tax gathering with bendahara pemerintah
Post on 19-Jul-2015
136 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Lingkaran Setan Kemiskinan
Penghasilanrendah
Tabungan rendah
Investasirendah
Produktivitasrendah
Lompatan Menuju Negara Maju
Kemajuan ekonomi suatu negara dapatdiukur melalui GDP nya.
Gross Domestic Product
Y = C + G + I + (X-M)
Sumber Daya Alam
Sumber Daya Alam
Kesejahteraan Rakyat
IndonesiaPajak
Sumber Penerimaan Negara
(APBN):
PENGERTIAN PAJAKMenurut UU No. 28 Tahun 2007
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh Orang Pribadi atau Badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-
undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
Pajak Pusat
dikelola oleh pemerintah pusat (DJP)
1Pajak Daerah
dikelola oleh pemerintah daerah
2
JENIS PAJAKMenurut pengelolanya
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
PENGELOLA PAJAK PUSAT
Rp
Pajak PusatPPh
(Pajak Penghasilan)Dikenakan atas penghasilan anyg
diterima
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)Dikenakan atas setiap
penyerahan Barang dan Jasa Kena Pajak serta Barang Mewah (pajak konsumsi)
Pajak Bumi & Bangunan Perkebunan, Perhutanan, dan Pertambangan
(PBB-P3)Dikenakan atas pemanfaatan Bumi &
Bangunan
Bea MeteraiPajak atas pemanfaatan
dokumen tertentu
• Pajak Bumi & Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)
• Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
• Pajak Restoran
• Pajak Reklame (Iklan)
• Pajak Parkir
• Pajak Hiburan
• Pajak Penerangan Jalan
• Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
• Pajak Parkir
• Pajak Air Tanah
• Pajak Sarang Burung Walet
BioskopPajak Daerah Provinsi
• Pajak Kendaraan Bermotor (PKB);
• Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;
• Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor;
• Pajak Air Permukaan; dan
• Pajak Rokok
Kota/Kabupaten
ALUR PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN
DANA APBN/APBD
Peran APBN Dalam APBD
Melalui Angg K/L
BelanjaPemerintah
Pusat
TransferKe Daerah
DaerahPemerintah Pusat
Mendanaikewenangan
di luar 6 Urusan
Mendanaikewenangan 6
Urusan
PENDAPATAN
BELANJA
PEMBIAYAAN
APBN
Alur Belanja APBN ke Daerah
Dana Vertikal di Daerah
Hibah
Pinjaman
• Dana Perimbangan• Dana Otsus dan
Penyesuaian
Dana DekonsentrasiDana Tgs Pembantuan
PNPM
Subsidi dan Bantuan
Masuk APBD
13
Mendanaikewenangan
Daerah(Desentralisasi)
MONEY FOLLOWS FUNCTION AND CAPACITY
MelaluiAngg
Non K/L
Dana ke Daerah = 693.07 (61,54%)
Total Belanja = Rp1.726,20 TBelanja APBN-P 2013(Triliun Rupiah)
Sumber : APBN-P2013
Melalui Angg.K/L dan APP (Program Nasional)
Melalui APP (Subsidi)Melalui Angg. Transfer ke Daerah
(Masuk APBD)Melalui Angg. K/L
•PNPM 9.8(0.57%) • BBM 199.9(1.58%) •DBH 102.7(5.94%) • Dana Dekon 8(0.47%)
•Jamkes 6.7(0.39%) • Listrik 100(5.79%) •DAU 311.1(18.02%) • Dana TP 18.6(1.08%)
• Pangan 21.5(1.24%) •DAK 31.7(1.83%) • Dana Vertikal 182.1(0.55%)
• Pupuk 17.9(1.03%) •OTSUS 13.4(0.77%)
• Benih 1.5(0.08%) • Penyesuaian 70.4(4.07%)
*) APP = Anggaran Pembiayaan
dan Perhitungan
Total 16.5(0.96%) Total 340.8(19.74%) Total 529.4(30.67%) Total 208.7(12.09%)14
PERKEMBANGAN APBN TA 2011-2014
A. PENDAPATAN NEGARA
I. Penerimaan Dalam Negeri
1.Penerimaan Perpajakan
2.Penerimaan Negara Bukan Pajak
II. Penerimaan Hibah
B. BELANJA NEGARA
I. Belanja Pemerintah Pusat
1.Belanja K/L
2.Belanja non K/L
I. Transfer ke Daerah
1.Dana Perimbangan
2.Dana Otsus dan Penyesuaian
C. KESEIMBANGAN PRIMER
D. SURPLUS/(DEFISIT)
E. PEMBIAYAAN
1.667,1
1.665,8
1.280,4
385,4
1,4
1.842,5
1.249,9
637,8
612,1
592,6
487,9
104,6
(54,1)
(175,4)
175,4
1.502,0
1.497,5
1.148,4
349,2
4,5
1.726,2
1.196,8
622,0
574,8
529,4
445,5
83,8
(111,7)
(224,2)
224,2
1.338,1
1.332,3
980,5
351,8
5,8
1.491,4
1.010,6
489,4
521,1
480,6
411,3
69,4
(52,8)
(153,3)
175,2
20122013
APBNP2014
1.210,6
1.205,3
873,9
331,5
5,3
1.295,0
883,7
417,6
466,1
411,3
347,2
64,1
8,9
(84,4)
130,9
2011
15
Tren Transfer Ke Daerah Tahun 2008 - 2014(Rp Triliun)
0
100
200
300
400
500
600
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
DAU DAK DBH Dana Otsus dan DIY Dana Penyesuaian
Komponen Transfer 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
DAU 180 186 204 226 274 311 341DAK 20,8 24,7 21 24,8 25,9 31,7 33DBH 78,4 76,1 92,2 96,9 112 103 114Dana Otsus dan DIY 7,5 9,5 9,1 10,4 11,9 13,4 16,7Dana Penyesuaian 6,2 11,8 18,9 53,7 57,4 70,4 87,9
Total 292,4 308,5 344,8 411,3 480,5 529,3 592,516
dalam miliar rupiah
Postur Transfer ke Daerah dalam APBN 2014
Komponen Pagu
I. Dana Perimbangan 487.930,94A. Dana Bagi Hasil 113.711,62
1. Pajak 51.787,15
2. Sumber Daya Alam 61.924,47 B. Dana Alokasi Umum 341.219,32 C. Dana Alokasi Khusus 33.000,00
II. Dana Otsus dan Penyesuaian 104.621,30 A. Dana Otonomi Khusus 16.148,77
1. Otsus 13.648,77
2. Tambahan Otsus Infras. (Papua & Papua Barat) 2.500,00
B. Dana Keistimewaan DIY 523,88
C. Dana Penyesuaian 87.948,65 Jumlah 592.552,24
17
dalam miliar rupiah
Komponen Pagu
I. Dana Bagi Hasil 113.711,62
A. DBH Pajak 51.787,15
1. PBB 23.859,19
2. PPh 25.713,96
3. CHT 2.214,00
B. DBH Sumber Daya Alam 61.924,47
1. Migas 38.849,20
2. Pertambangan Umum 19.835,84
3. Kehutanan 2.572,33
4 Perikanan 200,00
5 Panas Bumi 467,10
…lanjutan Postur Transfer ke Daerah dalam APBN 2014
18
- PPh Ps. 25 danPs.29 WPOPDN
- PPh Ps.21
PBB
Pusat (10%)
Daerah (90%)
Pusat (80%)
Daerah (20%)
Pusat (98%)
Daerah (2%)
Dibagi rata ke Kab/Kota (6,5%)
Insentif Kab/Kota (3,5%)
Provinsi (16,2%)
Kab/Kota (64,8%)
Biaya Pungut (9%)
Kab/Kota (12%)
Provinsi (30%)
Kab/Kota Penghasil (40%)
Kab/Kota Pemerataan (30%)
Provinsi (8%)
- PPh Ps. 25 danPs.29
WPOPDN,- PPh Ps.21
Cukai HasilTembakau
DBH PAJAK
Skema DBH Pajak
dalam miliar rupiah
Komponen Pagu
A. Dana Otononomi Khusus 16.148,77 1. Dana Otonomi Khusus 13.648,77
1. Dana Otsus Aceh 6.824,39 2. Dana Otsus Papua 4.777,07 3. Dana Otsus Papua Barat 2.047,32
2. Dana Tambahan Infrastruktur 2.500,00 1. Papua 2.000,00 2. Papua Barat 500,00
B. Dana Keistimewaan DIY 523,88 C. Dana Penyesuaian 87.948,65
1 Tambahan Penghasilan Guru PNSD 1.853,60 2 Tunjangan Profesi Guru PNSD 60.540,70
3 Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 24.074,70
4 Dana Insentif Daerah (DID) 1.387,80 5 Dana P2D2 91,85
Total Dana Penyesuaian 104.621,30
…lanjutan Postur Transfer ke Daerah dalam APBN 2014
20
Deskripsi APBD
TREN PENDAPATAN DAERAH TA 2008-2014
347.12
381.47
403.04
479.1577.05
683.3
769.12
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Pendapatan Daerah
22
T
r
i
l
i
u
n
R
u
p
i
a
h
• Pendapatan daerahsetiap tahunnyasemakin meningkat;
• Pendapatan terbesarberasal dari danatransfer;
• PAD merupakankomponen terkecildari pendapatan.
TREN PENDAPATAN DAERAH TA 2008 - 2014
3.83 4.66 5.81 5.08 5.63 5.56
16.92
80.61 78.89 76.36 76.05 74.83 73.960
15.55 16.45 17.83 18.87 19.54 20.54 23.08
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
PAD
Transfer
Lainnya
23
PROPORSI PENDAPATAN PROVINSI TA 2008-2014
43.77 44.32 46.26 50.07 46.12 46.69 48.4
55.94 54.17 52.2348.97
51.09 50.63
31.98
0.29 1.51 1.51 0.96 2.78 2.68
19.61
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Lainnya
Transfer
PAD
24
PROPORSI PENDAPATAN KAB/KOTA TA 2008-2014
6.45 7.08 8.15 8.55 9.06 9.87 11.18
88.57 87.19 84.58 85 84.15 83.473.17
4.97 5.72 7.27 6.44 6.75 6.7415.65
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Lainnya
Transfer
PAD
25
TREN BELANJA DAERAH TA 2008-2014
390.15
429.33
443.57
514.47617.46
737.68 822.99
300
400
500
600
700
800
900
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Belanja Daerah
26
• Belanja daerah setiaptahunnya semakinmeningkat;
• Belanja terbesardisediakan untukpegawai;
• Tren belanja modal masih belummencapai 30%.
TREN BELANJA DAERAH TA 2008-2014
18.57 18.53 18.49 20.26 19.83 20.09 21.44
28.62 26.6721.68 22.09 22.27 23.83 24.82
39.91 4244.77
44.53 42.33 40.24 37.99
12.9 12.79 15.06 13.13 15.57 15.84 15.73
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Lainnya
Pegawai
Modal
Barang dan Jasa
27
PROPORSI BELANJA PROVINSI TA 2008 - 2014
22.18 23.17 23.75 26.45 24.14 23.89 23.16
24.68 24.44 23.25 20.718.28 20.25 23.81
26.31 25.73 26.37 24.67
20.41 18.33 16.64
26.84 26.66 26.62 28.1837.16 37.53 36.39
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Lainnya
Pegawai
Modal
Barang dan Jasa
28
PROPORSI BELANJA KABUPATEN/KOTA TA 2008 - 2014
17.39 17.02 16.69 18.21 18.54 18.54 20.66
29.91 27.421.14
22.54 25.28 25.2825.29
44.37 47.351.07
51.1 50.93 49.13 47.74
8.34 8.27 11.11 8.15 7.1 7.05 6.32
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Lainnya
Pegawai
Modal
Barang dan Jasa
29
“Mengingat bahwa Pajak merupakanpenyumbang terbesar dalam PenerimaanDalam Negeri, dan sebagian besar ataspenerimaan tersebut merupakan BelanjaTransfer ke daerah (DAU, DAK, dll), makadiharapkan peran pemerintah daerah untukmendukung / men-support data yangdiperlukan Pemerintah Pusat”.
30
SUMMARY
• Penerimaan APBN terbesar berasal daripenerimaan perpajakan;
• Sebesar 31,7% belanja APBN merupakan transferke daerah;
• Tingkat ketergantungan APBD terhadap APBNtinggi diatas 50%;
• Belanja APBD untuk Provinsi tertinggi adalahBelanja Lainnya (Hibah, Bansos, dll);
• Belanja APBD untuk Kab./Kota tertinggi terletakpada Belanja Pegawai.
31
KEWAJIBAN PERPAJAKAN BENDAHARA
KEWAJIBAN PERPAJAKAN BENDAHARA
1• Mendaftarkan Diri – Surat Penunjukan Sebagai
Bendahara
2• Menghitung dan atau Memotong/Memungut Pajak
Yang harus Dibayar
3• Menyetorkan Pajak yang telah dihitung dan
dipungut/dipotong ke Kas Negara
4• Melaporkan Penghitungan &
Pemungutan/Pemotongan ke Kantor Pelayanan Pajak
Kewajiban Mendaftarkan Diri
Bendahara Pemerintah yang mengelola dana yang bersumber dari APB/APBD wajib
mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang
merupakan identitas Bendahara sebagai Wajib Pajak dalam melaksanakan
pemotongan/pemungutan, penyetoran, dan pelaporan PPh dan/atau PPN.
1. Tempat Pendaftaran
Bendahara pemerintah wajib mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
di wilayah kerja yang sesuai dengan tempat kedudukan unit kerja
2. Tata Cara Pendaftaran
a. Mengisi formulir pendaftaran Wajib Pajak untuk Wajib Pajak Bendahara yang
tersedia di KPP dengan melampirkan fotokopi surat penunjukan sebagai
bendahara dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) bendahara tersebut;
b. KPP menerbitkan NPWP yang terdiri dari 15 digit dan Surat Keterangan
Terdaftar paling lama 1 (satu) hari kerja sejak permohonan diterima secara
lengkap;
c. NPWP akan diterbitkan oleh KPP dengan nama Bendahara Unit/Satuan Kerja,
misal Bendahara Dinas Pertanian Perikanan Dan Kehutanan Kab.Sleman dengan
NPWP 30.064.837.5-542.000.
PELAPORAN PAJAK KE KPP
Wah banyak amat yang diisi?
Apalagi Nih!!!Ada honornya gak?
SPT Masa PPN SPT Masa 21/26
SPT Masa 23/26SPT Masa 22
BP PPh 21 BP PPh 23
Cape Deh….Laporan melulu
DTH/RTH
KEWAJIBAN PERPAJAKAN BENDAHARA
1. PPh Pasal 212. PPh Pasal 223. PPh Pasal 234. PPh Pasal 265. PPh Pasal 4 (2)
6. PPN/PPN BM
7. Pelaporan Daftar Transaksi Harian (DTH) / Rekap Transaksi Haruan (RTH)
Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilansebagaimana telah diubah terakhirdengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang
Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan
Pajak Penjualan atas Barang Mewah
sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42
Tahun 2009
PMK-64/PMK.05/2013 Tentang Mekanisme pengawasan Pot/put & Penyetoran Pajak yg dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran SKPD/BUD
KEWAJIBAN LAPOR PERPAJAKAN BENDAHARA
Kewajiban Penyetoran dan Pelaporan Pajak
Uraian Tanggal Penyetoran Tanggal Pelaporan
PPh Pasal 21 Paling lama tanggal 10 bulan berikutnyasetelah Masa Pajak berakhir
Paling lama 20 hari setelah Masa Pajakberakhir
PPh Pasal 22 Disetor pada hari yang sama denganpelaksanaan pembayaran
Paling lama 14 hari setelah Masa Pajakberakhir
PPh Pasal 23 Paling lama tanggal 10 bulan berikutnyasetelah Masa Pajak berakhir
Paling lama 20 hari setelah Masa Pajakberakhir
PPh Pasal 4 (2) Paling lama tanggal 10 bulan berikutnyasetelah Masa Pajak berakhir
Paling lama 20 hari setelah Masa Pajakberakhir
PPN a. Untuk bendahara pengeluaransebagai Pemungut PPN, paling lama tanggal 7 (tujuh) bulan berikutnyasetelah Masa Pajak berakhir;
b. Untuk Pejabat Penandatangan SuratPerintah Membayar (SPM) sebagaiPemungut PPN, harus disetor padahari yang sama dengan pelaksanaanpembayaran kepada PengusahaKena Pajak Rekanan Pemerintah.
a. Paling lama akhir bulan berikutnyasetelah Masa Pajak berakhir;
b. Paling lama akhir bulan berikutnyasetelah Masa Pajak berakhir
DTH dan RTH --------- a. DTH : paling lama tanggal 10 setelah bulan yang bersangkutan berakhir
b. RTH : paling lama tanggal 20 setelah bulan yang bersangkutan berakhir
Kewajiban Lainnya
Membuat Bukti potong PPh Pasal 21 (Form 1721 A2)
Karyawan/PNS
Diberikan
Sebagai Lampiran pelaporan SPT Tahunan OP
Contoh Form 1721 A2
top related