tatalaksana ileus obstruktif
Post on 12-Feb-2016
216 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
1. Tatalaksana ileus obstruktif
Pada pasien di scenario, pasien tersebut harus dirawat inap dengan tujuan utama adalah
konservatif atau perbaikan gejala. Apabila terapi konservatif gagal dilakukan, pasien
dapat dilakukan tindakan operatif.
Konservatif:
Puasa: pasien dipuasakan untuk mengurangi dan mencegah perburukan distensi
abdomen.
Nasogastric tube: pemasangan nasogastric tube ditujukan untuk dekompresi dan
meredakan keluhan distensi abdomen. Pemasangan NGT dilakukan hingga
keluhan hilang.
Infus: pemberian infus pada pasien ditujukan untuk rehidrasi dan pemberian
nutrisi karena pasien dipuasakan. Apabila pasien tidak diberikan cairan elektrolit
melalui intravena, dikhawatirkan pasien akan jatuh pada keadaan syok.
Kateter urin: pemasangan kateter urin agar dapat menentukan apakah cairan yang
diberikan pada pasien cukup atau tidak, agar dapat mencegah apabila pasien
mengalami jatuh pada keadaan syok.
Operatif:
Tindakan operatif dilakukan bila kondisi pasien sudah stabil. Ada beberapa indikasi
pasien mendapatkan tindakan operatif, anatar lain:
Obstruksi total.
Strangulasi.
Hernia.
Tindakan konservatif gagal.
2. Analisis scenario
Seorang laki-laki, berusia 28 tahun, pekerjaan atlet angkat besi, datang ke RSU dengan
keluhan perut kembung dan nyeri sejak 3 hari yang lalu. Pasien mengaku sudah tidak
bisa buang air besar selama 1 minggu terakhir. Sebelumnya pasien sudah
memeriksakan diri ke dokter praktek mandiri, diberi obat pencahar dan dan anti
kembung, tetapi keluhan tidak mereda malah bertambah parah. Semakin hari perut
bertambah keras dan semakin sakit. Ia tidak bisa menentukan lokasi sakitnya. Sejak
kemarin, dia juga tidak pernah kentut. Sebelum sakit, BAB lancar setiap hari dan tidak
pernah mengeluhkan tidak bisa buang air besar. Dari pemeriksaan fisik didapatkan, KU
tampak kesakitan, sedikit pucat, tekanan darah 105/65 mmHg, nadi 90 kali/menit dan
RR 22 kali/menit, suhu badan 37,5oC, dan peristaltik meningkat.
Analisis:
Berdasarkan scenario tersebut, pasien diduga terkena ileus obstruktif, karena pasien
mengeluhkan perut kembung dan diberikan obat pencahar tidak meringankan gejala
tersebut. Diduga pasien terkena obstruksi sederhana karena pasien mengeluhkan tidak
bias kentut sejak kemarin, berarti terdapat sumbatan yang menghalangi udara untuk
keluar.
Peritonitis dapat diekslusi karena suhu tubuh pasien tersebut tidak demam, dan pada
pasien dengan peritonitis biasanya terjadi penurunan peristaltic usus bahkan terkadang
suara peristaltic usus tidak terdengar.
Ileus paralitik dapat diekslusi karena tidak ada riwayat operasi abdomen, dan pada pasien
tersebut terjadi peningkatan peristaltic usus.
top related