bereaksi (bereaksi)

Tumbukan yang menghasilkan reaksi dan tumbukan yang tidak menghasilkan reaksi

H2 (g) + I2(g) → 2HI(g)

Tumbukan antara molekul hidrogen (A) dengan iodin (B) dan membentuk molekul

HI(AB)

ILUSTRASIMana yang lebih mungkin terjadi tabrakan, di jalan lenggang atau

dijalanan padat?

Lalu Lintas Padat

mengakibatkan Intensitas terjadinya Tumbukan

Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi Dengan Teori Tumbukan

KONSENTRASI

TEMPERATUR

LUAS PERMUKAAN BIDANG SENTUHKATALIS

Reaksi berlangsung lebih cepat jika konsentrasi pereaksi diperbesar. Maka akan lebih sering bertumbukan, sehingga kemungkinan terjadinya reaksi makin besar.

KONSENTRASI

Temperatur dinaikkan, energi gerak / energi kinetik partikel bertambah,sehingga tumbukan lebih sering terjadi. Suhu ternyata juga memperbesar energi potensial suatu zat, sehingga ketika bertumbukan akan menghasilkan reaksi.

TEMPERATUR

Dengan peningkatan suhu, energi kinetik partikel semakin besar. Hal ini menyebabkan gerak partikel juga semakin besar, sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan yang efektif juga semakin besar.

Gerakan partikel-partikel dalam reaksi kimia pada suhu T1 dan T2

T1 T2

ILUSTRASI

Hubungan ini ditetapkan dari suatu percobaan, misal diperoleh data sebagai

berikut:

Suhu (oC) Laju reaksi (M/detik)10203040t

0,30,61,22,4Vt

Hubungan laju reaksi dengan perubahan suhu dapat dirumuskan

:

Vt =2n V0 Vt =3n V0

Dengan :

n = T2 – T1 n = T2 – T1

10 202 = factor perubahan suhu setiap 10o

3= factor perubahan suhu setiap 20o

Vt = Laju pada suhu tertentuV0 = Laju mula-mula

T1 = suhu awal

T2 = suhu akhir

Karena laju berbanding terbalik dengan waktu maka rumus diatas juga dapat

dinyatakan sebagai berikut:

t = 2-n t0 t = 3-n t0

dengan :t = waktu yang diperlukan pada suhu T0Ct0 = waktu mula-mula

CONTOH SOAL

Setiap kenaikan 10oC laju reaksi menjadi 2 kali lebih cepat suatu reaksi pada suhu 30oC laju = a ,bila suhu dinaikkan menjadi 100oC maka laju reaksinya adalah.... A. 14a

B. 28a

C. 32a

D. 64a

E. 128a

JAWABANNYA COY

PEMBAHASAN

n = 100 – 30

10

= 7

V100 = 2 7.a

= 128a

CONTOH SOALSetiap kenaikan suhu 10°C, reaksi akan berlangsung dua kali lebih cepat dari semula. Apabila pada suhu 20°C reaksi berlangsung 12 menit, pada suhu 50°C reaksi berlangsung selama ... MenitA. 0,75 B. 4C. 1,5 D. 96E. 2

JAWABANNYA COY

PEMBAHASAN

t = 2-n t0 n = 50 - 20

10

= 3

t = 2-3 . 12 menit

= 1,5 menit

Pada campuran pereaksi yang heterogen, reaksi hanya terjadi pada bidang batas campuran. Bidang batas campuran disebut bidang sentuh. Dengan memperbesar luas bidang sentuh, reaksi akan berlangsung lebih cepat.

LUAS PERMUKAAN BIDANG SENTUH

ILUSTRASI

PISAHKAN

Perhatikan bahwa luas permukaan bidang sentuh balok utuh lebih kecil dari balok yang

dipotong 4

Katalis adalah suatu zat yang berfungsi mempercepat terjadinya reaksi, tetapi pada

akhir reaksi dapat diperoleh kembali.

Contoh : Ragi, enzim, arang,nikel, platina, nitrogen dioksida

KATALIS

☻ Menurunkan energi aktivasi, sehingga jika ke dalam suatu reaksi ditambahkan katalis, maka reaksi akan lebih mudah terjadi.

☻ Memberikan mekanisme reaksi dengan menghsilkan energi aktivasi lebih rendah

FUNGSI KATALIS

ENERGI AKTIVASIEnergi minimum yang diperlukan untuk

berlangsungnya suatu reaksi

R. Endoterm R. Eksoterm

Ea

Ea

R

PΔH = +

R

PΔH= -

E E

Tanpa katalisator

Dengankatalisator

Jalannya reaksi

Hasil reaksi

Katalisator akan memperkecil energi aktivasi atau energi

pengaktifan

MEKANISME♥ Reaksi tanpa Katalis A + B → AB ΔH = + 100 kJ (lambat)

♥ Reaksi dengan Katalis I. A + K A→ K ΔH = + 50 kJ II. AK + B AB + → K ΔH = + 30 kJ A + B AB → ΔH = + 80 kJ (cepat)

JENIS-JENIS KATALIS

KATALIS HETEROGEN

KATALIS HOMOGEN

AUTOKATALIS

KATALIS HOMOGEN

Katalis yang dapat bercampur secara homogen dengan zat pereaksinya

karena mempunyai wujud yang sama ex:

2SO2(g) + O2(g) 2SO→ 3(g) (lambat)

2SO2(g) + O2(g) 2SO→ 3(g) (cepat)

NO2(g)

KATALIS HETEROGEN

Katalis yang tidak dapat bercampur secara homogen dengan pereaksinya karena

wujudnya berbeda

C2H4(g) + H2(g) C→ 2H6(g) (lambat)

C2H4(g) + H2(g) C→ 2H6(g) (cepat)Ni (s)

BIOKATALISZat yang bertindak sebagai katalis pada

proses metabolisme Ex: Enzim

►amilase (menghidrolisis amilum menjadi maltosa) ►katalase (mengurai H2O2 O→ 2 + H2O ) ►lipase (mengurai lipid menjadi gliserol + as. lemak)

AUTOKATALIS

Zat hasil reaksi yang bertindak sebagai katalis

2KMnO4(aq) + 5H2C2O4(aq) + 3H2O4(aq) →2MnSO4(aq) + 10CO2(aq) + K2SO4 + 8H2O

katalis

INHIBITOR

Zat yang dalam jumlah sangat sedikit dapat mengurangi atau menghambat kerja katalis

(racun katalis)

Ex:I2 atau CO bersifat inhibitor pada reaksi:2H2 + O2 2H→ 2O

THANK YOU FOR

YOUR

ATTENTION

QUESTION?

top related