sumatera selatan

Post on 03-Jan-2016

86 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Sulawesi Utara. Gorontalo. Maluku Utara. Kalimanatan Barat. Sulawesi Tengah. Sulawesi Barat. Kalimantan Tengah. Kalimantan Selatan. Sumatera Selatan. Maluku. Sulawesi Selatan. Lampung. Sulawesi Tenggara. Banten. Jawa Barat. Jawa Timur. Jawa Tengah. Bali. Nusa Tenggara Timur. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Sumatera SelatanLampung

BantenJawa Barat

Jawa TengahJawa Timur

Bali

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur

Maluku

Sulawesi TenggaraSulawesi Selatan

Kalimantan Selatan

Sulawesi Barat

Sulawesi Tengah

GorontaloSulawesi Utara

Maluku Utara

Kalimanatan Barat

Kalimantan Tengah

PENDIDIKAN INKLUSI90 MENIT

LOKAKARYA WDD SERI A

PENDIDIKAN INKLUSI

PENGANTAR (5’)

Tujuan:

• Peserta dapat mengidentifikasi dan mencermati pasal/ayat dalam Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif yang memerlukan regulasi di Kabupaten/Kota

PENDIDIKAN INKLUSI

LANGKAH KEGIATAN

Pengantar & Curah Pendapat

10’

Diskusi Sub Kelompok 40’

Diskusi Kelompok 30’

Presentasi & Diskusi 20’

Refleksi & Penguatan

10’RTL & Evaluasi

Sesi 10’

PENDIDIKAN INKLUSI

CURAH PENDAPAT

• Apakah yang Anda ketahui tentang Pendidikan Inklusif?

• Berikan contoh

PENDIDIKAN INKLUSI

• Setiap kelompok Kabupaten/Kota membagi materi dalam Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 menjadi dua bagian yang kurang lebih sama

• Setiap Kabupaten /kota dibagi menjadi 2 sub kelompok)

• Setiap Sub kelompok mencermati materi Permendiknas Nomor 70 tahun 2009

DISKUSI SUB KELOMPOK (40’)

PENDIDIKAN INKLUSI

• Setiap sub kelompok mengidentifikasi dan mencermati pasal atau ayat yang memerlukan regulasi di tingkat Kabupaten/kota disertai alasannya.

• Hasil diskusi tuliskan pada lembar kerja yang disediakan (LK 4)

DISKUSI SUB KELOMPOK (LANJUTAN’)

PENDIDIKAN INKLUSI

LK 4: PERMENDIKNAS NOMOR 70 TAHUN 2009 TENTANG PENDIDIKAN INKLUSIF

No Pasal/ayat yang perlu dibuat regulasi

Alasan

PENDIDIKAN INKLUSI

DISKUSI KELOMPOK (25’)

• Setiap sub kelompok memaparkan hasil diskusi dalam satu kelompok Kabupaten/Kota (paparan 5’ masukan kelompok lain 10’)

• Memperbaiki hasil diskusi sub kelompok berdasar masukan sub kelompok lain (10’) sehingga diperoleh hasil kerja satu kelompok Kabupaten/Kota

PENDIDIKAN INKLUSI

PRESENTASI & DISKUSI (20’)

Salah satu kelompok Kabupaten/Kota mempresentasikan hasil kerja kelompoknya (LK 4), kelompok lain menanggapi/memberi masukan

PENDIDIKAN INKLUSI

REFLEKSI (5’)

• Peserta diminta untuk merenungkan hasil identifikasi Permendiknas sebagai bahan regulasi pendidikan di Kabupaten/Kota.

• Menyampaikan hasil renungan dalam Sidang Pleno.

PENDIDIKAN INKLUSI

PENGUATAN (5’)

• Fasilitator memberikan penguatan hasil diskusi tentang ruang lingkup Permendiknas No. 70 Tahun 2009 tersebut.

PENDIDIKAN INKLUSI

PERMENDIKNAS NOMOR 70 TAHUN 2009 TENTANG PENDIDIKAN INKLUSIF

• Pasal 7: Satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif menggunakan KTSP yang mengakomodasi kebutuhan dan kemampuan peserta didik sesuai dengan bakat, minat, dan potensinya

PENDIDIKAN INKLUSI

PERMENDIKNAS NOMOR 70 TAHUN 2009 TENTANG PENDIDIKAN INKLUSIF

• Pasal 1: Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya

PENDIDIKAN INKLUSI

RTL & EVALUASI (10’)

• Setiap kelompok menghimpun hasil identifikasi Permendiknas, dan menyusunnya sebagai bahan untuk menyusun regulasi pendidikan di tingkat Kabupaten/Kota.

• Hasil kerja kelompok tersebut diserahkan kepada panitia.

PENDIDIKAN INKLUSI

RTL & EVALUASI (10’) lanjutan

• Selanjutnya peserta diminta mengisi lembar evaluasi sesi sebagai masukan dalam memperbaiki kualitas penyajian materi.

PENDIDIKAN INKLUSI

TERIMA KASIH

PENDIDIKAN INKLUSI

top related