teknik pengamatan vegetasi mangrove di pesisir …
Post on 05-Nov-2021
19 Views
Preview:
TRANSCRIPT
83
Teknik Pengamatan Vegetasi Mangrove di Pesisir Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat (Kuslani, H. & Sukamto)
TEKNIK PENGAMATAN VEGETASI MANGROVE DI PESISIRKABUPATEN PANGANDARAN, JAWA BARAT
Henra Kuslani dan SukamtoTeknisi Litkayasa Balai Penelitian Pemulihan Konservasi dan Sumberdaya Ikan
Teregistrasi I tanggal: 29 Juni 2015; Diterima setelah perbaikan tanggal: 01 Oktober 2015;Disetujui terbit tanggal: 16 Oktober 2015
PENDAHULUAN
Posisi geografis pesisir Pangandaran pada 07o 41’15,8 “ LS dan 108o 39’ 33,2 “ termasuk dalam wilayahkecamatan Pangandaran yang berbatasan langsung,sebelah utara berbatasan langsung dengankecamatan Padaherang, sebelah timur dengankecamatan kalipucung, sebelah selatan denganSamudera Hindia dan sebelah barat dengankecamatan Sidamukti (Nandi, 2007)
Ekosistem pesisir di pantai Pangandaran berupaekosistem mangrove terutama terdapat dipesisirBojong Salawe seluas 237,59 ha. Kondisi mangrovecukup kritis, rusaknya ekosistem mangrove akibattsunami tahun 2006 dan pemanfaatan pesisir sebagailahan tambak dan sumber bahan tambang yangsecara langsung akan melemahkan daya dukungtanah (Anonimus, 2010 dan Saturi, 2013).
Menurut Bengen (2004) menyatakan bahwatumbuhan mangrove merupakan sumber akananpotensial, dalam berbagai bentuk, bagi semua biotayang hidup di ekosisttem mangrove. Ekosistemmangrove yang tumbuh disepanjang garis pantai ataudi pinggiran sungai yang dipengaruhi oleh pasangsurut perpaduan antara air sungai dan air laut.Ekosistem mangrove juga memiliki fungsi danmanfaat, antara lain sebagai peredam gelombang,pelindung dari abrasi, penahan lumpur dan perangkapsedimen, daerah asuhan (nursery grounds), mencarimakan (feeding ground) dan daerah pemijahan
(spawning grounds) berbagai jenis ikan, udang, danbiota laut lainnya.
Keberadaan mangrove juga berperan penting bagipara nelayan di sekitar pesisir KabupatenPangandaran karena mangrove dapat menjadi habitatbagi kepiting bakau dan udang yang bernilai ekonomis.Tumbuhan mangrove yang ada sebagian tumbuhsecara alami dan adapula yang sengaja ditanam olehmasyarakat sekitar, sebagai salah satu langkahpengelolaan hutan mangrove. Pentingnya teknikpengamatan jenis vegetasi mangrove adalah untukmendapatkan data mangrove baik jenis maupunkerapatan serta kondisi mangrove semai sehinggamenjadi salah satu dasar pengelolaan mangrove yangmendukunng pengelolaan sumberdaya ikan di pesisirKabupaten Pangandaran . Tujuan penulisan adalahuntuk menyajikan teknik pengamatan vegetasimangrove yang ada di pesisir Kabupaten Pangandaranbeserta keanekaragaman jenis mangrove yangteridentifikasi.
POKOK BAHASANLokasi dan Waktu
Penelitian ini dilakukan pada bulan September danDesember tahun 2014 di pesisir KabupatenPangandaran Jawa Barat. Lokasi penelitian dibagimenjadi 4 stasiun, yaitu Stasiun 1 adalah Batukaras(Muara Cijulang), stasiun 2 Nusawiru, Stasiun 3adalah Stasiun 4 Bojongsalawe dan Pamotan (Gambar1). Lokasi geografis penelitian disajikan pada Tabel1.
Gambar 1.Lokasi penelitian mangrove di Kabupaten Pangandaran (BP2KSI, 2014).------------------Korespondensi:Balai Penelitian dan Pemulihan Konservasi Sumberdaya Ikan-JatiluhurE-mail: henra_kasep84@yahoo.co.id
BTL. Vol.13 No. 2 Desember 2015 :
84
Tabel 1. Karakteristik lokasi penelitian di pesisir Kabupaten Pangandaran
Alat dan Bahan yang Digunakan
Tabel 2. Alat dan bahan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut:
Alat dan bahan KeteranganTambang plastik Transek mangroveGPS Menentukan titik koordinat lokasi pengambilan
sampelAlat tulis dan buku tulis Mencatat dataCool box Wadah alat dan sampelBuku identifikasi mangrove (Noor et al., 2006) Panduan identifikasi mangroveKantong plastik Wadah sampel mangroveKamera digital Dokumentasi sampel mangoveGunting/Pisau Memotong sampel daunMeteran kain Mengukur diameter pohonSepatu boots/sepatu karet Keselamatan kakiParang/golok Memotong semak belukar
HASIL DAN PEMBAHASANTeknik Pengamatan Mangrove di PesisirPangandaran
Pengamatan mangrove dilakukan secara visualmenggunakan metode transek garis/line transek (Cox,1967). Jenis mangrove diidentifikasi denganmenggunakan buku panduan identifikasi mangrove(Noor et al., 2006). Setiap transek garis ditentukan 3plot transek petak, dimana transek pertama dimulaidari arah laut menuju daratan dan tegak lurus garispantai.
Kategori tingkat tegakan yang digunakan dalamkegiatan analisis vegetasi hutan mangrove adalahsebagai berikut :a) Semai: Tegakan mulai dari kecambah sampai
anakan setinggi kurang dari 1,5 m.
b) Pancang : Tegakan dengan tinggi 1,5 m sampaianakan berdiameter kurang dari 10 cm.
c) Pohon: Pohon berdiameter 10 cm atau lebih.
Langkah – langkah yang dilakukan selamapengamatan adalah sebagai berikut :1. Mempersiapkan peralatan pendukung yaitu sepatu
boots/karet berfungsi menjaga kaki dari organismebentik atau gastropoda yang tajam dan agarterhindar dari lumpur yang dalam dan semakbelukar berduri, tambang plastik, meteran kain,pisau dan lainnya,
2. Membuat transek garis dengan menggunakantambang plastik yang ditarik dari tepi pantai kearahdarat, kemudian membuat transek petaksepanjang 10x10 m, 5x5 m dan 2x2 m disepanjangtransek garis. Transek garis disajikan padaGambar 2.
83-90
No Lokasi Geografis Deskripsi
1. Batukaras(Muara Cijulang) 108°29’50,5” BT
07° 43’09,1” LS
Muara Sungai Cijulang yanglangsung berhubungan denganlaut (Samudra Hindia). Pengaruhpasang surut sangat jelas terlihat.
2. Nusawiru108°29’35,6”BT
07°43’37’ LSTerletak di aliran sungai Cijulang.
3. Bojongsalawe(Parigi)
108°29’44,4” BT07°42’50,8” LS
Merupakan kawasan denganvegetasi mangrove di kecamatanParigi
4. Pamotan
108°47’ 32” BT07°40’54,1” LS
Bagian perairan berbatasandengan Pelawangan Barat(Segara Anakan-Cilacap) yangmerupakan bagian muara menujuSamudra Hindia.
85
3. Jenis mangrove yang berada dalam transeklangsung diidentifikasi di lapangan denganmenggunakan buku identifikasi (Noor etal., 2006).Sampel yang teridentifikasi kemudian dihitungtinggi mangrove/pohon (m), diameter batang pohon(cm), jumlah (buah) pancang dan semai. Katagoripancang, semai dan pohon mangrove dihitungjumlahnya, kemudian tinggi pohon (m) dandiameter batang dicatat (cm).
4. Bila belum dapat diidentikasi secara langsungmaka sampel diambil sebagian saja yaitu padabagian daun dan buah, kemudiandidokumentasikan atau difoto keseluruhanmangrovenya baik bagian akar, batang, daun, buah,dan kelopaknya sehingga dapat memudahkanidentifikasi jenisnya. Contoh hasil dokumentasisampel mangrove ditampilkan pada Lampiran 1.
5. Data yang didapatkan dicatat pada buku lapangan,mangrove diamati di 4 lokasi pengamatan yaituBatukaras (Muara Cijulang), Nusawiru,Bojongsalawe dan Pamotan. Setiap lokasipengamatan terdapat 1 stasiun dan pada setiapstasiun terdapat tiga lintasan atau transek garisdimana pada masing-masing lintasan terdapatpetakan berukuran 10 x 10 meter. Jumlah petakpada masing-masing lintasan disesuaikan dengankondisi yang ada dengan maksimal 10 petak padatiap lintasan. Pengambilan data vegetasi untuktingkat semai (diameter < 2 cm) dilakukan padapetak 2 x 2 m2, pancang (diameter 2 - 10 cm)pada petak 5 x 5 m2, dan pohon (diameter e” 10cm) pada petak 10 x 10 m2. Skema penempatantransek mangrove di lokasi pengamatan disajikanpada Gambar 3.
Gambar 2.Pemasangan transek mangrove.
Gambar 3.Skema penempatan transek
Berdasarkan data pada Tabel 3 tingkat tegakanpohon, pancang dan semai diketahui bahwa untukkatagori pohon yang dominan ditemukan yaitu padalokasi Nusawiru jenis Nypa fruticans sebanyak 100pohon pada plot 3, sedangkan pancang didominasi
oleh Acanthus ebrecteatus sebanyak 60 pancangpada plot 2 stasiun Pamotan. Tingkat semai banyakditemukan dari jenis Rhizopora mucronata sebanyak8 semai di lokasi Bojongsalawe plot 2.
Teknik Pengamatan Vegetasi Mangrove di Pesisir Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat (Kuslani, H. & Sukamto)
BTL. Vol.13 No. 2 Desember 2015 :
86
Tabel 3. Jumlah vegetasi mangrove yang ditemukan berdasarkan jenis pohon, pancang dan semai di pesisirKabupaten Pangandaran
NoNamaLatin
NamaLokal
Jumlah pohon dan pancang di masing-masingstasiunM. Cijulang pada plot Nusawiru pada plot Bojongsalawe
pada pot Pamotan pada plot
Keterangan
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
A. Pohon
1Aegicerascorniculatu
mgedangan - - - - - - - - - 1 - -
Mangrovesejati
2Avicennia
marinaapi-api 1 8 15 4 - - 1 - 3 - -
Mangrovesejati
3Avicennia
albaapi-api 22 - - - - - - - - - - -
Mangrovesejati
4Bruguieragymnorhiz
atanjan putih 8 - - - - - - - - - - -
Mangrovesejati
5Ceriops
tagaltingi - - - - - - - - - - 5 -
Mangrovesejati
6Nypa
fruticansnipah - - - 9 4 100 - - - 1 - -
Mangrovesejati
7Rhizoporamucronata
bakau 3 32 2 - - - 17 60 - 5 - 5Mangrove
sejati
8Rhizoporaapiculata
bakau 32 3 - - - - - - - 15 6 -Mangrove
sejati
9Sonneratia
albapidada 8 - - 2 2 - - - - - - -
Mangrovesejati
10Sonneratiacaseolaris
pidada - - - - - - - - - - 3 -Mangrove
sejati
B. Pancang
1Avicennia
marinaapi-api - - - 1 - - - - - - - -
Mangrovesejati
2Avicennia
albaapi-api - 1 2 - - - - - - - - -
Mangrovesejati
3Nypa
fruticansnipah - - - 1 2 - - - - - - -
Mangrovesejati
4Rhizoporamucronata
bakau 2 - 1 - - - 6 - - - - -Mangrove
sejati
5Rhizoporaapiculata
bakau - - - - - - 5 - - - - -Mangrove
sejati
6Acanthus
ebrecteatus
jaruju - - - 5 - - - - - 20 16 10Mangrove
sejati
7Acanthusilicifolius
jaruju - - - 3 - - - - - - - -Mangrove
sejati
8Derris
trifoliatatuba - - - - - - - - - 20 30
Mangroveikutan
C. Semai
1Rhizoporamucronata
bakau 7 - 3 - - - 6 8 - - - -Mangrove
sejati
2Acanthus
ebrecteatus
Jaruju - - - 1 - - - - - 6 - -Mangrove
sejati
3Acanthusilicifolius
Jaruju - - - 1 - - - - - - - -Mangrove
sejati
4Derris
trifoliatatuba - - - - - - - - - - 18 -
Mangroveikutan
Keterangan : (-) = mangrove tidak ditemukan.
83-90
87
Hal-hal yang diperhatikan dalam teknikpengamatan mangrove di pesisir KabupatenPangandaran dengan metode transek garis sebagaiberikut :1. Perhitungan mangrove yang dihitung adalah
berdasarkan bagian dari pohon yang berada dalamtransek/plot sedangkan yang berada diluar transekjangan dicatat.
2. Identifikasi jenis mangrove harus berdasarkan padabuku panduan mangrove baik dari akar, batang,daun, kelopak, buah dan lainnya, agar jenismangrove yang diketahui tidak salah.
3. Validasi data dilakukan dengan pembuatanherbarium dapat dilakukan apabila belum diketahuijenis mangrovenya.
Hasil pengamatan jenis vegetasi di pesisirKabupaten Pangandaran di 4 lokasi ditemukansebanyak 10 pohon, 8 pancang dan 4 semai yangterdiri dari mangrove sejati dan mangrove ikutan. Jenispohon adalah Rhizopora mucronata, Rhizoporaapiculata, Avicennia marina, Avicennia alba,Sonneratia alba, Sonneratia caseolaris, Aegicearascorniculatum, Bruguiera gymnorhiza, Ceriops tagal,Nypa fruticans. Jenis pancang adalah Avicenniamarina, Avicennia alba, Rhizopora mucronata,Rhizopora apiculata, Nypa frutican, Acanthusebrecteatus, Acanthus ilicifolius dan Derris trifoliate.Sedangkan semai adalah Rhizopora mucronata,
Acanthus ebrecteatus, Acanthus ilicifolius dan Derristrifoliata.
Berdasarkan hasil pengamatan di stasiun MuaraCijulang ditemukan 6 jenis pohon mangrove yangmerupakan mangrove sejati yaitu Rhizophoramucronata, Rhizophora apiculata, Avicennia alba,Avicennia marina, Bruguiera gymnorhiza danSonneratia alba. Stasiun Nusawiru ditemukan 4 jenismangrove sejati yaitu Avicennia marina, Nypafruticans, Sonneratia alba dan Rhizophora mucronata.Di stasiun Bojongsalawe hanya ditemukan 2 jenismangrove sejati yaitu Avicennia marina dan Rhizoporamucronata. Pada stasiun Pamotan jenis mangroveditemukan sebanyak 7 jenis mangrove sejati yaituAegicearas corniculatum, Avicennia marina, Ceriopstagal, Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata,Sonneratia caseolaris.
Jenis vegetasi mangrove yang ditemukan di pesisirKabupaten Pangandaran Jawa Barat disajikan padaTabel 4 dan Lampiran 2.
Jumlah mangrove yang ditemukan di pesisirKabupaten Pangandaran sebnayak 10 jenis mangrovesejati. Jenis mangrove Avicennia marina ditemukanpada setiap stasiun pengamatan dan stasiunPamotan adalah lokasi yang memiliki jumlahmangrove lebih banyak yaitu sekitar 7 mangrove sejati.
Teknik Pengamatan Vegetasi Mangrove di Pesisir Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat (Kuslani, H. & Sukamto)
Tabel 4. Jenis vegetasi mangrove yang ditemukan di pesisir Kabupaten Pangandaran.
No Nama LatinNamaLokal
M.Cijulang Nusawiru Bojongsalawe Pamotan Keterangan
A. Pohon
1Aegicerascorniculatum
gedangan - - - + Mangrove sejati
2Avicenniamarina
api-api + + + + Mangrove sejati
3Avicenniaalba
api-api + - - - Mangrove sejati
4Bruguieragymnorhiza
tanjanputih
+ - - - Mangrove sejati
5Ceriopstagal
tingi - - - + Mangrove sejati
6Nypafruticans
nipah + - - Mangrove sejati
7Rhizoporamucronata
bakau + + - + Mangrove sejati
8Rhizoporaapiculata
bakau + - - + Mangrove sejati
9Sonneratiaalba
pidada + + - - Mangrove sejati
10Sonneratiacaseolaris
pidada - - - + Mangrove sejati
B. Pancang
BTL. Vol.13 No. 2 Desember 2015 :
88
Lanjutan: Tabel 3..
KESIMPULAN
1. Pengamatan jenis mangrove di pesisir KabupatenPangandaran dapat dilakukan denganmenggunakan transek garis.
2. Jenis mangrove yang ditemukan dipesisirKabupaten Pangandaran terdiri dari : Rhizoporamucronata, Rhizopora apiculata, Avicennia marina,Avicennia alba, Sonneratia alba, Sonneratiacaseolaris, Aegicearas corniculatum, Bruguieragymnorhiza, Ceriops tagal, Nypa fruticans,Acanthus ebrecteatus, Acanthus ilicifolius danDerris trifoliate. Jenis mangrove yang dominanadalah jenis Avicennia marina ditemukan disetiapstasiun pengamatan.
PERSANTUNAN
Tulisan ini merupakan kontribusi dari hasilkegiatan Kajian Pengembangan Model KonservasiEkosistem Mangrove Di Selatan Jawa Barat, T.A.2014, di Balai Penelitian dan Konservasi Sumber dayaIkan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Astri Suryandari, S.Si.,M.Si selaku penanggung jawabyang telah memberikan sebagian data dan parapeneliti yang telah membantu sehingga penulis dapatmenyelesaikan tulisannya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus. 2010. Materi Teknis RTRW Provinsi JawaBarat 2009-2029.Bappeda Provinsi Jawa Barat.
Bengen, D. G. 2004. Ekosistem dan sumberdaya alampesisir dan laut serta prinsip pengelolaannya.Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan.Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. InstitutPerikanan Bogor. Bogor. 13-23 hal.
Cox, G. W., 1967. Laboratory manual of generalecology. MMC. Brown Comp. Publishers,Dubuque, Lowa. 165 hal.
Kusmana, C. 1997. Metode survey vegetasi. IPB.Press. Bogor.
Keterangan : (+) = mangrove ditemukan dan (-) = mangrove tidak ditemukan.
83-90
B. Pancang
1Avicenniamarina
api-api - + - - Mangrove sejati
2Avicenniaalba
api-api + - - - Mangrove sejati
3Nypafruticans
nipah + - - Mangrove sejati
4Rhizoporamucronata
bakau + - + - Mangrove sejati
5Rhizoporaapiculata
bakau - - + - Mangrove sejati
6Acanthusebrecteatus
jaruju - + - + Mangrove sejati
7Acanthusilicifolius
jaruju - + - - Mangrove sejati
8Derristrifoliata
tuba - - - + Mangrove ikutan
C. Semai
1Rhizoporamucronata
bakau + - + - Mangrove sejati
2Acanthusebrecteatus
jaruju - + - - Mangrove sejati
3Acanthusilicifolius
jaruju - + - - Mangrove sejati
4Derristrifoliata
tuba - - - +Mangrove ikutan
89
Nandi. 2007. Studi Lapangan Obyek LingkunganPantai Di Kawasan Pangandaran. PedomanObservasi dan Lembaran Kerja. JurusanPendidikan Geografi. FPIPS. UniversitasPendidikan Indonesia. 31. Hal. Diunduh tanggal11/08/2015 dari : http://file.upi.edu/Direktori/FPPIS/JUR_PEND GEOGR.
Noor. Y. R, M. Khazali, & I N.N. Suryadiputra. 1999.Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia.Wetlands International dan Ditjen PHKA.Bogor.220p
Saturi, S. 2013. Kerusakan Hutan Mangrove diBerbagai Daerah. Diakses pada tanggal 11/08/2015 dari : http://www.mongabay.co.id/tag/kerusakan-hutan-mangrove/page/2.
Teknik Pengamatan Vegetasi Mangrove di Pesisir Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat (Kuslani, H. & Sukamto)
BTL. Vol.13 No. 2 Desember 2015 :
90
Lampiran 2. Jenis vegetasi mangrove di pesisir Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat sebagaiberikut:
Acanthus ebracteatus Acanthus ilicifolius Aegicerascorniculatum
Avicenia marina
Avicenia alba Bruguiera gymnorhyza Ceriops tagal Nypa fruticans
Rhizopora apiculata Rhizopora mucronata Soneratia alba Soneratia caseolaris
Derris trifoliata
Lampiran 1. Beberapa contoh hasil dokumentasi mangrove.
a. Pohon mangrove b. Akar dan buahmangrove
c. Daun mangrove
83-90
top related