supervisi klinis
Post on 02-Aug-2015
309 Views
Preview:
TRANSCRIPT
COMPANY
L O G O
Supervisi Klinis
Oleh Kelompok 2:Nuryanto (0402513113)
Fahri Hakim (0402513078)Gita Indriyani (0402513012)
Priyo Agung N (0402513144)
Daftar Isi
Pendahuluan1
Pengertian Supervisi Klinis2
Karakteristik Supervisi Klinis3
Prinsip-prinsip Supervisi Klinis4
Pendahuluan
Dalam perkembangannya tugas supervisi hanya mengawasi sekolah dan guru. Guru secara diam-diam menentang supervisi karena:1.Supervisi disamakan dengan evaluasi
2.Supervisi dilakukan untuk menjalankan tugas bukan atas dasar kebutuhan.
3.Supervisi dilakukan secara tradisional
4.Supervisor kurang menguasai tugas-tugas dan teknik-teknik supervisi.
Selanjutnya kegiatan supervisi mulai beralih dari yang dilakukan orang “awam” kepada orang yang berkompeten
Supervisi klinis muncul dengan tujuan membantu guru memperbaiki penampilan mengajar mereka
Pengertian Supervisi Klinis
Richard WallerSupervisi klinis adalah bentuk supervisi yang difokuskan pada peningkatan mengajar dengan melalui sarana siklus yang sistematis dalam perencanaan, pengamatan, serta analisis yang intelektual dan intensif mengenai penampilan mengajar yang nyata, di dalam mengadakan perubahan dengan cara yang rasional
SupervisiKlinis
CoganClinical supervision may therefore be defined as the rationale and practice designed to improve the teacher’s classroom performance. It take its principal data from the events of the classroom. The analysis of these data and the relationship between teacher and supervisor from the basis of the program, procedures, and strategies designed to improve the student’s learning.
Kesimpulan:supervisi klinis adalah suatu proses bimbingan yang bertujuan untuk membantu pengembangan professional guru/ calon guru, khususnya dalam penampilan mengajar
Supervisor & guru menilai
penampilan guru
Tatap muka
supervisor dan guru
Fokus tingkah
laku guru
Observasi secara cermat
Deskripsi data
observasi
KlinisKlinis
Unsur-unsur khusus
Fokus observasi
sesuai kebutuhan
Karakteristik Supervisi Klinis
11Mengharuskan guru memperbaiki keterampilan intelektual dan bertingkah laku
22
Fungsi supervisor mengajarkan kepada guru keterampilan dalam:-Mengamati dan memahami proses pengajaran-Menganalisis proses pengajaran-Pembaharuan kurikulum-Mengajar
33Perbaikan cara mengajar bukan mengubah kepribadian guru
Karakteristik Supervisi Klinis
44
Perencanaan dan analisis merupakan pegangan dalam pembuatan dan pengujian hipotesis mengajar
55
Instrumen disusun berdasarkan kesepakatan antara supervisor dengan guru
66Feedback yang diberikan harus secepat mungkin dan sifatnya oyektif
Prinsip Supervisi Klinis
Berdasarkan inisiatif dari para guru, perilaku supervisor harus demikian teknis11
Hubungan guru dengan supervisor lebih interaktif 22
Demokratik ketimbang otoritatif33
Objek kajian adalah kebutuhan profesional guru yang riil
Objek kajian adalah kebutuhan profesional guru yang riil44
Prinsip Supervisi Klinis
Perhatian pada unsur-unsur yang spesifik untuk diperbaiki. Perhatian pada unsur-unsur
yang spesifik untuk diperbaiki.55
Umpan balik diberikan dengan segera 66
Prosedur Supervisi KlinisMembangun dan
Memantapkan hubunganguru dan supervisor
Analisis Proses KBM
Penjajakan Rencana
pertemuan
Perencanaan Strategi observasi
Observasipengajaran
Pertemuan
PerencanaanStrategi
pertemuan
Siklus
Perencanaanbersama
Menurut Cogan
Menurut Cogan
Tahapan Supervisi Klinis
PertemuanPertemuanPendahuluanPendahuluan
Tahap 1
PengamatanPengamatanMengajarMengajar
Tahap 2
PertemuanPertemuanBalikanBalikan
Tahap 3
Tahap 1
a) Menciptakan suasana akrab antara supervisor dengan guru
b) Mereview rencana pelajaran serta tujuan pelajaran
c) Mereview komponen keterampilan
d) Memilih atau mengembangkan instrumen observasi
e) Membicarakan Instrumen observasi yang dipilih atau yang dikembangkan
a) Menciptakan suasana akrab antara supervisor dengan guru
b) Mereview rencana pelajaran serta tujuan pelajaran
c) Mereview komponen keterampilan
d) Memilih atau mengembangkan instrumen observasi
e) Membicarakan Instrumen observasi yang dipilih atau yang dikembangkan
Back
Tahap 2
Guru melatih tingkah laku mengajarkomponen keterampilan yang telah disepakati dalam pertemuan pendahuluan. Di pihak lain, supervisor mengamati dan mencatatatau merekam secara objektif, keterampilan guru maupun tingkahlaku siswa
Guru melatih tingkah laku mengajarkomponen keterampilan yang telah disepakati dalam pertemuan pendahuluan. Di pihak lain, supervisor mengamati dan mencatatatau merekam secara objektif, keterampilan guru maupun tingkahlaku siswa
Back
Tahap 3
a) Menanyakan perasaan guru secara umum b) Mereview target keterampilan
serta perhatian utama guruc) Menanyakan perasaan guru tentang jalannya
pengajaran d) Menunjukkan data hasil rekaman dan guru menafsirkan data tersebut.e) Bersama menginterpretasi data rekamanf) Menanyakan perasaan guru setelah
melihat rekaman g) Menyimpulkan hasil h) Menentukan bersama-sama dan mendorong guru untuk merencanakan hal –hal yang
perlu dilatih pada kesempatan berikutnya
a) Menanyakan perasaan guru secara umum b) Mereview target keterampilan
serta perhatian utama guruc) Menanyakan perasaan guru tentang jalannya
pengajaran d) Menunjukkan data hasil rekaman dan guru menafsirkan data tersebut.e) Bersama menginterpretasi data rekamanf) Menanyakan perasaan guru setelah
melihat rekaman g) Menyimpulkan hasil h) Menentukan bersama-sama dan mendorong guru untuk merencanakan hal –hal yang
perlu dilatih pada kesempatan berikutnya
Next
Sasaran Supervisi KlinisGuru yang kurang mampu dalam mengelola
pengajaran secara professional Guru yang ingin meningkatkan kemampuan
dan keterampilan mengajarnya menuju guru yang professional
Kesadaran dan kepercayaan diri
Keterampilan dasar dalam mengajar
Keterampilan variasi dalam mengajar
Keterampilan melibatkan siswa belajar
Keterampilan dalam mengelola kelas
Perhatian Utama
Kebutuhan Guru
Perhatian Utama
Kebutuhan Guru
Kriteria dan Teknik Supervisi
Mengadakan pertemuan dengan guru dalam suasana yang menyenangkan
Menentukan hal yang harus diamati selama pelajaran berlangsung dan cara mencatat hasil observasi
Supervisor menanyakan pengalaman penampilan masa lalu untuk melihat hal-hal yang harus diperbaiki atau disempurnakan
1. Kriteria dan Teknik Pertemuan Pendahuluan
2. Kriteria dan dan teknik observasi
Menangkap segala yang terjadi selama pelajaran berlangsungKelengkapan catatan Fokus, kepada hal yang diamatiMenyesuaikan observasi dengan periode perkembangan mengajar guruPola mengajarTidak membuat guru gelisah
3. Kriteria dan dan teknik balikan
Menolong guru mempertimbangkan perubahan atau peningkatan dalam tingkah laku dalam mengajar.
Syarat-syarat teknik balikan:Lebih bersifat deskriptif dari pada evaluatifBersifat spesifik.Berkomunikasi secara jelas kepada guruMenolong guru memperhatikan kelebihan-kelebihan untuk mengembangkan gaya mengajarnya sendiri
Peranan dan Kualifikasi supervisor
Peranan utama supervisor adalah menciptakan kerjasama yang dapat menumbuhkan keahlian dan kepribadian orang yang diajak kerjasama.
Peranan supervisor
• Mendiagnosis dan menilai• Merencanakan• Memberi motivasi• Memberi penghargaan dan melaporkan
kemajuan
Kualifikasi supervisorKeyakinan memecahkan masalahKebebasan memilih dan bertindakBerkomitmen membuat rekan gurunya merasa pentingMempunyai kemampuan membina hubungan yang akrabKemampuan mendengarkan dan memanfaatkan pengalaman-
pengalaman guruKeyakinan bahwa supervisi sebagai proses kegiatan yang terus
menerus melayani pertumbuhan dan perkembangan pribadi serta profesi guru
Terampil berkomunikasi, mengobservasi, dan menganalisistingkah laku guru ketika mengajar
Berkeinginan memperdalam bidang supervisi
J. Penerapan Supervisi Klinis Dalam Proses Pembelajaran
Mengadakan latihan mengajar ulang (reteach) dlm bentuk
pengajaran mikro apabila dianggap perlu
Menggunakan keterampilan tersebut dalam praktek mengajar disekolah
Proses kegiatan
calon guru untuk
menunjang
pengalaman lapangan
Proses kegiatan
calon guru untuk
menunjang
pengalaman lapangan
• Mengadakan diskusi dengan Supervisor• Mempelajari literatur tentangg keterampilan
mengajar yang lain, sehingga proses tersebut merupakan siklus kegiatan yang pada akhirnya calon guru dapat melaksanakan keterampilan-keterampilan mikro secara terpadu dalam kegiatan belajar mengajar.
• Mengadakan diskusi dengan Supervisor• Mempelajari literatur tentangg keterampilan
mengajar yang lain, sehingga proses tersebut merupakan siklus kegiatan yang pada akhirnya calon guru dapat melaksanakan keterampilan-keterampilan mikro secara terpadu dalam kegiatan belajar mengajar.
J. Penerapan Supervisi Klinis Dalam Proses Pembelajaran Lanju
tan
• Kurangnya lembaga pembimbing dilembaga pendidikan tenaga pendidikan dan disekolah latihan yang mempunyai pengetahuan serta keterampilan dalam supervisi klinis.
• Terbatasnya sarana yang tersedia untuk dapat menunjang pelaksanaan pengajaran mikro, ataupun jika ada, pemanfaatannya belum teratur.
• Kurang tersedianya tenaga teknisi untuk melayani dan memelihara piranti keras (hardware) seperti alat perekam video, kamera film serta perlengkapan lainnya.
• Terbatasnya dana untuk pengadaan dan pemeliharaan suku cadang yang terus-menerus diperlakukan, bagi keperluan sarana yang ada dipusat sumber belajar.
• Kurangnya lembaga pembimbing dilembaga pendidikan tenaga pendidikan dan disekolah latihan yang mempunyai pengetahuan serta keterampilan dalam supervisi klinis.
• Terbatasnya sarana yang tersedia untuk dapat menunjang pelaksanaan pengajaran mikro, ataupun jika ada, pemanfaatannya belum teratur.
• Kurang tersedianya tenaga teknisi untuk melayani dan memelihara piranti keras (hardware) seperti alat perekam video, kamera film serta perlengkapan lainnya.
• Terbatasnya dana untuk pengadaan dan pemeliharaan suku cadang yang terus-menerus diperlakukan, bagi keperluan sarana yang ada dipusat sumber belajar.
K. Faktor-faktor Penghambat Pelaksanaan Supervisi Klinis
Sistem pelaksanaan pengalaman lapangan yang masih menempatkan kegiatan praktek kependidikan disekolah pada akhir-akhir tahun menjelang tamatnya calon guru (end on programs) yang tidak sesuai dengan kalender pendidikan.
Angka perbandingan (rasio) yang tinggi antara calon guru dengan supervisor mengakibatkan pembimbing kurang intensif dan bersifat “sambil lalu”. Keadaan ini ditambahi pula dengan beban tugas dosen ataupun guru yang sudah cukup berat.
Labilnya system organisasi kelembagaan serta tata aturannya termasuk organisasi kurikulum pada saat ini, dengan akibat suatu perencanaan yang telah disusun terpaksa dihentikan karena sudah ada system yang baru lagi.
Sistem pelaksanaan pengalaman lapangan yang masih menempatkan kegiatan praktek kependidikan disekolah pada akhir-akhir tahun menjelang tamatnya calon guru (end on programs) yang tidak sesuai dengan kalender pendidikan.
Angka perbandingan (rasio) yang tinggi antara calon guru dengan supervisor mengakibatkan pembimbing kurang intensif dan bersifat “sambil lalu”. Keadaan ini ditambahi pula dengan beban tugas dosen ataupun guru yang sudah cukup berat.
Labilnya system organisasi kelembagaan serta tata aturannya termasuk organisasi kurikulum pada saat ini, dengan akibat suatu perencanaan yang telah disusun terpaksa dihentikan karena sudah ada system yang baru lagi.
Faktor-faktor Penghambat Pelaksanaan Supervisi Klinis Lanju
tan
COMPANY
L O G O
top related