tekstur batuan sedimen

Post on 19-Nov-2015

37 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Persentasi

TRANSCRIPT

Slide 1

Tekstur Batuan SedimenA Noor Magfirah AARahmat RiyadiGangga HaryonoMatra D Putra SFadhila AmaliaAulifa Andhini PutriAnggun

Sedimentologi

Garis Besar1. Tekstur Batuan Sedimena. Tekstur Batuan Sedimen Klastikb. Tekstur Batuan Sedimen Non-Klastik2. Granulometri

Batuan SedimenBatuan sedimen merupakan batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan bumi yang mengalami pelapukan. Material hasil rombakan batuan diatas permukaan bumi akibat proses-proses eksogen, pelapukan dan erosi, merupakan material yang sifatnya urai. Terdiri dari fragmen batuan, mineral dan berbagai material lainnya yang berasal dari atas permukaan bumiMaterial urai ini tertransport oleh air, angin dan gaya gravitasi ketempat yang lebih rendah, cekungan, dan diendapkan sebagai endapan atau sedimen dibawah permukaan air. Sedimen yang terakumulasi tersebut mengalamiproseslitifikasi atau proses pembentukan batuan. Proses yang berlangsung adalah kompaksi dan sementasi, mengubah sedimen menjadi batuan sedimen. Setelah menjadi batuan sifatnya berubah menjadi keras dan kompak.

Berdasarkan ada tidaknya proses transportasi, batuan sedimen dibagi menjadi: Batuan Sedimen Klastik Batuan Sedimen Non-Klastik

TeksturTekstur batuan sedimen adalah segala kenampakan yang menyangkut batuan sedimen seperti ukuran butir, bentuk butir, dan orientasi.Tekstur batuan sedimen mencerminkan proses yang telah dialami batuan tersebut terutama proses transportasi dan pengendapannya, tekstur juga digunakan untuk menginterpretasi lingkungan pengendapan batuan sedimen.

Tekstur Batuan Sedimen KlastikBatuan sedimen klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk akibat adanya proses pengerjaan kembali terhadap batuan yang sudah ada. Untuk mendeskripsikan tekstur klastik, kenampakan yang perlu diperhatikan adalah ukuran butir, bentuk butir, sortasi, dan kemas.

Ukuran ButirAgar lebih mudah melakukan pengukuran ukuran butir, maka digunakan alat pembanding ukuran butir batuan (komparator).

Faktor yang mempengaruhi ukuran butir:Jenis PelapukanJenis TransportasiWaktu/jarak transportResistensi

Tabel Ukuran Butir Wenworth (1922)Ukuran Butir (mm)Nama Butir>256Bongkah (Bouler)64 256Berangkal (Couble)4 64Kerakal (Pebble)2 4Kerikil (Gravel)1 2Pasir Sangat Kasar (Very Coarse Sand) - 1Pasir Kasar (Coarse Sand) - Pasir Sedang (Medium Sand)1/8 Pasir Halus (Fine Sand)1/16 1/8Pasir Sangat Halus (Very Fine Sand)1/256 1/16 Lanau 5 mmBerbutir sedang : Dengan ukuran 1 5 mmBerbutir halus : Dengan ukuran < 1 mm

Teksturdalam batuan sedimen non-klastikdibedakan menjadi dua macam:a. Kristalin:Tekstur ini terdiri dari kristal-kristal yang interlocking, yaitu kristal-kristal yang saling mengunci satu dengan yang lain.b.Amorf:Tekstur ini terdiri dari mineral yang tidak membentuk kristal-kristal atau amorf (nonklastik), umumnya berukuran lempung atau koloid, contoh : rijang masif.

GranulometriGranulometri atau sering diterjemahkan dengan analisa besar butir adalah salah satu dari sekian banyak metoda yang sering dipakai untuk menganalisa batuan sedimen klastik.Friedman ( 1979 ), mengatakan analisa besar butir dapat dipakai untuk mengetahui proses proses selama sedimentasi dan dapat dipakai untuk menginterpretasikan lingkungan pengendapan dan bahkan analisa besar butir sama pentingnya dengan metodemetode yang lain.

Ukuran butir partikel sedimen penting dalam beberapa hal. Ukuran butir mencerminkan:Resistensi partikel terhadap pelapukan, erosi dan abrasi.Proses transportasi dan deposisiTerdapatnya bermacam-macam ukuran butir dari batuan induknya.

Analisis Granulometri dilakukan melalui dua cara:1. Cara GrafisCara grafis ini prinsipnya adalah menggunakan data hasil pengayakan dan penimbangan yang diplot sebagai kurva kumulatif untuk mengetahui parameter-parameter statistiknya. Kurva kumulatif dibedakan menjadi dua, yaitu kurva kumulatif aritmetik(arithmetic ordinate)dan kurva kumulatif probabilitas(probability ordinate).Kurva kumulatif aritmetik digambarkan secarasmoothmelewati semua data (kurva berbentuk S), sehingga semua parameter statistic dapat terbaca. Sedang kurva probabilitas digambarkan dengan garis lurus untuk mengetahui probabilitas normalnya

2. Cara matematisCara matematis dalam analisis ukuran butir akan memberikan gambaran yang lebih baik daripada cara grafis, karena dalam cara matematis semua harga ukuran butir dalam klas interval diikutsertakan dalam perhitungan. Kelemahan cara matematis ini adalah ruwetnya perhitungan dalam pengolahan data. Untuk memahami cara matematis ini adalah dengan memahami distribusi normal dari suatu kurva distribusi frekuensi yaitu kurva hasil pengeplotan ukuran butir (dalam skala phi) dengan frekuensi yang disajikan dalam beberapa klas interval. Perhitungan tersebut adalah perhitungan statistic. Ukuran butir diplot pada absis dan frekuensinya pada ordinat. Kurva normal akan berbentuk simetri.

Terima KasihSemoga apapun yang sempat kami sampaikan dapat memberikan manfaat bagi kita semua

SEDIMEN KLASTIKBatuan Sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk akibat proses pengendapan secara mekanik ataupun litifikasi batuan-batuan yang telah ada sebelumnya. Batuan sedimen klastik banyak mengandung Allogenic Minerals (mineral yang terbentuk di lingkungan sedimenasi atau pada saat sedimenasi berlangsung). Beberapa contoh mineral ini, antara lain kwarasa, hornblende, biotit, plagioklas, kaolinite, montmorillonite, hydromuscovite, gypsum, kalsedon, hematit, siderit, limonit, dan garnet.

SEDIMEN NON KLASTIKBatuan sedimen non-klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk akibat proses kimia baik dari larutan ataupun aktivitas organik. Didalam batuan sedimen non-klastik banyak sekali dijumpai Authigenic mineral (mineral yang terbentuk di daerah cekungan atau lingkungan sedimenasi). Beberapa contoh Authigenic mineral yaitu gypsum, anhydrite, kalsit, dan halit. Selain tersusun atas mineral-mineral, batuan sedimen juga tersusun atas fragmen batuan dan fosil. Kristal-kristal pada batuan sedimen juga memiliki andil dalam pengklasifikasian batuan sedimen

top related