tekhnik anestesi dan obat anestesi
Post on 30-Dec-2015
217 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Macam anestesi
Inhalasi
Parenteral
Topical
Infiltrasi
Nerve block, ganglion block
Extremitas atas
Extremitas bawah / abdomen
Intravena
Intramuskuler
Per rektal
Branchial plexus block
IVR = bier block
SAB
Epidural
Caudal
general
regional
Cara pemberian anestesi umum, dimana obat anestesi yang diberikan untuk mencapai sistem sirkulasi melewati proses pernapasan
ANESTESI INHALASI
SISTEM ANESTESI INHALASI
Open system Semi open system Semi closed system Closed system
SISTEM ANESTESI INHALASI
Sistem CO2
absorberRebreathing
Terbuka (open) Tidak ada Tidak ada
Setengah terbuka sebagian
(semi open)
Tidak ada Ada
Tertutup (closed) Ada Total
Setengah tertutup (semi close)
Ada Sebagian
Konsep fungsi
SISTEM TERBUKA
1. Anestesi tetes terbuka tanpa plastik
Sungkup tanpa plastik menyebabkan terjadinya pertukaran udara secara bebas sehingga tidak
ada rebreathing
SISTEM TERBUKA
2. Ayre’s T-Piece
• Sistem terbuka, aliran O2 yang
dibutuhkan 2 kali volume semenit
• T conector dipasang pipa plastik
sesuai dengan perkiraan volume
tidal
• Dihubungkan dengan gas anestesi
yang dialirkan O2
SISTEM TERBUKA
3. Alat Jackson Rees
Untuk menjadi sistem terbuka aliran O2 yang dibutuhkan 2 kali volume semenit
Mempunyai katup inhalasi
Jackson Rees Circuit
SISTEM SETENGAH TERBUKA
1. Anestesi tetes terbuka dengan sungkup ditutup plastik sebagian
Udara ekspirasi tidak bebas keluar sehingga sebagian dari udara
ekspirasi akan kembali pada waktu inspirasi
ANESTESI TETES TERBUKA DENGAN SUNGKUP DITUTUP PLASTIK SEBAGIAN
SISTEM SETENGAH TERBUKA
2. Alat Ether-air (Emo atau Loosco)
Udara ekspirasi keluar melewati katup ekshalasi
Udara yang keluar melalui katup ekshalasi hanya sebagian sehingga pada waktu inspirasi akan terhisap kembali
SISTEM TERTUTUP
Circle circuit
Katup ekshalasi tertutup * Katup ekshalasi tertutup sehingga udara ekspirasi
dihisap lagi
* Udara ekshalasi yang mengandung CO2 diikat oleh CO2 absorber
* Hemat O2 dan obat anestesi
* Berbahaya bila CO2 absorber tidak berfungsi baik
SISTEM SETENGAH TERTUTUP
Circle CircuitKatup ekshalasi terbuka
Katup ekshalasi terbuka sehingga sebagian dari udara ekspirasi terhisap kembali
CO2 udara ekspirasi diikat oleh CO2 absorber
Selalu ada O2 yang baru Berbahaya bila CO2 absorber tidak
berfungsi baik
Macam obat anestesi Inhalasi :
N2O• Berbentuk gas• Tak berwarna, tak berbau, tak berasa• Paling aman digunakan
Eter• Berbentuk cair dan mudah menguap• Mudah terbakar dan meledak• Kurang aman digunakan
Halotan• Berbentuk cair dan mudah menguap• Tak berwarna dan berbau enak• Kurang aman digunakan
Anestesi Intravena
Kegunaan : Obat induksi anestesi umum Obat tunggal untuk anestesi pembedahan
singkat Tambahan untuk obat inhalasi yang paling
kuat Obat tambahan anestesi regional Mrnghilangkan keadaan patologis akibat
rangsangan SSP (sedasi)
Cara pemberian Anestesi Intravena
Sebagai obat tunggal Induksi Anestesi Operasi singkat (cabut gigi)
Suntikan berulang Curetase
Diteteskan lewat infus Menambah kekuatan Anestesi
Contoh obat Anestesi Intravena
Tiopenton Sodium (pentotal, tiopental) Ketamine (ketalar) Diazepam (valium)
Tiopenton Sodium
Serbuk larut air Metabolisme cepat dihepar dan ekskresi
diginjal pulih sadar cepat SSP sedasi, hipnosis, depresi nafas CVS depresi pusat vasomotor dan
kontraktilitas miokard, vasodilatasi Komplikasi
Umum : depresi nafas, hipotensi, vertigo Lokal : nyeri, nekrosis, trombosis
Tiopenton Sodium
Keuntungan : Induksi mudah dan cepat Delirium tak ada Pulih sadar cepat Tak iritasi mukosa nafas
Kerugian : Depresi pernafasan dan kardiovaskular Cenderung spasme laring Relaksasi otot perut kurang Bukan analgetika
Tiopenton Sodium
Indikasi : Induksi anestesi umum Operasi singkat Sedasi pada analgesi regional Mengatasi kejang
Kontra indikasi : Absolut Status asmatikus Relatif Syok, Anemia, disfungsi hepar,
Asma, Alergi
Ketamine (ketalar)
SSP analgesi kuat, hipnotik kurang, disorientasi
Pulih sadar sulit ditentukan, mimpi buruk, halusinasi, gelisah
CVS aktifitas meingkat, TD meningkat
Pernafasan depresi kecil, dilatasi bronkus baik untuk asma
Ketamine (ketalar)
Indikasi Prosedur yang sulit Prosedur diagnostik Tindakan othopaedi Pasien resiko tinggi Operasi kecil Alat anestesi (-) Asma bronkhial
Ketamine (ketalar)
Kontra indikasi Ht 160/100 mmHg Riwayat CVD Hati-hati pada :
- Riwayat kelainan jiwa
- Operasi daerah faring (reflek masih baik)
DIAZEPAM (VALIUM)
Transquilizer (penenang) Dosis rendah sedasi Dosis tinggi hipnotik SSP kesadaran (-),amnesia retrograde Otot pelemas ringan CVS minimal hipotensi Pernapasan depresi ringan
DIAZEPAM (VALIUM)
Indikasi Premedikasi Induksi anestesi Sedasi pada anestesi i.v Sedasi anestesi regional Menhilangkan halusinasi karena ketamin Menghilangkan kejang
ANESTESI REGIONAL
TEKNIK ANESTESI Untuk anggota / daerah tubuh tertentu
KEUNTUNGAN
1. Pasien tetap sadar
2. Komunikasi dengan pasien tetap berlangsung
3. Menghasilkan relaksasi yang sempurna
4. Mengurangi polusi obat anestesi inhalasi
5. Teknik tertentu dapat dipakai untuk mengatasi nyeri pasca bedah
KERUGIAN
1. Bagi pasien stresnya lebih besar (pada pasien yang takut
2. Tidak selalu berhasil
3. Tidak dapat dilakukan untuk semua macam pembedahan
OBAT ANESTESI LOKAL
Cara kerjanya
Memblok proses konduksi syaraf perifer dan bersifat sementara
1. Bekerja reversible dan sempurna2. Tidak iritasi lokal3. Potensinya tinggi4. Toksisitasnya minimal5. Mudah dimetabolisme6. Secara topikal efeknya sebaik regional7. Stabil dalam penyimpanan dan sterilisasi
OBAT LOKAL ANESTESI IDEAL
GOLONGAN ESTER1. Cocain2. Procain3. Chloroprocain4. Tetracain
GOLONGAN AMIDE1. Dibucaine2. Lidocaine3. Mepivacaine4. Prilocaine5. Bupivacaine6. Etidocaine
MACAM OBAT ANESTESI LOKAL
INTOKSIKASI
Penyebab
1. Dosis terlalu besar
2. Masuk intravaskuler
TINDAKAN
1. Airway
2. Breathing
3. Circulation
4. Vasopressor
5. Hentikan gejala stimulasi SSP
Intoksikasi Intoksikasi
PENCEGAHAN
1. Hindari kelebihan dosis
2. Hindari masuk intravaskular
3. Pilih obat yang paling tidak toksik
4. Penyuntikan dilakukan perlahan
5. Observasi kesadaran
Intoksikasi Intoksikasi
MACAM REGIONAL ANESTESIA
♥ Topikal / surface♥ Infiltrasi / field block♥ Nerve block, ganglion block
♥ Extremitas atas♥ Etremitas / abdomen bawah
EXTREMITAS ATAS
Brachial plexus block Inter / para – scalenus Supra / infra – clavicular Axillary
Intravenous regional (IVR)
BLOK PLEKSUS BRACHIALIS
Cara melakukan blok1. Interscalenus 2. Supra/infra clavicula 3. Axillaris
Tujuan : blok pleksus brakialis : untuk memasuki selubung (conus fasia)
dengan jarum dan mengisinya dengan anestesi lokal sehingga menutupi pleksus dan percabangannya.
INTRAVENOUS REGIONAL (IVR) ANESTESIA
1. Hanya untuk lengan bawah
2. Tidak memakai adrenalin
3. Lidokain 0,5 % dosis 1,5 – 3,0 mg/kg BB
PERSIAPAN Siap alat / obat resusitasi Pasang infus Monitor : tensi, nadi, EKG, SPO2 2 manset & tensimeter Butterfly vein needle
EXTREMITAS / ABDOMEN BAWAH
Subarachnoid block (SAB)
Epidural
Caudal
Single / continous / kombinasi
BLOK SUB ARACHNOID (SAB)
SAB dilakukan pada rongga L3-L4 atau L4-L5 sebab chorda spinalis ada sampai L1-L2.
Indikasi Pembedahan1. Daerah perut bagian bawah2. Tungkai bawah3. Perineum
BLOK SUB ARACHNOID (SAB)
PersiapanPenderita : penerangan dan premedikasiAlat-alat : - alat resusitasi
- alat SAB (jarum suntik, jarum spinal, desinfeksi, kain penutup, kassa
steril).Obat yang dipakai1. Obat resusitasi2. Obat lokal anestesi
• Lidocaine 5 % dengan adrenalin• Bupivacaine 0,5 %
Blok sub Arachnoid
Teknik anestesi :Pertama penderita dibebani 500-1.000 ml koloid, lalu dilakukan teknik sterilisasi yang ketat. Kemudian pengaturan kedudukan dengan tulang belakang dilengkungkan guna memperlebar celah diantara tulang belakang setinggi L2-L3 disuntikan larutan anestesi lokal, lalu dilakukan pungsi lumbal
KONTRA INDIKASIKONTRA INDIKASIAbsolut : Absolut :
Relatif :Relatif :
Block Sub ArachnoidBlock Sub Arachnoid
1. Hipovolemi, hipoksi dan pasien syok
2. Anemia berat
3. Dehidrasi
4. Gangguan neurologis
5. Infeksi tempat suntikan
1. Operasi besar di atas umbilicus
2. Gangguan columna spinalis
3. Nyeri kepala kronik
4. CSF tetap berdarah setelah 5 - 10 ml
5. Tak ada free flow CSF
6. Gangguan pembekuan darah minor
EPIDURAL ANESTESI
Obat : * Lidokain
* Bupivakain
* Rovivakain
EPIDURAL ANESTESIA
Teknik blok epidural lumbalis :Jarum diteruskan masuk ke dalam ligamentum spinosum sampai jarum terpegang oleh ligamentum, sampai ujung jarum keluar dari bagian ligamentum spinosum yang lebih rapat (ligamentum flavum), masuk ke dalam ruang epidura. Lebar ruang epidura hanya 0,5 cm sehingga harus hati-hati, guna menghindarkan tertembusnya dura.
Teknik blok epidura thoracal :Merupakan teknik yang lebih sulit, karena kemiringan tulang belakang, ditambah potensi bahaya akibat tertembusnya dura.
Teknik blok kaudal :Ruang epidura kaudal sangat lebar dan sakus duralis berakhir pada S2, sehingga dura tidak mudah tertembus. Uji aspirasi harus dilakukan secara hati-hati, karena pleksus besar vena terdapat di ruang kaudal
THORACAL EPIDURAL
KOMPLIKASI
♥ Misplacement Jarum /Kateter
♥ Dural Tap
♥ Intravenous
♥ Hipotensi
♥ Acut Toxicity
♥ Total Spinal
♥ Neurologis
♥ Headache
CAUDAL ANESTESIA
TEKNIK TEKNIK
XI XIE NI
top related